Anda di halaman 1dari 32

Penilaian Pasien

(AOP)
Tinjauan
Proses penilaian pasien yang efektif akan menghasilkan keputusan mengenai pengobatan dan
penatalaksanaan pasien sesegera mungkin, baik untuk kasus gawat darurat,elektif,rencana perawatan
ataupun perubahan rencana perawatan bagi kondisi-kondisi khusus. Penilaian pasien merupakan proses
yang berkelanjutan dan dinamis, serta melibatkan beberapa unit terkait. Penilaian pasien terdiri dari 3
proses primer, yaitu :

Pengumpulan data dan informasi pasien bersdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, status
psikologi, status social, serta riwayat penyakit terdahulu.

Analisa data dan informasi, meliputi hasil pemeriksaan penunjang, seperti laboratorium dan
diagnostic imaging,untuk lebih mendukung penegakkan diagnose dan kebutuhan perawatan
pasien.

Pengembangan rencana perawatan berdasarkan kebutuhan pasien.


Penilaian pasien yang terpat, juga harus mempertimbangkan kondisi pasien, usia, kebutuhan

kesehatan serta kebutuhan lain atau berdasarkan pilihan pasien. Proses ini akan berjalan efektif bila
seluruh tenaga pelayanan kesehatan saling bekerja sama.
Standar
AOP 1 : Organisasi menetapkan proses penilaian tertentu untuk mengidentifikasi kebutuhan
semuapasien yang menjalani perawatan
AOP 1.1 : Organisasi menetapkan hal-hal minimal yang harus ada dalam penilaian yang dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan standar profesi
AOP 1.2 : Penilaian awal terhadap setiap pasien meliputi evaluasi aspek fisik, psikologi, sosio- ekonomi
dan meliputi pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan
AOP 1.3 : Kebutuhan pengobatan dan perawatan pasien diidentifikasi melalui penilaian awal dan
didokumentasikan di dalam medical record
AOP 1.3.1 : Penilaian awal kedokteran dan keperawatan pada pasien gawat darurat berdasarkan
kebutuhan dan keadaan pasien
AOP 1.4 : Penilaian pasien secara lengkap harus telah dilakukan dalam batas waktu yang ditetapkan
organisasi

AOP 1.4.1 : Penilaian medis dan keperawatan yang lengkap harus diselesaikan dalam 24 jam pertama
setelah pasien masuk dan dirawat atau lebih cepat sesuai keadaan pasien dan kebijakan
rumah sakit.
AOP 1.5 : Temuan-temuan dalam penilaian pasien didokumentasikan di dalam catatan pasien yang
dapat diakses oleh semua yang merawat pasien
AOP 1.5.1 : Hasil pemeriksaan medis dan pemeriksaan diagnostic harus dicatat di dalam catatan medis
pasien sebelum pasien menjalani pembedahan.
AOP 1.6

: Dilakukan penyaringan status nutrisi dan status fungsional pasien dan bila diperlukan dapat
dirujuk untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan selanjutnya.

AOP 1.7 : Semua pasien rawat inap dan rawat jalan dikaji untuk nyeri dan dilihat kapan nyeri dirasakan.
AOP 1.8

: Organisasi mengadakan penilaian secara awalm perorangan untuk perawatan terhadap


populasi tertentu.

AOP 1.9 : Pasien dalam kelompok kritis dilakukan penilaian dan penilaian ulang tergantung kepada
kebutuhan individu.
AOP 1.10 : Penilaian awal pasien meliputi juga penentuan kebutuhan akan adanya penambahan
pengkajian khusus.
AOP 1.11 : Penilaian awal pasien meliputi rencana pulang
AOP. 2

: Semua pasien dilakukan penilaian ulang dengan jangka waktu tertensu berdasarkan kondisi
dan pengobatan untuk menentukan penatalaksanaan selanjutnya atau waktu pulang.

AOP. 3

: Kualifikasi SDM yang melakukan penilaian pasien baik medis maupun keperawatan

AOP. 4

: Dokter, perawat, dan unit pelayanan lain yang terkait bertanggung jawab untuk melakukan
kolaborasi perawatan baik secara analisa maupun pengintegrasian penilaian pasien

AOP 4.1 : Kebutuhan penting dan mendesak dari pasien harus teridentifikasi

Pelayanan Laboratorium
AOP 5

: Pelayanan laboratorium tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasien dan semua


pelayanannya memenuhi standar lokal dan nasional, hukum dan peraturan yang berlaku.

AOP 5.1 : Sebuah program keamanan laboratorium adalah tersedia ditempat, diikuti dan
didokumentasikan.
AOP 5.2 : Setiap individu dengan kualifikasi tepat dan berpengalaman cukup untuk melakukan test dan
menginterprestasikan hasil tersebut
AOP 5.3 : Hasil pemeriksaan laboratorium memiliki standar waktu yang sudah ditetapkan

AOP 5.3.1: Ada tata cara dalam melaporkan hasil-hasil kritis pemeriksaan diagnostik
AOP 5.4 : Semua alat yang digunakan laboratorium untuk pemeriksaan secara teratur diawasi
dipelihara dan dikalibrasi dan dilaporkan dengan tepat untuk kelangsungan kegiatan ini.
AOP 5.5 : Reagen esensial dan suplai lainnya terorganisir secara regular serta evaluasi hasil untuk
meyakinkan keakuratan dan ketelitian hasil pemeriksaan.
AOP 5.6 : Prosedur pengumpulan, penandaan, penanganan, keamanan transportasi dan pembuangan
spesimen harus dipatuhi
AOP 5.7 : Penetapan range nilai normal dari hasil pemeriksaan laboratorium
AOP 5.8 : Tenaga yang sesuai dengan kwalifikasinya bertanggungjawab untuk mengatur pelayanan
laboratorium atau pelayanan pathology.
AOP 5.9 : Prosedur control terhadap mutu tersedia ditempat,diikuti dan didokumentasikan.
AOP 5.9.1: Penetapan proses untuk pemeriksan ahli/spesialis
AOP 5.10: Organisasi secara teratur melakukan tinjauan ulang hasil control terhadap mutu untuk semua
pelayanan laboratorium luar.
AOP 5.11 : Unit memiliki alur rujukan ahli pada saat diperlukan

Pelayanan Radiologi dan Pencitraan Diagnostik


AOP 6

: Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasien
dan semua pelayanan tersebut memenuhi standar lokal dan nasional, hukum dan peraturan
yang berlaku

AOP 6.1 : Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic disediakan oleh organisasi atau siap tersedia
melalui pengaturan dengan sumber luar.
AOP 6.2 : Program keamanan radiasi tersedia ditempat, diikuti dan memiliki standar tetap.
AOP 6.3 : Tenaga dengan pelatihan, keterampilan, orientasi dan pengalaman cukup yang melakukan
pembelajaran pencitraan diagnostik, menginterprestasikan hasil dan melaporkan hasil
tersebut.
AOP 6.4 : Hasil pemeriksaan radiologi dan pencitraan memiliki standar waktu yang sudah ditetapkan
AOP 6.5 : Semua alat yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi dan pencitraan diagnostik diperiksa
secara teratur, dirawat ,dikalibrasi, dan dicatat dengan tepat.
AOP 6.6 : Film Xray dan semua perlengkapan lainnya sudah tersedia sesuai kebutuhan
AOP 6.7 : Kualifikasi staf yang bertanggung jawab untuk mengatur unit radiologi dan pencitraan
diagnostic

AOP 6.8

: Prosedur kontrol terhadap mutu tersedia di tempat, diikuti dan didokumentasikan.

AOP 6.9 : Organisasi melakukan tinjauan ulang secara berkala terhadap hasil control terhadap mutu
untuk semua pelayanan diagnostic dari luar.
AOP 6.10: Unit memiliki alur rujukan ahli pada saat diperlukan

Standar, Pengertian dan Elemen Terukur


Standar AOP.1
Organisasi menetapkan proses penilaian tertentu untuk mengidentifikasi kebutuhan semua
pasien yang menjalani perawatan
Pengertian AOP .1
Perlu dilakukan penilaian yang lengkap terhadap pasien yang datang untuk rawat jalan maupun
rawat inap berkaitan dengan alasan kenapa pasien datang berobat. Penilaian yang diperlukan dan
prosedurnya disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh pasien dan di mana penilaian pasien
dilakukan, misal di rawat jalan atau rawat inap. Terdapat kebijakan dan SOP yang mengatur proses itu
dan informasi apa saja yang perlu dikumpulkan dan dicatat dalam proses penilaian tersebut.
Elemen Terukur AOP.1
1. Ada kebijakan dan SOP mengenai penilaian yang perlu dilakukan pada pasien yang rawat jalan
2. Ada kebijakan dan SOP mengenai penilaian yang perlu dilakukan pada pasien rawat inap
3. Ada kebijakan mengenai proses dokumentasi penilaian tersebut
Standar AOP.1.1
Organisasi menetapkan hal-hal minimal yang harus ada dalam penilaian yang dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan standar profesi
Pengertian AOP.1.1
Organisasi menetapkan kebijakan mengenai hal-hal yang minimal harus ada dalam penilaian
yang dilakukan oleh dokter, perawat dan disiplin/unit lainnya untuk memastikan adanya konsistensi
dalam penilaian apa yang dibutuhkan oleh pasien. Penilaian itu dilakukan oleh setiap unit perawatan
/disiplin dan dilakukan oleh individu yang memiliki kualifikasi untuk melakukan penilaian itu.
Penilaian dilakukan baik pada pasien rawat jalan maupun rawat inap. Adanya penetapan
mengenai hal-hal umum yang harus ada dalam setiap penilaian yang dilakukan dan hal-hal khusus yang
dapat berbeda pada penilaian yang dilakukan sesuai dengan spesialisasi pelayanan dan unit yang
melakukan pelayanan. Adanya kebijakan yang menetapkan bahwa penilaian itu dapat dilengkapi oleh

lebih dari satu orang individu yang memiliki kualifikasi untuk melakukan penilaian dan pada waktu yang
berbeda.
Elemen Terukur AOP 1.1
1. Adanya penetapan mengenai hal-hal minimal yang harus ada dalam penilaian yang
dilakukan oleh setiap unit yang melakukan penilaian dan hal hal khusus dalam anamnesa
dan pemeriksaan fisik sesuai dengan spesifikasi unit yang melakukan penilaian
(Lihat ASC.3, ME 3, ASC.4, ME 1)
2. Penilaian dilakukan oleh individu yang memiliki kualifikasi sesuai dengan lisensi dan
sertifikasi yang dimiliki, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku
3. Kebijakan yang menyatakan hal-hal minimal yang harus dinilai pada pasien rawat inap
(Lihat AOP1.2, ME 1)
4. Kebijakan yang menyatakan hal-hal minimal yang harus dinilai pada pasien rawat jalan

Standar AOP 1.2


Penilaian awal terhadap setiap pasien meliputi evaluasi aspek fisik, psikologi, sosio- ekonomi
dan meliputi pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan
Pengertian AOP.1.2
Dalam penilaian awal pasien rawat inap maupun rawat jalan, penting untuk menilai segera apa
yang dibutuhkan pasien dan memulai segera perawatan. Penilaian awal itu berperan dalam
menyediakan informasi yang diperlukan untuk:
-

Memahami perawatan apa yang dicari dan diharapkan pasien

Memilih perawatan terbaik untuk pasien

Membuat diagnosa awal

Memahami tanggapan( keluhan) pasien mengenai perawatan sebelumnya


Untuk menghasilkan informasi itu maka pemeriksaan awal harus mencakup evaluasi status

medis pasien melalui pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan. Penilaian status psikologi akan
menentukan status emosi pasien (misal: depresi, tenang, antipati terhadap dirinya dan orang lain).
Pengumpulan informasi sosial pasien tidak dimaksudkan untuk membeda-bedakan pasien, tetapi
informasi status sosio-kultural, keluarga, dan ekonomi pasien merupakan faktor penting yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap penyakit dan pengobatan yang dilakukan.
Keluarga dapat sangat membantu dalam proses penilaian ini dan dalam membantu memahami
apa yang diharapkan dan diinginkan pasien dalam proses penilaian yang dilakukan. Faktor ekonomi

dapat dinilai sebagai bagian dari penilaian faktor sosial atau sebagai penilaian yang terpisah bila
keseluruhan atau sebagian biaya perawatan pasien s/d pasien pulang merupakan tanggung jawab
pribadi pasien atau keluarga pasien. Dalam penilaian pasien mungkin diperlukan beberapa individu
dengan kualifikasi yang berbeda.
Faktor yang paling penting adalah penilaian dilakukan secara lengkap terhadap seluruh perawatan
pasien (Lihat AOP 1.7, ME 1, mengenai penilaian nyeri)
Elemen Terukur AOP 1.2
1. Penilaian awal dilakukan terhadap seluruh pasien baik rawat jalan maupun rawat inap
meliputi status kesehatan dan pemeriksaan fisik dan penilaian itu konsisten dengan
kebijakan rumah sakit mengenai hal-hal yang harus dinilai
2. Penilaian awal psikologi dilakukan terhadap setiap pasien sesuai dengan kebutuhannya
3. Penilaian awal sosial dan ekonomi dilakukan terhadap setiap pasien sesuai dengan
kebutuhannya
4. Penilaian awal menghasilkan diagnosa awal

Standar AOP 1.3


Kebutuhan pengobatan dan perawatan pasien diidentifikasi melalui penilaian awal dan
didokumentasikan di dalam medical record
Standar AOP 1.3.1
Penilaian awal kedokteran dan keperawatan pada pasien gawat darurat disesuaikan dengan
kebutuhan dan keadaan pasien
Pengertian AOP 1.3 dan AOP 1.3.1
Hal utama yang diharapkan dari penilaian awal pasien adalah memahami apa yang dibutuhkan
pasien di dalam pengobatan dan perawatan, sehingga penatalaksanaan dapat segera dilakukan.
Organisasi menetapkan hal-hal minimum yang harus dinilai dalam penilaian awal kedokteran dan
keperawatan dan batasan waktu untuk penilaian secara lengkap (Lihat AOP 1.4) dan dokumentasinya.
(Lihat AOP 1.5). Walaupun penilaian awal kedokteran dan keperawatan menjadi awal dimulainya
perawatan, mungkin diperlukan adanya penilaian tambahan, termasuk penilaian khusus (Lihat AOP 1.8)
dan penilaian yang bersifat individual. Penilaian-penilaian itu harus terintegrasi dan sesuai dengan
kebutuhan perawatan yang paling penting dan mendesak.
Pada kasus gawat darurat, penilaian awal kedokteran dan keperawatan dapat dibatasi sesuai
kebutuhan dan kondisi yang terdapat pada pasien, termasuk bila tidak terdapat cukup waktu untuk

mencatat secara lengkap riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik pasien pasien yang membutuhkan
tindakan operasi segera. Catatan singkat dan diangosa pre-operasi harus dicatat sebelum operasi
dilakukan.
Elemen Terukur AOP 1.3
1. Pengobatan yang diperlukan pasien diidentifikasi melalui penilaian awal, mencakup riwayat,
kesehatan, pemeriksaan fisik, dan penilaian lainnya berdasarkan kebutuhan pasien.
2. Perawatan yang diperlukan pasien diidentifikasi melalui penilaian keperawatan, penilaian
kedokteran, dan penilaian lainnya berdasarkan kebutuhan pasien.
3. Pengobatan yang diperlukan pasien dicatat di dalam medical record pasien
4. Perawatan yang diperlukan pasien dicatat di dalam medical record pasien
5. Terdapat kebijakan dan SOP yang mendukung pelaksanaannya
Elemen Terukur AOP 1.3.1
1. Pada pasien pasien gawat darurat, penilaian kedokteran disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi pasien yang ada.
2. Pada pasien pasien gawat darurat, penilaian keperawatan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi pasien yang ada
3. Bila perlu dilakukan tindakan operasi segera, minimal terdapat catatan singkat dan
diagnosa pre-operasi sebelum operasi dilakukan

Standar AOP 1.4


Penilaian pasien secara lengkap harus telah dilakukan dalam batas waktu yang ditetapkan
Organisasi
Pengertian AOP 1.4
Untuk memulai penatalaksanaan pasien yang tepat secepat mungkin, penilaian awal harus
diselesaikan secepat mungkin. Organisasi menetapkan batasan waktu mengenai kapan penilaian harus
diselesaikan, baik penilaian kedokteran maupun penilaian keperawatan.
Batasan waktu yang terbaik/tepat ditentukan banyak faktor, meliputi pasien apa yang dirawat, lama
perawatan, tingkat kerumitan perawatan, perubahan-perubahan yang terjadi selama perawatan.
Dengan pertimbangan hal-hal itu, organisasi dapat menetapkan batasan yang berbeda untuk penilaian
di bagian/ unit yang berbeda

Bila sebagian atau seluruh penilaian terhadap pasien telah dilakukan di luar organisasi, misal
oleh konsultan bedah di luar, temuan-temuan itu dinilai ulang dan atau diverifikasi saat pasien masuk;
hal-hal kritis yang ditemukan, penyulit yang ditemukan, dan rencana perawatan dan penatalaksanaan.
(misal: mengkonfirmasi ulang diagnosis dan rencana pemeriksaan dan penatalaksanaan lainnya,
mengkonfirmasi perlunya pemeriksaan radiologi pada tindakan bedah, mengkonfirmasi perubahanperubahan yang ditemukan pada pasien seperti kadar gula darah, dan menilai perlu-tidaknya diulang
hasilhasil laboratorium yang penting dan berhubungan dengan hal-hal yang bersifat kritis)
Elemen terukur AOP 1.4
1. Penetapan batasan waktu kapan penilaian harus dilakukan di setiap bagian/unit pelayanan
2. Penetapan batasan waktu kapan seluruh pemeriksaan yang lengkap harus diselesaikan
3.Temuan dari seluruh pemeriksaan yang dilakukan diluar organisasi harus dinilai ulang dan
diverifikasi saat pasien masuk dan dirawat (Lihat AOP 1.4.1, MCI.6, ME.1)

Standar AOP 1.4.1


Penilaian medis dan keperawatan yang lengkap harus diselesaikan dalam 24 jam pertama
setelah pasien masuk dan dirawat atau lebih cepat sesuai keadaan pasien dan kebijakan rumah sakit.
Elemen Terukur AOP 1.5
1. Temuan- temuan di dalam penilaian didokumentasikan di dalam catatan pasien.
2. Penilaian medis didokumentasikan di dalam catatan pasien dalam waktu 24 jam
setelah pasien masuk
3. Penilaian keperawatan didokumentasikan di dalam catatan pasien dalam waktu 24 jam setelah
pasien masuk

Standar AOP 1.5.1


Pemeriksaan medis awal didokumentasikan sebelum dilakukan tindakan anastesi atau pembedahan.
Pengertian AOP 1.5.1
Hasil pemeriksaan medis dan pemeriksaan diagnostic harus dicatat di dalam catatan medis pasien
sebelum pasien menjalani pembedahan.
Elemen Terukur AOP 1.6
1. Pemeriksaan medis harus telah dilakukan sebelum pembedahan pada pasien-pasien yang
direncanakan menjalani pembedahan
2. Pemeriksaan medis pasien-pasien yang akan menjalani pembedahan harus telah

didokumentasikan sebelum pembedahan

Standar AOP 1.6


Dilakukan pemeriksaan status nutrisi dan status fungsional (kemandirian) dan bila diperlukan
dapat dirujuk untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan selanjutnya.
Pengertian AOP 1.6
Informasi yang didapatkan melalui penilaian awal medis dan atau keperawatan yang dilakukan
dapat menunjukkan adanya indikasi bahwa pasien itu memerlukan penilaian lebih lanjut terhadap
status gizi atau status kemandirian, termasuk penilaian risikojatuh. Penilaian lebih mendalam yang
dilakukan mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi apakah pasien memerlukan intervensi di bidang
nutrsi dan memerlukan pelayanan rehabilitasi atau pelayanan lainnya yang berkaitan dengan
kemampuan pasien untuk mandiri.
Cara yang paling efektif untuk mengidentifikasi apakah pasien membutuhkan intervensi nutrisi
atau membutuhkan bantuan berhubungan dengan kemandirian adalah melalui kriteria penapisan,
misalnya melalui format penilaian keperawatan yang beris kriteria-kriteria tersebut. Kriteria itu dibuat
oleh individu-individu yang memiliki kulaifikasi untuk melakukan penilaian lebih dalam termasuk
kemampuan menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien bila diperlukan berdasarkan penilaian
yang dilakukan, misalnya kriteria penapisan risiko gizi dapat dibuat oleh perawat yang akan
menerapkan kriteria itu, ahli gizi yang akan memberikan rekomendasi intervensi nutrisi, dan ahli nutrisi
yang mampu mengintegrasikan kebutuhan nutrisi pasien dengan kebutuhan lainnya.
Elemen Terukur AOP 1.6
1. Kriteria untuk mengidentifikasi pasien yang memerlukan penilaian nutrisi lanjutan atau
lebih mendalam dibuat oleh individu yang memiliki kualifikasi untuk hal itu
2. Penapisan terhadap risiko nutrisi merupakan bagian dari penilaian awal
3. Pasien dengan risiko masalah nutrisi berdasarkan kriteria yang telah dibuat akan
dilakukan penilaian nutrisi lebih lanjut
4. Kriteria untuk mengidentifikasi pasien yang memerlukan penilaian status kemandirian
lebih lanjut/lebih mendalam dibuat oleh individu yang memiliki kualifikasi untuk hal itu
5. Penapisan pasien yang memerlukan penilaian lanjutan fungsi kemandiran merupakan
bagian dari penilaian awal.
6. Pasien yang memerlukan penilaian fungsi kemandirian lebih lanjut berdasarkan kriteria
yang telah dibuat dirujuk untuk penilaian tersebut

Standar AOP 1.7


Semua pasien rawat inap dan rawat jalan dikaji untuk nyeri dan dilihat kapan nyeri dirasakan.
Tujuan AOP. 1.7
Selama awal pengkajian dan selama penilaian ulang apapun prosedur yang digunakan untuk
identifikasi pasien dengan nyeri. Pasien nyeri diidentifikasi guna untuk pengobatan dan pengkajian.
Adapun cakupan untuk pengobatan yaitu berdasarkan pada prosedur perawatan dan pelayanan yang
telan ditetapkan. Ketika pasien di rumah sakit, penilaian yang lebih komprehensif dilakukan. Penilaian ini
adalah sesuai dengan usia pasien dan identitas tindakan nyeri dan kualitas, seperti karakter nyeri,
frekuesi, lokasi dan durasi. Penilaian ini adalah dengan cara mempasilitasi penilaian ulang yang regular
tindak lanjut, sesuai dengan criteria yang di kembangkan untuk pasien dan kebutuhan pasien.
Elemen Terukur AOP. 1.7
1. Khusus untuk pasien yang sakit/nyeri.
2. Saat/ketika nyeri pasien dapat diidentifikasi dari awal pengkajian pasien

dan penilaian

intensitas dan kualitas nyeri seperti karakter nyeri, frekuensi dan durasi nyeri.
3. Penilaian ini adalah dengan cara mempasilitasi penilaian ulang yang regular dan tindak lanjut
sesuai dgn kriteria yang dikembangkan oleh organisasi dan kebutuhan pasien.

Standar AOP 1.8


Organisasi mengadakanpenilaian individual awal untuk bagian khusus yang dirawat oleh orgnisasi.
Tujuan AOP. 1.8
Pengkajian awal jenis tertentu dari pasien atau bagian pasien tertetu memutuskan bahwa proses
penilaian akan diubah. Modifikasi tersebut berdasrkan karakteristik yang unik atau sesuai kebutuhan
masing pasien. Setiap bagian mengidentifikasi kelompok-kelompok pasien khusus atau populasi dan
modifikasi proses penilaian untuk memenuhi kebutuhan khusus atau bagian yang tercantum dibawah
ini, organisasi melakukan penilaian individual sebagai berikut :

Anak-anak

Remaja

Manula/usia lanjut

Pasien dengan intes atau nyeri kronis

Sakit parah

Tenaga kerja perempuan dilaboratorium

Perempuan mengalami penghentian dalam kehamilan

Pasien dengan emosional atau gangguan jiwa

Pasien dicurigai obat dan atau ketergantungan alcohol

Korban kekerasan atau pengabaian

Pasien dengan infeksi atau penyakit menular

Pasien dengan kemoterapi atau radiasi terapi

Pasien denga penurunan kekebalan tubuh


Penilaian atau pengkajian pasien yang diduga obat atau ketergantungan alcohol dan penilaian

korban diabaikan dan disalah gunakan yang dibetuk oleh budaya dari populasi pasien. Penilaian ini tidak
dimaksudkan untuk menemukan kasus proaktif. Walaupun penilaian menanggapi kebutuhan pasien dan
kodisi pasien secara menbudaya dan dapat diterima dan rahasia.
Proses penilaian yang telah dimodifikasi agar sesuai dengan hokum dan peraturan setempat dan
standar professional terkait dengan bagian tersebut dan situasi melibatkan keluarga ketika diperlukan.
Elemen Terukur AOP. 1.8
1. Organisasi mendefinisikan kriteria secara tertulis, yang mengidentifikasi ketika tambahan khusus
atau lebih mendalam kebutuhan khusus untuk dilakukan penilaian.
2. Proses penilaian untuk kebutuhan khusus kelompok pasien yang tepat untuk mencerminkan
kebutuhan pasien.

Standar AOP 1.9


Pasien sekarat dan keluarga mereka dinilai dan operasional sesuai dengan kebutuhan individu mereka.
Tujuan AOP. 1.9
Penilaian dan penilaian ulang perlu untuk individu memenuhi kebutuhan pasien dan keluarganya saat
pasien berada diakhir hidupnya. Penilaian dan penilaian ulang harus dievaluasi. Seperti ditunjukan
pada/oleh kondisi pasien.
a) Seperti gejala mual dan distress pernafasan
b) Faktor yang memperingan atau memperberburuk gejala fisik
c) Gejala sat ini dan member reaksi pada pasien
d)

Keluarga pasien diorientasi spiritual dan bagaimana mestinya terlibat dalam sebuah kelompok
agama

e) Kekawatiran pasien dan keluarga atau kebutuhan seperti keputusan , penderitan rasa bersalah,
atau pengampunan

f)

Status psikososial, seperti hubungan keluarga, kecukupan lingkungan rumah jika perawat
disediakan disana menghadapi mekanisme koping dan reaksi pasien dan keluarga untuk
penyakit

g) Kebutuhan untuk dukungan atau layana FOT, istirahat pasien, keluarga atau pengasuh lainya
h) Kebutuhan untuk alternatif atau tingkat perawatan, dan
i)

Faktor resiko seperti koping mekanisme family dan potensi reaksi patologis.

Elemen Terukur AOP. 1.9


1. Pasien sekarat dan keluarga mereka dinilai dan operasional untuk unsure-unsur dalam melalui
dari pernyataan, niat, sesuai dgn identifikasi kebutuhan mereka
2. Temuan penilaian panduan dalam memberikan perawatan dan layanan
3. Penilaian pengkajian dan dokumentasikan dalam catatan pasien

Standar AOP 1.10


Pengkajian awal meliputi penetuan kebutuhan khusus tambahan untuk pengkajian .
Tujuan AOP. 1.10
Pengkajian awal meliputi proses dapat mengidentifikasi kebutuhan untuk penilaian lainnya, seperti
perawatan gigi, pendengaran, mata, dst. Organisasi merujuk pasien untuk penilaian seprti bila tersedia
dalam organisasi atau masyarakat.
Elemen Terukur AOP. 1.10
1. Ketika kebutuhan penilaian khusus , tambahan diidentifikasi, pasien yang di rujuk dalam
organisasi di luar organisasi
2. Selesai penilaian khusus yang telah dilakukan dalam organisasi dicatat dalam dokumen catatan
pasien.

Standar AOP 1.11


Penilaian awal meliputi penentuan kebutuhan untuk rencana keluar.
Tujuan AOP. 1.11
Kelangsungan perawtan memerlukan persiapan khusus dan pertimbangan untuk beberapa
pasien , seperti untuk perencana keluar. Pasien menilai kembali seluruh proses perawatan pada interval
waktu berdasarkan kebutuhan mereka dan perencanaan perawat atau sebagaimana didefinisiakan
dalam kebijakan dan prosedur organisasi.

Elemen Terukur AOP. 1.11


1. Ada proses untuk mengidentifikasi pasien untuk perawatan keluar yang sangat penting
2. Perencanaan untuk keluar untuk pasien ini di mulai segera setelah masuk sebagai pasien rawat
inap.

Standar AOP 2
Semua pasien dinilai ulang pada interval berdasarkan kondisi mereka dan pengobatan untuk
menentukan repons mereka terhadap pengobatan dan merencanakan untuk perawatan lanjut atau
keluar.
Tujuan AOP. 2
Penilaian ulang oleh semua kesehatan pasien yang perawatan praktis adalah kunci untuk
memahami apakah keputusan parawatan yang tepat dan efektif. Pasien menilai kembali seluruh proses
perawatan pada interval berdasarkan kebutuhan dan perencanaan perawatan atau sebagaimana
didefenisikan dalam kebijakan dan prosedur organisasi. Hasil penilaian ulang ini di catat dalam catatan
pasien untuk informasi dan pengunaan semua dalam merawat pasien.
Pengkajian ulang oleh seorang dokter yang tidak terpisahkan untuk perawatan pasien yang
sedang berlangsung. Dokter menilai perawatan pasien akut setidaknya setiap hari termasuk akhir pekan
dan ada perubahan signifikan dalam kondisi pasien.
Penilaian ulang dilakukan dan hasilnya ditulis dalam catatan pasien.

Secara berkala selama (misalnya, staf perwat mencatattanda vital secara berkala

yang

diperlukan berdasarkan kondisi pasien)

Sehari-hari oleh dokter untuk pasien perawatan akut atau kurang sering, seperti dijelaskan
dalam kebijakan organisasi.

Sebagai respon terhadap perubahan signifikan dalam kondisi pasien,

Jika diagnosis pasien telah berubah

dan kebutuhan perawatan memerlukan

revisi dan

perencanaan , dan

Menentukan apakah obat-obatan dan lainnya perawatan telah berhasil dan pasien dapat di
transfer atau dipulangkan.

Unsur tekait AOP. 2


1. Pasie dikaji ulang untuk menentukan member reaksi mereka terhadap pengobatan.
2. Pasien dinilai untuk merencanakan untuk perawatan lanjutan atau keluar.

3. Pasien pada interval di nilai berdasarkan kondisi mereka dan ketika ada perubahan dalam
kondisi signifikan rencana perawat dan kebutuhan individual atau sesuai dengan kebijakan dan
prosedur organisasi.
4. Kunjungan dokter kepasien setidaknya setiap hari, termasuk akhir pecan selama fase akut
perawatan dan pengobatan.
5. Untuk pasien non aktif, kebijakan organisasi mendefenisikan keadaan dimana dan jenis pasien.
Penilaian dokter mungkin kurang dari sehari-hari dan mengidentifikasi interval.
6. Penilaian ulang didokumentasikan dalam catatan pasien.

Standar AOP 3
Kualifikasi individu melakukan penilaian dan penilaian ulang.
Tujuan AOP.3
Penilaian dan penilaian ulang pasien kritis yang memerlukan pendidikan khusuas, pelatihan,
pengetahuan dan keterampilan. Demikian untuk setiap jenis penilaian orang-orang yang memenuhi
syarat untuk melakukan penilaian diiddentifikasi dan responsible. Mereka didefenisikan secara tertulis
khususnys orang-orang yang memenuhi syarat untuk melakukan penilaian darurat atau pengkajian
kebutuhan keperawatan secara jelas diidentifikasi. Penilaian dilakukan oleh masing-masing secara
disiplin dalam ruang lingkup praktek, lisensi, undang-undang dan peratura yang berlaku atau sertifikasi.
Elemen Terukur AOP.3
1. Individu yang memenuhi syarat untuk melakukan penilaian ulang pasien diidentifikasi oleh
organisasi.
2. Hanya orang-orang yang diijinkan oleh lisensi, hokum dan peraturan yang berlaku atau
sertifikasi melakukan penilaian pasien.
3. Penilaian darurat dilakukan oleh orang-orang yang memenuhi syarat untuk melakukannya.
4. Penilaian perawatan dilakukan oleh orang-orang yang memenuhi syarat untuk melakukannya.
5. Mereka yang memenuhi syarat untuk melakukan penilaian pasien dan penilaian ulang memiliki
tanggung jawab didefinisikan secara tertulis.

Standar AOP 4
Medis, perawat dan yang lainnya dan pelayanan bertanggung jawab atas perawatan pasien,
bekerja sama untuk menganalisa dan mengintegrasikan penilaian pasien.

Standar AOP 4.1


Kebutuhan yang paling mendesak atau penting memerlukan perawatan diidentifikasi.

Tujuan AOP.4.1
Pasien mungkin mengalami berbagai jenis penilaian diluar dan didalam organisasi dengan
departemen dan pelayanan. Sebagai hasilnya, mungkin ada berbagai informasi, hasil pangujian dan data
laindalam catatan pasien. Seorang pasien satu staf untuk yang bertangung jawab untuk semua
kebutuhan pasien dan untuk menganalisa temuan penilaian dan mengabungkan informasi menjadi
sebuah gambaran komprehensif kondisi pasien dari kolaborasi ini. Kebutuhan pasien diidentifikasi
berdasarkan urutan pentingnya. Mereka didirikan dan keputusan perawat di buat integrasi menemukan
pada saat ini akan memfasilitasi koordinasi penyediaan perawatan.
Proses untuk bekerjasama adalah sederhana dan informal ketika kebutuhan pasien tidak
komplek. Pertemuan tim pormal pengobaton, konferensi pasien dan putaran klinis mungkin perlu untuk
pasien dengan kebutuhan yang komplek atau tidak jelas. Pasien, keluarganya dan orang lain yang
mengambil keputusan pada saat dibutuhkan.
Elemen Terukur AOP.4
1. Penilaian data dan informasi pasien dianalisa dan di integrasi.
2. Bertanggung jawab atas perawatan pasien, berpartisipasi dalam proses tersebut.
Elemen Terukur AOP.4.1
1. Kebutuhan pasien diprioritaskan berdasarkan hasil penilaian.
2. Pasien dan keluarganya diberitahu tentang hasil dari proses penilaian dan setiap diagnoseis,
dikomfirmasi saat yang tepat.
3. Pasien dan keluarga diberitahu tentang perlakuan perawatan yang direncanakan dan
berpartisipasi dalam keputusan tetang prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi.

PELAYANAN LABORATORIUM
STANDAR AOP.5.
Pelayanan laboratorium tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasien dan semua pelayanannya
memenuhi standar lokal dan nasional, hukum dan peraturan yang dapat dipakai.

PENGERTIAN DARI AOP.5


Organisasi memiliki sebuah sistim untuk menyediakan pelayanan laboratorium, termasuk
pelayanan patologi klinik (lihat juga glossary) yang dibutuhkan oleh populasi pasien, pelayanan klinik
yang ditawarkan, dan kebutuhan dari penyelenggara perawatan kesehatan. Pelayanan laboratorium
tersebut adalah teroganisir dan tersedia dengan cara yang memenuhi standar lokal dan nasional, hukum
dan peraturan yang dapat dipakai.
Pelayanan laboratorium meliputi semua permintaan dalam keadaan gawat darurat yang
mungkin disediakan didalam organisasi tersebut, perjanjian dengan organisasi lain, atau keduanya.
Pelayanan laboratorium selalu tersedia untuk gawat darurat walaupun diluar jam kerja.
Sumber luar yang mudah di akses oleh pasien. Organisasi melakukan seleksi terhadap semua sumber
luar berdasarkan rekomendasi dari direktur atau orang lain yang bertanggung jawab dalam pelayanan
laboratorium. Pelayanan laboratorium dari luar harus memenuhi hukum dan peraturan yang dapat
dipakai dan memiliki data yang akurat yang dapat diterima, tersedia setiap saat. Pasien diberitahu jika
mengggunakan pelayanan laboratorium dari luar atas permintaan dokter yang merawat.
ELEMEN YANG DAPAT DIUKUR DARI AOP.5
1. Pelayanan laboratorium memenuhi standar lokal dan nasional, hukum dan peraturan yang berlaku
2. Pelayanan laboratorium yang dapat dipercaya, teratur dan nyaman tersedia untuk memenuhi
kebutuhan
3. Pelayanan laboratorium untuk gawat darurat adalah selalu tersedia walaupun diluar jam kerja.
4. Pelayanan dari sumber luar diseleksi berdasarkan data yang dapat dipercaya dan memenuhi hukum
dan peraturan
5. Pasien diberitahu tentang hubungan antara dokter yang melakukan rujukan dengan sumber
pelayanan laboratorium dari luar.

STANDAR
AOP.5.1

Sebuah

program

keamanan laboratorium

adalah

tersedia

ditempat,

diikuti

dan

didokumentasikan.
PENGERTIAN DARI AOP.5.1
Sebuah laboratorium memiliki program pengamanan yang bersifat aktif untuk memenuhi standar resiko
dan bahaya yang ditemukan di dalam laboratorium. Program tersebut ditujukan untuk keamanan dalam
praktek dan perlindungan bagi staff laboratorium, staff lainnya dan pasien. Program laboratorium
tersebut dikoordinasikan dengan program dari managemen keamanan pada organisasi tersebut

Hal yang meliputi program dari managemen keamanan adalah


- Peraturan dan prosedur yang tertulis untuk medukung proses memenuhi hukum dan peraturan yang
dapat dipakai
- Peraturan dan prosedur yang tertulis untuk penanganan dan pembuangan bahan yang infeksius dan
berbahaya
- Tersedianya perlengkapan yang tepat untuk praktek laboratorium dan bahaya yang ditemukan
- Orientasi terhadap semua staff laboratorium dalam hal prosedur dan praktek keamanan
- Dalam pelayanan pelatihan (lihat juga glossary) untuk prosedur baru dan bahan-bahan berbahaya yang
baru ditemukan atau baru diketahui.
ELEMEN-ELEMEN YANG DAPAT DIUKUR DARI AOP.5.1
1. Program keamanan laboratorium ditujukan untuk keamanan pada area yang beresiko tinggi di
laboratorium dan area lain diluar laboratorium, dimana layananan laboratorium tersedia. (lihat juga
FMS.4 dan FMS.5)
2. Program merupakan bagian dari managemen program keamanan organisasi dan dilaporkan kepada
struktur keamanan organisasi setidaknya setahun sekali dan pada saat terjadi safety events (lihat juga
FMS.4,ME 2)
3. Ada kebijakan dan prosedur tertulis untuk penanganan dan pembuangan bahan yang infeksius dan
bahan-bahan berbahaya (lihat juga FMS.5,ME 2)
4. Identifikasi resiko keamanan dilakukan melalui proses khusus dan atau dengan tujuan untuk
mengurangi resiko keamanan (lihat juga FMS.5,ME 5)
5. Staff laboratorium berorientasi keamanan pada prosedur dan praktek (lihat juga FMS .11,ME 1 dan
GLD.5.4, ME 1dan 2)
6. Staff laboratorium menerima pelatihan untuk prosedur baru dan bahan-bahan berbahaya yang baru
ditemukan atau baru diketahui (lihat juga SQE 8, ME 3 dan 4)

STANDAR AOP.5.2
Setiap individu dengan kualifikasi tepat dan berpengalaman cukup untuk melakukan test dan
menginterprestasikan hasil tersebut
PENGERTIAN DARI AOP.5.2
Organisasi mengidentifikasi siapa petugas laboratorium yang melakukan test, termasuk orang
yang melakukan test screening di samping tempat tidur, dan petugas yang langsung melakukan test atau
yang mengawasi test tersebut. Supervisor dan staf tehnis memiliki pelatihan yang tepat dan cukup,

berpengalaman dan berketrampilan dan fokus kepada pekerjaan mereka. Staf tehnis diberikan tugas
sesuai dengan pelatihan dan pengalaman mereka. Untuk tambahan,organisasi harus memiliki jumlah
staf yang cukup untuk melakukan test dengan cepat dan menyediakan staf laboratorium yang
diperlukan selama operasi berlangsung dan pada saat gawat darurat

ELEMEN-ELEMEN YANG DAPAT DIUKUR DARI AOP.5.2


1. Penetapan tenaga yang mampu melakukan test , tenaga yang langsung melakukan test atau yang
mengawasi test tersebut
2. Staff yang terlatih dan berpengalaman yang melakukan test (lihat juga SQE.4, ME 1)
3. Staff terlatih dan berpengalaman yang mengiterprestsikan hasil test (lihat juga SQE 4, ME 1)
4. Adanya jumlah staff yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien
5. Staff supervisor memiliki kualifikasi yang tepat dan berpengalaman.

STANDARAOP.5.3
Hasil laboratorium tersedia dalam waktu yang ditentukan oleh organisasi

PENGERTIAN DARI AOP.5.3


Organisasi menetapkan jangka waktu dalam melaporkan hasil laboratorium. Hasil akan
dilaporkan dalam kurun waktu berdasarkan kebutuhan pasien, pelayanan yang ditawarkan, dan
kebutuhan staf medis. Test yang bersifat emergency, diluar jam kerja dan pada akhir pekan harus
termasuk didalamnya. Hasil dari test yang bersifar darurat, misalnya dari departemen gawat darurat,
ruang operasi, unit perawatan intensive harus mendapat perhatian didalam kualitas proses pengukuran
( lihat juga glossary). Untuk tambahan, jika pelayanan laboratorium dilakukan secara kontrak (lihat juga
contracted services di glossary) dengan pihak diluar organisasi, hasil laboratorium juga harus memiliki
jangka waktu yang diatur oleh peraturan organisasi atau sesuai kontrak.
ELEMEN-ELEMEN YANG DAPAT DIUKUR DARI AOP.5.3
1. Organisasi menetapkan waktu yang diperkirakan untuk mendapatkan hasil
2. Adanya pengawasan ketepatan waktu dalam pelaporan hasil test yang bersifat darurat/gawat darurat
3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam suatu kurun waktu untuk memenuhi kebutuhan pasien.

STANDARAOP.5.3.1
Ada tata cara dalam melaporkan hasil-hasil kritis pemeriksaan diagnostik

PENGERTIAN DARI AOP.5.3.1


Pelaporan hasil-hasil kritis pemeriksaan diagnostik menjadi hal penting untuk keamanan pasien.
Hasil-hasil yang secara bermakna diluar kisaran normal mengindikasikan resiko tinggi atau kondisi
mengancam jiwa. Penting bagi organisasi untuk mengembangkan sistim pelaporan resmi yang
mengidentifikasi secara jelas bagaimana praktisi kesehatan menjadi waspada terhadap nilai kritis
pemeriksaan diagnostik dan bagaimana staff mendokumentasikan komunikasi tersebut (lihat juga
IPSG.2, MEs 2 dan 4, dan AOP.5.3)
Tata cara dikembangkan oleh organisasi untuk mengatur hasil-hasil kritis pemeriksaan
diagnostik sebagai panduan bagi praktisi untuk meminta dan menerima hasil pemeriksaan pada saat
darurat atau keadaan STAT. Proses didalamnya termasuk juga definisi pemeriksaan kritis dan hasil-hasil
kritis untuk setiap jenis pemeriksaan, oleh siapa dan kepada siapa hasil pemeriksaan dilaporkan, dan
ditetapkan metode untuk pengawasan kepatuhan.
ELEMEN-ELEMEN YANG DAPAT DIUKUR DARI AOP.5.3
1. Penggabungan metode digunakan untuk mengembangkan tata cara dalam pelaporan hasil-hasil
kritis pemeriksaan diagnostik.
2. Proses menetapkan nilai kritis pemeriksaan untuk setiap jenis pemeriksaan
3. Proses identifikasi oleh siapa dan kepada siapa hasil-hasil kritis pemeriksaan diagnostik di
laporkan
4. Proses identifikasi apa yang didokumentasikan pada rekam pasien
5. Proses diawasi untuk kepatuhan dan diubah berdasarkan hasil pengawasan

STANDAR AOP.5.4
Semua alat yang digunakan laboratorium untuk pemeriksaan secara teratur diawasi dipelihara
dan dikalibrasi dan dilaporkan dengan tepat untuk kelangsungan kegiatan ini.
PENGERTIAN DARI AOP .5.4
Staff laboratorium memastikan bahwa seluruh peralatan, termasuk peralatan yang digunakan
untuk point-of-care, berfungsi dengan baik dan aman bagi operatornya. Program managemen peralatan
laboratorium tersedia untuk:
- Melakukan seleksi dan pengadaan alat
- Melakukan identifikasi dan inventaris alat
- Penilaian alat yang digunakan dengan cara diawasi, ditest, dikaliberasi, dan dipelihara.

- Melakukan pemantauan dan pengenalan alat yang berbahaya, melakukan penarikan, melaporkan
kejadian, masalah dan kegagalan
- Mendokumentasikan program managemen tersebut
Frekuensi pemeriksaan, pemeliharaan, dan kalibrasi berhubungan dengan penggunaan alat dan itu
didokumentasikan kedalam catatan pemeliharaan
ELEMEN-ELEMEN YAND DAPAT DIUKUR DARI AOP.5.4
1. Adanya program managemen peralatan laboratorium dan dilaksanakan
2. Program termasuk penseleksian dan pemasukan peralatan
3. Program termasuk inventarisasi peralatan (lihat juga FMS.8, ME 2)
4. Program termasuk pengawasan dan uji peralatan (lihat juga FMS.8, ME 3)
5. Program termasuk kaliberasi dan pemeliharaan peralatan (lihat juga FMS.8, ME4)
6. Program termasuk monitoring dan follow up ( lihat juga FMS.8, ME 5)
7. Semua test, pemeliharaan , dan kaliberasi peralatan didokumentasikan dengan benar (lihat juga
FMS.8.1, ME 1)

STANDAR AOP.5.5
Reagent dasar dan persediaan lainnya harus selalu tersedia dan dievaluasi untuk menjamin
ketepatan dan ketelitian dari hasil.
PENGERTIAN DARI AOP.5.5
Organisasi harus mengidentifikasi semua reagent dan pemasukannya untuk kepentingan
pengadaan pelayanan laboratorium secara teratur terhadap pasien. Adanya proses yang efektif dalam
pemesanan dan pengamanan semua reagent dan persediaan lainnya. semua reagent disimpan dan
dibuang sesuai dengan prosedur yang ditentukan. Semua reagent dievaluasi secara berkala untuk
menjamin ketepatan dan ketelitian hasil. Adanya panduan tertulis untuk menjamin kelengkapan dan
ketetapan dalam penandaan reagent dan larutan.
ELEMEN-ELEMEN YANG DAPAT DIUKUR DARI AOP.5.5
1. Mengidentifikasi reagent dasar dan persediannya (lihat juga FMS.5, ME 1)
2. Tersedianya reagent dasar dan persediaannya, dan adanya proses untuk mengetahui saat reagen
tidak tersedia.
3. Semua reagent disimpan dan dikeluarkan menurut petunjuk lansung dari pabrik atau instruksi dari
kemasan ( lihat juga FMS.5, ME 2)

4. Laboratorium mempunyai dan mengikuti panduan tertulis untuk mengevaluasi seluruh reagen untuk
mendapatkan hasil yang tepat dan teliti
5. Semua reagent dan larutan ditandai secara lengkap dan tepat dilabel.(lihat juga FMS.5, ME 7)

STANDAR AOP.5.6
Prosedur pengumpulan, penandaan, penanganan, keamanan transportasi dan pembuangan
specimen harus dipatuhi
PENGERTIAN DARI AOP.5.6
Prosedur-prosedur yang dikembangkan dan dilaksanakan untuk
- Pemesanan pemeriksaan
- Pengumpulan dan identifikasi bahan
- Transportasi,penyimpanan dan perlindungan bahan
- Penerimaan, pendataan masuk dan penyelusuran bahan
Prosedur-prosedur ini dipatuhi juga untuk bahan-bahan yang dikirim keluar untuk test.
ELEMEN-ELEMEN YANG DAPAT DIUKUR DARI AOP.5.6
1. Ada panduan prosedur pemesanan pemeriksaan
2. Ada panduan prosedur pengumpulan dan identifikasi bahan (lihat juga international patient safety gol
1, ME 4)
3. Ada panduan prosedur tranportasi, penyimpanan dan perlindungan bahan
4. Ada panduan prosedur penerimaan dan penelusuran bahan
5. Prosedur tersebut diterapkan
6. Prosedur tersebut dilaksanakan jika menggunakan sumber dan pelayanan dari luar

STANDAR AOP.5.7
Nilai-nilai dan kisaran ditetapkan untuk melakukan interprestasi dan pelaporan hasil klinis
laboratorium.
PENGERTIAN DARI AOP.5.7
Laboratorium tersebut menetapkan interval atau normal kisaran yang dianjurkan untuk semua
test yang dikerjakan. Kisaran tersebut diikutkan dalam laporan pemeriksaan (lihat juga glossary),
maupun bagian dari pelaporan atau termasuk daftar value/nilai yang terakhir yang disetujui oleh
penangung jawab laboratorium. kisaran tersebut dilengkapi jika sumber luar yang melakukan test

tersebut. kisaran yang dianjurkan adalah sesuai dengan geografi dan demografi organisasi dan dipelajari
kembali dan di perbaharui jika metodenya berubah.
ELEMEN-ELEMEN YANG DAPT DIUKUR DARI AOP.5.7
1. Laboratorium menetapkan kisaran yang dianjurkan untuk semua test yang dikerjakan.
2. Kisaran dimasukan dalam laporan pemeriksaan pada saat hasil test tersebut dilaporkan,
3. Kisaran dilengkapi jika sumber luar yang melakukan test tersebut.
4. Kisaran disesuaikan dengan geografi dan demografi organisasi
5. Kisaran di evaluasi dan di perbahurui jika diperlukan

STANDARAOP.5.8
Tenaga yang sesuai dengan kwalifikasinya bertanggungjawab untuk mengatur pelayanan
laboratorium atau pelayanan pathology.

PENGERTIAN DARI AOP.5.8


Pelayanan laboratorium klinik adalah dibawah pimpinan seorang yang sesuai dengan kwalifikasi
berdasarkan pelatihan, keahlian dan pengalaman yang terdokumentasi, sesuai dengan hukum dan
peraturan yang dianut. Orang ini memikul tanggung jawab professional untuk fasilitas laboratorium dan
pengadaan pelayanan di laboratorium tersebut dan sama baiknya dalam hal yang dilakukan diluar
laboratorium misalnya pemeriksaan dilaksanakan secara bedside ( pemeriksaan point-of-care).
Pengawasan termasuk pelayanan luar laboratorium agar senantiasa sesuai dengan kebijakan organisasi,
seperti pelatihan, managemen pengadaan, dan lain-lain, dan bukan kegiatan pengawasan harian.
Pengawasan harian merupakan tanggungjawab bagi seorang pimpinan department atau unit dimana
pemeriksaan tersebut diadakan.
Penyediaan konsultasi klinik atau pendapat medis, harus seorang dokter atau seorang
pathologis. Pelayanan laboratorium yang spesialistik atau subspesialistik dibawah pimpinan seseorang
yang sesuai kwalifikasinya. Tanggungjawab pimpinan laboratorium meliputi
- Pengembangan,pelaksanaan, mempertahankan kebijakan dan prosedur
- Pengawasan administratif
- Mempertahankan program kontrol terhadap mutu yang diperlukan
- Merekomendasi pelayanan laboratorium yang dari luar
- Melakukan pengawasan dan evaluasi semua pelayanan laboratorium

ELEMEN YANG DAPAT DIUKUR DARI AOP.5.8


1. Laboratorium klinis dan pelayanan laboratorium lainnya dibawah pimpinan dan pengawasan dari satu
atau lebih dari seorang yang sesuai kwalifikasi yang bertanggung jawab terhadap pelayanan tersebut
ditetapkan oleh organisasi.(lihat juga GLD.5, ME
2. Tanggungjawab termasuk pengembangan ,pelaksanaan, mempertahankan kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan tersedia
3. Tanggungjawab termasuk pengawasan administrasi, , ditetapkan dan tersedia
4. Tanggungjawab mempertahankan program kontrol terhadap mutu yang diperlukan, , ditetapkan dan
tersedia
5. Tanggungjawab merekomendasi pelayanan laboratorium yang dari luar, ditetapkan dan tersedia
(lihat juga GLD.3.3, ME 4)
6. Tanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan evaluasi semua pelayanan laboratorium yang ada
baik dari dalam maupun dari luar, ditetapkan dan tersedia (lihat juga GLD.3.3, ME 3)

STANDAR AOP.5.9
Prosedur kontrol terhadap mutu ditempat, diikuti dan didokumentasikan
AOP.5.9.1
Ada proses untuk test keahlian
PENGERTIAN DARI AOP.5.9 DAN AOP.5.9.1
Pentingnya sistem untuk menyuarakan kontrol terhadap mutu diperlukan untuk menyediakan
pelayanan patologi klinik dan laboratorium yang unggul. Proses kontrol terhadap mutu meliputi
A) Metode test untuk validasi digunakan untuk akurasi,ketelitian dan kisaran pelaporan
B) Hasil surveillance harian dilakukan oleh staff laboratorium yang bermutu
C) Usaha perbaikan dengan cepat jika ada kekurangan yang teridentifikasi
D) Test terhadap reagent (lihat juga AOP.5.5), dan
E) Dokumentasi hasil dan usaha perbaikan
Test keahlian menentukan sebaik apa hasil laboratorium perorangan dibandingkan dengan
laboratorium lain yang menggunakan metode yang sama. Test tersebut dapat mengidentifikasi masalah
yang tidak diketahui oleh mekanisme dari internal. Selanjutnya, semua yang terlibat dalam laboratorium
ada dalam pembuktian program test keahlian. Cara lain, jika program pembuktian tidak tersedia,
laboratorium tersebut dapat menukar sample dengan laboratorium pada organisasi yang lain dengan
tujuan sebagai test pembandingan.Laboratorium menjaga kumpulan data laporan dari setiap yang

terlibat pada proses test keahlian. Test keahlian atau cara lain, tersedia untuk semua program special
laboratorium (lihat Glossary).
ELEMEN-ELEMEN YANG DAPAT DIUKUR DARI AOP.5.9
1. Ada program kontrol terhadap mutu laboratorium klinis
2. Program termasuk metode pemeriksaan untuk validasi
3. Program termasuk hasil test surveillance harian
4. Program termasuk perbaikan secara cepat jika ada kekurangan
5. Program termasuk dokumentasi hasil dan tindakan perbaikan
6. Bagian program: a)melalui e)melaksanakan identifikasi yang tedapat dalam maksud pernyataan
tersebut.
ELEMEN-ELEMEN YANG DAPT DIUKUR DARI 5.9.1
1. Orang yang terlibat dalam laboratorium ada dalam program test keahlian atau cara lain, untuk semua
layanan spesialistik laboratorium dan semua pemeriksaan
2. Memelihara kumpulan data laporan dari yang terlibat

STANDAR AOP.10.
Organisasi secara teratur melakukan evaluasi hasil control terhadap mutu dari semua pelayanan
laboratorium luar.
PENGERTIAN DARI AOP.5.10
Mereka menerima dan melakukan evaluasi hasil dari control terhadap mutu secara teratur dari sumber
luar jika organisasi menggunakan pelayanan laboratorium sumber luar. Orang yang sesuai kwalifikasi
yang melakukan evaluasi terhadap hasil control terhadap mutu
ELEMEN-ELEMEN YANG DAPT DIUKUR DARI AOP.5.10
1. Frekuensi dan tipe data kontrol kualitas dari sumber luar ditentukan oleh organisasi
2. Orang sesuai kwalifikasi bertanggungjawab terhadap kontrol kualitas atau seseorang yang memiliki
kualifikasi untuk mereview hasil kontrol kualitas dari laboratorium luar
3. Tanggungjawab individu atau perancang yang memenuhi kwalifikasi menentukan tindakan
berdasarkan hasil kontrol kualitas
4. Laporan tahunan data kualitas kontrol dari sumber luar tersedia untuk memimpin dalam memfasilitasi
kontrak manajemen dan memperbaharui kontrak

STANDAR AOP.5.11
Organisasi memiliki akses mendapatkan yang ahli dalam hal diagnostik spesialis jika diperlukan.
Organisasi menyimpan daftar nama orang yang ahli tersebut.
ELEMEN-ELEMEN YANG DAPT DIUKUR DARI AOP.5.11
1. Menyimpan daftar nama ahli dalam spesialis diagnostik
2. Ahli dalam spesialis diagnostic dapat dihubungi jika dibutuhkan

PELAYANAN RADIOLOGI DAN PENCITRAAN DIAGNOSTIC


Standar AOP.6
Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic tersedia untuk memenuhi kepentingan pasien
dan semua pelayanan tersebut memenuhi standar lokal dan nasional, hukum dan peraturan yang
berlaku.
Standard AOP.6.1
Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic disediakan oleh organisasi atau siap tersedia
melalui pengaturan dengan sumber luar.
PENGERTIAN DARI AOP.6 DAN AOP.6.1
Organisasi memiliki sistim untuk penyedian pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic yang
diminta oleh setiap pasien, penawaran pelayanan klinis , dan keperluan penyediaan perawatan
kesehatan. Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic memenuhi semua standar lokal dan nasional,
hukum dan peraturan yang berlaku.
Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic termasuk juga semua permintaan bersifat
emergency , mungkin tersedia didalam organisasi melalui perjanjian dengan organisasi lain atau
keduanya. Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic tersedia juga diluar jam kerja jika emergency.
Sumber dari luar mudah diakses oleh pasien dengan baik dan laporan dapat diterima dengan tepat
waktu untuk mendukung berkesinambungannya perawatan. Organisasi menyeleksi sumber luar
tersebut berdasarkan rekomendasi dari pimpinan atau orang lain yang bertanggungjawab dalam
pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic. Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic dari luar
memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan memiliki data yang akurat dan waktu pelayanan
yang tepat waktu. Pasien diberitahu jika menggunakan pelayanan dari sumber luar jika dirujuk oleh
dokternya.

ELEMEN YANG DAPAT DIUKUR DARI AOP.6


1. Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic sesuai dengan standar lokal dan
nasional, hukum dan peraturan yang berlaku
2. Tersedianya pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic yang memadai, t eratur
dan nyaman bagi kebutuhan pasien.
3. Tersedianya pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic dalam kea daan darurat
diluar jam kerja
ELEMEN-ELEMEN YANG DAPAT DIUKUR DARI AOP.6.1
1. Sumber dari luar diseleksi berdasarkan rekomendasi dari direktur dan adanya
laporan yang tepat waktunya yang dapat diterima dan sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
2. Pasien diberitahu tentang hubungan antara tempat rujukan dari dokter dengan
sumber luar pelayanan radiologi dari luar.
Standard AOP.6.2
Program keamanan radiasi ditempat, diikuti dan didokumentasikan
Pengertian Dari AOP.6.2
Organisasi harus mempunyai program keamanan radiasi aktif yang meliputi organisasi pelayanan
radiologi dan pencitraan diagnostik termasuk radiasi onkologi dan katerisasi jantung. Program
keamanan radiasi menggambarkan resiko dan bahaya yang ditemukan. Program ini ditujukan untuk
keamanan praktek dan ukuran pencegahan bagi staf radiologi dan pencitraan diagnostik, staf lain dan
pasien. Program berkoordinasi dengan program managemen keamanan organisasi.
Program managemen keamanan radiasi meliputi :
Kebijakan dan prosedur tertulis untuk mendukung kesesuaian de ngan standar,
hukum dan peraturan yang berlaku.
Kebijakan dan prosedur tertulis untuk menangani dan membuang material yang
infeksius dan berbahaya.
Tersedianya alat proteksi keamanan untuk praktek dan berhadapan zat
berbahaya.
Adanya orientasi bagi seluruh staf radiologi dan pencitraan diagnostik untuk
prosedur dan praktek yang aman, dan
Pelatihan pelayanan bagi prosedur yang baru dan baru didapat atau pengenalan
material yang berbahaya.

Elemen Elemen Yang Dapat Diukur Dari AOP.6.2


1. Program keamanan radiasi ada untuk menangani resiko zat berbahaya dengan
tepat (lihat juga FMS.4 dan FMS .5)
2. Program dikoordinasikan dengan program managemen keamanan organisasi,
dilaporkan secara berkala dan jika ada kejadian (lihat juga FMS.4, ME 2).
3. Kebijakan dan prosedur tertulis sesuai dengan standar, hukum dan peraturan yang
berlaku.
4. Kebijakan dan prosedur tertulis untuk menangani pembuangan material yang
infeksius dan berbahaya (lihat juga FMS.5, ME 2 dan 4).
5. Teridentifikasi dan tersedianya peralatan yang tepat untuk mengurangi resiko
radiasi dan untuk keamanan radiasi,seperti apron, film badge dan lainnya) (lihat
juga FMS.5, ME 5)
6. Staf radiologi dan pencitraan diagnostik berorientasi pada prosedur keamanan
radiasi dan praktek yang aman (lihat juga FMS.11, ME 1 dan GLD.5.4, ME 1 dan 2)
7. Staf radiologi dan pencitraan diagnostik menerima pelatihan untuk prosedur yang
baru dan pelatihan material yang berbahaya. (lihat juga SQE.8, ME 3 dan 4)
Standard AOP.6.3.
Tenaga dengan pelatihan, keterampilan, orientasi dan pengalaman cukup yang melakukan pembelajaran
pencitraan diagnostik, menginterprestasikan hasil dan melaporkan hasil tersebut.
Pengertian Dari AOP .6.3
Organisasi menetapkan orang dari staf radiologi dan imaging diagnostik untuk melakukan pembelajaran
diagnostic dan imaging, menginterpreastasikan hasil atau membenarkan dan melaporkan hasil,
sebaiknya orang yang langsung atau yang memimpin proses tersebut. Pimpinan staf dan staf teknik
memiliki pelatihan yang tepat dan memadai, pengalaman dan kemampuan dan memiliki orientasi dalam
pekerjaan tersebut. Anggota staf teknikal diberikan tugas yang sesuai dengan pelatihan dan
pengalamannya. Sebagai tambahan, ada staf yang cukup untuk melakukan perkerjaan tersebut,
menginterpres tasikan hasil dan melaporkan hasil dengan cepat dan tersedia staf yang diperlukan
selama jam kerja dan untuk keadaan darurat jika diperlukan.
Elemen Elemen Yang Dapat Diukur Dari AOP.6.3
1. Ditetapkannya tenaga yang melakukan diagnositik atau imaging secara langsung
atau yang memimpin pekerjaan tersebut.

2. Staf dengan pelatihan yang tepat

dan berpengalaman yang melakukan

diagnostik dan pencitraan diagnostik (lihat juga SQE.4, ME.1).


3. Staf dengan pelatihan yang tepat dan berpengalaman yang melakukan
intereprestasi hasil (lihat juga SQE.4, ME.4, ME.1).
4. Staf yang tepat untuk melakukan verifikasi dan melaporkan hasil.
5. Tersedianya jumlah staf yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien.
6. Pimpinan staf memiliki pelatihan dan pengalaman yang cukup.

Standard AOP.6.4
Hasil dari radiologi dan pencitraan diagnostik telah tersedia dalam kurun waktu yang ditentukan
oleh organisasi tersebut.
Pengertian Dari AOP.6.4
Organisasi menentukan kurun waktu untuk melaporkan hasil radiologi dan pencitraan
diagnostic. Hasil dilaporkan dalam batas waktu yang ditentukan berdasarkan kebutuhan pasien,
penawaran pelayanan dan kebutuhan staf klinis. Termasuk kebutuhan pemeriksaan yang gawat darurat
dan diluar jam kerja serta akhir minggu. Hasil dari radiologi dan pencitraan diagnostik darurat seperti
dari department gawat darurat, ruang operasi dan unit pelayanan intensif diberikan perhatian khusus
dalam proses perencanaan dan pengawasan. Radiologi dan pencitraan diagnostik yang dilakukan diluar
dari pelayanan dilaporkan berdasarkan kebijakan organisasi atau kontrak.
Elemen-Elemen Yang Dapat Diukur Dari AOP.6.4
1. Organisasi menetapkan jangka waktu yang diharapkan untuk pelaporan hasil.
2. Mengawasi kecepatan pelaporan pemeriksaan dalam keadaan darurat / gawat
darurat.
3. Hasil dari radiologi dan pencitraan diagnostik dilaporkan dalam kurun waktu yang
ditentukan untuk memenuhi kebutuhan pasien (lihat juga ASC.7, ME.1)
Standar AOP.6.5
Semua alat yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi dan pencitraan diagnostik diperiksa secara
teratur, dirawat ,dikalibrasi, dan dicatat dengan tepat.
Pengertian Dari AOP.6.5
Staf radiologi dan pencitraan diagnostik yang bekerja harus yakin bahwa semua peralatan berfungsi
pada level yang benar dan aman bagi operator. Program management
pencitraan diagnostik mendukung dalam:

peralatan radiologi dan

Pemilihan dan kebutuhan peralatan.

Identifikasi dan inventaris peralatan.

Penilaian peralatan yang digunakan melalui inspeksi, test, kalibrasi dan


pemeliharaan.

Melakukan pengawasan dan tindakan pada peralatan yang diketahui berbahaya,


ditarik kembali, dan pelaporan kejadian, masalah dan kegagalannya.

Frekuensi

test,

Mendokumentasikan program management.

pemeliharaan,

dan

kalibrasi

berhubungan

dengan

penggunaan

alat

dan

didokumentasikan dalam riwayat pemeliharaan. (lihat juga FMS.7)


Elemen-Elemen Yand Dapat Diukur Dari AOP.6.5
1. Ada program management peralatan radiologi dan pencitraan diagnostik dan itu
dilaksanakan. (lihat juga FMS.8, ME 1).
2. Program termasuk pemilihan dan kebutuhan alat.
3. Program termasuk inventarisasi alat (lihat juga FMS.8, ME 2).
4. Program termasuk pengawasan dan test alat (lihat juga FMS.8, ME 3).
5. Program termasuk kalibrasi dan pemeliharaan alat (lihat juga FMS.8, ME 4).
6. Program termasuk pengawasan dan tindak lanjut (lihat juga FMS. 8, ME 5).
7. Dokumentasi yang sesuai untuk semua uji coba, pemeliharaan, dan kalibrasi
alat. (lihat juga FMS.8, ME 1).

Standard AOP.6.6
Film X-Ray dan persediaan lainnya selalu tersedia.
Pengertian Dari AOP.6.6
Organisasi mengidentifikasi film, reagent dan persedian lainya yang diperlukan sehingga dapat
secara teratur tersedia dalam pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostik bagi kepentingan pasien.
Proses untuk pemesanan atau pengamanan film, reagent, dan alat-alat lain harus effektif. Semua
persediaan disimpan dan dibuang menurut prosedur yang telah ditetapkan. Adanya evaluasi secara
berkala terhadap reagent untuk menyakinkan bahwa hasil adalah akurat dan teliti.
Elemen-Elemen Yang Dapat Diukur Dari AOP.6.6
1. Film X-Ray, reagent dan persediaan yang dibutuhkan harus diidentifikasi (lihat
juga FMS, ME 1).
2. Film X-Ray, reagent dan persediaan yang dibutuhankan harus selalu tersedia.

3. Semua persediaan disimpan dan dibuang menurut panduan yang ada (lihat ju ga
FMS.5,ME 2).
4. Semua persediaan dievaluasi secara berkala dalam hal akurasi dan hasil.
5. Semua persediaan ditanda secara lengkap dan akurat (lihat juga FMS.5, ME 7).

Standard AOP.6.7
Tenaga yang sesuai kualifikasi bertanggung jawab untuk mengatur pelayanan pemeriksaan radiologi dan
pencitraan diagnostik.
Pengertian Dari AOP.6.7
Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostik ada dibawah pengawasan langsung dari seorang yang
sesuai dengan kualifikasi, mempunyai sertifikat pelatihan, keahlian, pengalaman, dan sesuai dengan
hukum dan peraturan yang berlaku. Tenaga secara professional bertanggung jawab dalam
penyelenggaran pelayanan fasilitas radiologi dan pencitraan diagnostik. Penyediaan konsultasi klinis
atau pendapat medis, adalah seorang dokter lebih baik lagi seorang radiologist. Jika tersedia terapi
radiasi atau pelayanan special lainnya, semuanya ada dibawah tanggung jawab seseorang yang
mempunyai kualitas yang cukup.
Tanggung jawab seorang penanggung jawab radiologi dan pencitraan diagnostik adalah :
1. Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kebijakan dan prosedur.
2. Pengawasan administratif.
3. Mempertahankan semua program kontrol terhadap mutu yang diperlukan.
4. Merekomendasikan sumber pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostik dari
luar, dan
5. Mengawasi dan mengevaluasi

semua pelayanan radiologi dan

pencitraan

diagnostic.
Elemen-Elemen Yang Dapat Diukur Dari AOP 6.7
1. Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic ada dibawah pimpinan satu orang
atau lebih yang sesuai kualifikasi (lihat juga GLD.5,ME.1).
2. Bertanggung

jawab

dalam

hal

pengembangan,

pelaksanaan

mempertahankan prosedur dan kebijakan.


3. Bertanggung jawab dalam pengawasan administratif.
4. Bertanggung jawab dalam mempertahankan program kontrol mutu.

dan

5. Bertanggung jawab dalam hal memberi rekomendasi pelayanan radiologi dan


pencitraan diagnostic dari luar (lihat juga GLD.3.3, ME.4).
6. Bertanggung jawab dalam hal pengawasan dan evaluasi semua pelayanan
radiologi dan pencitraan diagnostic.(lihat juga GLD.3.3, ME.1).

Standard AOP.6.8
Prosedur kontrol terhadap mutu dalam satu tempat, diikuti dan didokumentasikan.
Pengertian Dari AOP.6.8
Menyuarakan sistem kontrol terhadap mutu penting untuk menyediakan pelayanan radiologi
dan pencitraan diagnostic yang baik.
Prosedur kontrol terhadap mutu termasuk

Metode pemeriksaan untuk validasi yang digunakan untuk keakuratan dan


ketelitian.

Pengawasan harian hasil pencitraan diagnostic dilakukan oleh staf radiologi yang
bermutu.

Melakukan koreksi cepat jika ditemukan adanya kekurangan

Melakukan test reagent dan larutan (lihat juga AOP.6.6), dan

Dokumentasikan semua hasil dan tindakan koreksi

Elemen-Elemen Yang Dapat Diukur Dari AOP.6.8


1. Adanya program kontrol terhadap mutu untuk pelayanan radiologi dan
pencitraan diagnostic dan dilaksanakan.
2. Kontrol terhadap mutu meliputi metode test validasi.
3. Kontrol terhadap mutu meliputi pengawasan harian dari hasil imaging.
4. Kontrol terhadap mutu meliputi koreksi cepat ketika ditemukan kekurangan.
5. Kontrol terhadap mutu meliputi test reagent dan larutan.
6. Kontrol terhadap mutu meliputi dokumentasi hasil dan tindakan koreksi.

Standard AOP.6.9
Organisasi melakukan tinjauan ulang secara berkala terhadap hasil mutu untuk semua
pelayanan diagnostic dari luar.
Pengertian Dari AOP.6.9

Ketika organisasi menggunakan pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostic dari luar maka
secara teratur akan menerima hasil kontrol terhadap mutu dan evaluasi dari sumber luar tersebut.
Seseorang sesuai kualifikasi yang melakukan evaluasi dari hasil kontrol terhadap mutu tersebut. Jika
kontrol terhadap mutu pencitraan diagnostic yang berasal dari luar itu sulit untuk didapatkan maka
penanggung jawab (Direktur) tersebut akan mengembangkan cara pendekatan lainnya untuk
pengawasan kualitas.
Elemen Elemen Yang Dapat Diukur Dari AOP.6.9
1. Hasil kontrol terhadap mutu dari sumber luar di evaluasi secara teratur.
2. Seseorang sesuai kualifikasi melakukan evaluasi dari hasil kontrol terhadap mutu
tersebut.
Standard AOP.6.10
Organisasi memiliki akses mendapat ahli diagnostik bila diperlukan.
Pengertian Dari AOP.6.10
Organisasi dapat mengenali dan menghubungi seorang spesialis diagnostic seperti ahli fisika radiasi,
onkologi radiasi atau kedokteran nuklir ketika dibutuhkan. Organisasi menyimpan daftar nama yang ahli.
Elemen-Elemen Yang Dapat Diukur Dari AOP 6.10
1. Organisasi menyimpan daftar nama-nama orang spesialis diagnostic dalam
daerah tersebut.
2. Organisasi menghubungi spesialis diagnostic jika diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai