Kawasaki Scribd
Kawasaki Scribd
2.1 PENGERTIAN
Penyakit Kawasaki (sindrom nodus limfa mukokutan) adalah bentuk vaskulitis
diidentifikasi oleh penyakit demam akut dengan beberapa sistem terpengaruh.
Penyakit Kawasaki adalah demam pada anak yang berkaitan dengan vaskulitis
terutama pembuluh darah koronaria serta keluhan sistemik lainnya.
The cause is unknown, but autoimmunity, infection, and genetic predisposition
are believed to be involved.Sindroma ini pertama kali diketahui pada akhir tahun
1960 di Jepang oleh dokter anak Tomisaku Kawasaki. Nama lain sindroma ini
Mucocutaneous lymphnode sindrome. Disebut demikian karena penyakit ini
menyebabkan perubahan yang khas pada membran mukosa bibir dan mulut disertai
pembengkakan kelenjar limfe yang nyeri.
2.2 ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULAR
2.1 Antomi Jantung
2.1.1 Ukuran dan bentuk
Jantung adalah organ berongga berbentuk kerucut tumpul yang
memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru di bagian
tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis
midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang
lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya (Ethel, 2003: 228).
2.1.2 Pelapis
2.1.2.1 Perikardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat
membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh
darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum dan
pleura yang membungkus paru-paru. Di dalam perikardium
terdapat dua lapisan yakni lapisan fibrosa luar dan lapisan
serosa dalam.
2.1.2.2 Rongga perikardial adalah ruang potensial antara membran
viseral dan parietal (Ethel, 2003: 228-229).
2.1.3 Dinding Jantung
Terdiri dari tiga lapisan:
oksigen
dari
tubuh
kembali
ke
jantung.
(2) Sinus koroner membawa kembali darah dari dinding jantung itu
sendiri.
2.1.6.2.2 Atrium kiri di di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih
kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal.
Atrium kiri menampung empat vena pulmonalis yang
mengembalikan darah teroksigenasi dari paru-paru.
2.1.6.3 Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah ke luar jantung
menuju arteri yang membawa darah meninggalkan jantung.
(1) Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks
jantung. Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus
pulmonar dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru.
(2) Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung.
Tebal dindingnya 3 kali tebal dinding ventrikel kanan darah
meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh
bagian tubuh kecuali paru-paru.
(3) Trabeculae carneae adalah hubungan otot bundar atau tidak teratur
yang menonjol dari permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke
rongga ventrikuler (Ethel, 2003: 229).
2.2 Fisiologi Jantung
2.2.1 Sistem pengaturan jantung
2.2.1.1 Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu
menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan
hantaran serabut otot jantung.
2.2.1.2 Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa jaringan otot
jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan
tepat di bawah pembukaan vena cava superior. Nodus S-A
mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu
jantung.
2.2.1.3 Nodus atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda
impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai
sebelum terjadi kontraksi ventrikular.
2.2.1.4 Berkas A-V berfungsi membawa impuls di sepanjang septum
interventrikular menuju ventrikel (Ethel, 2003: 231-232).
2.2.2 Siklus jantung
Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole)
dan relaksasi (diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole
berikutnya. Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan
volume darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur
pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui
ruang-ruang dan masuk ke arteri.
ventrikular
mulai
meningkat
saat
ventrikel
kawasaki disease adalah infeksi virus yang masuk melalui jalur pernapasan. Namun
sampai sekarang tidak ada seorangpun yang dapat membuktikannya.
Sebuah asosiasi telah diidentifikasi dengan SNP pada gen ITPKC, yang
merupakan kode enzim yang negatif mengatur aktivasi T-sel. An additional factor that
suggests genetic susceptibility is the fact that regardless of where they are living,
Japanese children are more likely than other children to contract the disease. Faktor
tambahan yang menunjukkan kerentanan genetik adalah kenyataan bahwa di mana
pun mereka hidup, anak-anak Jepang lebih cenderung anak-anak lain untuk kontrak
penyakit. The HLA-B51 serotype has been found to be associated with endemic
instances of the disease.The serotipe HLA-B51 telah ditemukan terkait dengan kasus
endemik penyakit ini.
2.4 TANDA DAN GEJALA
2.4.1 Stadium I - Tahap Febrile akut (Pertama 10 hari)
The child appears severely ill and irritable.Si anak tampak sangat sakit dan
mudah tersinggung.
Major diagnostic criteria established by the Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) are as follows: Mayor diagnostik kriteria yang ditetapkan oleh
Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit (CDC) adalah sebagai berikut :
a. High, spiking fever for 5 days or more. Tinggi, spiking demam selama 5
hari atau lebih.
b. Bilateral conjunctival injection. Injeksi konjungtiva bilateral.
c. Oropharyngeal erythema, Strawberry tongue, or red dry lips.
Orofaringeal eritema, "Strawberry" lidah, atau bibir kering merah.
d. Erythema and edema of hands and feet, periungal desquamation. Eritema
dan edema tangan dan kaki, desquamation periungal.
e. Erythematous generalized rash. Erythematous umum ruam.
f. Cervical lymphadenopathy greather than 0.6 inch (1.5cm) Serviks
limfadenopati greather dari 0,6 inci (1,5 cm)
Pericarditis, myocarditis, cardiomegaly, heart failure, and pleural effusion.
Perikarditis, miokarditis, cardiomegaly, gagal jantung, dan efusi pleura.
Other associated findings include meningitis, arthritis, sterile pyuria, vomiting,
and diarrhea. Temuan terkait lainnya termasuk meningitis, arthritis, piuria
steril, muntah dan diare
dari tahap I mereda sebagai temperatur kembali normal. The child remains
irritable and anorectic. Anak itu tetap mudah tersinggung dan anorectic.
Dry, cracked
Desquamation
2.4.3 Tahap - Tahap Convalescent (Sampai laju sedimentasi dan jumlah trombosit
normal). Pada fase ini laju endap darah dan hitung trombosit mencapai nilai
normal kembali, dapat dijumpai garis tranversa yang dikenal dengan Beaus
line. Meskipun anak tampak menunjukkan perbaikan klinis, namun kelainan
jantung dapat berlangsung terus.
1. Anak itu muncul dengan baik.
2. Melintang Alur pada jari dan kuku (garis Beau).
3. trombosis koroner, aneurisma dapat terjadi.
2.5 PATOFISIOLOGI
The child appears well.
Bagian yang paling sering terkena dari jantung adalah pembuluh darah koroner.
Bagian ini dapat melemah dan melebar (menonjol) dan menjadi aneurisma.
Penggumpalan darah dapat terjadi pada area yang melemah ini, sehingga menyumbat
arteri tersebut, dimana terkadang menyebabkan serangan jantung (heart attack).
Aneurisma dapat juga pecah namun hal ini jarang terjadi. Perubahan lain yang dapat
terjadi adalah peradangan / inflamasi pada otot jantung (miocarditis), dan pada
kantong yang mengelilingi jantung (pericarditis).
Irama jantung yang abnormal (aritmia) dan radang pada katup-katup jantung
(valvulitis) dapat juga terjadi. Biasanya semua masalah yang terjadi pada jantung
tersebut akan menghilang dalam waktu 5-6 minggu, namun kadang kala kerusakan
pada pembuluh darah koroner bisa menetap untuk waktu yang lama.
2.6 KOMPLIKASI
Kematian mendadak dan gangguan fungsi jantung serta pembuluh darah yang berat
merupakan masalah serius pada anak. Kelainan jantung yang paling serius ialah
aneurisma, obstruksi koronaria, infark miokard dan kelainan katup yang berat.