Anda di halaman 1dari 11

Makalah Kewirausahaan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, banyak ditemukan orang yang tidak mau mencoba
untuk memulai usaha kecil, mungkin beranggapan bahwa keluarganya
bukan dari kalangan pengusaha sehingga menimbulkan rasa kurang
percaya diri. Tetapi bayak juga orang yang selalu mencoba berusaha,
mungkin karena beranggapan bahwa pengusaha besar pasti memulai
usahanya dengan usaha yang kecil sehingga dengan kerja keras,
usahanya dapat berkembang seperti sekarang ini.
Penyusun

mencoba

mengklarifikasi

kembali

materi

kuliah

Kewirausahaan tentang beberapa hal yang menyangkut wirausaha.


Adapun hal yang mejadi pembahasan dalam makalah ini yaitu tentang
usaha

kecil

dan

pengembangannya,

sehingga

dapat

memotivasi

pengusaha kecil dalam mengembangkan usahanya.


Dalam makalah ini, banyak hal yang cukup penting untuk diterapkan
dalam memulai usaha, sehingga usaha tersebut bisa terlaksana sesuai
dengan apa yang kita harapkan. Dan kesemuanya itu akan dibahas pada
bab-bab selanjutnya.

A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Mengetahui secara spesifik tentang usaha kecil dan pengembangannya!


2. Bagaimana pengaruh usaha kecil terhadap perekonomian masyarakat?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti


pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani
dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat
sesuatu.
Firman Allah swt dalam surah al-jumuah ayat 10:

Artinya: apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu


di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.
Jadi, Wirausaha dari segi etimologi adalah pejuang atau pahlawan
yang berbuat sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha
adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan
produk baru, mengatur permodalan oprasinya serta memasarkannya.

B. Usaha Kecil
1. Pengertian Usaha kecil
Usaha kecil menurut surat Edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK
tanggal 29 mei 1993 perihal Usaha Kecil adalah usaha yang memiliki total

aset maksimum Rp 600.000.000 (enam ratus juta rupiah) tidak termasuk


rumah dan tanah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi
usaha perseorangan, badan usaha dan koperasi.
Sedangkan menurut UU No. 9/1995 tentang usaha kecil yang
dimaksudkan dengan usaha kecil dalam memenuhi criteria kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan sebagaimana
diatur dalam undang undang ini.
Secara umum sector usaha kecil memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a)

System pembukuan relative sederhana dan cenderung tidak mengikuti


kaidah administrasi pembukuan standar.

b)

Margin usaha yang cenderung tipis meningat persaingan yang sangat


tinggi .

c) Modal terbatas
d) Pengalaman manajerial dalam mengelola usaha masih sngat terbatas.
e)

Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk


mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.

f)

Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah,


mengingat

keterbatasan

dalam

system

administrasinya.

Untuk

mendapatkan dana di pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti


sistem administrasi standar dan harus transparan. Peran penting usaha
kecil selain merupakan wahana utama dalam penyerapan tenaga kerja,
juga sebagai pengerak roda ekonomi serta pelayanan masyarakat.

2. Keunggulan dan kelemahan usaha kecil


Setiap usaha bisnis mengandung potensi benetif dan biaya. Bagi
banyak orang, benefit yang penting adalah kepuasan pribadi yang
diperoleh dari usaha mengoprasikan bisnis sendiri.

Di banding dengan usaha besar, usaha kecil memiliki beberapa


potensi dan keungulan komperatif, yaitu:
a)

Usaha kecil beroprasi menyebar di seluruh pelosok pelosok dengan


berbagai ragam bidang usaha.

b)

Usaha kecil beroprasi dengn investasi modal untuk utuk aktiva tetap
pada tingkat yang rendah.

c) Sebagian besar usaha kecil dapat dikatakan padat karya yang disebabkan
penggunaan teknologi sederhana.
Sedangkan kelemahan usaha kecil adalah investasi awal dapat saja
mengalami kerugian. Beberapa resiko di luar kendali dari wiraswastawan,
seperti perubahan mode, pemerintah, persaingan, dan masalah tenaga
kerja

dapat

menghambat

bisnis.

Beberapa

bisnis

juga

cenderung

menghasilkan pendapatan yang tidak teratur, pemilik mungkin tidak


memperoleh profit.

3. Model usaha kecil.


Bagi pengembangan usaha kecil, masalah modal merupakan
kendala terbesar. Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan usaha
kecil untuk mendapatkan pembiayaan untuk modal dasar maupun untuk
langkah-langkah

pengembangan

usahanya,

yaitu

melalui

kredit

perbangkan, pinjaman lembaga keuangan bukan bank, modal pentura,


pinjaman dari dana penyisihan sebagai laba Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), hibah, dan jenis-jenis pembiayaannya.
Sesuai dengan karakteristik usaha kecyaitu modal pentura. Modal
pentur merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bentuk penyertaan
modal ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha dengan beberaa
tujuan, antara lain untuk pengembangan perusahaan yang pada tahap
awal biasanya mengalami kesulitan modal, membantu perusahaan yang

berada pada tahap pengembangan, dan membantu perusahaan yang


berad pada tahap kemunduran usaha.
Keberadaan lembaga modal pentura sebenarnya telah dikenal relatif
lama

di

Indonesia.

Namun

demikian,

secara

formal

baru

dikenal

bersamaan dengan diluncurkannya paket kebijakan 20 Desember 1998


tentang lembaga pembiayaan.

4. Peluang usaha kecil di era globalisasi


Perubahan-perubahan menyolok dalam tata ekonomi dunia dewasa
ini ditandai bukan hanya oleh makin kaburnya batas-batas antar Negara,
tetapi juga oleh terjadinya peningkatan lalu lintas barang, jasa, modal,
informasi dan juga manusia dalam kecepatan ang yang semakin tinggi.
salahsatu faktor pendorong paling kuat adalah revolusi dibidang teknologi
informasi dan telekomunikasi. Sedangkan faktor lain adalah unilateral dan
multilateral yang ditandai dengan proses deregulasi yang dilakukan
secara konsisten.
Menurut Naisbitt, ketika dunia terpadu secara ekonomi, bagian
komponen-komponennya menjadi lebih banyak, lebih kecil dan lebih
penting. Secara sserentak ekonomi global berkembang, sementara
ukurran bagian-bagiannya menyusut. Makin besar dan makin terbuka
ekonomi dunia, akan makin besar peran usaha kecil dan menengah.
Dilihat dari jenis-jenis produk baik dari hasil pertanian maupun
produk dalam rangka MFA pada dasarnya merupakan barang-barang yang
diproduksi oleh usaha kecil dan menengah. Oleh karena itu kecendrungankecendrungan yang terjadi dalam ekonomi global akan membuka peluang
usaha bagi usaha kecil dn menengah. Hanya saja, dalam konteks
perdagangan internasiaonal, usaha kecil dan menengah biasanya masih
miskin

pengalaman.

Mereka

pda

umumnya

belum

mampu

mempertahankan kualitas produk, memilki jaringan pemasaran tebatas,


kesulitan menjaga

kesinambungan pengiriman, serta lemah dalam

promosi.
Oleh karrena itu, berbagai peluang tersebut belum tentu mampu
dimanfaatkan oleh usaha kecil. Apalagi kelonggaran pasar juga akan
mengundang para pesaing dari sesama negara berkembang. Akibatnya
ddapat diduga persaingan harga akan menjadi semakin ketat sama
seperti persaingan non harga. Semua itu akhirnya menuntut efisiensi pada
tingkat korporasi. Hanya perusahaan yang efisien dan produktif yang
mampu memanfaatkan peluang tersebut.

C. Pengembangann usaha kecil


1. Peranan usaha kecil dan menengah dalam perekonomian
usaha kecil dan menengah dalam perekonomian suatu negara,
memiliki peran yang penting. Bukan saja di Indonesia, tetapi kenyataan
menunjukkan bahwa posisi usaha kecil mempunyai peran yang strategis
di Negara-negara lain juga inudikasi yang menunjukkan peranan usaha
kecil itu dapat dilihat dari kontribusinya terhadap PDB, ekspor non migas,
penyerahan tenaga kerja, dan peningkatan sumber daya manusia yang
ucukup berarti.
Tidak dapat disangkal bahwa pengusaha kecil, yang merupakan
bagian terbesar dari pelaku bisanis di Indonesia mempunyai peranan
penting dalam pembangunan struktur perekonomian nasional. Oleh

karena itu berbagai upaya pembeerdayaan perlu terus dilakukan baik dari
segi kualitas maupun dasri segi kuantitasnya.
Usaha kecil merupakan sebutan yang ringkas dari usaha skala kecil
ssebagai terjemahan darri istilah Small Scale Enterprise (SSC), yang
mempunyai banyak pengertian, baik dalam makna konsep teoriti,
mperaupun sebagai konsep strategis kebijakan pembangunan.
Usaha Kecil
pertama,

aspek

(UK) sebagai konsep mengacu kepada dua aspek,


perusahaan,

yang

mengombinasi faktor-faktor produksi

melakukan

aktifitas

prodoktif,

untuk menghasilkan bahan dan

jasa, memasarkan dan mencetak keuntungan. Kedua, aspek pengusaha


yaitu: orang dibalik usaha / perusahaan yang biasanya adalah pemilik,
pengelola sekaligus administrator dari perusahaannya.
Disetiap negara

usasha kecil memiliki peranan penting. Hal ini

dapat dilihat dari posisi usaha kecil dalam struktur pelaku usaha di
Inndonesia misalnya 99% dari seluruh

usaha adalah usha kecil .

sementara di Negara-negara lain khususnya negara anggota APEC


keberadaan usah kecil dalam struktur ekonominya juga di atas 90%

2. Pengembangan menejemen produksi usaha kecil


Untuk produksi baran, tahpan input dapat berupa informasi dan
penyediaan bahan baku, sedangkan untuk produksi jasa, input dapat
berupa jaringan pemberi informasi dan pelicin jalan yang di miliki oleh
pengusaha. Proses produksi adalah kegiatan-kegiatan atau kerja yang
dilakukan untuk menciptakan hasil produksi. Dan output dalam kegiatan
produksi adalah hasil produksi berupa barang jadi, barang setengah jadi
yang siap dijual bsrta proses pemasarannya.
Keseluruhan tahap harus di pandang secara utuh, karena besar
adanya kemungkinan adanya korelasi tinggi antara tahapan satu dengan
yang lain. Bahan baku yang baik memang diharapkan akan membawa

pada proses produksi yang baik, hasil produksi yang berkualitas dan
pemasran yang sukses mekipun semuanya itu bukan jaminan pada faktorfaktor eksternal dan faktor lain yang tidak mudah difahami, akan tetapi
hal ini merupakan upaya untuk memperbesar peluang.

3. Pengembangan sumber daya manusia usaha kecil


Ada peperapa kelemahan umum yang dilakukan oleh perusahaan
kecil, antara lain:

Tidak ada (jarang) mempunyai perencanaan buku sehingga

menyulotkan dalam melakukan evaluasi ukuran keberhasilan dengan pasti

Tidak berorientasi ke masa depan

Tidak memiliki pendidikan yang tepat dan relavan

Sistem pembukuan tidak teratur

Tidak melakukan analisis pasar yang baru

Cepat puas diri

Kurang pengetahuan mengenai hukum dan peraturan

4. Perkembangan manajemen keuangan usaha kecil


Informasi akuntansi adalah inforamsi yang dihasilkan oleh proses
akuntansi. Sedangkan yang disebut akuntansi adalah suatu proses untuk
mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untok
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
mereka yang menggunakan informasi
Pungsi manajemen keuangan
Fungsi mananjemen yang utama adalah dalam ahl keputusan
investasi, pembiayaan dan dividen untuk suatu organisasi
Tujuan manajemen keuangan

Secara

normatif

memaksimumkan

tujuan

nilai

keputusan

perusahaan.

Yang

keuangan

adalah

dimaksud

untuk

dengan

nilai

perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli


apabila persahaan tersebut dijual.

5. Tahap pengembangan usaha kecil


Untuk

mengebangkan

usaha

prngusaha

kecil

harus

mampu

menyiasati kendala bisnis yang dihadapi, sehingga menjadi peluang.


Langkah penting itu adalah mlakukan evaluasi posisi usaha.
Tahap pengembangan usaha
Secara umum pengembangan usaha bagi usaha kecil dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tahap 1: identifikasi peluang usaha
Peluang usaha diiddentifikasi dan dirinci. Untuk itu perlu data dan
informasi. Informasi ini biasanya diperoleh dair berbagai sumber, seperti:

Rencana perusahaan

Saran dan usul manajemen usaha kecil

Hasil berbagai riset peluang usaha

Program pemerintah
Tahap 2: merumuskan alternatif usaha
Setelah

informasi

terkumpul

dan

dianalisis,

maka

impinan

perusahaan atau menejerw usaha dapat merumuskan usaha apa saja


yang mungkin dapat dibuka.
Tahap 3 : seleksi alternatif
Alternwtif yang banyak selanjutnya harus dipilih satu atau beberapa
alternatif yang terbaik
Tahap 4 : pelaksanaan alternatif terpilih

Setelah

penentuan

alternatif

terpilih,

maka

thap

selanjutnya

pelksanaan usaha yang terpilh tersebut.

Tahap 5 : evaluasi
Evaluasi dimaksudkan uuntuk memberikan koreksi dan perbaikan
terhadap usaha yang dijalankan, disamping itu juga dairahkan untuk apat
memberikan masukan bagi perbaikan pelaksanaan usaha selanjutnya.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat
sesuatu.
Usaha Kecil adalah usaha yang memiliki total aset maksimum Rp
600.000.000 (enam ratus juta rupiah) tidak termasuk rumah dan tanah
yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi usaha perseorangan,
badan usaha dan koperasi.

B. Saran
Semoga setelah mempelajari dan memahami pembahasan ini kita
dapat mengambil hikmah tentang hal yang terkait dengan usaha kecil dan
pengembangannya, sehingga kita dapat mengembangkan usaha yang
akan kita tekuni dan dapat beermanfaat untuk masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA
Jamaluddin, SE. H. M.Si, Dr. H. Muslimin H. Kara, M.Ag. Pengantar
Kewirausahaan; Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin: Makassar, 2010.

Anda mungkin juga menyukai