Anda di halaman 1dari 11

Oxy Carbamazepin

OXY CARBAMAZEPIN
Paper ini Dibuat Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam Mengikuti Kepaniteraan
Klinik Senior di Bagian Ilmu Penyakit Saraf RSU. Dr. Pirngadi Medan
Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Oleh,
SASWATI
NIM. 962081

Pembimbing,
Dr. Muchtar Nasution, Sp.S.

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF


RSU. DR. PIRNGADI MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
APRIL 2004

KKS SMF. Neurologi RSUPM 2004


Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Saswati

Oxy Carbamazepin

OXY CARBAMAZEPIN

PENDAHULUAN
Antikonvulsi digunakan terutama untuk mencegah dan mengobati
bangkitan epilepsi (epileptic seizure). Golongan obat ini lebih tepat dinamakan
antiepilepsi; sebab obat ini jarang digunakan untuk gejala konvulsi lain.
Bromida, obat pertama yang digunakan untuk terapi epilepsi telah ditinggalkan
karena ditemukannya berbagai antiepilepsi baru yang lebih efektif. Fenobarbital
diketahui

mempunyai

efek

antikonvulsi

spesifik,

yang

berarti

efek

antikonvulsinya tidak berkaitan langsung dengan efek hipnotiknya. Di Indonesia


fenobarbital ternyata masih digunakan, walaupun di luar negeri obat ini mulai
banyak ditinggalkan. Fenitoin (difenilhidantoin), sampai saat ini masih tetap
merupakan obat utama antiepilepsi. Di samping itu karbamazepin yang relatif
baru makin banyak digunakan, karena dibandingkan dengan fenobarbital
pengaruhnya terhadap perubahan tingkah laku maupun kemampuan kognitig
lebih kecil. (1)
Obat antiepilepsi terdiri atas beberapa golongan antara lain: (1) golongan
hidantoin, (2) golongan barbiturat, (3) golongan oksazolidindion, (4) golongan

KKS SMF. Neurologi RSUPM 2004


Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Saswati

Oxy Carbamazepin

suksinimid, (5) karbamazepin, (6) golongan benzodiazepin, (7) asam valproat,


(8) antiepilepsi lain seperti: fenasemid dan penghambat karbonik anhidrase. (1)

KARBAMAZEPIN
Karbamazepin pertama-tama digunakan untuk pengobatan trigeminal
neuralgia, kemudian ternyata bahwa obat ini efektif terhadap bangkitan parsial
kompleks dan bangkitan tonik-klonik. Saat ini, karbamazepin merupakan
antiepilepsi utama di Amerika Serikat untuk mengatasi berbagai bangkitan
kecuali bangkitan lena. Selain mengurangi kejang, efeknya nyata pada perbaikan
psikis yaitu perbaikan kewaspadaan dan perasaan. Perbaikan psikis diduga
berdasarkan pengaruhnya terhadap amigdala karena memberikan hasil yang sama
dengan amigdalatomi bilateral.
Karbamazepin memperlihatkan efek analgesik selektif mislnya pada tabes
dorsalis dan neuropati lainnya sukar diatasi dengan analgesik biasa. Atas
pertimbangan untung-rugi karbamazepin tidak dianjurkan untuk mengatasi nyeri
ringan yang dapat diatasi dengan analgesik biasa. (1)

KKS SMF. Neurologi RSUPM 2004


Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Saswati

Oxy Carbamazepin

INDIKASI
Karbamazepin adalah obat pilihan pertama untuk serangan tonik-klonik
(gran mal), serangan tonik dan parsial, dan dapat digunakan untuk semua jenis
serangan lain kecuali serangan umum lena (petit mal). Efektivitas untuk
mengobatai serangan tonik-klonik dan parsial sama atau lebih baik daripada
fenitoin dan fenobarbital dan toksisitasnya kurang dibandingkan dengan
antikonvulsan pilihan pertama yang lain. Obat ini bermanfaat untuk anak dan
dewasa, dan untuk epilepsi karena berbagai sebab. (2)

DOSIS DAN DOSIS AWAL


Untuk mencapai suatu dosis rumat minimum bagi seorang pasien yang
belum pernah diobati, dianjurkan pemberian karbamazepin untuk orang dewasa
dimulai dengan 200 mg malam hari pada minggu pertama. Pada minggu kedua,
dosis dinaikkan menjadi 200 mg dua kali sehari dan pada minggu ketiga
sebanyak 600 mg sehari (dosis rumat minimum). Setelah minggu ketiga diadakan
penilaian pengendalian serangan. Jika serangan tetap terjadi, dosis obat dapat
dinaikkan hingga menjadi 800 mg sehari. Dosis dapat ditambah sebanyak 200
mg setiap kalinya hingga mencapai 1400 mg shari jika serangan masih belum
terkendali.

KKS SMF. Neurologi RSUPM 2004


Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Saswati

Oxy Carbamazepin

Pada anak usia 6 10 tahun pemberian karbamazepin dimulai denagn 100


mg sampai maksimum 500 mg sehari. Pada anak usia 11 15 tahun pemberian
karbamazepin dimulai dengan 100 mg dua kali sehari (total 200 mg) dan dosis
maksimum 800 mg. (2)

DOSIS RUMAT
Dosis rumat yang biasa digunakan untuk orang dewasa adalah 600 1000
mg sehari, walaupun kadang-kadang diperlukan dosis lebih rendah atau lebih
tinggi hingga 1400 mg sehari. Dosis rumat biasa untuk anak usia sampai 1 tahun
adalah 100 200 mg, usia 1 5 tahun: 200 400 mg, usia 5 10 tahun: 400
600 mg dan usia 10 15 tahun: 600 1000 mg. (2)

INTERAKSI OBAT
Sejumlah interaksi obat yang mempunyai arti klinis yang penting dapat
terjadi dengan karba,azepin. Kadar karbamazepin menurun bila diberikan
bersama obat-obat penginduksi enzim seperti fenitoin atau fenobarbital.
Karbamazepin dapat mengurang kadar efektif warfarin dan menginduksi
metabolisme estrogen cukup kuat sehingga dapat menyebabkan penurunan kadar
obat kontraseptif berdosis rendah dalam darah. Metabolisme karbamazepin dapat

KKS SMF. Neurologi RSUPM 2004


Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Saswati

Oxy Carbamazepin

dihambat oleh antibiotika seperti: eritromisin dan isoniazid dan juga oleh
analgesik propoxilen. Obat-obat ini dapat meninggikan kadar karbamazepin
secara nyata bila diberikan bersamaan. (2)

EFEK SAMPING
Efek samping karbamazepin cukup sering terjadi. Seperempat dari jumlah
pasien yang diobati mengalami efek samping. Efek samping yang terjadi setelah
pemberian obat jangka lama berupa pusing, vertigo, ataksia, diplopia dan
penglihatan kabur. Frekuensi bangkitan dapat meningkat akibat dosis berlebih.
Efek samping lainnya dapat berupa mual, muntah, diskrasia darah yang berat
(anemia aplastik, agranulositosis) dan reaksi alergi berupa dermatitis, eosinofilia,
limfadenopati, dan splenomegali. Steven Johnson relatif sering dilaporkan terjadi
dengan obat ini sehingga pasien harus diperingatkan agar segera kembali ke
dokter bila timbul vesikel di kulit setelah minum obat ini. Umumnya penghentian
obat dan kortikosteroid dapat mengatasi efek samping ini. Gejala intoksikasi akut
karbamazepin dapat berupa stupor atau koma, penderita iritabel, kejang, dan
depresi napas. Efek samping jangka panjang berupa retensi air yang dapat
menjadi masalah bagi penderita usia lanjut dengan gangguan jantung. Pada
hewan, obat ini dilaporkan bersifat teratogenik dan karsinogenik. Pada manusia
kedua efek ini perlu diselidiki lebih lanjut.
KKS SMF. Neurologi RSUPM 2004
Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Saswati

Oxy Carbamazepin

Karena potensinya untuk menimbulkan efek samping yang luas, maka


pada pengobatan dengan karbamazepin dianjurkan pemeriksaan nilai basal dari
darah dan melakukan pemeriksaan ulangan selama pengobatan. (1,2,3,4)

KKS SMF. Neurologi RSUPM 2004


Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Saswati

Oxy Carbamazepin

DAFTAR RUJUKAN

1. Utama H., Gan VHS., Sunaryo. Anti Konvulsan. Dalam: Farmakologi dan
Terapi Edisi 4. Penerbit Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta. 1995: 163 74.
2. Shorvon SD. Epilepsi. Dalam: Epilepsi Untuk Dokter Umum. Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 1 32.
3. Prof. Dr. I. Gusti Ng. Gd. Ngoerah. Epilepsi. Dalam: Dasar-Dasar Ilmu
Penyakit Saraf. Penerbit Universitas Airlangga. Surabaya. 1990: 179 86.
4. Http://www.yahoo.id/search/cache?/epilepsi/anti_konvulsan/html.

KKS SMF. Neurologi RSUPM 2004


Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Saswati

Oxy Carbamazepin

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan hati lega, Penulis telah selesai menyusun paper ini guna
memenuhi persyaratan mengakhiri Kepanitraan Klinik Senior di Bagian Neurologi
RSU. Dr. Pirngadi Medan dengan judul Oxy Carbamazepin.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada
pembimbing, yaitu Dr. Muchtar Nasution, Sp.S. atas bimbingan dan arahannya selama
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Neurologi RSU Dr. Pirngadi Medan
serta dalam penyusunan paper ini.
Bahwasanya hasil usaha penyusunan paper ini masih banyak kekurangannya,
tidaklah mengherankan karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis. Kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan, guna perbaikan
penyusunan paper lain di kemudian kesempatan.
Harapan penulis semoga paper ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
serta dapat menjadi arahan dalam mengimplementasikan Ilmu Neurologi dalam klinik
dan masyarakat.

Medan, April 2004

Penulis

KKS SMF. Neurologi RSUPM 2004


Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Saswati

Oxy Carbamazepin

DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar

Daftar Isi ..

ii

Oxy Carbamazepin
Pendahuluan 1
Definisi .

Karbamazepin .

Indikasi

Dosis dan Dosis Awal ..

Dosis Rumat

Interaksi Obat .

Efek Samping .

Daftar Rujukan

KKS SMF. Neurologi RSUPM 2004


Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Saswati

ii

Oxy Carbamazepin

ii

KKS SMF. Neurologi RSUPM 2004


Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia

Saswati

10

Anda mungkin juga menyukai