Anda di halaman 1dari 11

P erpustakaan Anak di Yogyakarta

BAB 3
TINJAUAN WILAYAH
3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta
3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi dari 33
provinsi yang ada di Indonesia dan letaknya berada di pulau Jawa bagian
tengah. Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian Selatan dibatasi oleh
Samudera Hindia, sedangkan di bagian Timur Laut, Tenggara, Barat dan
Barat Laut di batasi oleh provinsi Jawa Tengah.
Letak geografis Daerah Istimewa Yogyakarta terletak antara 70338015 Lintang Selatan dan 11005-110050 Bujur Timur. Luas Daerah
Istimewa Yogyakarta 3.185 km2 atau 0,17% dari luas Indonesia. Daerah
Istimewa Yogyakarta terdiri dari 4 Kabupaten dan 1 Kotamadya, 75
Kecamatan, 438 Kelurahan/Desa dan 5122 Dusun.

Gambar 3.1 : Peta Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta


Sumber : http://saripedia.files.wordpress.com/2010/11/diy.jpg

54

P erpustakaan Anak di Yogyakarta



3.1.2. Topografi Daerah Istimewa Yogyakarta
Bagian Barat Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah
perbukitan menorah dengan ketinggian antara 500-1.000 m dari permukaan
laut di bagian Utara Kulon Progo. Bagian tengah Daerah Istimewa
Yogyakarta merupakan daerah lereng/daratan Merapi, sampai dengan laut
utara dan pantai selatan. Bagian Timur Daerah Istimewa Yogyakarta
merupakan daerah pegunungan Sewu Menoreh dengan ketinggian 100-500 m
dari permukaan laut Gunung Kidul dan bagian Timur Bantul.

Gambar 3.2 : Peta Topografi Daerah Istimewa Yogyakarta


Sumber : http://datapu.files.wordpress.com/2009/03/peta.jpg

3.1.3. Kondisi Klimatologis


Sebagai wilayah yang secara geografis terletak antara 7033-8011 LS
dan 11005-11005 BT, maka Yogyakarta mempunyai iklim tropis dengan
kelembaban 95% suhu udara rata-rata berkisar 250 C, suhu terendah berada di
Kaliurang dengan suhu rata-rata 280 C.

55

P erpustakaan Anak di Yogyakarta



3.1.4. Kondisi Transportasi Daerah Istimewa Yogyakarta
Transportasi yang ada di Yogyakarta terdiri dari transportasi darat
(motor, mobil, bus umum, taksi, kereta api, andhong, dan becak) dan
transportasi udara (pesawat terbang). Pada awal Maret 2008, pemerintah
Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengoperasikan TransJogja sebagai usaha
untuk membuat transportasi yang nyaman di kota ini.
Transportasi dari data wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri
dari transportasi jalan raya, kereta api dan angkutan udara, dimana angkutan
jalan raya merupakan angkutan paling dominan khususnya kendaraan pribadi
yang mencapai hingga 65%, sedangkan angkutan umum hanya 20%, dan
sisanya merupakan angkutan barang. Tingkat pertumbuhan jumlah kendaraan
bermotor juga mengalami peningkatan yang mencapai rata-rata 13% per
tahun.

Gambar 3.3 : Peta Transportasi Wilayah Yogyakarta


Sumber : Album Peta Bappeda DIY, ATLAS Triple A

3.2. Tinjauan Khusus Kota Yogyakarta


3.2.1. Tinjauan Fisik Kota Yogyakarta
3.2.1.1. Kondisi Geografis
Secara geografis wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara
1100 24 19 sampai 1100 28 53 Bujur Timur dan 70 15 24 sampai
70 49 26 Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas
permukaan laut.

56

P erpustakaan Anak di Yogyakarta



Kota

Yogyakarta

berkedudukan

sebagai

ibukota

Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II


yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya
yang

berstatus

Kabupaten.

Kota

Yogyakarta

terletak

ditengah-tengah Propinsi DIY, dengan batas-batas wilayah


sebagai berikut:
Sebelah Utara

: Kabupaten Sleman

Sebelah Timur

: Kabupaten Bantul & Sleman

Sebelah Selatan

: Kabupaten Bantul

Sebelah Barat

: Kabupaten Bantul & Sleman

3.2.1.2. Luas Wilayah


Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan
dengan daerah tingkat II lainnya, yaitu 32,5 Km yang berarti 1,025% dari
luas wilayah Propinsi DIY.
Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan,
45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 428.282 jiwa
(sumber data dari SIAK per tanggal 28 Februari 2013) dengan kepadatan
rata-rata 13.177 jiwa/Km.
3.2.1.3. Pembagian Wilayah
Wilayah Kota Yogyakarta terbagi dalam lima bagian kota dengan
pembagian sebagai berikut:
Wilayah I : Ketinggian daerah ini 91m - 117m di atas
permukaan laut rata-rata. Yang termasuk dalam wilayah ini
adalah:
- Sebagian Kecamatan Jetis
- Kecamatan Gedongtengen
- Kecamatan Ngampilan
- Kecamatan Keraton
- Kecamatan Gondomanan
Wilayah II : Ketinggian daerah ini 97m - 114m di atas
permukaan laut rata-rata. Yang termasuk ke dalam wilayah ini
adalah:

57

P erpustakaan Anak di Yogyakarta



- Kecamatan Tegalrejo
- Sebagian Kecamatan Wirobrajan
Wilayah III : Ketinggian daerah ini 102m - 130m di atas
permukaan laut rata-rata. Yang termasuk ke dalam wilayah ini
adalah:
- Kecamatan Gondokusuman
- Kecamatan Danurejan
- Kecamatan Pakualaman
- Sebagian kecil Kecamatan Umbulharjo
Wilayah IV : Ketinggian daerah ini 75m - 102m di atas
permukaan laut rata-rata. Yang termasuk ke dalam wilayah ini
adalah:
- Sebagian Kecamatan Mergangsan
- Kecamatan Umbulharjo
- Kecamatan Kotagedhe
- Kecamatan Mergangsan
Wilayah V : Ketinggian daerah ini 83m - 102m di atas
permukaan laut rata-rata. Yang termasuk ke dalam wilayah ini
adalah:
- Kecamatan Wirobrajan
- Kecamatan Mantrijeron
- Sebagian Kecamatan Gondomanan
- Sebagian Kecamatan Mergangsan
3.2.1.4. Topografi
Wilayah Kota Yogyakarta sebagian besar (88,94%) berada pada
kemiringan 0-2%, 9,64% pada kemiringan 2-15%, dan 1,09% berada pada
kemiringan 15-40%, serta sisanya 0,34% berada pada kemiringan di atas
40%. Secara rinci dapat terlihat pada table berikut:

58

P erpustakaan Anak di Yogyakarta



Tabel 3.1 Luas Wilayah Kota Yogyakarta Berdasarkan Kemiringan Lahan
No.

Kecamatan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Mantrijeron
Kraton
Mergangsan
Umbulharjo
Kotagede
Gondokusuman
Danurejan
Pakualaman
Gondomanan
Ngampilan
Wirobrajan
Gedongtengen
Jetis
Tegalrejo
Jumlah

Luas Berdasarkan Lereng/ Kemiringan Lahan/ Ha


0-2%
2-15%
15-40%
244,4342
12,1800
4,3858
140,0000
0
0
105,0550
25,9450
0
764, 5430
45,0400
1,6600
277,800
23,2600
2,5200
328,800
67,7600
2,6600
75,8600
27,6400
5,9400
63,0000
0
0
105,9200
6,0800
0
50,9200
31,0800
0
147,3500
21,2600
6,0600
84,4400
8,3200
2,8200
148,3200
20,7400
0,4800
254,6600
24,0200
8,8200
2.890,3892
313,3200
35,3458

>40%
0
0
0
0,7300
3,9400
0
0,5600
0
0
0
1,3300
0,4200
0,4600
3,5000
10,9400

Sumber : Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta, 2011.

3.2.1.5. Ketinggian
Sebagian wilayah Kota Yogyakarta dengan luas 1.657 Ha terletak
pada ketinggian kurang dari 100 meter dan sisanya 1.593 Ha terletak pada
ketinggian antara 100-119 meter dpa. Ketinggian wilayah Kota
Yogyakarta dari permukaan air laut dapat dibagi menjadi dua kelas yaitu
ketinggian <100 m dan 100-119 m dari permukaan laut. Data ketinggian
wilayah secara lengkap terlihat pada table berikut:
Tabel 3.2 Luas Wilayah Kota Yogyakarta Menurut Ketinggian
No.

Kecamatan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Mantrijeron
Kraton
Mergangsan
Umbulharjo
Kotagede
Gondokusuman
Danurejan
Pakualaman
Gondomanan
Ngampilan
Wirobrajan
Gedongtengen
Jetis
Tegalrejo
Jumlah

Ketinggian (Ha)
50 100 m
261,0000
140,0000
202,1050
604,6456
302,4915
0
0
0
41,8925
30,7500
72,4263
0
0
0
1.657,3109

100 700 m
0
0
28,8950
205,3544
4,5085
399,0000
110,0000
63,0000
70,1075
51,2500
103,5737
96,0000
170,0000
291,0000
1.592,6891

Sumber : Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta, 2011.

Ketinggian <100 m dari permukaan laut seluas 1.657 Ha atau


51,98%

dari

luas

wilayah

terdapat

di

Kecamatan

Mantrijeron,

Mergangsan, Umbulharjo, Kotagede, Gondomanan, Ngampilan dan


Wirobrajan. Ketinggian 100-119 m dari permukaan laut seluas 1.593 Ha
atau 49,02% dari luas wilayah, terdapat di Kecamatan Mergangsan,

59

P erpustakaan Anak di Yogyakarta



Umbulharjo,

Kotagede,

Gondokusuman,

Danurejan,

Pakualaman,

Gondomanan, Ngampilan, Wirobrajan, Gedongtengen, Jetis dan Tegalrejo.


3.2.1.6. Tipe Tanah
Kondisi tanah Kota Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan
ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan
oleh letaknya yang berada didataran lereng gunung Merapi (fluvia
vulcanic foot plain) yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau
tanah vulkanis muda Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan
Pemukiman yang pesat, lahan pertanian Kota setiap tahun mengalami
penyusutan. Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area
Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan).
3.2.1.7. Iklim
Kota Yogyakarta memiliki tipe iklim "AM dan AW", curah hujan
rata-rata 2.012 mm/tahun dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,20C dan
kelembaban rata-rata 24,7%. Angin pada umumnya bertiup angin muson
dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 2200 bersifat
basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson
tenggara yang agak kering dengan arah 900 1400 dengan rata-rata
kecepatan 5-16 knot/jam.
3.2.1.8. Tata Guna Lahan
Penggunaan lahan dominan di kota Yogyakarta pada tahun 20072010 adalah lahan perumahan. Hal ini sesuai dengan RTRW Kota
Yogyakarta yang dominasi guna lahan adalah perumahan/permukiman.
Sedangkan guna lahan yang mengalami peningkatan adalah pada sektor
jasa seperti kegiatan perdagangan dan pariwisata. Peningkatan ini
menggambarkan dinamika perekonomian kota Yogyakarta yang ditopang
oleh sektor jasa. Sebaliknya untuk lahan pertanian, di Kota Yogyakarta
luasannya sangat rendah yaitu 118,591 Ha.
Tabel 3.3 Luas Wilayah Kota Yogyakarta Menurut Tata Guna Lahan
Tahun
2007
2008
2009
2010

Perumahan
2.104,357
2.106,338
2.105,108
2.105,391

Jasa
275,467
275,562
275,713
279,373

Jenis Penggunaan Lahan (Ha)


Perusahaan
Industri
Pertanian
275,617
52,234
134,052
277,565
52,234
130,029
284,498
52,234
124,166
286,138
52,234
118,591

Jml
Non Produktif
20,113
20,041
20,113
20,113

Lain-lain
388,160
388,160
388,118
388,160

3.250
3.250
3.250
3.250

Sumber : Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta Dalam Angka 2007-2011.

60

P erpustakaan Anak di Yogyakarta



3.2.2. Tinjauan Non-fisik Kota Yogyakarta
3.2.2.1. Sasaran Pembangunan Pendidikan Kota Yogyakarta
Terwujudnya

Kota

Yogyakarta

sebagai

Kota

Pendidikan

Berkualitas, ditunjukkan oleh:


1. Meningkatnya kualitas pendidikan pada tingkat pendidikan
dasar hingga menengah.
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
pendidikan formal dan non formal.
3. Tingginya tingkat kelulusan peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
4. Tercapainya program wajib belajar 12 tahun sehingga
pendidikan minimal masyarakat Kota Yogyakarta adalah setara
dengan Sekolah Menengah.
5. Rendahnya tingkat buta aksara.
6. Tersedianya fasilitas pendidikan yang modern dan lengkap serta
dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
3.2.2.2. Pengembangan Tata Ruang
Dalam Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Yogyakarta Tahun 2010-2029 direncanakan
perkembangan difokuskan dari Pusat Kota mengarah ke Selatan Kota
Yogyakarta, yaitu kecamatan Kota Gede, Umbulharjo, dan Margangsan.
Kecamatan Umbulharjo merupakan kawasan prioritas yang harus
dikembangkan dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain yang
relatif sudah berkembang.
Dalam rencana pengembangan kota Yogyakarta, pemerintah
merencanakan

beberapa

rencana

seperti

Pengembangan

Pusat

Administrasi Provinsi, Pusat Administrasi Kota/Kecamatan, Pusat


Perdagangan Jasa dan Pemasaran, Pusat Pelayanan Sosial (kesehatan,
agama, dll), Pusat Produksi Pengolahan, Pusat Perhubungan dan
Komunikasi, Pusat Pendidikan, dan Pusat Kegiatan Pariwisata.

61

P erpustakaan Anak di Yogyakarta



Tabel 3.4 Rencana Pengembangan Fungsi Kota Yogyakarta
No

Kecamatan

Skala Pelayanan
Fungsi
Wisata Budaya
Sub Pusat Kota

Keraton

2
3
4

Mantrijeron
Mergangsan
Umbulharjo

5
6
7

Kota Gede
Gondokusuman
Danurejan

Sub Pusat Kota


Sub Pusat Kota
Pusat Administrasi
Kota
Sub Pusat Kota
Sub Pusat Kota
Pusat Kota

8
9

Pakualaman
Gondomanan

Sub Pusat Kota


Pusat Kota

10
11

Ngampilan
Gedongtengen

Sub Pusat Kota


Pusat Kota

12
13
14

Wirobrajan
Jetis
Tegal Rejo

Sub Pusat Kota


Sub Pusat Kota
Sub Pusat Kota

A B C D E F
Kewenang-an
Nasional
Provinsi
Kota
Kecamatan
Kecamatan
Kota
Kecamatan
Kecamatan
Nasional
Provinsi
Kota
Kecamatan
Nasional
Provinsi
Kota
Kecamatan
Nasional
Provinsi
Kota
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan

G H

Sumber : BAPPEDA, RTRW Kota Yogyakarta Tahun 2010-2029


Keterangan:
A : Pusat Administrasi Provinsi
B : Pusat Administrasi Kota/Kecamatan
C : Pusat Perdagangan, Jasa dan Pemasaran
D : Pusat Pelayanan Sosial
E : Pusat Produksi Pengolahan
F : Pusat Perhubungan dan Komunikasi
G : Pusat Pendidikan
H : Pusat Kegiatan Pariwisata

Pada

tabel terpapar

bahwa

Kecamatan

Umbulharjo

dan

Kecamatan Gondokusuman merupakan dua kecamatan yang menjadi


fokus pengembangan fungsi pendidikan yang telah direncanakan
pemerintah.
Dilihat dari sasaran pemakai anak-anak usia 3-12 tahun, maka
ditentukan lokasi yang banyak terdapat Play Group, Taman Kanak-kanak,
dan Sekolah Dasar. Data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta hanya mencakup jumlah TK dan SD yang ada di Kota
Yogyakarta. Pada Kecamatan Umbulharjo terdata 30 TK dan 25 SD,
sedangkan pada Kecamatan Gondokusuman terdata 24 TK dan 20 SD.
Dari jumlah TK/SD yang tersebar di tiap kecamatan, Kecamatan
Umbulharjo merupakan lokasi yang tepat untuk dibangunnya Perpustakaan
Anak.

62

P erpustakaan Anak di Yogyakarta



3.2.3. Umbulharjo
1.2.3.1. Lokasi
Luas keseluruhan wilayah kecamatan Umbulharjo adalah 811,48
Ha. Secara Administratif, berdasarkan SK Gubernur DIY Nomor:
48/KPTS/1985 tanggal 22 Pebruari 1985, Wilayah Kecamatan Umbulharjo
membawahi 7 kelurahan yaitu:
a. Kelurahan Semaki.
b. Kelurahan Muja Muju.
c. Kelurahan Tahunan.
d. Kelurahan Warungboto.
e. Kelurahan Pandeyan.
f. Kelurahan Sorosutan.
g. Kelurahan Giwangan.
Kecamatan Umbulharjo terletak didaerah pinggiran kota dengan
batas-batas :

Utara

: Kecamatan Gondokusuman.

Selatan : Kecamatan Banguntapan.

Timur

Kecamatan

Kotagede

dan

Kecamatan

Banguntapan.

Barat

: Kecamatan Mergangsan dan Pakualaman.

Secara garis besar Kecamatan Umbulharjo adalah wilayah dataran


rendah, yang dilintasi oleh 3 buah sungai yaitu :

Sebelah Timur : Sungai Gajah Wong.

Sebelah Tengah : Sungai Belik.

Sebelah Barat

: Sungai Code.

1.2.3.2. Tata Guna Lahan dan Bangunan


Menurut Peraturan Pengembangan dan Peletakan Bangunan Kota
Yogyakarta, Peruntukan Pemanfaatan Ruang Fasilitas Umum dan Sosial
(Pendidikan).

KDB 70%

KLB 4

KDH 20%

63

P erpustakaan Anak di Yogyakarta



Selain itu, sesuai dengan Rencana Pengembangan Fungsi Kota
Yogyakarta,

daerah

Umbulharjo

termasuk

dalam

kawasan

yang

dikembangkan untuk fungsi pendidikan.


1.2.3.3. Potensi Lokasi Site
Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan lokasi:
a)

Keadaan

wilayah

yang

masih

kosong,

sebagai

pengembangan lokasi fasilitas pendidikan yang akan


dibangun.
b)

Lokasi berada pada daerah pinggiran Kota Yogyakarta


yang diharapkan mampu sebagai maghnet baru dalam
perkembangan pendidikan masyarakat Umbulharjo
serta masyarakat Kota Yogyakarta pada umumnya.

c)

Site mudah dijangkau, melalui berbagai akses jalan


yang tersedia.

Potensi yang ada pada kawasan untuk dibangun perpustakaan


anak:
a) Merupakan kawasan yang direncanakan menjadi
kawasan pengembangan pendidikan oleh pemerintah
Kota Yogyakarta.
b) Tersedia lahan yang masih luas.
c) Lokasi strategis karena merupakan daerah permukiman
dan dekat sarana pendidikan.

64

Anda mungkin juga menyukai