Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nyalah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Strategi Organisasi. Makalah ini diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Studi Kepemimpinan Islam.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktunya. Makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga

makalah

ini

dapat

memberikan

informasi

pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.

dan

bermanfaat

untuk

DAFTAR ISI

Kata
Pengantar .........................................................................................................
..... 2
Daftar
Isi ......................................................................................................................
.. 3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ......................................................................................
...4
2. Rumusan
Masalah ..........................................................................................................
4
3.
Tujuan ...............................................................................................................
............ 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Teori Strategi .....
...5
2. Pengertian Strategi ..
.. 5
3. Klasifikasi
Strategi..
5

4. Asas organisasi...
.................................................................................... 8
5. Tujuan
Organisasi
..8
6. Visi
Organisasi
.9
7. Misi
Organisasi
10
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan .........................................................................................
11
DAFTAR
PUSTAKA ...........................................................................................................
12

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dalam membangun sebuah organisasi, banyak aspek yang harus diperhatikan untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut. Agar organisasi dapat berjalan dengan baik dibutuhkan management
dan strategi yang tepat. Dalam menjalankan sebuah organisasi prinsip-prinsip Islam harus selalu
muncul dan dihadirkan di dalamnya.

1.2

Rumusan Masalah

1. Apa pengertian strategi?


2. Apa saja klasifikasi strategi?
3. Bagaimana kiat kiat strategi dalam beroganisasi dalam Islam?
4. Apa tujuan strategi dalam beroganisasi ?

1.3

Tujuan
Usaha untuk memasukkan pandangan Islam dalam strategi beroganisasi, memberikan

gambaran tentang kiat kiat berorganisasi dalam islam, memberi pemahaman tentang unsur-unsur
yang harus ada dalam organisasi dan memberikan gambaran bagaimana menciptakan organisasi
yang Islami.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 STRATEGI

Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu
strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi,
pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
2.2 PENGERTIAN STRATEGI
Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para
ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Kata strategi berasal dari kata Strategos
dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau
pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang
dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,
disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai. Selanjutnya Quinn (1999:10) mengartikan strategi adalah suatu bentuk atau
rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan
rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Strategi
diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber
daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan.
2.3 KLASIFIKASI STRATEGI
Seperti yang dipaparkan oleh Husein (2002:31) bahwa strategi perusahaan dapat
diklasifikasikan berdasarkan jenis perusahaan dan tingkatan tugas. Dilihat dari jenis
perusahaan, ada strategi perusahaan konglomerasi yang memiliki beberapa Strategic
Bussiness Unit (SBU), dan strategi perusahaan kecil dan hanya memiliki satu SBU.
Sedangkan dilihat dari tingkatan tugas, strategi dapat diklasifikasikan menjadi :
1)

strategi generik (generic strategy),


strategi utama/induk (grand strategy),
strategi fungsional.
Strategi generik

Menurut Porter (2002:32) strategi generik adalah suatu pendekatan strategi perusahaan
dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis. Dalam praktek, setelah
perusahaan mengetahui strategi generiknya, untuk implementasinya akan
ditindaklanjuti dengan langkah penemuan strategi yang lebih operasional. Kemudian
Wheelen dan Hunger (2002:33) membagi strategi generik ini menjadi 3 macam yaitu :
a) Strategi stabilitas (stability)
Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar, dan
fungsi-fungsi perusahaan lain, karena perusahaan berusaha untuk meningkatkan
efisiensi di segala bidang dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi

ini resikonya relatif rendah dan biasanya dilakukan untuk produk yang tengah berada
pada posisi kedewasaan (mature).
b) Strategi Ekspansi (Expansion)
Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada penambahan atau perluasan produk,
pasar, dan fungsi-fungsi perusahaannya, sehingga aktivitas perusahaan meningkat.
Tetapi, selain keuntungan yang ingin diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung
resiko, kegagalan yang tidak kecil.
c) Strategi Penciutan (Retrenchment)
Pada prinsipnya, strategi ini dimaksudkan untuk melakukan pengurangan atas produk
yang dihasilkan atau pengurangan atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan,
khususnya yang chasflow negative. Strategi ini biasanya diterapkan pada bisnis yang
berada pada tahap menurun (decline).
2) Strategi Utama
Strategi utama merupakan strategi yang lebih operasional dan merupakan tindak lanjut
dari strategi generik.
3) Strategi Fungsional
Strategi fungsional merupakan turunan strategi utama dan lebih bersifat spesifik serta
terperinci tentang pengelolaan bidang fungsional tertentu, sperti bidang pemasaran,
bidang keuangan, bidang SDM bidang pelayanan, dan lain sebagainya.

ASAS
Asas atau dasar suatu organisasi yang Islami, bersumber dari Al Quraan dan
Sunnah Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam. Setiap gerak langkah organisasi tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai Islam, baik dari segi aqidah, syariah, ibadah
maupun muamalah. Karena itu, suasana islami harus kental menyelimuti setiap
aktivitas. Aktivitas yang diselenggarakan merupakan manifestasi interaksi dengan Al

Quraan dan As Sunnah dalam bentuk aneka realisasi Program Kerja maupun kerja rutin
sehari-hari.
TUJUAN
Tujuan organisasi (ultimate goal) juga merupakan sesuatu yang sangat penting
bagi setiap organisasi Islam, karena itu harus dirumuskan dengan jelas. Selain untuk
memberi arah aktivitas yang akan diselenggarakan, adanya tujuan juga untuk
menghindari terjadinya penyalahgunaan organisasi oleh orang-orang yang berambisi
yang mencari keuntungan pribadi atau kelompok, ataupun kepentingan yang tidak
sejalan dengan Islam dan maksud didirikannya organisasi tersebut.
Tujuan organisasi yang baik adalah yang memiliki dimensi duniawi maupun
ukhrawi. Setidak-tidaknya statement dari tujuan dinafasi oleh nilai-nilai Islam atau tidak
bertentangan dengan Islam. Endang Saefuddin Anshary, MA, menyatakan: Tujuan
organisasi perjuangan Islam haruslah sesuai dengan tuntutan Islam sebagai dasar
perjuangan. Rumusan mengenai tujuan organisasi Islam boleh berlainan yang satu
dengan yang lainnya, namun haruslah sejalan dengan tujuan Islam itu sendiri.
Allah subhanahu wa taala adalah tujuan hidup manusia dan kita diciptakan untuk
mengabdi kepada-Nya, maka tujuan organisasi Islami seharusnya diselaraskan dengan
pengabdian tersebut. Sebagai contoh kita mengambil rumusan tujuan dengan bunyi:
Terbinanya umat Islam yang beriman, berilmu dan beramal shalih dalam rangka
mengabdi kepada Allah dan mengharap keridlaan-Nya . Nampak

bahwa

tujuan

tersebut memiliki keselarasan dengan firman Allah di dalam Al Quraan.

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. (QS 51:56, Adz Dzaariyaat).

VISI
Visi memberi gambaran arah atau wujud di masa depan. Penetapan visi organisasi
yang tepat, insya Allah, akan memberi semangat, daya juang dan daya saing yang
menguntungkan dalam mencapai tujuan. Karena itu, perlu dirumuskan secara jelas,
konsepsi pemikirannya luas, mudah dimengerti dan dipahami, aktual sekarang maupun
masa datang, memiliki nilai kompetitif, dan realistis.
Visi harus menjadi milik bersama para aktivis, dipahami dan disosialisasikan serta
dimengerti bahwa apa yang telah dirumuskan, insya Allah, akan diwujudkan baik
sekarang maupun masa yang akan datang. Aktivitas organisasi harus selalu mengarah
dalam visi. Kandungan kalimat di dalamnya seolah sinar yang memancar dan hendak
dituju untuk keluar dari kegelapanVisi ini diharapkan dapat:
1. Memperjelas arah dan tujuan perjalanan lembaga.
2. Meningkatkan daya juang dan daya saing dalam mengalokasikan waktu dan seluruh
sumber daya.
3. Membangkitkan kemampuan unik untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
4. Menjadi standard keunggulan.
5. Menjadi bagian cita-cita yang ingin dicapai dan direalisasikan.

MISI
Visi adalah arah wujud yang ingin dicapai, sementara misi merupakan jalan yang
mengarah ke sana. Misi diperlukan untuk menjadikan visi suatu realita. Statement misi
seharusnya pendek, jelas dan lengkap. Misi membimbing lembaga dalam mencapai
visinya.

NILAI-NILAI

Guna menumbuhkan suasana aktivitas yang islami dalam suatu organisasi Islam,
maka perlu dikembangkan budaya organisasi yang islami. Nilai-nilai (values) Islam yang
perlu dikembangkan menjadi budaya organisasi, di antaranya adalah:
1. Ibadah.
Segala aktivitas yang diselenggarakan dalam organisasi Islam dijiwai oleh
semangat untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa taala dan mengharap
keridlaan-Nya.
2. Profesional.
Aktivitas organisasi Islam dirancang dengan cermat, diselenggarakan secara
detail, selesai dilaksanakan dengan tuntas dan berhasil tercapai tujuannya dengan baik.
3. Kualitas.
Aktivitas organisasi Islam diselenggarakan untuk mencapai hasil dengan kualitas
(mutu) yang sebaik-baiknya sesuai dengan standard jaminan mutu yang telah
dinyatakan.

4. Prestasi.
Seluruh komponen yang terlibat dalam aktivitas organisasi Islam, baik Pengurus,
team, panitia, peserta maupun anggota diharapkan mampu berprestasi setinggi
mungkin di bidangya masing-masing.
5. Perbaikan.
Seluruh komponen yang terlibat dalam aktivitas organisasi, baik Pengurus, Panitia,
team maupun anggota berusaha untuk melakukan perbaikan secara individual maupun
kelompok demi suksesnya program-program organisasi.

ATVMN organisasi adalah merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dilandasi


oleh Asas pengelolaan guna mencapai Tujuan yang telah ditetapkan dan diarahkan
untuk

mewujudkan

Visi

dengan

menyelenggarakan

berbagai

Misi

dan

mengimplementasikan Nilai-nilai yang dikembangkan. Pada kenyataannya, yang akan


terlihat dalam setiap pelaksanaan program organisasi adalah upaya-upaya untuk
mewujudkan Visi, aneka kegiatan sesuai dengan Misi serta pola perilaku para
aktivisnya dalam mengimplementasikan Nilai-nilai yang telah dikembangkan.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Strategi dalam menjalankan organisasi mengacu pada beberapa aspek yaitu
penyusunan asas, visi, misi, dan nilai-nilai yang jelas serta tepat sasaran. Dalam
penyelenggaran dan penyusunan tersebut harus sesuai dengan ajaran-ajaran Islam
yang berdasar dan bersumber dari Al Quran dan sunnah Rasul.

DAFTAR PUSTAKA

http://wihnarty.blogspot.com/2013/03/tujuan-dan-strategi-organisasi.html
http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/files/2012/07/Bab-7-STRATEGI-ORG

id.wikipedia.org/wiki/Struktur_organisasi
www.scribd.com/doc/59704026/Strategi-Organisasi

Nissa Larasati
12512046

1. Contoh dari klasifikasi strategi organisasi.


Dalam makalah ini lebih memuat tentang organisasi dalam perusahaan, dan
klasifikasi yang disebutkan adalah klasifikasi strategi yang dilakukan dalam
sebuah perusahaan. Seperti strategi ekspansi yang menambah produk untuk
meningkatkan aktivitas perusahaan seperti menambah varian produk untuk
dijual di pasaran. Untuk strategi penciutan contohnya seperti menarik barang-

barang lama atau barang yang tidak laku dari pasaran ketika penghasilan
perusahaan sedang menurun.

2. Contoh strategi berorganisasi.


Dalam suatu organisasi tidak hanya terdapat satu dua orang saja, tetapi
banyak orang. Untuk membangun organisasi tersebut agar tetap utuh harus
adanya kekompakan antar manusia dalam organisasi tersebut seuai dengan
visi dan misi yang sudah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai