Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari uraian kasus di atas didapatkan permasalahan sebagai berikut


1. Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?
2. Apakah penatalaksaan pasien ini sudah tepat?
3. bagaimana prognosis pada pasien ini?
Diagnosis pasien ini belum tepat.
Diagnosis pada pasien ini adalah P2A1H2 post SCTPP hari ke-7 ai KPD 8 hari
dengan BSC 1x. Diagnosis yang tepat adalah ILO pada P2A1H2 post SCTPP hari ke-7 ai
KPD 8 hari dengan BSC 1x.
Untuk menegakkan diagnosis pada pasien ini didapatkan dari anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemmeriksaan penunjang. Berdasarkan anamnesis pada ILO
ditemukan gejala ,yeri hipotermi atau hipertermi, tekanan darah rendah, palpitasi,keluar
cairan dari luka operasi, bisa berupa darah ataupun nanah (bisa berwarna dan berbau),
bengkak (pasien merasa nyeri, sekitar daerah yang membengkak terasa hangat dan
berwarna merah). Pada pasien ini dilakukan anamnesis dan ditemukan beberapa gejala
Pasien terjadi infeksi pada luka operasi yaitu nyeri dan terdapat pus yang keluar dari
bekas luka operasi. Dari pemeriksaaan fisik, saat di palpasi tampak pus yang keluar dari
bekas luka operasi.
Pada pasien ini didiagnosis ILO karena infeksi pada bekas luka operasi terjadi
infeksi dalam waktu 7 hari post sc. Luka yang mengalami infeksi dalam 30 hari setelah
operasi diklasifikasikan sebagai ILO. Berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya
infeksi adalah partus lama atau ketuban pecah dini, pemeriksaan panggul berulang, durasi
operasi yang lama, insisi kulit vertikal, kategori operasi, prosedur multipel, manual
plasenta, ibu usia muda, kondisi ibu preoperatif, kehilangan darah yang terkait dengan
prosedur operasi, dan tidak diberikannya antibiotik profilaksis.
Pada pasien ini terdapat beberapa faktor risiko untuk dapat terjadinya ILO yaitu
ketuban pecah dini dan tindakan section cesarean. Ketika selaput ketuban pecah, cairan
amnion tidak lagi steril dan dapat berperan sebagai media pertumbuhan bakteri yang
berkontak dengan uterus dan kulit yang diinsisi.

4.2

Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat?


Penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat. Pasien diobservasi agar

hemodinamik tetap stabil, diberikan antibiotik IV, ganti verban dua kali perhari dan
dilakukan rehecting saat luka sudah kering. Pada pasien juga sudah dilakukan kultur pus
dengan hasil tidak ada pertumbuhan kuman. Antibiotik profilaksis sebaiknya diberikan
sebelum dilakukan insisi kulit pada operasi section caesarean. Hal ini akan lebih
menurunkan risiko terjadinya infeksi maternal pasca operasi jika dibandingkan bila
antibiotik profilaksis diberikan setelah insisi kulit, dan terbukti tidak menimbulkan
adanya efek pada bayi.
Pemberian antibiotik profilaksis diketahui merupakan faktor protektif yang paling
signifikan dalam menurunkan kejadian ILO pasca operasi section caesarean. Antibiotik
harus diberikan sebelum operasi, idealnya dalam waktu 30 menit dari induksi anestesi.
Konsentrasi antibiotik yang adekuat dalam serum dan jaringan akan menurunkan risiko
berkembangnya bakteri selama periode post operatif. Namun, pemberian antibiotic
profilaksis tidak akan mencegah kontaminasi yang terjadi selama operasi karena teknik
operasi yang buruk.
Redisinfeksi kulit di sekitar daerah insisi sebelum penutupan kulit telah
dilaporkan dapat mengurangi kejadian ILO pasca operasi. Telah dilaporkan pula bahwa
irigasi dengan larutan antibiotik pada daerah insisi aman untuk dilakukan, tidak
menunjukkan adanya efek samping, dan merupakan metode yang efektif dalam
menurunkan morbiditas infeksi dan ILO pasca bedah section caesarean.8 Pasien yang
melakukan operasi section caesarean sebaiknya dilakukan perawatan luka meliputi
dressing luka 24 jam setelah operasi, monitoring adanya demam, nilai tanda-tanda infeksi
pada luka (seperti rasa sakit yang meningkat, kemerahan atau keluarnya discharge) dan
tanda-tanda luka yang tidak menutup (dehiscence), beritahukan pada pasien untuk
menggunakan pakaian yang longgar, nyaman, dan berbahan katun agar mudah menyerap
keringat, bersihkan luka secara lembut dan keringkan luka setiap hari, jika diperlukan,
rencanakan untuk melepas jahitan. Pada pasien ini semua hal tersebut sudah di lakukan.
Pasien juga sudah diberi edukasi mengenai cara merawat luka yang bekas operasi karena
risiko infeksi bisa berlanjut setelah pasien keluar dari rumah sakit.
4.3

Bagaimana prognosis pada pasien ini?

Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad bonam. Dibandingkan dengan pasien
yang tidak terinfeksi, pasien dengan ILO cenderung dirawat 7 hari lebih lama dan 5 kali
lebih mungkin untuk dirawat kembali dalam waktu 30 hari setelah dipulangkan.

Anda mungkin juga menyukai