Anda di halaman 1dari 11

Artikel tentang Penyakit

Darah Tinggi & Darah Rendah

Disusun Oleh :
Lida Puspita Ningrum (13)

Kelas/Tahun Ajaran
XII IPA 2 2015/2016

Penyakit Darah Tinggi & Darah Rendah


1. Darah Tinggi (Hipertensi)
Penyakit hipertensi atau yang
dengan darah tinggi adalah penyakit
banyak dialami oleh sebagian orang
terutama pada orang-orang yang
Penyakit ini menimbulkan gejala
yang
sering
dialami
oleh
penderitanya, jika anda mengalami
beberapa gejala hipertensi sebaiknya
anda langsung melakukan tensi
untuk mengetahui tekanan darah
tekanan darah anda melebihi batas normal
penyakit darah tinggi atau hipertensi.

sering disebut
yang
lansia atau lanjut usia.
hipertensi

darah
di tubuh anda, jika
berarti anda mengalami

Penyakit hipertensi memang sudah banyak diderita orang tetapi bukan berarti anda bisa
meremehkan penyakit ini, jika dibiarkan penyakit darah tinggi atau hipertensi bisa
menyebabkan seseorang terkena stroke bahkan bisa menyebabkan resiko kematian.
Kebanyakan satu dari lima orang mengalami penyakit hipertensi, bukan hanya penduduk
indonesia yang banyak mengalami penyakit ini tetapi di negara-negara maju banyak
penduduknya yang mengalami penyakit darah tinggi.
Bagi orang yang mengalami penyakit hipertensi tentu mempunyai pantangan-pantangan
dalam berbagai hal seperti dalam makanan, orang yang mempunyai darah tinggi tidak boleh
mengkomsumsi daging kambing karena daging kambing bisa membuat tekanan darah
menjadi naik drastis. Saya akan memberitahu anda apa saja gejala hipertensi yang sering
dialami oleh penderitanya jadi anda bisa mengetahui jika nanti anda mengalami gejala
hipertensi anda bisa langsung melakukan pengobatan untuk menurunkan tekanan darah
tinggi.
Ciri-Ciri Darah Tinggi
Ciri-ciri darah tinggi atau hipertensi biasanya ditandai dengan adanya peningkatan
resistensi terhadap aliran darah ke seluruh tubuh. Menurut American Heart Association atau
AHA, penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai
angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95 kasus tidak diketahui penyebabnya.
Walaupun telah menunjukkan gejala dan tanda-tanda darah tinggi yang dapat dilihat oleh
adanya perubahan dari berbagai kardiovaskular yang dapat mempengaruhi kesehatan
seseorang dan menyebabkan kondisi kesehatan yang serius.

Berikut ini ada beberapa ciri-ciri dari hipertensi, diantaranya adalah :


1. Adanya resistensi insulin

Resistensi insulin adalah salah satu ciri dari tekanan darah tinggi. Pada sebuah studi di
tahun 2004 yang dilakukan oleh Muhammad F. Saad dari sebuah terbitan dalam Jurnal
Hipertensi, resistensi insulin atau tingkat insulin yang tidak normal terjadi peningkatan di
dalam darah yang kemudian dikaitkan oleh hipertensi, yang sebenarnya resistensi insulin ini
terjadi pada penyakit diabetes.
Para ahli mencatat bahwa resistensi insulin atau insulinemia ini memiliki kaitan yang
erat dengan ciri-ciri tekanan darah tinggi atau darah ada mereka yang memiliki penyakit
diabetes mellitus tipe 2. Hal ini dilatar bekalangi oleh glukosa yang diubah dan mengalami
peningkatan pada plasma insulin yang menghasilkan efek negatif pada dinding pembuluh
darah.
2. Pembesaran ventrikel kiri
Ventrikel kiri yakni ruang jantung yang bertanggung jawab untuk memompa darah ke
jaringan tubuh yang membesar merupakan ciri-ciri darah tinggi (hipertensi). Tekanan darah
yang meningkat memaksa kerja jantung lebih keras dan cepat dari biasanya untuk memompa
darah keseluruh tubuh. Selain itu terjadi dorongan darah melalui pembuluh darah yang
menyempit atau terjadi hambatan yang signifikan yang menyebabkan ventrikel kiri jantung
untuk memperbesar atau kaku, kondisi ini disebut hipertrofi ventrikel kiri. Jika ciri ciri darah
tinggi berupa hipertrofi ventrikel kiri terjadi, maka membatasi kemampuan ventrikel
memompa darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, gagal jantung dan kematian
jantung mendadak.
3. Penurunan fungsi arteri
Terjadinya penurunan fungsi arteri atau perubahan dalam struktur pembuluh darah
merupakan ciri-ciri darah tinggi. Hal inilah yang membuat tekanan darah tinggi ini sulit
terdeteksi. Untuk mengetahui tekanan darah tinggi dibutuhkan pemeriksaan oleh tenaga
medis. Ciri-ciri tekanan darah tinggi yang sulit terdeteksi ini disebut dengan arteriosklerosis.
Macam-Macam Gejala Hipertensi

Biasanya orang yang menderita hipertensi akan mengalami sakit kepala, pusing yang
sering dirasakan akibat tekanan darahnya naik melebihi batas normal.

Wajah akan menjadi kemerahan.

Pada sebagian orang akan mengalami detak jantung yang berdebar-debar.

Orang yang mengalami darah tinggi akan mengalami gejala hipertensi seperti
pandangan mata menjadi kabur atau menjadi tidak jelas.

Sering buang air kecil dan sulit berkonsentrasi.

Sering mudah kelelahan saat melakukan berbagai aktivitas.

Sering terjadi pendarah di hidung atau mimisan.

Gejala hipertensi yang parah bisa menyebabkan seseorang mengalami vertigo.

Orang yang mempunyai darah tinggi biasanya akan sensitif dan mudah marah
terhadap hal-hal yang tidak dia sukai.

Beberapa gejala diatas adalah gejala hipertensi yang umum dialami oleh penderita
darah tinggi. Adapun gejala hipertensi yang semakin berat dan kian lama dan yang semakin
kronis sebagai berikut :
Gejala hipertensi yang semakin berat dan kian lama dirasakan akan menampakkan
gejala seperti :
Sakit kepala
Sering merasa pusing yang terkadang dirasakn sangat berat
Nyeri perut
Muntah
Anoreksia
Gelisah
Berat badan turun
Keluar keringan secara berlebihan
Epistaksis
Palpitasi
Poliuri
Proteinuri
Hematuri
Retardasi atau pertumbuhan
Pada gejala hipertensi yang semakin kronis akan muncul gejala, seperti :
Ensefalopati hipertensif
Hemiplegi
Gangguan penglihatna dan pendengaran
Pareses dan facialis
Penurunan kesadaran
Gejala pada tekanan darah tinggi yang memasuki stadium kronis atau akut dan
menimbulkan gejala seperti diatas, membuat beberapa penderita hipertensi ini sampai dalam
keadaan koma. Apabila dilakukan pemeriksaan secara fisik, umumnya tidak ditemui kelainan
apapun selain tekanan darah semakin tinggi, namun dapat pula ditemukan perubahan pada
retina mata, seperti terjadi perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh
darah, dan pada keadaan yang sangat kronis mengakibatkan edema pupil mata.
Faktor Penyebab Seseorang Terkena Hipertensi

Faktor Usia

Tidak bisa dipungkiri faktor usia merupakan salah satu penyebab seseorang terkena
penyakit darah tinggi, semakin bertambahnya usia seseorang akan mengurangi elastisitas
pembuluh darah sehingga tekanan darah didalam tubuh orang yang sudah lanjut usia akan
mengalami kenaikan dan bisa melebihi batas normalnya.

Faktor Keturunan

Orang tua yang mempunyai penyakit darah tinggi atau hipertensi ada kemungkinan
bisa menurunkan kepada anaknya, jadi jika orang tua anda mengalami sakit darah tinggi
sebaiknya anda selalu waspada karena anda juga bisa terkena penyakit tersebut.

Faktor Jenis Kelamin

Para peneliti berpendapat bahwa pria yang berusia 45 tahun lebih berisiko terkena
penyakit darah tinggi dibandingkan wanita, sedangkan wanita yang berusia diatas 65 tahun
lebih berisiko terkena penyakit darah tinggi.

Faktor Olahraga

Orang yang tidak pernah melakukan berbagai olahraga akan lebih berisiko terkena
penyakit darah tinggi, gaya hidup yang tidak sehat karena tidak pernah melakukan olahraga
akan menyebabkan jantung menjadi tidak sehat jika jantung tidak sehat secara otomatis
jantung tidak bisa memompa darah dan akan mengakibatkan aliran darah didalam tubuh
menjadi tidak lancar.

Pola Makan

Pola makan yang buruk merupakan salah satu penyebab orang terkena penyakit darah
tinggi, jika seseorang sering sekali mengkomsumsi makanan-makanan yang mempunyai
kadar lemak tinggi dia akan berisiko terkena penyakit hipertensi. Makanan yang berlemak
tinggi akan membuat penyumbatan di pembuluh darah sehingga tekanan darah akan menjadi
naik dan menyebabkan penyakit hipertensi.

Minum Alkohol

Minuman beralkohol sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh, jika anda yang sering
mengkomsumsi minuman beralkohol sebaiknya anda mulai mengurangi kebiasaan buruk
anda bahkan anda harus menghentikannya. Minuman beralkohol akan meningkatkan kadar
trigliserida dalam darah , trigliserida adalah kolesterol yang jahat yang bisa menyebabkan
tekanan darah menjadi naik secara drastis.

Stres

faktor yang lainnya adalah stres,


orang yang sering mengalami stres
biasanya tekanan darahnya akan menjadi
naik. Jika orang sedang stres hormon
adrenalinnya akan menjadi meningkat
lebih jauh sehingga akan menyebabkan
tekanan darah didalam tubuh menjadi
naik. Maka dari itu anda harus sering
melakukan refresing untuk menyegarkan
otak anda agar tidak mengalami stres
yang berlarut-larut.

Sering komsumsi makanan yang


mempunyai kadar garam terlalu tinggi.

Jarang minum air putih.

Sering merokok.
Cara Mencegah Penyakit Darah Tinggi atau Hipertensi

Mengatur Pola Makan

Untuk mengatasi masalah hipertensi anda bisa mulai dengan mengatur pola makan
sehari-hari dengan benar karena pola makan yang benar bisa membantu anda dalam
menurunkan tekanan darah yang tinggi. Sayuran hijau dan kacang-kacangan sangat baik
untuk kesehatan tubuh selain mempunyai kandungan gizi yang banyak sayuran hijau juga
bisa menurunkan tekanan darah secara alami, jadi anda bisa komsumsi sayuran hijau, buah,
kacang-kacangan dan makanan yang berserat serta memiliki kandungan gizi yang tinggi.

Lakukan Olahraga

Jika anda ingin mengatasi penyakit hipertensi anda jangan malas untuk melakukan
gerakan pada tubuh seperti olahraga, pada penderita hipertensi yang berusia lanjut anda bisa
lakukan olahraga yang ringan seperti bersepeda, senam, yoga, atau olahraga ringan lainnya.
Olahraga yang rutin bisa membantu kesehatan tubuh serta membantu anda dalam mengatasi
masalah tekanan darah yang tinggi.

Kontrol Jumlah Garam

Komsumsi garam yang berlebihan bisa membuat tekanan darah didalam tubuh
menjadi meningkat lebih tinggi, jadi bila anda ingin mengatasi hipertensi anda bisa
mengontrol jumlah garam yang masuk kedalam tubuh, garam yang masuk ke dalam tubuh
minimal satu sendok makan setiap harinya jika berlebihan itu bisa membuat tekanan darah
anda menjadi semakin tinggi dan bisa berbahaya bagi diri anda. Untuk mengontrol asupan
garam kedalam tubuh anda bisa memasak sendiri makanan yang akan di makan sehari-hari

karena makanan yang dibuat sendiri jauh lebih aman di bandingkan dengan makanan di luar,
jadi anda harus menghindari berbagai macam makanan siap saji.

Hindari Stres

Orang yang sering mengalami stres di perkirakan akan mengalami penyakit hipertensi
atau darah tinggi, karena pada saat anda stres tekanan darah di dalam tubuh bisa naik secara
drastis. Jadi bila anda ingin mengatasi masalah hipertensi anda harus menghindari berbagai
macam pikiran yang bisa membuat diri anda menjadi stres.
Nah, gejala hipertensi pada lansia dan cara mengatasi masalah hipertensi di atas bisa
menjadi informasi untuk anda semua, semoga informasi yang saya berikan bisa menjadi
manfaat untuk anda dan lakukan pola hidup yang sehat untuk mencegah berbagai macam
penyakit yang berbahaya.

Kurangi asupan garam didalam tubuh.

Minum air putih yang cukup minimal 8 gelas perhari.

Istirahat yang cukup dan hindari berdagang.

Hindari minuman soda dan alcohol serta hindari untuk merokok.

Adapun klasifikasi dari tekanan darah pada orang dewasa adalah :


Sistolik (angka
pertama)

Diastolik (angka
kedua)

Di bawah 90 mmHg

Di bawah 60
mmHg

Normal

90 - 120 mmHg

60 - 80 mmHg

Pre-hipertensi

120 - 140 mmHg

80 - 90 mmHg

Darah tinggi atau hipertensi (stadium


1)

140 - 160 mmHg

90 - 100 mmHg

Darah tinggi atau hipertensi (stadium


2 / berbahaya)

Di atas 160 mmHg

Di atas 100 mmHg

Tekanan Darah
Darah rendah atau hipotensi

2. Darah Rendah (Hipotensi)


Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60

mmHg. Telah dijelaskan pada artikel sebelumnya (Penyakit darah tinggi) bahwa nilai normal
tekanan darah seseorang dengan ukuran

tinggi

badan, berat badan, tingkat aktifitas normal

dan

kesehatan

mmHG.

secara

umum

adalah

120/80

Namun demikian, beberapa


orang mungkin memiliki nilai
tekanan darah (tensi) berkisar
110/90 mmHg atau bahkan 100/80
mmHg

akan

tidak/belum

tetapi
atau

mereka
jarang

menampakkan beberapa keluhan

berarti,

sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya.


Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa faktor yang
memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan seperti keringat dan
berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan
aktivitas berlebihan) serta haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah
akan mencapai ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.
Ciri-Ciri Darah Rendah
Ciri ciri darah rendah atau hipotensi pertama yang paling sering dialami oleh seorang
penderita hipotensi adalah kepala pusing dan pandangan yang berkunang-kunang. Hal ini
cukup bisa dijelaskan secara medis, karena ternyata darah yang menuju ke otak akan
mengalami pengurangan. Hal inilah yang akan membuat seseorang menjadi kabur
pandangannya dan akan sering pusing. Bahkan jika sudah parah dan tidak kuat menahan rasa
pusing tersebut, seseorang bisa merasa sangat lemas hingga jatuh pingsan. Hal ini
dikarenakan tekanan darah di dalam tubuh tidak bisa lagi memompa darah secara optimal.
Sehingga yang terjadi adalah suplai darah ke otak tidak mencukupi, terutama ketika seorang
penderita sedang dalam posisi berdiri.
Konsentrasi yang berkurang juga harus diwaspadai sebagai ciri ciri darah rendah.
Meskipun kelihatannya sangat sepele dan tidak ada kaitannya dengan kondisi kesehatan,
namun hal masalah menurunnya konsentrasi ini bisa diakibatkan karena masalah yang sama,
yaitu kurangnya suplai darah ke otak. Bahkan ketika Anda sedang belajar, pandangan Anda
bisa-bisa menjadi kabur padahal Anda tidak mengalami minus mata atau gangguan mata yang
lain. Namun hal ini tidak akan terjadi secara terus menerus seperti orang yang mengalami
gangguan mata. Melainkan ciri ini hanya terjadi beberapa kali saja dan sering berulang.
Mual dan muntah juga bisa menjadi salah satu gejala darah rendah yang jarang disadari
oleh masyarakat. Bagi Anda para ibu hamil yang mungkin sering mengalami kondisi mual
atau muntah, bisa saja hal tersebut bukan ciri hamil, melainkan menjadi gejala hipotensi yang

harus segera Anda tangani secara lebih lanjut. Di malam hari ataupun di siang hari, biasanya
penderita darah rendah juga akan mengalami kedinginan. Kulitnya berwarna pucat, dan hal
ini bisa saja terjadi secara tiba-tiba. Penyebab hal ini adalah karena darah di dalam tubuh
jumlahnya tidak mencukupi untuk sampai ke jaringan tepi seluruh tubuh terutama kulit.
Macam-Macam Gejala Hipotensi
Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan
sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunangkunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak
bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang. Pada pemeriksaan secara umum
detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang
tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.
Faktor Penyebab Seseorang Terkena Hipotensi
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal
ini dapat dikategorikan sebagai berikut:

Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari
jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah.
Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung
abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka
berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.

Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka
sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air
kecil atau berkemih berlebihan.

Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya


tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas,
diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).

Cara Mencegah Penyakit Darah Tinggi atau Hipotensi


Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda
(hipotensi), diantaranya :

Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas

per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga
tekanan darah akan meningkat

Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam

Berolahraga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x


seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala

Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastic

Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala


hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian,
selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta
beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.
Mengenai image masyarakat yang sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi
daging kambing bagi penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah sebenarnya belum
jelas, Namun dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb)
dalam darah.
Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai darah tidak
maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah adalah berarti bahwa
kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah memiliki kadar rendah yang
akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang di angkut/suplai darah ke otak
kurang), merasa cepat lelah dan sebagainya.
Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada
beberapa jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine,
nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.
Sumber :
http://googleweblight.com/?lite_url
http://mediskus.com/penyakit/gejala-tekanan-darah-rendah

Anda mungkin juga menyukai