d ije la s k a n Te o r i K e yne s
T in g k a t I n fl a s i o le h
P enyebab A s a ln y a
Keparahan T e o r i S t r u k t u r a lis
t e r d ir i t e r d ir i d ih it u n g
d ih it u n g
t e r d ir i m engguna kan
m enggunakan
M e t o d e A g r e g a t if M e t o d e A g r e g a t if
- I n fl a s i r in g a n T id a k T e r t im b a n g T e r t im b a n g
- I n fl a s i s e d a n g In d e k s h a r g a
- I n fl a s i b e r a t
t e r d ir i
t e r d ir i
- D e m a n d P u ll
- C ost P ush M e to d e M e to d e M e to d e
Las peyr es P aasche Ta h u n K h a s
- Im p o r te d In d e ks H a r g a
- D a r i d a la m n e g e r i P erdagangan B ebas
In d e ks H a r g a
Konsum en
I n d e k s h a r g a y a n g d ib a y a r
d a n d it e r im a p e t a n i
Pengertian Inflasi
Harga di dalam
Harga di luar negeri
negeri
(a)
Harga barang naik karena kenaikan bahan baku di luar
negeri.
Harga
Gagal Stok
Naik =
Panen Kurang
Inflasi
(b)
Gagal panen menyebabkan stok berkurang. Stok yang berkurang ini
apabila tidak dapat menampung permintaan yang ada akan
menyebabkan harga menjadi naik.
Penyebab Inflasi
Penjelasan klasik mengenai terjadinya inflasi adalah
masuknya uang terlalu banyak ke masyarakat sehingga
masyarakat semakin ingin membelanjakan uang mereka.
Secara umum, ada tiga hal yang dapat menjelaskan
mengapa inflasi dapat terjadi, yaitu karena permintaan yang
meningkat (demand-pull inflation), kenaikan biaya produksi
(cost push inflation), dan ekspektasi masyarakat
(expectation).
Kenaikan Permintaan
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah di bidang keuangan
(melalui bank sentral) untuk mengatur jumlah uang yang beredar agar
sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu perekonomian.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur pengeluaran
pemerintah dan perpajakan.
Kebijakan Non Moneter atau Kebijaka Riil
Kebijakan riil merupakan kebijakan di luar kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal.
Bentuk Kebijakan Moneter
1. Penetapan Cadangan Minimum (Reserve Requirement Policy). Bank sentral
mewajibkan bank umum untuk menaruh sejumlah dananya di bank sentral. Bila
bank sentral ingin memperkecil jumlah uang yang beredar di masyarakat, bank
sentral bisa menaikkan tingkat cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh
bank umum. Dengan demikian, dana yang dapat disalurkan oleh bank umum
semakin kecil, sehingga uang yang beredar di masyarakat semakin sedikit.
2. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation). Bank sentral melakukan
intervensi di pasar uang melalui operasi pasar terbuka, antara lain dilakukan
dengan menjual berbagai surat berharga seperti obligasi,SBI, dan SBPU.
3. Kebijakan Diskonto (Discount Policy). Sebagai the lender of last resort, bank
sentral dapat memijamkan dananya kepada bank umum yang mengalami
kesulitan likuiditas, dengan mengenakan tingkat bunga (discount rate)
tertentu. Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menaikkan tingkat bunga
peminjaman yang dikenakan kepada bank umum. Sebagai akibatnya, bank
umum akan mengurangi pinjaman uangnya kepada bank sentral sehingga uang
yang beredar semakin sedikit.
Bentuk Kebijakan Fiskal
Di mana :
IA = indeks harga pada tahun ke-n menurut metode agregatif
Pn = harga tahun tertentu
Po = harga tahun dasar
Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat
Negara X Dari data tabel di samping,
perhitungan indeks harga dengan
metode agregratif sederhana untuk
No Jenis 2003 2004 tahun dasar 2004 menggunakan tahun
Barang dasar 2003 adalah sebagai berikut :
1 Beras 2.400 2.500
2 Telur 6.500 7.000
3 Gula Pasir 3.500 4.000 Ini berarti harga-harga dalam
4 Ikan Asin 2.000 2.500 kelompok tersebut mengalami
kenaikan sebesar 9,89% (109,89-100)
5 Minyak 3.800 4.000 dibandingkan tahun sebelumnya.
Goreng
18.200 20.000
Indeks Harga Tertimbang
Indeks Laspeyres. Metode ini menggunakan jumlah (kuantitas) barang
pada tahun dasar sebagai timbangan terhadap harga, yakni jumlah barang
pada tahun dasar dikalikan dengan harga barang pada tahun dasar dan
tahun tertentu.
Rumus Indeks Laspeyres adalah sebagai berikut :
Di mana :
Il = indeks Laspeyres yang dicari
Pn = harga tahun tertentu
Po = harga tahun dasar
Qo = jumlah barang pada tahun dasar
Harga dan Jumlah Beberapa Barang di Negara Y
Di mana :
Ip = Indeks Paasche yang dicari
Pn = harga tahun tertentu
Po = harga tahun dasar
Qo = jumlah barang pada tahun dasar
Perhatikan contoh tabel berikut :
Harga Jumlah Beberapa Barang di Negara Z
Harga Kuantitas
No Jenis Barang 2003 2004 2003 2004 Pn Qn Po Qn
(Po) (Pn) (Qn) (Qn)
1 Beras 2.400 2.500 10 8 20.000 19.200
2 Telur 6.500 7.000 15 20 140.000 130.000
3 Gula Pasir 3.500 4.000 20 18 72.000 63.000
4 Ikan Asin 2.000 1.750 25 30 52.500 60.000
5 Minyak Goreng 4.000 3.900 30 50 195.000 200.000
Harga barang di atas, berarti harga-harga dalam kelompok barang tersebut mengalami
kenaikan sebesar 1,55% (101,55 100) dibandingkan tahun sebelumnya.
Perhitungan Inflasi dari Indeks Harga
Indeks harga merupakan dasar yang digunakan dalam menentukan besarnya
inflasi. Bila kita perhatikan kembali, segala kenaikan besarnya indeks harga
dibandingkan dengan tahun dasar, itu berarti telah terjadi inflasi.
Pada kenyataannya,penghitungan inflasi tidak hanya dihitung berdasarkan
perubahan harga satu atau dua barang saja. Seringkali inflasi dihitung melalui
perubahan indeks harga barang dan jasa yang sering dipakai dalam sebuah
rumah tangga dalam jangka waktu tertentu. Indeks ini sering disebut dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI).
Jenis barang dan jasa yang dihitung indeks harganya, antara lain
dikelompokkan menjadi :
a. Bahan makanan
b. Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
c. Perumahan
d. Kesehatan
e. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga
f. Transpportasi dan komunikasi
Indeks Harga Konsumen (IHK) Tahun 1998 2003 Menggunakan
Tahun Dasar 1996
Grafik di samping
memperlihatkan bahwa
Indeks Harga Konsumen di
Indonesia selalu meningkat
dari tahun ke tahun.
Dari besarnya Indeks Harga Konsumen (IHK) yang telah didapat, maka
besarnya inflasi dapat diperoleh melalui rumus di bawah ini.
Sebagai contoh, IHK bulan April 2004 adalah 111,91 sementara IHK bulan
Maret 2004 adalah 110,83. Maka, laju inflasi bulan April 2004 adalah
sebagai berikut :
Komponen Penyusun Indeks Harga