Anda di halaman 1dari 15

PENGAJARA

N IPS
DALAM
KELUARGA
By Arif Wahyu Setiawan & Laelly
Wahyuningsih
Contents
1 • INTRODUCTION 4 • PENDIDIKAN KELUARGA
DALAM PERSPEKTIF
ISLAM
2 • PENDAHULUAN
5 • PENGAJARAN IPS
DALAM KELUARGA

3 • PENDIDIKAN
6 • PENGARUH PENDIDIKAN
KELUARGA DALAM
KELUARGA
MEMBENTUK KARAKTER
Motivations
Out of sight, out of mind
Tak kenal maka tak sayang
Where is a will there is a way
Dimana ada kemauan disitu ada jalan
About me
Mahasiswa Pascasarjana UMP angkatan
tahun 2022 dari Kab. Banjarnegara,
tepatnya Desa Kebakalan RT 04 RW 03
Kecamatan Mandiraja. Guru Kelas 6
SD Negeri 2 Kaliwungu. Usia 30
Wah y u S .
tahunan.
Ari f
About me
My name’s Laelly Wahyuningsih, Born
in Banyumas on March 1995. I live in
RT 2 RW 2 Karang Nangka village,
Kedungbanteng sub-district, Banyumas
district. I am a postgraduate student at
UMP. My hobby is scroll tiktok and my La e l l y
place of work is at elementary school 3
u n i n g s i h
Kebocoran. Wahy
Pendahuluan
Keluarga senantiasa disebut sebagai lembaga pendidikan yang
pertama dan utama. Bentuk keluarga jaman sekarang sudah
bervariasi, misalnya keluarga di mana di antara anggota
keluaganya tinggal di lain kota, keluarga di mana bapak dan ibu
bekerja penuh hari sementara anak juga sekolah penuh hari
(fullday school), keluarga di mana ayah dan ibu sangat jarang
bertemua karena kesibukan kerja, dan keluarga yang hidup
terpisah jarak karena tuntutan pekerjaan.
d i d i k a n
P e n a
a
ta r

g
a n

r
n a n

a
a w i

u
r k g a

l
p e u a r

e d a n y a t u k e l

K a r e n a a t u k s u a
e n t u k k e m b e n r k a n
y a te r b n tu k m b e r d a s a
rg a h a n g p r ia u k e k a l
Kelua s e o r a n g ia d a n
i t a d a n e r b a h a . ) ]
g w a n y a n g b h a E s a 8 : 1 7 6
se o r a n m a h ta n g g a
a n Y a n g M a
s e t . a l l. ( 1 9 8
e
u r u h a n o g e r e s a m
ata Ketu t [ d a l a m R
i v i n g in t h
S e r ik a r s o n s l ti o n
e r ik a o r e p e o r a d a p
s u s A m n e o r m r i a g e ,
e n i o a r
Biro S i k a n s e b a g a
d b y b i r th , m
d e f in i s r e l a t e
m en h o a r e
h o ld w
h o u se
Lanjutan ....
Pendidikan dioreintasikan pada dua pihak yang membawa
konsekuensi pada pamaknaannya. Pertama pendidikan yang
ditujukan terbatas kepada bayi, anak-anak, remaja, dan pemuda
yang belum dewasa sebagai proses pedewasaan, peberadaban, dan
pembudayaan sebagai proses sosialisasi. Kedua pendidikan yang
ditujukan kepada setiap orang dalam rangka konsep pendidikan
seumur hidup, yang diartikan sebagai proses pengembangan diri
secara berkelanjutan dalam menyesuaikan dengan perkembangan
ilmu dan teknologi serta dalam upaya pengembangan masyarakat.
Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak
adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan
akhlak dan pandangan hidup keagamaan, nilai-nilai
moral, dan budaya. Sifat dan tabiat anak sebagian
besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari
anggota keluarga yang lain.
Menurut Supriyono, dkk (2015:58-59) Penanaman
moral bagi anak tercermin dalam sikap dan
perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat di
contoh oleh anak dan segala nilai yang dikenal
anak akan melekat pada orang-orang yang
disenangi dan dikaguminya, dan melalui inilah
salah satu proses yang ditempuh anak dalam
mengenal nilai-nilai etis dalam kehidupan.
Penting
Perkembangan kesadaran sosial pada anak
dapat dipupuk sedini mungkin, terutama lewat
kehidupan keluarga yang penuh dengan rasa
tolong-menolong, gotong-royong, teleransi, Gus Ba h a
saling asah-asih-asuh, dan saling melengkapi.
Dalam keluarga anak-anak dibiasakan untuk
mengambil peran dan tanggung jawab sosial
dalam kelaurga, yang pada kahirnya akan
mengambil peran di masyarakat

gus baha
Pendidikan Keluarga
dalam Perspektif Islam
At Tarhim: 6 Al Hadis
‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا ُقٓو ۟ا َأنُفَس ُك ْم َو َأْهِليُك ْم َناًر ا َو ُقوُد َها ٱلَّناُس َو ٱْلِحَج اَر ُة َع َلْيَها‬
‫ُل‬ ‫ْف‬ ‫َأ‬ ‫اَّل‬ ‫ٌظ‬
‫َم ِئَك ِغ اَل ِش َد اٌد َيْعُصوَن ٱَهَّلل َم ٓا َم َر ُهْم َو َي َع وَن َم ا ُيْؤ َم ُروَن‬ ‫ٌة‬ ‫َٰٓل‬ ، ‫ َأْن ُيْح ِس َن ِاْس َم ُه ِإَذ ا ُو ِلَد‬: ‫ِم ْن َح ِّق اْلَو َلِد َع َلى اْلَو اِلِد َثاَل َثُة َأْش َياَء‬
“Haiorang-orang yang beriman, peliharalah dirimu ‫ َو ُيَز ِّو َج ُه ِإَذ ا َأْد َر َك‬، ‫َو ُيَع ِّلَم ُه اْلِكَتاَب ِإَذ ا َع َقَل‬
dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya Kewajiban orang tua terhadap anaknya antara
adalah manusia danbatu; penjaganya malaikat-malaikat lain: (1) Memberi nama yang baik, (2)
yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap Mengajarkan solat dan al Qur’an, (3) Memberi
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu makan yang halal, (4) Mengkhitankan anak
mengerjakan apa yang diperintahkan.” laki-laki, (5) Menikahkan anak pad saatnya
6th
melatih pese
m e n g em b an
rta didik unt
g k a n k e m am
uk 1 st
dan keteram p u an
berkomunik
pilan sepert
i menjadi warga negara
asi, beradap
bersinergi, b tasi, (dan warga dunia) yang
ekerja sama
b a h k an b e r k , baik
ompetisi ses
d en g an ad ab u ai
d an n o r m a- n
o r ma
y an g ad a
2nd
5th an
mengembangk n g k a n p e m a h a man
kemampuan n Mengemba d asar
i d a p e n g e t ah u a n
s mengenai
Tujuan Pengajaran
be r k o m u n i k a
a d a lam i a n , k e s e j a r ah an,
be k e r j a s a m keekonom
u p a n m a s y a rakat , k e s o s i o l o g i an,
keh i d
u k , ba i k kegeografian
g m a j e m a r a an, dan
IPS dalam
y a n n k ew a r g a n e g
g i o n a l m a up u
l o ka l , r e a s y a r a k a t an , secara
internasional kem
3rd terpadu

membangun p
4th keluarga ke
mengemban
gkan
te rh a d a mampuan be
ko m i tm e n rp ik ir
nilai-nilai kritismemah
an ami,
kemanusiaan d ikut menyikapi, d
an
ta
menghargai sergkan mengambil l
mengemban dan angkah
ila i- n ila i lu h u r
n e sia.
bu d a y a I n d o n
Pengaruh Pendidikan Keluarga
dalam Membentuk Karakter

1 Pengaruh 1 3 Pengaruh 3
2 Pengaruh 2 Tercipta kehidupan yang
Mengantarkan warga belajar Mengembangkan potensi peserta harmonis di dalam keluarga dan
dengan potensi yang dimilikinya didik agar peka terhadap masyarakat. Beberapa nilai itu
dapat menjadi insan-insan yang masalah sosial yang terjadi di antara lain kejujuran, kasih
beradab, dengan tetap berpegang masyarakat, memiliki sikap sayang, pengendalian diri, saling
teguh pada nilai-nilai mental positif untuk perbaikan menghargai atau menghormati,
kemanusiaan, nilai-nilai segala ketimpangan, dan kerjasama, tanggung jawab, dan
kehambaan dan kekhalifahan. terampil mengatasi setiap ketekunan.
masalah yang terjadi sehari-hari
baik yang menimpa dirinya
sendiri maupun di masyarakat
Kesimpulan
1. Perkembangan kesadaran sosial pada anak dapat dipupuk sedini mungkin, terutama
lewat kehidupan keluarga yang penuh dengan rasa tolong-menolong, gotong-royong,
teleransi, saling asah-asih-asuh, dan saling melengkapi.
2. Pembelajaran IPS dalam keluarga bertujuan untuk mengantarkan, membimbing dan
mengembangkan potensi anak agar: (1) menjadi warga negara (dan juga warga dunia)
yang baik; (2) mengembangkan pemahaman mengenai pengetahuan dasar
keekonomian, kesejarahan, kegeografian, kesosiologian, kewarganegaraan, dan
kemasyarakatan, secara terpadu (3) mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan
penuh kearifan dan keterampilan inkuiri untuk dapat memahami, menyikapi, dan
mengambil langkah-langkah untuk ikut memecahkan masalah sosial kebangsaan, (4)
membangun komitmen terhadap nilainilai kemanusiaan dan menghargai serta ikut
mengembangkan nilai-nilai luhur dan budaya Indonesia, dan (5) mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kehidupan masyarakat yang
majemuk, baik lokal, regional maupun internasional
Thanks
!

Anda mungkin juga menyukai