Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENGAMATAN

TANDA -TANDA KEHIDUPAN VEKTOR DIATAS KAPAL


DI WILKER PELAABUHAN MAKASSAR

A. Latar Belakang
Sarana transportasi yang dianggap sebagai lingkungan tempat tinggalsementara
yang memiliki waktu menetap relative lama adalah kapal laut. Sesuaidengan keadaan
tersebut, serta amanat Undang-Undang Dasar Nomor 1 Tahun 1962 tentang karantina Laut,
maka sanitasi di kapal merupakan salah satu faktor yangsangat penting dalam mendukung
pengawasan kesehatan khususnya manusia didalamnya maupun masyarakat pada umumnya.

Setiap orang yang berada di kapal harus menjaga sanitasi dan Kesehatan kapal
seperti sarana sanitasi, suplai makanan dan kebersihan lingkungan di kapal.Sanitasi kapal
tidak mungkin terwujud tanpa kerjasama setiap Anak Buah Kapal (ABK). Nahkoda
berkewajiban menjaga kondisi sanitasi setiap saat dan secara berkala memeriksa kondisi
sanitasi di atas kapal.

Sarana transportasi yang dianggap sebagai lingkungan tempat tinggal sementara


yang memiliki waktu menetap relatif lama adalah kapal laut. Sesuai dengan keadaan
tersebut, serta amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut,
maka sanitasi di kapal merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mendukung
pengawasan kesehatan khususnya manusia di dalamnya maupun masyarakat pada
umumnya.

Menurut Permenkes No. 530/Menkes/Per/VII/198, sanitasi kapal merupakan


segala usaha yang ditujukan terhadap faktor lingkungan di kapal untuk memutuskan mata
rantai penularan penyakit guna memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan.
Menurut Permenkes 82 Tahun 2014 bahwa Penanggulangan Penyakit Menular adalah
upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif preventif yang
ditujukan untuk menurunkan dan menghilangkan angka kesakitan, kecacatan, dan
kematian, membatasi penularan, serta penyebaran penyakit agar tidak meluas antar daerah
maupun antar negara serta berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa/wabah.

Menurut Keputusan Menteri Kesehtan Repunlik Indonesia No 431 Tahun 2007


pengendalian resiko lingkungan pada alat angkut sangat dibutuhkan guna mengurangi
risiko penularan penyakit secara global(Arumsari, Widyanto, & Gunawan, 2017) Sanitasi
kapal yang buruk akan banyak menimbulkan permasalahan baik secara fisik, kesehatan,
estetika dan daya tahan hidup manusia. Sanitasi yang buruk seperti menumpuknya sampah
di dalam kapal akan menjadi tempat berkembangbiaknya vektor penyakit misalnya tikus,
kecoa dan lalat.

B. Dasar Hukum
1. Undang - undang No.4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
2. Undang - undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
3. Undang - undang Karantina No.06 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
4. Permenkes No. 40 Tahun 2015 tentang Sertifikat Sanitasi Kapal.
5. Permenkes No.77 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan.
C. Tujuan
Untuk mengetahui lokasi keberadaan vector diatas kapal yang sandar di Pelabuhan
Laut Makassar
D. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Rabu, 2 Agustus 2023
2. Waktu : 16.00 – 21.00 WITA
E. Hasil Kegiatan
Tabel 1.
Identifikasi Tanda-Tanda Kehidupan Vektor Di Kapal Bulan Agustus 2023

DATA KAPAL HASIL PEMERIKSAAN


M
M
e
e
d
P S d
i
o W t i
c E A
r a a c
n r
t t n a
D S / g e
P a S e d l
a t C i a
a b e r i
p o a s n
n l w n f
u r r o e l
t e a b g a
r a g l a
r g a c
g o i r i
y w e l w i
e d o n
a l a l
o y
t a t i
w m a
e s e t
a
r r i
t
e
e
s
r

Nama Kapal : KM. Bali Kota

GT : 2997

Jenis Kapal : Container 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tujuan : Bitu

Bendera : Indonesia

Ket : Vektor : L: lalat, K : Kecoa,T: Tikus ,N : Nyamuk

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan di Kapal KM. Bali Kota dilakukan
dengan form inspeksi kapal yaitu pada pemeriksaan fasilitas sanitasi pengolahan makanan
yang memenihi syarat, hal ini dapat dilihat dengan kondisi dapur bersih, peralatan tertata
dengan rapi, peralatan masak yang bersih, rak penyimpanan tertata rapi, wabah
penyimpanan makanan memiliki penutup dan tenaga pengolahan makanan berperilaku
sehat. Pada pemeriksaan fasilitas pengolahan sampah yang tidak memenuhi syarat dengan
kondisi tersedia tempat sampah yang bau dan tidak dilakukan pemisahan antara sampah
basah dan sampah kering yang mengakibatkan sampah menjadi bau. Dapat juga di lihat
pada fasilitas sanitasi persedian air bersih yang memenuhi syarat dengan kondisi
penampungan air bersih di kapal dilakukan pencucian sedangkan pada pemeriksaan
sanitasi kapal area lainnya memenuhi syarat dengan kondisi sanitasinya bersih tetapi di
bagian gudangnya perlu di perhatikan perlu di dibersihkan yang dapat potensi menjadi
habitat atau tempat perkembangan vector.
Pada hasil pemeriksaan vector dan Binatang penular bagian dapur, ruang rakit
makanan, gudang, palka air bersih, limbah cair, tangki air ballast Sampah medik dan
sampah padat dan area lain yang diperiksa. Pada ruang dapur tidak ditemukan adanya
tanda tanda keberadaan vektor yang dapat menularkan penyakit hal ini terjadi karena pada
area dapur terlihat bersih dan terawat. Sedangkan pada sampah padat dan sampah kering
di lakukan pemisahan agar tidak menimbulkan bau. Serta ditutup. Pada area lainnya juga
tidak di temukan adanya tanda keberadaan vector dan binatang penular penyakit.

Pemeriksaan Kapal KM. Bali Kota tidak di temukan tanda - tanda kehidupan vector
secara keseluruhan dengan catatan pemeriksaan jagalah selalu kebersihan kapal, demi
menjaga derajat kesehatan manusia. Berdasarkan hasil tersebut, maka kapal dinyatakan
dapat berlayar ke pelabuhan tujuan selanjutnya.

G. Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan pada Kapal KM. Bali Kota dengan Kondisi sanitasi kapal
baik dan tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan vector dan binatang penular penyakit
maka diberikan sertifikat izin karantina.

H. Saran

1. Telah diberikan saran kepada nahkoda dan semua awak kapal agar tetap menjaga
kebersihan kapal.
2. Telah diberikan saran kepada nahkoda dan semua awak kapal, bila ditemukan
tanda-tanda kehidupan vektor agar segera dilakukan pengendalian/ penyemprotan.
3. Kepada awak kapal untuk memasang rat guard secara benar pada tali kapal.
4. Nyalakan lampu pada malam hari ditangga kapal.
5. Mengangkat tangga setinggi 60 cm dari dermaga

Mengetahui,
Kepala Wilker
Pelabuhan Laut Makassar Pembuat Laporan,

H.Imran,SH Helpi Sopian Mokodompit,SKM


NIP. 196912311989031007 NIP.1980111020050120001

Anda mungkin juga menyukai