t1 = tebal pelat sambungan yang kontak langsung dengan kepala SDS (mm)
t2 = tebal pelat sambungan yang tidak kontak langsung dengan kepala SDS (mm)
df = diameter SDS (mm)
dw = diameter washer (mm) (dw df, asumsi dw = df)
fu1 =tegangan tarik pelat baja ringan yang kontak langsung dengan kepala SDS (N/mm2)
fu2 =tegangan tarik pelat baja ringan yang tidak kontak langsung dengan kepala SDS
(N/mm2)
Vb =kuat geser nominal tilting dan bearing sambungan (N)
Pu = gaya aksial ultimate batang (N)
rf = rasio dari gaya yang disalurkan oleh sekrup pada luasan penampang yang ditinjau
dibagi dengan kekuatan tarik yang ada pada luasan penampang tersebut. (asumsi nilai rf
sangat kecil 0)
sf= jarak antar baut tegak lurus dengan garis gaya
An= luas bersih dari bagian sambungan
Sambungan Tipe 1
Sambungan tipe 1 merupakan sambungan yang menghubungkan batang tegak
dengan gelagar melintang atas. Batang tegak memiliki besar gaya aksial maksimum
sebesar 91,62 N
Jumlah sekrup yang dibutuhkan
Ns = Pu/Vb
Ns = 91,62 /1643.59 = 0,056 -> 2 sekrup (minimal)
Cek Kapasitas Geser
2 * 1643,59 91,62
3621.23 91,62
Jumlah sekrup yang dipelukan pada satu sambungan minimal 2 buah
Cek kapasitas Sambungan
2 * 1643,59 91,62
3621.23 91,62
Pull Out lebih menentukan sehingga Nt= 1683 N
faktor reduksi=0,5Nt=0,5*1683N=841.5N
Kuat tarik desain sekrup disyaratkan sebesar 1,25 x 841,5 = 1051,87 N
Kapasitas tarik elemen pada bagian sambungan Batang terbesar
Nt > Nu = 94525.2 > 91,62 OK!
Sambungan Tipe 2
Sambungan tipe 2 merupakan sambungan yang menghubungkan batang tegak
dengan gelagar melintang bawah ditambah dengan batang diagonal. Batang diagonal
memiliki besar gaya aksial maksimum sebesar 1225,07N
Jumlah sekrup yang dibutuhkan
Ns = Pu/Vb