PENGGERAK MULA
Four Stroke Gasoline Engine
Dosen Pembimbing :
Muhammad Sjahrul Annas, Dr
Oleh :
Christy Nanlohy (073001500028)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini
makalah yang berjudul Four Stroke Gasoline Engine ini dilakukan untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Pengajar Mata Kuliah Penggerak
Mula.
Selain itu juga makalah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswa melalui usaha membuat rangkuman Penggerak Mula. Makalah ini
disusun atas bantuan Dosen Pengajar Mata KuliahPenggerak Mula, serta temanteman dan pada akhirnya penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Untuk itu
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu demi
terselesaikannya makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari
berbagai pihak sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
FOUR STROKE GASOLINE ENGINE.........................................................4
A. PENGERTIAN MESIN BENSIN.......................................................4
B. RINSIP KERJA MOTOR BENSIN...................................................................5
C. PISTON..............................................................................................6
D. KLEP / VALUE ..................................................................................8
E.SPARK PLUG....................................................................................................7
F. TSIKLUS TERMODINAMIKA.....................................................11
DAFTAR PUSTAKA
15
B. PRINSIP KERJA
Istilah-istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif yang harus diketahui
untuk bisa memahami prinsip kerja mesin ini:
TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre): Posisi piston
berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada
pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre): Posisi
piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston
berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
a. Stroke:
1. Intake
Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup
keluar tertutup, mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian
besar mesin bensin) terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara
atau gas sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem
pemasukan.
Components of a typical, four stroke
cycle, DOHC piston engine. (E) Exhaust
camshaft, (I) Intake camshaft, (S) Spark
plug, (V) Valves, (P) Piston, (R)
Connecting rod,
2. Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar
tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi.
Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan
(timing ignition) terjadi (pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan
pada mesin diesel berupa semprotan (suntikan) bahan bakar).
3. Power
Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam
ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah
ini adalah proses yang akan menghasilkan tenaga.
4. Exhaust
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk tertutup dan katup
keluar terbuka, mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar
yang sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan.
C. PISTON
Piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin
pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa.
Dengan fungsi tersebut, maka piston harus terpasang dengan rapat dalam
silinder. Satu atau beberapa ring (cincin) dipasang pada piston agar sangat
rapat dengan silinder. Pada silinder dengan temperatur kerja menengah ke
atas, bahan ring terbuat dari logam, disebut dengan ring piston (piston ring).
Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja rendah, umumnya bahan
ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil (seal ring).
D. KLEP / VALUE
Klep intake dan exhaust adalah bagian dari cylinder head port. Ketika klep dalam
keadaan menutup maka airflow yang masuk menjadi berhenti. Artinya klep adalah
bagian yang mempunyai hambatan terbesar terhadap airflow sampai kemudian
klep membuka kembali. Ukuran dari klep membatasi kecepatan airflow karena
molekul udara membentur klep dan memperlambat nya.
Strategi untuk mencegah flow loss secara siknifikan adalah mengarahkan airflow
semaksimal mungkin langsung ke valve seat. Pada saat klep posisi open
kelancaran dari airflow terpengaruhi dari bentuk dudukan klep (valve seat) dan
valve cut/angle. Terjadi turbulensi ketika klep terbuka memberi efek negatif.
Semakin besar turbulensinya semakin buruk airflow maupun kecepatan.
Kepadatan (density) udara yang masuk ke ruang bakar menjadi berkurang ketika
klep menutup. Konsekwensinya mengurangi volumetric efficiency engine.
Mengurangi turbulensi ialah dengan cara membentuk beberapa angle pada
dudukan klep dan bentuk potongan klep (valve cut). Biasanya engine dari pabrik
memiliki hanya satu angle/sudut 45 derajat. Pola dari airflow yang di inginkan
masuk ke ruang bakar ialah dengan bentuk berputar (swirl) atau meluncur jatuh
(tumble).
(A) Dudukan klep dan klep yang berbentuk sudut tajam (square) adalah
yang terjelek terhadap kelancaran airflow.
(B) Dudukan klep dan klep yang membentuk sudut 45 derajat memberikan
kelancaran airflow yang lebih baik dari yang berbentuk sudut tajam.
(C) Dudukan klep dan klep dengan 3 angle cut memberi efek lebih baik.
(D) Dan dengan 4 angle cut akan menambah airflow sedikit lebih bagus
lagi.
E. SPARK
Busi
(dari
valve cut
PLUG / BUSI
bahasa
Belanda
bougie, bahasa inggris: spark plug) adalah suatu suku cadang yang dipasang
pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektrode pada ruang bakar. Busi
dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan
busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektrode yang
dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan
dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di
dalam silinder. Hak paten untuk busi diberikan secara terpisah kepada Nikola
Tesla, Richard Simms, dan Robert Bosch. Karl Benz juga merupakan salah
satu yang dianggap sebagai perancang busi.
Mesin pembakaran internal dapat dibagi menjadi mesin dengan percikan, yang
memerlukan busi untuk memercikkan campuran antara bensin dan udara, dan
mesin kompresi (mesin Diesel), yang tanpa percikan, mengkompresi
campuran bensin dan udara sampai terjadi percikan dengan sendirinya (jadi
tidak memerlukan busi).
10
CARA
KERJA BUSI:
Busi tersambung
ke tegangan yang
besarnya ribuan
oleh
pengapian (ignition
koil
coil). Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara
elektrode di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak
dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator,
namun semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektrode
tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada
gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi dan yang tadinya
bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.
Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya
elektron, suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 K. Suhu yang
sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat,
seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip dengan
halilintar atau petir mini.
F. SIKLUS TERMODINAMIKA
FASE TERMODINAMIK SIKLUS OTTO DALAM SIKLUS
MESIN 4-TAK, FORMULASI DAN KALKULASI RASIO
11
KOMPRESI
DAN
EFISIENSI
TERMAL
MESIN,
BAGIANPERTAMA
Perilaku
mesin
bensin
4-tak
dpt
dijabarkan
dlm
menyederhanakan
masalah
dan
memudahkan
sbb.
(specific
heat)
dianggap
smdgn
2.
berlangsung
dgn
perubahan
stabil
penuh.
12
sederhana
gas
ideal,
sbb.
13
dan
2.X.
3.A.
udara].
pemampatan|kompresi
pemanasan
dan
gas
pembakaran
3.B.
gas
pendayaan|konversi
gerak.
pembuangan|
pengeluaran
gas
sisa
pembakaran.
atau
diagram
PV
2-dimensi
sbb.
14
dimana, masing2 proses digambarkan dgn garis PVT atau kurva PVT.
1.X. garis. T0-T1
2.X. kurva T1-T2
3.A. garis. T2-T3
3.B. kurva T3-T4
4.A. garis. T4-T1
4.B. garis. T1-T0
15
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Motor_bakar_empat_langkah
2. http://sabiqptm.blogspot.co.id/2014/05/makalah-motorbensin.html
3. https://harymulyadi.wordpress.com/2010/03/16/4-strokedohc/
4. https://translate.googleusercontent.com/translate_c?
depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&
sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Piston&usg=ALkJrh
ieaD2YgGHdm1vuD_RQ30zd60YZCA
5. https://ubiaod.wordpress.com/2014/12/04/basic-enginediesel/
6. http://tikabidadari.blogspot.co.id/2013/05/makalahteknologi-motor-bensin-sistem.html
7. http://danmogot.com/blog/artikel-261-pengertian-dan-carakerja-piston.html
8. https://id.wikipedia.org/wiki/Busi
9. https://sepedamotorblok.wordpress.com/2015/11/04/peningk
atan-power-mesin-dengan-head-porting-dan-3-angle-valvejobd/
10.http://anangssengineer.blogspot.co.id/2008/05/siklus-mesin4-tak-source-suzuki.html
16