Anda di halaman 1dari 1

1) Karbondioksida (CO2)

Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau dan tidak mendukung nyala api dan bukan
merupakan gas racun. Gas ini lebih berat dari padaudara, karenanya selalu terdapat
pada bagian bawah dari suatu jalanudara. Dalam udara normal kandungan CO2
adalah 0,03 %. Dalamtambang bawah tanah sering terkumpul pada bagian bekasbekaspenambangan terutama yang tidak terkena aliran ventilasi, juga padadasar
sumur-sumur tua. Sumber dari CO2 berasal dari hasil pembakaran,hasil peledakan
atau dari lapisan batuan dan dari hasil pernafasanmanusia.
Pada kandungan CO2 = 0,5 % laju pernafasan manusia mulai meningkat, pada
kandungan CO2 = 3 % laju pernafasan menjadi dua kali lipat dari keadaan normal,
dan pada kandungan CO2 = 5 % laju pernafasan meningkat tiga kali lipat dan pada
CO2 = 10 % manusia hanya dapat bertahan beberapa menit. Kombinasi CO2 dan
udara biasa disebut dengan blacdamp.
Gas karbondioksida dihasilkan melalui pernafasan manusia (respiration),
pembakaran dan dapat keluar dari lapisan batubara dan jenis batuan lainnya. Gas
ini tidak berwarna, tidak berbau, lebih berat dari udara gas yang tidak mudah
terbakar, dan agak terasa asam pada konsentrasi tinggi. Gas ini biasa terakumulasi
di bawah terowongan tambang disekitar lantai tambang. Meningkatnya konsentrasi
gas CO2 yang terhirup oleh manusia dapat meningkatkan kerja paru-paru. Ketika
konsentrasi CO2 nafas manusia akan lebih berat dan lebih cepat, pada konsentrasi
gas 3% kerja paru-paru akan menjadi dua kali lipat dari kerja normal, pada
konsentrasi 5% kerja paru-paru menjadi tiga kali lipat, sedangkan apabila
konsentrasi gas yang terhirup meningkat sampai 10% pru-paru hanya bias bertahan
beberapa menit saja, meskipun konsentrasi oksigen masih dalam kondisi normal.
Daerah operasi tambang harus dievakuasi apabila konsentrasi gas CO 2 lebih dari
5000 ppm (0,5%). 2

Anda mungkin juga menyukai