A. Latar Belakang
Kalau dahulu orang hanya mengukur sesuatu yang mempunyai bentuk fisik,
seperti panjang, lebar dan berat, maka dengan semakin berkembangnya zaman orang
terus mengembangkan alat yang dapat mengukur sesuatu yang sifatnya bukan
berbentuk fisik seperti pekerjaan.
Dalam terrninologi sumber daya manusia, pengukuran pekerjaan bukan merupakan hal yang aneh, terutama ketika pihak manajemen perusahaan akan memberikan
gaji seseorang. Apa yang menentukan gaji 100? Apa ukuran menentukan gaji 200?
dan sebagainya. Untuk itu, dicari dasar yang paling tepat untuk memberikan
kompensasi kepada seseorang, yaitu bobot pekerjaan. Seberapa besar sebenarnya
pekerjaan itu? Apakah pekerjaan
dengan
pekerjaan B.
Point System atau sistem poin mengevaluasi setiap faktor-faktor yang menentu=
kan berat tidaknya suatu pekerjaan. Werther dan Davis (1996) mengemukakan ada
beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melaksanakan sistem poin ini, yaitu:
kerja. Tanggung jawab pun dapat dipecah-pecah lagi menjadi beberapa sub faktor,
seperti keamanan orang lain, peralatan dan bahan baku, dan lain-lain.
Heru Dian
Setim.rt
an/TTMN B 3/0 5
20
secara menyeluruh
Misalnya, dari faktor keahlian suatu pekerjaan dapat diuraikan menjadi 2 sub
faktor, yaitu: pengalaman dan pendidikan/pelatihan. Pengalaman memiliki poin
sebesar 45 untuk derajat
Tabel3.1
Matriks Poin Sistem
Level Manajer X di Perusahaan
Faktor Kritis Penilaian
Seorang Manajer X
No.
Tingkatan
Minimum
Rendah
Menengah
Tinggi
100
80
50
80
Tanpsuns Jawab
25
50
75
20
60
c. Membantutrainee
d. Kualitas nroduk
20
40
20
40
90
50
135
75
180
75
100
105
r50
35
60
Keahlian
2
a. Pensalaman
45
b. Diklat
25
r00
Usaha
3
Fisik
25
b. Mental
35
50
70
20
40
60
80
20
40
60
80
a.
Kondisi Keria
4
menvenanskan
b. Bahaya/risiko
865
Ketika manajer operasi atau SDM merencanakan kebutuhan staf untuk suatu
pekerjaan, pertanyaan yang muncul adalah berapa orang yang dibutuhkan? Satu
orang dapat mengerjakan berapa banyak pekerjaan? Atau satu pekerjaan memerlukan
berapa orang? Untuk kebutuhan inilah, maka perlu diukur standar tenaga kerja.
Ketika manajer operasi hendak menghitung biaya tenaga kerja yang terkandung
pada biaya suatu produk, maka pertanyaan yang muncul adalah berapa upah yang
di
bawah rata-rata kemampuan tenaga kerja yang lain? Untuk kebutuhan inilah, maka
perlu diukur standar tenaga kerja. Secara sederhana, standar waktu tenaga kerja ini
berguna untuk mengukur efisiensi karyawan itu sendiri.
harganya.
Pihak manajemen tinggal mengumpulkan data yang sudah terekam pada kartu
apakah
karyawan yang dimiliki oleh perusahaan sudah baik dalam bekerja atau belum,
karena tidak mempunyai pembanding di perusahaan lain. Bisa jadi, karyawan yang
ru
ian
Se t i aw
an/TTMI{/ B 3 /0 5
22
adalah sampel dari pekerjaan. Ukuran yang digunakan dalam studi waktu ini
adalah waktu rata-rata. Kelemahan dari studi waktu adalah menghendaki seorang
analis yang sudah terlatih dan berpengalaman. Selain itu, standar ini tidak dapat
ditentukan sebelum pekerj aan itu dilaksanakan.
Ada delapan langkah yang diperlukan untuk melakukan Studi Waktu, yaitu
sebagai berikut:
Faktorlllo**ance
Faktor allowance ini terbagi ke dalam 3 bagian, yaitu personal time allowance,
delay allowance, dan fatigue allow ance.
Personal time allowance adalah waktu yang diperkenankan bagi pegawai untuk
istirahat dan buang air (ke belakang)
Delay allowance adalah penundaan yang diperkenankan berdasarkan penundaan aktual yang terjadi.
Fatigue allowance adalah kelelahan yang diperkenankan karena tekanan fisik
dan mental, derajat kebisingan, kebosanan, kepanasan dan kelembaban, dll.
di bidang IT
surat kepada ribuan pelanggannya dalam rangka mengucapkan selamat Idul Fitri.
Heru Dian
Se
tiaw aq/TTMI(/B 3 /0 5
23
ini
sebesar
data
Tabel3.2
Data Elemen Pekerjaan
No.
Elemen Pekerjaan
n-2
n-3
n-4
n-5
2l*
11
120o/o
1050
Mengetik surat
10
Mengetik alamat
a
J
5*
Bobot
n-1
ll$o/"
- Rata-ratawaktuA (8+10+9+ll)14 :
- Rata-ratawaktuB (2+3+2+l+3)15 :
- Rata-ratawaktuC (2+1+2+1)14
9,5menit
2,2menit
l,5menit
Waktu normal
Waktu normal
Waktu normal
A :
B
C :
(9,5 menit) x
(2,2 menit) x
(1,5 menit) x
Q2A%)
(105%o)
(110%) :
I 1,40 menit
2,31 menit
1,65 menit
Normal
1,65 menit
75,36
Waktu standar
1
Waktu standar
He
ru
D i an Se t i an
Faktor Allowance
0,15
18$7 menit
an/TT MI{/ B 3 /0 5
24
3. ll'ork Sampling
Standar tenaga kerja dibentuk dengan menggunakan output dan persentase
waktu yang dihabiskan karyawan untuk mengerjakan tugas-tugas. Hal ini melibatkan pengamatan karyawan pada waktu acak selama suatu periode yang panjang.
Keunggulan dari metode ini adalah tidak lebih mahal daripada studi waktu, dan
pengamat hanya memerlukan sedikit pelatihan. Kelemahannya adalah tidak efektif
dalam siklus yang pendek.
Persamaa
n Work Sumplingz
Waktu Normal
(Waktu Total)
(% Waktu Bekerja)
Waktu Standar
* (Bobot)
10000
Waktu Normal
7
* Allowance
.
.
Dari data di atas, maka dapat ditentukan Waktu Standar dengan langkah sebagai
berikut:
Heru D ictn
Set i aw
an/TT MK/ B 3 / 0 5
25
(Waktu Total)
(% Waktu Bekerja)
* (Bobot)
Waktu Normal
Jumlah Unit yang Diproduksi
10000
(4800)*(80)*(100)
Waktu Normal
225
10000
38400000
Waktu Normal
2.250.000
Waktu Normal
Waktu Normal
Waktu Standar
1
- Allowance
17,06667
Waktu Standar
1
Waktu Standar
0,25
Bahan Diskusi:
Suatu work sampling dllakukan selama 160 jam kerja dan dalam periode
menghasilkan data sebagai berikut:
2 minggu
Jqwaban:
(
(
He
Normal :
Waktu Standar :
Whktu
ru Dian
Set iaw
31,4182 menit
34,9091 menit
/ bagian )
/ bagian )
an/TTMIlB 3 / 0 5
26