Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian merupakan kegiatan yang kerap dilakukan oleh kalangan
awam,akademisi atau ilmuan, untuk mencapai hasil-hasil yang memuaskan
dibutuhkan metedeologi penelitian yang meliputi langkah-langkah, proses yang
sistematis serta didukung oleh data yang akurat dan terfokus pada permasalahan
yang ingin dicapai.
Setiap seseorang yang akan melakukan penelitian maka tak lain titik tolak
utamanya adalah bersumber pada masalah, baik itu merupakan jenis penelitian
apapun, karena tanpa masalah penelitian itu tidak dapat dilaksanakan. Pada saat
seseorang atau sekelompok orang akan melakukan penelitian sudah harus
dipikirkan dan dirumuskan secara jelas, sederhana dan tuntas. Hal itu disebabkan
oleh seluruh unsur penelitian lainnya akan berpangkal pada perumusan masalah
tersebut.
Perumusan masalah kadang-kadang dianggap sepele atau dipandang
enteng oleh calon peneliti, yang akan melakukan penelitian, hal itu dapat dilihat
pada usulan penelitian yang perumusan masalahnya tidak mantap sama sekali.
Tekadang mengambang dan bahkan terlalu meluas sehingga pada saat penelitian
itu sama sekali tidak menghasilkan hasi penelitian yang maksimal.
Mengfokuskan penelitian itu merupakan hal yang sangat diperlukan
karena banyak calon peneliti melupakan hal ini, atau bahkan mereka merumuskan
maslah yang tidak terfokus sehingga membuat hasil penelitiannya tidak akurat dan
dan hanya menghasilkan penelitian yang apa adanya.
Contoh konkritnya fokus penelitian mempunyai makna batasan penelitian,
karena dalam lapangan penelitian banyak gejala yang meyangkut tempat, pelaku,

dan aktifitas, namun tidak semua tempat, pelaku dan aktifitas kita teliti semua.
untuk menentukan pilihan penelitian maka harus membuat batasan yang
dinamakan fokus penelitian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menentukan rurmusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi tentang fokus penelitian?
2. Bagaimana menentukan fokus penelitian berdasarkan kepekaan dan
jarak?
3. Bagaimana membatasi ruang lingkup penelitian?
4. Bagaimana menentukan bahwa masalah tersebut layak diteliti?
C.

Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Definisi Fokus Penelitian


Fokus penelitian adalah pemusatan konsentrasi pada tujuan dari penelitian

yang dilakukan. Fokus penelitian harus di nyatakan secara eksplisit untuk


memudahkan peneliti sebelum melakukan observasi. Fokus penelitian juga
merupakan garis besar dari pengamatan penelitian, sehingga observasi dan analisa
hasil penelitian lebih terarah. Fokus penelitian di maksudkan untuk membatasi
penelitian guna memilih mana data yang relevan dan yang tidak relevan, agar
tidak di masukkan ke dalam sejumlah data yang sedang di kumpulkan, walaupun
data itu menarik 1.
Ada tiga sifat yang melekat pada masalah yaitu : penting, urgen dan
feasible. Dan suatu masalah dikatakan penting apabila masalah tersebut tidak
dipecahkan melalui penelitian, maka akan semakin menimbulkan masalah baru.
Masalah dikatakan urgen (mendesak) apabila masalah tidak segera dipecahkan
melalui penelitian, maka akan semakin kehilangan berbagai kesempatan untuk
mengatasi. Dan masalah dikatakan feasible apabila terdapat berbagai sumber daya
untuk memecahkan masalah tersebut. Sedangkan untuk menilai masalah tersebut
apakah bersifat penting, urgen atau feasible maka perlu diuji melalui proses yang
disebut analisis masalah 2.

1 Moloeng (2000)
2 Darmadi Hamid.2011.Metode Penelitian
Pendidikan.Bandung:Alfabeta

Dalam menetapkan fokus masalah diperlukan beberapa alternatif


seperti 3:
Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan.
Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain.
Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan Iptek.
Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang
telah ada .
Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fokus penelitian
merupakan titik poin yang akan dipecahkan dalam sebuah penelitian dengan
menggunakan metode metode tertentu.
B.

Kepekaan dan Jarak

C.

Ruang Lingkup Penelitian


Pembatasan masalah berkaitan dengan pemilihan masalah dari berbagai

masalah yang telah diidentifikasikan. Dengan demikian masalah akan dibatasi


menjadi lebih khusus, lebih sederhana dan gejalanya akan lebih muda kita amati
karna dengan pembatasan masalah maka seorang peneliti akan lebih focus dan
terarah sehingga tau kemana akan melangkah selanjutnya dan apa tindakan
selanjutnya 4.
Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau membatasi ruang
lingkup masalah yang terlalu luas / lebar sehingga penelitian lebih bisa
fokus untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak terlalu
luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevan sehingga penelitian bisa
lebih fokus untuk dilakukan. Dari sekian banyak masalah tersebut
dipilihlah satu atau dua masalah yang akan dipermasalahkan, tentu yang
akan diteliti (lazim disebut dengan batasan masalah) 5.
3 Spradley dalam Sanapiah yang dikutip Sugiyono
4 Tahir Muh. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah Makassar: 2011, hal. 19.

Batasan masalah jadinya berati pemilihan satu atau dua masalah dari
beberapa masalah yang sudah teridentifikasi. Batasan masalah itu dalam arti lain
sebenarnya menegaskan atau memperjelas yang menjadi masalah. Dengan kata
lain, merumuskan pengertian dan menegaskannya dengan dukungan data-data
hasil penelitian pendahuluan seperti apa sosok masalah tersebut. Misal, jika
yang dipilih mengenai prestasi kerja karyawan yang rendah dipaparkanlah
(dideskripsikanlah) kerendahan prestasi kerja itu seperti apa (misalnya
kehadiran kerja seberapa rendah, keseriusan kerja seberapa rendah, kuantitas hasil
kerja

seberapa

rendah,

kualitas

kerja

seberapa

rendah).

Dapat pula batasan masalah itu dalam arti batasan pengertian masalah, yaitu
menegaskan secara operasional (definisi operasional) masalah tersebut yang akan
memudahkan untuk melakukan penelitian (pengumpulan data) tentangnya. Misal,
dalam contoh di atas, prestasi kerja mengandung aspek kehadiran kerja (ketepatan
waktu kerja), keseriusan atau kesungguhan kerja (benar-benar melakukan kegiatan
kerja ataukah malas-malasan dan buang-buang waktu, banyak menganggur),
kuantitas hasil kerja (banyaknya karya yang dihasilkan berbanding waktu yang
tersedia), dan kualitas hasil kerja (kerapihan, kecermatan dsb dari hasil karya).
Pilihan makna yang mana yang akan diikuti sebenarnya tidak masalah.
Idealnya:
1. Membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih
satu atau dua dari yang sudah diidentifikasi)
2. Menegaskan pengertiannya
3. Memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci
mengenai sosoknya..

5 Setyosari Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan


pengembangan . Jakarta: Kencana.

Seperti dalam contoh : jadi, jika masalahnya berupa prestasi kerja


karyawan yang rendah (yang dipilih dari, misalnya: kreativitas kerja yang
rendah, kemampuan berinisiatif yang rendah, kerja sama (kolegialitas) yang
rendah, loyalitas yang rendah, dan lainnya), maka yang akan diteliti (dipilih,
dibatasi) tentu mengenai kerendahan prestasi kerja karyawan, bukan mengenai
faktor penyebab rendahnya prestasi kerja karyawan, atau upaya memotivasi
karyawan. Jika yang jadi masalah kekurangan fasilitas (sarana prasarana)
pendidikan, maka yang disebutkan (dituliskan) adalah bahwa yang akan diteliti
(dipilih, dibatasi) adalah masalah kekurangan fasilitas, bukan pengelolaan fasilitas
6

Contoh:
Buatlah pembatasan masalah dari judul di bawah ini!
Judul :
Pelaksanaan

Pengajaran

Pendidikan

Kewarganegaraan

dalam

Upaya

Pembentukan Wawasan Kebangsaan pada Siswa Kelas VIII SMP 2 Makassar


Tahun Pelajaran 2015/2016.
Pembatasan masalah :
Suatu penelitian agar tidak terjadi kesalahpahaman yang terlalu jauh haruslah
ditentukan pembatasan masalah penelitian. Adapun pembatasan masalah dalam
penelitian ini antara lain:
1. Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian ini adalah pelaksanaan pengajaran
pendidikan kewarganegaraan dalam upaya pembentukan wawasan

6 Amel, 2010, http://callmeamel.blogspot.com/2010/07/identifikasi-rumusandan-batasan.html, 7 November 2012.

kebangsaan pada siswa kelas VIII SMP 2 Makassar Tahun Pelajaran


2015/2016.
2. Subjek Penelitian
Yang

menjadi

subjek

penelitian

ini

adalah

guru

pendidikan

kewarganegaraan kelas VIII SMP 2 Makassar Tahun Pelajaran 2015/2016.

Anda mungkin juga menyukai