modern. Revolusi pertama adalah psikoanalisis, kedua behaviorisme dan yang ketiga adalah
humanistik. Tokoh dari psikologi humanistik ini salah satunya adalah Abraham H. Maslow.
Dalam dunia psikologi Maslow dikenal sebagai pelopor psikologi humanistik. Dalam teori
ini, Maslow barpendapat terdapat lima ajaran-ajaran dasar psikologi yaitu, individu sebagai
keseluruhan yang integral, ketidakrelevanan penyelidikan dengan hewan, pembawaan baik
manusia, potensi kreatif manusia, dan penekanan kesehatan pada psikologis.
Diawali dengan keberatannya atas teori kepribadian dari Sigmund Freud (yang
dikembangkan berdasarkan penelitian terhadap individu yang mengalami masalah kejiwaan),
Maslow mencoba menemukan ciri-ciri kepribadian sehat pada individu-individu yang
menurutnya merupakan wakil-wakil terbaik dari spesies manusia. Maslow meneliti
kepribadian 46 orang, baik yang telah meninggal maupun yang masih hidup, Sebagai
hasilnya, Maslow menyimpulkan bahwa semua manusia dilahirkan dengan kebutuhan
instingtif yang mendorong untuk bertumbuh dan berkembang, untuk mengaktualisasikan diri,
mengembangkan potensi yang ada.
Selain berpendapat tentang teori psikologi humanistik, Maslow juga menyimpulkan
tentang teori hierarki kebutuhan. Menurut Maslow manusia memiliki lima kebutuhan yang
membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hierarki yang paling penting hingga yang
tidak penting, dari yang mudah hingga yang paling sulit didapat. Motivasi dalam diri manusia
sangat dipengaruhi kebutuhan yang paling mendasar yang perlu dipenuhi.
Konsep penting lainnya bagi psikologi humanistik yang diambil dari eksistensialisme adalah
konsep kemenjadian (becoming). Menurut konsep ini, manusia tidak pernah diam, tetapi
selalu dalam proses untuk menjadi sesuatu yang lain dari sebelumnya.
B.
C.
Menurut maslow, bagi manusia kepuasan itu bersifat sementara. Jika suatu kebutuhan telah
terpuaskan, maka kebutuhan-kebutuhan lain akan menutut pemuasa,. begitu setersunya.
Berdasarkan ciri demikian, Maslow mengajukan gagasan bahwa kebutuhan yang ada pada
manusia adalah merupakan bawaan dan tersusun menurut tingkatan (bertingkat). Kebutuhan
yang tersusun bertingkat itu dirinci kedalam lima tingkat kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan-kebutuhan dasar fisiologis
D.
Maslow membagi motif-motif manusia kedalam dua kategori, yakni motif kekurangan
(deficite motive) dan motif pertumbuhan (growth motive). Motif-motif kekurangan
menyangkut kebutuhan fisiologis dan rasa aman.. sasaran utama dari motif kekurangan ini
adalah mengatasi peningkatan tegangan organismik yang dihasilkan oleh keadaan
kekurangan. Motif-motif kekurangan ini menjadi penentu yang mendesak bagi tingkah laku
individu. ia mengajukan lima criteria atau ciri dari motof kekurangan, yakni :
1. Ketiadaan pemuasnya membuat sakit
2. Adanya atau kehadiran pemuasnya mencegah sakit
3. Perbaikan atau pengadaan pemuasnya meyembuhkan sakit
4. Di bawah kondisi memilih, pemenuhan motif kekurangan akan diutamakan
5. Motif-motif kekurangan tidak begitu dominan pada orang sehat
Berbeda dengan motif kekurangan, motif pertumbuhan adalah motif yang mendorong
individu untuk mengungkapkan potensi-potensinya. Arah dari motif pertumbuhan ini adalah
memperkaya kehidupan dengan memperbanyak belajar dan pengalaman dan karenanya juga
member semangat hidup. Maslow mengemukakan bahwa motif-motif pertumbuhan pada
manusia adalah nalurian dan inheran. Karena itu motif pertumbuhan harus terpuaskan apabila
kesehatan psikologis ingin terpelihara dan perkembangan yang maksimal ingin dicapai.jika
tidak terpuaskan, maka individu tersebut akan sakit secara psikologi, penyakit tersebut
oleh Maslow disebut metapatologi.
Di bawah ini adalah tabel penjelasan dari motif-motif pertumbuhan dan bentuk-bentuk
metapatologi yang mungkin muncul.
Motif pertumbuhan
Kebenaran
Keindahan
Keunikan
Kesempurnaan
Keadilan
Semangat
Kebajikan
Kesederhanaan
o Kehilangan kepercayaan,
sinisme, ekeptisisme.
o Kekasaran, kehilangan
rasa keindahan,
kesuraman.
o Kehilangan rasa diri dan
individualitas.
o Ketidakberdayaan,
kekacauan,
ketidakterkendalikan.
o Ketidakadilan,
egosentrisme, sinisme.
o Kehilangan semangat
hidup, depresi.
o Kebencian, kejijikan,
pementingan diri sendiri.
Metapatologi
o Keruwetan, kebingungan,
kekalapan, kehilangan
orientasi.
E.
Usaha-usaha untuk menguji atau membuktikan teori Maslow, terutama dipusatkan pada dua
konsep, yaitu :
1. Pengujian atas konsep kebutuhan bertingkat
2. Pengukura n dan alat ukur aktualisasi diri
Perhatian dan usaha empiris hanya ditujukan kepada kedua konsep tersebut karena keduanya
telah member sumbangan yang besar terhadap psikologi dan teori kepribadian.
F.
Dalam pencapaian aktualisasi diri, memerlukan banyak syarat yang tidak mudah untuk
dipenuhi. Maslow menyebutkan syarat yang paing pertama dan utama bagi pencapaian
aktualisasi diri adalah terpuaskannya kebutuhan-kebutuhan dasar dengan baik. Tetapi di lain
pihak, Maslow juga menyebutkan bahwa pengetahuan mengenai ciri orang yang selfactualized memiliki arti penting, yakni sebagai patokan atau standar untuk mengukur
kemajuan diri, sekaligus sebagai standar untuk perbaikan diri dengan harapan bisa mencapai
taraf hidup yang ideal. Ciri-ciri orang yang self actualized yang dimaksud Maslow adalah :
1. Mengamati realitas secara efisien
2. Penerimaan atas diri sendiri, orang lain, dan kodrat
3. Spontan, sederhana, dan wajar
4. Terpusat pada masalah
5. Pemisahan diri dan kebutuhan privasi
6. Kemandirian dari kebudayaan dan lingkungan
7. Kesegaran dan apresiasi
8. Pengalaman puncak atau pengalaman mistik
9. Minat sosial
25. Secara luas teori belajar selalu dikaitkan dengan ruang lingkup bidang
psikologi atau bagaimanapun juga membicarakan masalah belajar ialah
membicarakan sosok manusia. Ini dapat diartikan bahwa ada beberapa hal
yang harus mendapat perhatian. Hal tersebbut ialah sisi kognitif, afektif dan
psikomotor.
26. Karena itu dalam proses pembelajaran terdapat berbagai teori yang terbagi
sesuai dengan cara pendekatannya terhadap pendidikan. Dan bagi penganut
paham teori humanistik, proses belajar berhulu dan bermuara pada manusia.
Teori humanistik adalah teori yang mendekati dunia filsafat daripada dunia
pendidikan.
27.
28. II. RUMUSAN MASALAH
29. 1. Apakah pengertian teori belajar humanistik?
30. 2. Siapa saja tokoh-tokoh teori belajar?
31. 3. Bagaimana aplikasi teori belajar tersebut?
32.
33. III. TUJUAN PENYUSUNAN MAKALAH
34. 1. Agar kita memahami tentang teori belajar humanistik
35. 2. Untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan teori belajar humanistik
dalam pendidikan
36. 3. Untuk menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah Teori Belajar dan
Pembelajaran
37.
38.
39. BAB II
40. PEMBAHASAN
41.
42. I. PENGERTIAN TEORI HUMANISTIK
43. Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan
manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus
berusaha agar lambatlaun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaikbaiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
44. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk
mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk
mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu
dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
45. Para pendidik yang beraliran humanistik juga mencoba untuk membuat
pembelajaran yang membantu anak didik untuk meningkatkan kemampuan
dalam membuat, berimajinasi, mempunyai pengalaman, berintuisi,
merasakan, dan berfantasi. Pendidik humanistik mencoba untuk melihat
dalam spektrum yang luas mengenai perilaku manusia. Berapa banyak hal
yang bisa dilakukan manusia? Dan bagaimana aku bisa membantu mereka
untuk melakukan hal-hal tersebut dengan lebih baik?
46. Melihat hal-hal yang diusahakankan oleh para pendidik humanistik, tampak
bahwa pendekatan ini mengedepankan pentingnya emosi dalam dunia
pendidikan. Freudian melihat emosi sebagai hal yang mengganggu
perkembangan, sementara humanistik melihat keuntungan pendidikan emosi.
Jadi bisa dikatakan bahwa emosi adalah karakterisitik yang sangat kuat yang
nampak dari para pendidik beraliran humanistik. Karena berpikir dan
merasakan saling beriringan, mengabaikan pendidikan emosi sama dengan
mengabaikansalah satu potensi terbesar manusia. Kita dapat belajar
menggunakan emosi kita dan mendapat keuntungan dari pendekatan
humanistik ini sama seperti yang kita dapatkan dari pendidikan yang
menitikberatkan kognisi.
47.
48. II. TOKOH-TOKOH TEORI BELAJAR HUMANISTIK
49. 1. Bloom dan Krathwohl
50. Bloom dan Krathwol menunjukkan apa yang dikuasai dalam tiga kawasan,
yaitu kawasan kognitif, afektif dan psikomotor ( seperti yang telah dibahas
pada bab pertama). Taksonomi bloom telah berhasil memberi inspirasi
terhadap banyak pakar lain untuk megembangkan teori- teori belajar dan
pembelajaran. Pada tingkatan yang lebih praktis, taksonomi ini telah banyak
membantu praktisi pendidikan untuk merumuskan tujuan-tujuan belajar dalam
bahsa yang mudah dipahami, operasional, serta dapat diukur.
51. 2. Kolb
52. Sementara Kolb membagi tahapan belajar dalam empat tahap:
53. 1) Pengalaman konkrit : tahap paling dini seorang siswa hanya mampu
sekedar ikut mengalami suatu kejadian, ia belum mengerti bagaimana dan
mengapa suatu kejadian harus terjadi seperti itu.
54. 2) Pengalaman aktif dan reflektif : siswa lambat laun mampu mengadakan
pengamatan aktif terhadap kejadian itu, serta mulai berusaha memikirkan dan
memahaminya.
55. 3) Konseptualisasi : siswa mulai belajar membuat teori tentang hal yang
pernah dialaminya. Pada tahap ini siswa diharapkan sudah mampu untuk
membuat aturan-aturan umum dari berbagai contoh kejadian yang meskipun
tampak berbeda-beda tetapi mempunyai landasan aturan yang sama.
56. 4)
Eksperimentasi aktif : pada tahap ini siswa sudah mampu
mengaplikasikan suatu aturan umum ke situasi yang baru. Dalam dunia
matematika, misalnya siswa tidak hanya memahami asal usul sebuah rumus,
tetapi ia juga mampu memakai rumus tersebut untuk memecahkan suatu
masalahyang belum pernah ia temui sebelumnya.
57. 3. Honey dan Mumford
58. Berdasarkan teori Kolb, Honey dan Mumfrod menggolongkan siswa atas
empat tipe, yakni :
59. 1) Tipe aktivis : mereka yang suka melibatkan diri pada pengalaman
pengalaman baru, cenderung berpikir terbuka dan mudah diajak berdialog.
Namun biasanya kurang skeptis terhadap sesuatu, atau identik dengan sikap
86. Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses
pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru
dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa
sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar
dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada
siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
87.
Siswa berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses
pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri ,
mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri
yang bersifat negatif.
88.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil
belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
89. 1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
90. 2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat
jelas , jujur dan positif.
91. 3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk
belajar atas inisiatif sendiri
92. 4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses
pembelajaran secara mandiri
93. 5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih
pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko
dariperilaku yang ditunjukkan.
94. 6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran
siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk
bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
95. 7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
96. 8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa
97. Guru yang baik menurut teori ini adalah : Guru yang memiliki rasa humor, adil,
menarik, lebih demokratis, mampu berhubungan dengan siswa dengan
mudah dan wajar.Ruang kelads lebih terbuka dan mampu menyesuaikan
pada perubahan. Sedangkan guru yang tidak efektif adalah guru yang
memiliki rasa humor yang rendah ,mudah menjadi tidak sabar ,suka melukai
perasaan siswa dengan komentsr ysng menyakitkan,bertindak agak otoriter,
dan kurang peka terhadap perubahan yang ada.
98. Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada
materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati
nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator
dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah,
berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap
atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas,
berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri
secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau
melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.
99.
100.
101.
BAB III
102.
PENUTUP
103.
104.
A. KESIMPULAN
105.
Teori belajar humanisme memiliki ciri khas tersendiri . Teori belajar
humanistik berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang
perilakunya bukan sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik
adalah mambantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu
masing- masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia
yang unik & membantu dalam mewujudkan potensi- potensi yang ada pada
diri mereka.
106.
Teori
: belajar untuk memanusiakan manusia.
107.
Tujuan
: menunjuk pada ruh atau spirit selama proses
pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan.
108.
Metode
: mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak
belajar yang bersifat jelas ,jujur , dan positif.
109.
Kekurangan : terlalu memberi kebebasan pada siswa.
110.
Penerapan
:
materi-materi
pembelajaran
yang
bersifat
pembentukan.
111.
Guru
: memberi motivasi,kesadaran mengenai makna belajar
dalam kehidupan siswa.
112.
Siswa
: pelaku utama (student center) yang memaknai poses
pengalaman belajar sendiri
113.
Evaluasi
: diberikan secara individual berdasarkan perolehan
prestasi siswa.
114.
115.
B. SARAN
116.
Pengertian, prinsip, dan perkembangan teori pembelajaran hendaknya
dipahami oleh para pendidik dan diterapkan dalam dunia pendidikan dengan
benar, sehingga tujuan pendidikan akan benar-benar dapat dicapai. Dengan
memahami berbagai teori belajar, prinsip-prinsip pembelajaran dan
pengajaran, pendidikan yang berkembang di bangsa kita niscaya akan
menghasilkan out put-out put yang berkualitas yang mampu membentuk
manusia Indonesia seutuhnya.
117.
118.
119.
DAFTAR PUSTAKA
120.
121.
Eveline Siregar dkk(2010), Buku Ajar Teori Belajar Dan Pembelajaran,
Jakarta : MKDK
122.
Dr. Mulyati, M.Pd, Psikologi Belajar
123.
http://trimanjuniarso.files.wordpress.com/2008/.../teori-belajarhumanistik.doc
124.
http://www.scribd.com/doc/21542328/humanistik-curruculum
125.
http://alkohol7.wordpress.com/2
126.
http://Ahmadsudrajat.wordpress.com
127.
http://www.adrianusmeliala.com/files/kuliah
128.
http://www.scribd.com/doc/26566908/Teori-Psikologi-Belajar-DanAplikasinya-Dalam-Pendidikan
129.
http://sman1telaga.com/artikel_detail.php?be_item=29
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur dan pujian kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena rahmad dan
anugerahNya kami bisa menyelesaikan makalah dari teori
AbrahamM
aslow
makalah ini di harapkan agar dapat memberikan pengetahuan yang intelektualkepada pembaca
khususnya bagi mahasiswa.Dengan di buatnya makala ini,di harapkan para mahasiswa atau
pembaca dapatmemahami secara dalam tentang teori abraham masllow.Penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga atas segala bantuan dandukungan dari seluru keluarga,teman
yang telah memberikan ilmunya kepada penulis,segenap pimpinan dan rekan-rekan dosen,
serta pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkansatu persatu secara langsung maupun tidak
langsung yang telah membantu dalam penulisanmakalah ini.Penulis sadar bahwa buku ini,
belum sempurna dan terdapat kekurangan baik dari segimateri atau bahasa oleh karena itu
penulis sangat berharap adanya kritik dan saran yangmembangun dari pembaca, sehingga
penulis dapat melakukan penyempurnaan dan perbaikan.Semoga makalah ini benar-benar
bermanfaat bagi para mahasiswa ataupun pembacapada umumnya. Amin
.
Surabaya, Desember 2012Penulis
Hierarchy of Needs
Abraham Maslow
15
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memililki dan cinta, kebutuhan
akanpenghargaan serta kebutuhan akan aktualisasi diri.7. pada intinya hirarki kebutuhan
maslow ini di tujukan pada semua aspek manusia.Jadi cara pemenuhannya bila anak usia dini
mungkin perlu bantuan dari orang tuanya,maupun bantuan dari orang lain.8. meta kebutuhan
Kebenaran
Kebaikan
Keseluruhan (kesatuan)
Dikotomi-transedensiMeta Pantologi
Apatisme
Kebosanan
Putus asa
Keterasingan
Kehilangan selera dan sebagainya9. pada intinya meta pantologi itu sesuatu hal atau sikap
yang muncul jika metakebutuhan tidak terpenuhi atau relatif terpenuhi.10. sebagai seorang guru
kita harus bisa mengembangkan kepercayaan anak mulaisejak dini, agar anak bisa mengembangkan
potensi yang dimiliki,serta anak dapatberinteraksi dengan mudah. Sehingga peranan guru
sangatlah penting dalammenembangkan kepercayaan anak.11. Jika salah satu kebutuhan dari
piramida kebutuhan maka untuk mendapatkan ataumemeperoleh kebutuhan yang selanjutnya
tidak akan berjalan lancar bahkan tidak dapta terbenuhi. Jadi, sebelum beranjak ke tingkatan
berikutnya maka tingkatan yangterbawah harus terpenuhi terlebih dahulu. Motivasi tersebut
di peroleh dari keinginandiri sendiri serta dorongan lingkungannya.12. jika seseorang tidak
mempunyai harga diri maka seseorang tersebut tidak mempunyai kebutuhan-kebutuhan akan
kekuatan yang ia miliki seperti, percaya diri,kemandirian,kebutuhan akan penghargaan dari
orang lain serta tidak tergantung samaorang lain dan selalu siap untuk berkembang terus
dalam memenuhi kebutuhan
Hierarchy of Needs
Abraham Maslow
16
13.cara melengkapi bisa dari lingkungan sekolah seperti guru, keluarga ibu jikatinggal
dengan ibu, serta dikasih pengertian dan penjelasan tentangmasalah tersebut.14. tidak bisa
terpenuhi juga karena kebutuhan satu dengan yang lain berkaitandengan satu sama lain, jika
salah satu hilang maka kebutuhan tersebut, tidak bisaterpenuhi secara lengkap
Hierarchy of Needs
Abraham Maslow
15
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memililki dan cinta, kebutuhan
akanpenghargaan serta kebutuhan akan aktualisasi diri.7. pada intinya hirarki kebutuhan
maslow ini di tujukan pada semua aspek manusia.Jadi cara pemenuhannya bila anak usia dini
mungkin perlu bantuan dari orang tuanya,maupun bantuan dari orang lain.8. meta kebutuhan
Kebenaran
Kebaikan
Keseluruhan (kesatuan)
Dikotomi-transedensiMeta Pantologi
Apatisme
Kebosanan
Putus asa
Keterasingan
Mementingkan diri sendiri
Kehilangan selera dan sebagainya9. pada intinya meta pantologi itu sesuatu hal atau sikap
yang muncul jika metakebutuhan tidak terpenuhi atau relatif terpenuhi.10. sebagai seorang guru
kita harus bisa mengembangkan kepercayaan anak mulaisejak dini, agar anak bisa mengembangkan
potensi yang dimiliki,serta anak dapatberinteraksi dengan mudah. Sehingga peranan guru
sangatlah penting dalammenembangkan kepercayaan anak.11. Jika salah satu kebutuhan dari
piramida kebutuhan maka untuk mendapatkan ataumemeperoleh kebutuhan yang selanjutnya
tidak akan berjalan lancar bahkan tidak dapta terbenuhi. Jadi, sebelum beranjak ke tingkatan
berikutnya maka tingkatan yangterbawah harus terpenuhi terlebih dahulu. Motivasi tersebut
di peroleh dari keinginandiri sendiri serta dorongan lingkungannya.12. jika seseorang tidak
mempunyai harga diri maka seseorang tersebut tidak mempunyai kebutuhan-kebutuhan akan
kekuatan yang ia miliki seperti, percaya diri,kemandirian,kebutuhan akan penghargaan dari
orang lain serta tidak tergantung samaorang lain dan selalu siap untuk berkembang terus
dalam memenuhi kebutuhancara melengkapi bisa dari lingkungan sekolah seperti guru,
keluarga ibu jikatinggal dengan ibu, serta dikasih pengertian dan penjelasan tentangmasalah
tersebut.14. tidak bisa terpenuhi juga karena kebutuhan satu dengan yang lain
berkaitandengan satu sama lain, jika salah satu hilang maka kebutuhan tersebut, tidak
bisaterpenuhi secara lengkap
Penutup
Pada bab ini, kami akan mengemukakan kesimpulan dari analisis mengenai teori
hirarki kebutuhan menurut abraham masllow yang di khususkan pada pembahasan di
tingkat kebutuhan dimiliki dan cinta.Jelas perbedaan sifat dan karakteristik tiap tokoh
dalammenyembuhkan diri setelah di tinggal dengan orang yang di sayang, tetapi dalam
perbedaanitu terdapat benang merah yaitu perasaan saling sembutuhkan yaitu sama lain,
seperti yang dikemukakan abraham masllow, manusia mendambakan lingkungan penuh kasih
sayangdengan orang lainpada umumnya, khususnya kebutuhan akan rasa memiliki tempat di
tengahke