Penanggung Jawab
: Dr.dr Sukadiono, MM
Penasehat
Ketua
Sekretaris
Anggota
: 1. Radius Setiyawan, MA
2. Dede Nasrullah, S.Kep., Ns., M.Kep
3. Junaid Fery E, SP.d
4. Ahmad Hidayatullah, M.Pd
5. Solikhul Huda, M.Fil
6. Mukayat Al- Amin, M.Sosio
7. Muridah Isnawati, SH., MH
Layout
: Lukman Hakim, ST
KATA PENGANTAR
Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan pada tahun ini, tentu memiliki perbedaan dengan
tahun kemarin. Kalau kita menggunakan KKN-LPPM pada tahun sebelumnya, saat ini istilah
yang digunakan ialah KKN-B3M. Kepanjangan dari KKN-B3M ialah Kuliah kerja nyata belajar
dan berkarya bersama masyarakat. Tentu dalam kegiatan tersebut sangat diharapkan mahasiswa
belajar bersama masyarakt dan mampu memberikan karya sebagai solusi terhadap sebuah
persoalan.
Dengan buku ini, para stackholder dapat mengetahui dan memahami landasa pemikiran
secara filosofis kegiatan KKN-B3M petunjuk secara teknis. Selain itu, juga dijelaskan mengenai,
struktur organisasi, sistematika penulisan proposal dan system pelaporan dari kegiatan KKN.
Berdasarkan pada hasil rapat LPPMdan BP KKN telah ditetapkan bahwa KKN Tahun
dilaksanakan di wilayah Surabaya dan Bangkalan. Harapan kami, dengan diterbitkannya buku
pedoman KKN UMSurabaya Edisi Tahun, mahasiswa peserta KKN dapat semakin mantap
dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Adapun mengenai kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang
hati.
Terimakasih.
Surabaya, 20 Mei 2016
Ketua BP-KKN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................1
KATA PENGANTAR .........................................................................................2
DAFTAR ISI .......................................................................................................4
Bab IPendahuluan
A. Dasar Pemikiran.....5
B. Landasan Pelaksanaan ......................................................................8
C. Tujuan ..............................................................................................9
D. Kegunaan ..........................................................................................9
Bab IIPengorganisasian .....................................................................................10
A. Badan Pelaksana ..............................................................................10
B. Dosen Pembimbing Lapangan .........................................................10
C. Peserta ..............................................................................................11
D. Kelembagaan.15
Bab IIITeknis Pelaksanaan ................................................................................16
Persiapan ..........................................................................................16
1. Pendaftaran ................................................................................17
2. Pembekalan, Pembagian Kelompok dan Penentuan Lokasi.17
3. Perizinan ....................................................................................17
4. Observasi Ke Masyarakat.18
5. Penyusunan Program Bersama Masyarakat18
6. Presentasi Program Ke LPPM dan Penentuan Realisasi...19
7. Realisasi Program19
8. Monitoring dan Evaluasi.20
Bab IVPelaporan................................................................................................21
A. Ketentuan Laporan KKN .................................................................21
B. Sistenatika dan Teknik Penulisan ....................................................21
Bab VSistem Evaluasi .......................................................................................23
A. Ketentuan Evaluasi .........................................................................23
B. Rumusan Penilaian .........................................................................23
Bab VIAturan Tambahan dan Sanksi ................................................................24
Bab VII Penutup ................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa merupakan suatu proses penerapan
keilmuan teoritik yang diperoleh selama proses perkuliahan di Perguruan Tinggi untuk
memberi pengalaman nyata di lapangan, pemantapan keahlihan, menambah wawasan, dan
memupuk keterampilan pada bidang studi yang ditempuhnya, sehingga mahasiswa memiliki
life skill dalam penerapan keilmuan di masyarakat secara luas.
Pada hakikatnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah praktik dan penelitian lapangan
yang harus dilakukan mahasiswa. KKN merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk mencapai Tri Darma Perguruan Tinggi
(pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) yang ketiga hal tersebut secara
simultan harus terintegrasi. KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya merupakan
operasionalisasi nilia-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam masyarakat yang
majemuk sehingga implementasinya bersifat lintas sektoral dan lintas disiplin.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk membangun daya masyarakat dengan
mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta
berupaya untuk mengembangkan dan memandirikannya. Masyarakat harus didorong untuk
dapat melaksanakan, menyelenggarakan, menikmati serta bertanggungjawab sendiri
terhadap pembangunan. Pemberdayaan masyarakat pada intinya adalah terciptanya
sustainable development yang dapat memberikan manfaat pada semua warga masyarakat
termasuk generasi mendatang.
Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Muhammadiyah Surabaya melalui Program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang secara mendasar merupakan perwujudan partisipasi sivitas
akademika khususnya mahasiswa dalam membangkitkan
tuntutan kemajuan zaman melalui alih IPTEKS yang dibawa oleh mahasiswa.Lebih lanjut
bahwa KKN Tematik merupakan program strategis dalam pemihakan dan pemberdayaan
masyarakat berkenaan dengan peningkatan IPM Provinsi Jawa Timur.
Kuliah Kerja Nyata (KKN)secara akademis, merupakan salah satu perwujudan aplikasi
ilmu pengetahuan secara teoritik ke dalam tataran empirik dari kehidupan masyarakat.
Karena itu, perlu terus dikembangkan agar mampu mengakselerasi laju peningkatan sumber
daya manusia dalam proses belajar membelajarkan mahasiswa dan masyarakat. Pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata tahun ini diarahkan kepada : (1) pengembangan kemampuan mahasiswa
dalam bekerja secara terpadu (interdisipliner) yang mereka miliki; (2) penyiapan program
dan pelaksanaan KKN yang dapat mendukung dihasilkannya sarjana bermutu, berkualitas,
mandiri dan siap usaha yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan dinamika
perkembangan zaman; (3) penempatan mahasiswa pada lembaga dan lokasi KKN yang
memiliki masalah yang sesuai dengan bidang keahlian mahasiswa, hingga mahasiswa dapat
mengembangkan kemampuan profesi yang dimilikinya dan mengamalkannya kepada
institusi dan masyarakat.
Positivisme pada dasarnya adalah ilmu sosial yang dipinjam dari pandangan, metode dan teknik ilmu alam
memahami realitas. Positivisme sebagai suatu aliran filsafat berakar pada tradisi ilmu ilmu sosial yang
dikembangkan dengan mengambil cara ilmu alam menguasai benda, yakni dengan kepercayaan adanya
universalisme and generalisasi, melalui metode determinasi, 'fixed law' atau kumpulan hukum teori (Schoyer, 1973).
Positivisme berasumsi bahwa penjelasan tungal dianggap 'appropriate' untuk semua fenomena. Oleh karena itu
mereka percaya bahwa riset sosial ataupun pendidikan dan pelatihan harus didekati dengan metode ilmiah yakni
obyektif dan bebas nilai. Pengetahuan selalu menganut hukum ilmiah yang bersifat universal, prosedur harus
dikuantifisir dan diverifikasi dengan metode "scientific". Dengan kata lain, positivisme mensaratkan pemisahan
fakta dan values dalam rangka menuju pada pemahaman obyektif atas realitas sosial.
Berangkat dari pengalaman dan evaluasi KKN yang sudah berjalan bertahun-tahun di
UMSurabaya, kehadiran paradigma Belajar Dan Berdaya Bersama Masyarakat (B3M) harus
dilihat sebagai sebuah pendekatan yang partisipatif dalam melakukan analisa situasi, potensi
maupun masalah, yang dilakukan oleh masyarakat sendiri. Harus menjadi catatan bahwa
paradigm ini bukanlah menjadi tujuan, tetapi merupakan satu tahap yang panjang dari suatu
proses Transformasi Sosial.Adapun Prinsip-Prinsip KKN B3M adalah sebaagai berikut2 :
a. Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan)
Sering kali program-program pengembangan tidak melibatkan masyarakat yang
terabaikan. Meskipun secara retorika politik, program tersebut disusun di atas derita
masyarakat terabaikan (baca= mereka ditulis sebagai sasaran pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat, tetapi tidak pernah disentuh).
b. Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat
Banyak program pemberdayaan masyarakat berorientasi pada bantuan fisik. Program
ini umumnya berdampak negative, karena justru meningkatkan ketergantungan
masyarakat pada bantuan dan pihak luar. KKN B3M bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaannya dan meningkatkan taraf
hidupnya secara mandiri dengan menggunakan sumber daya setempat serta menurun
ketergantungan kepada pihak luar.
c. Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator
Sering kali masyarakat diikutkan dalam suatu program tanpa diberikan pilihan. Pihak
luar melaksanakan program tersebut. KKN B3M dilakukan oleh masyarakat. Pihak
luar hanya berperan sebagai pendamping atau fasilitator. Jadi bukannya masyarakat
yang harus berpartisipasi, tetapi orang luarlah yang harus berpartisipasi dalam
program masyarakat.
d. Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan
KKN B3M adalah suatu proses belajar berdasarkan pengalaman. Setiap orang harus
didudukkan sebagai manusia yang berpotensi dan setiap orang berpengalaman yang
berbeda. Justru perbedaan-perbedaan ini merupakan kesempatan yang baik untuk
saling berbagi belajar bersama.
2
masyarakat
mampu
mengkaji
kekurangannya
dan
belajar
dari
merupakan
upaya
pemerintahan
kabupaten/kota
untuk
mempercepat
implementasi Konvensi Hak Anak (KHA) dari kerangka hukum ke dalam definisi,
strategi, dan intervensi pembangunan seperti kebijakan, institusi, dan program yang
layak anak.
Kota Layak Anak dan atau Kota Ramah Anak kadang-kadang kedua istilah ini
dipakai dalam arti yang sama oleh beberapa ahli dan pejabat dalam menjelaskan
pentingnya percepatan implementasi Konvensi Hak Anak ke dalam pembangunan
sebagai langkah awal untuk memberikan yang terbaik bagi kepentingan anak.
Menurut Dr. Uton Muchtar Rafei, mantan Direktur WHO untuk Kawasan Asia
Tenggara,
perkembangan
dan
pertumbuhan
kota
dan
industri
kurang
terencanatelah menambah resiko baru untuk kesehatan anak. Banyak penyakit yang
diderita oleh anak, berkait erat dengan lingkungan tempat mereka tinggal, belajar,
dan bermain.
Menurut David Sucher, perancang kota (US) (David, 1995:65), anak seperti
burung kenari di tambang batu bara. Mereka kecil, rentan dan butuh perlindungan.
Mereka belum merasa tenang dan nyaman berkegiatan sehari-hari seperti bersekolah,
bermain, dan berekreasi, terutama yang tinggal di daerah kumuh dan permukiman
liar yang berdesak-desakan, perumahan yang kurang sehat dan kurang mendapatkan
pelayanan umum seperti fasilitas air bersih, sanitasi dan pembuangan sampah.
Indikator tentang Kota Layak Anak (KLA) seperti disebutkan dalam Peraturan
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No.12 tahun
2011 antara lain
a. Pasal 8 dijelaskan indikator KLA untuk klaster hak sipil dan kebebasan
meliputi huruf a meliputi: persentase anak yang teregistrasi dan mendapatkan
Kutipan Akta Kelahiran;
b. Tersedia fasilitas informasi layak anak; dan
c. Jumlah kelompok anak, termasuk Forum Anak, yang ada di kabupaten/kota,
kecamatan dan desa/kelurahan.
Selanjutnya dalam pasal 9 disebutkan indikator KLA untuk klaster lingkungan
keluarga dan pengasuhan alternatif meliputi huruf
a. Persentase
usia
perkawinan
pertama
di
bawah
18
mekanisme
penanggulangan
bencana
yang
memperhatikan
anak
yang
dibebaskan
dari
bentuk-bentuk
merupakan
sebuah
inovasi
untuk
mengolah
informasi
dan
mendistribusikannya secara cepat. Memasuki era globalisasi yang bisa juga disebut
dunia tanpa batas, informasi menjadi hal yang penting bahkan menjadi sebuah
kebutuhan dalam menjalani hidup.
Dengan masuknya internet ke daerah pedesaan, maka mayarakat dapat dengan
cepat dan mudah mengakses informasi. Masyarakat tidak lagi menunggu informasi
yang datang dari mulut ke mulut, karena akan memakan waktu lama dan kurang akurat
mengingat media penyimpanannya adalah otak manusia.
Beberapa masalah adalah :
1.
Only 6% (429 Million) of the world populations who has online access
20% of worlds online populations are in Asia.
2.
C. Landasan Pelaksanaan
Dasar pelaksanaan KKN UMSuarabaya adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
D. Tujuan
1. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan berlatih memecahkan berbagai
masalah kemasyarakatan secara langsung dan praktis, khususnya dalam masalah yang
bertalian dengan pengembangan disiplin ilmu yang ditekuninya.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk bekerjasama dengan masyarakat untuk
memecahkan masalah yang nyata melalui teknis problem solving yang sistematis, yaitu
observasi, idaentifikasi, perumusan program, monitoring dan evaluasi, dan penyusunan
laporan.
3. Merealisasikan darma pengabdian pada masyarakat dengan melibatkan para mahasiswa
secara langsung pada kurun waktu tertentu di bawah bimbingan sejumlah dosen, untuk
mendampingi masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa.
E. Kegunaan
1. Dapat menjadi instrumen pengukur kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang diperoleh di kampus untuk disertakani di tengah kehidupan masyarakat.
2. Dapat member umpan balik kepada UMSurabaya untuk lebih mengorientasikan muatan
kurikulumnya pada kecakapan personal, social, akademis, dan vokasional yang relevan
dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
3. Syarat untuk mengikuti wisuda sarjana (S-1) di UMSurabaya.
BAB II
PENGORGANISASIAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan oleh Badan Pelaksana, Dosen Pembimbing
Lapangan, dan Mahasiswa peserta KKN. Secara organisatoris hubungan kerja antar pelaksana
dapat digambarkan dalam bagan di bawah ini.
A. Badan Pelaksana.
1. Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN) adalah unsur pelaksana KKN yang terdiri
atas Penasehat, Penanggung Jawab Pelaksanaan, Penanggung Jawab Materi Pembekalan
dan opreasional Nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Ketua, Sekretaris,
Bendahara, dan devisi-devisi yang diangkat oleh rector.
2. Badan Pelaksana KKN bertanggung jawab atas terselenggaranya semua kegiatan KKN
mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, sampai tahap evaluasi dan pelaporan.
3. Dalam melaksanakan tugas, BP-KKN bertanggung jawab kepada rektor.
B. Dosen Pembimbing Lapangan
1. Dosen pembimbing lapangan (DPL) adalah unsur dari BP-KKN yang terdiri dari dosen
tetap.
2. Tugas DPL:
a. Melakukan observasi lokasi KKN untuk menghimpun informasi yang diperlukan dalam
rangka perumusan draf program KKN pada waktu pembekalan.
b. Membimbing peserta KKN mulai dari observasi, pembekalan, penyusunan program,
realisasi program, sampai pada pembuatan laporan.
c. Bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di lokasi KKN.
d. Membeikan penilaian pada kinerja peserta KKN.
3. Untuk mengoordinasikan dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas DPL, pada setiap lokasi
kecamatan diangkat seorang Koordinator DPL.
4. Untuk mempermudah koordinasi, Koordinator DPL menunjuk seorang mahasiswa sebagai
Koordinator Kecamatan (KORCAM).
5. Untuk mempermudah Koordinasi DPL menunjuk seorang mahasiswa sebagai Koordinator
Desa (KORDES).
6. KORDES bertanggung jawab kepada DPL.
7. DPL bertanggung jawab untuk mengoptimalkan fungsi KORCAM dan Kordes, dan
Koordinator DPL bertanggung jawab untuk mengoptimalkan fungsi Koordinator Desa.
8. Dalam melaksanakan tugas, DPL dan Koordinator DPL bertanggung jawab kepada Ketua
Devisi DPL.
C. Peserta
1. Peserta KKN adalah mahasiswa aktif kuliah (tidak sedang cuti) yang telah menyelesaikan
perkuliahan minimal sampai dengan semester VI program Strata Satu (S-1).
2. Peserta KKN mendaftarkan diri dengan mengisi formulir yang disediakan oleh LPPM
UMSurabaya
3. Peserta KKN wajib mengikuti semua kegiatan KKN mulai dari tahapan persiapan,
pelaksanaan, sampai pada pelaporan.
4. Peserta KKN wajib membayar biaya yang telah ditetapkan oleh UMSurabaya.
5. Peserta wajib mematuhi semua aturan mengenai teknis pelaksanaan KKN.
6. Peserta KKN yang telah memenuhi semua persyaratan di atas dinyatakan lulus oleh LPPM
dan berhak mendapatkan sertifikat KKN.
D. Pelaksanaan KKN
KKN diselenggarakan di masyarakat sasaran selama sebulan penuh untuk menjamin
tercapainya tujuan KKN, setiap kelompok mahasiswa akan didampingi oleh Dosen
Pembimbing Lapangan(DPL) yang sebelumnya telah dibekali dengan berbagai hal tentang
KKN dalam Training of Trainer (ToT).
Program KKN disusun oleh kelompok mahasiswa dengan bimbingan DPL. Program
KKN disesuaikan dengan kebutuhuan daerah sasaran dalam koridor tema besar yang
ditetapkan LPPM UMSurabaya KKN ini yaitu:
a. Kota Layak Anak
b. Internet Masuk Desa : Transformasi dan Produktif
c. Mitigasi Bencana : Berbenah bersama
Sebelum dilakukan penutupan KKN, akan dilakukan Monitoring dan Evaluasi
(Monev) secara berjenjang oleh DPL atas kinerja mahasiswa dan oleh LPPM atas kerja
DPL. Untuk mengetahui respon masyarakat sasaran atas kegiatan KKN, LPPM melalui
mahasiswa KKN akan menyebarkan kuesioner.
E. Jenis Program
Tema
Program
Partner
No
Kota Layak Anak
1
(Surabaya)
1. Workshop
Menggambar:
Mendengar dan
Memahami Anak
2. Dolanan nang
Taman (DNT)
3. Kampung Dolanan
4. Internet Sehat
5. English Garden
6. Workshop Komik
untuk Anak tentang
Islam Damai.
1.
2.
3.
4.
5.
BPBD
Aparatur Desa
CSR Perusahaan.
Komunitas terkait
Karang Taruna
siagaan Bencana.
4. Sinergi
Adaptasi
Kultural
Masyarakat
Setempat.
5. Festival Bengawan
Solo
Materi
Kebijakan KKN di UMSurabaya
Pemateri
Dr. Azis Alimul Hidayat, S.Kep, M.Kes
masyarakat berkemajuan
3
Radius Setiyawan, MA
Dede Nasrullah, S.Kep., Ns., M.Kep
Ratno Abidin M.Pd
Waode Hamsiah, M.Pd
H. Kelembagaan
KKN-B3M UMSurabaya diatur dan diselenggarakan LPPM UMSurabaya dan
dilaksanakan oleh BP-KKN dibantu oleh sejumlah staf yang terdiri atas dosen dan karyawan
yang dikelommpokkan dalam bidang-bidang tugas tertentu. Adapun struktur organisasi
penyelenggara dan pelaksana KKN-B3M UMSurabaya tahun 2016, terdiri atas:
Pelindung
Pengarah
Penanggung Jawab
Ketua Pelaksana
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Koordinator DPL
Devisi Perizinan
Divisi Pelaksana
Divisi Dokumentasi Perlengkapan
Devisi Konsumsi
BAB III
TEKNIS PELAKSANAAN
No
1
Tahapan
Pendaftaran
Keterangan
Verifikasi Kelayakan menjadi Peserta
KKN
tentang
varian
tentang
observasi
di
Perizinan
Mengurus
perizinan
dari
tingkat
Kecamatan sampai RT
4
Observasi Ke Masyarakat
Rembuk
Masyarakat
(forum
dibutuhkan
group
dan
discussion)
yang
akan
direalisasikan.
6
Realisasi Program
oleh LPPM
8
Monitoring
10
Penilaian
1.
Pendaftaran
a. Pendaftaran dimulai dengan cara melakukan pembayaran ke Bank kemudian mengisi
formulir yang disediakan oleh LPPM UMSurabaya.
b. Pendaftaran dimaksudkan terutama untuk mengidentifikasi jumlah calon peserta KKN
guna dijadikan acuan dalam pengelompokan dan pengorganisasian.
c. Calon peserta dengan sendirinya berubah statusnya menjadi peserta apabila telah
menyelesaikan perkuliahannya pada semester VI dan tidak mengundurkan diri sebagai
peserta KKN serta memenuhi semua ketentuan administrasi dan edukatif.
2.
3.
Perizinan
Perizinan dilakukan oleh panitia secara hierarkis, mulai dari Bakesbang Provinsi, Bakesbang
Kota dan ke kecamatan. Pelaksanaan perizinan setelah panitia BP KKN melakukan survey.
Perizinan ini juga mepermudah koordinasi dengan perangkat setempat.
4.
Observasi Ke Masyarakat.
Observasi adalah kegiatan berdiskusi, memahami dan mengerti problem masyarakat. Hal
tersebut dilaksanakan setelah pembekalan oleh BP-KKN. Observasi dilakukan untuk
memperoleh gambaran tentang situasi dan kondisi lokasi. Beberapa tahapan dalam observasi
adalah :
1. Menjalin komunikasi awal dengan pemerinah, tokoh masyarakat, pimpinan-pinpinan
lembaga, takmir masjid, pimpinan ormas, kepemudaan dan lain sebagainya.
2. Untuk mendapatkan simpati dari masyarakat sehingga dengan mudah program-program
dapat direalisasikan dengan baik.
3. Untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan KKN dan
realisasi program kerja, misalnya living kost, makan, secretariat, pemesangan spanduk,
dan lain sebagainya.
4. Segala sesuatu yang berkaitan dengan dana supaya dimusyawarahkan dengan kelompok
masing-masing pada tingkat desa.
5. Menyusun instrument observasi keadaan masyarakat sasaran.
5.
6.
7.
Realisasi Program
Realisasi program adalah bentuk implementasi program yang menjadi agenda yang
tersusun, dan terencana sevara sistemik dalam program KKN, dalam hal ini adalah seluruh
program selama KKN. Bobot penilaian dalam realisasi program ini adalah 50%.Hal-hal
yang mendukung terealisasinya program adalah:
1. Mahasiswa merencanakan program dengan baik dan relevan.
2. Mahasiswa harus berada dan bertempat tinggal di lokasi KKN untuk merealisasikan
program, mengevaluasi, dan memberikan pendampingan-pendampingan pada setiap
pelaksanaan program.
3. Mahasiswa yang tidak menetap di lokasi KKN dengan alasan kerja dan sebagainya
supaya diperhitungkan dan dimusyawarahkan dengan teman dalam kelompok desa.
4. Mahasiswa yang tidak berada dalam lokasi KKN selama 4 (empat) hari berturut-turut
atau selama 7 (tujuh) hari dianggap tidak mengikuti KKN.
5. Dalam merealisasikan setiap program peserta KKN tidak dibenarkan bersikap sebagai
guru utama yang paling mengetahui segala sesuatu, karena itu harus berfungsi sebagai
motivator, pendamping, dan partisipator yang selalu bekerjasama dengan masyarakat
setempat.
8.
Uraian Kgiatan
Monevkelompok bersama
DPL
Evaluasi pencapaian bersama
masyarakat
Laporan peserta
Laporan DPL
b
c
d
Pelaksana
LPPM Panitia Peserta
DPL
Laporan perkembangan
kelompok
Laporan perkembangan
Output
BAB IV
PELAPORAN
A. Ketentuan Laporan KKN
1. Laporan KKN adalah deskripsi tertulis yang memuat subyek, program, dan obyek yang
secara sistematis menggambarkan keseluruhan rangkaian kegiatan KKN, target-target yang
dicapai, kelemahan dan kelebihan, saran-saran, dan rekomendasi.
2. Laporan wajib dibuat secara tertulis oleh peserta KKN yang disyahkan oleh peserta, DPL,
dan pihak pemerintah desa lokasi KKN.
3. Laporan dibuat secara kelompok di tiap-tiap desa.
4. Laporan dikumpulkan rangkap 4 (empat), selambat-lambatnya 1 (satu) mimggu setelah
pelaksanaan KKN.
5. Dari 4 Laporan tersebut 1 laporan diserahkan kepada Kecamatan, 1 laporan diserahkan
kepada Kelurahan, 1 laporan diserahkan ke RW dimana kelompok ber-KKN dan 1 laporan
di serahkan ke LPPM.
6. Untuk laporan ke LPPM disertakan softcopy laporan di CD.
7. Peserta KKN yang tidak membuat laporan secara tertulis dinyatakan tidak lulus.
8. Bobot penilaian adalah 25 % (dua puluh lima persen).
9. Mahasiswa yang melaporkan hasil KKN sesuai dengan jadwal akan diterbitkan sertifikat
KKN sebagai bukti telah menempuh 2 (dua) SKS.
10. Mahasiswa yang tidak memiliki bukti sertifikat KKN, tidak berhak mengikuti ujian skripsi
dan wisuda.
B. Sistematika dan Teknik Penulisan
1. Sistematika laporan mengikuti sebagai berikut.
a. Bab I, Pendahuluan, yang memuat: Pengertian KKN, Landasan Hukum, Tujuan, Waktu
dan Tempat Pelaksanaan, dan Peserta KKN.
b. Bab II, Deskripsi Lokasi KKN, meliputi: Keadaan Geografis dan Demografis.
c. Bab II, Deskripsi Pelaksanaan KKN, meliputi: semua program-program KKN baik
yang terlaksana atau belum, pengorganisasiannya, rencana anggaran, proposal kegiatan,
surat-menyurat, dan lain-lain.
d. Bab IV, Deskripsi Program-Program KKN yang terlaksana dengan analisis tentang
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT). Untuk mengukur keberhasilan
sekaligus hambatan, tantangan, dan penyelesaiannya.
e. Bab V, Penutup, meliputi: simpulan, saran-saran, dan rekomendasi.
f. Bagain akhir berupa lampiran-lampiran, meliputi: nama-nama mahasiswa peserta KKN,
daftar hadir, dokumentsi kegiatan, dan laporan keuangan dan bukti-bukti, dan lain-lain
yang dipandang perlu.
BAB V
SISTEM EVALUASI
A. Ketentuan Evaluasi
1. Evaluasi KKN adalah penilaian proses dan hasil dengan derajat keberhasilan yang dicapai
secara maksimal dengan standar-standar keberhasilan yang dinyatakan dengan nilai angka
prestasi.
2. Nilai KKN adalah keseluruhan proses sampai final, yakni: pembekalan mempunyai bobot
25%, pembuatan program, realisasi program, presensi mahasiswa, dan pelaksanaan KKN
50%, dan pelaporan KKN mempunyai bobot 25%.
3. Unsur-unsur kecakapan mahasiswa peserta KKN dinilai adalah: aktivitas, kreativitas,
disiplin, kerjasama dalam teamwork yang solid menjadi standar penilaian Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL).
4. Nilai KKN dilakukan secara individual dalam kelompok peserta KKN dengan
memperhatikan aktivitas, kreativitas, dan kedisiplinan.
5. Penilaian KKN dilakukan oleh DPL, jika DPL berhalangan maka koordinator DPL dapat
memberi penilaian secara obyektif.
6. Kelompok mahasiswa harus menyerahkan laporan ke DPL, selambat-lambatnya tujuh hari
setelah penutupan KKN.
7. Penyerahan nilai KKN kepada BP-KKN oleh DPL selamba-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
batas akhir laporan mahasiswa peserta KKN diserahkan kepada DPL.
B. Rumusan Penilaian
1. Penilaian peserta KKN ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
(A x 1) + (B x 2) + (C x 1)
4
Keterangan:
A = nilai pembekalan
B = nilai pelaksanaan
C = nilai laporan
2. Nilai dalam subkomponen di atas dinyatakan dalam angka interval 0-100.
BAB VI
ATURAN TAMBAHAN DAN SANKSI
1. Peserta diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan KKN-B3M yang telah diadakan.
2. Selama masa kegiatan, seluruh peserta KKN tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan
politik praktis, melakukan tindakan asusila, mencemarkan nama baik almamater dan
kegiatan lain yang melanggar hukum dan meresahkan masyarakat.
3. Peserta tidak diperkenankan membawa anak, keluarga pada saat bertugas di lokasi KKN
B3M kecuali mendapatkan izin dari ketua pelaksana.
4. Pemberian sanksi terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
Pertama : menegur mahasiswa yang bersangkutan melalui DPL atau ketua kelompok.
Kedua: Menegur mahasiswa tersebut dengan memanggilnya untuk disidang oleh
panitia. Ketiga: Dalam keadaan yang sangat memaksa, maka sanksi terhadap
pelanggaran yang berat bisa dilakukan di lokasi langsung dan tidak tidak perlu
melalui prosedur pertama dan kedua.
5. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti program kuliah kerja nyata (KKN) dan atau
dinyatakan tidak lulus, wajib memprogram pada tahun berikutnya.
BAB VII
PENUTUP
Penyusunan buku panduan ini tidak lepas dari konteks ruang dan waktu. Maka, di lain
waktu belum tentu buku panduan ini dapat sesuai dan memenuhi kebutuhan dan tuntutan
keadaan. Oleh karena itu, kelemahan-kelemahan yang ada akan dievaluasi dan diperbaiki melalui
mekanisme yang ada. Adapun kekurangan mengenai diatur dan diumumkan melalui produk yang
lazim, misalnya keputusan rektor dan pengumuman LPPMatau BP-KKN UMSurabaya. Hal-hal
yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur kemudian oleh Rektor Universitas
Muhammadiyah Surabaya.
Lampiran 01
Contoh sampul luar
LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH KERJA NYATA TAHUN.
DI DESA/KELURAHAN.
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA..
Disusun
Kelompok Desa:..
Kecamatan:
Lampiran 02
Contoh sampul dalam
LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH KERJA NYATA TAHUN.
DI DESA/KELURAHAN.
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA..
Disusun oleh:
1. NamaNIM(Prodi..)
2. NamaNIM (Prodi.)
3. NamaNIM (Prodi.)
4. Dst.
Lampiran 03
Nota Persetujuan DPL:
PERSETUJUAN
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Naskah laporan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun yang bertempat di:
Desa/Kelurahan :.
Kecamatan
:.
Kab./Kota
:.
Telah disusun sesuai dengan petunjuk dan karena itu kami menyetujui naskah tersebut diajukan
kepada Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya
sebagai komponen penyelesaian program kuliah kerja nyata.
Surabaya,..
Mengetahui,
Ketua LPPM
Lampiran 04
Nota Serah Terima Laporan:
BERITA ACARA
PENYERAHAN LAPORAN
Pada hari ini, tempat,bulan,.tahun, telah dilakukan serah teima la.poran KKN
tahun.di Desa/Keluraha., kecamatan, Kabupaten/Kota. Sebanyak 4
(empat) eksemplar beserta 1 (satu) CD copy.
Demikian naskah berita acara penyerahan laporan pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) ini dilakukan dengan sebenarnya.
Yang menerina,
Yang menyerahkan,
..
Lampiran 05
Contoh Daftar Isi Laporan
DAFTAR ISI LAPORAN
Sampul Dalam
Nota Persetujuan Dosen Pembimbing Lapangan
Nota Serah Terima Laporan
Kata Pengantar
Bab I
Pendahuluan
A. Pengertian KKN..
B. Landasan Hukum.
C. Tujuan
D. Waktu dan Tempat.
E. Peserta KKN..
Bab II Deskripsi Lokasi KKN
A. Geografis
B. Demografis.
Bab III Defkripsi Program KKN yang terlaksana
A. Pembekalan
B. Observasi lokasi..
C. Rumusan Program..
D. Pelaksanaan Program..
Bab V Penutup
A. Simpulan
B. Saran-Saran
C. Rekomendasi.
Lampiran-Lampiran..
Lampiran 06
DAFTAR HADIR
PEMBEKALAN PESERTA KKN TAHUN.
SESI PLENO (I)
Jurusan/Prodi :.
Hari/Tanggal :..
Materi
Narasumber
:..
NIM
Tanda Tangan
1
2
3
4
5
6
BP-KKN,
..
Lampiran 07
DAFTAR HADIR
PEMBEKALAN PESERTA KKN TAHUN..
SESI KEMINATAN (II)
Jurusan/Prodi
Hari/Tanggal
:..
Materi
Narasumber
:..
BP-KKN
..
NIM
Tanda Tangan
Lampiran 08
DAFTAR HADIR
PEMBEKALAN PESERTA KKN TAHUN.
SESI DESA/KELURAHAN (III)
Kelompok Desa :.
Hari/Tanggal :
Kecamatan
:..
Materi
Kabupaten
Narasumber
Nama Mahasiswa
NIM
No.
1
2
3
4
5
6
BP-KKN,
..
Tanda Tangan
Lampiran 09
DAFTAR HADIR
MAHASISWA PESERTA KKN TAHUN..
Desa/Kelurahan
:.
Kecamatan
Kabupaten
:..
Hari/Tanggal
No.
Nama Mahasiswa
NIM
Tanda Tangan
1.
2
3
2.
3.
4
5
4.
5.
6.
DPL,
Koordinator Desa,
..
Lampiran 10
DAFTAR NILAI
PESERTA KKN TAHUN
Desa/Kelurahan
:..
Kecamatan
Kabupaten
:..
No.
Nama Mahasiswa
NIM
Tanda Tangan
A
NA
2
3
4
5
6
Catatan:
Surabaya,
DPL/Koord. DPL,
= nilai pembekalan
= nilai pelaporan
NA = nilai akhir
..
Lampiran 11
FORMULIR PENDAFTARAN
PESERTA KKN TAHUN .
1. Nama
2. NIM
4. Prodi/Jurusan
5. Fakultas
6. Angkatan
Dengan ini saya menyatakan mendaftar sebagai peserta KKN Univerisitas Muhammadiyah
tahun.dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut.
a. Terdaftar sebagai mahasiswa semester gasal tahun berjalan dengan menunjukkan bukti lunas
herregetrasi.
b. Foto kopi KRS Semester gasal tahun berjalan.
c. Bukti Lunas SPP sampai dengan semester gasal tahun berjalan.
d. Bukti lunas pembayaran KKN sebesar Rp..
e. Pasfoto berwarna ukuran 4x6 sebanyak 3 (tiga) lembar.
Surabaya,
Mahasiswa
Lampiran 12
:.
KABUPATEN
:.
No.
Program
Mengetahui DPL,
Mengetahui
Kepala Desa/Lurah
Jenis Kegiatan
Sasaran
Target
Mahasiswa/Pembuat Program:
1. .
(.)
2. .
(.)
3. .
(.)
4. .
(.)
5. .
(.)
6.
(.)
7.
(.)
8.
(.)
Keterangan
Lampiran 13
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAHASISWA
(INDIVIDUAL)
NAMA MAHASISWA
:..
DESA/KELURAHAN
:..
KECAMATAN
:..
KABUPATEN
:..
Pukul
Tempat
Uraian Kegiatan
Mengetahui
Surabaya,..
Mahasiswa,
..
NIM :
Lampiran 14
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBENTUKAN BP-KKN
A. Tujuan
Untuk membentuk BP KKN sebagai pelaksana KKN PPM yang professional dan
kompeten.
B. Ruang Lingkup
Proses dimulai dari pengajuan permohonan pembentukan BP-KKN sampai penetapan
struktur BP-KKN.
C. Sasaran
1. Rektorat
2. LPPM
3. Dekanat
4. Dosen
5. Karyawan
D. Prosedur dan Bagan Alir
1. LPPM mengajukan permohonan pembentukan BP-KKN ke Rektor
2. Rektor mengundang LPPM dan dekan dilingkungan UMSurabaya
3. Rektor memimpin rapat pembentukan BP-KKN
4. Rektor menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan BP-KKN
5. SK BP-KKN dikirim ke LPPM dan LPPM meneruskan keseluruh yang bersangkutan
6. LPPM mengundang BP-KKN untuk sosialisasi dan koordinasi
7. BP-KKN melaksanakan KKN PPM
8. BP-KKN bertanggung jawab ke LPPM
9. LPPM Bertanggung jawab ke Rektor
Rektor
LPPM
Dekan
Dosen
Karyawan
Proses
BP-KKN
A. Tujuan
Untuk menentukan wilayah yang strategis sesuai dengan tujuan KKN PPM
B. Ruang Lingkup
proses ini mulai dari penetapan, survey dan penetapan lokasi KKN-PPM
C. Sasaran
1. BP-KKN
2. DPL (Dosen Pembimbing Lapangan)
3. Mahasiswa (peserta KKN)
4. Masyarakat Terkait
D. Prosedur
1. lokasi KKN ditentukan berdasarkan ketentuan berikut :
a. Lokasi KKN ditentukan setelah observasi obyek dan berkonsultasi dengan
pemerintah setempat untuk mengetahui kesiapan lokasi yang akan dijadikan tempat
KKN.
b. Basis lokasi KKN adalah desa/kelurahan yang ada di Propinsi Jawa Timur khususnya
desa/kelurahan terpencil/tertinggal.
c. Jumlah kecamatan dan desa/kelurahan lokasi KKN ditentukan dengan memperhatikan
jumlah mahasiswa peserta KKN dan tema induk KKN PPM.
d. Untuk menjamin pemerataaan kegiatan KKN di desa/kelurahan, mahasiswa
ditempatkan di beberapa desa/kelurahan.
2. Tim KKN (LPPM) melakukan survey ke wilayah/desa-desa yang akan dilakukan
Kegiatan KKN.
3. Tim KKN melaporkan hasil survey di rapat LPPM
4. Ketua LPPM melaporkan ke rapat senat universitas terkait dengan lokasi KKN
5. LPPM melakukan koordinasi dengan BP-KKN yang difasilitasi oleh Rektor untuk
penentuan lokasi KKN.
BP-KKN. Mahasiswa yang tidak tercantum di Daftar Peserta KKN berarti tidak
memenuhi salah satu ketentuan persyaratan di atas.
8. Mahasiswa KKN yang terdaftar, mendapatkan buku Pedoman dan baju KKN di LPPM
UMSurabaya dengan menunjukkan KTM serta mengisi bukti pengambilan yang
disediakan oleh BP-KKN.
9. Mahasiswa yang sudah terdaftar diharuskan mengikuti pembekalan KKN, jika tidak
mengikuti tahap pembekalan KKN maka mahasiswa KKN tidak dapat mengikuti tahap
pelaksanaan di lokasi KKN.
10. Apabila mahasiswa berhalangan hadir dalam pembekalan KKN, maka harus
menyerahkan surat izin resmi (jika sakit berupa keterangan dokter, jika kesibukan kerja
berupa surat ijin dari instansi terkait).
11. Mahasiswa yang tidak terdaftar dalam peserta KKN akan mengikuti KKN di tahun
selanjutnya.
Mahasiswa
KRS di BAAK
A. Tujuan
Untuk mengorganisasikan peserta KKN yang telah terdaftar ke dalam beberapa satuan
yang disebut kelompok.
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini mulai dari pembentukan kelompok sampai pemindahan kelompok.
C. Sasaran
1. BP-KKN
2. Mahasiswa (peserta KKN)
D. Prosedur dan Bagan Alir
Adapun Prosedur dan Bagan Alir Proses Pembentukan dan Pemindahan Kelompok
sebagai berikut :
1. Data peserta KKN yang sudah terdaftar sebagai peserta KKN dalam database BP-KKN.
2. Pengolahan database peserta KKN menyesuaikan titik lokasi sasaran dengan proporsi
lintas program studi.
3. Jumlah peserta KKN untuk tiap kelompok 20-25 mahasiswa.
4. Pengelompokan dan penempatan nama-nama dosen dari masing-masing fakultas yang
ditugaskan menjadi Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
5. Setiap Kelompok didampingi oleh minimal 1 DPL,
6. BP-KKN mengeluarkan Daftar kelompok Peserta KKN beserta lokasi dan DPL.
7. Berdasarkan bidang program yang akan direalisasikan dalam pelaksanaan KKN, peserta
KKN diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok kerja yang dipimpin oleh seorang
ketua kelompok kerja .
8. Berdasarkan lokasi yang akan ditempati, peserta KKN diorganisasikan menjadi
kelompok-kelompok desa yang dipimpin oleh koordinator desa atau kelurahan
(KORDES) dan dibantu dengan bagian-bagian atau unit-unit kegiatan sesuai dengan
kebutuhan.
permohonan
secara
tertulis
kepada
BP-KKN
Universitas
8. Penyusunan Program KKN dilakukan oleh kelompok KKN bersama DPL. Program yang
dibuat oleh masing-masing kelompok harus jelas dan rinci mulai dari tujuan, sasaran,
target pencapaian, rencana anggaran, tempat dan waktu, teknis pelaksanannya dan lain
sebagainya.
9. Program-program yang membutuhkan anggaran besar ditanggung oleh kelompok
penyelenggara kegiatan dengan tujuan supaya mahasiswa mandiri dan menambah
link/relasi dengan membuat proposal sendiri.
10. Program diprioritaskan sedapat mungkin yang mudah dilaksanakan sesuai dengan tema
yang sudah ditentukan.
11. Agar lebih memudahkan dalam mengontrol setiap program supaya
membuat time-
schedule, papan agenda kegiatan, penanggungjawab kegiatan, dan lain sebagainya serta
diklasifikasikan sesuai dengan program-program yang sudah ditentukan.
12. Mahasiswa menyusun proposal program KKN di damping oleh DPL.
13. Mahasiswa melakukan minilokakarya bersama seluruh kelompok, DPL dan BP-KKN di
UMSurabaya, untuk menentukan kelayakan antara program KKN dengan tema KKN
yang sudah ditentukan oleh BP-KKN.
14. Fiksasi program KKN.
Draft program sementara saat pembekalan
Surat Permohonan Pencairan dana kepada rektor yang diketahui oleh Ketua LPPM
Rektor memberikan memo kepada Wakil Rektor II
Wakil Rektor II memberikan memo kepada kepala BAK
BAK mencairkan dana ke BP KKN sesuai yang disetujui oleh Warek II selaku bidang
keuangan.
Rektor
Wakil Rektor II
Kepala BAK
Dana ke BP-KKN
Gambar 6. Bagan proses pencairan dana oleh universitas ke BP-KKN
BP-KKN
LPPM
Bendahara LPPM
Mahasiswa
Mengetahui DPL
BP-KKN
Bendahara BP-KKN
Dana Realisasi
Gambar 8. Bagan proses pencairan dana oleh BP-KKN ke Mahasiswa
A. Tujuan
Untuk membantu pelaksanaan dan memperlancar kegiatan KKN PPM agar berjalan
dengan baik dan optimal.
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini dimulai dari mengajukan proposal pengajuan proposal ke sponshorship
sampai realiasasi dari sponshorship.
C. Sasaran
1. LPPM
2. DPL
3. Mahasiswa
D. Prosedur
1. Mahasiswa membuat proposal dengan bimbingan DPL sesuai dengan program yang akan
diterapkan.
2. Mahasiswa mengajukan proposal untuk ditandatangani oleh ketua LPPM
3. Mahasiswa mengajukan proposal ke sponshorship.
4. DPL melakukan pengawasan/control tempat proposal dan pencairan.
A. Tujuan
Untuk melakukan proses pendampingan terhadap kelompok mahasiswa berbasis
optimalisasi program KKN PPM
B. Ruang Lingkup
Prosedur dimulai dari proses dari proses pendampingan awal hingga akhir kegiatan
oleh DPL.
C. Sasaran
1. Dosen Tetap yayasan maupun dosen tetap DPK
2. DPL
3. Mahasiswa
D. Prosedur
1. DPL mendampingi mahasiswa mulai saat pembekalan KKN.
2. DPL membimbing teknis rencana penyusunan program kerja.
3. DPL mendampingi saat pembukaan dan terjun di lapangan.
4. DPL membimbing mahasiswa melakukan observasi lapangan dalam rangka
menyusun program kerja.
5. Menjaga dan membina disiplin mahasiswa agar menunaikan tugas dengan penuh
tanggung jawab sesuai dengan aturan yang berlaku.
6. Membimbing mahasiswa dalam setiap langkah operasional KKN minimal 1-2 kali
seminggu.
7. Menampung segala permasalahan yang timbul dan hambatan yang dihadapi
mahasiswa serta memberikan sarana dan bantuan cara pemecahannya.
8. Memantau, mengendalikan, mengarahkan, mengawasi kegiatan dan perilaku serta
memberikan semangat mahasiswa baik secara individual maupun kelompok agar
selalu mengarahkan kepada pencapaian KKN PPM.
9. Menjadi penghubung antara mahasiswa dan pengelola daerah/instansi, tokoh
masyarakat dan membina kerjasama mahasiswa.
A. Tujuan
Sebagai bahan evaluasi perbaikan kegiatan pelaksanan KKN kedepannya agar lebih
baik dan professional.
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini mulai dari pembuatan awal laporan sampai dengan laporan akhir secara
tertulis.
C. Sasaran
1. Rektorat
2. LPPM
3. BP KKN
4. Koordinator DPL
5. DPL
6. Mahasiswa
D. Prosedur
1. Mahasiswa membuat laporan tertulis yang kemudian dikonsulkan kepada Dosen
Pendamping Lapangan (DPL) dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Laporan KKN adalah deskripsi tertulis dengan pendekatan ilmiah yaitu obyektif,
sitematis, akurat, praktis dan komunikatif.
2. Laporan KKN ada dua macam :
a) Tertulis.
b) Lisan dengan menggunakan Slide Power Point.
3. Laporan dibuat secara kelompok.
4. Laporan dikumpulkan rangkap 4 (empat), selambat- lambatnya 1 (satu) minggu
setelah pelaksanaan KKN.
5. Peserta yang tidak membuat laporan KKN secara tertulis maupun lisan dinyatakan
tidak LULUS.
6. Mahasiswa yang telah mengumpulkan laporannya, maka akan diterbitkan sertifikat
KKN.
DPL
Revisi
Tidak
BP-KKN
Ya
A. Tujuan
Untuk melakukan penilaian terhadap proses dan hasil dengan derajat keberhasilan yang
dicapai secara maksimal. Penilaian menggunakan standar penilaian acuan kriteria (PAK). Dalam
standar ini kriteria nilai kelulusan telah ditetapkan, misalnya peserta KKN dapat ditetapkan telah
lulus jika mendapat nilai minimal B (baik), peserta KKN kemungkinan mendapat nilai di atas
standar atau di bawah standar kelulusan. Jika nilai yang didapatkan di atas standar, mereka dapat
ditetapkan lulus, sebaliknya jika peserta KKN mendapatkan nilai di bawah standar, secara
otomatis mereka belum ditetapkan lulus.
Berikut disajikan kriteria nilai kelulusan pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Lapangan
Belajar Bersama Masyarakat (KKN-LPPM) tahun 2016.
Tabel 1
Kriteria Nilai Kelulusan
Interval Persentase
Tingkat Penguasaan
1-4
EA
80-100
Istimewa
70-79
3,5
AB
Amat Baik
66-69
Baik
60-65
2,5
BC
Cukup Baik
55-59
Cukup
40-54
1,5
Kurang
0-39
Gagal
B. Ruang Lingkup
Proses ini mulai dari penilaian awal sampai penyampaian laporan penilaian akhir. Empat
kriteria penilaian meliputi (1) pembekalan, (2) pembuatan program, (3) realisasi program, dan
(4) laporan akhir. Berikut disajikan tabel kriteria penilaian.
C. Sasaran
1. LLPPM
2. BP-KKN
3. Mahasiswa (peserta KKN)
D. Prosedur
1. Penilaian ditentukan berdasarkan ketentuan berikut.
a. Nilai KKN adalah keseluruhan proses sapai final, yakni: pembekalan, pembuatan
program, realisasi program, danlaporan akhir.
b. Unsur-unsur kecakapan mahasiswa peserta KKN dinilai adalah: aktivitas, kreatifitas,
disiplin, dan kerjasama.
c. Penilaian KKN dilakukan oleh DPL, jika DPL berhalangan maka koordinator DPL
dapat memberi penilaian secara obyektif.
9. Dosen Pendamping Lapangan (DPL) melakukan evaluasi dengan melakukan penilaian
kepada mahasiswa.
10. DPL Menyerahkan rekapan penilaian ke BP-KKN.
11. BP-KKN membuat rekapan nilai yang kemudian mencetak sertifikat untuk mahasiswa.
12. Penyerahan nilai KKN kepada BP-KKN oleh DPL selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari
setelah batas akhir laporan mahasiswa peserta KKN diserahkan kepada DPL, jika dalam
batas waktu 7 hari tidak ada laporan penilaian maka secara otomatis peserta akan
mendapatkan nilai A.
BP-KKN
LPPM
BAAK
Nilai KKN
No.
Aspek
Kehadiran
Partisipasi dalam
kelompok
Penyelesaian
tugas
Uraian
Hadir dalam kegiatan sesuai dengan jumlah dan jam
efektif, serta tepat waktu.
- Aktif bertanya dan mengemukakan pendapat.
- Kritis dan kreatif menemukan inovasi program
- Dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
- Dapat melaksanakan tugas dengan tepat.
Kriteria Penilaian
Skor 0 : bila deskripsi tidak ada yang
muncul
Skor 1 : bila deskripsi muncul kurang
sempurna
Skor 2 : bila deskripsi muncul secara
sempurna
............................,...............2016
Dosen Pembimbing Lapangan,
.....................................................
Skor maksimal adalah 3 x 2 = 6
Nilai = Skor Total x 100 =
6
Skor
Aspek
Aktvitas
Kreativitas
Disiplin
Kerja sama
Presentasi
Penetapan program
Pemilihan pendekatan dan
metode
Rencana langkah-langkah
kegiatan
8
9
10
Anggaran
11
12
13
Proposal
Uraian
Keterlibatan mahasiswa dalam observasi dan
menyusun program kerja
Alternatif program kerja yang ditawarkan
Semangat dan konsistensi dalam membuat
program kerja
Memberikan
tawaran
dan
menghargai
keputusan kelompok dalam memilih program
kerja
Kemampuan menyampaikan program kerja
secara detail
Kecermatan
menganalisis
kebutuhan,
permasalahan, dan solusi masyarakat
Akurasi pemilihan program kerja
Ketepatan dalam implementasi program kerja
Kejelasan SOP dalam menjalankan program
kerja
Kejelasan sumber dan anggaran pelaksanaan
program kerja
Perhitungan waktu pelaksanaan program kerja
Kejelasan evaluasi setiap program kerja
Ketepatan format dan waktu pengumpulan
proposal
Kriteria Penilaian
Skor 0 : bila deskripsi tidak ada yang muncul
Skor 1 : bila deskripsi muncul kurang
sempurna
Skor 2 : bila deskripsi muncul secara
sempurna
............................,...............2016
Dosen Pembimbing Lapangan,
.....................................................
Skor
Aspek
Presensi mahasiswa
Aktvitas
Kreativitas
Disiplin
Kerja sama
Pemilihan program
Pemilihan
pendekatan
dan metode
Rencana langkah-langkah
kegiatan
8
9
10
Anggaran
11
12
Uraian
Jumlah kehadiran dalam merealisasikan
program kerja
Keterlibatan mahasiswa dalam merealisasikan
program kerja
Alternatif program kerja yang realisasikan
Semangat
dan
konsistensi
dalam
merealisasikan program kerja
Bekerja sama dalam merealisasikan program
kerja, baik dengan anggota kelompok, warga,
aparat penegak hukum, atau pemerintah.
Akurasi pemilihan program kerja
Ketepatan pendekatan dalam implementasi
program kerja
Kejelasan SOP dalam menjalankan program
kerja
Kejelasan sumber dan anggaran pelaksanaan
program kerja
Perhitungan waktu pelaksanaan program kerja
Kejelasan evaluasi setiap program kerja
Kriteria Penilaian
Skor 0 : bila deskripsi tidak ada yang muncul
Skor 1 : bila deskripsi muncul kurang
sempurna
Skor 2 : bila deskripsi muncul secara
sempurna
............................,...............2016
Dosen Pembimbing Lapangan,
.....................................................
Skor
Aspek
Uraian
Pengesahan
Presentasi
Format
Kelengkapan
administrasi
Kelengkapan
dokumentasi
Kelengkapan jumlah
laporan
Bentuk laporan
Artikel
4
5
6
Kriteria Penilaian
Skor 0 : bila deskripsi tidak ada yang muncul
Skor 1 : bila deskripsi muncul kurang
sempurna
Skor 2 : bila deskripsi muncul secara
sempurna
............................,...............2016
Dosen Pembimbing Lapangan,
.....................................................
Skor
Desa/Kelurahan
:........................................
Kecamatan
:........................................
Kabupaten
:........................................
Nilai
No.
NIM
Nama
Prodi
A
Nilai Akhir
1
2
3
4
N
Keterangan:
A = Pembekalan
B = Pembuatan Program
C = Realisasi Program
D = Laporan Akhir
Surabaya,.2016
..
DPL/Koord. DPL,
Huruf
Kegiatan
Uraian Kegiatan
DPL,
Output
Ketua Kelompok,
.......................................................................
Mengetahui,
Koordinator DPL
Pelaksanaan Kegiatan
a. Program Kerja
b. Realisasi Program Kerja
Bab III
Evaluasi Kegiatan
a. Evaluasi Kinerja Peserta KKN
b. Evaluasi Kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Masyarakat
dan Mitra
c. Kejadian Khusus
Bab IV Penutup
a. Kesimpulan
b. Kritik dan Saran
c. Rekomendasi
6. Lampiran
a. Foto Kegiatan
b. Log Book DPL
Bentuk Penilaian
Keterangan