Anda di halaman 1dari 71

PEDOMAN

KULIAH KERJA NYATA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya 60113

Tim Penyusun Buku

Penanggung Jawab

: Dr.dr Sukadiono, MM

Penasehat

: Dr. Azis Alimul Hidayat, SKep, Ns, M.Kes


Dr. Mahsun Jayadi, M.Ag
Ahmad Labib, S.HI, MH

Ketua

: Ratno Abidin, M.Pd

Sekretaris

: Idham Choliq, S.Kep

Anggota

: 1. Radius Setiyawan, MA
2. Dede Nasrullah, S.Kep., Ns., M.Kep
3. Junaid Fery E, SP.d
4. Ahmad Hidayatullah, M.Pd
5. Solikhul Huda, M.Fil
6. Mukayat Al- Amin, M.Sosio
7. Muridah Isnawati, SH., MH

Layout

: Lukman Hakim, ST

KATA PENGANTAR

Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan pada tahun ini, tentu memiliki perbedaan dengan
tahun kemarin. Kalau kita menggunakan KKN-LPPM pada tahun sebelumnya, saat ini istilah
yang digunakan ialah KKN-B3M. Kepanjangan dari KKN-B3M ialah Kuliah kerja nyata belajar
dan berkarya bersama masyarakat. Tentu dalam kegiatan tersebut sangat diharapkan mahasiswa
belajar bersama masyarakt dan mampu memberikan karya sebagai solusi terhadap sebuah
persoalan.
Dengan buku ini, para stackholder dapat mengetahui dan memahami landasa pemikiran
secara filosofis kegiatan KKN-B3M petunjuk secara teknis. Selain itu, juga dijelaskan mengenai,
struktur organisasi, sistematika penulisan proposal dan system pelaporan dari kegiatan KKN.
Berdasarkan pada hasil rapat LPPMdan BP KKN telah ditetapkan bahwa KKN Tahun
dilaksanakan di wilayah Surabaya dan Bangkalan. Harapan kami, dengan diterbitkannya buku
pedoman KKN UMSurabaya Edisi Tahun, mahasiswa peserta KKN dapat semakin mantap
dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Adapun mengenai kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang
hati.

Terimakasih.
Surabaya, 20 Mei 2016
Ketua BP-KKN

Ratno Abidin, M.Pd

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................1
KATA PENGANTAR .........................................................................................2
DAFTAR ISI .......................................................................................................4
Bab IPendahuluan
A. Dasar Pemikiran.....5
B. Landasan Pelaksanaan ......................................................................8
C. Tujuan ..............................................................................................9
D. Kegunaan ..........................................................................................9
Bab IIPengorganisasian .....................................................................................10
A. Badan Pelaksana ..............................................................................10
B. Dosen Pembimbing Lapangan .........................................................10
C. Peserta ..............................................................................................11
D. Kelembagaan.15
Bab IIITeknis Pelaksanaan ................................................................................16
Persiapan ..........................................................................................16
1. Pendaftaran ................................................................................17
2. Pembekalan, Pembagian Kelompok dan Penentuan Lokasi.17
3. Perizinan ....................................................................................17
4. Observasi Ke Masyarakat.18
5. Penyusunan Program Bersama Masyarakat18
6. Presentasi Program Ke LPPM dan Penentuan Realisasi...19
7. Realisasi Program19
8. Monitoring dan Evaluasi.20
Bab IVPelaporan................................................................................................21
A. Ketentuan Laporan KKN .................................................................21
B. Sistenatika dan Teknik Penulisan ....................................................21
Bab VSistem Evaluasi .......................................................................................23
A. Ketentuan Evaluasi .........................................................................23
B. Rumusan Penilaian .........................................................................23
Bab VIAturan Tambahan dan Sanksi ................................................................24
Bab VII Penutup ................................................................................................25

BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa merupakan suatu proses penerapan
keilmuan teoritik yang diperoleh selama proses perkuliahan di Perguruan Tinggi untuk
memberi pengalaman nyata di lapangan, pemantapan keahlihan, menambah wawasan, dan
memupuk keterampilan pada bidang studi yang ditempuhnya, sehingga mahasiswa memiliki
life skill dalam penerapan keilmuan di masyarakat secara luas.
Pada hakikatnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah praktik dan penelitian lapangan
yang harus dilakukan mahasiswa. KKN merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk mencapai Tri Darma Perguruan Tinggi
(pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) yang ketiga hal tersebut secara
simultan harus terintegrasi. KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya merupakan
operasionalisasi nilia-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam masyarakat yang
majemuk sehingga implementasinya bersifat lintas sektoral dan lintas disiplin.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk membangun daya masyarakat dengan
mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta
berupaya untuk mengembangkan dan memandirikannya. Masyarakat harus didorong untuk
dapat melaksanakan, menyelenggarakan, menikmati serta bertanggungjawab sendiri
terhadap pembangunan. Pemberdayaan masyarakat pada intinya adalah terciptanya
sustainable development yang dapat memberikan manfaat pada semua warga masyarakat
termasuk generasi mendatang.
Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Muhammadiyah Surabaya melalui Program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang secara mendasar merupakan perwujudan partisipasi sivitas
akademika khususnya mahasiswa dalam membangkitkan

partisipasi masyarakat terhadap

tuntutan kemajuan zaman melalui alih IPTEKS yang dibawa oleh mahasiswa.Lebih lanjut
bahwa KKN Tematik merupakan program strategis dalam pemihakan dan pemberdayaan
masyarakat berkenaan dengan peningkatan IPM Provinsi Jawa Timur.
Kuliah Kerja Nyata (KKN)secara akademis, merupakan salah satu perwujudan aplikasi
ilmu pengetahuan secara teoritik ke dalam tataran empirik dari kehidupan masyarakat.
Karena itu, perlu terus dikembangkan agar mampu mengakselerasi laju peningkatan sumber

daya manusia dalam proses belajar membelajarkan mahasiswa dan masyarakat. Pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata tahun ini diarahkan kepada : (1) pengembangan kemampuan mahasiswa
dalam bekerja secara terpadu (interdisipliner) yang mereka miliki; (2) penyiapan program
dan pelaksanaan KKN yang dapat mendukung dihasilkannya sarjana bermutu, berkualitas,
mandiri dan siap usaha yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan dinamika
perkembangan zaman; (3) penempatan mahasiswa pada lembaga dan lokasi KKN yang
memiliki masalah yang sesuai dengan bidang keahlian mahasiswa, hingga mahasiswa dapat
mengembangkan kemampuan profesi yang dimilikinya dan mengamalkannya kepada
institusi dan masyarakat.

B. Paradigma Belajar dan Berdaya bersama Masyarakat (B3M)


Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sudah berlangsung lama. Tetapi, programprogramyang dijalankan selama ini banyak memperoleh kritik. Kritik tersebut didasari suatu
kenyataan di lapangan, bahwa proses pembangunan tidak mampu memberikan perubahan
bagi masyarakat. Proyek-proyek pembangunan banyak yang bersifat seremonial dan tidak
berkelanjutan.
Kritik terhadap program ini banyak ditujukan kepada metodologi proyek yang tidak
memanusiakan manusia. Metodologi ini didasari suatu keyakinan bahwa penyelesaian
persoalan pedesaan hanya bisa ditangani oleh kaum profesional. Sementara masyarakat
dianggap sebagai kelompok yang tidak memiliki kemampuan menyelesaikan masalah atau
justru dianggap sebagai bagian dari masalah itu sendiri. Metodologi seperti ini umumnya
didasarkan pada bentuk-bentuk riset dengan menggunakan pendekatan logika sains (baca=
metode ilmiah) dan penelitian-penelitian etnometodologis yang terpengaruh oleh ilmu-ilmu
sosial positivistik1.

Positivisme pada dasarnya adalah ilmu sosial yang dipinjam dari pandangan, metode dan teknik ilmu alam
memahami realitas. Positivisme sebagai suatu aliran filsafat berakar pada tradisi ilmu ilmu sosial yang
dikembangkan dengan mengambil cara ilmu alam menguasai benda, yakni dengan kepercayaan adanya
universalisme and generalisasi, melalui metode determinasi, 'fixed law' atau kumpulan hukum teori (Schoyer, 1973).
Positivisme berasumsi bahwa penjelasan tungal dianggap 'appropriate' untuk semua fenomena. Oleh karena itu
mereka percaya bahwa riset sosial ataupun pendidikan dan pelatihan harus didekati dengan metode ilmiah yakni
obyektif dan bebas nilai. Pengetahuan selalu menganut hukum ilmiah yang bersifat universal, prosedur harus
dikuantifisir dan diverifikasi dengan metode "scientific". Dengan kata lain, positivisme mensaratkan pemisahan
fakta dan values dalam rangka menuju pada pemahaman obyektif atas realitas sosial.

Berangkat dari pengalaman dan evaluasi KKN yang sudah berjalan bertahun-tahun di
UMSurabaya, kehadiran paradigma Belajar Dan Berdaya Bersama Masyarakat (B3M) harus
dilihat sebagai sebuah pendekatan yang partisipatif dalam melakukan analisa situasi, potensi
maupun masalah, yang dilakukan oleh masyarakat sendiri. Harus menjadi catatan bahwa
paradigm ini bukanlah menjadi tujuan, tetapi merupakan satu tahap yang panjang dari suatu
proses Transformasi Sosial.Adapun Prinsip-Prinsip KKN B3M adalah sebaagai berikut2 :
a. Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan)
Sering kali program-program pengembangan tidak melibatkan masyarakat yang
terabaikan. Meskipun secara retorika politik, program tersebut disusun di atas derita
masyarakat terabaikan (baca= mereka ditulis sebagai sasaran pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat, tetapi tidak pernah disentuh).
b. Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat
Banyak program pemberdayaan masyarakat berorientasi pada bantuan fisik. Program
ini umumnya berdampak negative, karena justru meningkatkan ketergantungan
masyarakat pada bantuan dan pihak luar. KKN B3M bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaannya dan meningkatkan taraf
hidupnya secara mandiri dengan menggunakan sumber daya setempat serta menurun
ketergantungan kepada pihak luar.
c. Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator
Sering kali masyarakat diikutkan dalam suatu program tanpa diberikan pilihan. Pihak
luar melaksanakan program tersebut. KKN B3M dilakukan oleh masyarakat. Pihak
luar hanya berperan sebagai pendamping atau fasilitator. Jadi bukannya masyarakat
yang harus berpartisipasi, tetapi orang luarlah yang harus berpartisipasi dalam
program masyarakat.
d. Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan
KKN B3M adalah suatu proses belajar berdasarkan pengalaman. Setiap orang harus
didudukkan sebagai manusia yang berpotensi dan setiap orang berpengalaman yang
berbeda. Justru perbedaan-perbedaan ini merupakan kesempatan yang baik untuk
saling berbagi belajar bersama.
2

Di adopsi dari konsep PRA(Participatory Rural Appraisal)

e. Prinsip terbuka, santai dan informal


Untukmencipatakan keterbukaandi antara masyarakat, diperlukan suasana yang santai
dan informal.
f. Prinsip orientasi praktis
Orang dewasa belajar dengan baik apabila menyangkut persoalan yang menarik bagi
dia dan ada kaitan dengan kehidupan sehari-harinya. Karena itu KKN B3M perlu
berorientasi praktis dan berkaitan dengan keadaan nyata masyarakat. Meskipun
begitu, tidak boleh meninggalkan prinsip-prinsip analisis kritis.
g. Prinsip belajar dari kesalahan
Sering kali orang takut untuk mengemukakan kesalahan-kesalahannya atau untuk
menyalahkan orang lain. Dalam KKN B3M diharapkan muncul keterbukaan,
sehingga

masyarakat

mampu

mengkaji

kekurangannya

dan

belajar

dari

kelemahannya. PRA mendorong masyarakat untuk memperbaiki keadaannya secara


terus-menerus.
h. Prinsip berkelanjutan dan selang waktu
KKN B3M merupakan salah satu tahap dalam proses pemberdayaan masyarakat.
Proses pemberdayaan bertujuan kepada masyarakat sendiri (yang secara mandiri)
mengambil aksi untuk melakukan proses perubahan. Setelah dilaksanakan,
diharapkan masyarakat mampu dan bersedia menyusun rencana kegiatan. Namun
harus berulang kembali dalam selang waktu tertentu sebagai metode pengkajian
(monitoring evaluasi). Proses Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu proses
pembelajaran yang tidak pernah berakhir.

Kota Layak Anak


Kota Layak Anak merupakan istilah yang diperkenalkan pertama kali oleh
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan tahun 2005 melalui Kebijakan Kota
Layak Anak. Karena alasan untuk mengakomodasi pemerintahan kabupaten,
belakangan istilah Kota Layak Anak menjadi Kabupaten/Kota Layak Anak dan
kemudian disingkat menjadi KLA. Dalam Kebijakan tersebut digambarkan bahwa
KLA

merupakan

upaya

pemerintahan

kabupaten/kota

untuk

mempercepat

implementasi Konvensi Hak Anak (KHA) dari kerangka hukum ke dalam definisi,
strategi, dan intervensi pembangunan seperti kebijakan, institusi, dan program yang
layak anak.
Kota Layak Anak dan atau Kota Ramah Anak kadang-kadang kedua istilah ini
dipakai dalam arti yang sama oleh beberapa ahli dan pejabat dalam menjelaskan
pentingnya percepatan implementasi Konvensi Hak Anak ke dalam pembangunan
sebagai langkah awal untuk memberikan yang terbaik bagi kepentingan anak.
Menurut Dr. Uton Muchtar Rafei, mantan Direktur WHO untuk Kawasan Asia
Tenggara,

perkembangan

dan

pertumbuhan

kota

dan

industri

kurang

terencanatelah menambah resiko baru untuk kesehatan anak. Banyak penyakit yang
diderita oleh anak, berkait erat dengan lingkungan tempat mereka tinggal, belajar,
dan bermain.
Menurut David Sucher, perancang kota (US) (David, 1995:65), anak seperti
burung kenari di tambang batu bara. Mereka kecil, rentan dan butuh perlindungan.
Mereka belum merasa tenang dan nyaman berkegiatan sehari-hari seperti bersekolah,
bermain, dan berekreasi, terutama yang tinggal di daerah kumuh dan permukiman
liar yang berdesak-desakan, perumahan yang kurang sehat dan kurang mendapatkan
pelayanan umum seperti fasilitas air bersih, sanitasi dan pembuangan sampah.
Indikator tentang Kota Layak Anak (KLA) seperti disebutkan dalam Peraturan
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No.12 tahun
2011 antara lain
a. Pasal 8 dijelaskan indikator KLA untuk klaster hak sipil dan kebebasan
meliputi huruf a meliputi: persentase anak yang teregistrasi dan mendapatkan
Kutipan Akta Kelahiran;
b. Tersedia fasilitas informasi layak anak; dan
c. Jumlah kelompok anak, termasuk Forum Anak, yang ada di kabupaten/kota,
kecamatan dan desa/kelurahan.
Selanjutnya dalam pasal 9 disebutkan indikator KLA untuk klaster lingkungan
keluarga dan pengasuhan alternatif meliputi huruf

a. Persentase

usia

perkawinan

pertama

di

bawah

18

(delapan belas) tahun;


b. Tersedia lembaga konsultasi bagi orang tua/keluarga tentang pengasuhan dan
perawatan anak; dan
c. Tersedia lembaga kesejahteraan sosial anak.
Pasal 10 PP tersebut mengatur indikator KLA untuk klaster kesehatan dasar dan
kesejahteraan yang meliputi
a. Angka kematian bayi;
b. Prevalensi kekurangan gizi pada balita;
c. Persentase air susu ibu (ASI) eksklusif;
d. Jumlah pojok ASI;
e. Persentase imunisasi dasar lengkap;
f. Jumlah lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan
mental;
g. Jumlah anak dari keluarga miskin yang memperoleh akses peningkatan
kesejahteraan;
h. Persentase rumah tangga dengan akses air bersih; dan (i) tersedia kawasan
tanpa rokok.
Kemudian pasal 11 mengatur indikator KLA untuk klaster pendidikan, pemanfaatan
waktu luang, dan kegiatan budaya meliputi :
a. Angka partisipasi pendidikan anak usia dini;
b. Persentase wajib belajar pendidikan 12 (dua belas) tahun; persentase
sekolah ramah anak;
c. Jumlah sekolah yang memiliki program, sarana dan prasarana perjalanan anak
ke dan dari sekolah; dan
d. Tersedia fasilitas untuk kegiatan kreatif dan rekreatif yang ramah anak, di luar
sekolah, yang dapat diakses semua anak.

Pasal 12 menjelaskan indikator KLA untuk klaster perlindungan khusus meliputi:


a. Persentase anak yang memerlukan perlindungan khusus dan memperoleh
pelayanan;
b. Persentase kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang diselesaikan
dengan pendekatan keadilan restoratif (restorative justice);
c. Adanya

mekanisme

penanggulangan

bencana

yang

memperhatikan

kepentingan anak; dan


d. Persentase

anak

yang

dibebaskan

dari

bentuk-bentuk

pekerjaan terburuk anak.


Internet Masuk Desa : Transformasi dan Produktif
Internet

merupakan

sebuah

inovasi

untuk

mengolah

informasi

dan

mendistribusikannya secara cepat. Memasuki era globalisasi yang bisa juga disebut
dunia tanpa batas, informasi menjadi hal yang penting bahkan menjadi sebuah
kebutuhan dalam menjalani hidup.
Dengan masuknya internet ke daerah pedesaan, maka mayarakat dapat dengan
cepat dan mudah mengakses informasi. Masyarakat tidak lagi menunggu informasi
yang datang dari mulut ke mulut, karena akan memakan waktu lama dan kurang akurat
mengingat media penyimpanannya adalah otak manusia.
Beberapa masalah adalah :
1.

Only 6% (429 Million) of the world populations who has online access
20% of worlds online populations are in Asia.

2.

Reason those who dont go online :


40% lack of need
33% no PC
25% no interest
25% lack of knowledge for use
16% cost involved

Mitigasi Bencana : Berbenah Bersama


Secara umum masyarakat Indonesia memiliki keterbatasan pengetahuan tentang
bencana seperti berikut : 1. Kurangnya pemahaman terhadap karakteristik bahaya. 2.
Sikap atau prilaku yang mengakibatkan menurunnya kualitas SDA. 3. Kurangnya
informasi atau peringatan dini yang mengakibatkan ketidak siapan. 4. Ketidak
berdayaan atau ketidak mampuan dalam menghadapi ancaman bahaya.

C. Landasan Pelaksanaan
Dasar pelaksanaan KKN UMSuarabaya adalah:
1.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2.

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3.

Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1999 tentang Pendidikan Nasional.

4.

Pedoman Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Agama


(PTAI) Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam. Departemen Agam RI, tahun 2001.

5.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang pedoman


penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa.

6.

Qoidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

7.

Statuta Universitas Muhammadiyah Surabaya.

8.

SK Rektor Nomor: 0237/MLM/II.3.AU/B/, tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Universitas Muhammadiyah Surabaya Tahun .

D. Tujuan
1. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan berlatih memecahkan berbagai
masalah kemasyarakatan secara langsung dan praktis, khususnya dalam masalah yang
bertalian dengan pengembangan disiplin ilmu yang ditekuninya.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk bekerjasama dengan masyarakat untuk
memecahkan masalah yang nyata melalui teknis problem solving yang sistematis, yaitu
observasi, idaentifikasi, perumusan program, monitoring dan evaluasi, dan penyusunan
laporan.
3. Merealisasikan darma pengabdian pada masyarakat dengan melibatkan para mahasiswa
secara langsung pada kurun waktu tertentu di bawah bimbingan sejumlah dosen, untuk
mendampingi masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa.

E. Kegunaan
1. Dapat menjadi instrumen pengukur kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang diperoleh di kampus untuk disertakani di tengah kehidupan masyarakat.
2. Dapat member umpan balik kepada UMSurabaya untuk lebih mengorientasikan muatan
kurikulumnya pada kecakapan personal, social, akademis, dan vokasional yang relevan
dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
3. Syarat untuk mengikuti wisuda sarjana (S-1) di UMSurabaya.

BAB II
PENGORGANISASIAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan oleh Badan Pelaksana, Dosen Pembimbing
Lapangan, dan Mahasiswa peserta KKN. Secara organisatoris hubungan kerja antar pelaksana
dapat digambarkan dalam bagan di bawah ini.
A. Badan Pelaksana.
1. Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN) adalah unsur pelaksana KKN yang terdiri
atas Penasehat, Penanggung Jawab Pelaksanaan, Penanggung Jawab Materi Pembekalan
dan opreasional Nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Ketua, Sekretaris,
Bendahara, dan devisi-devisi yang diangkat oleh rector.
2. Badan Pelaksana KKN bertanggung jawab atas terselenggaranya semua kegiatan KKN
mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, sampai tahap evaluasi dan pelaporan.
3. Dalam melaksanakan tugas, BP-KKN bertanggung jawab kepada rektor.
B. Dosen Pembimbing Lapangan
1. Dosen pembimbing lapangan (DPL) adalah unsur dari BP-KKN yang terdiri dari dosen
tetap.
2. Tugas DPL:
a. Melakukan observasi lokasi KKN untuk menghimpun informasi yang diperlukan dalam
rangka perumusan draf program KKN pada waktu pembekalan.
b. Membimbing peserta KKN mulai dari observasi, pembekalan, penyusunan program,
realisasi program, sampai pada pembuatan laporan.
c. Bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di lokasi KKN.
d. Membeikan penilaian pada kinerja peserta KKN.
3. Untuk mengoordinasikan dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas DPL, pada setiap lokasi
kecamatan diangkat seorang Koordinator DPL.
4. Untuk mempermudah koordinasi, Koordinator DPL menunjuk seorang mahasiswa sebagai
Koordinator Kecamatan (KORCAM).
5. Untuk mempermudah Koordinasi DPL menunjuk seorang mahasiswa sebagai Koordinator
Desa (KORDES).
6. KORDES bertanggung jawab kepada DPL.

7. DPL bertanggung jawab untuk mengoptimalkan fungsi KORCAM dan Kordes, dan
Koordinator DPL bertanggung jawab untuk mengoptimalkan fungsi Koordinator Desa.
8. Dalam melaksanakan tugas, DPL dan Koordinator DPL bertanggung jawab kepada Ketua
Devisi DPL.
C. Peserta
1. Peserta KKN adalah mahasiswa aktif kuliah (tidak sedang cuti) yang telah menyelesaikan
perkuliahan minimal sampai dengan semester VI program Strata Satu (S-1).
2. Peserta KKN mendaftarkan diri dengan mengisi formulir yang disediakan oleh LPPM
UMSurabaya
3. Peserta KKN wajib mengikuti semua kegiatan KKN mulai dari tahapan persiapan,
pelaksanaan, sampai pada pelaporan.
4. Peserta KKN wajib membayar biaya yang telah ditetapkan oleh UMSurabaya.
5. Peserta wajib mematuhi semua aturan mengenai teknis pelaksanaan KKN.
6. Peserta KKN yang telah memenuhi semua persyaratan di atas dinyatakan lulus oleh LPPM
dan berhak mendapatkan sertifikat KKN.
D. Pelaksanaan KKN
KKN diselenggarakan di masyarakat sasaran selama sebulan penuh untuk menjamin
tercapainya tujuan KKN, setiap kelompok mahasiswa akan didampingi oleh Dosen
Pembimbing Lapangan(DPL) yang sebelumnya telah dibekali dengan berbagai hal tentang
KKN dalam Training of Trainer (ToT).
Program KKN disusun oleh kelompok mahasiswa dengan bimbingan DPL. Program
KKN disesuaikan dengan kebutuhuan daerah sasaran dalam koridor tema besar yang
ditetapkan LPPM UMSurabaya KKN ini yaitu:
a. Kota Layak Anak
b. Internet Masuk Desa : Transformasi dan Produktif
c. Mitigasi Bencana : Berbenah bersama
Sebelum dilakukan penutupan KKN, akan dilakukan Monitoring dan Evaluasi
(Monev) secara berjenjang oleh DPL atas kinerja mahasiswa dan oleh LPPM atas kerja

DPL. Untuk mengetahui respon masyarakat sasaran atas kegiatan KKN, LPPM melalui
mahasiswa KKN akan menyebarkan kuesioner.

E. Jenis Program
Tema

Program

Partner

No
Kota Layak Anak
1

(Surabaya)

1. Workshop
Menggambar:
Mendengar dan
Memahami Anak
2. Dolanan nang
Taman (DNT)
3. Kampung Dolanan
4. Internet Sehat
5. English Garden
6. Workshop Komik
untuk Anak tentang
Islam Damai.

Internet Masuk Desa 1. Pemasangan Akses


Internet untuk
: Transformasi dan
komunitas
Produktif
2. Pelatihan Internet
(Lamongan)
Sehat
3. Pemanfatan Internet
untuk bisnis
4. Pemanfaatan
Internet untuk
dakwah
5. Aplikasi untuk
membagun
komunikasi
partisipatif.
1. Kampung
Siaga
Mitigasi Bencana :
Bencana
Berbenah Bersama
2. Sosialisasi
Alat
(Bojonegoro)
Deteksi Banjir
3. Workshop Kesiap-

1. Dinas Pendidikan dan


Departemen Agama.
2. CSR Perusahaan.
3. Komunitas terkait
4. Taman Pendidikan Al
Quran
5. Komunitas Anak Jalanan
6. Sekolah Dasar/ Sekolah
Menengah Pertama
7. Pusat Bahasa

1. Dinas Pendidikan dan


Infokom.
2. Aparatur Desa
3. CSR Perusahaan.
4. Komunitas terkait
5. Karang Taruna

1.
2.
3.
4.
5.

BPBD
Aparatur Desa
CSR Perusahaan.
Komunitas terkait
Karang Taruna

siagaan Bencana.
4. Sinergi
Adaptasi
Kultural
Masyarakat
Setempat.
5. Festival Bengawan
Solo

F. Materi Pembekalan Mahasiswa


Pembekalan Mahasiswa peserta KKN adalah suatu kegiatan yang dilakukan di kampus
dalam bentuk perkuliahan untuk mempersiapkan peserta secara mental, material, dan programprogram yang akan direncanakan dari hasil observasi awal agar setelah mahasiswa sampai di
lapangan, mereka sudah siap dengan baik. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan KKN
secara keseluruhan sehingga wajib diikuti semua peserta dengan bobot nilai 25% dari seluruh
kegiatan KKN.
No
1
2

Materi
Kebijakan KKN di UMSurabaya

Pemateri
Dr. Azis Alimul Hidayat, S.Kep, M.Kes

Dari UMSurabaya menuju

Ahmad Labib, S.HI, MH

masyarakat berkemajuan
3

Penyampaian tentang konsep Materi


a. Kota Layak Anak
b. Mitigasi Bencana
c. Internetisasi

Teknis Pelaksanaan KKN B3M (


Pemberangkatan, Perizinan,
Koordinasi dll)

Radius Setiyawan, MA
Dede Nasrullah, S.Kep., Ns., M.Kep
Ratno Abidin M.Pd
Waode Hamsiah, M.Pd

Target yang ingin dicapai dalam pembekalan ini adalah:


1. Peserta memperoleh gambaran yang jelas tentang wilayah yang menjadi daerah sasaran dan
dengan sosial budaya masyarakat, Agama, Perekonomian, dan melakukan persiapanpersiapan yang harus dibawa oleh peserta KKN.
2. Peserta dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah untuk menyusun programprogram dan pola pendekatan yang akan dilakukan.
3. Peserta dapat mengevaluasi pelaksanaan program dan menyusun laporannya.
4. Peserta sudah memiliki peta kekuatan dan kelemahan serta mensiasati dalam pelaksanaan
program di lapangan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pembekalan Mahasiswa
merupakan bagian dari sub pelaksanaan KKN disamping observasi medan, penyusunan dan
pelaksanaan program. Pembekalan peserta KKN dilaksanakan di Kampus dalam bentuk
tatap muka
G. Dosen Pembimbing Lapangan
DPL mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Mengatur mahasiswa KKN ke lokasi yang telah ditetapkan BP-KKN
2. Melakukan penyerahan Mahasiswa kepada pejabat terkait
3. DPL dan mahasiwa bersama-sama melakukan observasi lanjutan untuk persiapan program
kerja kegiatan KKN.
4. Melakukan arahan dan bimbingan terhadap mahasiswa dalam penyusunan program kerja
yang akan dilaksanakan.
5. Pembuatan rencana kerja dirancang sedemikian rupa agar mudah diketahui prestasi kerja
dengan bukti laporan mingguan.
6. Membimbing mahasiswa untuk mempersiapkan dan menyusun laporan akhir KKN yang
kemudian akan dilanjutkan oleh DPL sebagai bimbingan terakhir.
7. Memberikan penilaian awal kepada mahasiswa peserta KKN yang kemudian dilakukan
verifikasi oleh BP KKN.
8. Menyampaikan bebagai hal berkenaan dengan pelaksanaan KKN pada periode tersebut
demi perbaikan sistem penyelenggaraan KKN yang akan datang.

DPL juga memiliki kewenangan sebagai berikut:


1. Bersikap tegas dalam memberikan keputusan terhadap segala hal yang berkenaan dengan
berbagai ketentuan yang berlaku. Misalnya, mahasiswa yang melakukan pelanggaran aturan.
2. Mengambil langkah cepat terhadap kejadian yang sekiranya akan membahayakan
keselamatan mahasiswa, misalnya mahasiswa sakit keras, keluarga sakit, dst.
3. Merekomendasikan kepada panitia KKN perihal masalah-masalah yang berkenaan dengan
ketidakkonsistenan mahasiswa dalam melaksanakan program kegiatan KKN, untuk
mendapatkan sanksi, misalnya mahasiswa bertindak asusila dan/atau amoral.
4. Memberikan rekomendasi pengajuan proposal untuk kegiatan sponsorship yang tidak
mengikat terhadap kegiatan KKN tersebut.

H. Kelembagaan
KKN-B3M UMSurabaya diatur dan diselenggarakan LPPM UMSurabaya dan
dilaksanakan oleh BP-KKN dibantu oleh sejumlah staf yang terdiri atas dosen dan karyawan
yang dikelommpokkan dalam bidang-bidang tugas tertentu. Adapun struktur organisasi
penyelenggara dan pelaksana KKN-B3M UMSurabaya tahun 2016, terdiri atas:

Pelindung
Pengarah

Penanggung Jawab
Ketua Pelaksana
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Koordinator DPL
Devisi Perizinan

: Dr. dr. Sukadiono, M.M


Rektor
: Dr. A. Aziz Alimul H., S.Kep., Ns., M.Kes
Wakil Rektor I
Dr. Mahsun, M.Ag
Wakil Rektor II
: Ahmad Labib, S.Hi., M.H.
(Ketua LPPM)
: Ratno Abidin, S.Pd.,M.Pd.
: Achmad Hidayatullah, S.Pd
: Idham Choliq, S.Kep
:
: Tri Kurniawati, S.Gz.
: Muriedha Isnawati, SH.,MH.
: Junaidi Fery Efendy, S.Pd.
Thoat Setiawan, S.H.I., M.H.I
Ngatmain, M.Pd

Divisi Manajer Program dan Observasi

: Radius Setiyawan, S.Pd.,MA


Dede Nasrullah, S.Kep., Ns.

Divisi Pelaksana
Divisi Dokumentasi Perlengkapan

: Gita Desi Pradani, S.Pd., M.M.


: Septian Galuh Winata, S.Kep.,Ns.
Ahmad Hariri, SH
Asyari, S.Pd
: Pipit Festy W.,S.KM.,M.Kes
Sholikul Huda, S.H.I., M.Fil. I.
: Mukayyat Al Amin, M.Sosio
Geita Despitarini, MM
Waode Hamsia, S.Pd., M.Pd
: Arin Setyowati, MA
Wardah Suweleh, M.Pd

Divisi Monitoring dan Evaluasi


Devisi Pelaksana

Devisi Konsumsi

BAB III
TEKNIS PELAKSANAAN
No
1

Tahapan
Pendaftaran

Keterangan
Verifikasi Kelayakan menjadi Peserta
KKN

Pembekalan dan Pembagian Kelompok


dan Penentuan Lokasi

1. Pengarahan dan penyampaian tujuan


KKN, baik target maupun gambaran
umum tentang pelaksanan
2. Penyampaian

tentang

varian

pendekatan pemberdayaan Masyarakat


3. Pelatihan

tentang

observasi

di

masyarakat, penyusunan program dan


model evaluasi.
4. Penentuan Lokasi KKN
3

Perizinan

Mengurus

perizinan

dari

tingkat

Kecamatan sampai RT
4

Observasi Ke Masyarakat

Berdiskusi, memahami dan mengerti


problem masyarakat.

Penyusunan Program Bersama

Rembuk

Masyarakat

dengan masyarakat tentang program


yang

(forum

dibutuhkan

group

dan

discussion)

yang

akan

direalisasikan.
6

Presentasi Program ke LPPM dan


Penentuan Realisasi

1. Mempresentasikan hasil rembuk


program di depan team LPPM
2. Diskusi duah arah dengan team
LPPM
3. Pencairan Dana

Realisasi Program

Realisasi program yang sudah disetujui

oleh LPPM
8

Monitoring

Membuat instrument monitoring dan


evaluasi yang terukur selama program
berlangsung

10

Penilaian

Seluruh lembar aktivitas, monitoring dan


evaluasi diserahkan ke LPPM untuk
dikeluarkan nilai.

1.

Pendaftaran
a. Pendaftaran dimulai dengan cara melakukan pembayaran ke Bank kemudian mengisi
formulir yang disediakan oleh LPPM UMSurabaya.
b. Pendaftaran dimaksudkan terutama untuk mengidentifikasi jumlah calon peserta KKN
guna dijadikan acuan dalam pengelompokan dan pengorganisasian.
c. Calon peserta dengan sendirinya berubah statusnya menjadi peserta apabila telah
menyelesaikan perkuliahannya pada semester VI dan tidak mengundurkan diri sebagai
peserta KKN serta memenuhi semua ketentuan administrasi dan edukatif.

2.

Pembekalan, Pembagian Kelompok dan Penentuan Lokasi


Pengarahan dan penyampaian tujuan KKN, baik target maupun gambaran umum tentang
pelaksanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan di kampus dalam bentuk perkuliahan
untuk mempersiapkan peserta secara mental, spiritual, materi, dan program-program yang
akan direncanakan dari hasil observasi awal agar setelah mahasiswa sampai di lapangan
mereka sudah siap dengan baik. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan KKN secara
keseluruhan sehingga wajib diikuti semua peserta dengan bobot nilai 25% dari seluruh
kegiatan KKN.

3.

Perizinan
Perizinan dilakukan oleh panitia secara hierarkis, mulai dari Bakesbang Provinsi, Bakesbang
Kota dan ke kecamatan. Pelaksanaan perizinan setelah panitia BP KKN melakukan survey.
Perizinan ini juga mepermudah koordinasi dengan perangkat setempat.

4.

Observasi Ke Masyarakat.
Observasi adalah kegiatan berdiskusi, memahami dan mengerti problem masyarakat. Hal
tersebut dilaksanakan setelah pembekalan oleh BP-KKN. Observasi dilakukan untuk
memperoleh gambaran tentang situasi dan kondisi lokasi. Beberapa tahapan dalam observasi
adalah :
1. Menjalin komunikasi awal dengan pemerinah, tokoh masyarakat, pimpinan-pinpinan
lembaga, takmir masjid, pimpinan ormas, kepemudaan dan lain sebagainya.
2. Untuk mendapatkan simpati dari masyarakat sehingga dengan mudah program-program
dapat direalisasikan dengan baik.
3. Untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan KKN dan
realisasi program kerja, misalnya living kost, makan, secretariat, pemesangan spanduk,
dan lain sebagainya.
4. Segala sesuatu yang berkaitan dengan dana supaya dimusyawarahkan dengan kelompok
masing-masing pada tingkat desa.
5. Menyusun instrument observasi keadaan masyarakat sasaran.

5.

Penyusunan Program Bersama Masyarakat


1. Memetakan hasil observasi yang telah dilakukan.
2. Mengkonfirmasi hasil observasi kepada masyarakat. Terutama kepada kepala
pemerintahan, tokoh masyarakat, dan lain sebagainya yang relevan.
3. Menyusun program bersama masyarakat secara partisipatif dan ditekankan bahwa
program tersebut merupakan program yang dibutuhkan masyarakat.
4. Program KKN harus jelas dan rinci mulai dari tujuan, sasaran, target pencapaian, rencana
anggaran, tempat dan waktu, teknis pelaksanaannya, pelaksanannya, dan lain sebagainya.
5. Program diprioritaskan sedapat mungkin yang mudah dilaksanakan dan tidak
memerlukan biaya besar.
6. Program-program yang membutuhkan anggaran besar supaya mahasiswa KKN membuat
proposal tersendiri.
7. Agar lebih memudahkan dalam mengontrol setiap program supaya membuat time
shcedulle, papan agenda kegiatan, penanggung jawab kegiatan, dan lain sebagainya seta
dilklasifikasikan sesuai dengan bidang-bidang.

6.

Presentasi Program ke LPPM dan Penentuan Realisasi


Setelah mahasiswa terjun ke masyarakat, maka peserta dan DPL dapat menentukan program
apa yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan sebuah persoalan dalam masyarakat. Jenis
karya seperti apa yang perlu dimunculkan. Setelah itu peserta mempresentasikan temuan
persoalan tersebut beserta rencana program yang akan mereka laukan yang telah disusun
berupa proposal program kerja dalam bentuk mini lokakarya. Tim verifikasi proposal akan
mereview kelayakan proposal dari rencana program KKN B3M. Pencairan dana dapat
dilakukan setelah disetujui oleh tim verifikasi BP-KKN.

7.

Realisasi Program
Realisasi program adalah bentuk implementasi program yang menjadi agenda yang
tersusun, dan terencana sevara sistemik dalam program KKN, dalam hal ini adalah seluruh
program selama KKN. Bobot penilaian dalam realisasi program ini adalah 50%.Hal-hal
yang mendukung terealisasinya program adalah:
1. Mahasiswa merencanakan program dengan baik dan relevan.
2. Mahasiswa harus berada dan bertempat tinggal di lokasi KKN untuk merealisasikan
program, mengevaluasi, dan memberikan pendampingan-pendampingan pada setiap
pelaksanaan program.
3. Mahasiswa yang tidak menetap di lokasi KKN dengan alasan kerja dan sebagainya
supaya diperhitungkan dan dimusyawarahkan dengan teman dalam kelompok desa.
4. Mahasiswa yang tidak berada dalam lokasi KKN selama 4 (empat) hari berturut-turut
atau selama 7 (tujuh) hari dianggap tidak mengikuti KKN.
5. Dalam merealisasikan setiap program peserta KKN tidak dibenarkan bersikap sebagai
guru utama yang paling mengetahui segala sesuatu, karena itu harus berfungsi sebagai
motivator, pendamping, dan partisipator yang selalu bekerjasama dengan masyarakat
setempat.

8.

Monitoring dan Evaluasi.


Monitoring dan Evaluasi dilakukan dalam rangka mengetahui perkembangan pelaksanaan
program kerja KKN setiap kelompok di lokasi. Adapun rincian teknis monev sebagai
berikut

Tahap Monev dan Pelaporan KKN


No.

Uraian Kgiatan

Monevkelompok bersama
DPL
Evaluasi pencapaian bersama
masyarakat
Laporan peserta
Laporan DPL

b
c
d

Pelaksana
LPPM Panitia Peserta

DPL

Laporan perkembangan
kelompok
Laporan perkembangan

Laporan peserta terkumpul


Proposal pengabdian

Output

a. Monev kelompok bersama DPL.


Monev dilakukan oleh kelompok beserta DPL untuk mengetahui proses dan keberhasilan
dan pencapaian dari program kerja selama KKN B3M berlangsung.
b. Evaluasi pencapaian bersama masyarakat
Peserta juga diwajibkan melakukan evaluasi bersama masyarakat untuk mengukur
tingkat pencapaian dari program kerja yang telah dilakukan, agar masyarakt juga
mengetahui tingkat keberhasilannya.
c. Laporan DPL
Bagi dosen pendamping lapangan (DPL) laporan KKN-LPPM adalah deskripsi tertulis
mengenai kegiatan yang dilakukan selama KKN-LPPMoleh DPL dalam bentuk log
book. Diharapkan DPL setelah melakukan pendampingan terhadap kelompok KKNLPPM membuat proposal pengabdian kepada masyarakat.
d. Laporan Peserta
Laporan KKN-LPPMadalah deskripsi tertulis yang memuat subjek, program dan objek
yang secara sistematis menggambarkan keseluruhan rangkaian kegiatan KKN-B3M.
Selain laporan secara tertulis para peserta melaporkan hasil pencapain KKN-LPPM di
kecamatan dalam bentuk bahan tayang (power point dll).

BAB IV
PELAPORAN
A. Ketentuan Laporan KKN
1. Laporan KKN adalah deskripsi tertulis yang memuat subyek, program, dan obyek yang
secara sistematis menggambarkan keseluruhan rangkaian kegiatan KKN, target-target yang
dicapai, kelemahan dan kelebihan, saran-saran, dan rekomendasi.
2. Laporan wajib dibuat secara tertulis oleh peserta KKN yang disyahkan oleh peserta, DPL,
dan pihak pemerintah desa lokasi KKN.
3. Laporan dibuat secara kelompok di tiap-tiap desa.
4. Laporan dikumpulkan rangkap 4 (empat), selambat-lambatnya 1 (satu) mimggu setelah
pelaksanaan KKN.
5. Dari 4 Laporan tersebut 1 laporan diserahkan kepada Kecamatan, 1 laporan diserahkan
kepada Kelurahan, 1 laporan diserahkan ke RW dimana kelompok ber-KKN dan 1 laporan
di serahkan ke LPPM.
6. Untuk laporan ke LPPM disertakan softcopy laporan di CD.
7. Peserta KKN yang tidak membuat laporan secara tertulis dinyatakan tidak lulus.
8. Bobot penilaian adalah 25 % (dua puluh lima persen).
9. Mahasiswa yang melaporkan hasil KKN sesuai dengan jadwal akan diterbitkan sertifikat
KKN sebagai bukti telah menempuh 2 (dua) SKS.
10. Mahasiswa yang tidak memiliki bukti sertifikat KKN, tidak berhak mengikuti ujian skripsi
dan wisuda.
B. Sistematika dan Teknik Penulisan
1. Sistematika laporan mengikuti sebagai berikut.
a. Bab I, Pendahuluan, yang memuat: Pengertian KKN, Landasan Hukum, Tujuan, Waktu
dan Tempat Pelaksanaan, dan Peserta KKN.
b. Bab II, Deskripsi Lokasi KKN, meliputi: Keadaan Geografis dan Demografis.
c. Bab II, Deskripsi Pelaksanaan KKN, meliputi: semua program-program KKN baik
yang terlaksana atau belum, pengorganisasiannya, rencana anggaran, proposal kegiatan,
surat-menyurat, dan lain-lain.

d. Bab IV, Deskripsi Program-Program KKN yang terlaksana dengan analisis tentang
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT). Untuk mengukur keberhasilan
sekaligus hambatan, tantangan, dan penyelesaiannya.
e. Bab V, Penutup, meliputi: simpulan, saran-saran, dan rekomendasi.
f. Bagain akhir berupa lampiran-lampiran, meliputi: nama-nama mahasiswa peserta KKN,
daftar hadir, dokumentsi kegiatan, dan laporan keuangan dan bukti-bukti, dan lain-lain
yang dipandang perlu.

2. Penulisan laporan mengikuti ketentuan sebagai berikut.


a. Diketik dengan computer pada kertas HVS 70 gr, A4, jarak 1,5 spasi, huruf Time New
Roman, font 12.
b. Sampul laporan warna biru tua

BAB V
SISTEM EVALUASI
A. Ketentuan Evaluasi
1. Evaluasi KKN adalah penilaian proses dan hasil dengan derajat keberhasilan yang dicapai
secara maksimal dengan standar-standar keberhasilan yang dinyatakan dengan nilai angka
prestasi.
2. Nilai KKN adalah keseluruhan proses sampai final, yakni: pembekalan mempunyai bobot
25%, pembuatan program, realisasi program, presensi mahasiswa, dan pelaksanaan KKN
50%, dan pelaporan KKN mempunyai bobot 25%.
3. Unsur-unsur kecakapan mahasiswa peserta KKN dinilai adalah: aktivitas, kreativitas,
disiplin, kerjasama dalam teamwork yang solid menjadi standar penilaian Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL).
4. Nilai KKN dilakukan secara individual dalam kelompok peserta KKN dengan
memperhatikan aktivitas, kreativitas, dan kedisiplinan.
5. Penilaian KKN dilakukan oleh DPL, jika DPL berhalangan maka koordinator DPL dapat
memberi penilaian secara obyektif.
6. Kelompok mahasiswa harus menyerahkan laporan ke DPL, selambat-lambatnya tujuh hari
setelah penutupan KKN.
7. Penyerahan nilai KKN kepada BP-KKN oleh DPL selamba-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
batas akhir laporan mahasiswa peserta KKN diserahkan kepada DPL.
B. Rumusan Penilaian
1. Penilaian peserta KKN ditentukan dengan rumus sebagai berikut.

(A x 1) + (B x 2) + (C x 1)
4

Keterangan:
A = nilai pembekalan
B = nilai pelaksanaan
C = nilai laporan
2. Nilai dalam subkomponen di atas dinyatakan dalam angka interval 0-100.

BAB VI
ATURAN TAMBAHAN DAN SANKSI
1. Peserta diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan KKN-B3M yang telah diadakan.
2. Selama masa kegiatan, seluruh peserta KKN tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan
politik praktis, melakukan tindakan asusila, mencemarkan nama baik almamater dan
kegiatan lain yang melanggar hukum dan meresahkan masyarakat.
3. Peserta tidak diperkenankan membawa anak, keluarga pada saat bertugas di lokasi KKN
B3M kecuali mendapatkan izin dari ketua pelaksana.
4. Pemberian sanksi terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
Pertama : menegur mahasiswa yang bersangkutan melalui DPL atau ketua kelompok.
Kedua: Menegur mahasiswa tersebut dengan memanggilnya untuk disidang oleh
panitia. Ketiga: Dalam keadaan yang sangat memaksa, maka sanksi terhadap
pelanggaran yang berat bisa dilakukan di lokasi langsung dan tidak tidak perlu
melalui prosedur pertama dan kedua.
5. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti program kuliah kerja nyata (KKN) dan atau
dinyatakan tidak lulus, wajib memprogram pada tahun berikutnya.

BAB VII
PENUTUP
Penyusunan buku panduan ini tidak lepas dari konteks ruang dan waktu. Maka, di lain
waktu belum tentu buku panduan ini dapat sesuai dan memenuhi kebutuhan dan tuntutan
keadaan. Oleh karena itu, kelemahan-kelemahan yang ada akan dievaluasi dan diperbaiki melalui
mekanisme yang ada. Adapun kekurangan mengenai diatur dan diumumkan melalui produk yang
lazim, misalnya keputusan rektor dan pengumuman LPPMatau BP-KKN UMSurabaya. Hal-hal
yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur kemudian oleh Rektor Universitas
Muhammadiyah Surabaya.

Lampiran 01
Contoh sampul luar
LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH KERJA NYATA TAHUN.
DI DESA/KELURAHAN.
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA..

Disusun
Kelompok Desa:..
Kecamatan:

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA


Bulan . Tahun.

Lampiran 02
Contoh sampul dalam
LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH KERJA NYATA TAHUN.
DI DESA/KELURAHAN.
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA..

Disusun oleh:
1. NamaNIM(Prodi..)
2. NamaNIM (Prodi.)
3. NamaNIM (Prodi.)
4. Dst.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA


Bulan. Tahun

Lampiran 03
Nota Persetujuan DPL:
PERSETUJUAN
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Naskah laporan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun yang bertempat di:
Desa/Kelurahan :.
Kecamatan

:.

Kab./Kota

:.

Waktu Pelaksanaan:tgl, .s.d

Telah disusun sesuai dengan petunjuk dan karena itu kami menyetujui naskah tersebut diajukan
kepada Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya
sebagai komponen penyelesaian program kuliah kerja nyata.
Surabaya,..
Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan,

Ketua LPPM

Ahmad Labib, S.HI, MH

Lampiran 04
Nota Serah Terima Laporan:
BERITA ACARA
PENYERAHAN LAPORAN
Pada hari ini, tempat,bulan,.tahun, telah dilakukan serah teima la.poran KKN
tahun.di Desa/Keluraha., kecamatan, Kabupaten/Kota. Sebanyak 4
(empat) eksemplar beserta 1 (satu) CD copy.

Demikian naskah berita acara penyerahan laporan pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) ini dilakukan dengan sebenarnya.

Yang menerina,

Yang menyerahkan,

..

Lampiran 05
Contoh Daftar Isi Laporan
DAFTAR ISI LAPORAN
Sampul Dalam
Nota Persetujuan Dosen Pembimbing Lapangan
Nota Serah Terima Laporan
Kata Pengantar
Bab I
Pendahuluan
A. Pengertian KKN..
B. Landasan Hukum.
C. Tujuan
D. Waktu dan Tempat.
E. Peserta KKN..
Bab II Deskripsi Lokasi KKN
A. Geografis
B. Demografis.
Bab III Defkripsi Program KKN yang terlaksana
A. Pembekalan
B. Observasi lokasi..
C. Rumusan Program..
D. Pelaksanaan Program..
Bab V Penutup
A. Simpulan
B. Saran-Saran
C. Rekomendasi.
Lampiran-Lampiran..

Lampiran 06
DAFTAR HADIR
PEMBEKALAN PESERTA KKN TAHUN.
SESI PLENO (I)

Jurusan/Prodi :.
Hari/Tanggal :..
Materi

Narasumber

:..

No. Nama Mahasiswa

NIM

Tanda Tangan

1
2
3
4
5
6

BP-KKN,

..

Lampiran 07
DAFTAR HADIR
PEMBEKALAN PESERTA KKN TAHUN..
SESI KEMINATAN (II)

Jurusan/Prodi

Hari/Tanggal

:..

Materi

Narasumber

:..

No. Nama Mahasiswa


1
2
3
4
5
6

BP-KKN

..

NIM

Tanda Tangan

Lampiran 08
DAFTAR HADIR
PEMBEKALAN PESERTA KKN TAHUN.
SESI DESA/KELURAHAN (III)

Kelompok Desa :.

Hari/Tanggal :

Kecamatan

:..

Materi

Kabupaten

Narasumber

Nama Mahasiswa

NIM

No.
1
2
3
4
5
6

BP-KKN,
..

Tanda Tangan

Lampiran 09
DAFTAR HADIR
MAHASISWA PESERTA KKN TAHUN..
Desa/Kelurahan

:.

Kecamatan

Kabupaten

:..

Hari/Tanggal

No.

Nama Mahasiswa

NIM

Tanda Tangan
1.

2
3

2.
3.

4
5

4.
5.

6.

DPL,

Koordinator Desa,

..

Lampiran 10
DAFTAR NILAI
PESERTA KKN TAHUN

Desa/Kelurahan

:..

Kecamatan

Kabupaten

:..

No.

Nama Mahasiswa

NIM

Tanda Tangan
A

NA

2
3
4
5
6

Catatan:

Surabaya,

DPL/Koord. DPL,

= nilai pembekalan

B = nilai pelaksanaan di lokasi


C

= nilai pelaporan

NA = nilai akhir

..

Lampiran 11
FORMULIR PENDAFTARAN
PESERTA KKN TAHUN .

1. Nama

2. NIM

3. Tempat Tanggal Lahir

4. Prodi/Jurusan

5. Fakultas

6. Angkatan

7. Alamat yang muda dihubungi :


8. Nomor Telepon

Dengan ini saya menyatakan mendaftar sebagai peserta KKN Univerisitas Muhammadiyah
tahun.dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut.
a. Terdaftar sebagai mahasiswa semester gasal tahun berjalan dengan menunjukkan bukti lunas
herregetrasi.
b. Foto kopi KRS Semester gasal tahun berjalan.
c. Bukti Lunas SPP sampai dengan semester gasal tahun berjalan.
d. Bukti lunas pembayaran KKN sebesar Rp..
e. Pasfoto berwarna ukuran 4x6 sebanyak 3 (tiga) lembar.
Surabaya,
Mahasiswa

Lampiran 12

PROGRAM KERJA MAHASISWA KKN


DESA/KELURAHAN :.
KECAMATAN

:.

KABUPATEN

:.

No.

Program

Mengetahui DPL,

Mengetahui
Kepala Desa/Lurah

Jenis Kegiatan

Sasaran

Target

Mahasiswa/Pembuat Program:
1. .

(.)

2. .

(.)

3. .

(.)

4. .

(.)

5. .

(.)

6.

(.)

7.

(.)

8.

(.)

Keterangan

Lampiran 13
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAHASISWA
(INDIVIDUAL)
NAMA MAHASISWA

:..

DESA/KELURAHAN

:..

KECAMATAN

:..

KABUPATEN

:..

Hari:. S.d. tanggal:.. s.d. ..


No.

Pukul

Tempat

Uraian Kegiatan

Mengetahui

Surabaya,..

Dosen Pembimbing Lapangan,

Mahasiswa,

..

NIM :

Lampiran 14
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBENTUKAN BP-KKN

A. Tujuan
Untuk membentuk BP KKN sebagai pelaksana KKN PPM yang professional dan
kompeten.
B. Ruang Lingkup
Proses dimulai dari pengajuan permohonan pembentukan BP-KKN sampai penetapan
struktur BP-KKN.
C. Sasaran
1. Rektorat
2. LPPM
3. Dekanat
4. Dosen
5. Karyawan
D. Prosedur dan Bagan Alir
1. LPPM mengajukan permohonan pembentukan BP-KKN ke Rektor
2. Rektor mengundang LPPM dan dekan dilingkungan UMSurabaya
3. Rektor memimpin rapat pembentukan BP-KKN
4. Rektor menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan BP-KKN
5. SK BP-KKN dikirim ke LPPM dan LPPM meneruskan keseluruh yang bersangkutan
6. LPPM mengundang BP-KKN untuk sosialisasi dan koordinasi
7. BP-KKN melaksanakan KKN PPM
8. BP-KKN bertanggung jawab ke LPPM
9. LPPM Bertanggung jawab ke Rektor

Rektor

LPPM

Dekan

Dosen
Karyawan

Proses

BP-KKN

Gambar 2. Bagan proses pembentukan BP-KKN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENENTUAN LOKASI KKN

A. Tujuan
Untuk menentukan wilayah yang strategis sesuai dengan tujuan KKN PPM
B. Ruang Lingkup
proses ini mulai dari penetapan, survey dan penetapan lokasi KKN-PPM
C. Sasaran
1. BP-KKN
2. DPL (Dosen Pembimbing Lapangan)
3. Mahasiswa (peserta KKN)
4. Masyarakat Terkait
D. Prosedur
1. lokasi KKN ditentukan berdasarkan ketentuan berikut :
a. Lokasi KKN ditentukan setelah observasi obyek dan berkonsultasi dengan
pemerintah setempat untuk mengetahui kesiapan lokasi yang akan dijadikan tempat
KKN.
b. Basis lokasi KKN adalah desa/kelurahan yang ada di Propinsi Jawa Timur khususnya
desa/kelurahan terpencil/tertinggal.
c. Jumlah kecamatan dan desa/kelurahan lokasi KKN ditentukan dengan memperhatikan
jumlah mahasiswa peserta KKN dan tema induk KKN PPM.
d. Untuk menjamin pemerataaan kegiatan KKN di desa/kelurahan, mahasiswa
ditempatkan di beberapa desa/kelurahan.
2. Tim KKN (LPPM) melakukan survey ke wilayah/desa-desa yang akan dilakukan
Kegiatan KKN.
3. Tim KKN melaporkan hasil survey di rapat LPPM
4. Ketua LPPM melaporkan ke rapat senat universitas terkait dengan lokasi KKN
5. LPPM melakukan koordinasi dengan BP-KKN yang difasilitasi oleh Rektor untuk
penentuan lokasi KKN.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENDAFTARAN PESERTA KKN
A. Tujuan
Untuk mendata dan mengidentifikasi jumlah calon peserta KKN untuk dijadikan acuan
dalam pengelompokan dan pengorganisasian pelaksanaan KKN.
B. Ruang Lingkup
Proses ini mulai dari pendaftaran peserta sampai dikeluarkannya surat penetapan peserta
KKN.
C. Sasaran
1. BP-KKN LPPM
2. BAAK
3. Bank Jatim
4. Kaprodi
5. Mahasiswa
D. Prosedur dan Bagan Alir
Adapun Prosedur Pendaftaran KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya diatur sebagai
berikut :
1. Mahasiswa mengisikan mata kuliah KKN ke dalam KRS setelah menempuh minimal 110
sks dan sedang menempuh semester VI.
2. Mahasiswa melunasi biaya KKN sesuai ketentuan di Bank Jatim UMSurabaya dan
meminta slip bukti pembayaran.
3. Mahasiswa menukarkan fotocopy slip pembayaran dengan formulir pendaftaran KKN
yang disediakan oleh BP-KKN di LPMM UMSurabaya.
4. Mahasiswa mengisi formulir dan melengkapi berkas-berkas pendaftaran (fotocopy KTP,
KTM dan pas foto berwarna 3X4 sebanyak 2 lembar).
5. Formulir yang sudah disi oleh mahasiswa harus ditandatangani oleh Kaprodi.
6. Mahasiswa menyerahkan formulir yang ditandangani Kaprodi dan berkas-berkas
pendaftaran ke sekretariat BP-KKN di LPPM UMSurabaya sebelum batas akhir yang
ditentukan.
7. BP-KKN mengeluarkan Daftar Peserta KKN disertai daftar kelompok, nama Dosen
Pendamping Lapangan (DPL) dan pembagian lokasi KKN yang sudah ditetapkan oleh

BP-KKN. Mahasiswa yang tidak tercantum di Daftar Peserta KKN berarti tidak
memenuhi salah satu ketentuan persyaratan di atas.
8. Mahasiswa KKN yang terdaftar, mendapatkan buku Pedoman dan baju KKN di LPPM
UMSurabaya dengan menunjukkan KTM serta mengisi bukti pengambilan yang
disediakan oleh BP-KKN.
9. Mahasiswa yang sudah terdaftar diharuskan mengikuti pembekalan KKN, jika tidak
mengikuti tahap pembekalan KKN maka mahasiswa KKN tidak dapat mengikuti tahap
pelaksanaan di lokasi KKN.
10. Apabila mahasiswa berhalangan hadir dalam pembekalan KKN, maka harus
menyerahkan surat izin resmi (jika sakit berupa keterangan dokter, jika kesibukan kerja
berupa surat ijin dari instansi terkait).
11. Mahasiswa yang tidak terdaftar dalam peserta KKN akan mengikuti KKN di tahun
selanjutnya.

Mahasiswa

Membayar biaya KKN di Bank Jatim


Mengisi formulir pendaftaran di LPPM
Persetujuan Kaprodi
Menyerahkan formulir ke LPPM

Daftar peserta KKN


Daftar DPL

Gambar 3. Bagan proses pendaftaran KKN

KRS di BAAK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMBENTUKAN DAN PEMINDAHAN KELOMPOK

A. Tujuan
Untuk mengorganisasikan peserta KKN yang telah terdaftar ke dalam beberapa satuan
yang disebut kelompok.
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini mulai dari pembentukan kelompok sampai pemindahan kelompok.
C. Sasaran
1. BP-KKN
2. Mahasiswa (peserta KKN)
D. Prosedur dan Bagan Alir
Adapun Prosedur dan Bagan Alir Proses Pembentukan dan Pemindahan Kelompok
sebagai berikut :
1. Data peserta KKN yang sudah terdaftar sebagai peserta KKN dalam database BP-KKN.
2. Pengolahan database peserta KKN menyesuaikan titik lokasi sasaran dengan proporsi
lintas program studi.
3. Jumlah peserta KKN untuk tiap kelompok 20-25 mahasiswa.
4. Pengelompokan dan penempatan nama-nama dosen dari masing-masing fakultas yang
ditugaskan menjadi Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
5. Setiap Kelompok didampingi oleh minimal 1 DPL,
6. BP-KKN mengeluarkan Daftar kelompok Peserta KKN beserta lokasi dan DPL.
7. Berdasarkan bidang program yang akan direalisasikan dalam pelaksanaan KKN, peserta
KKN diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok kerja yang dipimpin oleh seorang
ketua kelompok kerja .
8. Berdasarkan lokasi yang akan ditempati, peserta KKN diorganisasikan menjadi
kelompok-kelompok desa yang dipimpin oleh koordinator desa atau kelurahan
(KORDES) dan dibantu dengan bagian-bagian atau unit-unit kegiatan sesuai dengan
kebutuhan.

9. Koordinator desa/kelurahan bertanggungjawab atas penanganan masalah-masalah umum


peserta KKN, misalnya administrasi, akomodasi, transportasi, hubungan dengan
masyarakat setempat dan sebagainya.
10. Untuk memudahkan koordinasi antar desa atau kelurahan dalam satu kecamatan, ditunjuk
Koordinator Kecamatan (KORCAM) yang diketuai oleh seorang ketua dan dibantu
beberapa anggota sesuai kebutuhan.
11. Koordinator Kecamatan (KORCAM) adalah Mahasiswa peserta KKN yang diberi tugas
tambahan sebagai pimpinan untuk mengorganisasikan kegiatan yang bersifat insidental
tingkat Kecamatan, sehingga semua hak dan kewajiban peserta KKN melekat pada
dirinya.
12. Mahasiswa yang tidak sesuai dengan pengelompokan bisa mengajukan pindah kelompok
sesuai dengan ketentuan BP-KKN.
13. Mahasiswa yang diperkenankan melakukan proses pindah kelompok sebagai berikut:
a. Mempunyai penyakit dengan kategori kronis yang membahayakan jiwanya dan
dibuktikan dengan surat keterangan dokter spesialis serta dapat menunjukkan hasil uji
laborat.
b. Mempunyai cacat fisik permanen yang dapat mengganggu aktivitas pada saat KKN.
c. Sedang hamil/telah melahirkan dengan seizin suami melampirkan forocopy kartu
nikah.
14. Pemindahan Kelompok dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut :
a. Mengajukan

permohonan

secara

tertulis

kepada

BP-KKN

Universitas

Muhammadiyah Surabaya dengan disertai alasan kuat pindah kelompok dalam


pelaksanaan KKN.
b. Mahasiswa mengisi formulir pindah kelompok yang disediakan oleh BP-KKN.
c. Formulir yang sudah di isi harus ditandatangani oleh Pembantu Dekan 1.
d. Melengkapi berkas-berkas sesuai poin 13.
e. Menyerahkan formulir pindah dan berkas kepada BP-KKN.
f. BP-KKN akan memproses pemindahan kelompok mahasiswa sesuai dengan alasan
yang diajukan.
g. BP-KKN mengeluarkan surat keputusan pindah kelompok dan daftar kelompok
terbaru.

h. Permohonan diajukan selambat-lambatnya 4 hari setelah dikeluarkannya Daftar


Peserta KKN beserta pengelompokan dan penempatan lokasi KKN. Permohonan
yang melewati batas waktu tersebut tidak akan diproses.
i. Keputusan pengelompokan dan penempatan KKN adalah hak sepenuhnya tim BPKKN.
Mahasiswa
Mengajukan surat pindah ke BP-KKN

Mengisi formulir pindah


Mengetahui wakil dekan

Menyerahkan formulir ke BP-KKN

SK pindah dari BP-KKN


Daftar Kelompok KKN

Gambar 4. Bagan proses pindah kelompok

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENYUSUNAN PROGRAM KELOMPOK
A. Tujuan
Untuk memetakan segala rancangan aksi sesuai hasil survei lokasi KKN dan memastikan
agar semuanya berjalan sesuai rencana dengan memperhitungkan kebutuhan SDM dan
finansial yang tersedia.
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini dimulai dari penyusunan program kelompok sampai dengan terbentuknya
program dalam bentuk draf.
C. Sasaran
1. BP-KKN
2. DPL
3. Mahasiswa
D. Prosedur dan Bagan Alir
Adapun Prosedur dan Bagan Alir Proses Penyusunan Program kelompok KKN diatur
sebagai berikut :
1. Draft program sementara disusun pada waktu pembekalan sesuai dengan survei lokasi
awal.
2. Mahasiswa menyiapkan instrument yang dibutuhkan dalam observasi dan survei.
3. Mahasiswa berkonsultasi dengan DPL mengenai instrument observasi dan survey serta
pelaksanaannya di lokasi KKN yang sudah ditentukan.
4. Mahasiswa dan DPL berkomunikasi dengan kepala pemerintahan setempat mengenai
observasi dan menyamakan persepsi dengan tujuan dari program KKN.
5. Mahasiswa dan DPL melakukan observasi di lapangan sesuai dengan sasaran survei yang
sudah ditentukan, sekaligus melakukan pengenalan terhadap masyarakat dan tokoh-tokoh
setempat.
6. Mahasiswa mengidentifikasi masalah dan menganalisa kebutuhan yang diperlukan dalam
menyelasaikan masalah tersebut.
7. Mahasiswa menentukan pokok-pokok program yang akan di terapkan, serta menyusun
program KKN berdasarkan acuan analisa kebutuhan.

8. Penyusunan Program KKN dilakukan oleh kelompok KKN bersama DPL. Program yang
dibuat oleh masing-masing kelompok harus jelas dan rinci mulai dari tujuan, sasaran,
target pencapaian, rencana anggaran, tempat dan waktu, teknis pelaksanannya dan lain
sebagainya.
9. Program-program yang membutuhkan anggaran besar ditanggung oleh kelompok
penyelenggara kegiatan dengan tujuan supaya mahasiswa mandiri dan menambah
link/relasi dengan membuat proposal sendiri.
10. Program diprioritaskan sedapat mungkin yang mudah dilaksanakan sesuai dengan tema
yang sudah ditentukan.
11. Agar lebih memudahkan dalam mengontrol setiap program supaya

membuat time-

schedule, papan agenda kegiatan, penanggungjawab kegiatan, dan lain sebagainya serta
diklasifikasikan sesuai dengan program-program yang sudah ditentukan.
12. Mahasiswa menyusun proposal program KKN di damping oleh DPL.
13. Mahasiswa melakukan minilokakarya bersama seluruh kelompok, DPL dan BP-KKN di
UMSurabaya, untuk menentukan kelayakan antara program KKN dengan tema KKN
yang sudah ditentukan oleh BP-KKN.
14. Fiksasi program KKN.
Draft program sementara saat pembekalan

Survey kelompok ke titik lokasi KKN

Penyusunan program kelompok didampingi DPL

Minilokarya seluruh kelompok KKN UMSurabaya

Fiksasi program KKN


Gambar 5. Bagan penyusunan program KKN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENCAIRAN DANA PROGRAM
1. Pencairan Dana oleh Universitas ke BP-KKN
A. Tujuan
Untuk mencairkan dana dari Universitas ke BP-KKN agar operasinal kegiatan KKN
berjalan dengan lancar.
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini mulai dari pengajuan dana sampai realisasi dana program dari Universitas ke
BP-KKN.
C. Sasaran
1. Rektor
2. BAK
3. BP-KKN
D. Prosedur dan Bagan Alir
1.
2.
3.
4.

Surat Permohonan Pencairan dana kepada rektor yang diketahui oleh Ketua LPPM
Rektor memberikan memo kepada Wakil Rektor II
Wakil Rektor II memberikan memo kepada kepala BAK
BAK mencairkan dana ke BP KKN sesuai yang disetujui oleh Warek II selaku bidang
keuangan.

Surat permohonan pencairan dana oleh LPPM

Rektor

Wakil Rektor II

Kepala BAK

Dana ke BP-KKN
Gambar 6. Bagan proses pencairan dana oleh universitas ke BP-KKN

2. Pencairan Dana Operasional BP-KKN


A. Tujuan
Untuk mengatur pengelolaan dan pengawasan keuangan BP-KKN secara sistematis dan
optimal.
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini mulai pengajuan dana operasional dari LPPM oleh BP-KKN.
C. Sasaran
1. LPPM
2. BP-KKN
D. Prosedur dan Bagan Alir
1. BP-KKN mengajukan permohonan pencairan dana operasional ke LPPM.
2. LPPM memberikan memo ke Bendahara LPPM.
3. Bendahara LPPM mencairkan dana sesuai dengan keputusan ketua LPPM.

BP-KKN

LPPM

Bendahara LPPM

Gambar 7. Bagan proses pencairan dana operasional BP-KKN

3. Pencairan Dana dari BP-KKN ke Mahasiswa


A. Tujuan :
Untuk mengatur pencairan dana dari BP-Ke mahasiswa supaya berjalan dengan
sistematis dan optimal.
B. Ruang Lingkup
Proses ini mulai dari pengajuan dana dari BP-KKN sampai realisasi anggaran untuk
mahasiswa/kelompok.
C. Sasaran :
1. BP-KKN.
2. Mahasiswa
D. Prosedur dan Bagan Alir
1. Mahasiswa mengajukan proposal kegiatan yang sudah di verifikasi kepada BPKKN.
2. Mahasiswa mengajukan surat permohonan pencairan yang disetujui oleh DPL.
3. Mahasiswa mengajukan surat permohonan pencairan dana yang disahkan oleh Ketua
BP-KKN
4. Bendahara BP-KKN mencairkan dana ke masing-masing kelompok.

Mahasiswa

Proposal + Surat Pemohonan Dana

Mengetahui DPL

BP-KKN

Bendahara BP-KKN

Dana Realisasi
Gambar 8. Bagan proses pencairan dana oleh BP-KKN ke Mahasiswa

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


FUND RISING (Sponshorship)

A. Tujuan
Untuk membantu pelaksanaan dan memperlancar kegiatan KKN PPM agar berjalan
dengan baik dan optimal.
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini dimulai dari mengajukan proposal pengajuan proposal ke sponshorship
sampai realiasasi dari sponshorship.
C. Sasaran
1. LPPM
2. DPL
3. Mahasiswa
D. Prosedur
1. Mahasiswa membuat proposal dengan bimbingan DPL sesuai dengan program yang akan
diterapkan.
2. Mahasiswa mengajukan proposal untuk ditandatangani oleh ketua LPPM
3. Mahasiswa mengajukan proposal ke sponshorship.
4. DPL melakukan pengawasan/control tempat proposal dan pencairan.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENDAMPINGAN DPL

A. Tujuan
Untuk melakukan proses pendampingan terhadap kelompok mahasiswa berbasis
optimalisasi program KKN PPM
B. Ruang Lingkup
Prosedur dimulai dari proses dari proses pendampingan awal hingga akhir kegiatan
oleh DPL.
C. Sasaran
1. Dosen Tetap yayasan maupun dosen tetap DPK
2. DPL
3. Mahasiswa
D. Prosedur
1. DPL mendampingi mahasiswa mulai saat pembekalan KKN.
2. DPL membimbing teknis rencana penyusunan program kerja.
3. DPL mendampingi saat pembukaan dan terjun di lapangan.
4. DPL membimbing mahasiswa melakukan observasi lapangan dalam rangka
menyusun program kerja.
5. Menjaga dan membina disiplin mahasiswa agar menunaikan tugas dengan penuh
tanggung jawab sesuai dengan aturan yang berlaku.
6. Membimbing mahasiswa dalam setiap langkah operasional KKN minimal 1-2 kali
seminggu.
7. Menampung segala permasalahan yang timbul dan hambatan yang dihadapi
mahasiswa serta memberikan sarana dan bantuan cara pemecahannya.
8. Memantau, mengendalikan, mengarahkan, mengawasi kegiatan dan perilaku serta
memberikan semangat mahasiswa baik secara individual maupun kelompok agar
selalu mengarahkan kepada pencapaian KKN PPM.
9. Menjadi penghubung antara mahasiswa dan pengelola daerah/instansi, tokoh
masyarakat dan membina kerjasama mahasiswa.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PELAPORAN

A. Tujuan
Sebagai bahan evaluasi perbaikan kegiatan pelaksanan KKN kedepannya agar lebih
baik dan professional.
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini mulai dari pembuatan awal laporan sampai dengan laporan akhir secara
tertulis.
C. Sasaran
1. Rektorat
2. LPPM
3. BP KKN
4. Koordinator DPL
5. DPL
6. Mahasiswa
D. Prosedur
1. Mahasiswa membuat laporan tertulis yang kemudian dikonsulkan kepada Dosen
Pendamping Lapangan (DPL) dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Laporan KKN adalah deskripsi tertulis dengan pendekatan ilmiah yaitu obyektif,
sitematis, akurat, praktis dan komunikatif.
2. Laporan KKN ada dua macam :
a) Tertulis.
b) Lisan dengan menggunakan Slide Power Point.
3. Laporan dibuat secara kelompok.
4. Laporan dikumpulkan rangkap 4 (empat), selambat- lambatnya 1 (satu) minggu
setelah pelaksanaan KKN.
5. Peserta yang tidak membuat laporan KKN secara tertulis maupun lisan dinyatakan
tidak LULUS.
6. Mahasiswa yang telah mengumpulkan laporannya, maka akan diterbitkan sertifikat
KKN.

2. Mahasiswa melakukan Presentasi dari hasil kegiatan KKN.


3. DPL mengesahkan Laporan KKN kelompok dengan memberikan tanda tangan.
4. Mahasiswa Mengumpulkan laporan ke BP KKN.
5. BP-KKN Mengesahkan Laporan mahasiswa yang kemudian dikumpulkan di LPPM.
6. Koordinator dosen pendamping lapangan membuat laporan kepada LPPM tentang
pelaksanaan KKN oleh mahasiswa
7. Dosen pendamping lapangan membuat laporan kepada LPPM tentang pelaksanaan KKN
PPM oleh mahasiswa
8. LPPM Bertanggung jawab melaporkan tentang pelaksanaan KKN melalui Wakil Rektor
I ke Rektor.
Mahasiswa
membuat laporan

DPL

Revisi

Tidak

BP-KKN

Gambar 9. Bagan proses pelaporan KKN

Ya

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENILAIAN

A. Tujuan
Untuk melakukan penilaian terhadap proses dan hasil dengan derajat keberhasilan yang
dicapai secara maksimal. Penilaian menggunakan standar penilaian acuan kriteria (PAK). Dalam
standar ini kriteria nilai kelulusan telah ditetapkan, misalnya peserta KKN dapat ditetapkan telah
lulus jika mendapat nilai minimal B (baik), peserta KKN kemungkinan mendapat nilai di atas
standar atau di bawah standar kelulusan. Jika nilai yang didapatkan di atas standar, mereka dapat
ditetapkan lulus, sebaliknya jika peserta KKN mendapatkan nilai di bawah standar, secara
otomatis mereka belum ditetapkan lulus.
Berikut disajikan kriteria nilai kelulusan pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Lapangan
Belajar Bersama Masyarakat (KKN-LPPM) tahun 2016.

Tabel 1
Kriteria Nilai Kelulusan
Interval Persentase
Tingkat Penguasaan

Nilai Ubahan Skala Tujuh


Keterangan

1-4

EA

80-100

Istimewa

70-79

3,5

AB

Amat Baik

66-69

Baik

60-65

2,5

BC

Cukup Baik

55-59

Cukup

40-54

1,5

Kurang

0-39

Gagal

B. Ruang Lingkup
Proses ini mulai dari penilaian awal sampai penyampaian laporan penilaian akhir. Empat
kriteria penilaian meliputi (1) pembekalan, (2) pembuatan program, (3) realisasi program, dan
(4) laporan akhir. Berikut disajikan tabel kriteria penilaian.

C. Sasaran
1. LLPPM
2. BP-KKN
3. Mahasiswa (peserta KKN)
D. Prosedur
1. Penilaian ditentukan berdasarkan ketentuan berikut.
a. Nilai KKN adalah keseluruhan proses sapai final, yakni: pembekalan, pembuatan
program, realisasi program, danlaporan akhir.
b. Unsur-unsur kecakapan mahasiswa peserta KKN dinilai adalah: aktivitas, kreatifitas,
disiplin, dan kerjasama.
c. Penilaian KKN dilakukan oleh DPL, jika DPL berhalangan maka koordinator DPL
dapat memberi penilaian secara obyektif.
9. Dosen Pendamping Lapangan (DPL) melakukan evaluasi dengan melakukan penilaian
kepada mahasiswa.
10. DPL Menyerahkan rekapan penilaian ke BP-KKN.
11. BP-KKN membuat rekapan nilai yang kemudian mencetak sertifikat untuk mahasiswa.
12. Penyerahan nilai KKN kepada BP-KKN oleh DPL selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari
setelah batas akhir laporan mahasiswa peserta KKN diserahkan kepada DPL, jika dalam
batas waktu 7 hari tidak ada laporan penilaian maka secara otomatis peserta akan
mendapatkan nilai A.

DPL melakukan penilaian

BP-KKN

LPPM

BAAK

Nilai KKN

Gambar 10. Bagan proses penilaian


format Penilaian Pembekalan

No.

Aspek

Kehadiran

Partisipasi dalam
kelompok

Penyelesaian
tugas

Uraian
Hadir dalam kegiatan sesuai dengan jumlah dan jam
efektif, serta tepat waktu.
- Aktif bertanya dan mengemukakan pendapat.
- Kritis dan kreatif menemukan inovasi program
- Dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
- Dapat melaksanakan tugas dengan tepat.

Kriteria Penilaian
Skor 0 : bila deskripsi tidak ada yang
muncul
Skor 1 : bila deskripsi muncul kurang
sempurna
Skor 2 : bila deskripsi muncul secara
sempurna

............................,...............2016
Dosen Pembimbing Lapangan,

.....................................................
Skor maksimal adalah 3 x 2 = 6
Nilai = Skor Total x 100 =
6

Skor

FORMAT PENILAIAN PEMBUATAN PROGRAM


No.

Aspek

Aktvitas

Kreativitas

Disiplin

Kerja sama

Presentasi

Analisis kodisi lingkungan

Penetapan program
Pemilihan pendekatan dan
metode
Rencana langkah-langkah
kegiatan

8
9
10

Anggaran

11
12

Rencana alokasi waktu


Rencana evaluasi

13

Proposal

Uraian
Keterlibatan mahasiswa dalam observasi dan
menyusun program kerja
Alternatif program kerja yang ditawarkan
Semangat dan konsistensi dalam membuat
program kerja
Memberikan
tawaran
dan
menghargai
keputusan kelompok dalam memilih program
kerja
Kemampuan menyampaikan program kerja
secara detail
Kecermatan
menganalisis
kebutuhan,
permasalahan, dan solusi masyarakat
Akurasi pemilihan program kerja
Ketepatan dalam implementasi program kerja
Kejelasan SOP dalam menjalankan program
kerja
Kejelasan sumber dan anggaran pelaksanaan
program kerja
Perhitungan waktu pelaksanaan program kerja
Kejelasan evaluasi setiap program kerja
Ketepatan format dan waktu pengumpulan
proposal

Jumlah (skor total)

Kriteria Penilaian
Skor 0 : bila deskripsi tidak ada yang muncul
Skor 1 : bila deskripsi muncul kurang
sempurna
Skor 2 : bila deskripsi muncul secara
sempurna

............................,...............2016
Dosen Pembimbing Lapangan,

Skor maksimal adalah 13 x 2 = 26


Nilai = Skor Total x 100 =
26

.....................................................

Skor

FORMAT PENILAIAN REALISASI PROGRAM


No.

Aspek

Presensi mahasiswa

Aktvitas

Kreativitas

Disiplin

Kerja sama

Pemilihan program
Pemilihan
pendekatan
dan metode
Rencana langkah-langkah
kegiatan

8
9
10

Anggaran

11
12

Rencana alokasi waktu


Rencana evaluasi
Jumlah (skor total)

Uraian
Jumlah kehadiran dalam merealisasikan
program kerja
Keterlibatan mahasiswa dalam merealisasikan
program kerja
Alternatif program kerja yang realisasikan
Semangat
dan
konsistensi
dalam
merealisasikan program kerja
Bekerja sama dalam merealisasikan program
kerja, baik dengan anggota kelompok, warga,
aparat penegak hukum, atau pemerintah.
Akurasi pemilihan program kerja
Ketepatan pendekatan dalam implementasi
program kerja
Kejelasan SOP dalam menjalankan program
kerja
Kejelasan sumber dan anggaran pelaksanaan
program kerja
Perhitungan waktu pelaksanaan program kerja
Kejelasan evaluasi setiap program kerja

Kriteria Penilaian
Skor 0 : bila deskripsi tidak ada yang muncul
Skor 1 : bila deskripsi muncul kurang
sempurna
Skor 2 : bila deskripsi muncul secara
sempurna

............................,...............2016
Dosen Pembimbing Lapangan,

Skor maksimal adalah 12 x 2 = 24


Nilai = Skor Total x 100 =
24

.....................................................

Skor

FORMAT PENILAIAN LAPORAN AKHIR


No.

Aspek

Uraian

Pengesahan

DPL, Camat, Ketua LPPM

Presentasi

Kemampuan menjelaskan laporan kepada BP KKN

Format

Ketepatan sistem penulisan laporan akhir

Kelengkapan
administrasi
Kelengkapan
dokumentasi
Kelengkapan jumlah
laporan

Daftar peserta, surat, ttd, notula, daftar kegiatan,


daftar sponsor, anggaran, daftar peralatan, dll.

Bentuk laporan

soft copy dan hard copy

Artikel

Laporan diekstrak menjadi artikel penelitian

4
5
6

Peta lokasi, foto, rekaman


LPPM, desa, kecamatan, Bakesbang, dll

Jumlah (skor total)

Kriteria Penilaian
Skor 0 : bila deskripsi tidak ada yang muncul
Skor 1 : bila deskripsi muncul kurang
sempurna
Skor 2 : bila deskripsi muncul secara
sempurna

............................,...............2016
Dosen Pembimbing Lapangan,

Skor maksimal adalah 8 x 2 = 16


Nilai = Skor Total x 100 =
16

.....................................................

Skor

Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat


Universitas Muhammadiyah Surabaya
Jalan Sutorejo 59 Telp. (031) 3811966, Fax. (031) 3813096

DAFTAR NILAI PESERTA


KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2016

Desa/Kelurahan

:........................................

Kecamatan

:........................................

Kabupaten

:........................................

Nilai
No.

NIM

Nama

Prodi
A

Nilai Akhir

1
2
3
4
N

Keterangan:
A = Pembekalan
B = Pembuatan Program
C = Realisasi Program
D = Laporan Akhir

Surabaya,.2016

Nilai Akhir = (A) + (B) + (C) + (D)/4

..

DPL/Koord. DPL,

Huruf

LAMPIRAN UNTUK DPL

1. LOG BOOK DPL


No.
Pelaksanaan

Kegiatan

Uraian Kegiatan

DPL,

Output

Ketua Kelompok,

.......................................................................
Mengetahui,
Koordinator DPL

Muriedha Isnawati, SH.,MH.

2. LAPORAN KEGIATAN DPL


FORMAT LAPORAN
1. Cover
2. Halaman Pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Bab I Pendahuluan
a. Analisa Situasi
b. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu
2. Lokasi
3. Jumlah peserta
Bab II

Pelaksanaan Kegiatan
a. Program Kerja
b. Realisasi Program Kerja

Bab III

Evaluasi Kegiatan
a. Evaluasi Kinerja Peserta KKN
b. Evaluasi Kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Masyarakat
dan Mitra
c. Kejadian Khusus

Bab IV Penutup
a. Kesimpulan
b. Kritik dan Saran
c. Rekomendasi
6. Lampiran
a. Foto Kegiatan
b. Log Book DPL

3. LAPORAN PROGRAM IBM (IPTEK BAGI MASYARAKAT)


FORMAT LAPORAN
Cover Proposal
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
RINGKASAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Analisa Situasi
1.2. Permasalahan Mitra (2 Mitra Kelompok Masyrakat)
BAB II.TARGET DAN LUARAN
2.1. Target
2.2. Luaran
BAB III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Solusi
3.2. Metode Pendekatan
3.3. Rencana Kegiatan
BAB IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
BAB V. BIAYA DAN JADWAL
5.1. Anggaran Biaya
5.2. Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Peneliti
Lampiran 2. Gambaran IPTEKS
Lampiran 3. Peta Lokasi
Lampiran 4. Surat Kerjasama Mitra

4. FORMAT PENILAIAN DPL


a. Nama DPL : .........................
b. Kelompok : ........................
c. Lokasi
: .........................
d.
Indikator
Penilaian
Keaktifan
Kesesuaian
Laporan Kegiatan
Proposal IBM

Bentuk Penilaian

Keterangan

Anda mungkin juga menyukai