PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa
setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber
daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, dan terjangkau. Usaha ke arah itu sesungguhnya telah dirintis
pemerintah dengan menyelenggarakan beberapa bentuk jaminan sosial di bidang
kesehatan, diantaranya adalah melalui PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek
(Persero) yang melayani antara lain pegawai negeri sipil, penerima pensiun,
veteran, dan pegawai swasta. Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu,
pemerintah memberikan jaminan melalui skema Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Namun demikian,
skema-skema tersebut masih terfragmentasi, terbagi- bagi. Biaya kesehatan dan
mutu pelayanan menjadi sulit terkendali.1
Untuk mengatasi hal itu, pada 2004, dikeluarkan Undang-Undang No.40
tentang
Sistem
Jaminan
Sosial
Nasional
(SJSN).
UU
40/2004
ini
(JKN)
akan
diselenggarakan
oleh
BPJS
Kesehatan
yang
menurut sasaran
hingga 100%. Jumlah pasien sebelum adanya JKN-BPJS berkisar 40-50 per hari;
sedangkan setelah JKN berkisar antara 100-130 pasien per hari.9
Beberapa penelitian juga membahas tentang beberapa kendala pelaksanaan
program JKN-BPJS juga belum maksimal terkait dengan keterlambatan klaim
oleh rumah sakit kepada BPJS, perbedaan tarif layanan terhadap Paket INACBGs, Teknologi Informasi JKN yang masih sering mengalami gangguan, masih
kurangnya SDM Pelaksana pada tatanan non-medis untuk hal administrasi dan
pemberkasan program JKN.10,11
Berdasarkan latar belakang tersebut,penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh
mengenai Profil Persalinan di era JKN-BPJS di RSUP.Prof.Dr. R. D. Kandou
Manado.
B. Rumusan Masalah
Berdasaskan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: Bagaimana profil persalinan di era JKN-BPJS di
RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui profil persalinan di era JKN-BPJS di RSUP. Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi instansi terkait: sebagai masukan dan informasi dari program kesehatan
dalam rangka memperluas pengetahuan tentang program JKN-BPJS dan
sebagai sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut mengenai program
JKN-BPJS.
2. Bagi Ibu Hamil: Sebagai masukan dan informasi kepada ibu hamil tentang
program JKN-BPJS di rumah sakit.
3. Bagi peneliti: Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan memperluas
pengetahuan tentang program JKN-BPJS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan upaya untuk mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi seluruh rakyat Indonesia melalui
pembiayaan kesehatan yang memberdayakan masyarakat (gotong royong) dan
membuka akses pelayanan kesehatan seluas-luasnya kepada masyarakat. BPJS
Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan badan hukum publik yang
dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Berbeda dengan program Jaminan Persalinan (Jampersal) yang
telah dilaksanakan pemerintah 1 Januari 2011 yang khusus bagi perempuan
hamil yang tidak memiliki jaminan pembiayaan persalinan. Program JKN
diwajibkan bagi seluruh perempuan di Indonesia tanpa melihat status sosial
ekonomi mereka. Didukung oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional yang dioperasikan oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, sejak 1 Januari 2014, JKN secara resmi
dilaksanakan. 1,2,9
Implementasi JKN dalam SJSN tahun 2014 adalah untuk menurunkan Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) karena target RPJMN
2015-2019 harus segera dapat dicapai sehingga identifikasi perlindungan akses
melalui jaminan pembiayaan persalinan dengan kepesertaan dalam JKN menjadi
penting. Sejalan dengan peningkatan cakupan SJSN maka peserta Jampersal
secara bertahap akan menjadi peserta JKN. Lingkup paket manfaat jampersal
menjadi bagian dari paket manfaat JKN yang komprehensif sesuai dengan
kebutuhan medis, kecuali ha-hal yang bersifat nonmedis seperti biaya
transportasi.4,12
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pelaksanaan
Program
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(JKN)
untuk
pengelolaan
keuangan
yang
efisien,
efektif,
4. Membantu
menyiapkan
ibu
untuk
menyusui
dengan
sukses,
hidramnion.
Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu
tablet setiap hari, minimal 90 tablet.
Pemberian imunisasi tetanus toksoid
(TT)
lengkap
(sesuai
tetanus.
Pemeriksaan HB (Haemoglobin)
7 Pemeriksaan VDRL
8 Perawatan payudara
9 Senam hamil
10 Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
11 Pemeriksaan protein urine atas indikasi
12 Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
13 Pemberian terapi kapsul Yodium untuk daerah endemis gondok
14 Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria
C. Tata laksana pelayanan
1. Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4x selama kehamilan,
dengan ketentuan waktu minimal 1x pada trimester I, minimal 1x pada
trimester II dan minimal 2x pada trimester III (Depkes, 2006).
2. Pemeriksaan kehamilan (ANC) yang dibiayai oleh program ini
mengacu pada buku Pedoman KIA, dimana selama hamil, ibu hamil
diperiksa sebanyak 4 kali disertai konseling KB dengan frekuensi 1 kali
pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan
ketiga. Pemeriksaan kehamilan yang jumlahnya melebihi frekuensi diatas
pada tiap-tiap triwulan tidak dibayarkan lagi oleh JKN. Melainkan masuk
ke kapitasi bersama penyediaan obat-obatan, reagensia dan bahan habis
pakai yang diperuntukkan bagi pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas,
dan KB pasca salin serta komplikasi yang mencakup seluruh sasaran ibu
hamil,bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
10
12
13
9) Kartu ibu dan buku kesehatan ibu dan anak (Buku KIA) disediakan oleh
faskes sebagai pencatatan dan pemantauan status kesehatan peserta kebidanan.
10) Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dapat menagihkan tariff pelayanan
persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar sebesar Rp 750.000,00
(tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) dan pelayanan tindakan pasca persalinan
sebesar Rp 175.000,00 (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) hanyalah
Puskesmas yang ditetapkan sebagai Puskesmas PONED (Pelayanan Obstretrik
Neonatal Emergensi Dasar).
11) Apabila pelayanan persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar
ditagihkan oleh FKTP lain selain Puskesmas PONED, maka disetarakan sesuai
tarif persalinan pervaginam normal sebesar Rp 600.000,00 (enam ratus ribu
rupiah )
12) Pelayanan KB dapat diberikan dan ditagihkan oleh FKTP
13) Kantor cabang agar berkoordinasi dengan BKKBN di masing-masing daerah
terkait ketersediaan alat dan obat kontrasepsi (alkon)
14) Penagihan biaya pelayanan oleh jejaring melalui faskes induk, pemotongan
biaya pembinaan terhadap jejaring oleh faskes induk maksimal 10% dari total
klaim (Permenkes nomor 28 tahun 2014)
15) Khusus pelayanan KB MOP/vasektomi dapat diberikan pada FKTP yang
ditunjuk berdasarkan rekomendasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan kompetensi dan kelengkapan sarana dan prasarana faskes.1,14
14
16
d. Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas kesehatan kepada BPJS Kesehatan
maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran aplikasi INA
CBGs Kementerian Kesehatan yang berlaku) dan hardcopy (berkas pendukung
klaim).
e. Tagihan klaim di fasilitas kesehatan lanjutan menjadi sah setelah mendapat
persetujuan dan ditandatangani Direktur/Kepala Fasilitas Kesehatan lanjutan dan
Petugas Verifikator BPJS Kesehatan.
f. Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota
BPJS Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan kelengkapan administrasi
umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut:
1) Rekapitulasi pelayanan
2) Berkas pendukung masing-masing pasien, yang terdiri dari:
a) Surat Eligibilitas Peserta (SEP)
b) Surat perintah rawat inap
c) Resume medis yang ditandatangani oleh DPJP
d) Bukti pelayanan lain yang ditandatangani oleh DPJP (bila diperlukan), misal:
- Laporan operasi
- Protokol terapi dan regimen (jadual pemberian obat) pemberian obat khusus
- Perincian tagihan Rumah Sakit (manual atau automatic billing)
- Berkas pendukung lain yang diperlukan
E. Ruang Lingkup
a. Pelayanan Kebidanan dan Neonatal oleh:
1) Puskesmas/Puskesmas PONED/Klinik/Dokter praktik perorangan
beserta
praktik Mandiri)
2) Bidan Praktik Mandiri yang menjadi jejaring faskes tingkat pertama
yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan Bidan Praktik
17
Fasilitas Kesehatan
Tingkat
klinik
luar
ANC dan
praktek
tingkat
18
SERVICEFEE FOR
penagihannya
melalui
faskes
tingkat pertamanya.
Tarif (Rp)
600.000
750.000
175.000
125.000
19
I.
Besaran
tarif persalinan
merupakan
III.
IV.
V.
induknya.
Kecuali pada daerah tidak ada Faskes tingkat pertama (ditetapkan
melalui SK Kepala Dinas Kesehatan setempat), maka bidan
desa/bidan praktik mandiri dapat menjadi faskes tingkat pertama
yang bekerjasama langsung dengan BPJS Kesehatan
dan
Persalinan dan
Kebidanan
pertama
Penjaminan persalinan normal di faskes rujukan tingkat lanjutan
III.
IV.
V.
20
Kesehatan
berlaku.
Pada kasus persalinan pervaginam normal atau dengan penyulit,
VI.
iii.
iv.
bulan.
Orang tua bayi harus kembali ke Kantor Cabang BPJS
Kesehatan untuk mengurus kartu kepesertaan bayinya dengan
melampirkan salinan Akte Kelahiran atau Surat Keterangan
Lahir atau Kartu Keluarga dalam waktu maksimal 3 bulan
21
berlaku).
Apabila setelah 3 bulan kartu BPJS Kesehatan bayi belum
diurus maka penjaminan untuk bayinya akan dihentikan
sementara sampai dilakukan pengurusan kartu.
SEP
22
F. Manfaat
Manfaat program JKN-BPJS dengan penerapan kebijakan program Casemix INACBGs secara umum berupa manfaat medis dan manfaat ekonomi. Dari segi medis,
para klinisi dapatmengembangkan perawatan pasien secara komprehensif, tetapi
langsung kepada penanganan penyakit yang diderita oleh pasien. Secara ekonomi,
dalam hal ini keuangan (costing) kita jadi lebih efisien dan efektif dalam
penganggaran biaya kesehatan.Sarana pelayanan kesehatan akan mengitung dengan
cermat dan teliti dalam penganggaranya.
a. Manfaat Bagi Pasien
i.
ii.
derajat keparahan
Dengan adanya batasan pada lama rawat (length of stay) pasien mendapatkan
perhatian lebih dalam tindakan medis dari para petugas rumah sakit, karena
berapapun lama rawat yang dilakukan biayanya sudah ditentukan.
Pasien menerima kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Mengurangi pemeriksaan dan penggunaan alat medis yang berlebihan oleh
iii.
iv.
ii.
iii.
sebenarnya.
Dapat meningkatkan mutu & efisiensi pelayanan Rumah Sakit.
Bagi dokter atau klinisi dapat memberikan pengobatan yang tepat untuk
kualitas
pelayanan
lebih
baik
berdasarkan
derajat
keparahan,
23
v.
vi.
vii.
masing-masing klinisi.
Keadilan (equity) yang lebih baik dalam pengalokasian budget anggaran.
Mendukung sistem perawatan pasien dengan menerapkan Clinical
Pathway.
ii.
kesehatan.
Dengan anggaran pembiayaan yang efisien, equitas terhadap masyarakat
iii.
iv.
24
G. Kerangka Konsep
Keterangan
yang diteliti
BAB III
25
METODDLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian yang dilakukan bersifat Retrospektif Deskriptif.
2. Subyek penelitian
a. Populasi Penelitian adalah seluruh ibu hamil yang menjalani persalinan di
bagian Obstetri Ginekologi RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
periode 1 Januari 2016 30 Juni 2016.
b. Sampel penelitian adalah seluruhibu hamil yang menjalani persalinan
Ginekologi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari
2016 30 Juni 2016.
c. Kriteria restriksi
i.
Kriteria inklusi
1. Ibu hamil yang menjalani persalinan dengan program JKN-BPJS di
bagian Obstetri Ginekologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
2. Ibu hamil pervaginam yang menjalani persalinan, baik itu
persalinan pervaginam, ataupun persalinan perabdominam yang
menggunakan program JKN-BPJS.
3. Ibu hamil yang menjalani persalinan dan tercatat dalam buku partus
dan buku register di bagian Obstetri Ginekologi RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado.
3. Rencana pengolahan dan analisa data
Data penelitian yang didapatkan dikumpulkan secara retrospektif dari buku
partus dan buku register di bagian Obstetri Ginekologi, serta buku di sub
bagian perinatologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Kemudian seluruh
data yang dikumpulkan diolah dengan analisa presentase dan disajikan dalam
bentuk table.
B. Waktu Penelitian
Waktu diadakannya penelitian ini selama periode oktober November 2016
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di bagian Obstetri Ginekologi RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Mando.
D. Variabel
26
27