Struktur dan sifat termal dari perak 1,9 nonanaditiolat (AgNDT) menggunakan
spektroskopi DRIFT (Diffuse Reflectance Infrared Fourier Transform), sinar-X (XRD),
analisis termogravimetri (TGA), DSC (Differential Scanning Calorimetry), dan analisis
dasar. Menurut data XRD, AgnDT memiliki struktur berlapis dengan kualitas yang
rendah. Kualitas rendah ini dikarenakan kandungan kadar Ag sebanyak 20% dan
berikatan pada atom sulfur. Data spektroskopi DRIFT mengindikasikan bahwa rantai
karbon mengikat ikatan trans disekitarnya. Spektroskopi DRIFT menyarankan bahwa
AgNDT harus bersuhu >530 K tanpa ada fase termodinamik, hasil ini juga ditunjukan
pada analisis TGA dan DSC. AgNDT tidak menampakkan sifat Kristal cair saat
dipanaskan karena adanya dua ikatan Ag-S pada AgNDT, walaupun setiap atom Ag
berikatan trigonal dengan sulfur, seperti pada perak monotiolat (AgSR).
Pendahuluan
Campuran dari Ag+ dan komponen dasar, thiol organic yang tidak bercabang biasanya
membentuk endapan yang sukar larut. Hasilnya berupa padatan dengan lapisan-lapisan yang tidaj
terhitung, berupa 2 dimensi dan lapisannya berstruktur non molekuler.
Lapisan AgSR memperlihatkan sifat Kristal cair saat meleleh. Hal ini dikarenakan
koordinasi dari Ag ke thiolat berubah dari trigonal menjadi diagonal dengan lapisan-lapisan CH3
CH3.
Natan, dkk berkata bahwa komponen berlapis juga terbentuk dari campuran Ag+ dan 1,5
pentanaditiol. Tapi tidak seperti AgSR, komponen ini tidak menunjukkan sifat Kristal cair ketika
meleleh. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya ikatan kovalen antar lapisannya.
Karakteristik struktur dari perak ditiolat menjadi perhatian utama yang menghubungkan
dengan struktur ditiol organic pada Ag dan Ar. Ditiol dikenal dapat menyerap Ar sebagai
resolusi 4 cm-1 yang sebelumnya menggunakan pengukuran KBr murni sebagai blanko. Suhu
dari sampel naik 10 K/menit.
Hasil dan Pembahasan
Gambar 1 menunjukkan data hasil spektrum XRD untuk AgNDT. Hanya beberapa
puncak yang teridentifikasi pada spectrum XRD untuk perak 1,5 pentana ditiolat. Hal ini
dikarenakan AgNDT mempunyai struktur berlapis yang berkualitas rendah tiap lapisannya.
Analisis menunjukan perbandingan dari sulfur dan perak yaitu 1,24 : 1,00. Hasil perbandingan
yang demikian disebabkan karena variasi perbandingan molar pada komponen pertama yang
disintesis, karena perak kurang reaktif terhadap sulfur. Jadi, ikatan Ag-S akan lebih sukar terjadi
dibanding AgSR.
AgSR diketahui mempunyai komposisi materi yang detail karena proses terbentuknya
melalui 2 tahapan mekanisme kristalisasi, ikatan koordinasi antara Ag dan S yang terjadi sangat
kuat karena terbentuk secara natural dan adanya gaya Van Der Waals.
Pada AgNDT, ditiol memiliki 2 grup SH yang dapat berkoordinasi dengan ion Ag+.
Dalam hal ini, peneliti menduga bahwa pada proses pembentukan AgNDT, bidang-bidang kecil
yang terdapat pada AgNDT terbentuk pada tahap awal pembentukan Kristal AGNDT. Bidangbidang ini saling melekat dalam 3 dimensi sesuai yang tergambar pada skema 1. Proses inilah
yang menyebabkan kekurangan Ag dan buruknya kualitas struktur AgnDT.