Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun oleh :
Phaskalis Farlen 152214070
Habel Aldi 152214085
Yohanes Dyon Undagi 152214094

Manajemen
Ekonomi Universitas Sanata Dharma
2016

Dasar Dasar Penganggaran Modal


Definisi dan Metoda
Modal atau capital disini merujuk pada aktiva tetap yang digunakan
dalam operasi perusahaan.
Anggaran atau budget adalah suatu rencana yang menjelaskan arus kas
keluar dan arus kas masuk.
Anggaran Modal adalah suatu tinjauan umum tentang pengeluaranpengeluaran yang terencana pada aktiva-aktiva.
Penganggaran Modal adalah keseluruhan proses menganalisis proyekproyek dan menentukan apakah proyek-proyek tersebut harus dimasukan
dalam anggaran modal.
Keputusan ini sangat penting karena :
1. Omplikasi dari keputusan tersebut akan berlangsung terus hingga
suatu periode yang cukup lama.
2. Menentukan bentuk bentuk aktiva yang dimiliki perusahaan.
3. Melibatkan pengeluaran yang besar.
Perusahaan dapat mengklarifikasi proyek yang dianalisis dalam beberapa
kategori :
1. Penggantian untuk mempertahankan bisnis.
2. penggantian untuk mengurangi biaya.
3. Pengembangan produk yang ada atau pasar sekarang.
4. Pengembangan produk baru atau pasar baru.
5. Keamanan dan lingkungan.
Proses penganggaran modal memiliki prosedur yang sama seperti proses
menilai sekuritas, ialah :
1. Arus kas proyek diperkirakan.
2. Risiko dari arus kas proyek ditentukan dan digunakan bersama
WACC perusahaan untuk memperkirakan tingkat diskonto proyek,
yang disebut biaya modal proyek atau project cost of capital.
3. Arus kas diskonto untuk menghitung present value-nya.
4. Present value dari pemasukan dibandingkan dengan present value
dari pengeluaran atau biaya .

Memperkirakan arus kas proyek merupakan langkah yang paling penting


sekaligus sangat sulit.
ada 5 metoda untuk menentukan apakah proyek harus diterima atau
ditolak. :
1. Payback period dan discounted payback period.
2. Net Present Value.
3. Internal Rate Of Return.
4. Profitability Index.
5. Modified IRR.
Metoda Payback Period dan discounted payback period.
Periode waktu diperlukan untuk mengembalikan investasi pada proyek.
Tahun

Perkiraan Arus Kas

Arus Kas Kumulatif.

Bersih setelah Pajak


0
1
2
3
4

Proyek X
(1.000.000)
500.000
400.000
300.000
100.000

(1.000.000)
(500.000)
(100.000)
200.000
300.000

Investasi sebesar 1 juta dapat dikembalikan pada akhir tahun ke 3. jika


arus kas diasumsikan terjadi sepanjang tahun secara sama, maka pada
tahun ke 3, Rp100.000,- dapat dikembalikan dalam :
100.000 1
= tahun
300.000 3
1
2
Maka Payback adalah 3

tahun atau 2 tahun 4 bulan. jika ada proyek

lain yang memiliki payback period 2 tahun dan kita harus memilih, maka
proyek yang memiliki payback period lebih pendek yang lebih disukai.
Kriteria : Tidak ada batas waktu yang jelas, semuanya tergantung pada
pemilik modal., namun payback period yang pendek lebih disukai.

Keuntungan : mudah dihitung dan dimengerti. selain itu juga


memberikan informasi mengenai resiko dan likuiditas.
Kelemahan : Mengabaikan arus kas setelah payback period dan nilai
waktu uang.
Metoda Net Present Value.
Metoda ini menggunakan teknik Discounted Cash Flow (DCF) untuk
memperhitungkan nilai waktu uang dari semua arus kas proyek.
NPVdidefinisikan sebagai :
n

CF

(1+ Kt )t
t=0

CF t

Cash Flow atau arus kas pada waktu t.

k = Biaya Modal proyek.

n = usia proyek.

t = periode waktu.
Arus kas dapat berupa pengeluaran dan penerimaan. cash out flows diberi
tanda (negative), dan cash inflows diberi tanda + (positif.)
Kriteria Penerimaan : NPV nol atau positif, yang berarti present value
dari arus kas masuk sama dengan atau lebih besar dari present value dari
arus kas keluar.

Anda mungkin juga menyukai