PENDAHULUAN
beranggapan bahwa imunisasi untuk bayi mereka tidak penting, hal itu
dikarenakan faktor pengetahuan orang tua tentang imunisasi masih kurang.
Orang tua yang tidak tahu pentingnya imunisasi beranggapan bahwa imunisasi
tidak perlu diberikan pada bayi karena manusia mempunyai kekebalan dari
lahir. Pernyataan tersebut tidak dapat disalahkan maupun dibenarkan, memang
benar sejak lahir bayi telah membawa kekebalan dalam tubuhnya namun tidak
semua penyakit dapat diatasi hanya dengan kekebalan tersebut.
Peran orang tua sangat berpengaruh dalam pencapaian target imunisasi
pada bayi. Ibu adalah sasaran primer karena merupakan pihak yang pling
menentukan, dan berhubungan langsung dengan kesejahteraan anak balita. Ibu
adalah orang yang mengambil keputusan dalam pengasuhan anak selama 24
jam termasuk dalam menentukan anaknya akan mendapatkan imunisasi atau
tidak, meskipun peran bapak tidak boleh dikesampingkan. Perintang utama
untuk keberhasilan imunisasi bayi dan anak dalam perawatan kesehatan yaitu
rendahnya kesadaran dan tidak adanya kebutuhan masyarakat pada imunisasi
tidak adekuat melalaikan peluang untuk pemberian vaksin dan sumber yang
adekuat untuk kesehatan masyarakat dan program pencegahan (Nelson, 2000).
Pada penelitian terdahulu menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh
terhadap kejadian drop out atau tidak lengkapnya status imunisasi bayi salah
satunya adalah pengetahuan ibu tentang imunisasi (Ramli,1988). Menurut
Lubis dan Tawi (2008), dari suatu penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa
kurangnya peran serta ibu rumah tangga dalam hal imunisasi lengkap pada
anak disebabkan karena kurangnya informasi (60-75%), kurangnya motivasi
(2-3%), serta hambatan lainnya (23-37%).
Dapat dilihat juga pada cakupan imunisasi propinsi Jawa Timur tahun
2012, masih relatif
ada beberapa
pada bayi. Dimana dalam suatu masyarakat masih adanya kesenjangan yang
terjadi sehingga menyebabkan balita yang seharusnya sesuai usianya sudah
memenuhi cakupan imunisasi, tapi ternyata balita tersebut tidak mendapatkan
imunisasi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya kerjasama dengan
berbagai pihak yang berperan di dalamnya. Dengan cara pendekatan dengan
memberi penyuluhan atau pun dengan cara pendekatan secara personal.
Langkah seperti itu sebenarnya sangat baik, tapi perlu diketahui juga hingga
saat ini masih belum 100% semuanya bisa menyadari dalam hal imunisasi.
Karena masih ada faktor kepercayaan yang timbul di masyarakat tersebut.
Sehingga diperlukan dengan cara pendekatan yang lebih spesifik lagi, yaitu
misalnya dengan mendekati tokoh masyarakat yang lebih dipercaya dalam hal
ini, atau bisa juga dengan mendekati keluarga. Berdasarkan alasan tersebut,
perlu
diadakan
penelitian
untuk
menganalisa
faktor
dominan
yang
dominan
yang
mempengaruhi
kelengkapan
pemberian
sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti yang lebih luas dan lebih
baik kedepannya.
1.4.4 Bagi Peneliti
Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan
pengalaman peneliti tentang ilmu kebidanan khususnya di bidang ilmu
kesehatan anak mengenai imunisasi pada balita serta menerapkannya
dalam masyarakat nantinya.