Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 1

Ni Putu Haris Candra Devi

(1515351140)

Ni Putu Mediana Trisnayani

(1515351167)

Putu Dessy Kurnia Dewi

(1515351168)

Putu Vilia Puspitha

(1515351169)

ASPEK KEPERILAKUKAN PADA PENGAKUMULASIAN DAN PENGENDALIAN


BIAYA
I.

Sistem Biaya Tradisional vs Biaya Standar


Tujuan dan Penggunaan Sistem Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya mengidentifikasi, menguantifikasi, mengakumulasikan, dan
melaporkan berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang atau
penyerahan jasa. Melalui akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan laba,
akuntansi biaya melayani kebutuhan pengguna eksternal seperti pemegang saham, kantor
pemeriksaan pajak, dan kreditor dan menyediakan manajemen dengan informasi biaya
yang tepat waktu dan relevan.
Sistem Biaya Tradisional (Historis)
Istilah tradisional (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi input
pada biaya historis dan mengusahakan penyerapan penuh atas biaya tetap dan variabel
oleh unit produk atau jasa. Kelemahan utamanya adalah bahwa sistem ini mengabaikan
biaya-biaya seperti penjualan, distrribusi, riset dan pengembangan, serta biaya
administrasi. Padahal biaya-biaya ini dianggap oleh banyak manajer adalah sebagai biaya
tetap.

II

Sistem Biaya Standar


Mengakui kelemahan dari sistem biaya tradisional, banyak organisasi mengadopsi
sistem biaya standar. Sistem biaya standar mencerminkan pencampuran yang potensial
efektif dari akuntansi dengan konsep pengendalian dan teori organisasi modern. Biaya
standar adalah sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara
ilmiah yang dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi. Kelebihan sistem biaya
standar ini adalah kemampuannya untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar
yang ditentukan sebelumnya.
Kompatibilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern
Dalam mengembangkan kerangka kerja untuk sistem biaya standar langkah-langkah
pengendalian berikut ini:
1) Penetapan tujuan organisasi.
2) Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dan penugasan fungsi kepada
masing-masing.
3) Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang
memiliki kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk
melakukan fungsinya.
4) Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawaban dan unit organisasi
lainnya serta, dimana perlu, lingkungan eksternal.

5) Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi yang mencukupi,


relevan, dan tepat waktu sepanjang jalur komunikasi.
6) Desain dan implementasi mekanisme pengendalian yang mengukur dan
mengevaluasi kinerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik
mengenai penyesuaian yang diperlukan dalam tujuan dan atau kinerja.
III

Perhitungan Biaya Langsung atau Variabel


Filosofi yang Mendasari
Perhitungan biaya langsung atau biaya variabel membedakan antara biaya
produksi dengan biaya untuk siap menghasilkan. Hanya biaya yang ditimbulkan oleh
produksi atau penyerahan jasa sekarang saja yang diklasifikasikan sebagai biaya per unit
produk atau jasa dan dikapitalisasi sampai barang-barang tersebut terjual atau jasanya
diserahkan.
Dorongan Keperilakuan
Konsep dan praktik akuntansi memengaruhi pengukuran kinerja manajerial dan
konsekuensinya keputusan manajemen. Hal ini tidak selalu mengarah pada hasil yang
diharapkan karena banyak ukuran kinerja memiliki bias yang terkandung di dalamnya
yang memotivasi manajer untuk memilih alternatif tindakan yang tidak sesuai dengan
kepentingan operasi dan keuangan perusahaan.

IV

Pengendalian Biaya
Membagi biaya ke dalam komponen variabel dan tetap memberikan dasar yang
lebih baik untuk pengendalian biaya. Biaya teknik meliputi biaya bahan baku langsung,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variabel. Biaya tetap yang
dikomitmenkan atau biaya kapasitas adalah seluruh biaya organisasi dan pabrik yang
terus terjadi dan yang tidak dapat dikurangi tanpa merugikan kompetensi organisasi untuk
memenuhi tujuan jangka panjang. Biaya diskresioner adalah biaya yang muncul dari
keputusan periodik mengenai jumlah maksimum yang akan dikeluarkan dan yang tidak
memiliki hubungan optimum yang dapat ditunjukkan antara input dan output.

Pengambilan Keputusan
Berikut adalah beberaapa situasi pengambilan keputusan yang umum terjadi:
1) Keputusan Bauran Produk
2) Penentuan Harga Produk Baru
3) Penetrasi Pasar
4) Penghapusan Produk
5) Pesanan Khusus
6) Kampanye Iklan dan promosi
7) Keputusan Mengurangi Biaya

VI

Aspek Keperilakuan Dari Langkah Akuntansi Biaya Yang Dipilih


a) Penetapan Standar
b) Partisipasi dalam Penetapan Standar
c) Standar yang Ketat vs Standar yang Longgar
d) Penyerapan Overhead
e) Alokasi Biaya Tidak Langsung

Anda mungkin juga menyukai