Anda di halaman 1dari 4

Persepsi Islam terhadap Perkembangan Sains dan Teknologi

Persepsi Islam terhadap Perkembangan


Sains dan Teknologi
General category
Kaum muslimin rahimakumullah!Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT
dan selalu bersyukur kepada Allah yg telah mengaruniai agama Islam sebagai pedoman hidup
yg lurus lengkap dan sempurna sebagaimana ditegaskan dalam Alquran surat Al-Maidah ayat
tiga yg artinya Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku
cukupkan kepadamu nimat-Ku dan telah Aku ridhai Islam menjadi agamamu. Kaum
muslimin yg berbahagia!Salah satu keagungan nimat yg dikaruniakan Allah bagi umat Nabi
Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam ialah nimat ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan
bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai
hamba Allah dan khalifah-Nya krn Allah telah mengaruniakan anugerah kenimatan kepada
manusia yg bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan kenimatan sains teknologi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Ilmu adl sumber teknologi yg mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai
penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknoogi adl terapan atau aplikasi dari ilmu yg dapat
ditunjukkan dalam hasil nyata yg lbh canggih dan dapat mendorong manusia utk berkembang
lbh maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis utk
mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci
ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai contoh adl firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 80 yg artinya Telah kami
ajarkan kepada Daud membuat baju besi utk kamu guna memelihara diri dalam
peperanganmu. Dari keterangan itu jelas sekali bahwa manusia dituntut utk berbuat sesuatu
dgn sarana teknologi. Sehingga tidak mengherankan jika abad ke-7 M telah banyak lahir
pemikir Islam yg tangguh produktif dan inofatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kepeloporan dan keunggulan umat Islam dalam bidang ilmu pengetahuan sudah
dimulai pada abad itu. Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu tidak sempat

ditindaklanjuti dgn sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar umat Islam akhirnya melepaskan
kepeloporannya. Lalu bangsa Barat dgn mudah mengambil dan menransfer ilmu dan
teknologi yg dimiliki dunia Islam dan dgn mudah pula mereka membuat licik yaitu
membelenggu para pemikir Islam sehinggu sampai saat ini bangsa Baratlah yg menjadi
pelopor dan pengendali ilmu pengetahuan dan teknologi. Kaum muslimin rahimakumullah!
Begitulah menurut catatan sejarah bangsa Barat berhasil mengambil khazanah ilmu
pengetahuan yg telah dikembangkan lbh dahulu oleh kaum muslimin kemudian mereka
mengembangkannya di atas paham materialisme tanpa mengindahkan lagi nilai-nilai Islam
sehingga terjadilah perubahan total sampai akhirnya terlepas dari sendi-sendi kebenaran. Para
ilmuwan Barat dari abad ke abad kian mendewa-dewakan rasionalitas bahkan telah
menuhankan ilmu dan teknologi sebagai kekuatan hidupnya. Mereka menyangka bahwa dgn
iptek mereka pasti bisa mencapai apa saja yg ada di bumi ini dan merasa dirinya kuasa pula
menundukkan langit bahkan mengira akan dapat menundukkan segala yg ada di bumi dn
langit. Sehingga tokoh-tokoh mereka merasa mempunyai hak utk memaksakan ilmu
pengetahuan dan teknologinya itu kepada semua yg ada di bumi agar mereka bisa mendikte
dan memberi keutusan terhadap segala permasalahan di dunia. Sebenarnya masyarakat Barat
itu patut dikasihani krn akibat kesombongannya itu mereka lupa bahwa manusia betapapun
tingg kepandaiannya hanya bisa mengetahui kulit luar atau hal-hal yg lahiriah saja dari
kehidupan semesta alam. Manusia hanya diberi ilmu pengetahuan yg sedikit dari
kemahaluasan ilmu Allah. Di atas orang pintar ada lagi yg lbh pintar dan sungguh Allah SWT
benci kepada orang yg hanya tahu tentang dunia tetapi bodoh tentang kebenaran yg ada di
dalamnya. Allah SWT berfirman yg artinya Celakalah bagi orang-orang kafir dgn siksa yg
pedih. Mereka lbh menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat dan menghalangi
manusia dari jalan Allah serta menginginkan agar jalan itu bengkok. Mereka berada dalam
kesesatan yg nyata. . Kaum muslimin rahimakumullah!Peradaban modern adl hasil
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yg gemilang yg telah dicapai oleh manusia setelah
diadakan penelitian yg tekun dan eksperimen yg mahal yg telah dilakukan selama berabadabad. Maka sudah sepantasnya kalau kemudian manusia menggunakan penemuanpenemuannya itu guna meningkatkan taraf hidupnya. Kemajuan teknologi secara umum telah
banyak dinimati oleh masyarakat luas dgn cara yg belum pernah dirasakan bahkan oleh para
raja dahulu kala. Makanan lbh nimat dan beraneka ragam pakaian terbuat dari bahan yg jauh
lbh baik dan halus sarana-sarana transportasi dan komunikasi yg kecepatannya amat
mengagumkan gedung dan rumah tempat tinggal dibangun dengn megah dan mewah.
Tampaknya manusia di masa depan akan mencapai taraf kemakmuran yg lbh tinggi dan

memperoleh kemudahan-kemudahan yg lbh banyak lagi. Walaupun demikian kita juga


menyaksikan betapa batin manusia zaman sekarang selalu mengerang krn sirat kerakusan
manusia semakin merajalela dan perasaan saling iri di antara perorangan atau kelompok telah
menyalakan api kebencian di mana-mana. Kata orang bijak di dunia sekarang ini nafsu
manusia lbh besar daripada akal sahabatnya. Kebanyakan manusia di dunia kini hanya
mengingat kesenangan hidupnya lupa kepada Tuhannya. Ia mengira bahwa dunia ini adl
segalanya tak ada kelanjutannya dan tak ada kehidupan kecuali di dunia saja. Benar bahwa
agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga tidak anti
terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman lampau di masa sekarang maupun di
waktu-waktu yg kan datang. Demikian pula ajaran Islam ia tidak akan bertentangan dgn teoriteori pemikiran modern yg teraturdan lurus dan analisa-analisa yg teliti dan obyekitf. Dalam
pandangan Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu adl mubah termasuk segala apa
yg disajikan oleh berbagai peradaban baik yg lama ataupun yg baru. Semua itu sebagaimana
diajarkan oleh Islam tidak ada yg hukumnya haram kecuali jika terdapat nash atau dalil yg
tegas dan pasti mengherankannya. Bukanlah Alquran sendiri telah menegaskan bahwa agama
Islam bukanlah agma yg sempit? Allah SWT telah berfirman yg artinya Di sekali-kali tidak
menjadikan kamu dalam agama suatu kesempitan. . Adapun peradaban modern yg begitu
luas memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti televisi vidio alat-alat
komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta menawarkan aneka jenis hiburan bagi
tiap orang tua muda atau anak-anak yg tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa
yg diakibatkannya. Tetapi di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu.
Sebab adanya pelbagai media informasidn alat-alat canggih yg dimiliki dunia saat ini dapat
berbuat apa saja kiranya faktor manusianyalah yg menentukan opersionalnya. Adakalanya
menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan dgn baik dan tepat. Tetapi dapat pula
mendatangkan dosa dan malapetaka manakala manusia menggunakannya utk mengumbar
hawa nafsu dan kesenangan semata. Kaum muslimin rahimakumullah!Memang dalam abad
teknologi dan era globalisasi ini umat Islam hendaklah emlakukan langkah-langkah strategis
dgn meningkatkan pembinaan sumber daya manusia guna mewujudkan kualitas iman dn
takwa serta tidk ketinggalan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun seiring dgn
upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kita pun harus jeli menentukan pilihan
ini. Untuk apakah semua kemajuan itu? Apakah sekadar utk menuruti keinginan-keinginan
syahwat lalu tenggelam dalam kemewahan dunia hingga melupakan akhirat dan menjadi
pengikut-pengikut setan? Ataukah sebaliknya semua ilmu dan kemajuan itu dicari utk
menegakkan syariat Allah guna memakmurkan bumi dan menegakkan keadilan seperti yg

dikehendaki Allah serta utk meluruskan kehidupan dgn berlandaskan pada kaidah noral
Islam? Itulah pertanyaan dan tantangn bagi kita yg haurs kita jawab dgn pemikiran yg
berwawasan jauh ke depan. Namun terlepas dari problema dan kekhawatiran-kekhawatiran
sebagaimana diuraikan di atas kita sebagai umat Islam harus selalu optimis dan tetap
bersyukur kepada Allah SWT. Karena sungguhpun perubahan sosial dan tta nilai kehidupan
yg dibawa oleh arus modernisasi westernisasi dan sekularisasi terus-menerus menimpa dan
menyerang masyarakat Islam tetapi kesadaran umat Islam utk membendung dampak-dampak
negatif dari budaya Barat itu ternyata masih cukup tinggi meskipun hanya segolongan kecil
umat yaitu mereka yg tetap teguh utk menegakkan nilai-nilai Islam. Akhirnya semoga
dakwah yg singkat ini bermanfaat amin. Sumber Diadaptasi dari Khutbah Cendekiawan
Menjembatani Kesenjangan Intelektualitas Umat Drs. Achmad Suyuti Al-Islam - Pusat
Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
sumber file al_islam.chm

Anda mungkin juga menyukai