PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk social yang hidup berkelompok dimana satu
dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan sosial.
Kebutuhan sosial yang dimaksud antara lain rasa menjadi milik orang lain
atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan
orang lain dan kebutuhan pernyataan diri.
Secara ilmiah individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh
individu berada dalam satu keluarga. Dengan demikian pada dasarnya
individu memerlukan hubungan timbale balik, hal ini bias melalui
kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan
dampak positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta
pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatkanya penggunaan kelompok
terapeutik, modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil positif
terhadap perubahan perilaku pasien/klien dan meningkatkan perilaku adaptif
dan mengurangi perilaku maladaptif.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh individu atau klien melalui
terapi
aktivitas
kelompok
meliputi
dukungan(support),
pendidikan
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan umum yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan janin.
BAB II
PEMBAHASAN
pada
kelompok,
menyapa
teman
dalam
kelompok.
Dengan
relaksasi ini tentunya akan membantu para ibu hamil agar bisa
tidur dengan nyenyak.
e. Menjalin tali silaturahim dengan para ibu hamil lainnya
sehingga bisa menambah pertemanan dan bisa saling tukar
pengalaman dan informasi.
3. LANGKAH-LANGKAH SENAM HAMIL
1. Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan
santai. Lakukan sebanyak mungkin dalam posisi sehari-hari
2. Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak
antara kedua bahu. Keempat anggota tubuh tegak lurus pada
lantai dengan badan sejajar lantai. Lakukan gerakan ini:
Tundukkan kepala, lihat perut bagian bawah dan pinggang
diangkat sambil mengempiskan perut dan mengerutkan lubang
anus. Selanjutnya turunkan pinggang dengan mengangkat
kepala sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan otot
dasar panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali
3. Lakukan sikap merangkak dengan meletakkan kepala di antara
kedua tangan lalu menoleh ke samping kanan/kiri, selanjutnya
turunkan badan hingga dada menyentuh kasur dengan
menggeser siku sejauh mungkin ke samping. Bertahanlah pada
posisi tersebut selama 1 menit, kemudian tingkatkan menjadi 510 menit atau sesuai kekuatan ibu hamil
4. Berbaring miring ke kiri (lebih baik ke arah punggung bayi),
lutu kanan diletakkan di depan lutut kiri (ganjal dengan bantal).
Lengan kanan ditekuk di depan dan lengan kiri letakkkan di
belakang
dan
member
pendapat
tentang
topik
10
3. Model interpersonal
a. Terapis ekerja dengan individu dan kelompok
b. Anggota kelompok belajar dari interaksi antara anggota dan terapis
c. Melalui proses interaksi: tingkah laku dapat dikoreksi
4. Model psikodrama
a. Aplikasi dari bermain peran dalam kehidupan
b. Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orientasi, konflik
atau kebersamaan.
11
- Orientasi.
- Konflik
- Kebersamaan
c. Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan engatif
dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina, bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun,
kelompok lebih stabil dan realistic, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai
dengan tujuan dan tugas kelompok, dan penyelesaian masalah yang
kreatif.
d. Fase terminasi
12
13
A. TOPIK
Terapi aktivitas kelompok fisik
Sesi 1 : Senam pada ibu hamil
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Peserta TAK mampu mempertahankan serta meningkatkan derajat
kesehatan dirinya, kesehatan janin serta memberikan pengetahuan yang
didapatkan kepada ibu hamil lainnya.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengikuti setiap gerakan-gerakan senam dengan
optimal yang berguna untuk kebugaran tubuh klien serta janin.
b. Klien dapat memahami gerakan senam serta fungsi setiap
gerakannya agar klien dapat melakukan senam di rumah atau di
lingkungan lainnya.
c. Klien memahami manfaat
senam,
sehingga
klien
dapat
14
saat
15
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari / tanggal
: Senin, 22 Maret 2016
b. Jam
: 08.00-08.45 WIB
c. Acara
: 45 menit
Pembukaan
: 5 menit
Perkenalan pada klien : 2 menit
Perkenalan TAK
: 5 menit
Persiapan
: 10 menit
Permasalahan
: 20 menit
Penutup
: 3 menit
d. Tempat
: Di desa plandi, Jombang
e. Jumlah klien
: 6 orang
2. Tim terapis
a. Leader :
Bertugas :
Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok
Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok
Menetapkan jalannya tata tertib
Menjelaskan tujuan diskusi
Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi
pada kelompok terapi diskusi tersebut .
Kontrak waktu
Menimpulkan hasil kegiatan
Menutup acara
b. Co leader
Bertugas :
Mendampingi leader jika terjadi bloking
Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
c. Observer
Bertugas :
Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai
akhir
Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok
Mengobservasi perilaku pasien
16
d. Fasilitator
Bertugas :
Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus
dilakukan
Mendampingi peserta TAK
Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Anggota
Bertugas :
Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
3. Metode dan media
a. Metode
1. Rileksasi
2. Senam
b. Alat :
1. Layard an LCD untuk menampilkan video senam pada ibu hamil
2. Tape dan music
c. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam barisan yang telah
diitentukan 2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih
3. Ruangan nyaman dan tenang
17
Keterangan :
L
Co L
Obs
F
K
: leader
: co leader
: observer
: fasilitator
: klien
4. Pembagian Tugas
Leader
: Bayu hermansyah
Co Leader
: Wiliya Arum
Observer
: Try yuli anggara
Fasilitator
:
Elok astuti
Ida fitriyah
Winda ageng
Operator
Mushofa
Roni wijaya
Ali firdaus
5. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan kehamilan
trimester 2
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam dan terapis pada klien
- perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama )
- menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan
b.
c.
-
nama )
Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan perkembangan status kesehatan kehamilan klien
Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu bercakap-cakap tentang
hal positif dan manfaat.
Terapis menjelaskan aturan main berikut
1) Klien duduk di tempat yang telah disediakan oleh fasilitator
18
Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan santai.
2.
3.
perut dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali
Lakukan sikap merangkak dengan meletakkan kepala di antara kedua
tangan lalu menoleh ke samping kanan/kiri, selanjutnya turunkan
badan hingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh
mungkin ke samping. Bertahanlah pada posisi tersebut selama 1
menit, kemudian tingkatkan menjadi 5-10 menit atau sesuai kekuatan
4.
ibu hamil
Berbaring miring ke kiri (lebih baik ke arah punggung bayi), lutu
kanan diletakkan di depan lutut kiri (ganjal dengan bantal). Lengan
5.
6.
19
menahan lelah, kembali ke posisi awal. Ulangi gerakan ini 3-4 kali
dengan interval 2 menit
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis memberikan pujian kepada kelompok
b. Tindak lanjut
- Terapis meminta klien supaya dapat melakukan aktifitas di rumah
maupun di lingkungan lainnya
c. Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK yang akan datang
- Menyepakati waktu dan tempat
5. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan ssat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK fisik senam pada ibu hamil Sesi 1,
kemampuan klien yang diharapkan mampu mempertahankan serta
meningkatkan derajat kesehatan dirinya, kesehatan janin serta
memberikan pengetahuan yang didapatkan kepada ibu hamil
lainnya.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi
1, TAK senam ibu hamil, klien mampu mengikuti gerakan
gerakan senam dan memahami setiap manfaat dari gerakannya.
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas disimpulkan bahwa, Terapi Aktifitas
Kelompok sangat dibutuhkan bagi ibu hamil karena dapat mempertahankan
kemampuan stimulasi persepsi lansia, mempertahankan kemampuan
stimulasi sensori lansia, mempertahankan kemampuan orientasi realitas
lansia dan mempertahankan kemampuan sosialisasi lansia.
Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok bagi lansia yaitu agar anggota
kelompok merasa dimiliki, diakui, dan dihargai eksistensinya oleh anggota
kelompok yang lain, membantu anggota kelompok berhubungan dengan
21
yang lain, serta merubah perilaku yang destruktif dan mal adaptif dan
Sebagai tempat untuk berbagi pengalaman dan saling mambantu satu sama
lain untuk menemukan cara menyelesaikan masalah.
B. SARAN
1. Institusi Pendidikan
Diharapkan Institusi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan
dan pengajaran dibidang keperawatan gerontik, agar mahasiswa profesi
lebih terarah dalam melaksanakan asuhan keperawatan gerontik
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan praktek
keperawatan gerontik telah mempersiapkan diri secara kognitif dengan
penguasaan konsep asuhan keperawatan gerontik yang lebih matang
sehingga tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan
asuhan keperawatan dilapangan /lahan praktek.
Harus dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya pada saat
tidak berinteraksi dengan klien, untuk melengkapi dokumentasi asuhan
keperawatan serta datang dan pulang tepat waktu.
22
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna.2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta :
EGC
Keliat, Budi Anna. 2007. Model Praktik Keperawatan kelompok. Jakarta : EGC
Purwaningsih, wahyu dan Ina Karlina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa.
Jogjakarta : NUHA MEDIKA
Riyadi, Sujono.2009. Asuhan Keperawatan kelompok Yogyakarta : Graha Ilmu
23