OLEH :
IIN AULIA SAFITRI
(11-512-004)
NUR SABAKHAH
(11-512-005)
DIAN KURNIAWATI
(11-512-007)
(11-512-008)
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................................................ii
BAB 1 .......................................................................................................................1
1. Pendahuluan..................................................................................................1
2
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Salah satu konflik dunia yang paling menghebohkan untuk saat ini adalah konflik yang
terjadi antara India dan Pakistan dalam memperebutkan wilayah Kashmir. Disebut paling
menghebohkan, karena konflikyang pada tahun 1948, 1965, dan 1975 menyebabkan perang
terbuka di antara kedua negaraini melibatkan upaya-upaya kedua negara dalam mengembangkan
salah satu teknologi terhebat dunia saat ini, yaitu nuklir. Perlombaan persenjataan nuklir IndiaPakistan ini menimbulkan kekhawatiran mendalam tentang kemungkinan perang nuklir, yang tidak
saja dapat menghancurkan kedua negara, tetapi juga mencelakakan Asia Selatan maupun dunia.
Kejadian di atas adalah salah satu dampak buruk dari pengembangan ilmu pengetahuan yang
menghasilkan teknologi. Mencermati kejadian di atas, penulis menjadi ragu, apakah ilmu
pengetahuan dan teknologisebagai hasil pengembangannyaakan menghancurkan kehidupan
kita di muka bumi ini? Padahal, ilmu pengetahuan lahir dan hadir di tengah-tengah manusia untuk
melakukan enlightening, pencerahan. Tetapi mengapa ilmu pengetahuan dan teknologi, kemudian
malah menimbulkan tanda-tanda kehancuran bagi umat manusia?
Dalam tulisan ini, penulis akan mengulas bagaimana sesungguhnyaidealnyaperan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia? Serta mengapa ilmu pengetahuan dan
3
teknologi, untuk saat ini, malah menimbulkan berbagai kegoncangan di muka bumi, di samping,
tentunya, ada juga sisi positifnya?
Sebelum membahas permasalahan di atas lebih lanjut, perlu kiranya dikemukakan lebih
dahulu pernyataan Nurcholish Madjid, sebagai bahan renungan. Cak Nur menyatakan, bahwa
teknologi modernsebagai anak kandung ilmu pengetahuandan pilihan-pilihannya mengandung
masalah yang tidak boleh dipandang mudah.1
1 Nurcholish Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah
Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemodernan (Jakarta: Paramadina, 2000), hlm. 528.
5.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang dipakai dalam masalah ini adalah sebagai
berikut :
1. BAB 1 Pendahuluan
Yaitu berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan dan sistematika penulisan
2. BAB 2 Pembahasan
Yaitu berisi mengenai pembahasan tentang tujuan awal pengetahuan ,
peranan teknologi dalam kehidupan manusia,
BAB II
Pembahasan
PERAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Dalam peperangan, ilmu menyebabkan kita saling meracun dan saling menjegal. Dalam perdamaian, dia
membikin hidup kita dikejar waktu dan penuh tak tentu. Mengapa ilmu yang amat indah ini, yang
menghemat kerja dan membikin hidup lebih mudah, hanya membawa kebahagiaan yang sedikit sekali
kepada kita?
(Pesan Albert Einstein kepada mahasiswa California Institute of Technology). 2
2 Jujun S. Suriasumantri, Tentang Hakekat Ilmu: Sebuah Pengantar Redaksi, dalam Jujun S. Suriasumantri
(Ed.), Ilmu dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan Karangan tentang Hakekat Ilmu (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2003), hlm. 35.
3
Perkembangan sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya berbanding lurus dengan upaya manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dan teknologi adalah sarana yang digunakan manusia
untuk memenuhi kebutuhannya.
Secara definitif, ilmu adalah pengetahuan yang membantu manusia dalam mencapai tujuan
hidupnya. Maka, patutlah dikatakan, bahwa peradaban manusia sangat bergantung kepada ilmu dan
teknologi. Berkat kemajuan dalam bidang ini, pemenuhan kebutuhan manusia bisa dilakukan
secara lebih cepat dan lebih mudah.3 Secara lebih spesifik, Eugene Staley menegaskan bahwa
teknologi adalah sebuah metode sistematis untuk mencapai setiap tujuan insani.4
Pada tahap selanjutnya, seiring dengan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan turunannya yang berbentuk teknologi ini, meluas
bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia secara sempit. Pemanfaatan teknologi meluas
pada upaya penghapusan kemiskinan, penghapusan jam kerja yang berlebihan, penciptaan
kesempatan untuk hidup lebih lama dengan perbaikan kualitas kesehatan manusia, membantu
upaya-upaya pengurangan kejahatan, peningkatan kualitas pendidikan, dan sebagainya.5
Bahkan secara lebih komprehensif, ilmu pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan
pemerintah dalam menunjang pembangunannya. Misalnya dalam perencanaan dan programing
pembangunan, organisasi pemerintah dan administrasi negara untuk pembangunan sumber-sumber
insani, dan teknik pembangunan dalam sektor pertanian, industri, dan kesehatan.6
Puncaknya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan saja membantu manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Lebih jauh, ilmu pengetahuan dan teknologi
berhasil mendatangkan kemudahan hidup bagi manusia. Bendungan, kalkulator, mesin cuci,
kompor gas, kulkas, OHP, slide, TV, tape recorder, telephon, komputer, satelit, pesawat terbang,
3 Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), hlm. 229
dan 254.
4 Siti Irene Astuti, Ilmu Sosial Dasar (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2001), hlm. 142.
5 A. Sonny Keraf dan Mikhael Dua, Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan Filosofis (Yogyakarta: Kanisius, 2001), hlm.
136-137.
merupakan produk-produk teknologi yang, bukan saja membantu manusia memenuhi kebutuhan
hidupnya, tetapi membuat hidup manusia semakin mudah.7
Manfaat-manfaat inilah yang mula-mula menjadi tujuan manusia mengembangkan ilmu
pengetahuan hingga menghasilkan teknologi. Mulai dari teknologi manusia purba yang paling
sederhana berupa kapak dan alat-alat sederhana lainnya. Sampai teknologi modern saat ini, yang
perkembangannya jauh lebih pesat dari perkembangan teknologi sebelumnya. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi ini sanggup membawa berkah bagi umat manusia berupa kemudahankemudahan hidup, yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan dalam benak manusia.
2.2 Teknologi (Kemudahan yang Menghancurkan)
Perlahan tapi pasti, tujuan mulia ilmu pengetahuan dan teknologi dalam membantu manusia
memenuhi kebutuhan hidupnya, mengalami pergeseran. Teknologi yang sejatinya hanyalah sarana
dan alat bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, berubah menjadi sesuatu yang
diberhalakan. Padahal, seharusnya ilmu dan teknologi hanya sebagai alat dalam kehidupan, bukan
sebagai gantungan atau andalan dalam kehidupan.8 Amien Rais menggambarkan, bahwa ada
kecenderungan manusia modern untuk mengagung-agungkan atau menyembah ilmu pengetahuan
dan teknologi. Dalam pandangan manusia modern, iptek adalah means everything, segala-galanya.
Solah-olah, di tangan iptek-lah kesejahteraan manusia masa depan akan digantungkan.9
Akibatnya, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi bumerang bagi manusia sebagai
penggunanya, senjata makan tuan. Akibat penggunaan iptek yang salah kaprah dan tidak terkendali,
teknologi hanyalah menciptakan alienasi, dehumanisasi, dan konsumerisme dalam kehidupan
manusia.10 Tentang proses dehumanisasi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Jujun S.
Suriasumantri, mengatakan bahwa iptek bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia
mencapai tujuan hidupnya. Tetapi, iptek malah menciptakan tujuan hidup itu sendiri.11
7 Ibnu Masud dan Joko Paryono, Ilmu Alamiah Dasar (Bandung: Pustaka Setia, 1998), hlm. 162-163.
8 Ahmad Tafsir, Filsafat Umum: Akal dan Hati sejak Thales sampai Capra (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm.
249.
9 M. Amien Rais, Tauhid Sosial: Formula Menggempur Kesenjangan (Bandung: Mizan, 1998), hlm. 153.
10 Nurcholish Madjid, Islam, hlm. 530.
11 Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu, hlm. 231.
5
Sementara itu, proses alienasi tercipta karena teknologi modern dengan sendirinya
menghasilkan tatanan sosial, dengan pranata dan pelembagaannya, yang juga teknikalistik. Dalam
keadaan seperti itu, manusia terasing dari dirinya sendiri dan dari nilai kepribadiannya, karena ia
menjadi tawanan sistem yang melingkari kehidupannya.12
Dalam gambaran Francis Fukuyama, dunia sekarang, yang memasuki era masyarakat postindustri, serta diiringi perkembangan ilmu dan teknologi yang tidak terkendali, tengah mengalami
great disruption (goncangan luar biasa).13
Akibat dari goncangan ini adalah terjadinya ancaman serius bagi eksisnya nilai-nilai yang
dianut masyarakat, dibarengi statistik kriminalitas yang makin meningkat, anak-anak yang
kehilangan orang tua, terbatasnya akses dan kesempatan memperoleh pandidikan, saling tidak
percaya, dan berbagai krisis kemanusiaan lainnya.
Untuk menggambarkan dampak negatif perkembangan iptek bagi kehidupan dunia sekarang,
Anthony Giddens, seorang sosiolog terkenal, sengaja menulis sebuah buku yang cukup apresiatif,
berjudul Runaway World. Giddens menjelaskan, bahwa proses globalisasi merupakan anak dari
kemajuan ilmu dan teknologi. Tetapi, bukannya menciptakan kebahagiaan bagi manusia, globalisasi
malah mencipatakan penyakit dan siap mengantarkan manusia menuju lembah kehancurannya.
Globalisasi menciptakan berbagai resiko hidup dan ketidakpastian hidup yang melampaui
kemampuan manusia untuk mengantisipasinya. Globalisasi juga menciptakan perubahan super
dahsyat yang merombak dan memporak-porandakan tradisi, dimana nilai-nilai penyangga
kehidupan manusia terbentuk. Tidak berhenti di situ saja, proses penghancuran ini pun merambah
keluarga, komunitas terkecil tempat manusia hidup. Akibatnya, manusia semakin kehilangan tempat
berpijak bagi kehidupannya.14
Semua gambaran di atas hanyalah salah satu dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam aspek yang abstrak. Dampak dalam aspek yang lebih kongkrit akan lebih
12 Nurcholish Madjid, Islam, hlm. 534-535.
13 Francis Fukuyama, The Great Disruption: Human Nature and The Reconstruction of Social Order (New York: The
Free Press, 1999), hlm. 3-5, seperti dikutip Akh. Minhaji, Hukum Islam: Antara Sakralitas dan Profanitas, Perspektif
Sejarah Sosial (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2004), hlm. 18.
14 Anthony Giddens, Runaway World: Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita, terj. Andry Kristiawan S.
dan Yustina Koen S. (Jakarta: Gramedia, 2001).
mengejutkan lagi. Francis Fukuyama menggambarkan, bahwa dampak paling krusial dari kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihadapi manusia saat ini, adalah menyangkut posisi revolusi
bio-teknologi.15 Selain menghasilkan penemuan yang positif bagi kehidupan manusia, revolusi bioteknologi juga menghasilkan bahaya besar melalui teror bom.
Tanah
Tanah merupakan tempat manusia hidup, selain itu digunakan oleh manusia untuk
tempat mendirikan bangunan juga digunakan untuk lahan pekerjaan. Misalnya: para
petani yang memanfaatkan lahan tanah yang luas untuk bercocok tanam, dengan
IPTEK kini pertanian telah menggunakan teknologi modern. Contohnya:
penggunaan traktor sebagai alat pembajak sawah yang di zaman dahulu belum ada
dan masih menggunakan kerbau yang membajak sawah atau lahan mereka.
Air
Air merupakan sumber daya alam penting bagi kehidupan manusia. Secara alami,
manusia dapat memperoleh air dari mata air, sungai, dan danau yang merupakan air
permukaan umum. Dengan pengalaman dan kecerdasannya, manusia membuat
sumur dekat dengan tempat tinggalnya, mula-mula dengan membuat lubang di mana
air bawah tanah tertampung, kemudian membuat sumur yang mempergunakan
pompa tangan yang kerjanya mekanis, dengan IPTEK kini manusia menggunakan
pompa listrik yang memanfaatkan energi listrik, sehingga tenaga manusia tidak
dipakai.
Udara
Udara merupakan kebutuhan lain untuk makhluk hidup terdapat di atmosfer.
Komposisi gas dalam udara terutama terdiri dari oksigen sekitar 20%, karbon
dioksida 0,03%, air yang bergantung pada daerahnya. Komponen-komponen tersebut
merupakan bahan baku bagi kehidupan organisme. Dalam dunia kedokeran pun
udara sangat penting untuk mengisi tabung oksigen yang digunakan untuk membantu
pernapasan pasien.
Bahan Tambang
Bahan tambang merupakan salah satu komoditi kekayaan suatu Negara dan
pemanfaatan yang dilakukan secara maksimal tentu akan menghasilkan hasil yang
maksimal. Dalam rangka pemanfaatan Sumber Daya Alam banyak Negara negara
di dunia yang telah menciptakan alat alat canggih. Misalnya: di Indonesia telah
banyak bahan tambang antara lain minyak bumi, batu bara, timah, emas, dll.
Tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan maupun binatang yang ada di bumi ini jika dimanfaatkan sebaikbaiknya, ditingkatkan nilainya akan menghasilkan manfaat yang lebih besar dan hal
itu dapat dicapai dengan menggunakan teknologi mutakhir.
2. Negatif
8
a. Adanya eksploitasi Sumber Daya Alam secara tidak bertanggung jawab sehingga
banyak Sumber Daya Alam yang pemanfaatannya kurang dapat dikendalikan.
b. Perusakan ekosistem, misalnya: Sumber Daya Alam yang diperoleh di hutan, akan
menganggu ekosistem hewan hewan yang ada didalamnya
c. Ditemukannya bahan-bahan tambahan pada makanan akan menimbulkan penyakitpenyakit berbahaya, misalnya: penggunaan zat warna tidak pada tempatnya aka
menimbulkan penyakit kanker.
d. Ditemukannya zat-zat pembasmi jasad pengganggu tanaman (pestisida). Seperti:
Insektisida: berguna untuk membasmi serangga, Rodentisida: untuk membunuh
binatang pengerat, Larvasida: racun untuk membasmi larva, Herbisida: untuk
memusnahkan rumput yang tidak diinginkan, Fungisida: untuk membunuh lumut
dan jamur. Obat-obatan tersebut bermanfaat dan menguntungkan namun juga
merugikan, baik petani maupun konsumen. Karena kecerobohan dalam pemakaian
zat pembasmi tersebut akan menyebabkan tercemarnya tanaman-tanaman, karena
kurangnya pengetahuan dari petani tersebut.
2.4 Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) terhadap Sumber Daya
Manusia
1. Dampak Positif Perkembangan Iptek
Setiap perkembangan ilmu pengetahuan tentu memberikan nilai-nilai atau pengaruh positif
bagi kehidupan manusia. Berikut ini merupakan beberapa dampak positif yang timbul dari
perkembangan Iptek.
a. Dampak Positif Perkembangan Iptek Memberikan Berbagai Kemudahan
Seperti yang dapat kita rasakan kini, perkembangan dan kemajuan Iptek dapat
memberikan berbagai kemudahan. Penemuan-penemuan baru di bidang Iptek dapat
membantu mempermudah segala aktivitas manusia. Terlebih, aktivitas yang berkaitan
dengan kegiatan telekomunikasi dan perindustrian.
Di bidang telekomunikasi, Iptek telah memberikan dampak luar biasa sehingga manusia
lebih mudah berkomunikasi, bahkan dari jarak jauh. Kini, komunikasi tidak harus selalu
dilakukan dengan bertemu muka. Melalui telepon seluler maupun sebuah layar
komputer, manusia bisa saling berbincang dan saling memandang.
b. Dampak Positif Perkembangan Iptek Mempermudah Penyebaran Informasi
Salah satu faktor penting untuk menunjang kemajuan manusia adalah informasi. Melalui
informasi, masyarakat akan tumbuh menjadi orang-orang yang pandai dan tidak
9
c.
Iptek
memang
telah
mendukung
kemajuan
berbagai
sarana
pembangunan. Kini, semakin banyak gedung yang berdiri megah, seperti berbagai pusat
perbelanjaan dan perhotelan. Namun, hal itu secara langsung dapat menggerus budaya
tradisional masyarakat Indonesia. Contohnya, kegiatan perdagangan yang dahulu
dilakukan di pasar tradisional kini berpindah ke pasar modern.
c. Dampak Negatif Perkembangan Iptek Menimbulkan Berbagai Kerusakan
Hal yang paling kita takutkan dari perkembangan Iptek adalah terjadinya berbagai
kerusakan di muka bumi. Maraknya berbagai pembangunan gedung telah memusnahkan
lahan perhutanan. Akibatnya, berbagai bencana datang seakan tak pernah habis. Bencana
tanah longsor dan banjir sudah menjadi tradisi yang lekat dengan negeri ini.
10
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting dalam kehidupan manusi, bahkan
kedua ilmu itu merupakan salah satu yang selalau mewarnai kehidupan manusia.
Akan tetapi manusia tidak menyadari bahwa dirinya sudah menjadi budak dari apa yang
telah ia ciptakan, terutama dengan ilmu teknologinya yang sangat tinggi.
Dengan banyaknya alat-alat teknologi yang tercipta melalui ilmu teknologi itu sendiri
banyak pula dampak negatif yang justru manusia tidak menyadari akan hal ini.
Akan tetapi walaupun banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkannya, berpulu-puluh
tahun para pemikir ilmuan yang sangat fenomenal, seperti halnya Albert Einstein, beliau
hanya melontarkan sebuah pesan yang berbunyi
Ilmu tanpa agama adalah buta, agama tanpa ilmu adalah lumpuh..
Daftar Pustaka
11
Astuti, Siti Irene, Ilmu Sosial Dasar, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2001.
Gidens, Antony, Runaway World: Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita, terj.
Andry Kristiawan S. dan Yustina Koen S., Jakarta: Gramedia, 2001.
Kartanegara, Mulyadhi, Menembus Batas Waktu: Panorama Filsafat Islam, Bandung:
Mizan, 2002.
Keraf, A. Sonny dan Mikhael Dua, Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan Filosofis,
Yogyakarta: Kanisius, 2001.
Madjid, Nurcholish, Islam Doktrin dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah
Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemodernan, Jakarta: Paramadina, 2000.
______, Islam: Kemodernan dan Keindonesiaan, Bandung: Mizan, 1991.
Masud, Ibnu dan Joko Paryono, Ilmu Alamiah Dasar, Bandung: Pustaka Setia, 1998.
Minhaji, Akh, Hukum Islam: Antara Sakralitas dan Profanitas, Perspektif Sejarah Sosial,
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2004.
12