Anda di halaman 1dari 4

Nama : YULI SANTOSO

NIM : 130710101206
JUDUL
Efektifitas Hakim Pengawas dan Pengamat Peradilan Pidana dalam Tugas Pengawasan
Peradilan Oleh Mahkamah Agung
LATAR BELAKANG
Dalam sistem peradilan pidana, kita pasti mengenal adanya hakim pengawa dan
pengamat. Adanya hakim tersebut diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana BAB XX. Salah satu tugas dai hakim pengawas dan pengamat adalah melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana. Fungsi pengawasan oleh hakim ini
adalah mengawasi seluruh prosespelaksanaan pidana dalam lembaga pemasyarakatan.
Dan fungsi pengamatan adalah melakukan observasi kepada narapidana setelah menjalani
masa kurungan. Hasil dari keseluruhan tugas hakim pengawas dan pengamat ini harus
diserahkan kepada Ketua Pengadilan Negeri.
Mahmakamah Agung merupakan salah satu lembaga peradilan tertinggi di
Indonesia. Salah satu tugas dari Mahkamah Agung adalah melaksanakan pengawasan
kepada badan peradilan dibawahnya. Pengawasan ini meliputi seluruh penyelenggaraan
peradilan pada semua badan peradilan di bawahnya dalam melaksanakan fungsi
peradilan.
Terkait pada tugas Mahkamah Agung sebagai pengawas tertinggi pada badan
peradilan di bawahnya dan hakim pengawas dan pengamat sebagai pengawas pada
putusan pidana. Apakah dapat dikatakan bahwa hakim pengawas dan pengamat yang
secara tidak langsung juga berada di bawah mahkamah agung dapat juga melaksanakan
tugas sampai pada lembaga pemasyarakatan dalam konteks pengawasan peradilan?
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tugas dan fungsi hakim pengawas dan pengamat dalam sistem
lembaga peradilan?
2. Seberapa besar efektifitas fungsi hakim pengawas dan pengamat dalam tugas MA
sebagai pengawas pengadilan negeri?

Tugas dan Fungsi Hakim Pegawas dan Pengamat


Hakim Pengawas dan pengamat diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana BAB XX. Salah satu tugas dari hakim pengawas dan pengamat adalah
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana. Fungsi pengawasan oleh
hakim ini adalah mengawasi seluruh prosespelaksanaan pidana dalam lembaga
pemasyarakatan. Dan fungsi pengamatan adalah melakukan observasi kepada narapidana
setelah menjalani masa kurungan. Hasil dari keseluruhan tugas hakim pengawas dan
pengamat ini harus diserahkan kepada Ketua Pengadilan Negeri.
Secara lebih rinci, tugas dari hakim pengawas dan pengamat adalah sebagai
beikut:
a. Neneriksa dan menandatangani register pengawasan dan pengamatan yang
berada di kepaniteraan pengadilan negeri.
b. Mengadakan checking on the spot ke lembaga pemasyarakatan mengenai
kebenaran berita acara pelaksanaan putusan pengadilan yang ditandatangani
oleh jaksa kepala lembaga pemasyarakatan dan terpidana.
c. Mengadakan inspeksi terhadap keadaan lembaga pemasyarakatan, inspesi
mana khusus untuk menilai apakah kedaan lembaga pemasyarakatan tersebut
sudah memenuhi pengertian bahwa pemidanaan tidak dimaksudkan untuk
menderitakan dan tidak diperkenankan merendahkan mertabat manusia.
d. Mengadakan wawancara langsung dengan narapidana, didampingi atau tanpa
didampingi oleh lembaga pemasyarakatan, mengenai perilaku petugas-petugas
lembaga pemasyarakatan terhadap paa narapidana, hubungan antara para
narapidana sendiri satu sama lain.1

Sudarsono,Pengadilan Negeri Pengadilan Tinggi Mahkamah Agung, dan


Peradilan tata Usaha Negara, Rineka Cipta, Jakarta 1994, h. 141.

Efektifitas tugas Mahkamah Agung melalui Hakim Pengawas dan Pengamat


Sebagai lembaga peradilan tertinggi, salah satu tugas dari Mahkamah Agung adalah
melakukan seluruh proses peradilan di Pengadilan Negeri. Tugas pengawasan
peradilan secara lebih rinci adalah melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan
peradilan yang berada di bawahnya dalam menyelenggarakan kekuasaan kehakiman,
meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan dari
semua badan peradilan di bawahnya.2
Dari uraian diatas, bahwa hakim pengawas dan pengamat juga termasuk dalam
pengawasan Mahkamah Agung. Jadi, secara tidak langsung hakim pengawas dan
pengamat juga masuk dalam wewenang Mahkamah Agung.
Peran hakim pengawas dan pengamat adalah dalam sistem peradilan pidana.
Jika dipandang perlu, hakim pengawas dan pengamat dapat membicarakan cara
pembinaan narapidana tertentu dengan kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Ditentukan pula bahwa hakim wasmat mengadakan pengamatan untuk bahan
penelitian yang bermanfaat bagi pemidanaan. Pemidanaan bisa mempertimbangkan
perilaku narapidana. Hasil pengawasan dan pengamatan itu disampaikan kepada ketua
pengadilan negeri.
Selain itu, pengawasan dan pengamatan oleh hakim terhadap sistem
pemasyarakatan menempatkan seolah-olah petugas pemasyarakatan berada di bawah
hakim. Padahal, pemasyarakatan merupakan subsistem yang setara dengan subsistem
lain dalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu (SPPT), yakni polisi, jaksa, dan hakim.

Murtir Jeddawi, Hukum Administrasi Negara, Total Media, Yogyakarta


2012, h. 168.

Daftar Pustaka
Jeddawi Murtir, Hukum Administrasi Negara, Total Media, Yogyakarta 2012
Sudarsono,Pengadilan Negeri Pengadilan Tinggi Mahkamah Agung, dan Peradilan tata
Usaha Negara, Rineka Cipta, Jakarta 1994

Anda mungkin juga menyukai