Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shinta Maya Sari

BP

: 1310332007

Prodi

: S1 Kebidanan FK UNAND

Judul 1 : Faktor yang mempengaruhi keikutsertaan ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan

Latar Belakang
Penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak dapat diberikan saat kunjungan ANC dan
kegiatan posyandu, namun ini memiliki kelemahan yaitu pengetahuan yang diperoleh ibu hanya
terbatas pada masalah kesehatan yang dialami saat konsultasi. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dilakukan program kelas ibu hamil yang bertujuan menurunkan AKI dan AKB.
Kelas ibu hamil adalah salah satu program yang dikembangkan sebagai sarana belajar
bersama tentang kesehatan ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu serta merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang
perawatan kehamilan, persalinan, nifas, BBL, mitos, penyakit menular, dll. Kelas ibu hamil ini
merupakan bentuk asuhan bidan dalam upaya tindakan pendeteksian dini adanya komplikasi dengan
memberikan informasi yang lebih akurat dan lengkap.
Pelaksanaan program kelas ibu hamil ini bersifat terjadwal dan berkesinambungan serta
adanya monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam melaksanakan program ini. Kelas ibu hamil
dilakukan selama 3 x pertemuan selama hamil dan waktunya disesuaikan dengan kesepakatan antara
tenaga kesehatan dan ibu. Terdiri dari kelompok ibu hamil dengan usia kehamilan antara 20-32
minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang/kelompok. Dalam pelaksanaannya, dilakukan pre
test dan post test di setiap pertemuan.
Manfaat pelaksanaan program kelas ibu hamil adalah peningkatan manfaat penggunaan buku
KIA oleh ibu karena dalam kegiatannya ada pembahasan materi yang terdapat di buku KIA dalam
bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi. Selain itu, adanya interaksi dan berbagi
pengalaman antar peserta dan hubungan bidan atau tenaga kesehatan dengan ibu terjalin dengan baik.
Pada program kelas ibu hamil ini juga terdapat senam hamil yang merupakan kegiatan tambahan dan
biasanya dilakukan pada setiap akhir pertemuan.
Rendahnya keikutsertaaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil ini terkait dengan teori perilaku
oleh WHO yaitu thoughts & feeling (tingkat pengetahuan, kepercayaan, sikap, persepsi), reference
group (peran keluarga, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat), resources (fasilitas, uang, waktu,
tenaga), dan way of life (kebiasaan dan nilai- nilai).

Nama : Shinta Maya Sari


BP

: 1310332007

Prodi

: S1 Kebidanan FK UNAND

Judul 2 : Pengaruh adanya materi teknik menyusui yang benar pada buku KIA terhadap perilaku
menyusui ibu

Latar Belakang
Salah satu program pembangunan KIA adalah penggunaan buku KIA yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan KIA serta gizi sehingga salah satu tujuan pembangunan kesehatan
nasional yaitu menurunkan AKI dan AKB tercapai. Tujuan program KIA salah satunya adalah
meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Untuk mewujudkan
hal tersebut dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga melalui penggunaan buku
KIA (BKIA). Usaha penyebarluasan penggunaan buku KIA dilakukan melalui Puskesmas, RS,
kegiatan posyandu.
Buku KIA merupakan alat untuk mengetahui dan mengikuti kesehatan ibu dan anak sejak ibu
hamil sampai anak berumur 5 tahun, serta merupakan alat penyuluhan dan meningkatkan pengetahuan
mengenai kesehatan ibu dan anak. Dalam buku KIA banyak informasi yang disediakan yang
dibutuhkan ibu mengenai perawatan kehamilan, persalinan, nifas, BBL, bayi, balita, KB, dll.
Dalam buku KIA terdapat informasi tentang cara atau teknik menyusui yang benar. Ini
merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada
bayi serta mencegah masalah yang dapat dialami oleh ibu selama menyusui seperti ASI sedikit,
putting lecet, bendungan ASI, mastitis, dan abses pada payudara.
Namun pada realita yang ada, kebanyakan ibu tidak mengetahui dan memahami isi buku KIA
itu sendiri. Padahal pemanfaatan buku KIA memiliki potensi untuk meningkatkan perilaku kesehatan
ibu ke arah yang lebih baik. Kurang minat, tidak adanya waktu, tidak dapat membaca menjadi alasan
untuk hal tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya materi teknik menyusui yang
benar pada buku KIA terhadap perilaku menyusui ibu.

Nama : Shinta Maya Sari


BP

: 1310332007

Prodi

: S1 Kebidanan FK UNAND

Judul 3 : Perbandingan BB bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan bayi yang tidak ASI Eksklusif

Latar Belakang

Berat badan adalah ukuran antropometri yang terpenting yang dilakukan pada bayi karena
digunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik atau status gizi bayi. Untuk usia 0-6 bulan
pertambahan BB akan mengalami penambahan setiap minggu sekitar 140-200 gr dan BB menjadi 2 x
BBL pada umur 6 bulan. Kekurangan gizi pada anak menghambat proses tumbuh kembang anak.
ASI merupakan makanan yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan bayi baik fisik,
psikologis, sosial, spiritual. Kandungan ASI sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi. WHO merekomendaiskan ASIE selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai 2 tahun.
ASIE adalah pemberian ASI saja selam 6 bulan tanpa makanan dan minuman tambahan kecuali obat
saat sakit.
Namun kenyataannya, masih banyak orang tua yang tidak memberikan ASIE. Kebiasaan
kurang tepat yang sering dilakukan adalah memberi bayi makanan dan minuman tambahan sebelum
usia 6 bulam dengan alasan agar bayi tidak kelaparan. Hal ini berdampak negatif terhadap sistem
pencernaan bayi yang masih belum matang. Sehingga dampak negatif tidak ASIE adalah penurunan
produksi ASI dan gangguan pencernaan/ diare yang secara tidak langsung akan menurunkan BB bayi.
Berdasarkan hasil suatu penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidak ASIE lebih banyak
terserang diare, sembelit, panas dibandingkan bayi yang ASIE. Selain itu , penelitian lain juga
menunjukkan BB bayi yang mendapat ASI lebih ringan dibanding bayi yang mendapat susu formula
sampai umur 6 bulan. Hal ini bukan berarti bahwa BB yang lebih besar pada bayi yang mendapat susu
formula lebih baik dibanding bayi yang mendapat ASI. BB berlebih pada bayi dengan susu formula
menandakan kegemukan.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan BB bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan
bayi yang tidak ASI Eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai