INTISARI
Sekitar 175 juta tablet parasetamol dikonsumsi masyarakat Indonesia setiap tahunnya
ketika muncul nyeri dan demam karena mudah didapat dan harganya terjangkau. Bawang putih
(Allium sativum) merupakan bahan yang cukup sering digunakan baik sebagai obat herbal atau
sebagai bumbu masakan. Bawang putih diketahui efektif dalam menginhibisi enzim sitokrom P4502E1 yang berperan dalam mempengaruhi metabolisme parasetamol. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh pemberian bawang putih terhadap efek analgetik parasetamol pada
mencit (Mus musculus). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dan metode pengujian
analgetik menggunakan metode geliat yang diinduksi dengan asam asetat 0,5% v/v secara intra
peritoneal 15 menit setelah pemberian perlakuan. Parameter pengamatan berupa jumlah geliat
setiap 5 menit selama 60 menit. Mencit yang digunakan sebanyak 25 ekor yang dibagi dalam 5
kelompok perlakuan, yaitu kelompok I untuk kontrol negatif (akuades), kelompok II untuk kontrol
positif (parasetamol 65,25 mg/Kg BB), dan tiga kelompok yang lain diberi perlakuan dengan
dekokta bawang putih dengan konsentrasi masing-masing 5%; 10% dan 20% dan parasetamol
65,25 mg/Kg BB secara per oral. Dekokta bawang putih pada kelompok uji diberikan 24 jam
sebelum pengujian dan pada saat pengujian. Data diperoleh berupa jumlah geliat kumulatif mencit
kemudian dihitung persen proteksi nyeri dianalisis statistic dengan One-Way ANOVA, dilanjutkan
uji Post Hoc dengan taraf kepercayaan 95% . Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan
dekokta bawang putih berpengaruh secara bermakna (p<0,05) pada konsentrasi 10% dan 20%
terhadap peningkatan aktivitas efek analgetik parasetamol.
Kata Kunci: interaksi, analgetik, dekokta, bawang putih, parasetamol
ABSTRACT
About 175 million paracetamol tablet used in Indonesian when pain and fever because
easy to get and economist. Garlic (Allium sativum) is known to be effective in inhibiting cytochrome
P - 4502E1 enzyme which plays a role in influencing the metabolism of paracetamol. The purpose
of this study was to determine the effect of garlic on analgesic effect of paracetamol in mice (Mus
musculus). This study used completely randomised design and analgesic testing methods used
writhing methods that induced by acetic acid of 0.5 % v / v intra- peritoneal administration 15
minutes after treatment with the observation of parameters such as the amount of writhing every 5
minutes for 60 minutes. Mice which were used as many as 25 mice and divided into 5 groups,
namely Group I for the negative control (aquadest), group II for the positive control (paracetamol of
65.25 mg / kgBB), and three other groups treated with garlic dekokta with concentrations of 5 %,
10 %, and 20 % and paracetamol of 65.25 mg / kgBB orally basis. Garlic dekokta in the test group
was given 24 hours before the test and during the test. Data were obtained in the form of twisted
cumulative number of mice were then calculated the pain protection percent and were analyzed by
One- Way ANOVA, followed by Post Hoc test with test level of 95 %. The analysis showed that the
addition of garlic dekokta affect significantly (p < 0.05) at concentrations of 10 % and 20 % to the
raising activity of paracetamol analgesic effect.
Key words : interaction, analgesic, dekokta, garlic, paracetamol
Volume 1, Nomor 1 (2014)
Jurnal Pharmascience
36
PENDAHULUAN
Variabel Penelitian
diantaranya
antikoagulan,
hepatoprotektor
mampu
(CYP2E1)
diaduk
(Sumioka, 2004).
menurunkan
menginhibisi
antioksidan,
PROSEDUR PENELITIAN
kolesterol,
sitokrom
dan
P-4502E1
akan
dimetabolisme
menjadi
kemudian
RI, 2010)
terhambat,
musculus).
dikelompokan
berdasarkan
perlakuan.
Dosis
BAHAN
bahan
penginduksi
nyeri,
parasetamol
(teknis)
Jurnal Pharmascience
37
uji.
untuk
mengetahui
perbedaan
kelompok
yang
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
melihat
metabolisme
bagian
penghambatan
abdomen
menyentuh
dasar
tempat
parasetamol.
Sehingga
dengan
enzim
pemetabolisme
dari
belakang.
dihitung
untuk
metode
geliat
nyeri.
dan
akuades.
Dekokta
ekstraksi
cara
Kontrol positif
Dosis A (5 %)
Dosis B (10 %)
Dosis C (20 %)
digunakan
metode
untuk
hal
menginhibisi
sitokrom
P-4502E1
pengaruh
pemberian
dekokta
metode
induksi
kimia
dengan
asetat
secara
intraperitoneal
dapat
yang
satu
Analisis Data
diperoleh
panas
salah
Perlakuan
Kelompok
Kontrol negatif
adalah
persen
rumus:
proteksinya
dengan
Jurnal Pharmascience
38
dari
konsentrasi
hingga
40
%.
Hasil
karena
jika
selama 60 menit
secara
hormonal
lebih
stabil
masing-masing
kelompok
perlakuan
memiliki
diujikan.
ini
setiap
mencit
Hal
perlakuan,
selama 60 menit
dikarenakan
penghambatan
setelah
pemberian
bawang
putih.
Jumlah
geliat
mencit
setiap
menit
adanya
2006).
digunakan
sebagai
dosis
65.25
kontrol
positif
mg/kgBB
pengurangan
dekokta
bawang
jumlah
putih
geliat
setelah
dengan
dosis
yang
jumlah
geliat
karena
meningkat.
Adanya
pengurangan
sebanding
dengan
peningkatan
pada
dekokta bawang
putih
sehingga
dosis
dekokta
pengurangan
geliat
setiap
perlakuan
berbanding
lurus
dengan efek
analgetik
yang
semakin besar.
Jurnal Pharmascience
39
Gambar 1. Grafik rata-rata frekuensi geliat mencit tiap waktu pengamatan 5 menit selama 60 menit
Tabel II. Hasil perhitungan persen proteksi analgetik selama 60 menit
Kelompok
Replikasi
Rata-rataSD
II
III
IV
Kontrol Positif
55.823%
45,783 %
51.807%
54.819%
45.783%
50.803%4.8151%
Dosis A (5%)
54.819%
56.827%
53.815%
50.803%
54.819%
54,217 % 2,1997 %
Dosis B (10%)
63.855%
55.823%
64.859%
54.819%
59.839%
59.839 % 4,5459 %
Dosis C (20%)
70.884%
63.855%
62.851%
59.839%
64.859%
64,458 % 4,0535 %
lebih
software
dari
50%.
Peningkatan
persen
proteksi
SPSS.
Persen
daya
analgetik
yang
homogenitas
peningkatan efek
(Levene
Statistic).
Setelah
data
Jurnal Pharmascience
40
Dosis A (5 %)
0,554
0,165
0,005*
Dosis B (10 %)
0,013*
0,165
0,305
Dosis C (20 %)
0,000*
0,005*
0,305
konsentrasi 10 % dan 20 %.
berfungsi
menjadi
metabolit
quinone
imine
dalam
memetabolisme
toksiknya
(NAPQI).
parasetamol
N-acetyl-p-benzo-
Dialil
sulfida
adalah
bekerja
membentuk
menghambat
NAPQI
enzim
dari
CYP2E1
parasetamol
dalam
serta
disebabkan
semakin
oleh
selisih
persen
proteksi
yang
kuat
inhibisi
yang
dilakukan
yang
variabel
dapat
terhadap
parasetamol
yang
peningkatan
dilihat
antara
efek
analgetik
kelompok
uji
memblok
kerja
enzim
CYP2E1
yang
Jurnal Pharmascience
41
KESIMPULAN
Conventional
aktivitas
78-81
efek
analgetik
parasetamol.
Hal
ini
dalam
meningkatkan
Journal
of
analisis
adanya
nyeri
Asian
dari
menunjukkan
proteksi
NSAIDs.
perbedaan
yang
DAFTAR PUSTAKA
March, 131(3s):955S-62S
Astuti, K. W. 2011. Kombinasi Asetosal dan Ekstrak
Its
Constituents
Cardiovascular
Disease.
in
Cancer
and
Department
of
Pascasarjana
832S834S.
Universitas
Udayana.
Denpasar.
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accou
Desember 2013)
2(2): 42-48.
Press.
BPOM RI, 2010. Acuan Sediaan Herbal. Badan
Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta. 5: 34.
Graham,
G.
G,
M.
J.
Davies,
R.
O.
Day,
pharmacology
of
parasetamol:
toxicity
and
recent
Jurnal Pharmascience