Antipiretik adalah golongan obat yang di pergunakan
untuk menurunkan suhu tubuh bila demam, cara kerja antipiretiik antara lain dengan melebarkan pembuluh darah dikulit , sehingga terjadi pendinginan darah oleh udara , sebagian obat antipiretik juga merangsang berkeringat . penguapan keringat turut menurunkan suhu tubuh . obat antipiretik juga bersifat analgetik dan oleh karena itu biasa disebut golongan obat analgetik – antipiretik ( katzung , 2011) .
Tujuan dari praktikum ini yaitu , untuk mengerti efek dari
pepton sebagai penginduksi terjadinyan demam , untuk mengamati khasiat paraceyamol sebagai obat penurun panas , untuk membandingkan khasiat dari paracetamol dan asetosal sebagai antipiretik .
Pada percobaan kali ini , praktikan melakukan perubahan
antipiretik pada hewan coba mencit ( Mus musculus ).
Pada percobaan ini digunakan 3 ekor mencit (Mus musculus )
jantan karena system imun pada mencit jantan cenderung lebih baik di pengaruhi oleh hormone reproduksi . hal ini di sebabkan oleh kadar kadar hormone ekstrogen pada mencit jantan relative rendah dibandingkan mencit betina dan adanya stress akut dapat menyebabkan penurunan kadar ekstrogen pada mencit betina yang berefeki Imunostimulasi ( sulaksono , 2008 ) Pada prkatikum ini sebelum ini sebekum di lakukan pewrcobaan terlebih dahulu di puasakan agar saluran pencernaan mencit menjadi kosong. Sebab jika ada makanan di dalam saluran pencernaan akan memengaruhi proses metabilisme obat. Serta mencit juga bias beriteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, sehingga mencit tersebut tidak mudah strees. (malole,1989)
Sebelum di lakukan percobaan, disiapkan terlebih dahulu
alat bahan yang akan di gunakan, disiapkan larutan pepton, paracetamol, dan asetosal. Di ukur suhu tubuh mencit tersebut sebanyak 3 kali dalam selang waktu 5 menit, mencit di suntikan dengan larutan pepton secara intra peritorial yang menginduksi terjadinya demam pada mencit, kemudian diberikan sediaan pada masing-masing mencit, mencit 1 di berikan 1 ml, mencit 2 di berikan paracetamol 0,3 ml, dan mencit 3 diberikan asertosal 0,4 ml. tujuannya untuk melihat perbandingan antara paracetamol dan asetosal
Pada mencit 1, sebelum di lakukan percobaan rata-rata
suhunya selama 15 menit yaitu 36,30C, (normal), kemudian di induksi dengan di berikan pepton sebanyak 0,0125 ml dan di ukur suhu mencit sebanyak 3 kali dengan selang waktu 15 menit dengan suhu rata rata 38.10C kemudian mencit mencit 1 di berikan aquadest 1 ml syhy yang di hasilkan pada menit ke 5 yaitu 380C, menit ke 10 yaitu 370C dan menit ke 15 370C menutut literatur (anonym,2009) kenaikan suhu pada di suntikan pepton akibat suhu tikus putih normal adalah sekitar 350C-370Cbeberapa kemungkinan diantara aktivotas fisik,stress, suhu kamar dan kelembapan yang tinggi
Pada, mencit 2 rata-rata suhu mencit selalu di berikan
pengiduksi pepton yaitu 36,80C (normal) kemudian setelah 20 menit di induksi degan pepton pada menit ke5 suhu mencit berubah menjadi 380C (demam) menit ke 10 380C (demam) menit ke 15 39 0C demam) kemudian mencit diberikan paracetamol 0,57 ml melalui oral, pada mencit ke 5 suhu mencit turun menjadi 370C (normal) pada menit ke 10 360C(demam) dan menit ke-15 360C hal ini telah sesuai dengan literatur bahwa paracewtamol yaitu dapat menghilangkan atau mengurangi ringan. Karena keduanya dapt menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang di duga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat. (wilmana,2011)
` pada mencit 3 rata suhu mencit sebelum mencit
diberikan pengidukasi pepton yaitu 370C (normal) kemudian setelah di induksi pepton sebanyak 0,15 ml, kemudian di ukuer suhunya 3 kali dengan selang waktu 5 menit pada meenit ke 5 suhu mencit 370C pada menit ke-10 suhu mencit 380C (demam) dan pada menit ke-15 suhu mencit mencapai 390C (demam) hal ini di karenakan pepton berfungsi mengiduksi tejadinya demam setelah itu mencit di berikan obat asetosal tang termasuk obat golongan NSAID melalui oral setelah itu di ukur kembali suhu mencit sebanyak 3 kali dengan selang waktu 5 menit, pada menit ke-5 suhu mencitnya yaitu 370C (normal) , pada menit ke-10 suhu mecit 36,50C dan pada menit ke-15 suhu mencit 36,50C (normal) hal ini telah sesuaoi dengan literatur bahwa obat asetosal sebagai obsat anti piretik, obat Yang mirip aspirin yang berguna untuk menurunkan suhu badan namun hanya dalam keadan demam (wilamana,2011)
Indikasi paracetamol merupakan pilihan pertama bagi
penanganan demam dan nyeri sebagi antipiretik dan analgetik . efek samping yang dihasilkan yaitu reaksi alergi terhadap penderita jarang terjadi , kontra dan indikai penderita gangguan fungsi hati yang berat dan penderita hipertensi terhadap obat ini ( Tjay , 1978 ) Fermakodinammik paracetamol , efek analgetik paracetamol supa denngan salsilat yaitu menghilangkan atau mengurangi suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga berdasarkan efek sentral seperti salisilat . oleh karena itu paracetamol merupakan penghambat biosintetis P6 yang lemah , efek intasi ,erosi . dan pendarahan lambung dan dan tidak terlihat pada kedua obat ini , demikian juga gangguan pernapasan dan keseimbangan asam – basa ( sulistian , 2007 ).
Farmakokinetik paracetamol , diabsorbsi , cepat dan
sempurna melalui saluran cerna . konsentrasi tertinggi dan plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa paru plasma antara 1-2 jam . obat ini dimetabolisme oleh enzim inkronnum hati sebagai asetomenofen ( 00%) di konjugasi dengan asam sulfat . ( sulistia, 2007 ) Asam asetil salisisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin adalah analgetik antipiretik dan antiimflamasi yang luar digunakan dalam obat bebas . kontra dan indikasi tidak direkomendasikan untuk anak 12 tahun karena resiko terjadinya tindromaye ditandai dengan ensefalopar non imflamatik akut dan hepatipati berat .( sulistia, 2007).
Farmakodinamik asetosal bekerja melalui inhibisi enzim
sikloksigease 1 dan ( cox 1 – dan cox – 2 ) secara irreversible , sehingga menurunkan produksi prostaglandin dan derivatnya , yaitu tromboxan A2 , efek yang di peroleh adalah efek antipiretik , anti inflamasi , dan antiplatelet ( sulistia , 2007 )
Farmakokinetik asetosal dimulai melalui absorbs , hingga
eliminasi , serta bergantung pada jenis sediaan dan cara pemberian ( sulistia , 2007 )
Suhu adalah keadaan panas dan dingin yang diukur
dengan menggunakan thermometer . didalam tubuh, yaitu suhu inti dan suhu kulit . suhu inti adalah suhu adalah bagian tubuh dalam dan besarnya selalu di pertahankan constant , sekitar ± 10f ( ± 0,6 0C ) sedangkan suhu kulit dapat naik sesuai dengan suhu lingkungan . (guybon dan hall, 2012 ) Suhu tubuh normal manusia adalah 36,80 – 37,50 pada hari suhu tubuh akan mendekati 350,5 , sedangkan pada malam hari mendekati 37,70 . ( Sherwood , 2014 ) .