Anda di halaman 1dari 8

BAB V

PEMBAHASAN

Antipiretik adalah golongan obat yang di pergunakan


untuk menurunkan suhu tubuh bila demam, cara kerja
antipiretiik antara lain dengan melebarkan pembuluh darah
dikulit , sehingga terjadi pendinginan darah oleh udara ,
sebagian obat antipiretik juga merangsang berkeringat .
penguapan keringat turut menurunkan suhu tubuh . obat
antipiretik juga bersifat analgetik dan oleh karena itu biasa
disebut golongan obat analgetik – antipiretik ( katzung , 2011) .

Tujuan dari praktikum ini yaitu , untuk mengerti efek dari


pepton sebagai penginduksi terjadinyan demam , untuk
mengamati khasiat paraceyamol sebagai obat penurun panas ,
untuk membandingkan khasiat dari paracetamol dan asetosal
sebagai antipiretik .

Pada percobaan kali ini , praktikan melakukan perubahan


antipiretik pada hewan coba mencit ( Mus musculus ).

Pada percobaan ini digunakan 3 ekor mencit (Mus musculus )


jantan karena system imun pada mencit jantan cenderung lebih
baik di pengaruhi oleh hormone reproduksi . hal ini di sebabkan
oleh kadar kadar hormone ekstrogen pada mencit jantan relative
rendah dibandingkan mencit betina dan adanya stress akut dapat
menyebabkan penurunan kadar ekstrogen pada mencit betina
yang berefeki Imunostimulasi ( sulaksono , 2008 )
Pada prkatikum ini sebelum ini sebekum di lakukan
pewrcobaan terlebih dahulu di puasakan agar saluran
pencernaan mencit menjadi kosong. Sebab jika ada makanan di
dalam saluran pencernaan akan memengaruhi proses
metabilisme obat. Serta mencit juga bias beriteraksi dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, sehingga
mencit tersebut tidak mudah strees. (malole,1989)

Sebelum di lakukan percobaan, disiapkan terlebih dahulu


alat bahan yang akan di gunakan, disiapkan larutan pepton,
paracetamol, dan asetosal. Di ukur suhu tubuh mencit tersebut
sebanyak 3 kali dalam selang waktu 5 menit, mencit di suntikan
dengan larutan pepton secara intra peritorial yang menginduksi
terjadinya demam pada mencit, kemudian diberikan sediaan
pada masing-masing mencit, mencit 1 di berikan 1 ml, mencit 2
di berikan paracetamol 0,3 ml, dan mencit 3 diberikan asertosal
0,4 ml. tujuannya untuk melihat perbandingan antara
paracetamol dan asetosal

Pada mencit 1, sebelum di lakukan percobaan rata-rata


suhunya selama 15 menit yaitu 36,30C, (normal), kemudian di
induksi dengan di berikan pepton sebanyak 0,0125 ml dan di
ukur suhu mencit sebanyak 3 kali dengan selang waktu 15
menit dengan suhu rata rata 38.10C kemudian mencit mencit 1
di berikan aquadest 1 ml syhy yang di hasilkan pada menit ke 5
yaitu 380C, menit ke 10 yaitu 370C dan menit ke 15 370C
menutut literatur (anonym,2009) kenaikan suhu pada di
suntikan pepton akibat suhu tikus putih normal adalah sekitar
350C-370Cbeberapa kemungkinan diantara aktivotas
fisik,stress, suhu kamar dan kelembapan yang tinggi

Pada, mencit 2 rata-rata suhu mencit selalu di berikan


pengiduksi pepton yaitu 36,80C (normal) kemudian setelah 20
menit di induksi degan pepton pada menit ke5 suhu mencit
berubah menjadi 380C (demam) menit ke 10 380C (demam)
menit ke 15 39 0C demam) kemudian mencit diberikan
paracetamol 0,57 ml melalui oral, pada mencit ke 5 suhu mencit
turun menjadi 370C (normal) pada menit ke 10 360C(demam)
dan menit ke-15 360C hal ini telah sesuai dengan literatur
bahwa paracewtamol yaitu dapat menghilangkan atau
mengurangi ringan. Karena keduanya dapt menurunkan suhu
tubuh dengan mekanisme yang di duga juga berdasarkan efek
sentral seperti salisilat. (wilmana,2011)

` pada mencit 3 rata suhu mencit sebelum mencit


diberikan pengidukasi pepton yaitu 370C (normal) kemudian
setelah di induksi pepton sebanyak 0,15 ml, kemudian di ukuer
suhunya 3 kali dengan selang waktu 5 menit pada meenit ke 5
suhu mencit 370C pada menit ke-10 suhu mencit 380C
(demam) dan pada menit ke-15 suhu mencit mencapai 390C
(demam) hal ini di karenakan pepton berfungsi mengiduksi
tejadinya demam setelah itu mencit di berikan obat asetosal tang
termasuk obat golongan NSAID melalui oral setelah itu di ukur
kembali suhu mencit sebanyak 3 kali dengan selang waktu 5
menit, pada menit ke-5 suhu mencitnya yaitu 370C (normal) ,
pada menit ke-10 suhu mecit 36,50C dan pada menit ke-15 suhu
mencit 36,50C (normal) hal ini telah sesuaoi dengan literatur
bahwa obat asetosal sebagai obsat anti piretik, obat Yang mirip
aspirin yang berguna untuk menurunkan suhu badan namun
hanya dalam keadan demam (wilamana,2011)

Indikasi paracetamol merupakan pilihan pertama bagi


penanganan demam dan nyeri sebagi antipiretik dan analgetik .
efek samping yang dihasilkan yaitu reaksi alergi terhadap
penderita jarang terjadi , kontra dan indikai penderita gangguan
fungsi hati yang berat dan penderita hipertensi terhadap obat ini
( Tjay , 1978 )
Fermakodinammik paracetamol , efek analgetik
paracetamol supa denngan salsilat yaitu menghilangkan atau
mengurangi suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga
berdasarkan efek sentral seperti salisilat . oleh karena itu
paracetamol merupakan penghambat biosintetis P6 yang lemah ,
efek intasi ,erosi . dan pendarahan lambung dan dan tidak
terlihat pada kedua obat ini , demikian juga gangguan
pernapasan dan keseimbangan asam – basa ( sulistian , 2007 ).

Farmakokinetik paracetamol , diabsorbsi , cepat dan


sempurna melalui saluran cerna . konsentrasi tertinggi dan
plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa paru plasma
antara 1-2 jam . obat ini dimetabolisme oleh enzim inkronnum
hati sebagai asetomenofen ( 00%) di konjugasi dengan asam
sulfat . ( sulistia, 2007 )
Asam asetil salisisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau
aspirin adalah analgetik antipiretik dan antiimflamasi yang luar
digunakan dalam obat bebas . kontra dan indikasi tidak
direkomendasikan untuk anak 12 tahun karena resiko terjadinya
tindromaye ditandai dengan ensefalopar non imflamatik akut
dan hepatipati berat .( sulistia, 2007).

Farmakodinamik asetosal bekerja melalui inhibisi enzim


sikloksigease 1 dan ( cox 1 – dan cox – 2 ) secara irreversible ,
sehingga menurunkan produksi prostaglandin dan derivatnya ,
yaitu tromboxan A2 , efek yang di peroleh adalah efek
antipiretik , anti inflamasi , dan antiplatelet ( sulistia , 2007 )

Farmakokinetik asetosal dimulai melalui absorbs , hingga


eliminasi , serta bergantung pada jenis sediaan dan cara
pemberian ( sulistia , 2007 )

Suhu adalah keadaan panas dan dingin yang diukur


dengan menggunakan thermometer . didalam tubuh, yaitu suhu
inti dan suhu kulit . suhu inti adalah suhu adalah bagian tubuh
dalam dan besarnya selalu di pertahankan constant , sekitar ±
10f ( ± 0,6 0C ) sedangkan suhu kulit dapat naik sesuai dengan
suhu lingkungan . (guybon dan hall, 2012 )
Suhu tubuh normal manusia adalah 36,80 – 37,50 pada hari suhu
tubuh akan mendekati 350,5 , sedangkan pada malam hari
mendekati 37,70 . ( Sherwood , 2014 ) .

Anda mungkin juga menyukai