Anda di halaman 1dari 12

ANTIPIRETIK

APT. ZAMHARIRA MUSLIM, M.FARM


Antipiretik
Antipiretik adalah golongan obat yang bertujuan untuk menormalkan
suhu tubuh bila demam.

Antipiretik hanya akan menurunkan suhu tubuh apabila lebih dari


37,5C (suhu normal tubuh) dan tidak berefek pada suhu normal tubuh.

Demam merupakan kondisi dimana suhu tubuh yang diukur pada


ketiak ≥37,5C dan bila diukur pada dubur ≥ 38 C
DEMAM

Demam atau peningkatan suhu tubuh bukan suatu penyakit tersendiri,


tetapi merupakan gejala dari beberapa penyakit.

Demam sering terjadi pada penyakit infeksi, peradangan, peningkatan


kerja hormon Tiroid, dan reaksi beberapa penggunaan vaksin.

Faktor non infeksi penyebab demam adalah gangguan sistem saraf


pusat seperti perdarahan otak, status epileptikus, koma, cedera
hipotalamus, atau gangguan lainnya.
Patofisiologi Demam

Regulasi suhu tubuh diatur oleh Hipotalamus yang dapat mendeteksi suhu dalam darah dan
mengontrol sistem saraf dan hormon yang berperan dalam produksi panas tubuh serta
menentukan thermostat.

Thermostat adalah suhu tertentu yang ditentukan oleh hipotalamus sebagai acuan produksi
panas tubuh.

Patofisiologi dari demam adalah bahwa peningkatan suhu tubuh berhubungan langsung
dengan tingkat sitokin pirogen yang diproduksi untuk mengatasi berbagai rangsang.

Sebagai respons terhadap sitokin tersebut maka terjadi sintesis prostaglandin, terutama
prostaglandin E2 melalui metabolisme asam arakidonat jalur siklooksigenase 2 (COX-2), dan
menimbulkan peningkatan suhu tubuh terutama demam.
Mekanisme Demam
Mekanisme Kerja Antipiretik

Mekanisme dari antipiretik menurunkan suhu tubuh dengan


menghambat prostatglandin pada Central Nervous System.

Antipiretik digunakan untuk membantu untuk mengembalikan suhu


set point ke kondisi normal dengan cara menghambat sintesa dan
pelepasan prostaglandin E2, yang distimulasi oleh pirogen endogen
pada hipotalamus.
Ada beberapa golongan antipiretik di Indonesia

1. Golongan antipiretik murni (OAINS /NSAID). Termasuk dalam


golongan ini adalah asetaminofen (Parasetamol, Tempra, Termorex,
Panadol®, dll), asetosal (Bodrexin®, dll), dan ibuprofen (Proris®,
dll)

2. Golongan Chlorpromazine (Jarang digunakan).

3. Golongan Aminopyrin dan Fenacetin (Jarang digunakan).


Pada umumnya antipiretik terpilih untuk bayi dan anak adalah golongan antipiretik murni
karena antipiretik golongan ini dapat menurunkan suhu tubuh pada saat demam dan tidak
menyebabkan suhu yang sangat rendah bila tidak ada demam.

Golongan Chlorpromazine dapat menyebabkan suhu rendah pada anak yang tidak demam,
sedangkan golongan Aminopyrin dan Fenacetin bersifat antipiretik pada dosis rendah dan
bersifat hipotermik pada dosis tinggi.

Golongan Chlorpromazine dan Aminopyrin dan Fenacetin dipakai berdasarkan petunjuk


dokter dan tidak dijual secara bebas.

Antipiretik yang banyak digunakan dan dianjurkan adalah parasetamol, ibuprofen, dan
aspirin (asetosal).
Parasetamol (Asetaminofen)

Parasetamol merupakan pilihan utama untuk penanganan demam.

Parasetamol memiliki juga sifat analgesik yang menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan
sampai sedang.

Parasetamol menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme berdasarkan efek sentral yaitu
dengan menghambat prostaglandin.

Efek samping utama pada penggunaan parasetamol adalah efek hepatotoksik, efek tersebut
dapat terjadi bila dosis penggunaan sekali pakai 10-15g.

Dosis yang dianjurkan adalah 10-15 mg/kg/kali setiap 4-6 jam (4 kali/hari). Dosis lazim
dewasa untuk entipiretik adalah 500mg sekali pakai. Aturan pakai paracetamol yang
dianjurkan adalah digunakan “Bila Demam”.
Ibuprofen

Ibuprofen merupakan golongan obat antiinflamasi non steroid (OAINS /NSAID) yang
sering digunakan sebagai antipiretik.

Dosis yang dianjurkan adalah 5-10 mg/kg/kali setiap 6 – 8 jam (3 – 4 kali/hari).

Ibuprofen juga terbukti efektif dan aman sebagai antipiretik, namun tidak dianjurkan
pada anak usia dibawah 6 bulan atau diberikan dalam jangka waktu lama.

Ibuprofen relatif lebih lama dikenal dan tidak menimbulkan efek samping serius pada
dosis analgesik, maka ibuprofen dijual sebagai obat generik bebas di berbagai negara
antara lain Amerika Serikat dan Inggris.
Aspirin

Aspirin atau asam asetilsalisilat atau asetosal adalah suatu jenis obat dari
keluarga salisilat yang sering digunakan sebagai antipiretik (terhadap demam).

Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan digunakan dalam dosis rendah (80-
325mg/hari).

Aspirin merupakan obat yang efektif untuk mengurangi demam, namun tidak
direkomendasikan pada anak.

Aspirin, karena efek sampingnya iritasi lambung dan dapat mengakibatkan


perdarahan usus maka tidak dianjurkan untuk demam ringan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai