Oleh :
Fadli Aditya Rizky (C10050071)
Novia Riansari Gunawan (C10050047)
Ratih Puspitarini (C10050008)
Sharmini Nair Valsen (C10054017)
KETERANGAN UMUM
TMRS
: 17-11-2009
Nama
: Ny.N
Umur
: 28 tahun
Alamat
: Bandung
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Pekerjaan
: IRT
Penanggung jawab
Nama suami : Tn. I
Umur
: 30 tahun
Pekerjaan
: Swasta
ANAMNESA
Keluhan Utama
Anamnesis khusus :
G1P0A0 merasa hamil 9 bulan lebih mengeluh mulas-mulas dan keluar cairan banyak
dari jalan lahir sejak 1 hari SMRS. Ketuban tidak berbau, jernih, tanpa disertai
panas badan. Mules-mules yang semakin sering dan bertambah kuat belum dirasakan
ibu. Gerak anak masih dirasakan ibu.Show (+)
Riwayat Obstetri
1. Hamil ini
Riwayat Tambahan
Menikah
Kontrasepsi
: (-)
HPHT
PNC
: Bidan 9 kali
PEMERIKSAAN FISIK
KU
: CM, baik
: 110/70 mmHg
: 80 kali/mnt
: 18 kali/mnt
: 37C
Jantung
: BJ murni reguler
Paru-paru
Hati/limpa
: tak
Inspekulo
STATUS OBSTETRIKUS
Pemeriksaan Luar
TFU
: 32 cm
LP
: 92 cm
LA
: kepala 5/5 pu ka
BJA
HIS
: 3x/10/20
Pemeriksaan Dalam
V/V : tak
P : Tebal lunak
Pembukaan : 3 cm
Ketuban : Stasion : -1
LABORATORIUM
Hb
: 11,7 gr%
Ht
: 35 %
: 11.300/mm3
Tr
: 215.000/ mm3
DIAGNOSA KERJA
G1P0A0 parturien 39-40 minggu Kala I Fase Laten + KPD
TERAPI
-
Samficilin 3 x 1 gr iv
Persalinan Pervaginam
Obs TNRS, KU
PEMBAHASAN
1. Mengapa pasien ini didiagnosis ketuban pecah dini?
Definisi ketuban pecah dini :
pecahnya selaput khorioamnion sebelum dimulainya proses persalinan
secara spontan.
a. PROM ( Premature Rupture of the membrane ) yaitu bila
ketuban pecah pada usia kehamilan 37 minggu
b.
askorbat
diperlukan
untuk
pembentukan
dan
pemeliharaan jaringan kolagen. Elastisitas selaput ketuban berbedabeda tergantung dari asam askorbat dalam darah ibu, karena itu
terdapat hubungan antara defisiensi asam askorbat dengan terjadinya
ketuban pecah dini
Banyak penulis menjumpai insiden ketuban pecah dini yang
tinggi pada golongan sosioekonomi yang rendah. Pada golongan ini
sering dijumpai paritas tinggi, defisiensi asam askorbat dan infeksi
yang tidak diobati dengan semestinya, merupakan faktor risiko
tingginya kejadian ketuban pecah dini.
2) meningkatnya tekanan terhadap selaput ketuban
seperti adanya pembukaan pada serviks ( inkopeten serviks) atau
meningkatnya tekanan intrauterin ( hamil ganda, polihidramnion )
Pada pasien ini faktor predisposisi dan etiologi belum dapat dipastikan,
kemungkinan-kemungkinannya adalah :
Menurut Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginaekologi RSUP Dr.
hasan Sadikin:
Konservatif
Pengelolaan konservatif dilakukan apabila tidak ada penyulit (baik pada
ibu maupun pada janin), pada umur kehamilan 28-36 minggu, dirawat selama 2
hari.
Selama perawatan dilakukan :
-
1)
infeksi intra uterin, rasa nyeri pada rahim, sekret vagina purulen.
2)
Janin : Takikardi
Bila ada indikasi untuk melahirkan janin, dilakukan pematangan paru janin
Aktif
-
Pengelolaan aktif pada ketuban pecah dini dengan umur kehamilan 20-28
minggu dan > 37 minggu
Gawat janin
Fundus lunak