DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
HENDRA
JONNATAN
SEMESTER III
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN PERIKANAN
TAHUN 2016
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami
dapat menyelesaikan tugas ini. Penyusunan tugas ini di susun untuk memenuhi
tugas Dasar-dasar teknologi hasil perikanan. Selain itu tujuan dari penyusunan
tugas ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan kita sendiri.
Akhirnya kami menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran
agar penyusunan tugas selanjutnya lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan
banyak terima kasih dan semoga tugas ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI... ii
BAB I PENDAHULUAN.......... 1
1.1 Latar Belakang.. 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan...... 2
BAB II PEMBAHASAN.... 3
2.1 Alginat.......... 3
2.2 Definisi Cetakan Alginat.............. 5
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 7
4.1 Kesimpulan... 7
4.2 Saran..... 7
DAFTAR PUSTAKA..... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada akhir abad ke-19, seorang ahli kimia dari Skotlandia
memperhatikan bahwa rumput laut tertentu yang bernama Brown Algae
bisa menghasilkan suatu ekstrak lendir, yang disebut algin.1 Alginat
merupakan kopolimer linear yang mengandung banyak asam uronat yaitu
-D asam mannuronat dan -L asam guluronat.2 Asam anhydro--d
mannuronic disebut juga asam alginik.1 Asam alginik serta kebanyakan
garam anorganik tidak larut dalam air, tetapi garam yang diperoleh dengan
natrium, kalium, amonium larut dalam air.
Dalam pemanipulasiannya bahan cetak alginat yang berupa bubuk
dicampur dengan air membentuk gel. Komponen yang reaktif dari bahan
cetak alginat adalah garam natrium atau kalium dari asam alginat dan
kalsium sulfat yang ketika dicampur dengan air membentuk sebuah sol.
Kalsium mengganti monovalen kation natrium dan kalium, memungkinkan
rantai silang dari garam alginat dan menghasilkan pembentukan gel.
Seperti hidrokoloid lainnya, alginat mengandung air sekitar 85 %
dan rentan terhadap distorsi yang disebabkan oleh pengembangan yang
terkait dengan imbibisi (penyerapan air) atau pengkerutan yang terkait
dengan sineresis (penguapan air).4
Phillips menyebutkan bahwa bahan cetak hidrokoloid mengandung
banyak sekali air, hal ini akan mempengaruhi sifat sineresis dan imbibisi
dari bahan. Cetakan alginat bila dibiarkan di udara terbuka, air dalam
alginat akan menguap yang dikenal sebagai sineresis. Keadaan ini dapat
menyebabkan hasil cetakan mengkerut. Sebaliknya, untuk menghindari
terjadinya pengkerutan, hasil cetakan direndam dalam air, sehingga terjadi
penyerapan air hal ini dikenal sebagai peristiwa imbibisi.1 Buchan dan
Peggie mendapatkan persen kehilangan air di udara terbuka pada bahan
cetak alginat yaitu: 0,59% (setelah 1 jam); 1,57% (setelah 2 jam); 12,74%
(setelah 20 jam); 28,00 % (setelah 48 jam); 48,30% (setelah 72 jam).5
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alginat?
2. Apa saja komposisi alginat?
3. Apa fungsi dari bahan cetak alginat?
4. Bagaimana cara mengolah alginat menjadi bahan cetak untuk model
kerja?
5. Bagaimana pengaruh suhu dalam setting time alginat?
1.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui apayang dimaksud dengan bahan cetak alginat.
2. Untuk mengetahui komposisi bahan cetak alginat.
3. Untuk mengetahui fungsi bahan cetak alginat
4. Untuk mengetahui cara mengolah alginat menjadi bahan cetak untuk
model kerja.
5. Untuk mengetahui pengaruh suhu dalam setting time alginat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Alginat
Alginat adalah bahan cetak yang mengandung air, digunakan untuk
mencetak detail minimal, seperti yang diperlukan untuk membuat model
studi. Alginat adalah mineral cetak gigi yang palimg banyak digunakan.
Alginat sering digunakan karena mudah dimanipulasi, peralatan yang
digunakan sedikit, fleksibilitas cetakan, keakuratan dari hasil cetakan alginat
apabila ditangani dengan tepat dan harganya murah. Alginate berfungsi
untuk duplikasi jaringan rongga mulut dengan baik dan akurat. Kekurangan
dari bahan cetak alginate ini adalah mempunyai potensi menahan mikroba
lebih banyak disbanding bahnan cetak lainnya.
2.1.1 Struktur Kimia Alginat
Asam Alginat atau ganggang laut cokelat merupakan bahan
dasar alginate yang dibentuk dari tumbuh-tumbuhan laut yang
sebagian besar terdiri dari garam potassium dan garam sodium. Asam
alginate mempunyai berat molekul yang besar dan terdiri atas
kopolimer asam anhydro-beta-D-mannuronik dan asam anhydro-betaD-guluronik.
2.1.2 Macam-macam Alginat
Menurut Joseph (2002) alginate dapat dibagi dalam 2 klasifikasi
berdasarkan waktu pengeraasannya atau setting time antara lain:
a. Quick setting alginat
Alginat megeras dalam waktu 1 menit, biasanya digunakan
untuk mencetak rahang anak-anak atau penderita yang mudah
mual.
b. Regular setting alginate
Alginat yang mengeras dalam waktu 3 menit, digunakan untuk
pemakaian rutin.
FUNGSI
Bahan pelarut dalam air
Reaktor
Partikel pengisi
Akselerator
Partikel pengisi
Retarder
BERAT (%)
15
16
4
3
60
2
terjadi
nilai
ai
perubahan
tekanan
osmotikyang
BAB III
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Alginat adalah bahan cetak yang mengandung air, digunakan untuk
mencetak detail minimal, seperti yang diperlukan untuk membuat model
studi.Alginate berfungsi untuk duplikasi jaringan rongga mulut dengan baik
dan akurat. alginate dapat dibagi dalam 2 klasifikasi berdasarkan waktu
pengeraasannya atau setting time antara lain: Quick setting alginat dan
regular setting alginate. Komposisi alginat, waktu setting alginate
dikendalikan oleh komposisi sodium phospateyang terdapat dalam bubuk
alginat. Desinfeksi cetakan alginat, Desinfeksi merupakan proses membunuh
atau menghilangkan organisme patogen dari suatu bahan atau objek
sehingga mikroorganisme tidak menimbulkan ancaman atau infeksi. Air
garam (NaCl) sebagai antiseptik dapat dibuat sendiri.
4.2
Saran
Alginat merupakan bahan cetak gigi yang berfungsi untuk duplikasi
jaringan rongga mulut dengan baik dan akurat jadi pengadukannya harus
tepat jangan sampai terjadi porus agar hasilnya baik dan alginat ini lebih
cepat menggunakan suhu ruangan, sedangkan menggunakan suhu yang
lebih dingin setting time akan menjadi lebih lama, jadi sebaiknya bagi
mahasiswa disarankan untuk menggunakan alginat dengan campuran air
suhu yang lebih dingan agar dapat melatih ketika pengadukan untuk
mendapatkan hasil homogen karena setting time akan lebih lama ketika
menggunakan suhu yang dingin.
DAFTAR PUSTAKA