PEKERJAAN LAPANGAN II
Penerapan Teknik-teknik Audit
Teknik Audit
Teknik-teknik audit diterapkan pada beragam kondisi. Teknik-teknik tersebut
digunakan, sendiri-sendiri maupun secara gabungan, kapan pun auditor melakukan
pemeriksaan. Namun teknik-teknik ini diterapkan dalam kerangka tertentu, tergantung pada
masalah yang menjadi subjek yang diaudit. Kebanyakan penugasan audit akan dilakukan
dalam satu dari empat bentuk: audit fungsional, audit organisasional, studi manajemen, dan
audit atas program.
Audit Fungsional
Audit fungsional adalah audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir, melintasi
lini organisasi. Audit fungsional cenderung lebih berkonsentrasi pada operasi dan proses
dibandingkan pada administrasi dan orang-orang yang ada dalam organisasi. Audit ini
bertujuan untuk menentukan seberapa baik fungsi-fungsi dalam organisasi akan saling
berinteraksi dan bekerja sama.
Audit Organisasional (dan Evaluasi Produktivitas)
Audit organisasional tidak hanya memerhatikan aktivitas yang dilakukan dalam
organisasi tetapi juga dengan kontrol administratif yang digunakan untuk memastikan bahwa
aktivitas-aktivitas tersebut dilaksanakan. Pendekatan organisasional yang tajam sering kali
bisa memberikan pandangan yang luas atas operasi, melebihi yang diperoleh hanya dari
pengujian transaksi.
Khususnya dalam organisasi yang besar dengan berbagai opersasi dan fungsi,
auditornya sebaiknya disarankan untuk menentukan seberapa baik manajemen telah
melakukan pengelolaan seberapa baik transaksi mengalir atau mengucur melalui saluran pipa
organisasi.
Studi dan Konsultasi Manajemen
Audit fungsional dan organisasional membentuk kerangka kerja program audit jangka
panjang. Setiap organisasi membutuhkan konsultan luar untuk melakukan studi manajemen,
membuat evaluasi, dan menawarkan rekomendasi untuk memperbaiki masalah organisasi.
Auditor harus menerapkan semua teknik memengaruhi yang mereka miliki sejak
permulaan dan disepanjang penugasan. Mereka harus membuat manajemen tetap mengetahui
informasi dan memperoleh rekomendasi pada tingkat akar sebelum menyajikan ke
manajemen
Audit Atas Program
Program merupakan istilah umum yang mencakup setiap upaya yang didanai yang
seiring dengan aktivitas normal organisasi yang sedang berlangsung. Tujuan auditnya adalah
0
memberikan manajemen informasi mengenai biaya, pelaksanaan, dan hasil-hasil program dan
membuat evaluasi yang informatif, bermanfaat, dan objektif. Dalam penelahaan ini, akan
membantu semua pihak terkait bila mereka memiliki pemahaman yang sama atas istilahistilah yang digunakan.
Auditor internal ingin menentukan tiga hal dalam audit atas program, yaitu: (1) apa
yang dicapai? (2) apakah program tersebut berhasil? (3) apakah terdapat sistem yang
memadai untuk memastikan keberhasilan di masa yang akan datang? Dalam sektor swasta,
pencapaian umumnya diukur dalam pendapatan dan keuntungan. Dalam sektor publik,
auditor internal akan memerhatikan keluaran, manfaat, dan dampaknya.
Audit Kontrak
Kontrak konstruksi atau operasi sering kali melibatkan uang dalam jumlah besar;
kontrak konstruksi biasanya bukan merupakan bagian dari bisnis rutin organisasi; kontrak
operasi bisa memberikan jasa atau operasi terprogram. Manajemen mungkin tidak begitu
memahami biaya konstruksi dan operasi seperti produksi yang dilakukan sendiri. Oleh karena
itu auditor internal sangat membantu dalam mengaudit kontrak seperti ini. Kontrak umumnya
terdiri atas tiga kategori:
1. Kontrak Biaya sekaligus (lump-sum). Kontraktor setuju melaksanakan pekerjaan
dengan harga tetap. Jika pekerjaan dilakukan sesuai perjanjian, hanya sedikit yang
bisa diaudit oleh auditor.
2. Kontrak Biaya tambahan (cost-plus). Merupakan cara paling ekonomis untuk proyek
konstruksi atau operasi, karena banyaknya ketidakpastian dalam proyek-proyek
seperti ini.
3. Kontrak Harga per unit (unit-price). Berguna jika suatu proyek membutuhkan
pekerjaan yang seragam dalam jumlah yang besar.
Audit Terintegrasi
Audit terintegrasi mengombinasikan aspek-aspek audit keuangan dengan audit
kinerja, sebuah prosedur yang menghasilkan sebagian audit keuangan akhir tahun
diselesaikan sebelum audit operasional. Tingkat integrasi tergantung pada:
Konsultan
Suatu evaluasi audit yang mendalam mungkin membutuhkan jasa dari konsultan
teknis. Auditor harus ingat bahwa konsultan tersebut membantu, tidak mengambil alih
evaluasi atau melindungi tanggung jawab auditor. Konsultan teknis dibutuhkan untuk
mengklarifikasi hal-hal teknis atau yang diketahui orang-orang tertentu saja, mengarahkan
1
pemeriksaan ke bidang-bidang tertentu, dan melindungi auditor dari informasi yang tidak
akurat atau dari pernyataan sepihak oleh karyawan lini.
Penelaahan Analitis
Penelaahan analitis digunakan untuk menentukan kewajaran data tertentu. Beberapa
metodologi yang digunakan yaitu:
Statistik Karyawan
Laporan bisa dianalisis untuk menunjukan berbagai hubungan antara jumlah
karyawan dan tren organisasi lainnya. Laporan untuk cabang yang berbeda bisa dipelajari
untuk menemukan penyimpangan dalam prosedur atau efisiensi penyebaran karyawan.
Perputaran Persediaan
Analisis tingkat perputaran, termasuk catatan barang-barang tertentu, bisa
mengungkapkan berapa banyak persediaan yang lebih dari setahun. Analisis tersebut bisa
menunjukan kesalahan pembelian yang tersembunyi dalam persediaan dan tertutup oleh rasio
perputaran keseluruhan yang memuaskan. Rasio yang terlalu rendah juga bisa menunjukan
kecurangan dalam pembebanan persediaan.
Biaya-biaya Karyawan dan Perputaran Karyawan
Biaya dan waktu yang digunakan untuk merekrut karyawan, tingkat perputaran
karyawan per departemen / organisasi harus dianalisis dan dibandingkan dengan organisasi
lainnya.
Pengiriman Persediaan
Hal yang penting dianalisis yaitu perhitungan jarak, rata-rata waktu penggunaan ban
mobil (organisasi), perbandingan jumlah tenaga kerja, gudang, galangan kapal, waktu angkut,
dan waktu pengiriman.
Penyimpangan Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor
Analisis saldo perlengkapan dengan jumlah karyawan pengguna, bila barang-barang
merupakan kebutuhan rumah tangga dan bila kontrol fisik atas persediaan menunjukan
barang-barang yang ingin dimiliki karyawan.
Catatan Bahan Baku
Auditor menganalisis laporan yang menunjukan jumlah permintaan gudang yang
diproses. Namun jika harga rata-rata terlalu rendah, maka tidak membutuhkan aliran kertas
untuk palaporan yang berlebihan.
Telepon dan Komputer
Auditor bisa menganalisis rasio jumlah karyawan terhadap jumlah telepon dan
penggunaan telepon, sehingga mengahasilkan hasil yang baik dan mengurangi jumlah dan
lamanya penggunaan telepon. Auditor harus berhati-hati dalam melakukan analisis ini, hal ini
bisa jadi signifikan dan bisa menunjukan cara untuk investigasi labih lanjut dalam
menemukan sebab akibat. Jenis analisis serupa bisa dilakukan menggunakan komputer.
Bukti Hukum
Bukti hukum dan bukti audit memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memberikan
bukti, untuk mendorong keyakinan tentang kebenaran atau kesalahan setiap pernyataan atas
suatu masalah. Fokus bukti audit dan bukti hukum berbeda, bukti hukum sangat
mengandalkan pengakuan lisan, bukti audit lebih mengandalkna bukti dokumen.
Bukti hukum terdiri dari:
Bukti tidak langsung membuktikan fakta sementara atau sekumpulan fakta yang
dapat dirujuk seseorang untuk mengetahui keadaan beberapa fakta primer yang
signifikan atas masalah yang sedang dipertimbangkan.
Bukti yang meyakinkan bukti yang tak terbantahkan apapun bentuknya.
Bukti yang menguatkan merupakan bukti tambahan dari karakter yang berbeda
menyangkut hal yang sama.
Bukti opini saksi harus memberikan kesaksian hanya terhadap fakta yang ada.
Bukti kabar angin memberikan pernyataan yang tidak dapat diterima yang dibuat
seseorang.
Bukti Audit
Bukti audit adalah informasi yang diperoleh auditor internal melalui pengamatan suatu
kondisi, wawancara, dan pemeriksaan catatan. Bukti audit terdiri dari:
Bukti fisik bukti yang diperoleh dengan mengamati orang, properti, dan kejadian.
Bukti pengakuan berbentuk surat atau pernyataan sebagai jawaban atas
pertanyaan.
Bukti dokumen merupakan bentuk bukti audit yng paling biasa, terdiri dari
dokumen internal dan eksternal.
Bukti analisis bukti yang berasal dari analisis dan verifikasi.
pekerjaan lapangan. Kertas kerja harus diberikan pengawasan dan pemeriksaan untuk
menentukan keabsahannyadan tidak meninggalkan pertanyaan yang tersisa.