Anda di halaman 1dari 5

Judul :

JANGAN MENANGIS INDONESIA


Karya : Putu Wijaya

NAMA KELOMPOK :
Zulfikar Ledo
Mujahidin Taher
Nurulfallah

Tokoh dan Watak


Dalang : pemarah, kesal atas apa yang terjadi pada
Indonesia seperti, krisis ekonomi, suhu politi, huru
hara, terror bom, tsunami, gempa bumi dan lain
sebagainya.
Jendral : kesal, pemarah terhadap ketidak becusan
para pribumi, akan tetapi dia juga penakut ketika
melihat bayangan sosok wayang raksasa.
Ajudan : selalu mematuhi perintah Jendral, ia juga
penakut saat ia melihat bayangan sosok wayang
raksasa.

Seseorang : Perhatian, Bijaksana


Soekarno : tegas, seperti dalam cuplikan pidatonya,
saudara-saudara dasar-dasar Negara telah saya
usulkan. Lima bilangannya. Inikah panca Dharma?
Murni : kesal, marah atas ketidak adilan dan ketidak
benaran di mana-mana.
Marsinah : berteleh-teleh, seperti saat ia
memperkenalkan namanya kepada dalang, saat
dalang menanyakan siapa ia sebenarnya.

KONFLIK
Saat Murni merasah gerah melihat di mana-mana
ada ketidak adilan. Di mana-mana berserakan ketidak
benaran rakyat ditindas semena-mena. Sehingga ia
perotes terhadap seseorang sekaligus memberitahukan
bahwa sekarang bukan waktunya tidur. Semua orang
harus bangun dan melihat segala kecurangan,
ketimpangan dan penyalahgunaan kekuasaan.

AMANAT
Pengorbanan, perjuangan, tidak boleh putus oleh
kekalahan, demi masa depan yang gemah. Kalau
memang benar masa depan itu ada, kata Seseorang,
akan kau berikan tidak tidak saja kepada mereka tetapi
juga kami yang suda lama pantas menerimanya, kami
mau itu terjadi, bukan nanti, bukan nanti di dalam
mimpi tapi sekarang, bukan hanya anak-cucu, kami
juga berhak menikmatinya sekarang, bukan nanti tapi
sekarang, sekarang, sekarang.

Anda mungkin juga menyukai