Anda di halaman 1dari 11

BAB I

KONSEP DASAR KANKER MAMMAE


A. Anatomi dan Fisiologi Payudara (mamae)

Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas otot dada,
tepatnya pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas yang tampak dari luar
sebagai berikut:
- Superior

: iga II atau III

- Inferior

: iga VI atau VII

- Medial

: pinggir sternum

- Lateral

: garis aksillaris anterior

Dalam keadaan normal hanya terdapat sepasang kelenjar payudara, sedang


pada beberapa jenis hewan, kelenjar susu dapat membentang dari sekitas lipat paha
sampai dada, kelenjar mamma merupakan ciri pembeda pada semua mamalia.
Payudara manusia berbentuk kerucut tapi sering kali berukuran tidak sama.Payudara
dewasa beratnya kira-kira 200 gram, yang umumya lebih besar dari yang kanan. Pada
waktu hamil payudara membesar, mencapai 600 gram pada waktu menyusui
mencapai 800 gram.
Payudara mengalami 3 macam perubahan yang dipengaruhi hormon.
Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa
fertilitas, sampai ke klimakterium dan menopause. Sejak pubertas, pengaruh estrogen
dan progesteron yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah
menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus.
Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar
hari kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi berikutnya terjadi pembesaran maksimal. kadang-kadang timbul benjolan
yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi, payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak
mungkin dilakukan. Pada waktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak berguna
karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai, semuanya berkurang.
Perubahan ketiga terjadi pada waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan,
payudara menjadi besar karena epitel ductus lobul dan ductus alveolus berploliferasi,
1

dan tumbuh ductus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu
(trigger) laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian
dikeluarkan melalui ductus ke puting susu.
B. Pengertian Carsinoma Mammae

Carsinoma mammae adalah neolasma ganas dengan pertumbuhan jaringan


mammae abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan
destruktif dapat bermetastase ( Soeharto Resko Prodjo, 1995)
Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal
mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang biak dan
menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Lynda Juall Carpenito, 1995).
Kesimpulan, Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling
banyak menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan selsel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan
akan tumbuh menjaadi benjolan tumor (kanker).
C. Etiologi Carsinoma Mammae

Menurut C. J. H. Van de Velde


1. Ca Payudara yang terdahulu
Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena mammae adalah organ
berpasangan
2. Keluarga
Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini, dikuatkan bila
3 anggota keluarga terkena carsinoma mammae.
3. Kelainan payudara ( benigna )
Kelainan fibrokistik ( benigna ) terutama pada periode fertil, telah ditunjukkan
bahwa wanita yang menderita / pernah menderita yang porliferatif sedikit
meningkat.
4. Makanan, berat badan dan faktor resiko lain
Status sosial yang tinggi menunjukkan resiko yang meningkat, sedangkan berat
badan yang berlebihan ada hubungan dengan kenaikan terjadi tumor yang
berhubungan dengan oestrogen pada wanita post menopouse.
5. Faktor endokrin dan reproduksi
2

Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun
Menarche kurang dari 12 tahun
6. Obat anti konseptiva oral
Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai
resiko lebih besar untuk terkena kanker.
D. Patofisiologi

Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem
duktal, mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel sel atipik.
Sel - sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma

insitu dan menginvasi stroma.

Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai
menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba

( kira kira berdiameter 1

cm). Pada ukuran itu, seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis.
Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan
sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah ( Price, Sylvia, Wilson
Lorrairee M, 1995 )
E. Komplikasi

Metastase ke jaringan sekitar mellui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang


dan hati.

F. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan labortorium meliputi:


-

Morfologi sel darah

LED

Test fal marker (CEA) dalam serum/plasma

Pemeriksaan sitologis

2. Test diagnostik lain:


a. Non invasive
-

Mamografi

Ro thorak

USG

MRI

PET

b. Invasif
-

Biopsi, ada 2 macam tindakan menggunakan jarum dan 2 macam tindakan


pembedahan

Aspirasi biopsy (FNAB)

Dengn aspirasi jarum halus , sifat massa dibedakan antar kistik atau padat

True cut / Care biopsy

Dilakukan dengan perlengkapan stereotactic biopsy mamografi untuk


memandu jarum pada massa

Incisi biopsy

Eksisi biopsy

Hasil biopsi dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan


histologik secara froxen section
G. Manifestasi Klinis

Menurut William Godson III. M. D


1. Tanda carsinoma
Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor jinak,
massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips
2. Gejala carsinoma
4

Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting eritema,
mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun dapat
sebagai petunjuk adanya metastase.
H. Penatalaksanaan Medis

1) Medis
Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan paliatif (non pembedahan).
Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan secara mastektomi
parsial, mastektomi total, mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan
penyebaran kanker. Penanganan non pembedahan dengan penyinaran, kemoterapi
dan terapi hormonal.
Biasanya

pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara

menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah
biopsi. Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan
obat penghambat hormon.
Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di tempat
pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.
Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang
berkembangbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obatobat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang
menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel
kanker di seluruh tubuh.
Pembedahan, dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu:
a. Mastektomi total (sederhana), yaitu mengangkat semua jaringan payudara,
tetapi semua atau kebanyakan nodus limfe dan otot dada tetap utuh.
b. Mastektomi radikal modifkasi mengangkat seluruh payudara, beberapa atau
semua nodus limfe dan kadang-kadang otot pektoralis minor prosedur
membatasi (contoh lumpektomi) mungkin dilakukan pada pasien rawat jalan
yang hanya berupa tumor dan beberapa jaringan sekitarnya diangkat.
c. Mastektomi/lumpektomi dengan diseksi kelenjar getah bening aksila
radiasi/kemoterapi.
d. Terapi radiasi dapat digunakan untuk mengatasi kanker payudara terinflamasi
sebelum diberikan kemoterapi. Dapat juga digunakan untuk mengatasi
5

penyakit yang kambuh secara lokal, untuk menangani fungsi ovarium, dan
untuk mengatasi gejala dari metastase penyakit.
e. Kemoterapi, kemoterapi ajufan untuk kanker payudara melibatkan kombinasi
obat multiple yang lebih efektif daripada terapi dosis tunggal. Kombinasi yang
paling sering dianjurkan disebut CMF dan meliputi siklofosfamid (Cytoxan),
metotrexat, fluorasil

(5-FU) dengan atau tanpa tamoksifen.

2) Keperawatan
Rencana keperawatan menurut Marilynn E. Doengoes yaitu membantu
pasien/orang terdekat menerima stress situasi/prognosis, mencegah komplikasi,
membuat program rehabilitasi individual, memberikan informasi tentang penyakit,
prosedur, prognosis dan kebutuhan pengobatan.
I. Pencegahan
1.

Kesadaran SADARI dilakukan setiap bulan.

2. Berikan ASI pada Bayi.


3. Memberikan ASIpada bayi secara berkala akan mengurangi tingkat hormone
tersebut. Sedangkan kanker payudara berkaitan dengan hormone estrogen.
4. jika menenmukan gumpalan / benjolan pada payudara segera kedokter.
5. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut penelitian
10 % dari semua kasus kanker payudara adalah factor gen.
6. Perhatikan

konsumsi

alcohol.

Dalam

penelitian

menyebutkan

alcohol

meningkatkan estrogen.
7. perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.
8. Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga,
semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.
9. Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat
meningkatkan risiko penyakit.
10. Usia > 50 th lakukan srening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi pada
usia > 50 th
11. Rileks / hindari stress berat. Menurunkan tingkat stress akan menguntungkan
untuk semua kesehatan secara menyeluruh termasuk risiko kanker payudara.

12. WOC
Faktor predisposisi dan resiko tinggi
Hiper plasia pada sel mammae

Mendesak
jaringan sekitar
Mensuplai
nutrisi ke
jaringan ca

Hipermetabolis ke
jaringan

Menekan jaringan
pada mammae
Peningkatan
konsistensi
mammae
Mammae
membengkak

Suplai nutrisi
jaringan lain
Berat badan turun

Nutrisi kurang dari


kebutuhan

Massa tumor
mendesak ke
jaringan luar

Mendesak
Sel syaraf

Mendesak
Pembuluh darah

Interupsi sel saraf sel

Aliran darah
terhambat
hipoxia

nyeri

Necrose
jaringan

Ukuran
mammae
abnormal

Bakteri Patogen
Kurang
pengetahuan

Infeksi

cemas

Infiltrasi pleura
parietale
Expansi paru
menurun

Gg pola nafas

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KANKER MAMAE


1. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan kanker payudara menurut Doenges, Marilynn E (2000)
diperoleh data sebagai berikut:
a. Aktifitas/istirahat:
Gejala: kerja, aktifitas yang melibatkan banyak gerakan tangan/pengulangan, pola
tidur (contoh, tidur tengkurap).
b. Sirkulasi
Tanda: kongestif unilateral pada lengan yang terkena (sistem limfe).
c. Makanan/cairan
Gejala: kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan.
d. Integritas Ego
Gejala: stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah. Stres/takut tentang
diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang.
e. Nyeri/kenyamanan
Gejala: nyeri pada penyakit yang luas/metastatik (nyeri lokal jarang terjadi pada
keganasan dini). Beberapa pengalaman ketidaknyamanan atau perasaan lucu pada
jaringan payudara. Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya
mengindikasikan penyakit fibrokistik.
f. Keamanan
Tanda: massa nodul aksila. Edema, eritema pada kulit sekitar.
g. Seksualitas
Gejala: adanya benjolan payudara, perubahan pada ukuran dan kesimetrisan
payudara. Perubahan pada warna kulit payudara atau suhu, rabas puting yang tak
biasanya, gatal, rasa terbakar atau puting meregang. Riwayat menarke dini (lebih
muda dari usia 12 tahun), menopause lambat (setelah 50 tahun), kehamilan
pertama lambat (setelah usia 35 tahun). Masalah tentang seksualitas/keintiman.
Tanda: perubahan pada kontur/massa payudara, asimetris. Kulit cekung, berkerut,
perubahan pada warna/tekstur kulit, pembengkakan, kemerahan atau panas pada

payudara. Puting retraksi, rabas dari puting (serosa, serosangiosa, sangiosa, rabas
berair meningkatkan kemungkinan kanker, khususnya bila disertai benjolan)
h. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala: riwayat kanker dalam keluarga (ibu, saudara wanita, bibi dari ibu atau
nenek). Kanker unilateral sebelumnya kanker endometrial atau ovarium.
Pertimbangan Rencana Pemulangan: DRG menunjukkan rata-rata lama dirawat 4
hari. Membutuhkan bantuan dalam pengobatan/rehabilitasi, keputusan, aktivitas
perawatan diri, pemeliharaan rumah.
i. Pemeriksaan Diagnostik
Mamografi: memperlihatkan struktur internal payudara, dapat untuk mendeteksi
kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal.
1) Galaktografi:

mamogram

dengan

kontras

dilakukan

dengan

menginjeksikan zat kontras ke dalam aliran duktus.


2) Ultrasound: dapat membantu dalam membedakan antara massa padat dan
kista dan pada wanita yang jaringan payudaranya keras, hasil komplemen
dari mamografi.
3) Xeroradiografi: menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.
4) Termografi: mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik
panas karena peningkatan suplai darah dan penyesuaian suhu kulit yang
lebih tinggi.
5) Diafanografi (transimulasi): mengidentifikasi tumor atau massa dengan
membedakan bahwa jaringan mentransmisikan dan menyebarkan sinar.
Prosedur masih diteliti dan dipertimbangkan kurang akurat daripada
mamografi.
6) Scan CT dan MRI: teknik scan yang dapat mendeteksi penyakit payudara,
khususnya massa yang lebih besar atau tumor kecil, payudara mengeras
yang sulit diperiksa dengan mamografi. Teknik ini tidak bisa untuk
pemeriksaan rutin dan tidak untuk mamografi.
7) Biopsi payudara (jarum atau eksisi): memberikan diagnosa definitif
terhadap massa dan berguna untuk klasifikasi histologi pentahapan dan
seleksi terapi yang tepat.
9

8) Asai hormon reseptor: menyatakan apakah sel tumor atau spesimen biopsi
mengandung reseptor hormon (estrogen dan progresteron). Pada sel
malignan, reseptor kompleks estrogen-plus merangsang pertumbuhan dan
pembagian sel. Kurang lebih duapertiga semua wanita dengan kanker
payudara reseptor estrogennya positif dan cenderung berespon baik
terhadap terapi hormon menyertai terapi primer untuk memperluas periode
bebas penyakit dan kehidupan.
9) Foto dada, pemeriksaan fungsi hati, hitung sel darah dan scan tulang:
dilakukan untuk mengkaji adanya metastase.

2. Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri (akut)
Dapat berhubungan dengan:
-

proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan syaraf, infiltrasi sistem suplay


syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi),

efek samping therapi kanker

Dapat ditandai dengan


-

klien mengatakan nyeri,

klien sulit tidur,

tidak mampu memusatkan perhatian,

ekspresi nyeri,

kelemahan.

b) Risiko infeksi
Dapat berhubungan dengan:
- adanya luka operasi,
- imunitas tubuh menurun,
- prosedur invasive
c) Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan
Dapat berhubungan dengan:
-

kurangnya informasi, misinterpretasi,


keterbatasan kognitif

Dapat ditandai dengan


10

sering bertanya, menyatakan masalahnya,


pernyataan miskonsepsi,
tidak akurat dalam mengikiuti intruksi/pencegahan komplikasi.

d) Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh)


Dapat berhubungan dengan:
-

hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker,


konsekwensi khemotherapi,
radiasi, pembedahan (anoreksia,
iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea),
emotional distress, fatigue,
ketidakmampuan mengontrol nyeri

Dapat ditandai dengan:


-

klien mengatakan intake tidak adekuat,


hilangnya rasa kecap, kehilangan selera,
berat badan turun sampai 20% atau lebih dibawah ideal,
penurunan massa otot dan lemak subkutan,
konstipasi,
abdominal cramping.

e) Cemas / takut
Dapat berhubungan dengan:
-

situasi krisis (kanker),


perubahan kesehatan,
sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi,
persiapan kematian,
pemisahan dengan keluarga

Dapat ditandai dengan


-

peningkatan tegangan,
kelelahan,
mengekspresikan kecanggungan peran,
perasaan tergantung,
tidak adekuat kemampuan menolong diri,

11

Anda mungkin juga menyukai