Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latarbelakang Masalah
Jaminan Sosial bagi Tenaga Kerja merupakan suatu bentuk perlindungan

yang dicanangakan oleh pemerintah sebagai bentuk keperdulian pemerintah untuk


menjamin perlindungan kepada para tenaga kerja beserta keluarganya dari resiko
kerja yang dialami oleh tenaga kerja seperti kecelakaan kerja, kehilangan
pekerjaan, atau meninggal dunia.
PT TASPEN (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang Asuransi sosial dan Pensiun Tenaga Kerja yang
diutus oleh Pemerintah sebagai Badan yang bertugas untuk membayarkan uang
Asuransi pegawai negeri dan pensiun kepada para Tenaga kerja. Kegiatan utama
dari PT TASPEN (Persero) adalah Penyimpanan Tabungan Hari Tua Pegawai
Negeri yang menjadi peserta dan memberi manfaat tabungan tersebut sebagai
asuransi jaminan sosial bagi peserta. PT TASPEN bekerja sama dengan berbagai
instansi pemerintah contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang ditunjuk oleh
pemerintah untuk menyediakan dana yang kemudian akan di kelola oleh
perusahaan untuk membayar asuransi pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT)
kepada para peserta. Untuk dapat memberikan kenyamanan kepada para peserta,
PT TASPEN perlu mengevaluasi kinerja kinerja yang dilakukan agar kedepannya

aktivitas kinerja operasional perusahaan semakin baik dan mampu memberikan


manfaat secara optimal kepada para pesertanya. Oleh karena itu, harus dilakukan
evaluasi prosedur pada tiap-tiap bagian untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Prosedur yang tepat akan menciptakan kinerja yang bergerak seusai tujuan, tepat
waktu, dan ekonomis dalam pembiayaan aktivitas operasionalnya. Namun apabila
prosedur yang di lakukan terlalu berbelit-belit dan membuat segala proses
pembayaran menjadi rumit, hal ini akan menjadi sebuah ancaman bagi perusahaan
bukan dari faktor internal namun juga faktor eksternal yaitu ketidakpercayaan dan
juga ketidaknyamanan

para peserta pensiun dalam hal mengklaim Asuransi

Pensiun dan Tabungan Hari Tua. Untuk itu perlu adanya evaluasi dari tahun ke
tahun untuk memperoleh kinerja yang baik dan memberikan manfaat yang
optimal untuk para peserta Taspen.

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan Latarbelakang permasalahan di atas, rumusan masalah untuk

permasalah tersebut adalah: Apakah sudah Efektifkah kinerja PT TASPEN


(Persero) KCP SURAKARTA saat ini?

C.

Manfaat Penulisan
Bagi Mahasiswa:

1. Sebagai salah satu persyaratan dalam memenuhi persyaratan untuk


menyelesaikan pendidikan di Universitas Sebelas Maret.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan terhadap kinerja PT TASPEN pada
pembayaran klaim Peserta.
3. Mendapatkan informasi yang bermanfaat dalam menyusun Tugas Akhir.

Bagi Program Diploma III Akuntansi Keuangan:


1. Sebagai sarana pengenalan dunia kerja bagi para mahasiswa untuk
mengembangkan diri, sosialisasi terhadap dunia kerja, dan mampu
menerapkan ilmu yang didapatkan pada saat masih duduk di bangku
kuliah.
2. Sebagai suatu masukan sebagai sarana evaluasi program Diploma III
Akuntansi Keuangan Universitas Sebelas Maret dalam hal menghasilkan
tenaga kerja yang sesuai dengan yang dibutuhkan di dalam dunia kerja.

Bagi PT TASPEN (Persero) KCP SURAKARTA:


1. Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas Pendidikan di Perguruan Tinggi
yang mampu menghasilkan mahasiswa berkualitas yang dihasilkan
Universitas Sebelas Maret.

2. Sebagai sarana alih ilmu, sumbangan pikiran dan bahan pertimbangan di


bidang ekonomi khususnya Akuntansi dan lain-lain yang bermanfaat bagi
kemajuan instansi atau institusi yang bersangkutan.
3. Sebagai penghubung antara instansi dan institusi Lembaga Pendidikan
Tinggi.
Bagi Penyelenggara Program:
1. Sebagai bahan evaluasi atas kurikulum yang dilaksanakan selama masa
perkuliahan dengan kebutuhan teori dan praktik dalam dunia kerja.
2. Untuk memperkenalkan Program Diploma Akuntansi di Universitas
Sebelas Maret kepada masyarakat luas.
Bagi Masyarakat:
1. Sebagai sarana informasi untuk dapat menambah wawasan masyarakat
kepada PT TASPEN (Persero).
2. Sebagai bahan evaluasi atas kurikulum yang dilaksanakan selama masa
perkuliahan dengan kebutuhan teori dan praktik dalam dunia kerja.
3. Untuk memperkenalkan Program Diploma Akuntansi di Universitas
Sebelas Maret kepada masyarakat luas.
VI.
Penulisan

Tujuan Penulisan
ini

dilakukan

bertujuan

untuk

mengetahui

bagaimana

perkembangan kinerja PT TASPEN selama ini untuk mengevaluasi tingkat


efektivitas prosedur yang dijalakannya dalam aktivitas operasionalnya pada
bagian Asuransi pensiun dan tabungan hari tua.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.

Pengertian Prosedur
Pengertian Prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah suatu urutan
kegiatan, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen
atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam
transaksi perusahaan yang tejadi secara berulang-ulang.Sedangkan
menurut Ismail Yahya (1994) adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang
saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan
tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan
berulang-ulang. Menurut Wijana (2002:27) prosedur adalah rangkaian
langkah atau kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain secara
esensial yang diikuti dengan pendekatan fungsional.
Jadi, Prosedur adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdapat
dalam suatu departemen yang dirancang secara beurutan dan saling
berhubungan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang terjadi dalam
perusahaan secara berulang-ulang.
Sebuah prosedur dirancang agar diharapkan prosedur tersebut
dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang di harapkan
perusahaan dan mampu meminimalisir terjadinya penyimpangan yang
terjadi dalam perusahaan. Selain itu, dirancangnya suatu prosedur betujuan
untuk:
1. Sebagai pedoman yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan
operasional didalam perusahaan

2. Sebagai

sarana

yang

digunakan

sebagai

pengawasan

kinerja

operasional suatu departemen.


3. Sebagai suatu bagan yang menjelaskan urutan-urutan kegiatan
operasional pada tiap-tiap departemen di dalam suatu perusahaan.
B.

Manfaat Prosedur
Prosedur prosedur yang dibuat pasti akan menghasilkan manfaat
bagi

kelangsungan

operasional

perusahaan

sehingga

pentingnya

penyusunan prosesdur secara efektif yang di rancang untuk menunjang


kinerja perusahaan mencapai tujuan yang diinginkan. Manfaat-manfaat
yang didapat dalam suatu prosedur yaitu:
1. Bermanfaat untuk memudahkan pemakai prosedur dalam menentukan
langkah-langkah yang akan digunakan dalam kegiatan operasional di
suatu departemen perusahaan.
2. Bermanfaat sebagai suatu petunjuk kepada pemakai prosedur untuk
memperjelas proses suatu pekerjaan pada suatu departemen dalam
perusahaan.
3. Bermanfaat untuk mengefisienkan waktu kerja (Efisien).
4. Bermanfaat untuk mengurangi biaya pengeluaran

dalam

hal

pembiayaan kegiatan operasional perusahaan (Ekonomis).


5. Bermanfaat untuk pencapaian tujuan perusahaan (Efektif).
6. Mengurangi tingkat terjadinya penyimpangan yang dilakukan.
C.
Pengertian Pensiun
Pensiun (PENSION) mempunyai arti yatu tidak memiliki fungsi
atau sudah tak berfungsi. Apabila dikaitkan dalam dunia kerja berarti
pegawai atau karyawan yang bekerja pada suatu instansi kerja yang
dimana masa kerja nya telah habis, sudah memasuki masa tua, atau
meninggal dunia (Arbi,2003).
Pegawai atau karyawan yang sudah memasuki masa pensiun akan
mendapat

dana

pensiun

yang

didapat

dari

perusahaan

yang

menyelenggarakan program dana pensiun untuk karyawannya yang


bekerja di dalam perusahaan. Dana pensiun tersebut berasal dari iuran
Tabungan Hari Tua (THT) dan iuran pensiun yang langsung di potong
pada saat penerimaan gaji.
D.

Manfaat Pensiun
Manfaat Pensiun Prinsipnya berdasarkan pada usia dimana peserta
telah memasuki masa pensiun sehingga peserta telah berhak untuk
mengajukan hak pensiun dan berhak mendapatkan manfaat pensiun.
Manfaat teresbut dapat dibedakan menjadi 4(empat) golongan yaitu:
1. Pensiun Normal (Normal Retirement)
Usia pensiun normal adalah usia paling rendah di mana karyawan
berhak untuk pensiun tanpa perlu persetujuan dari pemberi kerja,
dengan memperoleh manfaat pensiun penuh. Usia pensiun normal
tersebut biasanya ditentukan dalam suatu peraturan dana pensiun, di
mana karyawan berhak untuk pensiun penuh. Seringkali, karyawan
memohon mengajukan pensiun bukan pada rata-rata usia pensiun
karyawan yang sesungguhnya. Pensiun Indonesia pada umumnya yaitu
berusia 55 Tahun.
2. Pensiun Dipercepat (Early Retirement)
Program pensiun biasanya mengizinkan karyawan untuk pensiun
lebih awal sebelum mencapai usia pensiun normal. Kadang-kadang,
karena satu dan alasan lain, karyawan mengajukan permohonan kepada
pemberi kerja agar masa pensiunnya dipercepat.
Ketentuan ini biasanya telah diatur dalam peraturan dana pensiun
dimana karyawan boleh mengajukan pensiun dini apabila karyawan

tersebut telah bekerja cukup lama (10-15 Tahun) dan telah memenuh
syarat untuk pensiun.
3. Pensiun Ditunda (Deffered Retiremnet)
Pensiun yang ditunda dikarenakan karyawan yang mengajukan
pensiun belum memenuhi syarat sebagai karyawan yang berhak untuk
mengalami pensiun. Biasanya dikarenakan faktor usia yang belum
memenuhi persyaratan minimal usia pensiun.

4. Pensiun Cacat (Disabled Retirement)


Pensiun ini tidak berkaitan dengan usia peserta melainkan
dikarenakan adanya kecelakaan kerja yang terjadi pada karyawan
bersangkutan yang mengaibatkan karyawan tersebut mengalami cacar
dan tidak mampu bekerja lagi.
(Sumber: http://www.sylabus.web44.net/blk2file/kuliah10.htm/ 16.34
WIB 2/04/2013)
E.

Pengertian Dana Pensiun


Dana Pensiun menurut Kasmir (2002) adalah hak seseorang untuk
memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah
memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian
yang telah di tetapkan.
Dengan kata lain, Dana Pensiun adalah merupakan perolehan hasil
kerja yang di lakukan selama dia bekerja berupa manfaat pensiun yang
diterima

oleh

pekerja

yang

bekerja

pada

perusahaan

yang

menyelenggarakan program dana pensiun sesuai dengan perjanjian yang


telah ditetapkan oleh pihak penyelenggara program pensiun.

Dana Pensiun diselenggarakan sebagai bentuk upaya suatu badan


untuk menjamin kesejahteraan para pegawai yang menjadi peserta pensiun
yang diharapkan memberikan kenyamanan bagi para peserta dalam dunia
kerja apabila sewaktu-waktu pekerja mengalami kecelakaan kerja,
memasuki usia pensiun, dan meninggal dunia. Selain itu dengan
diselanggarakan program ini diharapakan mampu memotivasi kinerja para
pekerja sehingga mampu menghasilkan hasil yang bemanfaat bagi
perusahaan maupun pekerja itu sendiri.
Bagi Pegawai Negeri, Pemerintah menyelenggarakan program
pensiun kepada para pegawai negeri melalui suatu badan khusus yang
ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola dana pensiun. PT TASPEN
(Persero) merupakan sebuah lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah untuk
mengelola dana pensiun yang nantinya akan di berikan kepada para
pegawai negeri yang merupakan para peserta pensiun. Sedangkan bagi
pegawai swasta program dana pensiun bergantung pada perusahaan
dimana pegawai tersebut bekerja.
F.

Definisi Dana Pensiun


Menurut UU No. 11 Tahun 1992 : Dana pensiun merupakan badan
hukum yang mengelolah dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pensiun bagi pesertanya.
(Sumber:http://wartapedia.com/edukasi/ensiklopedia/604-danapensiun.html/ 1/04/2013 23.20 WIB)

G. Jenis Dana Pensiun


Berdasarkan UU No. 11 Tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis
dana pensiun yaitu:
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja

Dana pensiun yang dibentuk oleh seseorang atau suatu badan yang
memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan
program pensiun manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi
kepentingan sebagian maupun seluruh karyawannya sebagai peserta,
dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi
jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, bagi
perorangan, bagi karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari
dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau asuransi jiwa.
3. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan
Dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang
didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi
kerja.
(Sumber:http://blueflash-suki.blogspot.com/2010/03/dana-pensiunpengertian-dana-pensiun.html/1/04/2013 23.18 WIB)
H. Pengertian Perusahaan Dana Pensiun
Perusahaan Dana Pensiun menurut Kasmir (2002), adalah
perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan
memberikan

pendapatan

kepada

peserta

pensiun

sesuai

perjanjian.Sedangkan menurut UU No. 11 Tahun 1992 adalah badan


hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pensiun bagi pesertanya (Budisantoso, 2006)
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa Perusahaan dana
pensiun adalah sebuah perusahaan yang di kelola oleh sebuah badan atau

lembaga yang memungut iuran secara rutin kepada para karyawan suatu
perusahaan yang menjadi peserta pensiun yang nantinya iuran tersebut
akan diberikan sebagai pendapatan berupa uang pensiun kepada para
peserta sesuai dengan perjanjian yang telah di tetapkan.
I.

Tujuan dan Fungsi Dana Pensiun


Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari kepentingan
pemberi kerja, karyawan dan lembaga pengelola pensiun dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pemberi kerja
Kewajiban Moral, dimana perusahaan mempunyai kewajiban
moral untuk memberikan rasa aman kepada karyawan terhadap masa
yang akan datang karena tetap memiliki penghasilan pada saat mereka
mencapai usia pensiun.
Loyalitas, karyawan diharapkan mempunyai loyalitas terhadap
perusahaan

serta

meningkatkan

motivasi

karyawan

dalam

melaksanakan tugas sehari-hari. Kompetisi pasar tenaga kerja, dimana


perusahaan akan memiliki daya saing dalam usaha mendapatkan
karyawan yang berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja.
Memberikan penghargaan kepada karyawannya yang telah mengabdi
terhadap perusahaan. Agar di usia pensiun karyawan tersebut tetap
dapat

menikmati

hasil

yang

diperoleh

setelah

bekerja

di

perusahaannya. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat


dan pemerintah.
2. Karyawan

Rasa aman bagi karyawan terhadap masa yang akan datang karena
tetap memiliki penghasilan pada saat mereka mencapai usia pensiun.
Kompensasi yang lebih baik yaitu karyawan mempunyai tambahan
kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia
pensiun atau berhenti bekerja.
3. Penyelenggara Dana Pensiun
a. Mengelola Dana Pensiun untuk memperoleh keuntungan.
b. Turut membantu dan mendukung program pemerintah.
c. Sebagai bakti sosial kepada karyawan.
Fungsi Program Dana Pensiun Antara Lain:

1. Asuransi
yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai
usia pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari
dana pensiun.
2. Tabungan
yaitu himpunan iuran peserta dan iuaran pemberi kerja merupakan
tabungan untuk dan atas nama pesertanya sendiri.
3. Pensiun
yaitu seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta
hasil pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak
bulan pertama, sejak mencapai usia pensiun, selama seumur hidup peserta,
dan janda/duda peserta.
(Sumber:http://catatan-hariankoe.blogspot.com/2012/02/pengertian-danapensiun.html# (12/04/2013 13.08 WIB)
J.

Jenis Lembaga Pengelola Dana Pensiun


Adapun jenis lembaga pengelola Dana Pensiun yaitu:
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)

Dana pensiun pemberi kerja adalah unit organisasi dalam suatu


perusahaan yang khusus menangani dana pensiun bagi pegawai
perusahaan tersebut. DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang
memperkerjakan

karyawan,

untuk

menyelenggarakan

program

pensiun. Pendirian dan penyelenggaraan program pensiun melalui dana


pensiun oleh pemberi kerja sifatnya tidak wajib. Akan tetapi,
mengingat dampak dan peranan yang positif dari program dana
pensiun kepada para karyawan, pemerintah sangat menganjurkan
kepada setiap pemberi kerja untuk mendirikan dana pensiun.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Menurut UU No. 11 tahun 1992 pasal 1 butir 4 mengatakan bahwa
Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk
oleh Bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan
program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan, maupun
pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi
karyawan bank atau perusahaan asuransi yang bersangkutan. Pihak
yang diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank
umum dan perusahaan asuransi jiwa.
Dana pensiun lembaga keuangan hanya dapat menjalankan
program pensiun iuran pasti. Program ini terutama diperuntukkan bagi
para pekerja mandiri atau perorang, misalnya dokter, pengacara,
pengusaha yang bukan merupakan karyawan dari lembaga atau orang
lain. Biasanya mereka memiliki penghasilan yang berasal dari pemberi
kerja tetapi dari usahanya.

(Sumber:http://catatan-hariankoe.blogspot.com/2012/02/pengertiandana-pensiun.html# 2/04/2013 14.08 WIB)

K.

Jenis Program Dana Pensiun


Terdapat dua jenis Program Dana Pensiun yang di kenal di
Indonesia yaitu:
1. Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit Plan)
Merupakan Program pensiun yang memberikan manfaat yang akan
di terima oleh para peserta pensiun ketika peserta tersebut telah
memasuki masa pensiun. Dana program ini berasal dari iuran potongan
gaji yang dipotong pada saat karyawan menerima gaji.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution Plan)
Merupakan Program yang dihitung berdasarkan iuran dari para
karyawan dan perusahaan. Besarnya bergantung pada iuran yang
dilakukan oleh peserta pensiun dan iuran tersebut ditanggung bersama
oleh karyawan sebagai peserta dan perusahaan.

L. AsasAsas Dana Pensiun


Menurut UU No. 12 Tahun 1992 Didasarkan pada Asas-Asas
sebagai berikut:
1. Asas Keterpisahan Kekayaan Dana Pensiun Dari Kekayaan Badan
Hukum Pendirinya.
Asas ini didukung oleh adanya badan hukum tersendiri bagi dana
pensiun yang diurus serta dikelola berdasarkan ketentuan undangundang. Berdasarkan asas ini kekayaan dana pensiun, yang terutama

bersumber dari iuran, terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan.


yang dapat terjadi pada pendiriannya.
2. Asas Penyelenggaraan Dalam Sistem Pendanaan.
Dengan asas ini penyelenggaraan program pensiun, baik bagi
karyawan maupun bagi pekerja mandiri, haruslah dengan pemupukan
dana yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendiri, sehingga
cukup untuk memenuhi pembayaran hak peserta. Dengan demikian,
berdasarkan U U No. 11 Tahun 1992, pembentukan cadangan dalam
perusahaan guna membiayai pembayaran manfaat pensiun karyawan
tidak diperkenankan.
3. Asas Pembinaan dan Pengawasan.
Sesuai dengan tujuannya, harus dihindarkan penggunaan kekayaan
dana pensiun dari kepentingan-kepentingan yang dapat mengakibatkan
tidak tercapainya maksud utama pemupukan dana, yaitu untuk
memenuhi hak peserta. Dalam pelaksanaannya, pembinaan dan
pengawasan meliputi antara lain sistem pendanaan dan pengawasan
atas investasi kekayaan dana pensiun.
4. Asas Penundaan Manfaat.
Penghimpunan dana dalam penyelenggaraan program pensiun
dimaksudkan untuk memenuhi pembayaran hak peserta yang telah
pensiun, agar kesinambungan penghasilannya terpelihara. Sejalan
dengan itu, berlaku asas penundaan manfaat, yang mengharuskan
bahwa pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta
pensiun, yang pembayarannya dilakukan secara berkala.

5. Asas Kebebasan Untuk Membentuk atau Tidak Membentuk Dana


Pensiun.
Berdasarkan asas ini, keputusan membentuk dana pensiun
merupakan prakarsa pemberi kerja untuk menjanjikan manfaat pensiun
bagi karyawannya, yang membawa konsekuensi pendanaan. Dengan
demikian, prakarsa tersebut harus didasarkan pada kemampuan
keuangan pemberi kerja.
(Sumber:
http://www.sylabus.web44.net/blk2file/kuliah10.htm
2/04/2013 15.35 WIB)
M. Pengertian Asuransi
Menurut Kitab UU Hukum Dagang Asuransi atau dalam bahasa
Belanda Verzekering yang berarti pertanggungan. Dalam pasal 246
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atau Wetboek Van
Koophandle, bahwa asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian
dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri dengan seseorang
tertanggung dengan menerima uang premi untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan yang mungkin akan didenda karena suatu peristiwa tak
tentu. Ketentuan ini berlaku bagi semua macam pertanggungan, baik yang
ada dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) maupun yang
ada di luar Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).
Menurut UU No. 2 Tahun 1992, pengertian asuransi adalah
perjanjian antara kedua belah pihak atau lebih dimana pihak Penanggung
mengikatkan diri kepada pihak tertanggung, dengan menerima premi

asuransi untuk untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena


kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan.
N. Manfaat Asuransi
Asuransi mempunyai beberapa manfaat bagi para tertanggung
yaitu:
1. Memberikan Rasa Aman dan Perlindungan
Dengan mengikuti asuransi maka akan menimbulkan rasa
aman bagi para peserta asuransi apabila sewaktu-waktu peserta
tersebut mengalami kecelakaan kerja atau mengalami gangguan
kesehatan yang memerlukan biaya yang sangat besar.
2. Asuransi Dapat Dijadikan Tabungan dan Sumber Pendapatan.
Merupakan salah satu sarana tabungan dan sumber
pendapatan selain Deposito dan simpanan lainnya.
3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.
Apabila seseorang ingin memperoleh kredit dari bank untuk
memnuhi kebutuhan nya, polis asuransi dapat dijadikan sebagai
jaminan kredit pinjaman bank.
4. Pendistribusian dan Manfaat
Jika tidak ada asuransi maka kerugian yang sewaktu-waktu
dialami akan menjadi tanggungan yang mengalami kejadian.
Namun dengan adanya asuransi apabila terjadi peristiwa yang
merugikan maka biaya kerugian tersebut dapat dialihkan kepada
yang tertanggung.
(Sumber:http://id.shvoong.com/business-management/humanresources/2077026-manfaat-asuransi/ 17.41 WIB 2/04.2013)

BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya PT.TASPEN (Persero)
Pegawai Negeri sebagai salah satu unsur aparatur negara
dan abdi masyarakat merupakan salah satu unsur penting dalam
melaksanakan program dan tugas tugas pemerintah dalam hal
perkembangan negara khususnya dala tugas-tugas nasional
tentunya ditentukan dari beberapa faktor yang mempengaruhi
kinerja para pegawai tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Jaminan sosial untuk para pegawai dan keluarga.
b. Penghasilan yang mencukupi kebutuhan pegawai dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. Fasilitas yang disediakan untuk membantu kinerja para
pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas.
Faktor yang paling mempengaruhi tingkat kinerja para
pegawai negeri yang paling besar adalah jaminan sosial yang
didapat oleh para pegawai ditempat dimana dia bekerja. Karena
dengan terjaminnya jaminan sosial mereka didalam dunia kerja
maka akan menimbulkan rasa nyaman dan aman serta memberikan

motivasi kerja yang tinggi sehinngga kinerja yang dihasiilkan tentu


semakin baik.Oleh karena itu, jaminan sosial yang diberikan
merupakan sesuatu yang harus di selenggarakan pada tiap-tiap
perusahaan agar tercapainya tujuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan yang dimana semua itu berasal dari kinerja pegawainya
yang baik. Jaminan sosial yang diberikan dapat berupa jaminan hari
tua pegawai dan uang pensiun.
Usaha-usaha untuk memikirkan kesejahteraan hari tua
pegawai negeri telah dilakukan oleh pemerintah sejak tahun 1960
dimulai pada saat diadakannya Konfrensi Kesejahteraan Pegawai
Negeri. Konfrensi tersebut berlangsung dari tanggal 25 sampai 26
Juli 1960 bertempat di Jakarta.
Keputusan konferensi tersebut secara resmi diputuskan
dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 338/MP/1960
tertanggal 25 Agustus 1960, yang antara lain dari hasil keputusan
tersebut menetapkan tentang perlunya pembentukan Jaminan Sosial
Pegawai Negeri sebagai bekal bagi pegawai negeri atau
keluarganya yang akan mengakhiri pengabdiannya kepada negara.
Keputusan tersebut kemudian terus mengalami perubahan
tingkatan. Pada tahun 1963 Keputusan tersebut kemudian
ditingkatkan menjadi Keputusan Pemerintah No. 9 Tahun 1963
yang isinya yaitu mengatur tentang Pembelanjaan Kesejahteraan
Pegawai Negeri.
Kemudian bentuk jaminan hari tua bagi pegawai negeri
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahin 1963 tentang

Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri. Pada tanggal 1 Juli 1961


mulai diberlakukannya iuran wajib kepada para pegawai negeri dan
juga peserta untuk menjalankan program Tabungan dan Asuransi
Pegawai Negeri. Dengan ini maka didirikanlah suatu badan
penyelenggara program tabungan dan asuransi pegawai negeri pada
tahun 1963 yang berdasar pada Peraturan Pemerintah No.15 Tahun
1963 yang di beri nama Perusahaan Negara Dana Tabungan dan
Asuransi Pegawai Negeri (PN.TASPEN). Ketika itu PN.TASPEN
memperoleh kantor sendri di JL. Merdeka No.64 Bandung.
PT.TASPEN (Persero) didirikan oleh pemerintah pada
tanggal 17 April 1963 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15
Tahun 1963 yang mengalami beberapa perubahan dan perubahan
terakhir terjadi melalui Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1981
Selama Perusahaan ini berjalan, perusahaan ini mengalami
beberapa perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi adalah:
1. Berdasarkan pada UU No.9 Tahun 1969 yang berisikan
tentang Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep.
749/MK/IV/II/1970 serta UU No.8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian dimana dengan keputusan ini
status perusahaan mengalami perubahan status menjadi
Perusahaan Umum (PERUM) TASPEN.
2. Pada tahun 1981 status perusahaan kembali mengalami
perubahan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor
26 Tahun 1981 dan Akte Notaris Ny. Imas Fatimah, S.H
Nomor 3 Tahun 1982 Kemudian diperbaiki dengan Akte

No. 10 1998 pada tanggal 2 Juli 1998 di hadapan Zulkifli


Harahap,S.H., Selaku pengganti Notaris Imas Fatimah, S.H.
Maka status perusahaan menjadi Perusahaan Perseroan
(PT.TASPEN (Persero)).
Dengan berdirinya PT.TASPEN (Persero) dengan maksud
untuk menyelenggarakan program Asuransi Sosial dan Tabungan
Hari Tua bagi para pegawai negeri.
Demi meningkatkan mutu pelayanan kepada para peserta
dan juga penerima pensiun. PT.TASPEN (Persero) mendirikan
berbagai cabang yang bertujuan untuk memudahkan para peserta
apabila ingin mendapatkan pelayanan dari PT.TASPEN (Persero).
Selain itu demi menjamin mutu pelayanannya, PT.TASPEN
(Persero) Menetapkan Motto perusahaan yaitu Layanan dan
Kinerja Selalu Ditingkatkan. Motto ini di tetapkan berdasarkan
pada target perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas mutu pelayanan kepada para peserta pensiun yang dikenal
dengan nama 5T. 5T yang dimaksud yaitu:
1. Tepat Orang
Manfaat dibayarkan kepada peserta yang berhak
atau ahli warisnya yang sah sesuai dengan identitas
penerima yang dibuktikan berdasarkan data yang akurat
yaitu melalui KTP, SIM, Kartu Pegawai, dan Identitas
peserta yang lain.
2. Tepat Waktu

Manfaat dibayarkan setelah permohonan klaim


diterima dan dinyatakan memenuhi syarat dan langsung
dibayarkan kepada peserta bersangkutan.
3. Tepat Jumlah
Manfaat dibayarkan setelah dihitung berdasarkan
persyaratan yang telah disepakati, Jumlah dari hasil Iuran
selama dia bekerja, dan Tata Cara Pembayaran dilakukan
yang telah ditetapkan sesuai denga peraturan yang berlaku.

4. Tepat Tempat
Manfaat dibayarkan kepada para peserta sesuai
dengan tempat permohonan yang diajukan pemohon klaim.
5. Tepat Administrasi
Setiap Klaim yang diajukan harus melewati
beberapa tahap pemeriksaan dan apabila syarat tersebut
telah terpenuhi maka akan langsung dibayarkan kepada
peserta sesuai dengan prinsip-prinsip kearsipan dan
dokumentasi sehingga pada saat sewaktu-waktu data
tersebut dibutuhkan makan akan mudah dilacak dan
mencegah terjadinya kehilangan arsip dan dokumen
penting.
Adapun Visi dan Misi yang di terapkan oleh PT.TASPEN
(Persero) sebagai bentuk upaya mensejahterahkan pegawai negeri.
Berikut adalah Visi dan Misi PT.TASPEN (Persero):

VISI
Menjadi Pengelola Dana Pensiun dan THT serta jaminan
sosial lainnya
Makna dari Visi tersebut yaitu menyelenggarakan program
Tabungan Hari Tua (Termasuk Asuransi Kematian), Dana Pensiun
(Termasuk Uang Duka Wafat), Program Kesejahteraan PNS serta
Program Jaminan Sosial lainnya. Poin-poin pada Visi tersebut
adalah:
1. Terpercaya
Taspen menjadi pilihan peserta dan Stakeholder lainnya
dengan kinerja yang bersih dan sehat.
2. Bersih
Taspen beroperasi dengan menggunakan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Cooperate Governance).
3. Sehat
Adanya peningkatan kinerja yang berkesinambungan pada
bidang keuangan maupun non keuangan.
MISI
Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik
bagi peserta dan Stakeholder secara profesional dan akuntabel,
berlandaskan intergritas dan etika yang tinggi.
Makna dari Misi tersebut adalah untuk memenuhi harapan
peserta yang semakin tinggi, Taspen berupaya meningkatkan nilai

manfaat pelayanan secara optimal. Poin-poin penting pada misi


tersebut adalah:
1. Profesional
Taspen bekerja

dengan

terampil

dan

mampu

memberikan solusi dengan 5 Tepat (tepat orang, tepat


waktu,

tepat

jumlah,

tepat

tempat

dan

tepat

administrasi ) didukung dengan SDM yang memiliki


integritas dan kompetensi yang tinggi.
2. Akuntabel
Taspen dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan
sistem

dan

prosedur

kerja

yang

dapat

dipertanggungjawabkan.
3. Integritas
Taspen senantiasa konsisten dalam memegang amanah,
jujur dan melaksanakan janji sesuai visi dan misi
perusahaan.
4. Etika
Taspen melayani peserta dan keluarganya dengan
ramah, rendah hati, santun, sabar dan manusiawi.
Selain VISI dan MISI yang diterapkan pada PT.TASPEN
(Persero), Perusahaan juga menerapkan 5 (Lima) Nilai Utama yang
dijadikan standar tata nilai yang diterapkan pada PT.TASPEN
(Persero). Nilai Utama itu terdir dari:
1. Tumbuh

Mampu menumbuhkembangkan perusahaan sesuai


dengan visi dan misi Perusahaan, mengembangkan diri
dan mampu mengikuti tuntutan perubahaan yang terjadi,
baik karena tuntutan lingkungan internal maupun
lingkungan eksternal.
Berpikir positif dan konstruktif serta bertindak
produktif

tanpa

kontraproduktif

keinginan
serta

untuk

senantiasa

berbuat

yang

meningkatkan

kesejahteraan dan pelayanan kepada peserta.


2. Etika
Menjunjung standar etika yang tinggi dalam
berinteraksu antara sesama rekan kerja maupun dalam
memberikan kepada peserta, Ramah dan Rendah hati,
Menjaga Rahasia dan Citra Perusahaan, Menghargai
dan Menghormati sesama rekan kerja maupun peserta.
3. Profesional
Mengatakan yang salah itu salah dan benar itu
benar, Mengerjakan dan mengelola pekerjaannya serta
melayani peserta Taspen dengan 5 tepat, Menyelesaikan
setiap masalah dengan memberikan solusi yang tepat
berdasarkan kompetensinya, dan Mampu melaksanakan
komunikasi lisan maupun tertulis dengan secara baik
dan benar.
4. Akuntabilitas
Setiap pekerjaannya dapat ditelusuri prosesnya
berdasarkan sistem dan prosedur kerja, Dapat dipercaya,

Bertanggung

jawab

dan

tidak

kesalahannya

kepada

orang

lain,

melemparkan
Tuntas

dalam

melaksanakan semua pekerjaan dan tugasnya secara


baik dan benar.
5. Integritas
Jujur, Konsisten dalam apa yang diucapkan dan apa
yang dijalankan, Disiplin dan taat dengan semua
ketentua dan peraturan Taspen, Dedikasi kepada tugas
dan kewajiban serta loyal kepada Taspen sebagai
perusahaan pengelola Dana pensiun dan THT.
(Sumber: www.TASPEN.com 03/04/2013 20.55 WIB)
2. Kinerja Taspen
Kinerja PT.TASPEN (Persero) Dinilai dari 4 (Empat) aspek
utama yang terdiri dari segi Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya
Manusia, dan juga melalui Sistem dan Prosedur pada PT TASPEN
(Persero) untuk tercapainya tujuan yang diharapkan yaitu
mengelola program Dana Tabungan Hari Tua dan Asuransi Pensiun
Pegawai Negeri Sipil. Penjelasan dari 4 (Empat) aspek tersebut
yaitu:
1. Pelayanan
Untuk meningkatkan mutu pelayanan PT.TASPEN
(Persero) memperluas jaringan yang cukup luas untuk
memudahkan para peserta mendapatkan layanan dari
PT. TASPEN (Persero). Taspen telah mendirikan 6
cabang utama dan dan 36 kantor cabang yang tersebar

di seluruh Indonesia dan lebih dari 4000 titik pelayanan


melalui kerjasama dengan bank dan kantor pos di
seluruh Indonesia. Di samping itu PT. Taspen (Persero)
secara pro aktif melakukan sosialisasi, baik itu dengan
dialog interaktif melalui siaran radio (RRI atau swasta)
di setiap kantor cabang utama dan kantor cabang
maupun tatap muka langsung melalui instansi masingmasing. Bagi peserta yang ingin melakukan hubungan
langsung melalui telepon, PT Taspen juga menyediakan
layanan bebas pulsa dengan nomor 0800-1222-333.
Melalui Motto Perusahaan yaitu Layanan dan
Kinerja selalu ditingkatkan (better service through
better performance), dan dalam pelaksanaan pelayanan
dengan target mutu pelayanan yang meliputi Tepat
Orang, Tepat Jumlah, Tepat Waktu, Tepat Tempat dan
Tepat Administrasi (5T), Maka PT.TASPEN (Persero)
telah menerapkan sistem pelayanan 1 jam selesai untuk
pemrosesan

santunan

dengan

surat

permintaan

pembayaran (SPP) yang diurus langsung di PT.TASPEN


sejak tahun 1966 dan 2 jam untuk SPP tidak langsung
atau melalui Kantor Pos. Maksudnya adalah jangka
waktu pemrosesan sejak dokumen tersebut diterima
hingga saat siap untuk dibayarkan apabila dokumen
tersebut telah lulus persyaratan dan juga mendapatkan

otorisasi dari yang berwenang. Selain itu dalam


melaksanakan pelayanan kepada peserta, karyawan
diharuskan untuk menjunjung tinggi sikap sabar, sopan,
dan betanggung jawab serta manusiawi, mudah dan
sederhana.
2. Keuangan
Pengelolaan perusahaan yang efisien dan dapat di
optimalkan semua sumber daya keuangan yang ada
dapat meningkatkan kinerja keuangan dan pertumbuhan
perusahaan secara keseluruhan. PT.TASPEN (Persero)
tetap konsisten menerapkan berbagai kebijakan dan
selalu berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dalam
mengelola dana, yaitu aman, mudah dicairkan dan
return yang tinggi. Kebijakan strategi investasi terutama
pada deposito berjangka, obligasi dan jenis investasi
langsung.
3. Sumber Daya Manusia
Sampai dengan Juni 2007 jumlah SDM PT
TASPEN (Persero) adalah sebanyak 2.020 (Dua Ribu
Dua Puluh) orang, 1,14% berbasis pendidikan SD dan
SMP, 43,86% berbasis pendidikan SMU, 6,04%
berbasis pendidikan D1-D3, 44,21% S1 dan 4,75% S2
dan S3.
Guna mendukung peningkatan mutu pelayanan dan
kinerja perushaan, telah dilakukan upaya peningkatan

profesionalisme

dan

produktivitas

SDM

melalui

berbagai pelatihan dan pendidikan yang dilakukan


PT.TASPEN terutama dalam 3 (Tiga) bidang yang
menjadi pilar utama perusahaan yang dimana ketiga
pilar tesebut adalah Aktuaria, Investasi, dan Teknologi
Informasi.
4. Sistem dan Prosedur
Sistem dan prosedur

merupakan

dasar

bagi

pengendalian internal dan tata kerja operasional. Oleh


sebab itu, untuk menciptakan standar pelayanan yang
prima, sistem dan prosedur pelayanan disempurnakan
secara terus menerus agar tecapainya tujuan yaitu
pengakuan dari masyarakat luas. Hal ini dibuktikan
dengan keberhasilan PT.TASPEN (Persero) memperoleh
berbagai macam penghargaan antara lain sertifikat ISO
9002 yang berhasil diraih oleh Kantor Cabang Bogor
pada tahun 1995 dan Piala Citra Pelayanan Prima dari
Kementrian
(MENPAN)

Pendayagunaan
diraih

oleh

Aparatur

Kantor

Cabang

Negara
Utama

Semarang pada tahun 1997, 2001, dan 2002 seerta Piala


Citra Pelayanan untuk Kantor Cabang Jember dan
Kantor Cabang Padang pada tahun 2002. Pada akhir
tahun 2003 Kantor Cabang Bogor berhasil meraih
penghargaan sertifikat ISO 9001-2001. Dan akhir Maret

2008 Taspen mendapat urutan terbaik kelima sebagai


salah satu institusi pelayanan publik di Indonesia
berdasarkan penilaian KPK.
3. Bidang Usaha Taspen
Bidang usaha yang dikelola PT.TASPEN (Persero) terdapat
3(Tiga) program yang disebut dengan Tri Program Taspen. Tri
Program yang dimaksud yaitu:
a. Program Asuransi Sosial atau Tabungan Hari Tua (THT)
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Program Asuransi Tenaga Kerja yang diperuntungkan
khusus untuk pegawai yang bekerja dibawah ruang
lingkup Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
c. Program Pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Namun pada awal berdirinya PT.TASPEN (Persero),


Perusahaan ini hanya bertugas untuk menyelenggarakan program
asuransi sosial bagi Pegawai Negeri Sipil yang berupa Tabungan
Hari Tua dan Asuransi Tenaga Kerja yang dimana program ini
khusus diselenggarakan untuk melayani peserta yang merupakan
pegawai BUMN. Kemudian setelah dikeluarkan amanat dari
Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1981 bahwa Pensiun yang
diselenggarakan dengan sistem asurans, maka PT.TASPEN
(Persero)

diberi

tugas

untuk

menyelenggarakan

program

pembayaran pensiun yang dahulu program tersebut dulaksanakan


oleh Kantor Pembendaharaan dan Kas Negara (KPKN). Akan

tetapi, terdapat pula BUMN yang berada di bawah naungan


Departemen Tenaga Kerja yang menyelenggarakan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja yaitu PT. Jamsostek (Persero). Hal tersebut
mengakibatkan adanya dua program yang berjalan pada dua
perusahaan yang berebeda. Maka pada bulan September 1996
Program Asuransi Tenaga Kerja sepenuhnya diserahkan kepada
Pt.Jamsostek (Persero) dan PT.Taspen (Persero) hanya mengelola
dua program yaitu Tabungan Hari Tua dan Pensiun Pegawai Negeri
Sipil.

4. Produk-Produk yang dikelola PT.TASPEN (Persero)


a. Program Pensiun
Program Pensiun merupakan jaminan hari tua
berupa pemberian uang setiap bulan kepada Pegawai
Negeri Sipil yang telah memasuki masa pensiun. Pegawai
Negeri yang berhak untuk menerima uang pensiun adalah
sebagai berikut:
1)
Penerima Pensiun Pejabat Negara
2)
Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan
3)
Penerimaan Tunjangan Veteran
4)
Penerimaan Pensiun Anggota TNI/POLRI

Tujuan
Program Pensiun yang dilakukan bertujuan untu
memberikan jaminan hari tua bagi pegawai negeri/peserta
Taspen pada saat mencapai usia pensiun sebagai bentuk
penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri/peserta setelah
yang bersangkutkan

memberikan

pengabdian

kepada

Negara.
Peserta
1) Pegawai Negeri Sipil dan Daerah Otonomi
2) Pejabat Negara
3) Anggota ABRI yang dinas dan pensiun
sebelum 1 April 1989
4) Anggota Veteran dan PKRI/KNIP
5) Pegawai KAI

Kelompok Pensiun yang diberikan


1) Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen
Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989.
2) Pensiun PNS Daerah Otonom
3) Pensiun Pejabat Negara
4) Pensiun ABRI yang diberhentikan dengan
5)
6)
7)
8)

hak pensiun sebelum 1 April 1989


Pensiun PT.KAI
Tunjangan Veteran
Tunjangan PKRI/KNIP
Uang Tunggu PNS

Yang Berhak Menerima Pensiun (Jenis Pensiun)


1) Diri pensiun yang bersangkutan
2) Janda/Duda pensiunan
3) Yatim-piatu pensiunan

4) Orang tua (bagi PNS yang tewas dan tidak


meninggalkan istri/suami/anak).

Kewajiban Peserta
Membayar iuran 4,75% dari penghasilan sebulan
(gaji pokok + tunjangan keluarga) berdasarkan Kepres No.8
Tahun 1997.
Segera memberi keterangan data diri pribadi dan
keluarganya, serta melaporkan perubahan data peserta dan
keluarganya agar data lama dapat segera di Replace dengan
data yang baru.
Hak Peserta
1) Pembayaran pensiun pertama dan pensiun bulanan
Pensiun
sendiri
yang
diberikan
ketika
PNS/Pejabat Negara berhenti dengan hak pensiun
dan pembayarannya bersamaan dengan pemberiah
hak THT. Sedangkan pensiun bulanan adalah
pensiun yang dibayarkan pada setiap bulan melalui
kantor bayar pensiun yang ditunjuk.
2) Pensiun Terusan
Merupakan pensiun almarhum/almarhumah yang
meninggal dunia diteruskan kepada istri/suami/anak
sebesar pensiun yang diterima oleh peserta semasa

hidup dalam jangka waktu tetentu. Untuk pensiun


PNS/Pejabat Negara/Tunjangan Veteran 4 bulan
berturut-turut. Untuk pensiun Duta besar 2 bulan
berturut-turut. Untuk pensiun ABRI 6 bulan
berturut-turut bila ada bintang jasa (Gerilya,
Sewindu, dan Kartika Kapaksi) selama 12 bulan
berturut-turut.
3) Uang Duka Wafat (UDW)
Diberikan kepada istri/suami/anak/ahli waris
yang ditunjuk karena pensiunan meninggal dunia
sebanyak tiga kali penghasilan terakhir.
4) Pensiun bagi Janda/Duda/Anak
Pensiun yang diberikan kepada Janda/Duda/Anak
karena pensiunan telah meninggal dunia.
5) Uang Kekurangan Pensiun (UKP)
Kekurangan pensiun yang belum dibayarkan
kepada

penerima

pensiun

akibat

penyesuaian

pensiun pokok, penyesuaian Table, adanya pangkat


pengabdia karena SK terlambat, dan hal lain yang
membutuhkan penyesuaian.

6) Pensiun Lanjutan
Uang pensiun lanjutan akibat adanya perpindahan
kantor bayar antar Kantor Cabang PT.TASPEN

(Persero) yang dimana hal ini dilakukan sesuai


dengan permintaan dari peserta.
(Sumber:www.Taspen.com 03/04/2013 23.32 WIB)
b. Tabungan Hari Tua
Tabungan Hari Tua atau dengan nama lain yaitu
Asuransi Dwiguna adalah jenis asuransi yang memberikan
jaminan keuangan kepada peserta pada saat mencapai usia
pensiun atau bagi ahli warisnya apabila peserta meninggal
dunia sebelum mencapai usia pensiun.
Asuransi Kematian atau disingkat

menjadi

ASKEM merupakan jenis asuransu yang memberikan


jaminan keuangan bagi peserta apabila ada anggota
keluarga yang meninggal dunia (istri/suami/anak) atau ahli
warisnya apabila peserta meninggal dunia. Khusus untuk
askem anak akan diberikan apabila belum berusia 21 Tahun
atau 25 Tahun apabila anak yang dimaksud belum bekerja,
belum

menikah,

dan

masih

dalam

status

kuliah

(mahasiswa)/sekolah. Askem tersebut diberikan tanpa


dipungut iuran.
Kepersetaan asurans Tabungan Hari Tua dimulai
semenjak yang bersangkutan telah diangkat statusnya
sebagai pegawai tetap (pegawai/pejabat negara) sampai
dimana pegawai tersebut berhenti bekerja.
Tujuan
Meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri
Sipil

(PNS)

beserta

jaminan

keluarganya

dengan

memberikan jaminan keuangan pada waktu mencapai usia


pensiun

atau

bagi

ahli

warisnya

apabila

peserta

bersangkutan meninggal dunia sebelum masuk usia


pensiun.
Peserta
1) Pegawai Negeri Sipil (Tidak termasuk pejabat yang
bekerja di lingkungan Hankam).
2) Pejabat Negara.
3) Pegawai BUMN/BUMD yang terdaftar.

Masa Kepersetaan
1) Sejak diangkat sebagai calon pegawai/pegawai
tetap/pejabat negara
2) Bagi PNS yang diangkat sebelum 1 Juli 1961
dihitung sejak 1 Juli 1961.
3) Bagi PNS daerah Propinsi Irian Jaya yang diangkat
sebelum 1 Januari 1971, dihitung sejak Januari 1971
4) Bagi eks PNS Propinsi Timor Timur yang diangkat
sebelum 1 April 1979, dihitung sejak April 1979.
5) Bagi pegawai BUMN/BUMD/BHMN sesuai dengan
perjanjian kerja sama masing-masing.

Kewajiban Peserta
Membayar Iuran sebesar 3,25% dari gaji pokok +
tunjangan setiap bulan pada saat menerima gaji berdasarkan
Kepres No.8 1977, memberi keterangan data diri pribadi
dan keluarganya dan apabila ada perubahan data diri atau

data keluarga segera dilaporkan agar di Replace dengan data


yang baru (Terkini).
B. Struktur Organisasi PT.TASPEN (Persero)
Struktur organisasi PT.TASPEN (Persero) dibuat untuk
menjelaskan uraian status tingkat jabatan dari yang tertinggi hingga yang
terendah yang dilandaskan dengan Surat Keputusan Direksi No. SK.
45/DIR/1997. Tingkat pekerjaan pada tingkat jabatan memiliki tugas
penting masing-masing. Uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Kepala Kantor Cabang
a. Tugas Pokok
Sebagai penanggung jawab atas seluruh kegiatan
operasional perusahaan yang nantinya akan dipertanggung
jawabkan kepada pihak Direksi.
b. Wewenang
1) Bertindak

sebagai

perwakilan

direksi

sebagai

pengawasa kinerja operasional perusahaan dan


menetapkan perjanjian kerja dengan pihak lain atas
persetujuan dari Direksi PT.TASPEN (Persero)
cabang Surakarta.
2) Membuat kebijakan mengenai kegiatan operasional
kantor cabang.
3) Memberikan pengarahan

kepada

para pekerja

menyangkut dengan kegiatran operasional kantor


cabang..
4) Bertanggung jawab atas hasil yang di capai pada
kantor cabang..

5) Melaksanakan tugas yang diperintahkan langsung


oleh Direksi PT.TASPEN (Persero).

2. Kepala Bidang Pelayanan


a. Tugas Pokok
Bertugas sebagai bagian yang membantu kinerja
Kepala Cabang dalam melaksanakan tugas dan juga
bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan yang
dilakukakan pada bidang pelayanan.
b. Wewenang
1) Melakukan perencanaan dan mengkoordinasi setiap
pelakasanaan kegiatan di dalam bidang pelayanan.
2) Mengotorisasi keabsahan dokumen klim sebelum
dibayarkan kepada peserta.
3)

Mengotorisasi biaya yang dikeliarkan untuk

pembayaran tagihan premi peserta.


4) Bertanggung jawab sepenuhnya atas segala hal
dalam pelaksanaan kegiatan bidang pelayanan.
3. Kepala Seksi Penetapan Klim
a. Tugas Pokok
Bertugas sebagai bagian yang membantu bagian
Bidang

Pelayanan

serta

bertanggung

jawab

atas

pelaksanaanseluruh kegiatan pada bagian penetapan klim.


b. Wewenang
1) Memverifikasi kebenaran dokumen pengajuan klim
yang diajukan peserta.
2) Bertanggung jawab dalam penetapan besar kecil
jumlah klim manfaat program.

3) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan peneran


klim.
4) Bertanggung jawab atas kinerja mutu pegawai pada
bagian penetapan klim.

4. Kepala Seksi Data Peserta dan Pemasaran


a. Tugas Pokok
Bertugas untuk membantu

Kepala

Bidang

Pelayanan dalam hal menympan data-data/arsip/dokumen


peserta dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang
diselenggarakan dalam bagian Data Peserta dan Pemasaran.
b. Wewenang
1) Bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan data peserta Taspen.
2) Melakukan kegiatan Pemasaran produk Taspen
3) Melaksanakan kegiatan penetapan penghitungan
besar kecil jumlah tagihan premi peserta program
Taspen.
5. Kepala Bidang Keuangan
a. Tugas Pokok
Betugas untuk membantu kinerja Kepala Kantor
Cabang dalam bidang keuangan dan bertanggung jawab
atas pelaksanaan kegiatan dalam bidang keuangan.
b. Wewenang
1) Melakukan perencanaan dalam hal penyelenggaraan
kegiatan dalam hal keuangan pada Kantor Cabang.
2) Merencanakan anggaran yang akan di gunakan
dalam memenuhi kegiatan operasional.

3) Menyelenggarakan kegiatan penyusunan laporan


keuangan pada Kantor Cabang
4) Sebagai Bendahara pada Kantor Cabang
5) Bertanggung jawab atas segala kegiatan yang
diselenggarakan oleh Bidang Keuangan

6. Kepala Seksi Keuangan


a. Tugas Pokok
Bertugas untuk membantu kinerja Kepala Bidang
Keuangan dalam pelaksanaan kegiatan dalam bidang
keuangan dan bertanggung jawab atas segala kegiatan yang
dilakukan.
b. Wewenang
1) Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan dan
melakukan pengawasan dalam hal mengendalikan
penerimaan dan pengeluaran kas pada Kantor
Cabang.
2) Melakukan pembayaran setelah adanya otorisasi
dari Kepala Bidang Keuangan.
3) Melakukan verifikasi data
pengeluaran

kas

yang

penerimaan

kemudian

nanti

dan
akan

dilakukan audit untuk segala hal keuangan di


Kantor Cabang.
4) Bertanggung jawab atas penyimpanan kas dan suratsurat berharga

5) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang


diselenggerakan Bagian Keuangan.
7. Kepala Seksi Administrasi Keuangan
a. Tugas Pokok
Bertugas untuk membantu

Kinerja

Bagian

Keuangan dan bertanggung jawab atas setiap kegiatan yang


dilakukan.
b. Wewenang
1) Mnyiapkan anggaran yang akan di gunakan untuk
pembiayaan kegiatan operasional Kantor Cabang.
2) Membuat Laporan Keuangan Kantor Cabang.
3) Menyelenggarakan kegiatan administrasi Aktiva
Tetap Kantor Cabang.
4) Membuat Laporan

Rekonsiliasi

bank

dan

melakukan verifikasi terhada catatan pembukuan


Kantor Cabang.
5) Bertanggung jawab atas segala kegiatan yang
diselenggarakan pada Bidang Keuangan.
8. Kepala Bidang Personalia Umum
a. Tugas Pokok
Bertugas untuk membantu kinerja Kepala Kantor
Cabang dan juga Wakil Kantor Cabang dalam tugasnya dan
bertanggung jawab pada setiap hasil kegiatan Bidang
Personalia Umum
b. Wewenang
1) Melakukan

kordinasi

Personalia Umum.

setiap

kegiatan

Bagian

2) Merencanakan kegiatan pengadaan barang danb jasa


serta pendistribusian pada unit-unti kerja di
lingkungan Kantor Cabang.
3) Melakukan otorisasi pada daftar gaji pegawai dan
kompensasi dan juga Pajak yang dikenakan pada
pegawai sesuai ketentuan peraturan perpajakan.
4) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan ang
dilaksanakan pada Bidang Personalia Umum.

9. Kepala Seksi Personalia


a. Tugas Pokok
Bertugas

untuk

membantu

kinerja

Bagian

Personalia Umum dan bertanggung jawab atas segala


kegiatan yang dilakukan.

b. Wewenang
1) Membuat data yang akan digunakan dalam kegiatan
administrasi personalia serta melakukan penetapan
pelaksanaan pengadaaan fasilitas untuk pegawai
pada PT.TASPEN (Persero).
2) Bertanggung jawab atas kerahasiaan data dozir
karyawan serta memelihara data karyawan
3) Membuat daftar gaji dan kompensasi berta pajak
tertanggung sesuai penghasilan karyawan.
4) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang
dilakukan pada Bagian Personalia.

10. Kepala Seksi Umum


a. Tugas Pokok
Bertugas untuk Membantu kinerja Kepala Kantor
Cabang dan Wakil Kantor Cabang dalam pelaksanaan
kegiatan operasional perusahaan dan bertanggung jawab
atas hasil kegiatan yang dilakukan.

b. Wewenang
1) Melaksanakan kegiatan Kearsipan, Kehumasan, dan
Kesekretarian.
2) Melakukan kordinasi pada hal pemeliharaan dan
perawatan aset perusahaan.
3) Melakukan Pengendalian pengadaan dan inventoris
Kantor Cabang
4) Bertanggung jawab atas segala kegiatan yang
dilakukan pada Bagian Umum.

11. Bagian Pengendalian Sistem Informasi Kantor Cabang


a. Tugas Pokok
Bertugas untuk membantu kinerja Kepala Kantor
Cabang dan Wakil Kantor Cabang dalam menjalankan
kegiatan operasional perusahaan dan bertanggung jawab
atas segala kegiatan yang dilakukan.
b. Wewenang
1) Sebagai Teknisi pengoperasian komputer pada
perusahaan

dan

memelihara

komputer pada perusahaan.

sistem

operasi

2) Bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan


pada Bagian Sistem Informasi.
C.

EVALUASI EFEKTIFITAS PROSEDUR PEMBAYARAN


PENSIUN DAN TABUNGAN HARI TUA PADA
PT TASPEN (Persero) KCP SURAKARTA

TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh:
Nuzul Witama
NIM F3310091
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013

Anda mungkin juga menyukai