Anda di halaman 1dari 53

TUGAS AKHIR

OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA


JEMBATAN RANGKA BATANG BAJA TIPE WARREN
Mahasiswa
Risman Widiantoro
NRP 3110 040 609

Dosen Pembimbing I
DR. Ridho Bayuaji, S.T., M.T
NIP 19730710 199802 1 002

Dosen Pembimbing II
Ir. M. Sigit Darmawan, M.Eng.Sc., Ph.D
NIP 19630726 198903 1 003

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013

ABSTRAK
Pada laporan ini akan dilakukan optimalisasi struktur rangka jembatan
rangka batang tertutup tipe warren. Analisis efisiensi perlu dilakukan dalam
merencanakan suatu jembatan agar jembatan yang akan dibangun menjadi
ekonomis dengan tidak mengabaikan peraturan yang berlaku. Jembatan yang
dianalisis adalah jembatan rangka batang tertutup tipe warren dengan lebar
jembatan 9,4m. Dengan memvariasikan variabel yang ada seperti panjang
jembatan dan tinggi jembatan. Dimana panjang jembatan (L) yang digunakan
adalah antara 30m, 35m, 40m, 45m, 50m, 55m, 60m, 65m, 70m, 75m dan
80m, tinggi jembatan (H) yang digunakan adalah 6m, 7m, 8m, dan interval ()
yang digunakan adalah 5m. Proses analisis dilakukan dengan cara membuat
model jembatan dengan variasi panjang jembatan. Kemudian melakukan
pembebanan pada jembatan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setelah
itu akan didapatkan model jembatan yang efisien dimana jembatan tersebut
memiliki berat yang paling ringan namun elemen-elemen dari jembatan juga
mampu memikul beban-beban yang telah direncanakan.

ABSTRAK (Lanjutan)
Peraturan yang digunakan dalam studi ini adalah RSNI T-02-2005
tentang Standard Pembebanan Untuk Jembatan, RSNI T-12-2004 tentang
Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan, dan RSNI T-03-2004 tentang
Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan.
Dari hasil studi ini diharapkan diperoleh data berupa grafik rasio berat
total rangka jembatan dengan bentang. Sehingga dari hasil grafik tersebut
dapat diketahui model jembatan rangka batang tertutup tipe warren yang
efektif.

BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4

LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
BATASAN MASALAH
TUJUAN DAN MANFAAT

1.1 LATAR BELAKANG


Jembatan rangka batang tipe warren muncul pada tahun 1848 yang dipatenkan
oleh James Warren dan Willooughby Theobald Monzani di Britania Raya. Tipe
jembatan ini tidak memiliki batang vertikal pada bentuk rangkanya melainkan
bentuk segitiga sama kaki atau sama sisi. Struktur rangkanya terdiri dari batang
horizontal atas, batang horizontal bawah dan batang diagonal. Untuk batang
horizontal atas mengalami gaya tekan, batang horizontal bawah mengalami gaya
tarik, sedangkan batang diagonalnya sebagian mengalami gaya tekan dan
sebagiannya lagi mengalami gaya tarik.
Berdasarkan Trusses A Study By The Historic American Engineering Record
tahun 1976 disebutkan bahwa jembatan rangka batang dengan tipe warren mampu
bekerja maksimal dengan range bentang 15m - 120m.

1.1 LATAR BELAKANG (Lanjutan)


Dari permasalahan itu semua, dalam studi ini akan dilakukan optimalisasi
struktur rangka tipe warren dengan memvariasikan bentang yaitu 30m sampai 80m
dengan interval 5m dan tinggi rangka adalah 6m, 7m dan 8m, hal ini bertujuan
untuk mencari berat optimum dari struktur rangka warren.
Sebagai perwujudan dari itu semua dalam studi ini diharapkan diperoleh data
berupa grafik rasio berat total rangka jembatan dengan bentang. Sehingga dari hasil
grafik tersebut dapat diketahui model jembatan rangka batang tertutup tipe warren
yang efektif.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan permasalahan utama diatas, maka perlu perincian masalah
secara mendetail supaya dapat diketahui skala prioritas dan urutan kerjanya,
yang meliputi :
Bagaimana cara melakukan pra desain, memodelkan serta menganalisis
struktur atas jembatan rangka batang tertutup tipe warren.
Bagaimana optimalisasi struktur rangka jembatan rangka batang tipe
warren.
Bagaimana menghitung berat total struktur atas jembatan.
Bagaimana membuat grafik rasio berat total struktur rangka jembatan
dengan bentang.

1.3 BATASAN MASALAH


Dalam penyusunan laporan ini terdapat batasan masalah dikarenakan keterbatasan
kemampuan dan waktu pengerjaan, yaitu sebagai berikut :
Jembatan yang digunakan jembatan rangka baja tertutup dengan tipe warren
dengan lebar jembatan 9,4m, dimana lebar lantai kendaraan adalan 7m dan lebar
trotoar 2x1m.
Variasi bentang (L) yang digunakan adalah 30m, 35m, 40m, 45m, 50m, 55m, 60m,
65m, 70m, 75m dan 80m.
Tinggi jembatan (H) yang digunakan adalah 6m, 7m dan 8m. Interval () yang
digunakan adalah 5m.
Untuk portal akhir dan ikatan angin akan dilakukan pengecekan dengan progam
bantu SAP2000 dengan melihat rasio kapasitas penampang.
Tidak meninjau sambungan jembatan rangka.
Tidak meninjau analisis biaya dan metode pelaksanaan.
Tidak meninjau beban akibat gempa, arus, temperatur, dan hanyutan.

1.4 TUJUAN DAN MANFAAT


Adapun tujuan dari studi ini adalah mencari berat optimum dari struktur
jembatan rangka tipe warren dari hasil grafik rasio berat struktur rangka
jembatan dengan bentang.
Manfaat dari analisis diatas akan diperoleh data berupa grafik rasio berat
struktur rangka jembatan dengan bentang. Sehingga dari hasil grafik
tersebut dapat diketahui model jembatan rangka batang tertutup tipe
warren yang memiliki berat optimum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1
2.2
2.3
2.4
2.5

Jembatan
Jembatan Rangka Batang Tipe Warren
Pembebanan pada Jembatan
Kombinasi Pembebanan
Perencanaan Struktur Jembatan

10

BAB III METODOLOGI


3.1 Data Jembatan
Tipe jembatan yang dihitung pada studi ini adalah jembatan rangka
batang tertutup dengan tipe warren.
Lebar jembatan yang digunakan (B) adalah 9,4m. Dimana 7m lebar lantai
kendaraan dan 2x1m lebar trotoar.
Variasi bentang yang digunakan (L), yaitu:
30m, 35m, 40m, 45m, 50m, 55m, 60m,
65m, 70m, 75m dan 80m
Variasi tinggi yang digunakan (H), yaitu:
6m, 7m dan 8m
Interval yang digunakan (), yaitu:
5m

11

BAB III METODOLOGI (Lanjutan)


3.2.2 Data Bahan
Mutu bahan yang digunakan adalah :
Mutu Beton K300
Mutu Baja BJ 41
Tegangan putus (fu)
= 410 Mpa
Tegangan leleh (fy)
= 250 Mpa

12

BAGAN ALIR
MULAI
STUDI LITERATUR
PRA DESAIN ELEMEN JEMBATAN
PERMODELAN JEMBATAN RANGKA WARREN
ANALISIS PEMBEBANAN :
BEBAN MATI TAMBAHAN
BEBAN HIDUP
BEBAN ANGIN
A

13

BAGAN ALIR (Lanjutan)


A

ANALISIS GAYA DALAM

PERHITUNGAN PROFIL RANGKA

REAKSI ADA < KAPASITAS


PENAMPANG

TIDAK
MEMENUHI

MEMENUHI
BERAT STRUKTUR ATAS JEMBATAN
GRAFIK OPTIMALISASI JEMBATAN WARREN
SELESAI

14

PERMODELAN JEMBATAN

Model Rangka Jembatan

Model Ikatan Angin Atas Jembatan

Model Gelagar dan Lantai Jembatan

15

PERMODELAN JEMBATAN (Lanjutan)

Model 3D Jembatan

Model Portal Jembatan


16

PEMBEBANAN JEMBATAN
1. BEBAN MATI
A. BERAT SENDIRI
Faktor beban ultimit : KMS = 1.3. Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan
dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dengan
elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap.
Berat sendiri elemen struktural yang dimodelkan seperti lantai kendaraan,
gelagar, rangka utama, serta ikatan angin dihitung secara otomatis oleh program
bantu SAP 2000.

17

PEMBEBANAN JEMBATAN
B. BEBAN MATI TAMBAHAN
Faktor beban ultimit : KMA = 2.0. Beban mati tambahan ( superimposed
dead load ), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban
pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan besarnya bisa
berubah selama umur jembatan.

No

Beban

1 Aspal
2

Genangan air
hujan

3 Trotoar

t (m) x

(KN/m3)

qMA
(KN/m2)

0.05 x

22

1.10

0.05 x

9.8

0.49

0.2

24

4.80

18

PEMBEBANAN JEMBATAN
2. BEBAN LALU LINTAS
Faktor beban ultimit : KTD = 1.8. Beban lalu lintas untuk perencanaan jembatan
terdiri dari beban lajur D dan beban truck T.

A. BEBAN LAJUR D
BEBAN TERBAGI RATA (BTR)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Bentang
(m)

qTTD(BTR)
(KN/m2)

30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80

9,00
8,36
7,88
7,50
7,20
6,95
6,75
6,58
6,43
6,30
6,19

19

PEMBEBANAN JEMBATAN
BEBAN GARIS (BGT)
Dengan intensitas p kN/m harus ditempatkan tegak lurus dari arah lalulintas
pada jembatan. Besarnya intensitas p adalah 49.0 kN/m.

20

PEMBEBANAN JEMBATAN
B. BEBAN TRUK T

21

PEMBEBANAN JEMBATAN
3. BEBAN AKIBAT GAYA REM
Faktor beban ultimit : KTB = 1,8. Pengaruh percepatan dan pengereman dari lalu
lintas harus diperhtungkan sebagai gaya dalam arah memanjang, dan
dianggap bekerja pada permukaan lantai kendaraan

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Bentang
(m)

Gaya rem
(KN)

5%xBeban "D"
(KN)

PTTB (KN)

30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80

76,00
87,00
98,00
109,00
120,00
131,00
142,00
153,00
164,00
175,00
186,00

111,65
119,53
127,40
135,28
143,15
151,03
158,90
166,78
174,65
182,53
190,40

3,19
2,99
2,83
2,71
2,60
2,52
2,44
2,38
2,33
2,28
2,24

22

PEMBEBANAN JEMBATAN
4. BEBAN PEJALAN KAKI
Faktor beban ultimit : KTP = 1,8. Jembatan pejalan kaki dan trotoar pada
jembatan jalan raya harus direncanakan untuk memikul beban per m2 dari luas
yang dibebani

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Bentang
(m)

qTTP
(KN/m2)

30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80

4,34
4,18
4,01
3,85
3,68
3,52
3,35
3,19
3,02
2,86
2,69

23

PEMBEBANAN JEMBATAN
5. BEBAN ANGIN
Beban angin harus dianggap bekerja secara merata pada seluruh bangunan atas.
Dan apabila suatu kendaraan sedang berada diatas jembatan, beban garis
merata tambahan arah horizontal harus diterapkan pada permukaan lantai.
Untuk jembatan rangka luas ekivalen ini dinggap 30% dari luas yang dibatasi
oleh batang batang bagian luar.

TEW1

TEW2

24

PEMBEBANAN JEMBATAN
5. BEBAN ANGIN

No
1

10

11

L
H
(m) (m)
6
30
7
8
6
35
7
8
6
40
7
8
6
45
7
8
6
50
7
8
6
55
7
8
6
60
7
8
6
65
7
8
6
70
7
8
6
75
7
8
6
80
7
8

Ab
(m2)
49,50
57,75
66,00
58,50
68,25
78,00
67,50
78,75
90,00
76,50
89,25
102,00
85,50
99,75
114,00
94,50
110,25
126,00
103,50
120,75
138,00
112,50
131,25
150,00
121,50
141,75
162,00
130,50
152,25
174,00
139,50
162,75
186,00

TEW1 (KN)

TEW2 (KN/m)

Top Joint (KN)

43,66
50,94
58,21
51,60
60,20
68,80
59,54
69,46
79,38
67,47
78,72
89,96
75,41
87,98
100,55
83,35
97,24
111,13
91,29
106,50
121,72
99,23
115,76
132,30
107,16
125,02
142,88
115,10
134,28
153,47
123,04
143,55
164,05

1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76

3,36
3,92
4,48
3,44
4,01
4,59
3,50
4,09
4,67
3,55
4,14
4,73
3,59
4,19
4,79
3,62
4,23
4,83
3,65
4,26
4,87
3,68
4,29
4,90
3,70
4,31
4,93
3,71
4,33
4,95
3,73
4,35
4,97

Bottom Joint
(KN)
12,18
12,74
13,30
12,26
12,83
13,41
12,32
12,91
13,49
12,37
12,96
13,55
12,41
13,01
13,61
12,44
13,05
13,65
12,47
13,08
13,69
12,50
13,11
13,72
12,52
13,13
13,75
12,53
13,15
13,77
12,55
13,17
13,79

25

KOMBINASI PEMBEBANAN JEMBATAN


Faktor Beban
No

Nama Aksi

Simbol

Lama
Waktu

Ultimit KU

Daya
Layan KS

Normal

Terkurangi

Berat Sendiri

PMS

Tetap

1,0

1,3

0,9

Berat Tambahan

PMA

Tetap

1,0

2,0

0,7

Beban Lajur 'D'

TTD

Trasien

1,0

1,8

1,0

1,8

1,0

1,8

1,0

1,8

1,0

1,2

4
5
6
7

Beban Truck 'T'


Beban Pejalan Kaki
Gaya Rem
Gaya Angin

TTT
TTP
TTB
TEW

Trasien
Trasien
Trasien

Trasien

26

KOMBINASI PEMBEBANAN JEMBATAN


KOMBINASI BEBAN ULTIMIT
Kombinasi 1 :
1,3 PMS + 2,0 PMA + 1,8 TTD + 1,8 TTB + 1,0 TEW
Kombinasi 2 :
1,3 PMS + 2,0 PMA + 1,8 TTT + 1,8 TTB + 1,0 TEW
Kombinasi 3 :
1,3 PMS + 2,0 PMA + 1,2 TEW + 1,0 TTD + 1,0 TTB
Kombinasi 4 :
1,3 PMS + 2,0 PMA + 1,2 TEW + 1,0 TTT + 1,0 TTB
Kombinasi 5 :
1,3 PMS + 2,0 PMA + 1,8 TTP + 1,0 TTD + 1,0 TTB
Kombinasi 6 :
1,3 PMS + 2,0 PMA + 1,8 TTP + 1,0 TTT + 1,0 TTB

27

KOMBINASI PEMBEBANAN JEMBATAN


KOMBINASI BEBAN LAYAN
Kombinasi 1 :
1,0 PMS + 1,0 PMA + 1,0 TTD + 1,0 TTB
Kombinasi 2 :
1,0 PMS + 1,0 PMA + 1,0 TTT + 1,0 TTB
Kombinasi 3 :
1,0 PMS + 1,0 PMA + 1,0 TEW + 1,0 TTD + 0,7 TTB
Kombinasi 4 :
1,0 PMS + 1,0 PMA + 1,0 TEW + 1,0 TTT + 0,7 TTB
Kombinasi 5 :
1,0 PMS + 1,0 PMA + 1,0 TTP + 1,0 TTD + 0,7 TTB
Kombinasi 6 :
1,0 PMS + 1,0 PMA + 1,0 TTP + 1,0 TTT + 0,7 TTB

28

PERENCANAAN GELAGAR
MULAI
Pembebanan
Reaksi yang Terjadi
Pilih Profil

Gelagar
Memanjang

Gelagar
Melintang
Lebar efektif pelat
Garis netral
komposit

29

PERENCANAAN GELAGAR
A

Periksa Penampang Lentur


Mn = Zx.fy

L L

b
Mn C . M M M r
r L L
b r p
p
r

Periksa Penampang
Geser
Vn = 0,6 x fy x Aw

5 QL

384 E I x
1 P1 L

48 E I x

Kontrol Design

Tidak
Memenuhi

Memenuhi
SELESAI

30

PERENCANAAN GELAGAR

31

PERENCANAAN RANGKA TIPE WARREN


MULAI

Pembebanan
Reaksi yang Terjadi
Pilih Profil
Batang Tarik

maks < 240


Pn = Ag.fy
Pn = Ae.fu
A

Batang Tekan

Periksa penampang
= k.L/i
c

fy

Pn = Ag.fy/

32

PERENCANAAN RANGKA TIPE WARREN


A

Kontrol Design

Tidak
Memenuhi

Memenuhi
SELESAI

33

PERENCANAAN RANGKA TIPE WARREN

34

BERAT RANGKA TIPE WARREN (TON)


H=6m

Berat Rangka (Ton)


H=7m

H=8m

30

17,05

18,08

19,82

35

24,52

24,97

27,03

40

32,95

34,11

35,54

45

42,81

41,81

40,25

50

54,86

53,27

55,34

55

61,11

64,66

65,35

60

89,20

75,68

80,08

65

111,19

98,05

94,13

70

126,82

105,52

111,10

75

146,59

147,87

157,30

80

179,44

181,44

164,95

Bentang (m)

35

RASIO BERAT TERHADAP BENTANG (TON)


H=6m

Rasio Berat Rangka


H=7m

H=8m

30
35
40
45
50
55
60
65
70
75

0,568
0,701
0,824
0,951
1,097
1,111
1,487
1,711
1,812
1,955

0,603
0,713
0,853
0,929
1,065
1,176
1,261
1,509
1,507
1,972

0,661
0,772
0,889
0,894
1,107
1,188
1,335
1,448
1,587
2,097

80

2,243

2,268

2,062

Bentang (m)

36

RASIO BERAT TERHADAP LUASAN RANGKA (TON)


Bentang
(m)
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80

H=6m
A
Rasio
90,00
105,00
120,00
135,00
150,00
165,00
180,00
195,00
210,00
225,00
240,00

0,189
0,234
0,275
0,317
0,366
0,370
0,496
0,570
0,604
0,652
0,748

Berat / Luas Rangka


H=7m
A
Rasio
105,00
122,50
140,00
157,50
175,00
192,50
210,00
227,50
245,00
262,50
280,00

0,172
0,204
0,244
0,265
0,304
0,336
0,360
0,431
0,431
0,563
0,648

H=8m
A
Rasio
120,00
140,00
160,00
180,00
200,00
220,00
240,00
260,00
280,00
300,00
320,00

0,165
0,193
0,222
0,224
0,277
0,297
0,334
0,362
0,397
0,524
0,515
37

RASIO BERAT TERHADAP PANJANG RANGKA (TON)


Bentang (m)

Berat/Panjang Rangka
H=6m
H=7m
H=8m

30
35
40
45
50
55
60
65
70
75

0,0641
0,0786
0,0920
0,1060
0,1219
0,1232
0,1646
0,1891
0,2000
0,2156

0,0627
0,0738
0,0879
0,0955
0,1093
0,1204
0,1290
0,1540
0,1538
0,2009

0,0637
0,0741
0,0850
0,0853
0,1054
0,1129
0,1266
0,1372
0,1503
0,1984

80

0,2472

0,2309

0,1949
38

LENDUTAN
Bentang (m)

Lendutan (cm)
H=6m

H=7m

H=8m

ijin

30

1,5841

1,4954

1,4381

3,75

35

1,8898

1,7855

1,7250

4,375

40

2,3040

2,1695

2,0925

45

2,7241

2,5888

2,6298

5,625

50

3,2151

3,0472

2,8736

6,25

55

4,1714

3,5151

3,3197

60

4,0396

4,3346

3,7993

6,875
7,5

65

4,4236

4,4131

4,2753

8,125

70

5,2391

5,5949

4,8455

8,75

75

5,9863

5,9438

4,9584

9,375

80

6,4162

5,4834

5,4828

10
39

PMM RATIO MAKSIMUM


Bentang (m)
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80

PMM Ratio Maksimum


H=6m
H=7m
H=8m
0,950
0,950
0,950
0,949
0,949
0,950
0,947
0,949
0,948
0,946
0,950
0,950
0,950
0,950
0,949
0,949
0,950
0,949
0,949
0,949
0,950
0,949
0,950
0,949
0,950
0,950
0,950
0,950
0,950
0,949
0,950
0,936
0,936
40

PMM RATIO RATA RATA


Bentang (m)
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80

H=6m
0,839
0,839
0,865
0,854
0,886
0,832
0,859
0,851
0,888
0,887
0,900

PMM Ratio Rata-rata


H=7m
0,823
0,825
0,840
0,852
0,872
0,859
0,853
0,868
0,878
0,893
0,869

H=8m
0,814
0,812
0,859
0,837
0,851
0,843
0,857
0,865
0,872
0,886
0,860
41

PMM RATIO MINIMUM


Bentang (m)
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80

H=6m
0,372
0,358
0,358
0,415
0,338
0,119
0,267
0,133
0,257
0,239
0,249

PMM Ratio Minimum


H=7m
0,370
0,293
0,356
0,336
0,337
0,255
0,266
0,280
0,255
0,393
0,216

H=8m
0,370
0,249
0,354
0,282
0,337
0,119
0,266
0,334
0,256
0,492
0,211
42

GRAFIK OPTIMALISASI RANGKA WARREN

43

GRAFIK RASIO BERAT TERHADAP BENTANG

44

GRAFIK RASIO BERAT TERHADAP LUASAN RANGKA

45

GRAFIK RASIO BERAT TERHADAP PANJANG RANGKA

46

GRAFIK LENDUTAN

47

GRAFIK PMM RATIO MAKSIMUM

48

GRAFIK PMM RATIO RATA RATA

49

GRAFIK PMM RATIO MINIMUM

50

KESIMPULAN
Dari hasil grafik berat total rangka jembatan rangka batang tipe warren
dapat disimpulkan bahwa model rangka yang memiliki berat optimum diantaranya
tinggi = 6m bentang yang efektif adalah 30m, 35m, 40m, 45m, 50m dan 55m. untuk
tinggi = 7m bentang yang efektif adalah 60m, 65m, 70m dan 75m. Sedangkan untuk
tinggi = 8m bentang efektifnya adalah 80m.

51

DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, Pranab. 2005. Conceptual Design of Long Span Trusses Using Multi Stage
Heuristics. The Office of Graduate Studies of Texas A&M University.
Badan Litbang PU Departement Pekerjaan Umum. 2004. Perencanaan Struktur Beton
Jembatan (RSNI T-12-2004). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Badan Litbang PU Departement Pekerjaan Umum. 2005. Perencanaan Struktur Baja
Jembatan (RSNI T-03-2005). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Badan Litbang PU Departement Pekerjaan Umum. 2005. Standar Pembebanan Untuk
Jembatan (RSNI T-02-2005). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Badan Litbang PU Departement Pekerjaan Umum. 2009. Pemeriksaan Jembatan
Rangka Baja. Jakarta : Direktorat Jendral Bina Marga.

52

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)


Google, Sites . 2012. Five Types of Bridges. Online, (https://sites.google.com
/a/wyckoff schools.org /stem-grade-8/2-types-of-bridges)
Gunawan, Rudi. 1987. Tabel Profil Konstruksi Baja. Yogyakarta : Kanisius.
Historical American Engineer Record. 1976. Trusses A Study By The Historical American
Engineering Record. Washington D.C : National Park Service.
O. Hasancebi dan E. Dogan. 2010. Optimizing Single-Span Steel Truss Bridges With
Simulated Annealing. Asian Journal Of Civil Engineering (Building and Housing)
Vol. 11, No. 6 Pages 763-775
Supriyadi, Bambang dan Agus S.M. 2007. Jembatan. Yogyakarta : Fakultas Teknik
Universitas Gajah Mada.
Syauqi, Fian. 2012. Jembatan Rangka Batang, (http://fiancivilian.blogspot. com
/2012/07/ jembatan-rangka-batang-truss-bridge)
Wikipedia. 2012. Truss Bridge. Online, (http://en.wikipedia.org/wiki/ Truss_bridge)

53

Anda mungkin juga menyukai