Dosen Pembimbing I
DR. Ridho Bayuaji, S.T., M.T
NIP 19730710 199802 1 002
Dosen Pembimbing II
Ir. M. Sigit Darmawan, M.Eng.Sc., Ph.D
NIP 19630726 198903 1 003
ABSTRAK
Pada laporan ini akan dilakukan optimalisasi struktur rangka jembatan
rangka batang tertutup tipe warren. Analisis efisiensi perlu dilakukan dalam
merencanakan suatu jembatan agar jembatan yang akan dibangun menjadi
ekonomis dengan tidak mengabaikan peraturan yang berlaku. Jembatan yang
dianalisis adalah jembatan rangka batang tertutup tipe warren dengan lebar
jembatan 9,4m. Dengan memvariasikan variabel yang ada seperti panjang
jembatan dan tinggi jembatan. Dimana panjang jembatan (L) yang digunakan
adalah antara 30m, 35m, 40m, 45m, 50m, 55m, 60m, 65m, 70m, 75m dan
80m, tinggi jembatan (H) yang digunakan adalah 6m, 7m, 8m, dan interval ()
yang digunakan adalah 5m. Proses analisis dilakukan dengan cara membuat
model jembatan dengan variasi panjang jembatan. Kemudian melakukan
pembebanan pada jembatan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setelah
itu akan didapatkan model jembatan yang efisien dimana jembatan tersebut
memiliki berat yang paling ringan namun elemen-elemen dari jembatan juga
mampu memikul beban-beban yang telah direncanakan.
ABSTRAK (Lanjutan)
Peraturan yang digunakan dalam studi ini adalah RSNI T-02-2005
tentang Standard Pembebanan Untuk Jembatan, RSNI T-12-2004 tentang
Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan, dan RSNI T-03-2004 tentang
Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan.
Dari hasil studi ini diharapkan diperoleh data berupa grafik rasio berat
total rangka jembatan dengan bentang. Sehingga dari hasil grafik tersebut
dapat diketahui model jembatan rangka batang tertutup tipe warren yang
efektif.
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
BATASAN MASALAH
TUJUAN DAN MANFAAT
Jembatan
Jembatan Rangka Batang Tipe Warren
Pembebanan pada Jembatan
Kombinasi Pembebanan
Perencanaan Struktur Jembatan
10
11
12
BAGAN ALIR
MULAI
STUDI LITERATUR
PRA DESAIN ELEMEN JEMBATAN
PERMODELAN JEMBATAN RANGKA WARREN
ANALISIS PEMBEBANAN :
BEBAN MATI TAMBAHAN
BEBAN HIDUP
BEBAN ANGIN
A
13
TIDAK
MEMENUHI
MEMENUHI
BERAT STRUKTUR ATAS JEMBATAN
GRAFIK OPTIMALISASI JEMBATAN WARREN
SELESAI
14
PERMODELAN JEMBATAN
15
Model 3D Jembatan
PEMBEBANAN JEMBATAN
1. BEBAN MATI
A. BERAT SENDIRI
Faktor beban ultimit : KMS = 1.3. Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan
dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dengan
elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap.
Berat sendiri elemen struktural yang dimodelkan seperti lantai kendaraan,
gelagar, rangka utama, serta ikatan angin dihitung secara otomatis oleh program
bantu SAP 2000.
17
PEMBEBANAN JEMBATAN
B. BEBAN MATI TAMBAHAN
Faktor beban ultimit : KMA = 2.0. Beban mati tambahan ( superimposed
dead load ), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban
pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan besarnya bisa
berubah selama umur jembatan.
No
Beban
1 Aspal
2
Genangan air
hujan
3 Trotoar
t (m) x
(KN/m3)
qMA
(KN/m2)
0.05 x
22
1.10
0.05 x
9.8
0.49
0.2
24
4.80
18
PEMBEBANAN JEMBATAN
2. BEBAN LALU LINTAS
Faktor beban ultimit : KTD = 1.8. Beban lalu lintas untuk perencanaan jembatan
terdiri dari beban lajur D dan beban truck T.
A. BEBAN LAJUR D
BEBAN TERBAGI RATA (BTR)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Bentang
(m)
qTTD(BTR)
(KN/m2)
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
9,00
8,36
7,88
7,50
7,20
6,95
6,75
6,58
6,43
6,30
6,19
19
PEMBEBANAN JEMBATAN
BEBAN GARIS (BGT)
Dengan intensitas p kN/m harus ditempatkan tegak lurus dari arah lalulintas
pada jembatan. Besarnya intensitas p adalah 49.0 kN/m.
20
PEMBEBANAN JEMBATAN
B. BEBAN TRUK T
21
PEMBEBANAN JEMBATAN
3. BEBAN AKIBAT GAYA REM
Faktor beban ultimit : KTB = 1,8. Pengaruh percepatan dan pengereman dari lalu
lintas harus diperhtungkan sebagai gaya dalam arah memanjang, dan
dianggap bekerja pada permukaan lantai kendaraan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Bentang
(m)
Gaya rem
(KN)
5%xBeban "D"
(KN)
PTTB (KN)
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
76,00
87,00
98,00
109,00
120,00
131,00
142,00
153,00
164,00
175,00
186,00
111,65
119,53
127,40
135,28
143,15
151,03
158,90
166,78
174,65
182,53
190,40
3,19
2,99
2,83
2,71
2,60
2,52
2,44
2,38
2,33
2,28
2,24
22
PEMBEBANAN JEMBATAN
4. BEBAN PEJALAN KAKI
Faktor beban ultimit : KTP = 1,8. Jembatan pejalan kaki dan trotoar pada
jembatan jalan raya harus direncanakan untuk memikul beban per m2 dari luas
yang dibebani
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Bentang
(m)
qTTP
(KN/m2)
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
4,34
4,18
4,01
3,85
3,68
3,52
3,35
3,19
3,02
2,86
2,69
23
PEMBEBANAN JEMBATAN
5. BEBAN ANGIN
Beban angin harus dianggap bekerja secara merata pada seluruh bangunan atas.
Dan apabila suatu kendaraan sedang berada diatas jembatan, beban garis
merata tambahan arah horizontal harus diterapkan pada permukaan lantai.
Untuk jembatan rangka luas ekivalen ini dinggap 30% dari luas yang dibatasi
oleh batang batang bagian luar.
TEW1
TEW2
24
PEMBEBANAN JEMBATAN
5. BEBAN ANGIN
No
1
10
11
L
H
(m) (m)
6
30
7
8
6
35
7
8
6
40
7
8
6
45
7
8
6
50
7
8
6
55
7
8
6
60
7
8
6
65
7
8
6
70
7
8
6
75
7
8
6
80
7
8
Ab
(m2)
49,50
57,75
66,00
58,50
68,25
78,00
67,50
78,75
90,00
76,50
89,25
102,00
85,50
99,75
114,00
94,50
110,25
126,00
103,50
120,75
138,00
112,50
131,25
150,00
121,50
141,75
162,00
130,50
152,25
174,00
139,50
162,75
186,00
TEW1 (KN)
TEW2 (KN/m)
43,66
50,94
58,21
51,60
60,20
68,80
59,54
69,46
79,38
67,47
78,72
89,96
75,41
87,98
100,55
83,35
97,24
111,13
91,29
106,50
121,72
99,23
115,76
132,30
107,16
125,02
142,88
115,10
134,28
153,47
123,04
143,55
164,05
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
1,76
3,36
3,92
4,48
3,44
4,01
4,59
3,50
4,09
4,67
3,55
4,14
4,73
3,59
4,19
4,79
3,62
4,23
4,83
3,65
4,26
4,87
3,68
4,29
4,90
3,70
4,31
4,93
3,71
4,33
4,95
3,73
4,35
4,97
Bottom Joint
(KN)
12,18
12,74
13,30
12,26
12,83
13,41
12,32
12,91
13,49
12,37
12,96
13,55
12,41
13,01
13,61
12,44
13,05
13,65
12,47
13,08
13,69
12,50
13,11
13,72
12,52
13,13
13,75
12,53
13,15
13,77
12,55
13,17
13,79
25
Nama Aksi
Simbol
Lama
Waktu
Ultimit KU
Daya
Layan KS
Normal
Terkurangi
Berat Sendiri
PMS
Tetap
1,0
1,3
0,9
Berat Tambahan
PMA
Tetap
1,0
2,0
0,7
TTD
Trasien
1,0
1,8
1,0
1,8
1,0
1,8
1,0
1,8
1,0
1,2
4
5
6
7
TTT
TTP
TTB
TEW
Trasien
Trasien
Trasien
Trasien
26
27
28
PERENCANAAN GELAGAR
MULAI
Pembebanan
Reaksi yang Terjadi
Pilih Profil
Gelagar
Memanjang
Gelagar
Melintang
Lebar efektif pelat
Garis netral
komposit
29
PERENCANAAN GELAGAR
A
L L
b
Mn C . M M M r
r L L
b r p
p
r
Periksa Penampang
Geser
Vn = 0,6 x fy x Aw
5 QL
384 E I x
1 P1 L
48 E I x
Kontrol Design
Tidak
Memenuhi
Memenuhi
SELESAI
30
PERENCANAAN GELAGAR
31
Pembebanan
Reaksi yang Terjadi
Pilih Profil
Batang Tarik
Batang Tekan
Periksa penampang
= k.L/i
c
fy
Pn = Ag.fy/
32
Kontrol Design
Tidak
Memenuhi
Memenuhi
SELESAI
33
34
H=8m
30
17,05
18,08
19,82
35
24,52
24,97
27,03
40
32,95
34,11
35,54
45
42,81
41,81
40,25
50
54,86
53,27
55,34
55
61,11
64,66
65,35
60
89,20
75,68
80,08
65
111,19
98,05
94,13
70
126,82
105,52
111,10
75
146,59
147,87
157,30
80
179,44
181,44
164,95
Bentang (m)
35
H=8m
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
0,568
0,701
0,824
0,951
1,097
1,111
1,487
1,711
1,812
1,955
0,603
0,713
0,853
0,929
1,065
1,176
1,261
1,509
1,507
1,972
0,661
0,772
0,889
0,894
1,107
1,188
1,335
1,448
1,587
2,097
80
2,243
2,268
2,062
Bentang (m)
36
H=6m
A
Rasio
90,00
105,00
120,00
135,00
150,00
165,00
180,00
195,00
210,00
225,00
240,00
0,189
0,234
0,275
0,317
0,366
0,370
0,496
0,570
0,604
0,652
0,748
0,172
0,204
0,244
0,265
0,304
0,336
0,360
0,431
0,431
0,563
0,648
H=8m
A
Rasio
120,00
140,00
160,00
180,00
200,00
220,00
240,00
260,00
280,00
300,00
320,00
0,165
0,193
0,222
0,224
0,277
0,297
0,334
0,362
0,397
0,524
0,515
37
Berat/Panjang Rangka
H=6m
H=7m
H=8m
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
0,0641
0,0786
0,0920
0,1060
0,1219
0,1232
0,1646
0,1891
0,2000
0,2156
0,0627
0,0738
0,0879
0,0955
0,1093
0,1204
0,1290
0,1540
0,1538
0,2009
0,0637
0,0741
0,0850
0,0853
0,1054
0,1129
0,1266
0,1372
0,1503
0,1984
80
0,2472
0,2309
0,1949
38
LENDUTAN
Bentang (m)
Lendutan (cm)
H=6m
H=7m
H=8m
ijin
30
1,5841
1,4954
1,4381
3,75
35
1,8898
1,7855
1,7250
4,375
40
2,3040
2,1695
2,0925
45
2,7241
2,5888
2,6298
5,625
50
3,2151
3,0472
2,8736
6,25
55
4,1714
3,5151
3,3197
60
4,0396
4,3346
3,7993
6,875
7,5
65
4,4236
4,4131
4,2753
8,125
70
5,2391
5,5949
4,8455
8,75
75
5,9863
5,9438
4,9584
9,375
80
6,4162
5,4834
5,4828
10
39
H=6m
0,839
0,839
0,865
0,854
0,886
0,832
0,859
0,851
0,888
0,887
0,900
H=8m
0,814
0,812
0,859
0,837
0,851
0,843
0,857
0,865
0,872
0,886
0,860
41
H=6m
0,372
0,358
0,358
0,415
0,338
0,119
0,267
0,133
0,257
0,239
0,249
H=8m
0,370
0,249
0,354
0,282
0,337
0,119
0,266
0,334
0,256
0,492
0,211
42
43
44
45
46
GRAFIK LENDUTAN
47
48
49
50
KESIMPULAN
Dari hasil grafik berat total rangka jembatan rangka batang tipe warren
dapat disimpulkan bahwa model rangka yang memiliki berat optimum diantaranya
tinggi = 6m bentang yang efektif adalah 30m, 35m, 40m, 45m, 50m dan 55m. untuk
tinggi = 7m bentang yang efektif adalah 60m, 65m, 70m dan 75m. Sedangkan untuk
tinggi = 8m bentang efektifnya adalah 80m.
51
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, Pranab. 2005. Conceptual Design of Long Span Trusses Using Multi Stage
Heuristics. The Office of Graduate Studies of Texas A&M University.
Badan Litbang PU Departement Pekerjaan Umum. 2004. Perencanaan Struktur Beton
Jembatan (RSNI T-12-2004). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Badan Litbang PU Departement Pekerjaan Umum. 2005. Perencanaan Struktur Baja
Jembatan (RSNI T-03-2005). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Badan Litbang PU Departement Pekerjaan Umum. 2005. Standar Pembebanan Untuk
Jembatan (RSNI T-02-2005). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Badan Litbang PU Departement Pekerjaan Umum. 2009. Pemeriksaan Jembatan
Rangka Baja. Jakarta : Direktorat Jendral Bina Marga.
52
53