Hidro Format
Hidro Format
ACARA V
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN DEBIT ALIRAN
PERMUKAAN (SUNGAI)
I.
TUJUAN
Mahasiswa
dapat
mengukur
debit
saluran
atau
sungai
dengan
Current meter
Meteran
Patok pramuka 10 buah
4.
DASAR TEORI
Debit adalah jumlah aliran air (volume) yang mengalir melalui suatu
penampang dalam waktu tertentu, umumnya dinyatakan dalam satuan
volume/waktu yaitu (m3/detik). Pengukuran debit pada waktu-waktu tertentu
dapat digunakan sebagai bahan analisis. Makin banyak pengukuran dilakukkan,
makin teliti datanya, akan tetapi dalam menentukan jumlah pengukuran
tergantung dari tujuan, kepekaan sungai, dan ketelitian yang akan dicapai.
Data debit atau aliran sungai merupakan informasi yang paling penting
bagi pengelola sumberdaya air. Debit puncak (banjir) diperlukan untuk
merancang bangunan pengendali banjir. Sementara data debit aliran kecil
diperlukan untuk perencanaan alokasi (pemanfaatan) air untuk berbagai macam
keperluan, terutama pada musim kemarau panjang. Debit aliran rata-rata
Kondisi tempat
a. Yang dipertimbangkan adalah:
Ketelitian pengukuran
b. Kondisi tempat
Tidak ada pengaruh alir balik, jauh dari cabang sungai atau
muara
2.
b.
Mempertimbangkan kerekayasaan
c.
d.
2.
2.
3.
= koefisien
k = 1 0,116 (
0,1)
= kecepatan aliran.
V =
Dengan:
IV.
= A V
HASIL PRAKTIKUM
Media
Posisi
Gabus
Barat
Tengah
Timur
Pasir
Barat
Tengah
Timur
Kecepatan
(m/s)
0,043
0,046
0,025
Rata-rata
0,038
0,050
0,049
Luas
Penampan
g
(m2)
2,14
2,14
2,14
2,14
2,14
2,14
Koefisien
(k)
Debit
(m3/s)
0,8956
0,8956
0,8956
0,082413112
0,088162864
0,0479146
0,072830192
0,0740012
0,09737
0,0954226
0,0889312666
7
0,91
0,91
0,91
Rata-rata
(Perhitungan Terlampir)
Kecepatan (v)
(m/s)
Timur
0,0514444444
Tengah
0,0514444444
Barat
0,0514444444
(Perhitungan Terlampir)
Posisi
Debit (Q)
(m3/s)
0,110091111
0,110091111
0,110091111
V. PEMBAHASAN
Praktikum hidrologi lingkungan acara kelima, membahas mengenai indeks
pengukuran dan perhitungan debit aliran permukaan, dimana mahasiswa diajarkan
bagaimana cara untuk dapat mengukur dan melakukan perhitungan debit aliran
permukaan (sungai). Perhitungan tersebut menggunakan velocity area method, dan
terbagi atas perhitungan menggunakan current meter dan pelampung. Sungai yang
diukur adalah Sungai Terasi yang terletak di daerah Harjo Binangun, Pakem,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya dibawah jembatan Jalan
Palagan Tentara Pelajar.
Tiba dilokasi pertama waktu menunjukan pukul 10.00 WIB . Secara fisik, warna
air sungai cukup jernih dengan tingkat kekeruhaan yang rendah. Vegetasi disekitar
tepi sungai cukup beragam, seperti pohon pisang, rerumputan, pohon bambu,
terdapat banyak ikan kecil dan juga yuyu atau kepiting air tawar, juga terdapat
pemukiman warga setempat. Bagian sungai yang dipilih adalah bagian yang lurus
dan tidak berada di kelokan sungai, serta berada dibawah jembatan. Lokasi ini dipilih
agar kecepatan dan arus yang diterima baik dari tepi kiri dan kanan sama, serta
terlepas dari gangguan angin juga benda-benda seperti batu besar dan sampah di area
sungai tempat pengamatan dilakukan. Pratikum lapngan debit tidak memakai sungai
yang berbelok, karena kecepatan dan arus pada bagian sungai yang berbelok tidak
konstan.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data praktikum kelima ini adalah
velocity area method. Metode tersebut digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran
dan juga penampang basah sungai yang kemudian kedua data tersebut digunakan
dalam pengukuran debit sungai. Penampang basah diperoleh dengan pengukuran
lebar permukaan sungai menggunakan meteran dan pengukuran kedalaman
sungainya menggunakan tongkat bambu yang telah disediakan dan juga penggaris.
Hasil pengamatan menunjukan pembagian sungai yang dibagi menjadi 7 luasan
dengan memiliki 8 penmpang.
Kecepatan aliran sungai diukur dengan menggunakan pelampung yang
dihanyutkan pada sungai dan juga menggunakan Current Meter. Pelampung yang
digunakan berupa gabus berukuran 10 cm x 10 cm x 2 cm serta botol plastik
berukuran 600 ml yang berisi pasir 2/3 bagian dari botol. Pengukuran kecepatan
dilakukan pada tiga tempat, yaitu pada bagian timur sungai, tengah sungai, dan barat
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN DEBIT ALIRAN PERMUKAAN
64
sungai. Aliran sungai yang dibutuhkan saat praktikum ini adalah sungai dengan
kecepatan yang rendah serta dengan mempunyai kestabilan pola aliran yang seragam.
Sungai yang diamati memiliki lebar 6,6 meter. Umumnya terdapat beberapa
aktivitas di radius beberapa meter dari tepi sungai, seperti pemancingan oleh warga
sekitar. Pada pengukuran luas penampang dilakukan perhitungan luas penampang
yang mana terdapat 7 luas penampang yang terdiri 6 luasan trapesium. Berdasarkan
hasil perhitungan, luas total penampang sungai yang di dapatkan sebesar 2,14 m2.
Dari hasil luas penampang yang diperoleh maka selanjutnya dapat ditentukan debit
aliran sungainya yang mana digunakan dua jenis pelampung yaitu pelampung gabus
dan pelampung pasir pada tiga bagian sungainya.
Berdasarkan hasil perhitungan debit dengan pelampung gabus diperoleh hasil
debit rata-rata tiga bagian sungainya sebesar 0,072830192 m3/s dan pada hasil
perhitungan debit dengan pelampung pasir diperoleh hasil debit rata-rata tiga bagian
sungainya
sebesar
0.08893126667
m3/s.
Selain
perhitungan
menggunakan
pelampung digunakan pula alat current meter yang didasarkan dari perbedaan
kedalaman tertentu, pada praktikum ini digunakan kedalaman 60%. Hasil perhitungan
menggunakan current meter terbagi beberapa daerah yaitu timur, tengah, dan barat
yang diperoleh hasil perhitungan debitnya sebesar 0,110091111 m3/s pada bagian
timur, nilai debit 0,110091111 m3/s pada bagian tengah dan 0,110091111 m3/s pada
bagian barat.
Nilai debit yang didapatkan dari perhitungan menggunakan pelampung berbedabeda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah massa pelampung
yang berbeda. Massa berbeda membuat kecepatan pelampung mencapai jarak yang
ditentukan akan menjadi berbeda.
Massa yang berat cenderung lebih lama sampai dibandingkan dengan massa lebih
ringan walaupun memiliki kecepatan arus yang sama. Semakin besar massa dari
pelampung, maka akan semakin besar hambatan kecepatan sehingga waktu yang di
butuhkan pelampung untuk menempuh jarak tertentu menjadi semakin lama namun
pada saat di lapangan terdapat faktor pengganggu oleh angin saat dilakukannya
pengukuran yang mempengaruhi arus permukaan sungai sehingga massa yang lebih
ringan yaitu pelampung gabus sangat mudah terpengaruh oleh perubahan arah arus
permukaan sungai.
VI. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum hidrologi acara lima berdasarkan pengamatan dan
perhitungan, didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Tempat yang digunakan untuk penelitian berada di sungai Terasi, Harjo
Binangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Pengukuran dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu current meter dan
pelampung (gabus dan pasir).
3. Rata-rata pelampung gabus kecepatan alirannya sebesar 0,072830192 m3/s.
4. Rata-rata pelampung pasir kecepatan alirannya sebesar 0,08893126667 m3/s.
5. Hasil perhitungan menggunakan current meter terbagi beberapa daerah yaitu
Timur, Tengah, dan Barat. Diperoleh hasil perhitungan debitnya sebesar
0,110091111 m3/s pada bagian timur, nilai debit 0,110091111 m3/s pada
6.
DAFTAR PUSTAKA
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN DEBIT ALIRAN PERMUKAAN
67
Asrifah, Dina Rr. 2016. Buku Panduan Praktikum Hidrologi Lingkungan. Program
Studi Teknik Lingkungan UPN Veteran Yogyakarta.
Hidayat, Rahmat. 2010. Kajian Debit dan Kualitas Air Sungai di Berbagai Kawasan
Kabupaten Pakpak Bharat. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Seyhan, Ersin. 1977. Dasar Dasar Hidrologi. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.