Anda di halaman 1dari 13

Nama :

Dextra
Kelas
: IX-7
Fairuz

Tugas
P
L
K
J

Informasi Tentang Administrasi Di DKI Jakarta

1. Kartu Keluarga
Kartu Keluarga adalah Kartu Identitas Keluarga yang memuat data tentang susunan, hubungan
dan jumlah anggota keluarga. Kartu Keluarga wajib dimiliki oleh setiap keluarga. Kartu ini berisi
data lengkap tentang identitas Kepala Keluarga dan anggota keluarganya.
Kartu keluarga dicetak rangkap 3 yang masing-masing dipegang oleh Kepala Keluarga, Ketua
RT dan Kantor Kelurahan. Kartu Keluarga (KK) adalah Dokumen milik Pemda Provinsi
setempat dan karena itu tidak boleh mencoret, mengubah, mengganti, menambah isi data yang
tercantum dalam Kartu Keluarga.
Setiap terjadi perubahan karena Mutasi Data dan Mutasi Biodata, wajib dilaporkan kepada Lurah
dan akan diterbitkan Kartu Keluarga (KK) yang baru. Pendatang baru yang belum mendaftarkan
diri atau belum berstatus penduduk setempat, nama dan identitasnya tidak boleh dicantumkan
dalan Kartu Keluarga.

2. Kartu Tanda Penduduk


Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang
diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kartu ini wajib dimiliki Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing
(WNA) yang memiliki Izin Tinggal Tetap (ITAP) yang sudah berumur 17 tahun atau sudah
pernah kawin atau telah kawin. Anak dari orang tua WNA yang memiliki ITAP dan sudah
berumur 17 tahun juga wajib memilki KTP. KTP bagi WNI berlaku selama lima tahun dan
tanggal berakhirnya disesuaikan dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan. KTP
bagi WNA berlaku sesuai dengan masa Izin Tinggal Tetap. Khusus warga yang telah berusia 60
tahun dan ke atas, mendapat KTP seumur hidup yang tidak perlu diperpanjang setiap lima tahun
sekali.
KTP berisi informasi mengenai sang pemilik kartu, termasuk:

N.I.K[1].

Nama lengkap

Tempat & Tanggal lahir

Jenis kelamin

Agama

Status

Golongan darah[1]

Alamat lengkap pemegang KTP (RT, RW, Kelurahan, dan Kecamatan)

Pekerjaan

Pas foto

Tempat dan tanggal dikeluarkannya KTP

Tanda tangan pemegang KTP

Nama dan nomor induk pegawai pejabat yang menandatanganinya

3. Kelahiran
Kelahiran adalah sebuah proses dalam hewan di mana anak dikeluarkan dari badan ibunya.
Bentuk berbeda dari kelahiran adalah ovipari, vivipari atau ovovivipari.
Dalam manusia, anak yang belum dilahirkan disebut fetus setelah masa embrio.

Arti medis

Kelahiran anak adalah proses akhir dari kehamilan yang sukses sehingga
manusia yang menghasilkan bayi dilahirkan.

Kelahiran anak alami adalah sebuah teknik kelahiran dengan penggunaan


bantuan medis minimal, terutama anestetik.

Kelahiran cacat adalah sebuah ketidaknormalan fisik atau mental yang hadir
pada saat kelahiran.

Kelahiran banyak adalah kelahiran dalam masa kehamilan tunggal yang


meliputi kelahiran lebih dari satu bayi seperti dua (kembar) atau tiga (triplet)
atau empat (quadruplet), dst.

Fertilisasi

Kematian

Daftar ibu melahirkan tertua

4. Kematian
Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis.
Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami

seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Setelah kematian, tubuh
makhluk hidup mengalami pembusukan.
Istilah lain yang sering digunakan adalah meninggal, wafat, tewas, atau mati.

Penyebab-penyebab kematian

Seiring penuaan usia makhluk hidup, tubuh mereka akan perlahan-lahan


mulai berhenti bekerja.

Jika tubuh tidak mampu melawan penyakit, atau tidak diobati.

Kecelakaan seperti tenggelam, tertabrak, terjatuh dari ketinggian, dll.

Lingkungan dengan suhu yang sangat dingin atau yang terlalu panas.

Pendarahan yang diakibatkan luka yang parah.

Kekurangan makanan, air, udara, dan perlindungan.

Diserang dan dimakan (pembunuhan).

Infeksi dari gigitan hewan berbisa maupun hewan yang terinfeksi virus
berbahaya.

Kematian pada saat tidak terbangun dari tidur.

Kematian sebelum lahir, karena perawatan janin yang tidak benar.

Melakukan perbuatan buruk sehingga mendapat hukuman atau vonis yang


dijatuhkan oleh pengadilan atau tanpa pengadilan (Hukuman Mati)

5. Perpindahan penduduk
cara mengurus Perpindahan :
Ketentuan Pelayanan Penduduk Pindah dan Penduduk Datang.
1. Penduduk yang pindah keluar Daerah wajib melapor kepada Lurah.
2. Surat Keterangan Pindah dan Surat Keterangan Pindah Datang WNI
berlaku selama 30 (tiga puluh) Hari Kerja
3. Pada saat diserahkan Surat Keterangan Pindah kepada Penduduk, KTP
yang bersangkutan dicabut dan dimusnahkan oleh Dinas yang
menerbitkan Surat Keterangan Pindah.

4. Surat Keterangan Pindah berlaku sebagai KTP selama KTP baru belum
diterbitkan.
5. Bagi anak di bawah umur permohonan diajukan oleh Orang Tua atau
kuasa orang tuanya, dilengkapi Surat Kuasa Pengurusan dari Orang Tua
atau Wali Anak kepada pihak yang melakukan pengurusan atau Kepala
Keluarga yang KKnya akan ditumpangi dilampiri foto copy KTP para
pihak.
6. Untuk mengantisipasi segala bentuk penyimpangan dalam pengurusan
permohonan Surat Keterangan Pindah Datang antar Kab/Kota, antar
Provinsi agar dilampirkan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)
dari daerah asal.
Klasifikasi Pindah:

Klasifikasi 1 : dalam satu Kelurahan.

Klasifikasi 2 : antar Kelurahan dalam satu Kecamatan.

Klasifikasi 3 : antar Kecamatan dalam satu kota Surakarta.

Klasifikasi 4 : antar Kabupaten/ kota dalam satu Provinsi.

Klasifikasi 5 : antar Provinsi dalam wilayah Indonesia

Jenis Kepindahan:

Kepala keluarga.

Kepala keluarga dan seluruh anggota keluarga.

Kepala keluarga dan sebagian anggota keluarga.

Anggota keluarga.

Persyaratan dan Mekanisme Penduduk Pindah:


Klasifikasi 1, Dalam Satu Kelurahan:
Persyaratan :
1. Surat pengantar RT / RW.
2. KK dan KTP.

Mekanisme :
a. Penduduk dengan membawa Surat Pengantar RT/RW tujuan melapor ke
Lurah.
b. Penduduk mengisi dan menandatangani formulir permohonan pindah.
c. Petugas registrasi kelurahan mencatat dalam Buku Harian Peristiwa
Penting dan Kependudukan (BHPPK) dan Buku Induk Penduduk (BIP).
d. Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.
e. Lurah atas nama Kepala Dinas menerbitkan dan menandatangani Surat
Keterangan Pindah Datang.
f. Petugas registrasi kelurahan mencatat dalam Buku Induk Penduduk
dan Buku Mutasi Penduduk.
g. Surat Keterangan Pindah Datang digunakan sebagai dasar proses
perekaman dalam data base kependudukan, perubahan KK bagi
kepala/anggota keluarga yang tidak pindah dan proses Penerbitan
KK/KTP di alamat baru.
Klasifikasi 2, Antar Kelurahan Dalam Satu Kecamatan:
Persyaratan:
1. Surat pengantar RT / RW
2. KK dan KTP.
Mekanisme:
Di daerah asal:
1. Penduduk dengan membawa Surat Pengantar RT/RW melapor ke Lurah.
2. Penduduk mengisi dan menandatangani formulir permohonan pindah.
3. Petugas registrasi kelurahan mencatat dalam Buku Harian Peristiwa
Penting dan Kependudukan (BHPPK) dan Buku Induk Penduduk (BIP).
4. Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk
5. Lurah atas nama Kepala Dinas menandatangani Surat Keterangan
Pindah.

6. Petugas registrasi kelurahan mencatat dalam Buku Induk Penduduk


dan Buku Mutasi Penduduk.
7. Surat Keterangan Pindah diserahkan kepada penduduk untuk
dilaporkan pada Lurah Tujuan.
8. Surat Keterangan Pindah digunakan sebagai dasar proses perekaman
dalam data base kependudukan, perubahan KK bagi kepala/anggota
keluarga yang tidak pindah.
Di daerah tujuan:
1. Penduduk dengan membawa Surat Keterangan Pindah dan Surat
Pengantar RT/RW tujuan melapor kepada Lurah Tujuan.
2. Penduduk mengisi dan menandatangani formulir permohonan pindah
datang untuk mendapatkan Surat Keterangan Pindah Datang.
3. Petugas registrasi kelurahan mencatat dalam Buku Harian Peristiwa
Penting dan Kependudukan (BHPPK) dan Buku Induk Penduduk (BIP).
4. Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.
5. Lurah atas nama Kepala Dinas menerbitkan dan menandatangani Surat
Keterangan Pindah Datang.
6. Surat Keterangan Pindah Datang digunakan sebagai dasar proses
perekaman dalam data base kependudukan dan proses Penerbitan
KK/KTP di alamat baru.
Klasifikasi 3, Antar Kecamatan Dalam Satu Kota:
Persyaratan:
1. Surat pengantar RT / RW.
2. KK dan KTP.
Mekanisme:
Di daerah asal:
Di Kelurahan:
1. Penduduk dengan membawa Surat Pengantar RT/RW lapor ke Lurah.
2. Pendudukmengisi dan menandatangani formulir permohonan pindah.

3. Petugas registrasi kelurahan mencatat dalam Buku Harian Peristiwa


Penting dan Kependudukan (BHPPK) dan Buku Induk Penduduk (BIP).
4. Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.
5. Lurah mengetahui dan membubuhkan tanda tangan pada Surat
Pengantar RT/RW.
6. Petugas registrasi kelurahan mencatat dalam Buku Induk Penduduk
dan Buku Mutasi Penduduk.
Di Kecamatan:
1. Petugas Kecamatan melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.
2. Camat atas nama Kepala Dinas menerbitkan dan menandatangani
Surat Keterangan Pindah.
3. Surat Keterangan Pindah diserahkan kepada penduduk untuk
dilaporkan ke daerah tujuan.
4. Surat Keterangan Pindah digunakan sebagai dasar perekaman dalam
data base kependudukan dan perubahan KK bagi Kepala / Anggota
Keluarga dalam KK yang tidak pindah.
Di daerah tujuan:
1. Penduduk dengan membawa Surat Keterangan Pindah dan Surat
Pengantar RT/RW tujuan melapor kepada Lurah Tujuan.
2. Penduduk mengisi dan menandatangani formulir permohonan pindah
datang untuk mendapatkan Surat Keterangan Pindah Datang.
3. Petugas registrasi kelurahan mencatat dalam Buku Harian Peristiwa
Penting dan Kependudukan (BHPPK) dan Buku Induk Penduduk (BIP).
4. Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.
5. Lurah menandatangani Formulir Permohonan Pindah Datang
6. Formulir Pindah Datang diserahkan kepada penduduk untuk diteruskan
ke Camat.
7. Petugas Kecamatan melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.

8. Camat atas nama Kepala Dinas menerbitkan dan menandatangani


Surat Keterangan Pindah Datang.
9. Surat Keterangan Pindah Datang digunakan sebagai dasar perekaman
dalam data base kependudukan dan proses Penerbitan KK/KTP di
alamat baru.
Klasifikasi 4,Antar Kabupaten /Kota Dalam Satu Provinsi dan Klasifikasi 5,
Antar Provinsi Dalam Satu Wilayah Indonesia:
Persyaratan:
1. Surat pengantar RT / RW.
2. KK dan KTP.
Mekanisme:
Di daerah asal:
Di Kelurahan:
1. Penduduk dengan membawa Surat Pengantar RT/RW melapor ke Lurah.
2. Penduduk mengisi dan menandatangani formulir permohonan pindah.
3. Petugas registrasi kelurahan mencatat dalam Buku Harian Peristiwa
Penting dan Kependudukan (BHPPK) dan Buku Induk Penduduk (BIP).
4. Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.
5. Lurah menandatangani Surat Pengantar Pindah Antar Kab/Kota atau
Antar Provinsi.
6. Surat Pengantar Pindah diserahkan kepada Penduduk untuk diteruskan
ke Camat.
7. Petugas registrasi kelurahan mencatat dalam Buku Induk Penduduk
dan Buku Mutasi Penduduk.
Di Kecamatan:
1. Petugas Kecamatan melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.
2. Camat menandatangani Surat Pengantar Pindah Antar Kab/Kota atau
Antar Provinsi.

3. Surat Keterangan Pindah diserahkan kepada penduduk untuk


diteruskan ke Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Di Dinas:
1. Petugas Dinas melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.
2. Kepala Dinas menerbitkan dan menandatangani Surat Keterangan
Pindah serta menyerahkan kepada penduduk untuk dilaporkan ke
daerah tujuan.
3. Surat Keterangan Pindah digunakan sebagai dasar perekaman dalam
data base kependudukan dan perubahan KK bagi Kepala / Anggota
Keluarga dalam KK yang tidak pindah.
Persyaratan dan Mekanisme Penduduk Datang ke Kota Surakarta.
Persyaratan:
1. Surat Pengantar RT dan RW.
2. Surat Keterangan Domisili disertai dengan foto copy KTP tetangga
terdekat.
3. Surat Pengantar Pindah dari Daerah Asal yang masih berlaku.
Mekanisme:
Di Kelurahan:
1. Penduduk dengan membawa persyaratan melapor ke Lurah.
2. Penduduk mengisi dan menandatangani formulir permohonan Pindah
Datang.
3. Petugas registrasi kelurahan mencatat dalam Buku Harian Peristiwa
Penting dan Kependudukan (BHPPK) dan Buku Induk Penduduk (BIP).
4. Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.
5. Lurah menandatangani Formulir Permohonan Pindah Datang
6. Formulir Permohonan Pindah Datang diserahkan kepada Penduduk
untuk diteruskan ke Camat.
Di Kecamatan:

1. Petugas Kecamatan melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.


2. Camat menandatangani Formulir Permohonan Pindah Datang.
3. Formulir Permohonan Pindah Datang diserahkan kepada penduduk
untuk diteruskan ke Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Di Dinas:
1. Petugas Dinas melakukan verifikasi dan validasi data penduduk.
2. Kepala Dinas menerbitkan dan menandatangani Surat Keterangan
Pindah Datang.
3. Surat Keterangan Pindah Datang digunakan sebagai dasar perekaman
dalam data base kependudukan dan proses penerbitan KK / KTP di
alamat yang baru.
Persyaratan dan Mekanisme Pindah dan Datang bagi Orang Asing yang
tinggal di Kota Surakarta.
Persyaratan dan tata cara perpindahan Orang Asing yang memiliki Izin
Tinggal Terbatas dan Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap di Daerah
dilakukan dengan memperhatikan klasifikasi perpindahan penduduk sebagai
berikut :

o Dalam daerah ;
o Antar Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi
o Antar Provinsi.
Persyaratan :
1. Orang Asing pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS).
2. Kartu Keterangan Bertempat Tinggal.
3. Foto Copy paspor.
4. Foto Copy Kartu Izin Tinggal Terbatas.
5. Surat Keterangan Catatan Kepolisian.

6. Orang Asing pemegang Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP).


7. KK.
8. KTP Orang Asing.
9. Foto copy paspor dengan menunjukan aslinya.
10.

Foto copy Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP).

11.

Menunjukan Buku Pengawasan Orang Asing (POA).

12.

Surat Keterangan Catatan Kepolisian.

Mekanisme:
1. Orang Asing mengisi dan menandatangani Formulir Surat Keterangan
Pindah atau Surat Keterangan Pindah Datang.
2. Petugas Dinas meverifikasi dan mevalidasi berkas permohonan.
3. Kepala Dinas menerbitkan dan menandatangani Surat Keterangan
Pindah atau Surat Keterangan Pindah Datang.
4. Petugas menyampaikan lembar kedua Surat Keterangan Pindah Datang
kepada Lurah tempat tinggal asal.
5. Surat Keterangan Pindah digunakan sebagai dasar perekaman dalam
data base kependudukan dan proses perubahan KK bagi
Kepala/Anggota Keluarga yang tidak pindah.
6. Surat Keterangan Pindah Datang digunakan sebagai dasar perekaman
dalam data base kependudukan dan proses penerbitan KK / KTP di
alamat yang baru.
Pelaporan pendaftaran penduduk yang akan bertransmigrasi :
Persyaratan:
1. Surat Pengantar RT/RW ;
2. KK ;
3. KTP ;
4. Kartu Seleksi Calon Transmigran ;

5. Surat Pemberitahuan Pemberangkatan.


6. Pelaporan penduduk yang akan bertransmigrasi dapat dibantu oleh
Instansi yang menangani urusan transmigrasi.

Anda mungkin juga menyukai