Minggu 7
Minggu 7
Alur Gerak:
Image : Archdaily
Mengarah langsung ke area entrance, melalui jalan lurus yang segaris dengan sumbu bangunan.
Ending yang berupa fasad atau area entrance bangunan nampak jelas
Bentuk Portal dan Pintu Gerbang secara tradisional diartikan sebagai alat untuk mengarah ke satu
tujuan sekaligus sambutan untuk dating ke pintu masuk.
Tidak sekedar membuat lubang pada dinding, dapat sebuah perlintasan melalui bidang tersamar yang
tercipta dari dua buah kolom atau dutambahkan bidang atas. Permainan ketinggian bidang dapat
sebagai penanda dari satu ruang ke ruang lain.
Pada kondisi dinding sebagai pembatas antar ruang, pintu masuk diakomodasi dengan lubang pada
dinding, bentuk bukaan dapat berupa sebuah lubang sampai ke pintu gerbang yang tegas dan rumit.
Pintu masuk yang paling baik adalah sebuah bidang, yang mengarah tegak lurus terhadap jalur
pencapaian, tidak terikat bentuk ruang
Bentuk Pintu masuk dapat serupa dengan bentuk ruang, sebagai ruang pengantar, atau dapat
berlawanan dengan bentuk ruang serta menegaskan karakter dan batas batas ruang.
Tangga memperkuat ruang pintu masuk, sekaligus menambah kualitas temporal pada ruang pintu
masuk.
Letak sebuah pintu masuk berkaitan dengan konfigurasi alur dan pola aktivitas dalam ruang.
Membuat bukaan lebih rendah, lebih lebar, atau lebih sempit daripada seharusnya
2.
Pada dasarnya semua alur pergerakan bersifat linear (ada titik awal dan titik akhir).
Sifat konfigurasi jalur dan organisasi ruang saling mempengaruhi satu sama lain.
Konfigurasi jalur dapat memperkuat organisasi ruang dengan mensejajarkan polanya.
Dapat pula dikontraskan dengan organisasi spasial ruang, sebagai sebuah penekanan visual
Pemahaman akan konfigurasi jalur sebuah bangunan, akan mempermudah kita untuk memahami orientasi
bangunan serta tata letak ruangnya.
Jalur lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama bagi sederetan ruang.
Konfigurasi jalur radial memiliki jalur jalur yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada
sebuah pusat, titik bersama.
Sebuah jalur tunggal yang menerus yang berawal dari sebuah titik pusat, bergerak melingkar dan
semakin lama semakin jauh dari titik pusat tersebut.
Terdiri atas dua pasang jalur sejajar yang berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan
kawasan kawasan ruang segi empat.
Pada Kenyataannya sebuah bangunan umumnya menggunakan kombinasi dari pola- pola jalur
tersebut.
Hal penting pada setiap pola jalur adalah: pusat aktivitas, pintu masuk, serta area sirkulasi vertikal.
Titik pusat ini memberikan kejelasan jalur pergerakan dalam bangunan, serta meyediakan area untuk
beristirahat serta menentukan orientasi.
1.
Ketika menembus ruang, jalur menimbullkan pola pola istrahat dan gerak didalamnya
Hubungan jalur dengan ruang ini digunakan untuk mencapai ruang ruang yang penting secara
fungsional maupun simbolis.
Bentuk ruang sirkulasi terkait dengan ruang yang bentuk ruang yang dihubungkan
3.
5.
Milstein
hall
FOUNDRY
Drop Off
Jembatan Sirkulasi
RAND HALL
SIBLEY HALL
Parkir
sepeda
Plaza
Entrance
eksisting building
Entrance Milstein Hall
Menghubungkan dan
menyambung plaza
Sibley Hall dan Rand
Hall
Sekaligus menjadi
area Istirahat dan
berinteraksi.