Anda di halaman 1dari 29

1

I.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama


dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan
dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran,
peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Keseimbangan
lingkungan dapat menjadi rusak, artinya lingkungan tidak menjadi seimbang
jika terjadi perubahan yang melebihi daya dukung dan daya lentingnya.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh
pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula
yang diakibatkan oleh perbuatan manusia.
Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahanbahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas
dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat
manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat
dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang
dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya.
Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru
dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat
aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke
abad. Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan

manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia


seperti makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan
itu

semakin

banyak

yang

diambil

dari

lingkungan.

Disamping

itu

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses


industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk
memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi
bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari
kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin
berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain:
1. Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin
besar, baik macam maupun jumlahnya.
2. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi
manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga
yang dapat mencemari lingkungan.
3. Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obatobatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.
Pencemaran lingkungan terbagi atas 4 jenis, yaitu pencemaran udara,
pencemaran air, pencemaran tanah Dan pencemaran logam berat.

2. Tujuan

Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk memperluas


pengetahuan tentang pencemaran lingkungan beserta dampak yang di
timbulkan nya dan cara penanggulangan.

3. Manfaat
Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah kita dapat mengetahui
lebih dalam tentang masalah pencemaran lingkungan beserta dampak
yang ditimbulkannya dan kita dapat mengetahui bahwa sebagian besar
pencemaran lingkungan disebabkan oleh ulah manusia sendiri.

II. PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN


Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga
bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan
manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya Lingkungan
diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan atau organism.
Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi
dan akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik
kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun kuminitas pada tempat
tertentu. pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan,
atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai

dengan

peruntukannya

(Undang-undang

Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

2. PENCEMARAN UDARA
A. Pengertian Pencemaran Udara

Pokok

Pengelolaan

Pengertian pencemaran udara berdasarkan Undang-Undang Nomor


23 tahun 1997 pasal 1 ayat 12 mengenai Pencemaran Lingkungan yaitu
pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pencemaran
yang berasal dari pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran sampah, sisa
pertanian, dan peristiwa alam seperti kebakaran hutan, letusan gunung api
yang mengeluarkan debu, gas, dan awan panas.
Menurut peraturan pemerintah (PP No. 41/1999) Pencemaran udara
adalah masuknya atau dimasukkannyazat, energi, dan/atau komponen lain
ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara
ambien turunsampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient
tidak dapat memenuhi fungsinya (Ruslinda, -). Selain itu, pencemaran udara
dapat pula diartikan adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara
yang menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan
normalnya (Wardhana dalam Rahmawati, 2002 ).
B. Penyebab Pencemaran Udara
Menurut (sugiarti,2009) Secara umum penyebab pencemar udara ada
dua macam, yaitu:
a. Karena faktor internal (secara alamiah) seperti: debu yang
beterbangan akibat tiupan angin, abu (debu) yang dikeluarkan
dari letusan

gunung

berikut

gas-gas

vulkanik dan

pembusukan sampah organik dan lain-lain.

proses

b.

Karena faktor eksternal (karena ulah manusia) seperti: hasil


pembakaran bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kagiatan
industri dan pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke
udara.

Kendaraan bermotor dapat mengeluarkan emisi gas buang antara lain


SOx,

NOx,

CO,

NO2merupakan

HC,

dan

parameter

partikulat

debu.

pencemaran

udara

Konsentrasi
yang

CO

sangat

dan
perlu

diperhatikan karena merupakan dampakl dari kepadatan lalu lintas


kendaraan bermotor. Apabila di atas standar baku mutu maka gas tersebut
cukup berbahaya bagi kesehatan manusia bahkan dapat mengakibatkan
kematian.Kendaraan

bermotor

merupakan

sumber

utama

CO

dan

NO2terutama pada kendaraan yang sudah tua, sehingga mesin kendaraan


kurang berfungsi secara baik (Basuki at all. 2008).
Beberapa senyawa yang menyebabkan pencemaran udara antara lain :
1. Karbon monoksida (CO)
Gas Co adalah gas yang dihasilkan dari proses oksidasi bahan
bakar yang tidak sempurna. Gas ini memiliki sifat tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak menyebabkan iritasi (Ruth, 2009). Menurut Andrews,
1972 menyatakan bahwa gas ini hampir keseluruhan merupakan
polusi yang dihasilkan dari kegiatan manusia.
2. Nitrogen dioksida (N02)

Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu


bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan
bermotor (Sugiarti, 2009). Nitrongen dioksida merupakan gas beracun
dengan

warna

ckloat

kemerahan

dan

beraroma

asam

yang

merupakan karakteristik dari asam nitrit (Andrews, 1972).


3. Sulfur Dioksida (S02)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat
korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung
sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai
bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik (Sugiarti, 2009).
4. CFC
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang
ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga
seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat
penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray (Sugiati, 2009). CFC
bersifat non-toxic, dan tidak mudah terbakar namun gas terebut dapat
merusak lapisan ozon. (Allowad dan Ayres, 1994).
5. Karbon dioksida (CO2)
karbon dioksida merupakan komponen atmosfer alami yang
yang tidak mudah bereaksi dengan substansi udara lain. Selain itu
karbondioksida menyebabkan efek greenhouse atau efek rumah kaca
(Andrews, 1972)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar
kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan
(Sugiarti, 2009).

6. Ozon (03 )
Ozon adalah gas yang terdiri dari molekul ozon. Satu molekul
ozon memiliki 3 molekul oksigen. Oleh karena itu ozon memiliki rumus
molekul O3. Molekul ozon mudah sekali bereaksi dengan zat lain
dengan melepas satu dari tiga molekul oksigen tersebut (Lazuardi,
2003).
7. Benda Partikulat (PM)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya.
Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal (ugiarti,
2009). Partikulat merupakan padatan alau liquid di udara dalam bentuk
asap, debu dan uap, yang dapat tinggal di atmosphere dalam waktu
yang lama (ruth, 2009).
8. Timah (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan
pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut
menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang
dapat terhirup oleh manusia (Sugiarti, 2009). Adanya konsentrai
timbale diudara merupakan konstribusi dari gas buangan kendaraan
bermotor yang dalam bahan bakarnya terutama bensin masih
mengandung timbale walaupun kecil sekali kandungannya dalam
bahan bakar, karena sifat dari timbale adalah akumulatif (kurniawan
2001 dalam sugiarta 2008).
9. HydroCarbon (HC)
Hydrocarbon berasal dari uap bensin yang tidak terbakar.
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna

(Sugiarti, 2009).

Sumber alami dari hidrokarbon adalah hutan,

tanaman, kebakaran hutan, dan dekomposisi zat organic oleh


mikroorganisme. Manusi menyumbangkan pencemaran hydrokarpon
hanya 15% di atmosphere (Andrews, 1972).
C. Dampak pencemaran udara
1. Pada tubuh manusia dan hewan
Udara tercemar masuk ke dalam tubuh melalui mulut sampai ke paru paru kemudian terserap ke dalam aliran darah, menetap atau dapat
disingkirkan dari paru - paru oleh sel rambut halus.Polutan gas dan partikel
dapat merusak sistim pernapasan. Misalnya saja Nitrogen Oksida (NO) yang
dapat menembuh bagian dalam paru-paru, Sulfur (SOx) yang dapat
menyebabkan penyakit asma dan eczema. (Andrews, 1972). Selain itu
carbon monoksida (CO) yang

meningkat di

berbagai perkotaan dapat

mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian


bayi serta kerusakan otak (sugiarti, 2009).
Menurut Andrews, 1972 menyatakan bahwa hydrocarbon dapat
menyebabkan

kangker.

Salah

satu

contohnya

adalah

hydrocarbon

benzopyrene yang merupakan komponen yang terbentuk pada asap rokok


dan dapat menyebabkan kangker paru-paru. Selain itu Ozon juga merupakan
komponen yang angat beracun bagi organisme hidup. Pada konsentrasi
rendah ozo dapat menyebabkan sakit dada, batuk bahkan iritasi mata. Selain
itu menurut Alloway dan Ayres, 1993 meyebutkan bahwa Ozon dapat

10

menyebabkan pembengkakan di paru-paru. selain itu Lazuardi, 2003


menyatakan bahwa ozon berbahaya bagi paru-paru.
Selain manusia, polusi/pencemaran udara juga mengakibatkan
kematian pada binatang. Dimulai dari Donora dimana 20 % burung kenari
dan 15 % dari anjing terinfeksi dan mati. Di Mexico sejumlah burung kenari,
ayam, babi, angsa, bebek, anjing menjadi mati karena hidrogen sulfat dan
juga pada daerah - daerah lain. Racun kronik umumnya diakibatkan dari
tanaman yang telah terkontaminasi oleh polutan lalu dimakan oleh binatang
sehingga menyebabkan kematian. Polutan yang terutama penyebab
kematian adalah arsenik, timah dan molybdenum.
2. Efek pada tumbuhan.
Tanaman akan rusak akibat pencemaran udara dalam tiga cara, yaitu :
a)

Necrosis (daun rontok)

b)

Chlorosis (luntur atau perubahan warna pada daun)

c)

Perubahan pertumbuhan (alteration in grouts)

Penyebabnya :
- Belerang dioksida menyebabkan warna polos pada daun, kerusakan
rumput dan juga tanaman kapas, gandum dan apel, dll.
- Fluorida juga menyebabkan Necrosis pada ujung-ujung daun.
- Ozone menyerang permukaan daun tanaman hijau, dimana Ozon
akan menyebabkan spotting pada daun. (Andrews. 1972). Selain itu

11

ozon juga dapat menggagunggu proes fotosintesis tanaman


(Lazuardi, 2003)
D. Penanggulangan Pencemaran Udara.
Oleh karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat
luas dan sangat merugikan manusia maka perlu diushakan pengurangan
pencemaran lingkungan atau bila mungkin meniadakannya sama sekali.
Usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran adalah sebagai
berikut :
1. Mengganti penggunaan bahann mebel yang berbahan sterophom dan
beralih pada bahan organic seperti serabut kelapa, bulu angsa, dll.
Selain

itu

menggunakan

alat

elektonik

pendingin

yang

tidak

mengandung CFC (Lazuardi, 2003).


2. Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan terlebih dahulu
terhadap asap pabriknya sebelum di buang ke udara bebas.
Pengolahan

yang

dapat

dilakukan

adalah

untuk

udara

yang

mengandung gas atau uap. Dengan cara mencuci, yaitu udara


dialirkan ke dalam air atau cairan yang mudah bereaksi dengan gas
atau uap yang terdapat dalam udara kotor tersebut sehingga terikat.
Dengan jalan membakar, yaitu udara yang kotor di lewatkan pada alat
pembakar agar terbakar semua.
3. Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya
mencemari udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar
matahari. Logam Pb yang mencemari udara terdapat dalam dua

12

bentuk, yaitu dalam bentuk gas dan partikel-partikel. Saat ini


pemerintah telah mengupayakan penghapusan Pb dalam bensin
dan

menggunakan

bahan pengganti Tetra Etil Lead (TEL)

guna

menghilangkan efek buruk yang ditimbulkan oleh Pb terhadap


kesehatan (Gusnita, 2012)
4. Melakukan penghijauan kota,

karena

tumbuh-tumbuhan

dapat

menghasilkan oksigen pada siang hari di samping menyerap karbon


dioksida dari udara. Menurut Marutui, 2013 menyatakan, vegetasi atau
komunitas tumbuhan yang tersedia di alam, merupakan solusi yang
paling menjanjikan untuk mengatasi pencemaran udara. Oleh karena
itu, melakukan aksi penghijauan harus segera dilakukan agar
pencemaran udara tidak semakin parah. Semua tumbuhan hijau akan
mengubah gas CO2 menjadi O2 melalui proses fontosistesis. Namun
selain

berhijau

daun,

pemilihan

jenis

tanaman

penghijauan

seyogyanya juga mempertimbangkan fungsinya sebagai peneduh


yang dapat memperbaiki iklim mikro, dan juga dapat berfungsi sebagai
barrier/penahan terhadap penyebaran pulusi udara dari kendaraan.
Tanaman peneduh merupakan tanaman yang ditanam sebagai
tanaman penghijauan. Adapun tanaman peneduh yang ditanam di
pinggir jalan raya selain berfungsi sebagai penyerap unsur pencemar
secara kimiawi, juga berfungsi sebagai peredam suara baik kualitatif
maupun kuantitatif (Anatari dan Sundra, 2002 dalam Martuti, 2013)

13

3. PENCEMARAN AIR
A. Pengertian pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam
siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai

macam

fungsinya

sangat

membantu

kehidupan

manusia.

Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk
irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air
hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak
dianggap sebagai pencemaran. persoalan polusi air.
B. Faktor penyebab pencemaran air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk
organic. Insektisida dapat mematikan biota sungai.

14

2. Limbah Rumah Tangga


Limbah rumah tangga dapat berbagai bahan organic (misalnya sisa sayur,
ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), bahan anorganik seperti
plastik, aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang
tertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir.
3. Limbah Industri
Limbah industri bisa berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan
anorganik

yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam

belerang berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas. Tumpahan minyak
mengancam

kehidupan

ikan,

terumbu

karang,

burung

laut,

dan

organismelaut lainnya.
4. Penangkapan Ikan Menggunakan Racun
Ada orang yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas,
(racun kimia), atau aliran listrik untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati
tidak hanya ikan tangkapan, melainkan juga biota air lainnya. Perbuatan
tersebut sangat merugikan lingkungan dan kelestarian biota air. Jika suatu
makhluk hidup punah, manusia tidak dapat memunculkannya kembali.
5. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.

15

6. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur


minyak lepas pantai.

C. Dampak pencemaran air


Perkembangan sektor industri yang ditandai dengan tumbuh pesatnya
jumlah pabrik di samping berdampak pada peningkatan pertumbuhan
ekonomi, ternyata juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Limbah cair
pabrik dengan kandungan zat beracun serta logam-logam berat seperti timbal
(Pb), air raksa (Hg), cadmium (Cd) dan seng (Zn), menyebabkan air tidak
baik dikonsumsi, kematian ikan dan biota air lainnya, bahkan penurunan
produksi pertanian. Limbah dari sisa detergen dan pestisida (misalnya DDT)
dapat merangsang pertumbuhan kanker (bersifat karsinogen), menyebabkan
gangguan ginjal, dan gangguan kelahiran. DDT (Dikloro Difenil Trikloretana)
bersifat nonbiodegradabel (tidak dapat terurai secara alamiah), karena itu jika
dipergunakan

dalam

pemberantasan

hama

DDT

akan

mengalami

perpindahan melalui rantai makanan, akhirnya tertimbun dalam tubuh


konsumen terakhir. Makin tinggi tingkat trofi makin pekat kadar zat
pencemarnya. Hal ini disebut biomagnifiation (pemekatan hayati). Senyawa
nitrat dan pospat yang terkandung dalam pupuk apabila terbawa air dan
terkumpul di suatu perairan (misalnya danau, waduk) dapat menimbulkan
eutrofikasi, yaitu terkonsentrasinya mineral di suatu perairan. Hal ini akan
merangsang pertumbuhan dengan cepat alga dan tumbuhan air seperti

16

enceng gondok dan sejenisnya sehingga menimbulkan blooming. Jika


permukaan air tertutup oleh tumbuhan air, maka difusi oksigen dan penetrasi
cahaya matahari ke dalam air menjadi terhalang. Sementara tumbuhan air
terus-menerus mengambil air dan menguapkannya ke udara, sehingga
mempercepat habisnya cadangan air di tempat tersebut. Alga menjadi
kekurangan cahaya, sehingga laju fotosintesis terganggu. Makin sedikit kadar
oksigen terlarut menyebabkan kematian organisme air. Pembusukan oleh
organisme pengurai juga makin menipiskan kadar oksigen terlarut. Pengaruh
negatif dari eutrofikasi adalah terjadinya perubahan keseimbangan kehidupan
antara tanaman air dengan hewan air, sehingga beberapa spesies ikan mati.
Menurut laporan hasil penelitian, kandungan nitrat yang tinggi dalam air
minum dapat menyebabkan gangguan sistem peredaran darah pada bayi
berumur di bawah 3 bulan. Penyakit ini disebut blue baby syndrome (gejala
bayi biru), ditandai dengan warna kebiruan pada daerah sekitar bibir dan
pada beberapa bagian tubuh. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam
menangkap ikan menimbulkan kerusakan ekosistem air. Bahan peledak
dapat menghancurkan terumbu karang. Di samping merusak ekosistem
terumbu karang, penggunaan bahan peledak juga merusak habitat dan
tempat perlindungan ikan. Racun tidak hanya membunuh hewan sasaran
yaitu ikan yang berukuran besar, tapi juga memutuskan daur hidup dan
regenerasi ikan tersebut. Limbah rumah sakit dan limbah peternakan sangat
berbahaya jika langsung dibuang ke sungai. Kandungan organisme seperti

17

bakteri, protozoa pathogen dapat menjadi sumber penularan penyakit.


Tumpahan minyak di laut karena kebocoran tanker atau ledakan sumur
minyak lepas pantai mengakibatkan kematian kerang, ikan, dan larva ikan di
laut. Hal ini karena aromatik hidrokarbon seperti benzene dan toluene bersifat
toksik. Sebagian minyak dapat membentuk lapisan mengambang dan lengket
yang menyebabkan burungburung laut tidak dapat terbang karena lengketnya
sayap. Lapisan minyak di permukaan air dapat menghalangi difusi oksigen
ke air laut, sehingga berakibat terjadinya penurunan kadar oksigen terlarut.
Hal ini akan membahayakan kehidupan di laut.

D. Penanggulangan pencemaran air


Penggunaan pupuk organik dan kompos sebagai pengganti pupuk buatan
pabrik merupakan alternatif tepat untuk mengurangi pencemaran air oleh
nitrat dan pospat. Kompos dan pupuk organik di samping dapat memulihkan
kandungan mineral dalam tanah juga dapat memperbaiki struktur dan aerasi
tanah serta mencegah eutrofikasi. Demikian juga pemanfaatan musuh alami
dan parasitoid dalam pemberantasan hama lebih aman bagi lingkungan.
Hama pengganggu populasinya berkurang, tetapi tidak menimbulkan residu
pestisida dalam tanah dan dalam tubuh tanaman. Pertanian organik sudah
dikembangkan di negaranegara maju. Di samping menghasilkan produk yang
aman bagi lingkungan dan kesehatan, produk pertanian organik memiliki nilai

18

jual yang lebih tinggi. Dalam menangkap ikan dihindari penggunaan racun
dan

bahan

peledak.

Penggunaan

jala

dan

pancing

di

samping

lebih higienis juga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan, kelangsungan


regenerasi ikan juga dapat berlangsung baik. Mengupayakan pencegahan
kebocoran instalasi pengeboran minyak lepas pantai, kebocoran tanker
minyak yang dapat menimbulkan tumpahan minyak di laut. Jika terjadi
tumpahan minyak di pantai harus segera dibersihkan sebelum menimbulkan
dampak lebih luas. Pembangunan kawasan industri sebaiknya disertai
dengan perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
Selain hal tersebut kawasan industri harus memenuhi syarat telah memiliki
instalasi pengolahan limbah, jauh dari pemukiman warga, serta seminimal
mungkin menghasilkan limbah. Limbah cair dari pabrik sebaiknya disaring,
diencerkan, diendapkan dan dinetralkan dulu sebelum dibuang ke sungai.
Demikian pula rumah sakit dan peternakan sebaiknya memiliki bak
penampungan limbah (septick tank) untuk menampung limbah yang
dihasilkan. Untuk mencegah terjadinya banjir dan erosi lapisan tanah
diupayakan dengan gerakan penghijauan, reboisasi, pembuatan jalur hijau,
mempertahankan areal resapan air pada kawasan-kawasan penyangga.
Pembuatan sengkedan dan terasering pada lahan miring juga dapat
memperkecil laju erosi, yang akhirnya dapat mengurangi tingkat pencemaran
karena erosi lapisan tanah.
4. PENCEMARAN TANAH

19

A. Pengertian pencemaran tanah


Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya
terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar
ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah,
maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat
kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.
B. Penyebab pencemaran tanah
Sumber-sumber yang menyebabkan pencemaran tanah membuat tanah
menjadi tidak subur adalah sebagai berikut :
a) Limbah pertanian
b) Limbah pabrik/industri
c) Limbah Rumah tangga
Bahan-bahan yang tak dapat diuraikan oleh mikroorganisme misalnya plastik.

20

Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar.
Plastik tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme, akibatnya sampah plastik
tidak bisa dibusukkan dan akan menumpuk sehingga mengganggu
kesuburan tanah. Pada gambar disamping tampak sampah-sampah plastik
dan kaleng, hal itu akan sangat mengganggu kesuburan tanah karena tidak
bisa diuraikan dan dibusukkan oleh mikroorganisme.
Begitu juga dengan penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan,
ternyata dapat menimbulkan pencemaran tanah. Beberapa tumbuhan justru
tidak dapat tumbuh dengan subur lantaran pH tanah yang berubah akibat
penambahan pupuk yang tidak sesuai. Selain itu sebagian sisa dari pupuk
akan hanyut terbawa air sehingga mencemarkan air sungai atau danau.
Dampak pencemaran tanah
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya :
a. Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe
polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anakanak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal
pada seluruh populasi.

21

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu


dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan
siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan
tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot.
Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati
dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam
dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi
mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang
jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
Kematian.
b. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini
dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik
dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan
dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang
dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan
terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan

22

bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhlukmakhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat
ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang
telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya
spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang
pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman
tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar
ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan
kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Penanggulangan pencemaran tanah
Ada beberapa langkah penanganan untuk mengurangi dampak yang
ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya :
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan exsitu (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,
venting (injeksi), dan bioremediasi.

23

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian


dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site
ini jauh lebih mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air
5. PENCEMARAN LOGAM BERAT
A. Pengertian pencemaran logam berat
Memang sudah lama isu tentang bahaya pencemaran logam berat
tersebar di masyarakat luas, dan memang kenyataannya pencemaran logam
berat memang sangat berbahaya, baik bagi tubuh ataupun lingkungan.
Sebagian besar berasal dari proses industri dan pertambangan, ternyata
pencemaran logam berat yang berasal dari alami pun bisa terjadi. Misalnya
logam yang dibebaskan dari proses kimiawi dan aktifitas gunung berapi,

24

logam yang ditransportasi oleh ikan dari atmosfer berupa partikel debu, serta
dari abrasi pantai.
B. Penyebab pencemaran logam berat
Beberapa jenis logam berat antara lain sebagai berikut : Al
(aluminium), Hg (merkuri), Pb (plumbun), Zn (zinc), Cr. (chromium), Cu
(cufrum), Cd (Cadmium), Co (cobalt), dan lain sebagainya. Beberapa dari
logam berat berdampak negatif terhadap tubuh manusia misalnya timbulnya
beberapa penyakit berbahaya. Contohnya saja pada logam berat Merkuri
(Hg), dewasa ini penggunaan merkuri sangat marak diberbagai produk
kosmetik dengan tujuan agar kulit si pemakai akan tampak putih. Padahal
tidak demikian, Hydragyrum/Merkuri jika masuk kedalam tubuh akan
menimbulkan dampak yang sangat berbahaya, misalnya kulit akan menjadi
lebih gelap dan kusam (ketika kosmetik dihentikan pemakaiannya),
keguguran, dan lebih parahnya akan mengakibatkan kanker kulit.

C. Dampak pencemaran logam berat


Logam berat akan lebih berbahaya apabila telah tercemar kelingkungan,
misalnya pencemaran logam berat terhadap air. Jenis logam berat yang bisa
mencemari air itu salah satunya Cd (Cadnium), Cadnium tercemar dalam air
akibatdari proses pertambangan, buangan industri, dan pengelasan logam.
Air menjadi tidak layak dikonsumsi lagi karena sudah tercemar oleh logam

25

berat, apabila dikonsumsi akan berakibat fatal terhadap tubuh misalnya


timbul tekanan darah tinggi, kerusakan jaringan ginjal testibuler, dan
kerusakan sel-sel darah merah. Sedangkan untuk kerusakan lingkungan
akan berdampak terhadap kehidupan air.
Kehidupan air akan sangat terancam apabila logam berat tercemar disungai,
danau, atau laut. Terutama terhadap ikan-ikan yang hidup disungai yang
tercemar logam berat. Pengaruh toksisitas Cd, Ni dan Cr pada morfologi
ingsang ikan ikan salmon. Ikan akan mengalami hipoksia (karena kesulitan
mengambil oksigen dari air), sehingga menjadi penebalan pada sel epitel
ingsang dan berakibat ikan kurang mampu berenang, (oleh hughes, dkk.
1979).
Contoh kasus pencemaran logam berat yang terjadi di Indonesia adalah oleh
PT Newmont Minahasa Raya. Kadar Arsen dan kadar merkuri pada air diteluk
buyet telah dianggap tercemar logam berat dan tidak bisa dikonsumsi
berdasarkan ASEAN Marine Water Quality Criteria 2004. Itu semua karena
pembuangan limbah (tailing) hanya dilakukan dikedalamn 82 meter bukan
sebagaimana mestinya di kedalaman 150 meter atau lebih. Beberapa korban
yang meninggal oleh penyakit akibat pencemaran air di teluk buyet adalah
Andini (6 bulan), Abdul Rizal Modeong (14 thn), Ny fatma. Cadmium (Cd)
terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit (renik) dan bersifat tidak larut

26

dalam air. Cd dan bermacam bentuk persenyawaannya dapat masuk


kelingkungan perairan sebagai efek samping dari aktifitas manusia. Cd dalam
konsentrasi berlebih dapat membawa sifat racun yang merugikan semua
organisme hidup, bahkan berbahaya untuk manusia. Dalam tubuh biota
dalam

sistem

rantai

makanan

turut

menentukan

jumlah

Cd

yang

terakumulasi. Bila jumlah Cd yang terakumulasi melebihi ambang maka biota


dari level tertentu dalam rantai makanan akan mengalami kematian bahkan
kemusnahan (Palar, 1994)
D. Penanggulangan pencemaran logam berat
Penggunaan senyawa-senyawa yang terdapat pada logam berat sebagai
contoh nya senyawa Cd (Cadium) dan penggunaan logam Mercuri seharus
berdasarkan standar yang telah di tentukan. Berdasarkan standar WHO,
kadar Cd maksimum pada air yang diperuntukkan bagi air minum adalah
0.005 mg/l. Pada perairan yang diperuntukkan bagi kepentingan pertanian
dan peternakan, kadar Cd sebaiknya tidak melebihi 0.005 mg/l. Untuk
melindungi kehidupan pada ekosistem akuatik, perairan sebaiknya memiliki
kadar Cd sekitar 0.0002 mg/l ?(moore, 1991 dalam Effendi, 2003). Level
maksimum konsentrasi Cd dalam ikan dan produk perikanan seusai
ketentuan FDA tahun 1998 adalah 3-4 ppm berlaku di Amerika Serikat dan
0.5-1.0 mg/kg berat basah untuk Negara-negara Eropa (Huss, dkk., 2003).

27

II. PENUTUP
1. Kesimpulan
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer,
banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi
kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat
perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat
menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan
sedapat

mungkin

untuk

dapat

mencegah

jangan

sampai

terjadi

pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan terbagi atas 4 jenis,


yaitu pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah Dan
pencemaran logam berat.dan semuanya memiliki penyebab, dampak dan
cara penanggulangan nya masing.

28

2. Saran
Penulis mengharapkan,semoga dengan hadirnya makalah ini dapat
menambah wawasan bagi para pembaca,dan merupakan tambahan
referensi Untuk mencegah terjadinya pencemaran yang lebih lanjut dan
hendaknya kita semua ikut menjaga kebersihan dan meminimalkan
pencemaran.
DAFTAR PUSTAKA
Andrews, William A. 1972, Environmental Pollution, prentice-hall,inc. united
state

of America.

Basuki.T.K. Setiawan, Budi. At all,2008, Penurunan Konsentrasi Co dan NO2


Pada Emisi Gas Buang Dengan Menggunakan Arang Tempurung
Kelapa Yang Disisipi TiO2: Seminar Nasional IV SDM Bilogi Nuklir,
Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah
http://madja.wordpress.com/2007/12/20/pencemaran-tanah/
http://bkpp.kaltimprov.go.id/content/pencemaran-logam-berat
Lazuardi, 2003, Penipisan Lapisan Ozon dan Penanggulangannya: Jurnal
pendidikan Science Vol.27 No.3, Periode September 2003.
Mukono. 2006. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua, Surabaya :
Airlangga University Press
Rahmawati,2002, Dampak Pencemaran Udara Terhadap Tumbuhan: Usu
Digital Library, Universitas Sumatra Utara.

29

Ruslinda, Yenni, Tanpa Tahun, Pengolahan Buangan Industri (Limbah


Udara): Universitas Andalas.
Ruth, Safrina, 2009, Hubungan Antara Karakteristik Responden dan Kualitas
Fisik terhadap Kejadian SBS pada Karyawan PT. Elnusa Tbk di
Kantor Pusat Graha Elnua Tahun 2009: Skripsi, Universitas
Indonesia.
Sugiarta, A.G.Anak, 2008, Dampak bising dan Kuwalitas Udara pada
LIngkungan Kota Denpasar,:Jurnal Bumi Lestari Vol. 8 No.2.
Periode Agustus 2008.

Anda mungkin juga menyukai