Laporan Kasus
Laporan Kasus
MYOMA UTERI
PENDAHULUAN
Mioma uteri merupakan tumor jinak uterus, dimana komposisi umumnya
terdiri dari jaringan otot, kadang-kadang dapat dijumpai jaringan ikat.
Dikenal juga dengan nama lain fibromioma uteri, leomioma uteri atau
fibroid.
Angka kejadian yang pasti sulit ditentukan karena hampir setengahnya
tidak menimbulkan gejela dan tidak perlu terapi. Diperkirakan sekitar 20%
25% wanita usia reproduksi menderita mioma uteri. Hampir 10% dari
kasus ginekologi adalah mioma uteri, dimana 40% 50% ditemui pada
usia 35 40 tahun. Tingginya kejadian mioma uteri pada usia reproduksi
menunjukkan adanya hubungan kejadian mioma uterus dengan estrogen.
Pada usia menopause terjadi regresi mioma uteri.
DEFINISI
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot polos dan
jaringan ikat uterus.
ETIOLOGI
Penyebab yang pasti dari mioma uteri sampai saat ini belum diketahui.
Beberapa peneliti menduga mioma tumbuh dari sel neoplastik tunggal
(monoklonal) sel sel otot yang normal, dari sel -sel otot imatur dalam
miometrium atau dari sel sel embrional di dinding pembuluh darah
uterus.
Walaupun
tidak
ada
bukti
bahwa
estrogen
menyebabkan
mioma
February,2010
terus menurus, terutama jika tidak diselingi oleh kehamilan dan laktasi
diduga sebagai faktor resiko utama yang melatar belakangi pertumbuhan
mioma.
Faktor genetik mungkin turut mempredisposisi terjadinya mioma uteri,
karena sering dijumpai riwayat mioma pada keluarga penderita mioma
uteri. Mioma dijumpai 3 -9 kali lebih sering pada ras negro dari pada
kaukasia, dimana mioma banyak terjadi diantara mereka yang sangat
muda dan nullipara, sementara pada ras kaukasia dijumpai pada wanita
wanita lebih tua dan multipara. Apakah hal ini mewakili faktor genetik
atau akibat prevalensi infeksi panggul yang tinggi diantara wanita
wanita berkulit hitam yang mengiritasi miometrium, belum jelas.
PEMBAGIAN MIOMA UTERI
1. Mioma submukosa.
Berada dibawah endometrium dan menonjol didalam rongga uterus. Jenis
ini dijumpai 5% dari seluruh kasus moima. Jenis ini sering memberikan
keluhan gangguan perdarahan. Mioma uteri jenis lain meskipun besar
belum memberikan keluhan gangguan perdarahan. Mioma submukosa
umumnya dapat diketahui dari tindakan kuretase, dengan adanya
benjolan
waktu
kuret,
dikenal
sebagai
curette
bump
dengan
February,2010
tumor,
jaringan
otot
sekitarnya
akan
terdesak
dan
February,2010
GEJALA KLINIS
Gejala klinis tergantung letak mioma, besarnya, perubahan sekunder dan
komplikasi. Hanya 35% 50% penderita, mioma uteri yang menimbulkan
gejala klinis. Kebanyakan secara kebetulan pada saat pemeriksaan
genekologi. Keluhan penderita mioma uteri umumnya adalah :
1.Perdarahan uterus abnormal.
Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore,
metroragia dan menoragia. Dijumpai pada sekitar 30% kasus. Beberapa
faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini adalah :
a. Permukaan endrometrium menjadi lebih luas.
b. Disertai hiperplasia endometrium.
c. Atrofi endometrium diatas mioma submukosum.
D .Peningkatan vaskularisasi pada uterus.
2. Rasa nyeri
Nyeri terjadi bila ada gangguan sirkulasi darah seperti pada degenerasi
merah, terjadi peradangan dan nekrosis setempat, juga dapat terjadi
akibat putaran tangkai mioma subserosum ataupun akibat kontraksi
uterus dalam upaya mengeluarkan mioma dari kavum uteri.
3. Efek penekanan.
Gangguan ini tergantung dari besarnya dan tempat mioma uteri dan
gejala yang dapat ditimbulkan berupa retensi urin dan obstipasi.
4. Abortus Spontan.
5. Infertilitas.
February,2010
interstisialis
tuba,
sedangkan
mioma
submukosum
juga
penyebab
lain
infertilitas
sudah
disingkirkan,
dan
mioma
rasa
nyeri,
efek
penekanan
dan
intertilitas.
2. Pemeriksaan fisik
Dilakukan dengan pemeriksaan bimanual dan palpasi. Pada mioma yang
besar dapat teraba perabdominal sedangkan pada mioma yang kecil
ditemukan pembesaran uterus yang irreguler pada pemeriksaan pelviks.
Dengan menggunakan spekulum, mioma
February,2010
b. Laparoskopi
Dapat melihat secara langsung mioma uteri yang kecil.
c. Histeroskopi
Dapat melihat mioma uteri submukosa, jika tumornya kecil serta
bertangkai dan dapat sekaligus mengangkat massa tumor.
d. Urografi
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan lokasi ureter bila telah terjadi
penekanan oleh mioma uteri.
KOMPLIKASI
1. Degenerasi Ganas.
2. Torsi yang menimbulkan nekrosis, sindrom abdomen akut.
DIAGNOSIS BANDING
1. Kehamilan.
2. Inversio uteri.
3. Adenomiosis.
4. Koriokarsinoma.
5. Karsinoma korpus uteri.
6. Kista ovarium.
7. Sarkoma uteri.
PENANGANAN
Faktor faktor yang dipertimbangkan dalam memilih cara penanganan
mioma uteri adalah :
1. Ukuran, jumlah dan letak dari mioma
2. Umur penderita
3. Riwayat status Obstetri dan Ginekologi dari penderita
4. Berat ringannya gejala yang timbul
Penanganan mioma uteri dapat dilakukan secara :
February,2010
1.Konservatif
Penderita dengan mioma yang kecil dan tanpa gejala tidak memerlukan
pengobatan, terutama pada usia perimenopause, dan dievaluasi rutin
setiap 3 6 bulan dengan USG serial. Pemberian GnRHa (Buserelien
asetat) selama 16 minggu menghasilkan generasi hialin di miometrium,
sehingga uterus mengecil, akan tetapi setelah pengobatan dihentikan,
mioma kembali membesar.
2. Operatif
a. Ekstirpasi
Biasanya dilakukan untuk mioma geburt
b. Miomektomi
Miomektomi merupakan terapi untuk pasien yang masih ingin
mempertahankan fungsi reproduksi. Apabila miomektomi dikerjakan
karena keinginan memperoleh anak, maka kemungkinan terjadi kehamilan
adalah 30 50%.
c. Histerektomi
Tindakan ini terbaik untuk wanita berumur > 40 tahun dan tidak
menghendaki anak lagi atau uterus lebih besar dari kehamilan 10 12
minggu disertai adanya gangguan penekanan atau mioma yang
berkembang cepat.
Histerektomi dapat dilakukan secara abdominal atau pervaginam.
d. Miolisis
Mengalirkan gelombang elektromagnetik untuk menghancurkan mioma
dan jaringan pembuluh yang mendukung mioma.
e. MRI ultrasound ablation
Penghancuran mioma dengan gelombang suara panas hingga
memusnahkan pula jaringan mioma di sekitarnya.
February,2010
f. Ablasi endometri
Penghancuran mioma oleh laser, gelombang elektro, ataupun balon yang
dimasukkan ke dalam rahim.
g. Embolisasi arteri uterina ( Uterine Artery Embolization / UAE)
Disebut sebagai cara terbaru dalam mengatasi mioma. Cara kerjanya,
memberi suntikan untuk menghentikan suplai makanan ke jaringan
mioma agar mengecil. Caranya dengan menyumbat pembuluh darah
menggunakan selang kateter. Tujuan tindakan embolisasi ini untuk
menghentikan suplai darah terhadap mioma sehingga pertumbuhan
mioma akan terhenti.
Efek sampingnya bisa berupa demam atau rasa sakit beberapa jam
setelah terapi.
adalah
nekrobiosis
(degenerasi
merah).
Perubahan
ini
February,2010
tergantung
pada
besar
dan
posisi
mioma.
Jika
mioma
uterus
menghambat
dapat
menimbulkan
persalinan
obstruksi
pervaginam.
Tumor
jalan
lahir,
besar
sehingga
pada
dapat
Mengurangi
wanita
menjadi
hamil,
terutama
pada
mioma
submukosum.
Kelainan letak janin dalam rahim, pada mioma yang besar dan
subserosus.
Inersi uteri dan atonia uteri, terutama pada mioma yang letaknya di
dalam dinding rahim atau apabila terdapat banyak mioma.
February,2010
Penatalaksanaan
Kebanyakan tumor terletak pada uterus bagian atas, pada kebanyakan
pasien memungkinkan persalinan pervaginam. Sedikit wanita dengan
mioma letak rendah yang menimbulkan obstruksi jalan lahir memerlukan
Seksio Caesaria. Miomektomi tidak boleh dilakukan pada operasi yang
sama karena bahaya hemostasis dan infeksi.
Sedapat-dapatnya diambil sikap konservatif karena enukleasi mioma
dalam kehamilan sangat berbahaya karena menimbulkan perdarahan
hebat dan menimbulkan abortus. Operasi dilakukan jika ada penyulitpenyulit yang dapat menimbulkan gejala-gejala akut atau karena mioma
sangat besar.
KESIMPULAN
Tidak ada cara terbaik untuk mengatasi mioma uteri. Setiap jenis terapi
memiliki keuntungan dan kerugian. Faktor-faktor yang memengaruhi jenis
pengobatan antara lain:
Gejala yang dialami oleh penderita.
Berat atau ringan gejala yang dialami.
Apakah penderita berencana untuk memiliki keturunan.
Faktor usia penderita. Seberapa dekat penderita dengan masa
menopause.
Rasa percaya penderita terhadap jenis terapi yang dipilih.
Kenali Gejalanya
February,2010
Gejala yang timbul bergantung dari lokasi dan besarnya mioma. Namun,
yang paling sering ditemukan adalah:
1. Rasa nyeri saat menstruasi.
2. Perdarahan yang banyak dan tidak seperti biasanya saat menstruasi.
3. Menstruasi yang tidak beraturan.
4. Perut terasa sebah (penuh).
5. Meningkatnya frekuensi buang air kecil.
6. Perdarahan yang banyak di luar masa menstruasi.
7. Rasa nyeri di dalam rahim.
8. Pada organ sekitar tumbuhnya mioma terasa ditekan, seperti pada
kandung kemih, ureter, rongga panggul, dan lainnya.
9. Gangguan buang air besar
10. Gangguan ginjal karena pembengkakan tangkai mioma.
11. Sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur.
12. Bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.
Bisa Diperkecil
Karena besar mioma sangat dipengaruhi oleh hormon wanita, yaitu
hormon estrogen, digunakan obat yang bersifat antiestrogen. Yang
mutakhir adalah GnRH (Gonadotropin releasing hormone) agonis.
Fungsi obat ini hanya mengecilkan ukuran mioma dan mengurangi gejala
yang menyertainya. Menyusutnya ukuran mioma menguntungkan pasien
yang memutuskan menjalani operasi. Dengan demikian, mioma tidak
terlalu sulit untuk diangkat.
Meski demikian, turunnya kadar estrogen mempunyai efek samping, yaitu
berkurangnya massa tulang dan berbagai gejala menopause. Karena efek
February,2010
February,2010
ini,
selalu
DAFTAR PUSTAKA
1. http://en.wikipedia.org/wiki/Uterine_leiomyomata
2. http://women.webmd.com/uterine-fibroids/uterine-fibroid-embolization-ufe
3. http://www.uterine-fibroids.org/uae.html
February,2010
February,2010
LAPORAN KASUS
STATUS PASIEN
I.ANAMNESE PASIEN
Pasien
Suami
Nama
Misinem
Hadi
Umur
41 tahun
45 tahun
Agama
islam
islam
Suku
jawa
jawa
Pendidikan
SMP
SMU
Pekerjaan
Buruh pabrik
Petani
Binjai
Alamat
Lk.V
Jl.Mayjen Sutoyo
Binjai
Masuk RS
No. RM
001480
Telaah
Perdarahan pervaginam
rasa nyeri.
- Darah berwarna merah segar dan tidak berbau.
- Volume darah sebanyak 6 doek(per hari).
-Sampai saat ini perdarahan masih berlangsung.
February,2010
: Tidak ada
RPT
: Tidak ada
HPHT
Siklus Haid
28 hari
Lama haid
7 hari
Menarche
13 tahun
Dismenorhe :
Riwayat kontrasepsi
apapun.
G3 P3 A0
jenis
February,2010
Anak II
Anak III
Composmentis
Anemia
(+)
TD
130/80 mmHg
Ikterus
(-)
HR
84x/i
Cyanosis
(-)
RR
22x/i
Dypsnoe
(-)
36,70 C
(-)
Oedem
B. STATUS LOKALISATA
Kepala
Mata
:Refleks
pupil
(+)
kanan=kiri,Conjungtiva
Thoraks
Inspeksi
: Simetris Kanan&kiri
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
February,2010
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
konsistensi
padat,mobile/msh
dpt
digerakkan.
Perkusi
Auskultasi
:
:
Timpani
Genitalia Eksterna
Inspeksi luaar
Vulva :
tanda
radang(-),perdarahan
(-),lesi(-),cairan(-).
Uretra : tanda radang(-)
Inspeksi dalam (inspekulo)
-Dinding dalam vagina:
-Portio:
permukaan
rata,warna
merah
muda,bentuk
bulat,erosi(-),massa(-),nodul(-).
-Ostium uteri:
Darah (+),cairan(-),discharge(-).
Genitalia Interna
Palpasi Bimanual
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Laboratorium
Darah rutin
Hb
7 gr %
WBC 7,4.103/mm3
USG
February,2010
MCH 25,6g
MCHC 30,9
RBC
3,6.106/mm3
MCV
82,7
HCT
29,8%
PCT
0,271
PLT
274.103/mm3
VIII. Resume
Keluhan Utama
Telaah
Perdarahan pervaginam
rasa nyeri.
- Darah berwarna merah segar dan tidak berbau.
- Volume darah sebanyak 6 doek(per hari).
-Sampai saat ini perdarahan masih berlangsung.
- Os juga mengeluhkan sering nya rasa nyeri didaerah perut
bagian bawah.
-Os tidak pernah mempunyai riwayat perdarahan sebelum
nya.
-Riwayat haid Os selama ini tidak teratur tiap bulan nya &
sering terasa nyeri
Dengan lama haid lebih dari 1 minggu dengan volume
darah yang cukup
Banyak ( 4 doek perhari).
February,2010
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala
Mata
:Refleks
pupil
(+)
kanan=kiri,Conjungtiva
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
konsistensi
padat,mobile/msh
dpt
digerakkan.
Perkusi
Auskultasi
:
:
Timpani
Genitalia Eksterna
Inspeksi luar :
-Portio:
permukaan
rata,warna
February,2010
merah
muda,bentuk
bulat,erosi(-),massa(-),nodul(-).
-Ostium uteri:
Darah (+),cairan(-),discharge(-).
Genitalia Interna
Palpasi Bimanual
PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Laboratorium
Darah rutin
Hb
7 gr %
WBC 7,4.103/mm3
USG
3,6.106/mm3
MCV
82,7
HCT
29,8%
PCT
0,271
PLT
274.103/mm3
DIFFERENSIAL DIAGNOSA :
- Myoma uteri
- Adenomiosis
DIAGNOSA AKHIR
Myoma uteri
RENCANA TINDAKAN
1. Suportif
2.Operatif
MCHC 30,9
RBC
Therapy
MCH 25,6g
IVFD RL 20 gtt/i
February,2010
FOLLOW UP
TD
110/60 mmHg
HR
80x/i
RR
24x/i
36,70C
Th/
IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam
Inj. Vit K 1 amp/8 jam
Inj.Transamin 1 amp/8 jam
TD
100/60 mmHg
HR
80x/i
RR
24x/i
37,00C
Th/
IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam
Inj. Vit K 1 amp/8 jam
Inj.Transamin 1 amp/8 jam
February,2010