Anda di halaman 1dari 23

February,2010

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

MYOMA UTERI

PENDAHULUAN
Mioma uteri merupakan tumor jinak uterus, dimana komposisi umumnya
terdiri dari jaringan otot, kadang-kadang dapat dijumpai jaringan ikat.
Dikenal juga dengan nama lain fibromioma uteri, leomioma uteri atau
fibroid.
Angka kejadian yang pasti sulit ditentukan karena hampir setengahnya
tidak menimbulkan gejela dan tidak perlu terapi. Diperkirakan sekitar 20%
25% wanita usia reproduksi menderita mioma uteri. Hampir 10% dari
kasus ginekologi adalah mioma uteri, dimana 40% 50% ditemui pada
usia 35 40 tahun. Tingginya kejadian mioma uteri pada usia reproduksi
menunjukkan adanya hubungan kejadian mioma uterus dengan estrogen.
Pada usia menopause terjadi regresi mioma uteri.
DEFINISI
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot polos dan
jaringan ikat uterus.
ETIOLOGI
Penyebab yang pasti dari mioma uteri sampai saat ini belum diketahui.
Beberapa peneliti menduga mioma tumbuh dari sel neoplastik tunggal
(monoklonal) sel sel otot yang normal, dari sel -sel otot imatur dalam
miometrium atau dari sel sel embrional di dinding pembuluh darah
uterus.
Walaupun

tidak

ada

bukti

bahwa

estrogen

menyebabkan

mioma

pertumbuhan mioma tergantung pada kadar estrogen. Tumor ini tumbuh


selama masa aktifitas paling tinggi, dan ovarium. Sekresi estrogen yang

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

terus menurus, terutama jika tidak diselingi oleh kehamilan dan laktasi
diduga sebagai faktor resiko utama yang melatar belakangi pertumbuhan
mioma.
Faktor genetik mungkin turut mempredisposisi terjadinya mioma uteri,
karena sering dijumpai riwayat mioma pada keluarga penderita mioma
uteri. Mioma dijumpai 3 -9 kali lebih sering pada ras negro dari pada
kaukasia, dimana mioma banyak terjadi diantara mereka yang sangat
muda dan nullipara, sementara pada ras kaukasia dijumpai pada wanita
wanita lebih tua dan multipara. Apakah hal ini mewakili faktor genetik
atau akibat prevalensi infeksi panggul yang tinggi diantara wanita
wanita berkulit hitam yang mengiritasi miometrium, belum jelas.
PEMBAGIAN MIOMA UTERI

Berdasarkan letaknya mioma uteri dibagi atas :

1. Mioma submukosa.
Berada dibawah endometrium dan menonjol didalam rongga uterus. Jenis
ini dijumpai 5% dari seluruh kasus moima. Jenis ini sering memberikan
keluhan gangguan perdarahan. Mioma uteri jenis lain meskipun besar
belum memberikan keluhan gangguan perdarahan. Mioma submukosa
umumnya dapat diketahui dari tindakan kuretase, dengan adanya
benjolan

waktu

kuret,

dikenal

sebagai

curette

bump

dengan

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

pemeriksaan histeroskopi dapat diketahui posisi tangkai tumor. Mioma


submukosa pedunkulata adalah jenis mioma submukosa yang mempunyai
tangkai. Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim ke vagina, dikenal
dengan nama mioma geburt atau mioma yang dilahirkan, yang mudah
mengalami infeksi, ulserasi dan infark. Pada beberapa kasus mioma
penderita akan mengalami anemia dan sepsis karena proses diatas.
2. Mioma intramural.
Mioma terdapat didinding uterus diantara serabut miometrium. Karena
pertumbuhan

tumor,

jaringan

otot

sekitarnya

akan

terdesak

dan

terbentuklah semacam simpai yang mengelilingi tumor. Bila didalam


dinding rahim dijumpai banyak mioma, maka uterus akan mempunyai
bentuk yang berbenjol benjol dengan konsistensi yang, padat. Mioma
yang terletak pada didinding depan uterus, dalam pertumbuhannya akan
menekan dan mendorong kandung kemih ke atas, sehingga dapat
menimbulkan keluhan miksi.
3. Mioma subserosum.
Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan
uterus diliputi oleh serosa. Moima subserosum dapat tumbuh diantara
kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intraligamenter. Moima
subserosum dapat pula tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya ke
ligamentum atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus
sehingga disebut wondering / parasitic fibroid.
Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja dalam satu uterus.
Mioma pada serviks dapat menonjol ke dalam saluaran servik sehingga
ostium uteri eksternum berbentuk seperti bulan sabit. Apabila mioma
dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri dari berkas otot polos dan
jaringan ikat yang tersusun seperti konde / pusaran air (whorl like pattern)
dengan pseudokapsul yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdesak
karena pertumbuhan sarang mioma ini.

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

GEJALA KLINIS
Gejala klinis tergantung letak mioma, besarnya, perubahan sekunder dan
komplikasi. Hanya 35% 50% penderita, mioma uteri yang menimbulkan
gejala klinis. Kebanyakan secara kebetulan pada saat pemeriksaan
genekologi. Keluhan penderita mioma uteri umumnya adalah :
1.Perdarahan uterus abnormal.
Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore,
metroragia dan menoragia. Dijumpai pada sekitar 30% kasus. Beberapa
faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini adalah :
a. Permukaan endrometrium menjadi lebih luas.
b. Disertai hiperplasia endometrium.
c. Atrofi endometrium diatas mioma submukosum.
D .Peningkatan vaskularisasi pada uterus.
2. Rasa nyeri
Nyeri terjadi bila ada gangguan sirkulasi darah seperti pada degenerasi
merah, terjadi peradangan dan nekrosis setempat, juga dapat terjadi
akibat putaran tangkai mioma subserosum ataupun akibat kontraksi
uterus dalam upaya mengeluarkan mioma dari kavum uteri.

3. Efek penekanan.
Gangguan ini tergantung dari besarnya dan tempat mioma uteri dan
gejala yang dapat ditimbulkan berupa retensi urin dan obstipasi.
4. Abortus Spontan.
5. Infertilitas.

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan


pars

interstisialis

tuba,

sedangkan

mioma

submukosum

juga

memudahkan terjadinya abortus oleh katena distorsi rongga uterus.


Apabila

penyebab

lain

infertilitas

sudah

disingkirkan,

dan

mioma

merupakan penyebab infertilitas tersebut, maka merupakan suatu indikasi


untuk dilakukan miomektomi.
DIAGNOSIS
Diagnosis dapat ditegakakan berdasarkan :
1. Anamnesis
Terasa adanya benjolan baik diperut bagian bawah atau benjolan dijalan
lahir untuk moima geburt dan umumnya tanpa gejala. Namum dapat juga
disertai gejala berupa : perdarahan uterus abnormal, pembesaran pada
uterus,

rasa

nyeri,

efek

penekanan

dan

intertilitas.

2. Pemeriksaan fisik
Dilakukan dengan pemeriksaan bimanual dan palpasi. Pada mioma yang
besar dapat teraba perabdominal sedangkan pada mioma yang kecil
ditemukan pembesaran uterus yang irreguler pada pemeriksaan pelviks.
Dengan menggunakan spekulum, mioma

geburt yang kecil dapat

diketahui dengan mudah. Pada pemeriksaan dalam dapat diperiksa


dengan jelas adanya suatu tumor, konsisten dan tangkai mioma.
3. Laboraturium
Hb rendah, leukositosis
4. Pemeriksaan penunjang :
a. Ultrasonografi
Adanya kalsifikasi ditindai oleh fokus fokus hiperekoik dengan bayangan
akustik. Degenerasi kistik ditandai dengan adanya daerah hipoekoik

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

b. Laparoskopi
Dapat melihat secara langsung mioma uteri yang kecil.
c. Histeroskopi
Dapat melihat mioma uteri submukosa, jika tumornya kecil serta
bertangkai dan dapat sekaligus mengangkat massa tumor.
d. Urografi
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan lokasi ureter bila telah terjadi
penekanan oleh mioma uteri.
KOMPLIKASI
1. Degenerasi Ganas.
2. Torsi yang menimbulkan nekrosis, sindrom abdomen akut.
DIAGNOSIS BANDING
1. Kehamilan.
2. Inversio uteri.
3. Adenomiosis.
4. Koriokarsinoma.
5. Karsinoma korpus uteri.
6. Kista ovarium.
7. Sarkoma uteri.
PENANGANAN
Faktor faktor yang dipertimbangkan dalam memilih cara penanganan
mioma uteri adalah :
1. Ukuran, jumlah dan letak dari mioma
2. Umur penderita
3. Riwayat status Obstetri dan Ginekologi dari penderita
4. Berat ringannya gejala yang timbul
Penanganan mioma uteri dapat dilakukan secara :

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

1.Konservatif
Penderita dengan mioma yang kecil dan tanpa gejala tidak memerlukan
pengobatan, terutama pada usia perimenopause, dan dievaluasi rutin
setiap 3 6 bulan dengan USG serial. Pemberian GnRHa (Buserelien
asetat) selama 16 minggu menghasilkan generasi hialin di miometrium,
sehingga uterus mengecil, akan tetapi setelah pengobatan dihentikan,
mioma kembali membesar.
2. Operatif
a. Ekstirpasi
Biasanya dilakukan untuk mioma geburt
b. Miomektomi
Miomektomi merupakan terapi untuk pasien yang masih ingin
mempertahankan fungsi reproduksi. Apabila miomektomi dikerjakan
karena keinginan memperoleh anak, maka kemungkinan terjadi kehamilan
adalah 30 50%.
c. Histerektomi
Tindakan ini terbaik untuk wanita berumur > 40 tahun dan tidak
menghendaki anak lagi atau uterus lebih besar dari kehamilan 10 12
minggu disertai adanya gangguan penekanan atau mioma yang
berkembang cepat.
Histerektomi dapat dilakukan secara abdominal atau pervaginam.
d. Miolisis
Mengalirkan gelombang elektromagnetik untuk menghancurkan mioma
dan jaringan pembuluh yang mendukung mioma.
e. MRI ultrasound ablation
Penghancuran mioma dengan gelombang suara panas hingga
memusnahkan pula jaringan mioma di sekitarnya.

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

f. Ablasi endometri
Penghancuran mioma oleh laser, gelombang elektro, ataupun balon yang
dimasukkan ke dalam rahim.
g. Embolisasi arteri uterina ( Uterine Artery Embolization / UAE)
Disebut sebagai cara terbaru dalam mengatasi mioma. Cara kerjanya,
memberi suntikan untuk menghentikan suplai makanan ke jaringan
mioma agar mengecil. Caranya dengan menyumbat pembuluh darah
menggunakan selang kateter. Tujuan tindakan embolisasi ini untuk
menghentikan suplai darah terhadap mioma sehingga pertumbuhan
mioma akan terhenti.
Efek sampingnya bisa berupa demam atau rasa sakit beberapa jam
setelah terapi.

MIOMA DAN KEHAMILAN


Efek kehamilan pada mioma
Meningkatnya vaskularisasi uterus ditambah dengan meningkatnya kadar
estrogen sirkulasi sering menyebabkan pembesaran dan pelunakan
mioma. Mioma tumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat hipertrofi dan
edema, terutama dalam bulan-bulan pertama, mungkin karena pengaruh
hormonal. Setelah kehamilan 4 bulan mioma tidak bertambah besar lagi.
Jika pertumbuhan mioma terlalu cepat, akan melebihi suplai darahnya
sehingga terjadi perubahan degeneratif pada tumor ini. Hasil yang paling
serius

adalah

nekrobiosis

(degenerasi

merah).

Perubahan

ini

menyebabkan rasa nyeri di perut yang disertai gejala- gejala rangsangan


peritoneum dan gejala-gejala peradangan, walaupun dalam hal ini
peradangan bersifat suci hama. Pasien dapat mengeluh nyeri dan demam
derajat rendah, biasanya pada kehamilan 10 minggu kedua. Palpasi
menunjukkan bahwa mioma sangat lunak. Terapinya adalah memberikan

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

analgetika. Nyeri akan hilang dalam beberapa hari dan kehamilan


berlanjut.
Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami torsi akibat
desakan uterus yang makin lama makin membesar. Torsi menyebabkan
gangguan sirkulasi yang nekrosis dan menimbulkan gambaran klinik acute
abdomen.
Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan
Efeknya

tergantung

pada

besar

dan

posisi

mioma.

Jika

mioma

menyebabkan distorsi rongga uterus, resiko abortus spontan menjadi dua


kali lipat dan kemungkinan persalinan prematur meningkat. Tumor besar
pada miometrium juga dapat mengakibatkan distorsi rongga uterus
sehingga menyebabkan malposisi atau malpresentasi janin. Tumor di
bawah

uterus

menghambat

dapat

menimbulkan

persalinan

obstruksi

pervaginam.

Tumor

jalan

lahir,

besar

sehingga

pada

dapat

menyebabkan gejala penekanan pada kandung kemih atau rektum.


Terdapatnya mioma uteri mungkin mengakibatkan hal-hal sebagai
berikut :

Mengurangi

wanita

menjadi

hamil,

terutama

pada

mioma

submukosum.

Kemungkinan abortus bertambah karena distorsi rongga uterus.

Kelainan letak janin dalam rahim, pada mioma yang besar dan
subserosus.

Menghalangi jalan lahir bayi, terutama pada mioma yang letaknya


di servix.

Inersi uteri dan atonia uteri, terutama pada mioma yang letaknya di
dalam dinding rahim atau apabila terdapat banyak mioma.

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

Mempersulit lepasnya plasenta, terutama pada mioma submukosum


dan intramural.

Penatalaksanaan
Kebanyakan tumor terletak pada uterus bagian atas, pada kebanyakan
pasien memungkinkan persalinan pervaginam. Sedikit wanita dengan
mioma letak rendah yang menimbulkan obstruksi jalan lahir memerlukan
Seksio Caesaria. Miomektomi tidak boleh dilakukan pada operasi yang
sama karena bahaya hemostasis dan infeksi.
Sedapat-dapatnya diambil sikap konservatif karena enukleasi mioma
dalam kehamilan sangat berbahaya karena menimbulkan perdarahan
hebat dan menimbulkan abortus. Operasi dilakukan jika ada penyulitpenyulit yang dapat menimbulkan gejala-gejala akut atau karena mioma
sangat besar.

KESIMPULAN
Tidak ada cara terbaik untuk mengatasi mioma uteri. Setiap jenis terapi
memiliki keuntungan dan kerugian. Faktor-faktor yang memengaruhi jenis
pengobatan antara lain:
Gejala yang dialami oleh penderita.
Berat atau ringan gejala yang dialami.
Apakah penderita berencana untuk memiliki keturunan.
Faktor usia penderita. Seberapa dekat penderita dengan masa
menopause.
Rasa percaya penderita terhadap jenis terapi yang dipilih.
Kenali Gejalanya

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

Gejala yang timbul bergantung dari lokasi dan besarnya mioma. Namun,
yang paling sering ditemukan adalah:
1. Rasa nyeri saat menstruasi.
2. Perdarahan yang banyak dan tidak seperti biasanya saat menstruasi.
3. Menstruasi yang tidak beraturan.
4. Perut terasa sebah (penuh).
5. Meningkatnya frekuensi buang air kecil.
6. Perdarahan yang banyak di luar masa menstruasi.
7. Rasa nyeri di dalam rahim.
8. Pada organ sekitar tumbuhnya mioma terasa ditekan, seperti pada
kandung kemih, ureter, rongga panggul, dan lainnya.
9. Gangguan buang air besar
10. Gangguan ginjal karena pembengkakan tangkai mioma.
11. Sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur.
12. Bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.

Bisa Diperkecil
Karena besar mioma sangat dipengaruhi oleh hormon wanita, yaitu
hormon estrogen, digunakan obat yang bersifat antiestrogen. Yang
mutakhir adalah GnRH (Gonadotropin releasing hormone) agonis.
Fungsi obat ini hanya mengecilkan ukuran mioma dan mengurangi gejala
yang menyertainya. Menyusutnya ukuran mioma menguntungkan pasien
yang memutuskan menjalani operasi. Dengan demikian, mioma tidak
terlalu sulit untuk diangkat.
Meski demikian, turunnya kadar estrogen mempunyai efek samping, yaitu
berkurangnya massa tulang dan berbagai gejala menopause. Karena efek

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

samping ini, penggunaan GnRH agonis sebagai terapi biasanya hanya


bersifat sementara.
Ketika terapi berakhir, hormon estrogen kembali normal diikuti dengan
membesarnya kembali mioma. Kadang benjolan bisa lebih besar dari
sebelumnya.
Kendala pada terapi dengan GnRH agonis ini adalah harganya yang
tergolong mahal. Satu kali injeksi untuk jangka waktu satu bulan harganya
kurang lebih Rp 1,5 juta.

Hindari Daging Merah


Petunjuk mengenai cara-cara menurunkan risiko dan mendukung terapi
mengatasi mioma uteri dapat diperoleh dari mana saja, yakni dari Internet
ataupun buku-buku kesehatan wanita.
Cara-cara yang disarankan umumnya adalah mengubah pola makan. Pola
makan yang dianjurkan antara lain dengan memperbanyak asupan
kedelai. Ini karena kedelai mengandung protein yang dapat menghambat
pertumbuhan mioma.
Cara lain adalah mengurangi asupan daging merah dan produk susu yang
mengandung estrogen tinggi. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu
tumbuhnya mioma.
Pandangan tersebut didasari oleh sebuah studi oleh peneliti dari Italia
yang menemukan hubungan antara konsumsi daging merah dengan
mioma. Menurut hasil penelitian, wanita yang lebih banyak mengasup
sayuran lebih kecil risikonya terkena mioma uteri. Tentu masih perlu
diadakan penelitian lebih lanjut mengenai terapi alternatif ini.

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

Yang jelas, meskipun sedang menjalani cara alternatif

ini,

selalu

konsultasikan perkembangan diri Anda dengan dokter. Mioma bukan


kanker, tetapi bisa menjadi masalah serius jika diabaikan.
Karena itu, bergaya hidup sehat merupakan kebiasaan harian yang
seharusnya dijalani siapa saja yang tak ingin dihinggapi penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://en.wikipedia.org/wiki/Uterine_leiomyomata
2. http://women.webmd.com/uterine-fibroids/uterine-fibroid-embolization-ufe
3. http://www.uterine-fibroids.org/uae.html

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

LAPORAN KASUS

STATUS PASIEN

I.ANAMNESE PASIEN
Pasien

Suami

Nama

Misinem

Hadi

Umur

41 tahun

45 tahun

Agama

islam

islam

Suku

jawa

jawa

Pendidikan

SMP

SMU

Pekerjaan

Buruh pabrik

Petani

Binjai

Alamat
Lk.V

Jl.Mayjen Sutoyo Lk.V

Jl.Mayjen Sutoyo

Binjai

Masuk RS

No. RM

13-01-2010 pukul 10.30 wib


:

001480

II. Anamnesa Penyakit :


Keluhan Utama

Telaah

- Hal ini sudah dialami oleh Os sejak 3 hari yang lalu,disertai

Perdarahan pervaginam

rasa nyeri.
- Darah berwarna merah segar dan tidak berbau.
- Volume darah sebanyak 6 doek(per hari).
-Sampai saat ini perdarahan masih berlangsung.

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

- Os juga mengeluhkan sering nya rasa nyeri didaerah perut


bagian bawah.
-Os tidak pernah mempunyai riwayat perdarahan sebelum
nya.
-Riwayat haid Os selama ini tidak teratur tiap bulan nya &
sering terasa nyeri
Dengan lama haid lebih dari 1 minggu dengan volume
darah yang cukup
Banyak ( 4 doek perhari).
-Os mempunyai 3 orang anak dengan riwayat persalinan
normal.
RPO

: Tidak ada

RPT

: Tidak ada

III. Riwayat Haid

HPHT

Siklus Haid

28 hari

Lama haid

7 hari

Menarche

13 tahun

Dismenorhe :

IV. Riwayat perkawinan

Menikah usia 18 tahun

Riwayat kontrasepsi

Pasien tidak menggunakan Kontrasepsi

apapun.

VI. Riwayat persalinan


Anak I

G3 P3 A0

laki-laki,20 tahun,lahir normal

jenis

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

Anak II

perempuan,18 tahun,lahir normal

Anak III

perempuan,15 tahun,lahir normal

VII. PEMERIKSAAN FISIK:


A.STATUS PRESENT
Sensorium

Composmentis

Anemia

(+)

TD

130/80 mmHg

Ikterus

(-)

HR

84x/i

Cyanosis

(-)

RR

22x/i

Dypsnoe

(-)

36,70 C

(-)

Oedem

B. STATUS LOKALISATA

Kepala

Mata

:Refleks

pupil

(+)

kanan=kiri,Conjungtiva

palpebra inferior anemis(+)


Telinga: Tdk ada kelainan
Hidung:

Tdk ada kelainan

Mulut : Tdk ada kelainan

Leher : Simetris kanan&kiri,tdk ada pembesaran KGB.

Thoraks
Inspeksi

: Simetris Kanan&kiri

Palpasi

: Stem fremitus kanan=kiri

Perkusi

: Sonor dikedua lapang paru

Auskultasi

: Suara napas : vesikuler, Suara tambahan : tidak ada

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

Abdomen
Inspeksi

terlihat benjolan massa

Palpasi

-Nyeri tekan perut bagian bawah (+)

-Teraba benjolan di perut bag bawah sebesar buah


kelapa,dgn

konsistensi

padat,mobile/msh

dpt

digerakkan.
Perkusi
Auskultasi

:
:

Timpani

Peristaltik usus normal

C. PEMERIKSAAN OBSTETRI & GINEKOLOGI:

Genitalia Eksterna
Inspeksi luaar

Vulva :

tanda

radang(-),perdarahan

(-),lesi(-),cairan(-).
Uretra : tanda radang(-)
Inspeksi dalam (inspekulo)
-Dinding dalam vagina:
-Portio:

tanda radang (-),massa(-),nodul(-),erosi(-).

permukaan

rata,warna

merah

muda,bentuk

bulat,erosi(-),massa(-),nodul(-).
-Ostium uteri:

Darah (+),cairan(-),discharge(-).

Genitalia Interna
Palpasi Bimanual

:Massa (+) pd cavum Uteri,bentuk bulat sebesar buah


kelapa,konsistensi padat,mobile/ msh dpt digerakkan.

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG:

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

Laboratorium

Darah rutin

Hb

7 gr %

WBC 7,4.103/mm3

USG

February,2010

MCH 25,6g
MCHC 30,9

RBC

3,6.106/mm3

MCV

82,7

HCT

29,8%

PCT

0,271

PLT

274.103/mm3

: Adanya kalsifikasi yg ditandai oleh fokus-fokus hiperekoik

dengan gambaran seperti kumparan air.

VIII. Resume
Keluhan Utama

Telaah

- Hal ini sudah dialami oleh Os sejak 3 hari yang lalu,disertai

Perdarahan pervaginam

rasa nyeri.
- Darah berwarna merah segar dan tidak berbau.
- Volume darah sebanyak 6 doek(per hari).
-Sampai saat ini perdarahan masih berlangsung.
- Os juga mengeluhkan sering nya rasa nyeri didaerah perut
bagian bawah.
-Os tidak pernah mempunyai riwayat perdarahan sebelum
nya.
-Riwayat haid Os selama ini tidak teratur tiap bulan nya &
sering terasa nyeri
Dengan lama haid lebih dari 1 minggu dengan volume
darah yang cukup
Banyak ( 4 doek perhari).

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

-Os mempunyai 3 orang anak dengan riwayat persalinan


normal.

PEMERIKSAAN FISIK:

Kepala

Mata

:Refleks

pupil

(+)

kanan=kiri,Conjungtiva

palpebra inferior anemis(+)

Abdomen
Inspeksi

terlihat benjolan massa

Palpasi

-Nyeri tekan perut bagian bawah (+)

-Teraba benjolan di perut bag bawah sebesar buah


kelapa,dgn

konsistensi

padat,mobile/msh

dpt

digerakkan.
Perkusi
Auskultasi

:
:

Timpani

Peristaltik usus normal

PEMERIKSAAN OBSTETRI & GINEKOLOGI:

Genitalia Eksterna
Inspeksi luar :

Vulva : tanda radang(-),perdarahan (-),lesi(-),cairan(-).


Uretra : tanda radang(-)

Inspeksi dalam (inspekulo)


-Dinding dalam vagina:

tanda radang (-),massa(-),nodul(-),erosi(-).

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

-Portio:

permukaan

rata,warna

February,2010

merah

muda,bentuk

bulat,erosi(-),massa(-),nodul(-).
-Ostium uteri:

Darah (+),cairan(-),discharge(-).

Genitalia Interna

Palpasi Bimanual

: Massa (+) pd cavum Uteri,bentuk bulat sebesar buah

kelapa,konsistensi padat,mobile/ msh dpt digerakkan.

PEMERIKSAAN PENUNJANG:

Laboratorium

Darah rutin

Hb

7 gr %

WBC 7,4.103/mm3

USG

3,6.106/mm3

MCV

82,7

HCT

29,8%

PCT

0,271

PLT

274.103/mm3

: Adanya kalsifikasi yg ditandai oleh fokus-fokus hiperekoik

DIFFERENSIAL DIAGNOSA :

- Myoma uteri

- Adenomiosis

DIAGNOSA AKHIR

Myoma uteri

RENCANA TINDAKAN

1. Suportif

2.Operatif

MCHC 30,9

RBC

dengan gambaran seperti kumparan air.

Therapy

MCH 25,6g

IVFD RL 20 gtt/i

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

February,2010

Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam


Inj. Vit K 1 amp/8 jam
Inj.Transamin 1 amp/8 jam
Usulan Pemeriksaan

Cek darah rutin ulang.

FOLLOW UP

Tanggal 14 januari 2010


KU

Perdarahan masih ada( 3 doek perhari)

TD

110/60 mmHg

HR

80x/i

RR

24x/i

36,70C

Th/

IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam
Inj. Vit K 1 amp/8 jam
Inj.Transamin 1 amp/8 jam

Tgl 15 januari 2010


KU

Perdarahan masih ada( 3 doek perhari)


Nyeri sudah mulai berkurang

LAPORAN KASUS MYOMA UTERI

TD

100/60 mmHg

HR

80x/i

RR

24x/i

37,00C

Th/

IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam
Inj. Vit K 1 amp/8 jam
Inj.Transamin 1 amp/8 jam

Tgl 16 januari 2010 pasien PAPS

February,2010

Anda mungkin juga menyukai