ESSAI
INDONESIA STUDENTS LEADERSHIP
CAMP VI
JUDUL
BERKAYA UNTUK NEGERI
Nama Siswa :
Ahmad Fauzan
SMA Negeri 2 Pare
Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa 28, Kecamatan Pare
Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur
2016
Faktor lainnya pula adalah saya telah terhipnotis dengan kalimat yang
dituturkan Anies Baswedan dalam Kawah Kepemimpinan Pelajar 2015
Menulislah! Karena tidak selamanya dengan berbicara aspirasimu akan
terdengar. Kewirausahaan kedengarannya cocok dijadikan sebagai tema dari
buku yang akan ditulis karena menciptakan calon-calon miliarder lebih baik
ketimbang memberikan berupa materi yang secara cuma-cuma kepada generasi
bangsa. Setelah menulis buku dan merangkai sejumlah kalimat-kalimat persuasi
untuk menjadi seorang miliarder, buku itu akan dijual dan ditujukan kepada garda
muda Indonesia. Harapannya, mereka akan mencoba dan berani untuk menjadi
seorang wirausaha muda.
Apabila buku tersebut telah laris terjual, memberikan pinjaman dari hasil
penjualan tersebut kepada para pemuda yang siap bersaing sebagai MEA
(Masyarakat Ekonomi Asean) dengan modal secara merata kepada mereka.
Setelah para pengusaha ini sukses, uang yang digunakan sebagai modal harus
dikembalikan dan disumbangkan untuk pembangunan taman rekreasi, tempat
bermain bagi anak-anak dan sekolah yang mampu memberikan beasiswa kepada
duafa agar mampu meningkatkan derajat dan martabat keluarga.
Taman rekreasi dibangun untuk keluarga yang ingin menghabiskan waktu
akhir pekannya dengan bahagia dan sukaria. Di sana, para orangtua dapat berbagi
cerita mengenai perkembangan si anak yang mulai beranjak remaja maupun
dewasa. Dalam taman rekreasi itu pula dihadirkan berbagai macam tanaman
maupun pohon-pohon besar serta area khusus untuk pejalan kaki. Nuansa alam
yang ada, menampilkan kesan indah yang mampu menumbuhkan rasa cinta akan
alam serta damai bagi para pengunjung. Sedangkan tempat bermain anak
ditujukan untuk generasi bangsa yang bertemakan Indonesia agar menanamkan
jiwa patriotisme sejak dini.
Sekolah pula menjadi sasaran apabila saya menjadi seorang miliarder,
banyak mutiara-mutiara cilik di daerah terpencil yang masih belum mengenal
huruf alfabet, menggunakan laptop bahkan berbahasa Indonesia sekalipun. Selain
itu, anak-anak di Indonesia masih banyak yang belum menyicipi manisnya
3http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/03/12/nl3i58jumlah-pengusaha-indonesia-hanya-165-persen
sekolah karena keterbatasan biaya yang mereka miliki. Maka dari itu,
menciptakan sekolah adalah salah satu dasar agar terbentuknya generasi emas
yang mampu bersaing di masa depan.
Jika fondasi telah terbentuk, tidak sulit bagi Indonesia untuk menciptakan
INDONESIA BERKARAKTER tahun 2020, INDONESIA SEJAHTERA tahun
2030, dan INDONESIA EMAS tahun 2045. Pemuda yang berpendidikan akan
digembleng untuk menjadi seorang wirausaha dan menjadi pelopor kejayaan di
usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia nantinya.