Anda di halaman 1dari 5

1

ESSAI
INDONESIA STUDENTS LEADERSHIP
CAMP VI
JUDUL
BERKAYA UNTUK NEGERI
Nama Siswa :
Ahmad Fauzan
SMA Negeri 2 Pare
Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa 28, Kecamatan Pare
Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur
2016

Berkarya Untuk Negeri


Berkarya dan Memotivasi Wirausaha Muda
Melihat sekilas ke belakang, anggapannya adalah Indonesia tercipta ketika
Tuhan sedang tersenyum. Sehingga kau akan tertegun dan terkagum-kagum
melihat keindahan nusantara. Dibalik luasan hektar tanah dan kerindangan yang
ada menciptakan negeri ini menjadi tentram dan nyaman untuk disinggahi.
Namun, problematika besar tengah dirasakan oleh rakyat kecilnya kali ini.
"Kenapa dulu mereka sama miskin sekarang bisa lebih kaya dari kita?, tukas
Rizal Ramli selaku Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumberdaya Alam RI
di acara Inspirato Liputan6.com1. Gagasan itu layaknya frasa anekdot yang
dituangkan dalam sebuah kalimat interogatif. Berisi sedikit kalimat lucu bagi
beberapa pembaca, sindiran yang ada tampak begitu halus dirancang oleh sang
penulis. Berkarya merupakan solusi dari masalah itu semua, yang salah satunya
dengan menulis.
Andai Jadi Miliarder, saya akan menulis untuk membangun negeri ini
sebagai karya anak negeri. Kenapa saya memilih menulis sebagai cara untuk
membangun negeri? Dengan menulis akan dapat mengajak dan memotivasi
pemuda agar ingin menjadi seorang wirausaha muda. Didukung oleh suatu
kelebihan apabila menulis, yakni bisa dijangkau hingga seluruh pelosok negeri
tanpa harus menguras tenaga untuk ke seluruh bagian di negeri ini. Seperti yang
kita ketahui, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
mengatakan, bahwa jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,65 persen dari
jumlah penduduk saat ini2. Jika dibandingkan negara tetangga, Singapura dengan
angka tujuh persen, Malaysia lima persen, dan disusul Thailand empat persen3.
Angka tersebut terbilang cukup kecil jika dibandingkan dengan negara tetangga.
1 http://bisnis.liputan6.com/read/2556970/dulu-sama-miskinmengapa-sekarang-indonesia-tertinggal
2http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/03/12/nl3i58jumlah-pengusaha-indonesia-hanya-165-persen

Faktor lainnya pula adalah saya telah terhipnotis dengan kalimat yang
dituturkan Anies Baswedan dalam Kawah Kepemimpinan Pelajar 2015
Menulislah! Karena tidak selamanya dengan berbicara aspirasimu akan
terdengar. Kewirausahaan kedengarannya cocok dijadikan sebagai tema dari
buku yang akan ditulis karena menciptakan calon-calon miliarder lebih baik
ketimbang memberikan berupa materi yang secara cuma-cuma kepada generasi
bangsa. Setelah menulis buku dan merangkai sejumlah kalimat-kalimat persuasi
untuk menjadi seorang miliarder, buku itu akan dijual dan ditujukan kepada garda
muda Indonesia. Harapannya, mereka akan mencoba dan berani untuk menjadi
seorang wirausaha muda.
Apabila buku tersebut telah laris terjual, memberikan pinjaman dari hasil
penjualan tersebut kepada para pemuda yang siap bersaing sebagai MEA
(Masyarakat Ekonomi Asean) dengan modal secara merata kepada mereka.
Setelah para pengusaha ini sukses, uang yang digunakan sebagai modal harus
dikembalikan dan disumbangkan untuk pembangunan taman rekreasi, tempat
bermain bagi anak-anak dan sekolah yang mampu memberikan beasiswa kepada
duafa agar mampu meningkatkan derajat dan martabat keluarga.
Taman rekreasi dibangun untuk keluarga yang ingin menghabiskan waktu
akhir pekannya dengan bahagia dan sukaria. Di sana, para orangtua dapat berbagi
cerita mengenai perkembangan si anak yang mulai beranjak remaja maupun
dewasa. Dalam taman rekreasi itu pula dihadirkan berbagai macam tanaman
maupun pohon-pohon besar serta area khusus untuk pejalan kaki. Nuansa alam
yang ada, menampilkan kesan indah yang mampu menumbuhkan rasa cinta akan
alam serta damai bagi para pengunjung. Sedangkan tempat bermain anak
ditujukan untuk generasi bangsa yang bertemakan Indonesia agar menanamkan
jiwa patriotisme sejak dini.
Sekolah pula menjadi sasaran apabila saya menjadi seorang miliarder,
banyak mutiara-mutiara cilik di daerah terpencil yang masih belum mengenal
huruf alfabet, menggunakan laptop bahkan berbahasa Indonesia sekalipun. Selain
itu, anak-anak di Indonesia masih banyak yang belum menyicipi manisnya
3http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/03/12/nl3i58jumlah-pengusaha-indonesia-hanya-165-persen

sekolah karena keterbatasan biaya yang mereka miliki. Maka dari itu,
menciptakan sekolah adalah salah satu dasar agar terbentuknya generasi emas
yang mampu bersaing di masa depan.
Jika fondasi telah terbentuk, tidak sulit bagi Indonesia untuk menciptakan
INDONESIA BERKARAKTER tahun 2020, INDONESIA SEJAHTERA tahun
2030, dan INDONESIA EMAS tahun 2045. Pemuda yang berpendidikan akan
digembleng untuk menjadi seorang wirausaha dan menjadi pelopor kejayaan di
usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia nantinya.

Merangkai Mimpi Bersama Pemuda


Indonesia berada pada H-29 Tahun menuju usia ke 100 tahun
kemerdekaannya , banyak mimpi yang masih belum bisa dicapai. Pencapaian
tersebut perlu diusahakan dengan maksimal bukan hanya dengan minum kopi
diwarkop dan duduk manis. Namun dibutuh seorang yang mampu menciptakan
nama Indonesia mampu harum dapat publik internasional. Berbagai aspek yang
perlu diperhatikan oleh bangsa Indonesia demi terciptanya generas-generasi emas
dibalik semuanya. Jika Soekarno dapat mengguncangkan dunia dengan sepuluh
pemuda, tidak menutup kemungkinan Indonesia berkembang dengan pesat apabila
pemudanya mau ikut serta sebagai motor dalam pembangunan.
Dalam salah satu kegiatan kepemimpinan yang dilaksanakan oleh
KEMDIKBUD sempat dikatakan oleh Anies Baswedan selaku Menteri bahwa
Para peserta merupakan para siswa berprestasi dan berpotensi kepemimpinan,
yang dipilih dari kabupaten/kota. Kepercayaan itu dapat menjadi landasan dasar
bagi kita tentang begitu pentingnya kemerdekaan dan kejayaan dalam tangan
generasi muda. Bergeraklah wahai mutiaraku, bersinarlah di depan temantemanmu agar teranglah INDONESIA-ku.
Bangunlah Indonesia dari fantasi yang fana, dibuai gemerlap
konsumerisme. Hal itu tentu dampak negatif yang perlu dihapus dalam pikiran,
gagasan, maupun pandangan para generasi Indonesia ke depannya. Sudah
seharusnya revolusi mental merupakan proyek besar Indonesia untuk menuju
Pada usia ke-100 tahun negeri ini nanti, mari kita bangun negeri agar berjaya

dengan menjadi wirausaha muda. Bergerak, berkarya, dan menciptalah! Salamku


untuk seluruh mutiara Indonesia dimanapun kau berada.

Anda mungkin juga menyukai