REKOMBINASI RATIO MENDEL

Intraalelik
A1, A2

a 1, a 2

INTERAKSI
LOKUS YANG SAMA

Interalelik
A

LOKUS BERBEDA

SATU TANDA BEDA

1. DOMINAN TIDAK SEMPURNA
BUNGA PUKUL 4
RR MERAH
Rr MERAH MUDA
rr PUTIH

2.

a. KODOMINAN (GOLONGAN DARAH)

b. VIGOR HIBRIDA (HETEROSIS)
F1 MELEBIHI TETUA NYA

INTERAKSI INTRAALELIK

1. Dominan Tidak Sempurna

RR

P ..

Merah

F1.

rr
X

Putih

Rr
Ros

F2 .

1RR

2Rr

1rr

Merah

Ros

Putih

Incomplete Dominance Follows Mendels Laws

2. KODOMINAN (Codominance)
b. Golongan Darah A, B, O (Karl Lansteiner 1900)
A = Gen untuk anti gen A
AB = Gen untuk antigen B
a
= Gen bukan untuk salah satunya
Gol. Darah

Genotipe

Anti gen & sel

darah merah

Antibodi
dalam serum

Serum
Penggumpal

Penggumpalan
sel darah merah

aa

AntiA&B

A,B,AB

A,Aa

Anti B

B, AB

O, B

ABAB,ABa

Anti A

A, AB

O, A

AB

AAB

A&B

O, A, B

b. HETEROSIS (Vigor Hibrida) :

F1 Melebihi kedua tetuanya

5

ABO Blood Reactions Are Important in Transfusions

Tiga atau lebih gen pada lokus tertentu

Contoh : Warna bulu pada kelinci

MULTIPLE
ALIL

Agouti/
Abu liar

Chincilla

Himalayan

Albino

C+ C+
C+ Cch
C+ Ch
C+ Ca
P

Cch Cch
Cch Ch
Cch Ca

Ch Ch
Ch Ca

Ca Ca

C+ C+
Abu Liar

C+ Ca
Abu liar

F1
F2

Ca Ca
Albino

1 C+ C+ : 2 C+ Ca :

3 Abu Liar

1 Ca Ca

1 Albino

Ch Ch
Himalayan

Ca Ca
Albino

Ch Ca
Himalayan

F1

F2 1 Ch Ch : 2 Ch Ca
3 Himalayan

1Ca Ca

1 Albino

Catatan : Tipe liar selalu DOMINAN terhadap lainnya

Urutan Dominasi :

C+ Cch

Ch C a

Figure 10.12 Inheritance of Coat Color in Rabbits

AGOUTI

CHINCHILLA

ALBINO

HIMALAYAN

4. GEN LETAL
LETAL DOMINAN PADA TIKUS
P
Yy
x Yy
kuning
kuning
F1

1 YY

Embrio mati

2Yy :

1yy

2 kuning

1 abu-abu

DEFISIENSI KLOROFIL
P

Yy

hijau
kekuningan

F1

1 YY
1 hijau

2Yy
2 hijau

Yy
hijau
kekuningan

1yy
kecambah mati
kekuningan
karena
defisiensi

INTERAKSI INTERALELIK
1. GEN CO EPISTASIS
Dua gen bukan alelnya bekerja berlainan.
Contoh : Bentuk jengger Ayam.
Walnut-Comb
R- P-

Single-Comb
rrpp

P rrPP

Pea-comb

F1

Rose-comb

RrPp

F2

RRpp

Walnut

9R-P- : 3R-pp : 3rrP- : 1rrpp

9 Walnut

3 Rose

3 Pea

1 Single

15

JENGGER AYAM (COMB)

A Cross Involving a Two-Gene Interaction Can

Still Produce a 9:3:3:1 ratio

Inheritance of comb morphology in chicken

First example of gene interaction

William Bateson and Reginald Punnett in 1906
Four different comb morphologies

Figure 4.17b
The crosses of Bateson and Punnett

EXAMPLES
KOEPISTASIS

2. GEN SEMIEPISTASIS
Dua gen bukan alelnya bereaksi secara aditif/kumulatif.
Contoh : Bentuk buah SUMMER SQUASH

P.

AAbb

Sphere
F1.

F2 ..

aaBB

Sphere

AaBb
Disk
9A-B- : 3A-bb : 3aaB- : 1aabb
9 Disk

6 Sphere

1 Elongate

20

BENTUK BUAH SUMMER SQUASH (LABU)

3. ISOEPISTASIS/DOBLE DOMINAN EPISTASIS

(Satu gen mensubstitusi gen yang lain)
Contoh : bentuk polong SHEPHERDS
P..

T1T1T2T2

t1 t1 t2 t2

Trianguler

F1.
F2..

Ovoid

T1 t1 T2 t2
Trianguler
9 T1 _ T2 _ : 3 T1 _ t2 t2 : 3 t1 t1 T2 _ :1 t1 t1 t2 t2
15 Trianguler

1 Ovoid
22

Duplicate Gene Action

Epistasis

x
TTVV
Triangular

ttvv
Ovate

F1 generation
TtVv
All triangular
F1 (TtVv) x F1 (TtVv)

15:1 ratio results

TV

Tv

tV

tv

TV

Tv

tV

tv

TTVV

TTVv

TtVV

TtVv

TTVv

TTvv

TtVv

Ttvv

TtVV

TtVv

ttVV

ttVv

TtVv

Ttvv

ttVv

ttvv

(b) The crosses of Shull

EXAMPLES
SEMI EPISTASIS

4. Dominan Epistasis
(Catatan : gen W menutupi munculnya warna.
Y = Kuning, y = Hijau)
P...

WWYY

Putih
F1.
F2.

wwyy
Hijau

WwYy
Putih
9 W_Y_ : 3 W_yy : 3 wwY_ : 1 wwyy
12 Putih

: 3 Kuning : 1 Hijau

25

5. Resesif epistasis
Catatan : gen cc menghalangi munculnya warna
P.. CCrr
Kuning

F1.

ccRR
Putih

CcRr
Merah

F2.
9 C_R_ : 3 C_rr : 3 ccR_ : 1 ccrr
9 Merah : 3 Kuning : 4 Putih
26

6. Duplikat/double resesif epistasis

Catatan : cc atau pp menghalangi munculnya warna.
P = Ungu, C = Ungu

P...

CCpp

Putih

ccPP
Putih

F1.

CcPp
Ungu

F2.
9 C_P_ : 3 C_pp : 3 ccP_ : 1 ccpp
9 Ungu

7 Putih
27

A Cross Producing a 9:7 ratio

Figure 4.18

9 C_P_ : 3 C_pp :3 ccP_ : 1 ccpp

purple

white

EXAMPLES
RESESIF GANDA

7. Dominan dan Resesif epistasis

Catatan : gen I_ atau cc mencegah
munculnya warna

P... IICC

Putih

iicc
Putih

F1.

IiCc
Putih

F2.
9 I_C_ : 3 I_cc :
12 Putih

3 iiC_ : 1 iicc
3 Warna

: 1 Putih

Atau
13 Putih : 3 Warna
30

EXAMPLES
DOMINAN, RESESIF

INTERPRETASI BIOKIMIA
Contoh : dominan dan resesif epistasis pada
warna kulit bawang merah
Lintasan 1 : Pembentukan warna
(3 iiC_) Substansi 1
enzim
subs. 2
Gen ii
enzim

berwarna

Gen C_
Lintasan 2 : I_ yang mencegah perubahan substansi 2
(9 I_C_)
(3 I_cc)

Subs. 1
terhambat

tak ada enzim subs. 2

Gen I_
putih
Gen C_ atau cc
32

Lintasan 3 : cc tak aktif (tak ada enzim untuk

mengubah subs. 2)
(1 iicc)

Sub. 1

enzim

subs. 2

Gen ii
tak ada enzim

putih

Gen cc

33

RINGKASAN INTERAKSI GEN

NON-ALELIK (EPISTATIK)
Aksi Epistatik

Interaksi
Gen

Rasio Fenotipik

A_B_ A_bb aaB_ aabb

Koepistasis
AB
9
3
3
1
Semiepistasis
A+B
9
6
1
Isoepistasis
A=B
15
1
Dominan
A > B, b
12
3
1
Resesif
a > B, b
9
3
4
Resesif Ganda (a = b) > A, B
9
7
Dominan &
(A = b) > a, B
13
3
Resesif
34

INTERAKSI
EPISTASIS

GENOTIP

DOMINAN / INTERAKSI
GEN

A_B_

A_bb aaB_

aabb

Sempurna

KoEpistasis

AB

Semi Epistasis

A+B

15

12

Dominan Ganda
A =B

A a

B b

Dominan
A > B, b A a

B b

Resesif
a > B, b A a

INTERAKSI
EPISTASIS

GENOTIP

DOMINAN / INTERAKSI
GEN

Resesif Ganda
(a=b) > A, B A a

A a

A_bb

aaB_

aabb

13

B b

Dominan, Resesif

(A=b) >a, B

A_B_

B b

Duplicate action

Complementary action

Epistasis of A- over bb

Epistasis of aa over B-

X
BBEE

bbee

Interaction between two gene

products
B = black is dominant to b =
brown
E = hair pigment
ee = no pigment
F1 puppies
are all BbEe

 Cross puppies from two separate

litter which are known to be BbEe

BE

Be

bE

be

BE

BBEE

BBEe

BbEE

BbEe

Be

BBEe

BBee

BbEe

Bbee

bE

BbEE

BbEe

bbEE

bbEe

be

BbEe

Bbee

bbEe

F2 puppies

bbee

black
brown

yellow

 UNTUK MENGUJI APAKAH POLA PEWARISAN

SESUAI DENGAN RASIO MENDEL ATAU

MODIFIKASINYA
FORMULA DALAM STATISTIK UNTUK
MENGUJI SESUAI TIDAKNYA RASIO
PENGAMATAN DENGAN RASIO HARAPAN
DI LAPANGAN : TINGKAT KESALAHAN YANG
DITERIMA ADALAH 5 %
DERAJAT BEBAS = K-1

Formula Chi-Square :
k

X
2

i 1

Nilai yang diamati nilai yang diharapkan

nilai nilai yang diharapkan

k = jumlah kelas
i = pengamatan ke-I
X2 = chi-kuadrat

 HITUNG JUMLAH TANAMAN CABAI BERBUAH

WARNA MERAH
HITUNG JUMLAH TANAMAN CABAI BERBUAH
WARNA KUNING
BUAT HIPOTESIS
UJI DENGAN CHI-SQUARE, HITUNG X 2
BANDINGKAN DENGAN X 2 TABEL
BUAT KESIMPULAN
X 2 HITUNG < X 2 TABEL, MAKA HIPOTESIS
DITERIMA

 JUMLAH TANAMAN CABAI BERBUAH WARNA

MERAH = ..
JUMLAH TANAMAN CABAI BERBUAH WARNA
KUNING = .
HIPOTESIS ADALAH : = :
X 2 HITUNG
X2

i 1

Nilai yang diamati nilai yang diharapkan 2

nilai nilai yang diharapkan

DERAJAT BEBAS = k-1 =.

X 2 : 0,05 =
BUAT KESIMPULAN

DB
1
2
3
4
5
6
7
8

NILAI X2 TARAF 5%
3,84
5,99
7,82
9,49
11,07
12,59
14,07
15,51

GEN MODIFIER :
Gen yang mengubah kuantitas ekspresi gen lain.
Dapat berperan sebagai penghambat, pendukung, atau penekan

TABEL GENOTIPE-GENOTIPE GAMET TETUA, KOMBINASI GAMET,

FENOTIPE, DAN GENOTIP PROGENI
(DOMINAN SEMPURNA)

Jumlah
pasangan
heterozigot

Jumlah
genotip
gamet

Jumlah
fenotip
progeni

Jumlah
Jumlah kombinasi
macam
macam gamet yang
genotipe
mungkin ada
hasil selfing

16

27

64

16

16

81

256

2n

2n

3n

4n

48

PLEIOTROPI
Satu gen berpengaruh terhadap ekspresi lebih dari satu
sifat.
Contoh :
1. Pada kacang polong ada satu gen yang mempengaruhi
terhadap :
# Bentuk biji
# Ukuran biji
2. Pada terigu, gandum, dan padi satu gen mempengaruhi
terhadap :
# Kerdil
# Batang pendek
# Batang lebih kaku
# Tunas bertambah
# Daun lebih tegak
49

PENGARUH LINGKUNGAN DAN EKSPRESI GEN

A. INTERAKSI GENOTIPE DENGAN LINGKUNGAN

Fenotipe

Genotipe

Lingkungan

Interaksi gen dengan gen

50

B. TINGKATAN INTERAKSI

Sempurna (ekspresi suatu gen

terjadi pada semua individu)
PENETRASI
(proporsi individu)
Tidak sempurna (hanya pada
beberapa individu)
Konstan (tidak ada variasi dalam
tingkatan ekspresi)
Misal : warna polong kuning semua
EKSPRESIFITAS
(derajat kenampakan dari suatu gen)

Bervariasi (bervariasi dalam

tingkatan ekspresi)
Misal : warna batang ungu pucat
s/d ungu tua

51