Anda di halaman 1dari 23

ANATOMI SISTEM SIRKULASI

System sirkulasi terdiri dari 3 komponen yaitu :


1.
Jantung
2.
Pembuluh darah
3.
Darah
1.
JANTUNG
Berfungsi sebagai pompa, setiap hari memompa sekitar 6000 liter darah. Berdenyut
sekitar 40 juta kali per tahun. Beratnya berbeda tiap orang tergantung berat badan.
Untuk wanita sekitar 250-300 g, laki-laki 300-350 g.
Jantung terletak di rongga mediastinum dari rongga dada (toraks), diantara paru-paru.
Lapisan yang mengitari jantung ( pericardium) terdiri dari 2 bagian : lapisan sebelah
dalam atau pericardium visceral dan pericardium pariental. Kedua lapisan pericardium ini
dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang bergerak memompa dari jantung itu sendiri.
Bagian depan dari pericardium itu melekat pada tulang dada, sternum bagian bwahnya
melekat pada tulang belakang, sedangkan bagian bawah pada diafragma.
Jantung terdiri dari 3 lapisan. Lapisan terluar disebut epikardium, lapisan
tengah miokardium , lapisan terdalam yaitu endokardium . Otot jantung terdiri dari

sel-sel khusus yang disebut miosit jantung, yang tersusun


secara sirkumferensial dan spiralmengelilingi ventrikel kiri ( ruang yang
memompa darah keseluruh tubuh). terdiri dari 5 komponen utama yaitu :
1.
Sarkolema (membrane sel) dan Tubulus T (untuk penghantaran
impuls)
2.
Retikulum Sarkoplasma ( reservoir kalsium untuk kontraksi )
3.
Eleman Kontraktil
4.
Nukleus
5.
Mitokonria, mengandung lebih banyak disbanding otot rangka (23%
volume sel vs 2 %)
Otot jantung kontraksi selama systole dan melemas saat diastole

Unit kontraktil intrasel fungsional pada oto jantung disebut Sarkomer,


suatu susunan filament tebal yang terdiri dari myosin dan filament halus
yang mengandung aktin. Panjang sarkomer 1,6-2,2 um. Kontraksi otot
jantung terjadi karena sliding (bergesernya) filament-filamen aktin
diantara filament myosin menuju bagian tengah sarkomer. Hanya 25%
dari total sel-sel jantung yang dibentuk olehmiosit tetapi karena
ukurannya besar volumenya 90% dari total miokardium dimana sisanya
merupakan sel endotel ( pada kapiler miokardium) dan fibroblast.
Jantung terdiri dari 4 bagian yaitu :
1.
Atrium Kanan
Memiliki dinding yang tipis, berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah
dan juga berfungsi sebagai penyalur darah venosa yang berasal dari vena
sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel sebelah kanan dan paruparu.
1.
Atrium Kiri
Menerima darah yang suah dioksigenasi dari paru-paru melalui ke 4 vena
pulmonalis antara vena pulmonalis dan atrium kiri taka da katup sejati.
1.
Ventrikel Kanan
Ventrikel kanan mempunyai bentuk pola sabit yang unik, yang mampu
menghasilkan tekanan rendah, suatu kontraksi yang cukup besar untuk
mengalirkan darah ke dalam arteria pulmonalis.
1.
Ventrikel Kiri
Ventrikel kiri mempunyai otot yang tebal dan bentuknya menyerupai
lingkaran mempermudah timbulnya tekanan yang tinggi selama ventrikel
berkontraksi. Bahkan sekat pembatas ke dua serambi (septum
interventrikular) juga membantu memperkuat daya tekan yang
ditimbulkan oleh seluruh ventrikel jantung itu pada waktu verkontraksi.
Agar darah hanya mengalir ke satu arah , dimana aliran akan maju tanpa
hambatan jika mobilitas dan kelenturan katup baik (kasat mata tampak
tipis & translusen). Jantung memiliki 4 katub yang berfungsi
mempertahankan alirah darah melalui ke 4 bagian jantung dengan satu
arah yang tetap.
1.
Katup Trikuspidalis
Terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah
katub.
1.
Katup Bikuspidalis (mitralis)
Terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Mempunyai 2 buah katub.
1.
Aortalis
Terletak antara ventrikel kiri dan aorta

1.
Pulmonalis
Terletak antara ventrikel kanan dan arteria pulmonaris.
Katup trikuspidalis dan katup bikuspidalis sering disebut sebagai katup
arioventrikular. Kedua katup ini memiliki daun yang melekat pada berkasberkas tipis jaringan berserabut yang disebut korda tendinea. Sedangkan
katup aortalis dan pulmonalis sering disebut sebagai katup semilunaris.
Disebelah atas daun katup dari katup aorta terdapat 3 buah penonjolan
dinding aorta yang disebut sinus valsalva. Sinus-sinus ini berfungsi
melindungi muara koronaria tersebut dari penyumbatan oleh daun katub
pada waktu katup aorta terbuka.
Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasilokasi berikut ini:
I Nodus sinoatrium (SA), daerah kecilkhusus di dinding atrium kanan
dekat lubang (muara) vena kava superior
I Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung
khusus di dasar atrium kanan dekat septum , tepat di atas pertautan
atrium dan ventrikel
I Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yang
berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antar ventrikel, tempat
berkas tersebut bercabang membentuk berkas kanan dan kiri yang
berjalan ke bawah melalui septum, melingkari ujung bilik ventrikel, dan
kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.
I Serat Purkinje, serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas His
dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting
pohon.
Kecepatan Normal Pembentukan potensial aksi di jaringan otoritmik
jantung.
Jaringan

Potensial aksi permernit

Nodus SA (pemacu normal)


70-80
Nodus AV
40-60
Berkas HIS dan serat Purkinje
20-40
Sumber energy jantung (pasokan darah ke jantung) berasal dari arteri
koronaria, pangkal arteri ini ada pada distal katup aorta di sinus vasalva
yang berupa saluran dengan diameter 2-4 mm dengan panjang 5-10 cm.
Ada 3 arteri koronaria epikardium utama yaitu :

1.
2.

Arteri Desendens anterior kiri (LAD)


Arteri Sirkumfleksa kiri (LCX), keduannya merupakan cabang Arteri
Koronaria kiri
3.
Arteri koronaria kanan (RCA)
2.
PEMBULUH DARAH
Merupakan bagian dari system sirkulasi yang berfungsi mengalirkan darah
ke organ-organ dan seluruh tubuh. dinding pembuluh darah terdiri dari 3
bagian yaitu lapisan terluar disebut dengan adventisia, bagian tengah
yang berotot disebut dengan tunika media sedangkan bagian terdalam
yaitu lapisan endotel disebut intima.
1.
Arteri
Dinding dari aorta dan arteri yang besar terdiri dari banyak jaringan
elastis dan beberapa otot polos. Cabang-cabang dari system arteri ini di
perifer akan bercabang-cabang dan terbagi menjadi pembuluh-pembuluh
yang lebih kecil. Jaringan arterial ini mengandung sekitar 15% dari jumlah
volume darah pada suatu saat tertentu. Karena itu system arteri ini
diaggap sebagai sirkuit yang rendah volumenya tapi tinggi tekanannya.
1.
Arteriola
Dinding pembuluh darahnya terdiri dari otot polos dengan beberapa
serabut elastis. Dinding berotot ini dapat meregang atau berkerut untuk
mengatur aliran darah menuju jaringan kapiler. Pada sambungan antara
arteriola dan kapiler ada sfinkter prekapiler yang berada di bawah
pengaturan fisiologis yang cukup rumit.
1.
Kapiler
Dinding pembuluh darah kapiler sangat tipis terdiri dari 1 lapisan sel
endotel. Melalui membrane yang tipis dan semipermeable inilah nutrisi
dan metabolism tersebar dari daerah yang tinggi konsentrasinya menuju
daerah yang lebih rendah konsentrasinya
1.
Venula
Berfungsi sebagai jaringan pengumpul dan terdiri dari dinding otot yang
relative lemah, tetapi responsive, pada pertemuan antara kapiler dan
venula ada sfinkter post kapiler.
1.
Vena
Yaitu penyalur yang relatip tipis dindingnya dan berfungsi menyalurkan
darah drai jaringan kapiler melalui sisitem fena ke dalam atrium jantung
sebelah kanan. Vena ke jantung ini hanya memiliki 1 arah saja karena
adanya katup-katup yang letaknya strategis di dalam saluran vena itu
sendiri. Pembuluh darah ini dapat mengakomodasi jumlah darah yang
banyak dengan tekanna yang relative rendah. Karena itu disebut system
kapaitans. Sekitar 50% dari jumlah volume darah terdapat dalam sistm
vena ini pada suatu waktu tertentu.
3.
DARAH
Yaitu suspense dari partake dalam larutan koloid encer yang mengandung
elektrolit. Berguna sebagai medium pertukaran antara sel-sel yang
terfiksasi dari tubuh dan lingkungan luar serta memiliki sifat-sifat protektif
terhadapa organisme sebagai suatu keseluruhan dan khususnya terhadap
dirinya sendiri. ( Sylvia Anderson Price, 1991)

Komponen cair darah disebut plasma, 91-92% terdiri dari air sebagai
medium transport dan 7-9% terdiri dari zat padat. Zat padat tersebut
adalah protein-protein seperti albumin, globulin, dan fibrinogen, unsru
anorganik berupa natrium, kalsium, kalium, fosfor, besi dan yodium. Unsur
organic berupa zat-zat nitrogen non protein, urea, asam urat, xantin,
kreatinin, asam amino, lemak netral, fosfolipid, kolesterol, glukosa, dan
berbagai enzim seperti amylase, protease dan lipase. Setelah fibrinogen
dan factor-faktor pembekuan dihilangkan dari plasma, tertinggal serum
mengambang diatasnya.
Albumin yang terbentuk dalam hati bertanggung jawab atass kira-kira
53% protein serum, peranan utama albumin adalah mempertahankan
volume darah dengan memberikan tekanan osmotic koloid, pH dan
keseimbangan eleltrolit, serta transport ion-ion logam, asam lemak,
steroid, hormone dan obat-obatan (best and taylor, 1979). Globulin, yang
bertanggung jawab atas 43% protein terbentuk dalam hati dan jaringan
limfoid. Mereka bertanggung jawab sebagai antibody dan protrombin.
Fibrinogen yang hanya berjumlah 4% penting untuk pembekuan darah.
Didalam darah terdapat sel darah, ada 3 tipe sel darah yaitu :
1.
Leukosit (sel darah putih)
Untuk pertahanan melawan infeksi. Batas norma leukosit adalah 400010000 per mm3. Ada 5 jenis sel darah putih yaitu :
1.
Eosinophil
2.
Neutrophil
3.
Basophil
4.
Monosit
5.
Limfosit
6.
Eritrosit (sel darah merah)
Berbentuk piringan binkonkaf tidak berinti yang kira-kira berdiameter 8
m, tebalnya 2 m pada perimeter sebelah luarnya dan berkurang
menjadi 1 m atau kurang di tengah-tengahnya. Stroma bagian luar yang
mengandung protein terdiri dari antigen kelompok A dan B serta factor Rh
yang menentukan golongan darah seseorang. Komponen utama sel darah
merah yaitu hemoglobin (Hb), yang mengangkut 02 dan CO2 dan
mempertahankan pH normal melalui serangkaian dapar intrasel. Jumlah
sel darah merah kira-kira 5 juta/ mm3 dan berumur kira-kira 120 hari.
1.
Trombosit (keping darah )
Bukan merupakan sel, tetapi pecahan granular sel, berbentuk piringan
dan tidak berinti. Trombosit adalah unsur sel sumsum tulang yang terkecil
dan vital untuk hemostasis dan pembekuan. Trombosit berdiameter 1- 4
m dan berumur kira-kira 10 hari. Kira-kira 1/3 berada dalam limpa
sebagai pool cadangan dan sinya berada dalam srikulasi, berjumlah
antara 150.000- 400.000/ mm3.

Tempat produksi sel darah (hematopoiesis) yaitu sumsum tulang dan


system retikuloendotelial. Pada anak-anak terjadi pada semua tulang
skelet. Sedangkan dewasa pada pelvis, ribs, vertebrae dan sternum. Pada
saat embrio dan kondisi tertentu terjadi di hati dan limpha.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SIRKULASI DARAH


A.Sistem Sirkulasi Darah
Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem tertutup yang mengatur dan mengalirkan darah di
dalam tubuh. Dikatakan sistem tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang
berada di luar wadah aliran darah. Wadah itu bisa berupa pembuluh nadi, pembuluh balik,
kapiler atau rongga (sinus) pada organ tertentu.
Sistem sirkulasi sebenarnya adalah dua sistem yang bekerjasama.
sistem kardiovaskular, yang mencakup jantung, darah dan seluruh pembuluh darah.
sistem limfatik yaitu suatu jaringan pembuluh yang menyalurkan cairan yang berlebih, yang
disebut limfa, dari jaringan tubuh kembali ke dalam aliran darah.
A. Jantung
Jantung adalah organ berupa otot,berbentuk kerucut, berongga, basisnya diatas, dan
puncaknya dibawah. Apeksnya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300
gram. Jantung tersusun atas otot yang bersifat khusus dan terbungkus sebuah membran yang
disebut perikardium.

Tebal dinding jantung terdiri atas tiga lapisan:


Perikardium, atau pembungkus luar
Miokardium, lapisan otot tengah
Endokardium, batas dalam.
Dinding otot jantung tidak sama tebalnya. Dinding ventrikel paling tebal dan dinding
di sebelah kiri lebih tebal dari dinding ventrikel sebelah kanan . Hal tersebut dikarenakan
kekuatan kontraksi ventrikel kiri jauh lebih besar daripada yang kanan, dimana ventrikel kiri
1.
2.
3.

berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh .Dinding atrium tersusun atas otot yang
lebih tipis.

B.

Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan intraseluler adalah
cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah.
Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan,
sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Warna merah itu, keadaannya tidak tetap
bergantung pada banyaknya oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Darah yang banyak
mengandung karbon dioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil
dengan jalan bernafas dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran atau meabolisme
di dalam tubuh. Darah selamanya beredar di dalam tubuh karena adanya kerja atau pompa
jantung. Selama darah dalam pembuluh akan tetap encer tetapi jika darah keluar dari
pembuluhnya akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan
ke dalam darah sedikit obat anti pembekuan atau sitras natrikus. Keadaan ni sangat berguna
apabila ada darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah.
Warna merah itu, keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan karbon
dioksida di dalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon dioksida warnanya merah
tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas dan zat ini sangat berguna
pada peristiwa pembakaran atau meabolisme di dalam tubuh. Darah selamanya beredar di
dalam tubuh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah dalam pembuluh akan
tetap encer tetapi jika darah keluar dari pembuluhnya akan menjadi beku. Pembekuan ini
dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah sedikit obat anti pembekuan atau
sitras natrikus. Keadaan ni sangat berguna apabila ada darah tersebut diperlukan untuk
transfusi darah.

Fungsi darah terdiri atas


:
1.
Sebagai alat pengangkut yaitu
:
a.
Mengambil oksigen atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh
jaringan tubuh
b.
Mengeluarkan karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru
c.
Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh
jaringan atau alat tubuh
d.
Mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk di keluarkan melalui kulit
dan ginjal
2.
Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan
dihancurkan tubuh dengan perantara leukosit, antibody atau zat anti racun
3.
Menyebarkan panas keseluruh tubuh
Bagian-bagian darah
1.
Sel-sel darah, ada 3 macam yaitu :
a.
Eritrosit (sel darah merah)
b.
Leukosit (sel darah putih)
c.
Trombosit (sel pembeku darah)
2.
Plasma darah
A. Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari
samping tampak seperti dua bulan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap
milimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah.Jika dilihat satu per satu warna sel darah
merah adalah kuning tua pucat, tetapi dalam jumlah besar kelihatan merah dan memberi
warna pada darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau stroma, berisi massa
hemoglobin. Sel darah merah yang telah tua dan rusak dirombak di dalam limpa. Hemoglobin
ialah protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin memiliki afinitas (daya gabung) terhadap
oksigen, dengan oksigen itu membentuk oksihemoglobin di dalam eritrosit.
Fungsi Sel darah merah yaitu
:
1.
Sel-sel darah merah mentransfer oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan
hemoglobin terhadap oksigen.
2.
Mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paruparu.
3.
Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan PH darah karena ion bikarbonat
dan hemoglobin merupakan buffer asam-basa.
4.
Pengatur suhu tubuh
Pengikatan O2 dan CO2 dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan O2
disebut oksihemoglobin. Jadi O2 diangkat dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang
nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan dan seterusnya Hb tadi akan mengikat dan
bersenyawa dengan CO2 dan disebut karbondioksida hemoglobin yang mana CO2 akan
dilepaskan di paru-paru.
Sel darah merah di dalam tubuh di buat di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Yang
kemudian akan beredar di dalam tubuh selama 14-15 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin

yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi 2 zat yaitu hematin yang
mengandung Fe, berguna untuk pembuatan eritrosit baru dan hemoglobin.n Jumlah normal
pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg %
dan Hb laki-laki 13,0 mg %
B. Sel Darah Putih (Leukosit)
Leukosit rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar daripada sel
darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6.000
sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih. Leukosit dibentuk di sumsum tulang dan
kelenjar limfa.
Fungsi sel darah putih yaitu :
1.
Membunuh dan memakan bibit penyakit atau bakteri yang masuk kedalam tubuh
jaringan RES (Sistem Retikulo Endotel)
2.
Mengangkut atau membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke
pembuluh darah
3.
Pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit
Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat:
1.
Amoeboid artinya dapat bergerak bebas.
2.
Diapedesis artinya dapat menembus dinding pembuluh kapiler.

3.

Fagositosis yaitu dapat membunuh kuman dengan cara memakannya.


Leukosit dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu granulosit dan agranulosit.
1.
Granulosit yaitu bila plasmanya bergranuler. Leukosit granulosit dibedakan menjadi
tiga macam yaitu:

Neutrofil
Merupakan responden pertama dalam peradangan ; yang pertama tempat kejadian untuk
menghancurkan bakteri dan virus.
Sel netrofil paling banyak dijumpai. Sel golongan ini mewarnai dirinya dengan pewarnaan
netral, atau campuran warna asam dan basa, dan tampak berwarna ungu. Netrofil bersifat
fagosit, bentuk intinya bermacam-macam seperti batang dengan banyak granula merah
jambu.

Basofil
Basofil berperan dalam reaksi alergi dengan melepaskan histamin,yang menyebabkan
pembuluh darah membesar. Basofil jarang ditemukan. Plasmanya bersifat basah, berbintikbintik kebiruan, dan bersifat fagosit. Basofil banyak memiliki granula sitoplasma yang dapat
mencegah pembekuan darah. Sel basofil menyerap pewarna basa dan menjadi biru.

Eosinofil

Berfungsi memulai reaksi alergi terhadap alergen.Sel golongan ini hanya sedikit dijumpai.
Sel ini menyerap pewarna yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan berbintik bintik
kemerahan yang jumlahnya akan meningkat bila terjadi infeksi. Sel ini memilii sifat fagosit.
2.
Agranulosit yaitu bila plasmanya tidak bergranuler.Leukosit agranulosit
dibedakan menjadi dua macam yaitu: monosit dan limfosit.

Monosit
Fungsinya sebagai fagosit .Monosit merupakan sel darah putih yang paling besar. Selnya
berinti satu, besar berbentuk bulat panjang dan bisa bergerak cepat. Monosit tidak bersifat
fagosit, tetapi setelah beberapa jam berada di jaringan akan berkembang menjadi makrofag.
Makrofag adalah sel besar yang mampu mencerna bakteri sisa sel dalam jumlah yang sangat
besar.

Limfosit
Fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh.Limfosit
membentuk 25 persen dari seluruh jumlah leukosit. Sel ini dibentuk di dalam kelenjar limfe
dan dalam sumsum tulang. Sel ini nongranuler dan tidak memiliki kemampuan bergerak
seperti amoeba.
C.

Trombosit (sel pembeku)


Trombosit adalah sel kecil kira-kira sepertiga ukuran eritrosit. Bentuk dari trombosit
tidak teratur. Terdapat 300.000 trombosit dalam setiap milimeter kubik darah. Peranannya
penting dalam pembekuan darah. Trombosit jika tersentuh oleh benda uang permukaannya
kasar akan mudah pecah. Sel ini dibentuk di dalam megakariosit sumsum merah tulang.
Trombosit terus dibentuk dan dilepas ke dalam darah. Trombosit mengkonsumsi oksigen dan
mempunyai metabolisme aktif yang tergantung pada enzim pembangkit energi dari satu atau
dua mitokondria.
Jika banyaknya kurang dari normal, darahnya sukar membeku sehingga timbul perdarahan
yang terus-menerus. Terjadinya pembekuan darah, di dalam plasma darah terdapat suatu zat
yang membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah yaitu Ca 2+ dan fibrinogen.
Fibrinogen mulai bekerja jika tubuh mendapat luka.
Proses pembekuan darah
1.
Ketika luka darah akan keluar
2.
Trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang disebut (trombokinase)
3.
Trombokinase akan bertemu dengan protombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi
thrombin
4.
Trombin bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus yang akan
menahan sel darah merah dan terjadilah pembekuan
Protombin dibuat di hati, untuk pembuatannya di perlukan vitamin K untuk pembekuan
darah.
D. Plasma Darah

Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang mengandung 90% air dan zat-zat
terlarut.Plasma berisi gas (oksigen dan karbon dioksida), hormon-hormon, enzim, dan
antigen. Di dalam plasma darah terdapat protein-protein berupa albumin, globulin, dan
fibrinogen.
1.
Albumin dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 gram dalam setiap 100 ml
darah. Albumin adalah protein yang terbanyak, sekitar 55%-60%, tetapi ukurannya paling
kecil.
2.
Globulin dalam keadaan normal memiliki 2 sampai 3 gram dalam setiap 100 ml
darah.Globulin memiliki jauh lebih banyak macam susunan daripada albumin dan
sesungguhnya membentuk jumlah besar protein yang berbeda-beda.Globulin membentuk
sekitar 30% protein plasma
3.
Fibrinogen penting untuk koagulasi (penggumpalan darah). Fibrinogen membentuk
sekitar 4% protein plasma, disintesis di hati.Jika plasma darah terpisah dari fibrinogen, akan
terbentuk cairan berwarna kuning. Cairan ini disebut serum. Serum mengandung antibodi
yang berfungsi untuk membunuh benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Zat-zat yang terdapat dalam plasma darah :
1.
Fibrinogen yang berguna dalam peristiwa pembekuan darah
2.
Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium) yang berguna dalam
metabolisme dan juga mengadakan osmotic
3.
Protein darah (albumin,globulin) meningkatkan viskositas darah dan juga menimbulkan
tekanan osmotik untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh
4.
Zat makanan (asam amino, glukosa, lemak, mineral dan vitamin)
5.
Hormon yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh
6.
Antibodi/antitoksin
TINGKATAN GOLONGAN DARAH
Tranfusi darah adalah memasukkan darah seseorang ke dalam tubuh orang lain
melalui pembuluh darah vena. Jika ke dalam darah manusia dimasukkan sel-sel darah
binatang maka sel darah tersebut tidak akan lama beredar tetapi akan berkumpul dan akhirnya
mengendap. Peristiwa ini disebut agglutinin atau penggumpalan yang mengakibatkan
pembuluh darah tersumbat dan dapat membahayakan atau menimbulkan kematian.
Didalam serum darah manusia terdapat suatu zat yang disebut agglutinin atau zat penggumpal
yang terdiri dari 2 macam yaitu
:
1.
Aglutinin Alfa
2.
Aglutinin beta
Sedangkan di dalam eritrosit terdapat pula zat lain yaitu
:
1.
Aglutinogen A
2.
Aglutinogen B
Berdasarkan faktor tersebut Landsteiner membagi darah ke dalam 4 golongan yaitu
Golongan Darah
Aglutinogen eritrosit
Aglutinin serum
AB
A dan B
A
A
BETA
B
B
ALFA
O
ALFA BETA

Golongan darah yang sama apabila dicampurkan tidak menimbulkan penggumpalan


oleh karena kedua darah itu mempunyai aglutinogen dan agluinin yang serupa. Golongan
darah O mempunyai agglutinin alfa beta tetapi tidak mempunyai aglutinogen sehingga
apabila diberikan pada darah yang golongan AB dan A-B tidak akan menimbulkan
penggumpalan, sehinggan orang yang mempunyai golongan darah O disebut general donor
atau pemberi darah umun.

TEKANAN DARAH
Tekanan darah arteri adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang
menampung, mengakibatkan tekanan ini berubah-ubah pada setiap siklus jantung. Tekanan
Sistolik merupakan tekanan dimana ventrikel kiri memaksa darah masuk kedalam aorta naik
sampai puncak. Pada waktu diastole tekanan turun, nilai terendah yang dicapai disebut
tekanan diastole.
Faktor-faktor yang mempertahankan tekanan darah, terdiri dari
:
1.
Kekuatan jantung memompakan darah, membuat tekanan yang dilakukan jantung
sehingga darah bisa beredar ke seluruh tubuh dan darah dapat kembali lagi ke jantung,
2.
Viskositas (kekentalan) darah, disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel darah
yang beredar dalam aliran darah
3.
Elastisitas dinding aliran darah. Di dalam arteri tekanan lebih besar dari pada di dalam
vena sebab otot yang membungkus arteri lebih elastic daripada vena
4.
Tahanan tepi. Tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalir dalam pembuluh darah
dalam sirkulasi darah besar yang berada dalam arteriol. Turunnya tekanan membuat denyut
pada kapiler dan vena tidak teraba.
Kecepatan Aliran Darah
Kecepatan aliran darah bergantung pada ukuran palung dari pembuluh darah, darah dalam
aorta bergerak cepat dalam arteri kecepatan berkurang dan sangat lambat pada kapiler.
Tekanan dapat dilihat ketika darah kembali mencapai pembuluh-pembuluh (vena) yang lebih
besar di dekat jantung.
Pembuluh-pembuluh Darah Utama
Pembuluh-pembuluh darah utama terdiri dari :
1.
Arteri
2.
Vena
3.
Kapiler

1.
Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Arteri yang
membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara itu, pembuluh
yang membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri

mengandung darah kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis mengandung darah kaya karbon
dioksida.
Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut arteriole. Arteriole ini
membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan
sel-sel tubuh. Cabang cabang ini disebut kapiler.
Arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat, tetapi mempunyai sifat yang sangat
elastis dan terdiri dari 3 lapisan, yaitu tunika intima, tunika media, dan tunika adventisia.
1.
Tunika adventisia sebagai lapisan pelindung
2.
Tunika media, lapisan yang kuat berfungsi agar pembuluh darah tetap terbuka dan
memberikan tekanan yang tetap terhadap darah dengan kontraksi serabut ototnya
3. Tunika intima, lapisan dalam yang terbentuk oleh endothelium yang sangat licin.
Aorta ialah arteri utama dalam tubuh. Jalan aorta terdiri dari 3 bagian yaitu Aorta
asendens, arkus aorta, dan aorta desenden.
1.
Aorta Asendens
Mempunyai 2 cabang, yaitu arteri koronaria dekstra dan arteri koronaria sinistra.
a.
Arteri koronaria dekstra :
Memberikan darah untuk belahan jantung sebelah kanan untuk menghidupi sel-sel otot
miokardium.
b. Arteri koronaria Sinistra :
Memberikan darah untuk jantung sebelah kiri yang berasal dari sinus posterior aorta untuk
menghidupi otot lapisan miokardium
2.
Arkus Aorta
Merupakan lanjutan dari aorta asendens. Arkus aorta mempunyai 3 cabang, yaitu arteri
anonima, arteri karotis komunis sinistra, dan arteri subklavia sinistra.
a.
Arteri Anonima merupakan arteri terbesar setelah arkus aorta yang mempunyai cabang
arteri karotis komunis dekstra yang memberikan darah untuk anggota gerak atas kanan.
b.
Arteri karotis komunis sinistra memberikan darah untuk kepala.
c.
Arteri Subklavia Sinistra memberikan darah untuk anggota gerak atas kiri.

3.
Aorta Desenden
Merupakan lanjutan dari arkus aorta. Aorta desenden mempunyai 2 cabang, yaitu aorta
torakalis dan aorta abdominalis.
a)
Aorta Torakalis
Memberikan darah untuk rongga dada, terdapat di depan ruas- ruas tulang punggung.
Dibelakang aorta torakalis terdapat kolumna vertebralis cabang-cabangnya antara lain rongga
toraks dan dinding toraks.

1.
Rongga Toraks

Interkostalis posterior yang memberikan darah untuk rongga dada bagian belakang

perikardis yang memperdarahi lapisan jantung bagian luar.

bronkhialis yang memberikan cabang sesuai dengan bronchus sampai ke tingkat


bronkhiulus

esofagialis yang memperdarahi esophagus.

mediastinalis yang menuju kesisi mediastinum anterior dan kelenjarmtimus untuk


memperdarahi mediastinum.
2.
Dinding Toraks
a. Frenikus superior
b. Subkostalis

: memperdarahi diafragma bagian atas


: memperdarahi otot-otot iga melayang

b) Aorta Abdominalis
Aorta abdominalis bercabang dua,yaitu :
Iliaka komunis dekstra
Iliaka komunis sinistra

2.Vena
Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena bercabang-cabang
membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih kecil yang disebut kapiler. Vena
yang berhubungan langsung dengan jantung atau paru-paru dikenal dengan vena kava.Vena
mempunyai katup yang disusun sedemikian rupa sehingga darah dapat mengalir ke jantung
tanpa jatuh kembali ke arah sebaliknya.
VENA YANG MASUK KE JANTUNG
a.
V. Kava superior merupakn vena besar yang menerima darah dari bagian atas leher dan
kepala yang dibentuk dibentuk oleh persatuan dua vena brakhiosefalika yang masuk ke dalam
atrium dektra. Vena azigos bersatu pada permukaan posterior vena kava superior sebelum
masuk ke perikardium.
V.kava inferior menerima darah dari alat-alat tubuh bagian bawah, menembus sentrum
pendineum setinggi veterbrai torakalis, dan masuk kebagian terbawah atrium dekstra.
V.purmonalis. dua vena pulmonalis yang meninggalkan paru-paru membawa darah
teroksigenasi (banyak mengandung oksigen) dan masuk keatrium sinistra.
3.Kapiler
Kapiler ialah pembuluh darah yang sangat kecil, tempat arteri berakhir. Kapiler merupakan
pembuluh halus yang menghubungkan arteriola dengan venula. Makin kecil arteriol makin
menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada dinding kapiler yang
sehalus rambut, dinding itu tinggal satu lapis saja, yaitu lapisan endotelium. Venule
merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan pembuluh vena.
Arteriole merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan arteri.

SISTEM PEREDARAN
A. Sistem Peredaran terdiri atas jantung, pembuluh darah dan saluran limfe.
Jantung merupakan organ pemompa besar yang memelihara peredaran melalui seuruh
tubuh .
Arteri membawa darah dari jantung
Vena membawa darah ke jantung

Kapiler menggabungkan arteri dan vena dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan
dan bahan buangan
Saluran limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali ke dalam darah
limfenya yang dikeluarkan melalui dinding kapiler halus untuk membersihkan jaringan .
B. Pembuluh darah yang tersambung dengan jantung
Vena kava superior dan inferior menuangkan darahnya ke dalam atrium kanan.
Lubang vena kava inferior dijaga katup semilunar eustakhius. Arteri pulmonalis membawa
darah keluar dari ventrikel kanan. Empat vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru ke
atrium kiri. Aorta membawa darah keluar dari ventrikel kiri. Lubang aorta dan arteri
pulmonalis dijaga katup semilunar. Katup antara ventrikel kiri dan aorta disebut katup
aortik, yang menghindarkan darah mengalir kembali ke aorta ke ventrikel kiri. Katup antara
ventrikel kanan dan arteri pulmonalis disebut katup pulmonaris yang menghindarkan darah
mengalir kembali ke dalam ventrikel kanan .
C. Penyaluran darah dan saraf ke jantung
Arteri koronaria kanan dan kiri yang pertama-tama meninggalkan aorta dan kemudian
bercabang menjadi arteri-arteri lebih kecil. Arteri kecil-kecil ini mengitari jantung dan
menghantarkan darah ke semua bagian organ. Darah yang kembali dari jantung terutama
dikumpulkan sinus koronaria dan langsung kembali ke dalam atrium kanan.
D. Persarafan
Meskipun gerakan jantung bersifat ritmik tetapi kecepatan kontraksi dipengaruhi
rangsangan yang sampai pada jantung melalui saraf vagus dan simpatetik. Cabang urat-urat
saraf ini berjalan ke nodul sinus-atrial. Pengaruh sistem simpatetik ini mempercepat irama
jantung. Pengaruh vagus yang merupakan bagian dari sistem parasimpatetik atau sistem
otonomik menyebabkan gerakan jantung daperlambat atau dihambat. Secara normal jantung
selalu mendapat hambatan dari vagus. Akan tetapi bila tonus vagus ditiadakan untuk
memenuhi kebutuhan tubuh sewaktu bergerak cepat, irama debaran jantung bertambah.
Sebaliknya waktu tubuh istirahat dan keadaan jiwa tenang, iramanya lebih perlahan.
F. Siklus Jantung
Siklus jantung adalah kejadian yang terjadi dalam jantug selama peredaran darah.
Gerakan jantung berasal dari nodus sinus-atrial, kemudian kedua atrium berkontraksi.
Gelombang kontraksi ini bergerak melalui berkas His kemudian ventrikel berkontraksi.
Gerakan jantung terdiri atas dua jenis, yaitu :
1.
Kontraksi atau sistol
2.
Pengenduran atau diastole
Kontraksi dari kedua atrium terjadi serentak disebut sistol atrial, pengendurannya adalah
diastole atrial. Serupa dengan hal itu kontraksi dan pengenduran ventrikel disebut juga sistol
dan diastole ventrikuler. Lama kontraksi ventrikel 0,3 detik dan tahap pengendurannya
selama 0,5 detik. Dengan cara ini jantung berdenyut terus-menerus, siang malam, selama
hidupnya dan otot jantung mendapat istirahat sewaktu diastole ventrikuler
Kontraksi kedua atrium pendek sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
Ventrikel kiri lebih kuat karena harus mendorong darah ke seluruh tubuh untuk
mempertahankan tekanan darah arteri sistematik. Meskipun ventrikel kanan juga memompa

darah dengan volume yang sama, tetapi tugasnya hanya mengirimkannya ke sekitar paru-paru
dimana tekanannya jauh lebih rendah.
Bunyi Jantung
Selama gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan katupkatup menutup secara pasif.
1.
Bunyi pertama disebabkan menutupnya katup atrio ventrikuler dan konraksi ventrikel
2.
Bunyi kedua karena menutupnya katup aortik dan pulmoner sesudah kontraksi ventrikel
Dalam keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lain tetapi bila arus darah cepat atau ada
kelainan pada katup maka dapat terjadi bunyi lain.
Debaran Jantung
Debaran jantung atau debaran apeks adalah pukulan ventrikel kiri pada dinding
anterior yang terjadi selama konraksi ventrikel. Debaran ini dapat diraba dan sering terlihat
pada ruang interkostal kelima kiri, kira-kira 4 cm dari garis tengah sternum.
Denyut Arteri
Denyut arteri adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompa
keluar jantung. Denyut ini mudah diraba ditempat arteri melintas sebuah tulang yang terletak
dekat permukaan, misalnya
:
1.
Arteri radialis disebelah depan pergelangan tangan
2.
Arteri temporalis diatas tulang temporal
3.
Arteri dorsalis pedis di belokan mata kaki
Yang teraba adalah gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta dan merambat lebih cepat
daripada darah itu sendiri.
Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi oleh :
1.
Pekerjaan
2.
Makanan
3.
Umur dan Emosi
Daya Pompa Jantung
1.
Orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekiar 70 kali semenit dan memompa
70 ml setiap denyut. Jadi jumlah darah yang setiap menit dipompa adalah 70 x 70 ml atau
sekitar 5 liter.
2.
Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung menjadi 150 setiap menit dan volume
denyut lebih dari 150 ml, membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit.
Tiap menit sejumlah volume yang tepat sama kembali dari vena ke jantung. Akan tetapi, bila
pengembaliannya dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan
daya pompa jantung yang terjadi adalah payah jantung. Vena-vena besar dekat jantung
menjadi membengkak berisi darah, sehingga tekanan dalam vena naik. Jika keadaan ini tidak
cepat ditangani akan terjadi udema.
G. Sirkulasi Darah
1.
Sirkulasi Sistemik (Sistemperedarandarahbesar)
Sirkulasisistemik atauperedarandarahbesar adalah aliran darah dari ventrikel kiri melalui
arteri, arteriola, dan kapiler kembali ke atrium kanan melalui vena. Detailnya darah
meninggalkan ventrikel kiri janung melalui aorta (artei terbesar dalam tubuh). Aorta ini
bercabang menjadi arteri lebih kecil yang menghantarkan darah ke berbagai bagian tubuh.

Arteri-arteri ini bercabang dan beranting lebih kecil lagi hingga sampai pada arteriola. Arteriarteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempitkan salurannya dan
menahan aliran darah. Fungsinya untuk mempertahankan tekanan darah arteri dan mengatur
aliran darah dalam kapiler. Dinding kapiler sangat tipis sehingga dapat berlangsung
pertukaran zat antara plasma dan jaringan interstisiil. Kemudian kapiler ini bergabung dan
membentuk pembuluh lebih besar yang disebut venula, kemudian juga bersatu menjadi vena,
untuk menghantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena bersatu dan bersatu lagi hingga
terbentuk dua batang vena yaitu vena kava inferior yang mengumpalkan darah dari badan dan
anggota gerak bawah dan vena kava superior yang mengumpalkan darah dari kepala dan
anggota gerak atas. Kedua pembuluh darah ini membawa darah ke dalam atrium kanan
jantung.
2.
Sirkulasi pulmonal (Sistem peredaran darah kecil).
Sirkulasipulmonal ataudisebutjugasistemperedarandarahkeciladalah aliran dari ventrikel
kanan, melalui paru-paru, ke arium kiri. Darah dari vena masuk kedalam ventrikel kanan
yang berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri ini bercabang dua
untuk menghantarkan darahnya ke paru-paru kanan dan kiri. Darah tidak sukar memasuki
pembuluh-pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Di dalam paru-paru setiap arteri
membelah menjadi artriola dan akhirnya menjadi kapiler kapiler pulmonal yang mengitari
alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk mengambil oksigen dan melepaskan karbon
dioksida. Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi vena dan darah dikembalikan ke
jantung oleh empat vena pulmonalis dan darahnya dituangkan ke dalam atrium kiri. Darah
mengalir masuk ke dalam ventrikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan darah dipompa masuk
ke dalam aorta. Setelah itu mulailah lagi peredaran darah besar.

Sistem Limfatik

Sistem limfatik merupakan suatu jalur tambahan tempat cairan dapat mengalir dari ruang
intertisial ke dalam darah. Sistem limfatik dapat mengangkut protein dan zat-zat berpatikel
besar keluar dari ruang jaringan, yang tidak dapat dipindahkan dengan proses absorpsi
langsung ke dalam kapiler darah. Sistem limfatik terdiri dari pembuluh limfa dan jaringan
dan organ limfa.
Fungsi Sistem Limfatik
1.
Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.
2.
Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
3.
Membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe
yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal (di mukosa usus halus)
4.
Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan
penyebaran organisme itu ke dalam jaringan, dan bagian lain tubuh.
5.
Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi
tubuh terhadap mikroorganisme
PEMBULUH LIMFE
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup
sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan atau tasbih.Pembuluh limfe
yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis
endotelium.Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau
sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ.Pembuluh limfe khusus di vili
usus halus yang berfungsi sebagai absorpsi lemak (kilomikron), disebut lacteal villi.
SALURAN LIMFE
Terdapat dua saluran limfe utama, ductus thoracicus dan ductus limfaticus dextra.
1.
Ductus thoracicus atau ductus limfaticus sinister, mengumpulkan cairan limfe dari
tubuh bagian tungkai bawah (kanan kiri), abdomen (kanan kiri), dada kiri, kepala kiri, lengan
kiri, kemudian masuk ke sirkulasi darah lewat vena subclavia sinistra.
2.
Ductus Limfaticus Dexter ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe
dari kepala kanan, leher kanan, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan
isinya ke dalam vena subklavia dextra yang berada di sebelah bawah kanan leher.
Jika terjadi infeksi, kelenjar limfe dapat meradang (kelenjar limfe bengkak, merah dan sakit),
proses ini biasa disebut nglanjer (limfadenitis). Limfadenitis menunjukan adanya infeksi pada
pembuluh limfe (jaringan) diatasnya.
Organ Limfa
Organ-organ limfa mencangkup:
1.
Nodus Limfa / Kelenjar Limfa
Nodus limfa berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh
limfe. kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, aksila, toraks, abdomen, dan lipat
paha.Nodus limfa mempunyai pinggiran yang cembung dan cekung.

Pinggiran yang cekung disebut hilum. Kelenjar limfe sebagai penyaring limfe dan dijumpai
di tempat-tempat terbentuknya limfosit.Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher,
axial, thorax, abdomen, dan lipatan paha.
2.

Limfa (Lien)
Limpa ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri abdomen di
daerah hipogastrium kiri.Limpa terdiri atas jaringan struktur jaringan ikat. Limpa dibungkus
kapsul yang terdiri atas jaringan kolagen yang elastis dan beberapa serabut otot halus.

Fungsi Limpa/Lien:
1.
Membentuk eritrosit (terutama saat janin)
2.
Memisahkan eritrosit mati dari sirkulasi darah
3.
Menghasilkan limfosit, antibodi
4.
Menghancurkan leukosit dan trombosit
TONSIL

Tonsil merupakan kelenjar limfe yang terdapat cavum oris dan faring (tonsila faringialis,
tonsila palatina, tonsila lingualis). Tonsil merupakan garis depan pertahanan infeksi yang
terjadi di mulut, hidung dan tenggorokan. Tonsil yang gagal menahan infeksi akan meradang
yang disebut tonsillitis.
Vili

Sebagian besar vili adalah jaringan limfe. Kilus sentralis di dalam vilus berhubungan dengan
pembuluh limfe dalam jaringan submukosa. Dari sini limfe keluar dan akhirnya sampai di
reseptakulum kili.
Membran serosa
Membran serosa berkaitan erat dengan sistem saluran limfe. Lipatannya yang banyak
membawa saluran limfe dan pembuluh darah. Membran ini dilapisi epitelium bersisik atau
endothelium dan di dalamnya terdapat lubang-lubang yang halus, lubang ini disebut stomata.
Stomata menghindarkan limfe berkumpul dalam ruang serosa.

Sistem Retikulo-Endotelial
Sistem didalam jaringan dan organ yang berfungsi memakan (fagosit) benda asing dan
bakteri yang masuk tubuh.Yang termasuk Retikulo-Endotial adalah kelenjar limfe, limpa, hati
dan sumsum tulang. Sel-sel ini memiliki kemampuan besar untuk berkembang biak dan
bertalian dengan limfosit dan dengan organ-organ pembentuk darah. Sel ini bertugas
melindungi tubuh terhadap infeksi.
PERTANYAAN
TERM I
1.
Khalidya
Zat apa yang menyebabkan pembuluh darah tersumbat dan bagaimana mekanisme
penyumbatan pembuluh darah?
Jawab : Penyebab utama penyumbatan pembuluh darah,yaitu plak. Plak adalah endapan atau
deposit lemak yang menempel di dinding dalam (endotel)
Mekanisme : Penimbunan lemak di dinding pembuluh besar jantung lama kelamaan terjadi
penimbunan di jaringan ikat dapat menyumbat pembuluh darah otot jantung itu
kekurangan pembuluh darah terjadi peyumbatan.
http://www.menshealth.co.id/kesehatan/waras/penyebab.penyumbatan.pembuluh.darah/004/0
03/161
2.
Gaby
Sistem tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang berada dalam wadah. Itu
maksudnya apa?
Jawab : Tidak ada darah yang keluar dari pembuluh nadi, balik, dan kapiler.

3.
Enzi
Hemoglobin wanita dan pria kenapa berbeda?
Jawab : Karena pada wanita terjadi menstruasi sehingga hemoglobinnya lebih rendah dari
pria.

TERM II
1.
Melisa
Bagaimana proses penyucian darah?
Jawab: Hemodialisa dilakukan dengan alat yang disebut dialyzer. Mesin akan memompa
darah kita keluar dari tubuh secara sedikit demi sedikit untuk kemudian dicuci dalam dialyzer
ini. Dialyzer merupakan alat seperti filter dengan ribuan serat halus yang akan menyaring
semua zat berbahaya, cairan dan elektrolit berlebih. Di dalam dialyzer terdapat cairan khusus
yang disebut dialysate yang mengandung cairan dan formula khusus yang berfungsi
menyerap zat yang tidak perlu dan menambahkan zat atau mineral atau elektrolit yang
kurang. Komposisi dialysate dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan cairan dan darah
anda saat melakukan hemodialisa. Karena itulah setiap kali akan melakukan hemodialisa
anda akan melalui pemeriksaan darah terlebih dahulu dulu untuk melihat komposisi elektrolit
dan berbagai komponen kimia darah dalam tubuh saat itu.Setelah selesai disaring, maka
darah yang sudah bersih akan dipompa kembali ke dalam tubuh. Proses ini akan diulang
berkali-kali hingga seluruh darah berhasil disaring.
Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/kesehatan/mengenal-lebih-jauh-hemodialisaalias-cuci-darah
2.
Berapa lama regenerasi darah baru?
Jawab: 3 bulan sekali melalui donor darah.
http://www.listrikindonesia.com/berdonor_darah__bisa_menyehatkan_tubuh___55.htm

Anda mungkin juga menyukai