4.1
4.1.1
CHICKEN
COLONEL
oleh
dan
Harland
Gubernur
Sanders
Kentucky,
diberikan
karena
telah
julukan
menjadi
40
41
INDUSTRIES,
INCORPORATE
(industry
makanan
kaleng).
h) 1986 : PEPSI CO (pemilik PIZZA HUT membeli KFC dari R.J
REYNOLDS).
i) 1997 : PEPSI CO melepas 3 Restoran yaitu : KFC, PIZZA HUT &
TACOBELL kepada TRICON RESTAURANT INTERNATIONAL (TRI)
j) Sekarang : YUM INTERNATIONAL mengambil alih KFC, AW, LONG
JOHN SILVER, PIZZA HUT dan TACO BELL
42
43
sukses
dan
peningkatan
pertumbuhan
yang
dengan
obyektif
Perseroan.
Pada
akhir
2010,
Perseroan
44
45
46
47
48
49
dan
mengawasi
para
manajer
dalam
melaksanakan tugasnya.
2. GM Operations
a. Merencanakan dan menetapkan target penjualan perusahaan.
b. Mengembangkan SDM, sistem, prosedur dan sebagainya.
c. Mengontrol seluruh biaya operasional.
d. Merencanakan visi, misi serta strategi untuk mencapai tujuan
perusahaan.
e. Mengontrol jalannya operasional seluruh restoran.
f. Mengawasi
dibawahinya.
dan
mengontrol
departemen
departemen
yang
50
3. Assistant GM Operation
a. Membantu GM Operation dalam melaksanakan tugasnya sehari hari
b. Membantu mengontrol jalannya operasional seluruh restoran.
dan
mengontrol
departemen
departemen
yang
51
dan
mengontrol
departemen
departemen
yang
dibawahinya.
52
8. Area Manager
a. Bertanggung jawab terhadap restoran yang ada di dalam areanya.
b. Mengawasi dan mengontrol jalannya kegiatan setiap restoran.
c. Melakukan evaluasi dalam penilaian kinerja setiap restoran.
d. Melaksanakan target penjualan perusahaan.
e. Memberikan lokakarya kepada Restoran Manager bila diperlukan.
9. Restaurant Manager
a. Melaksanakan pencapaian target penjualan.
b. Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan kerja restoran.
c. Memberikan pelatihan kepada karyawan.
d. Menjaga, memelihara, meningkatkan image perusahaan.
e. Bertanggung jawab terhadap jalannya operasi restoran.
53
melaksanakan
pencapaian
target
penjualan
tingkat
restoran.
b. Membantu, menjaga, memelihara, meningkatkan image perusahaan.
c. Membantu
Restaurant Manager
terhadap
pelaksanaan
seluruh
54
55
meningkatkan,
membangun,
memelihara
image
56
57
58
59
kepada
atasannya
bila
terdapat
anggaran
yang
menyimpang.
perlengkapan
yang
berbasis
komputer
kepada
departemen.
60
MENU
ORIGINAL RECIPE / HOT &
CRISPY
JENIS
1 Piece / 9 Piece
2 Pieces Crispy Strips
OR Burger
Twister
Spaghetti Deluxe / Supreme
KFC Bento
KFC Attack (Rice + Wing + Drink
Reguler)
Chicken Fillet
KOMBO HEMAT
Kombo 1-2-3-4-5-6-7-8
SIDE ORDERS
Rice
Perkedel
French Fries reg. / large
61
Corn Cob
KFC Soup / Corn Soup
Coleslaw
Fresh Garden Salad / + Crispy Strip
6
DESSERT
FRESH LITE
62
63
4.2
PT. Fastfood Indonesia, Tbk maka berikut ini disajikan table perkembangan
Earning Per Share selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.
Tabel 4.2
Earning Per Share PT.Fastfood Indonesia, Tbk
TAHUN
2006
2007
Rp. 230
2008
Rp. 281
2009
Rp. 408
2010
Rp. 447
64
naik lagi menjadi Rp. 408,- dan selanjutnya pada tahun 2010 menjadi Rp.
447,Salah satu faktor yang mempengaruhi Earning Per Share
adalah
perusahaannya.
Dengan
meningkatnya
Earning
Per
Share
65
Rp447
Rp408
Rp400
Rp350
Rp300
Rp281
Rp250
Rp230
Rp200
Rp154
Rp150
Rp100
Rp50
Rp2006
2007
2008
2009
2010
Grafik 4.1
Perkembangan Earning Per Share PT. Fastfood Indonesia, Tbk
Tahun 2006-2010
b.
66
Tabel 4.3
Harga Saham PT. Fastfood Indonesia, Tbk.
Tahun
Harga Saham
2006
Rp. 1820
2007
Rp. 2450
2008
Rp. 3100
2009
Rp. 5200
2010
(Sumber : Data diolah)
Rp. 9200
Persentasi Kenaikan
Harga Saham
2007
2008
2009
2010
34,61%
26,53%
67,74%
76,92%
67
menjadi sebesar Rp. 2450,- dan selanjutnya pada tahun 2008 sampai
dengan tahun 2010 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 26,53%
tahun 2008, dan tahun 2009 naik sebesar 67,74% atau menjadi Rp. 5200,selanjutnya pada tahun 2010 naik sebesar 76,92% atau sebesar Rp. 9200,-.
Peningkatan harga saham seperti yang dijelaskan diatas, seiring peningkatan
yang terjadi pada Earning Per Share dari tahun ke tahun, dari tahun 2006
sampai dengan 2010.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham dari pada PT.
Fastfood Indonesia, Tbk, yaitu, faktor fundamental, Faktor Teknikal dan
Faktor Lingkungan sosial, ekonomi dan politik. Faktor yang bersifat
fundamental merupakan faktor yang memberi informasi tentang kinerja
perusahaan. Faktor Teknikal menyajikan informasi yang memberikan
gambaran perusahaan kepada investor dan calon investor untuk menentukan
pembelian saham, kekuatan pasar modal dalam mempengaruhi harga
saham, tentang perilaku investor dan volume transaksi surat berharga.
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, peneliti menampilkan dalam bentuk
grafik 4.2 sebagai berikut :
68
Harga Saham
Rp10,000
Rp9,200
Rp9,000
Rp8,000
Rp7,000
Rp6,000
Rp5,200
Rp5,000
Rp4,000
Rp3,100
Rp3,000
Rp2,450
Rp2,000
Rp1,820
Rp1,000
Rp2006
2007
2008
2009
2010
Grafik 4.2
Perkembangan Harga Saham PT. Fastfood Indonesia, Tbk
Tahun 2006-2010
Per Share terhadap Harga Saham PT. Fastfood Indonesia, Tbk. Alat analisis
yang digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana melalui program SPSS
(Statistical Product Service Solution) dimana persamaan regresinya adalah:
= a + bx
69
Berikut ini data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution), yang
menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Earning Per Share
terhadap Harga Saham PT. Fastfood Indonesia, Tbk:
Tabel 4.5
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
EPS
Std. Error
-2414.667
1897.782
22.265
5.874
Standardized
Coefficients
Beta
.910
Sig.
-1.272
.293
3.790
.032
= -2414.667 + 22.265 X
Berdasarkan tabel Coefficientsa di atas, maka hasil pengujian hipotesis
menunjukkan
70
bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Earning Per Share dapat
mempengaruhi Harga Saham dengan anggapan bahwa variabel bebas
lainnya konstan.
b.
Model
.910a
Adjusted R
R Square
Square
.827
Std. Error of
the Estimate
.770 1436.15129
71
kolom R
Hal ini
c.
72
H =
pernyataan
hipotesis
sebelumnya,
maka
dengan
memperhatikan hasil olahan SPSS pada tabel 4.4. Coefficient di atas, untuk
mengetahui apakah hipotesis penelitian (H A) yang menyatakan Earning Per
Share berpengaruh pada Harga Saham PT. Fastfood Indonesia, Tbk, perlu
membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel.
Dimana nilai t tabel dari koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat
diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 4 = 2,776. Perbandingan
antara t
berikut:
hitung
dan t
tabel
73
Tabel 4.7
Perbandingan antara t
hitung
t hitung
t tabel
3,790
2.776
tabel
hitung variabel
X lebih besar
diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh Earning Per Share terhadap Harga
Saham PT. Fastfood Indonesia, Tbk.
4.3
Pembahasan
Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham menunjukkan
besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang
saham perusahaan atau jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap
lembar saham. Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang
paling mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek Earning
Per Share perusahaan di masa mendatang.
Alat ukur yang paling sering digunakan adalah Earning Per Share
(EPS). Angka yang ditunjukkan dari EPS inilah yang sering dipublikasikan
74
tabel
Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh Earning per share
terhadap Harga Saham PT. Fastfood Indonesia, Tbk.
Berdasarkan data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution)
pada tabel 4.5, yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh
Earning per share terhadap Harga Saham PT. Fastfood Indonesia, Tbk,
maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan = -2414.667 +
75
hitung
variabel X
lebih besar dari nilai ttabel yaitu 3,790 > 2,776. Dengan demikian Ho ditolak dan
HA diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan Earning Per
Share terhadap Harga Saham
76
Saham PT. Fastfood Indonesia, Tbk sebesar 82,7%. Hasil ini menunjukkan
pengaruh antara Earning Per Share terhadap Harga Saham. Dan sisanya
17,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini. Faktor lain yang dapat mempengaruhi Return Saham tersebut
bisa dipengaruhi oleh Dividend Per Share, Return On Investment, Return On
Equity serta rasio-rasio keuntungan lainnya, dapat pula dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti perubahan nilai mata uang (kurs valuta asing), inflasi,
gejolak sosial politik, perubahan tingkat suku bunga, besarnya investasi, dan
berbagai issue baik dari dalam dan luar negeri.