Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari.
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak
berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber
alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri
(misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan
memasak air hingga 100 C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan.
Manfaat
Kedua sistem saringan pasir lambat tersebut mengunakan sistem penyaringan dari
atas ke bawah (down Flow).
Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan. Biasanya saringan pasir lambat hanya terdiri dari
sebuah bak yang terbuat dari beton, ferosemen, bata semen atau bak fiber glass untuk
menampung air dan media penyaring pasir. Bak ini dilengkapi dengan sistem saluran
bawah, inlet, outlet dan peralatan kontrol.
Keterangan :
A. Kran untuk inlet air baku dan pengaturan laju penyaringan
B. Kran untuk penggelontoran air supernatant
C. Indikator laju air
D. Weir inlet
E. Kran untuk pencucian balik unggun pasir dengan air bersih
F. Kran untuk pengeluaran/pengurasan air olahan yang masih kotor
G. Kran distribusi
H. Kran penguras bak air bersih
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada sistem saringan pasir lambat antara lain yakni :
Bagian Inlet
Struktur inlet dibuat sedemikian rupa sehingga air masuk ke dalam saringan
tidak merusak atau mengaduk permukaan media pasir bagian atas. Struktur inlet ini
biasanya berbentuk segi empat dan dapat berfungsi juga untuk mengeringkan air yang
berada di atas media penyaring (pasir).
Lapisan Air di Atas media Penyaring (supernatant)
Tinggi lapisan air yang berada di atas media penyaring (supernatant) dibuat
sedemikian rupa agar dapat menghasilkan tekanan (head) sehingga dapat mendorong
air mengalir melalui unggun pasir. Di samping itu juga berfungsi agar dapat
memberikan waktu tinggal air yang akan diolah di dalam unggun pasir sesuai dengan
kriteria disain.
Keterangan :
A. Kran untuk inlet air baku
B. Kran untuk penggelontoran air supernatant
C. Kran untuk pencucian balik unggun pasir dengan air bersih
D. Kran untuk pengeluaran/pengurasan air olahan yang masih kotor
E. Kran pengatur laju penyaringan
F. Indikator laju alir
G. Weir inlet kran distribusi
H. Kran distribusi
I. Kran penguras bak air bersih
Sangat cocok
sederhana.
untuk
daerah
pedesaan
dan
organik,
proses
karena
proses
pengolahan
sangat
lapisan pasir berfungsi sebagai air pencuci. Dengan demikian pencucian pasir
dapat dilakukan tanpa pengerukan media pasirnya.
HASIL PENGOLAHAN
Berdasarkan hasil uji coba alat pengolah air saringan pasir lambat Up Flow
yang telah dibangun di Pesantren La Tansa, Lebak, Jawa Barat, dengan kapasitas
operasi 120 M3/Hari, didapatkan hasil analisa kualias air sebelum dan sesudah
pengolahan seperti pada Tabel (1).
Dari hasil analisa tersebut dapat dilihat bahwa dengan teknologi saringan pasir
lambat tersebut dapat menurunkan zat besi dari 1,16 mg/lt menjadi 0,36 mg/lt.
Konsentrasi ammonium juga turun dari 0,4 mg/lt menjadi tak terdeteksi.
Dari hasil analisa air tersebut secara umum dapat diketahui bahwa hasil air
olahan dengan saringan pasir lambat dengan arah aliran dari bawah ke atas tersebut
sudah memenuhi syarat sebagai air bersih, dan jika direbus sudah dapat digunakan
sebagai air minum sesuai dengan standar kesehatan.
Gambar: 1
sebuah pendingin CAV
Pengaturan untuk mendapatkan kondisi yang sesuai
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pengaturan dengan pemanas ulang (reheat control).
Pengaturan dengan cara ini adalah dengan menjaga
temperature bola kering udara ruangan dengan
menggganti setiap pengurangan beban sensible
dengan beban artificial. Bila beban laten internal dan
beban laten udara luar berkurang, pengaturan dengan
cara ini akan membuat kelembaban relative ruang
ingin dijaga konstan, diperlukan humidier. Gambar 2
memperlihatkan skema pengaturan.
Gambar: 2 pengaturan
dengan Pemanas Ulang
Jenis yang mendasari adalah sistim pengkondisian udara sentral. Untuk menjamin
pengaturan pengkondisian udara ruangan yang di teliti, maka sesuai dengan kemajuan teknik
pengkondisian udara yang telah dicapai sampai pada saat ini, dapat dikembangkan beberapa
sistim. Hal tersebut terutama menyangkut perkembangan elemen pendinginnya.
Jenis jenis sistim penghantar udara adalah sebagai berikut :
1. Sistim Udara Penuh
2. Sistim Saluran Tunggal
PENCAHAYAAN
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan
lingkungan yang
aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia.
Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang
dikerjakannya secara jelas dan cepat. Menurut sumbernya, pencahayaan dapat
dibagi menjadi;
A. Pencahayaan alami
Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan
penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber
alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu:
Variasi intensitas cahaya matahari
Distribusi dari terangnya cahaya
Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
B. Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya
selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit
dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi
pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang
dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta
terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat
2. Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman
3. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja
4. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak
berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
5. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.
6. Disamping hal-hal tesebut di atas, dalam perencanaan penggunaan pencahayaan untuk
suatu lingkungan kerja maka perlu pula diperhatikan hal-hal berikut ini:
Seberapa jauh pencahayaan buatan akan digunakan, baik untuk menunjang dan
melengkapi pencahayaan alami.
Tingkat pencahayaan yang diinginkan, baik untuk pencahayaan tempat kerja yang
memerlukan tugas visual tertentu atau hanya untuk pencahayaan umum
Distribusi dan variasi iluminasi yang diperlukan dalam keseluruhan interior, apakah
menyebar atau tefokus pada satu arah
Arah cahaya, apakah ada maksud untuk menonjolkan bentuk dan kepribadian ruangan
yang diterangi atau tidak
Warna yang akan dipergunakan dalam ruangan serta efek warna dari cahaya
Derajat kesilauan obyek ataupun lingkungan yang ingin diterangi, apakah tinggi atau
rendah.
Sistem Penerangan
Ada 5 jenis sistem penerangan yang dapat digunakan oleh organisasi, antara lain:
1. Direct,dengan mengarahkan cahaya 90-100% secara langsung ke area kerja, sistem ini
akan mengakibatkan munculnya silau dan bayangan karena hanya sedikit cahaya yang
tersebar. Kecuali cahaya berada dekat satu sama lain, area kerja tidak akan mendapat
cahaya yang sama.
2. Semi direct, dengan pencahayaan semi direct 60-90%, cahaya diarahkan ke bawah dan
sisanya diarakhakn ke atas lalu dilpantulkan kembali ke bawah. Sistem ini menghilangkan
beberapa bayangan yang merupakan kelemahan sistem direct.
3. Indirect, sistem ini direkomendasikan untuk kebanyakan ruang kantor, karena cahaya yang
desebarkan mengurangi bayangan dan silau yang ditimbulknan dari penerangan yang
digunakan. Dengan sistem ini 90-100% cahaya pertama diarahkan ke aatas dan kemudian
menyebar dan memantul ke area kerja.
4. Semi indirect, sistem ini akan mengarahkan 60-90% cahaya ke atas dan kemudian
dilantulkan ke bawah dan sisanya juga diarakan ke area kerja. Meskipun sistem ini
menghasilkan jumlah cahaya yang lebih dengan tingkat watt yang sama
denganindeirect, bayangan dan silau masih menajdi kendala bagi sistem semi indirect.
5. General Diffuse. Sistem ini mengarahkan 40-60% cahaya ke arah area kerja, dan sisanya
diarahkan ke bawah. Meskipun sistem ini menghasilakan lebih banyak cahaya yang lebih
dengan tingkat watt dengan semi indirect, bayangan dan silau jubga lebanyak dari
sistem semiindirect.
energi matahari langsung diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan sel
fotovoltaik atau sel surya. DI sini kita hanya akan membahas pembangit listrik tenaga
surya berbasis fotovoltaik.
Gambar 3 memperlihatkan skema pembangkit listrik tenaga surya skala kecil yang
dipakai untuk skala rumahtangga. Tegangan DC yang dihasilkan sel surya diubah
menjadi tegangan AC dengan menggunakan inverter. Inverter diparalel dengan
tegangan jala-jala (misal PLN). Sebagian energi listrik yang dihasilkan sel surya akan
dikonsumsi sendiri. Jika berlebih, energi listrik yang dihasilkan bisa dijual ke jaringan
PLN. Pembangkit listrik semacam ini tidak memerlukan batere sebagai penyimpan
energi.
lebih pintar agar bisa menciptakan transparansi yang lebih besar dan
memastikan model-model penentuan harga yang lebih fleksibel dan distribusi
listrik yang lebih baik.
Sekarang juga sedang dibicarakan bahwa unit-unit penyimpanan listrik yang
menyediakan kelebihan listrik ketika angin bertiup dan matahari bersinar, dan
kemudian mengembalikannya ke jaringannya ketika angin sedang tenang dan
langit sedang mendung. Sebagai tambahannya, kendaraan-kendaraan listrik
mungkin digunakan di masa depan sebagai suatu permintaan energi yang
sangat besar dengan menggunakan baterai-baterai yang tidak terhingga
jumlahnya. Meskipun demikian, baterai-baterai di dalam dua juta kendaraan
listrik akan mempunyai suatu kandungan energi kira-kira 40 gigawatt hours
listrik, yang menggabungkan kapasitas dari seluruh unit-unit penyimpanan di
Jerman.
Konsumsi mengikuti produksi
Sekarang sebuah solusi potensial yang baru atas permasalahan energi yang
terjadi melalui sebuah penerapan dari perkenalan secara sederhana akan suatu
perangkat lunak yang canggih. Dikenal sebagai perpindahan muatan,
gagasannya adalah untuk mengatur para pengguna, atau muatan, listrik, di
gedung-gedung yang terutama memperbolehkan penggunaannya hanya ketika
kincir-kincir angin dan modul-modul listrik bertenaga surya menghasilkan
kelebihan energi, misalnya ketika listrik sedang murah.
Sebaliknya, sebanyak mungkin tenaga peralatan listrik diturunkan di malam hari
atau ketika angin sedang lemah. Jumlah tenaga itu mengalami suatu paradigma
perubahan, karena hari-hari pengoperasian pembangkit listrik bertenaga gas
dan batu bara ini diarahkan pada perilaku konsumsi energi di rumah-rumah
tangga, pabrik-pabrik, dan kantor-kantor. Akan tetapi, di masa depan, situasi
tersebut akan secara tepat berubah. Bangunan-bangunan mungkin akan
mengalihkan permintaan energinya sejalan dengan pasokan-pasokan energi
yang terakhir. Konsumsi akan mengikuti produksi.
Peneliti SIEMENS sedang mengembangkan pengelolaan gedung yang konsumsi listrik, memungkinkan
energi untuk diberdayakan tanpa mengorbankan kenyamanan.(Foto: Picture of the Future/SIEMENS)
Para spesialis yang bekerja di Siemens Building Technologies (SBT) dan para
peneliti di Universitas Teknik Munich (TUM) telah menemukan bahwa suatu
kisaran tentang perlengkapan untuk semua jenis bangunan yang bisa
dihidupkan dan dimatikan di dalam suatu peralatan yang relatif sederhana. Tim
SBT-TUM tersebut menghabiskan beberapa bulan untuk mengumpulkan data
dari pusat manajemen gedung tentang semua hal dari sistem ventilasi dan
aktivitas pompa air hingga temperatur di kantor-kantor dan ruang-ruang
konferensi.
PENGATURAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK
Pengaturan pemakaian energy listrik pada dasarnya adalah suatu kegiatan
masyarakat pelanggan listrik untuk mengubah perilaku agar menggunakan
tenaga listrik secara efisien, baik besaran maupun waktunya, sehingga dapat
memberikan manfaat bagi pelanggan itu sendiri, perusahaan listrik, maupun
masyarakat pengguna tenaga listrik pada umumnya.
a. Manfaat Pengaturan pemakaian energy listrik bagi perusahaan listrik
adalah :