Anda di halaman 1dari 25

SUMBER DATA RESUME TUGAS PENGANTAR.

MEKANIKAL & ELEKTRIKAL


ASPEK KEMUDAHAN/KELANCARAN

NAMA : Ari Wibowo


NIM

: 1211420001

JURUSAN TEKNIK SIPIL

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


TANGGERANG
2015

Green Transport

Upaya Mewujudkan Transportasi yang Ramah Lingkungan Dalam Gedung


Oleh: Doni J. Widiantono
Pagi itu panas kota Jakarta begitu terik. Langit biru tanpa awan seperti membiarkan
radiasi sinar matahari yangpanas langsung menembus ke dalam ruang kendaraan
yang kami tumpangi. AC kendaraan yang sudah disetelhingga paling dingin tetap
tidak dapat melawan panasnya udara luar. Lalulintas yang bergerak merayap
sepertirangkaian gerbong yang sedang langsir semakin membuat para penumpang
kendaraan yang pagi itu berangkatkerja merasa tersiksa.
Namun keadaan semacam itu tak berlangsung lama. Menjelang tengah hari, cuaca
tiba-tiba berubah muram,langit gelap seolah menyekap Jakarta. Tak lama kemudian
mulai terdengar petir sambar-menyambar di atasgedung-gedung bertingkat yang
menjulang menggapai langit. Dan tak lama setelah itu hujan mulai turunbagaikan
air bah yang disiramkan dari langit. Angin kencang yang mengiringi hujan yang
terjadi seakan-akanhendak menggoyang gedung-gedung tinggi dan mencerabut
pohon-pohon dari akarnya.
Isu mengenai dampak lingkungan akibat transportasi merupakan isu yang telah
muncul sejakditemukannyakendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar
fosil. Data lingkungan yang ada menunjukkan bahwasektor transportasi umumnya
berkontribusi sekitar 23% dari emisi gas CO (carbon monoxide/green house gas)dan
tumbuh lebih cepat dari penggunaan energi di sektor lainnya.
Perkembangan jumlah kendaraan bermotor di perkotaan yang sangat pesat di era
90-an diduga terkait dengan kecenderungan terjadinya urban sprawl yang tidak
diikuti dengan penyediaan sistem angkutan umum yangmemadai sehingga
menyebabkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi. Berbagai
studi yang ada menuding bahwa transportasi yang tidak terkendali telah
mengakibatkan penurunan kualitas kehidupan perkotaan seperti menurunnya
tingkat kesehatan masyarakat, buruknya kualitas udara perkotaan, meningkatnya
korban kecelakaan lalulintas, meningkatnya tekanan kejiwaan akibat kemacetan
dan berkurangnya aktivitas fisik seseorang karena lebih banyak di kendaraan.
Sistem transportasi perkotaan yang disandarkan pada penggunaan kendaraan
pribadi telah terbukti mengkonsumsi energi yang berlebihan, mengganggu kondisi
kesehatan masyarakat, dan tingkat pelayananyang terus menurun walaupun
dengan investasi yang terus bertambah. Kerugian akibat kemacetan lalulintas
diperkotaan dilaporkan mencapai $ 1.000 per kapita/tahun di kota-kota besar di
Amerika. Perhitungan yangdilakukan untuk kota Jakarta menunjukkan kerugian
ekonomi yang ditimbulkan akibat kemacetan mencapai Rp.
1,25 juta per kapita per tahun. Ironisnya sebagian besar dampak negatif tersebut
harus dipikul oleh pihak yang justru umumnya tidak memiliki akses terhadap
penggunaan kendaraan pribadi.

Berbagai dampak lingkungan yang muncul akibat aktivitas transportasi tersebut


telah mendorong munculnya
gerakan untuk mengembangkan suatu sistem transportasi yang lebih ramah
lingkungan yang dikenal sebagai transportasi berkelanjutan (sustainable transport).
Pengertian
Transportasi berkelanjutan adalah sebuah konsep yang dikembangkan sebagai
suatu antithesis terhadapkegagalan kebijakan, praktek dan kinerja sistem
transportasi yang dikembangkan selama kurang lebih 50 tahunterakhir.
Istilah transportasi berkelanjutan sendiri berkembang sejalan dengan munculnya
terminologi pembangunanberkelanjutan pada tahun 1987 (World Commission on
Environment and Development, United Nation). Secarakhusus transportasi
berkelanjutan diartikan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas
transportasigenerasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang
dalam memenuhi kebutuhan mobilitasnya.OECD (1994) juga mengeluarkan definisi
yang sedikit berbeda yaitu:
Transportasi berkelanjutan merupakan suatu transportasi yang tidak menimbulkan
dampak yang membahayakan kesehatan masyarakat atau ekosistem dan dapat
memenuhi kebutuhan mobilitas yang ada secara konsisten dengan memperhatikan:
(a) penggunaan sumberdaya terbarukan padatingkat yang lebih rendah dari tingkat
regenerasinya; dan (b) penggunaan sumber daya tidak terbarukan pada tingkat
yang lebih rendah dari tingkat pengembangan sumberdaya alternatif yang
terbarukan.
Dengan demikian, secara umum konsep transportasi berkelanjutan merupakan
gerakan yang mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam upaya
memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat. Dalam konteks perencanaan kota,
konsep ini diterjemahkan sebagai upaya peningkatan fasilitas bagi komunitas
bersepeda, pejalan kaki, fasilitas komunikasi, maupun penyediaan transportasi
umum massal yang murah dan ramah lingkungan seperti KA listrik maupun
angkutan umum lainnya yang dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,
khususnya di kawasan CBD.
Di samping itu, konsep transportasi berkelanjutan juga mendorong upaya
pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk mengurangi kebutuhan
pergerakan orang dan barang melalui penerapan konsep teleconference, teleworking, tele-shopping, tele-commuting, maupun pengembangan kawasan terpadu
di perkotaan yang dapat mengurangi kebutuhan mobilitas penduduk antar kawasan
seperti Transit Oriented Development (TOD).
Dampak Lingkungan Akibat Transportasi
Faktor-faktor lingkungan yang timbul akibat aktivitas transportasi umumnya terkait
dengan:

Kebisingan,
Polusi Udara,
Tundaan pejalan kaki,
Kecelakaan lalulintas,
Stress bagi pengemudi,
Kesehatan masyarakat.
Di antara faktor-faktor tersebut yang dirasakan paling mengganggu adalah
kebisingan dan polusi udara.
Kebisingan adalah suara yang tidak diinginkan karena memiliki intensitas atau
volume yang melampaui level yang dapat diterima. Umumnya suara yang makin
keras makin tidak diinginkan. Suara mulai tidak nyaman pada tingkat 65 dB dan
mulai mengganggu ketika mencapai 85 dB dan pada tingkat 95 dB sudah sangat
mengganggu dan dapat merusak pendengaran.
Suara kendaraan di jalan lokal umumnya sekitar 60dB, sedangkan suara kendaraan
di jalan arteri dan bebas hambatan mencapai sekitar 75dB yang diukur pada jarak
kurang dari 10 meter. Suara kereta api yang melintas dapat mencapai 95dB.
Sedangkan suara pesawat terbang yang lepas landas pada jarak 60 meter dapat
mencapai 120 dB.
Tabel 1. Berbagai Tingkatan Kebisingan
Sumber Kebisingan Tingkat Kebisingan
(dB)

Truk berat
menerus

Keterangan

membahayakan

Mesin roket (dekat) 180

pendengaran

Jet lepas landas (dekat) 150

Kantor dg mesin 80 Mengganggu

Operasi di deck pesawat 140 Batas


rasa sakit

Kereta barang (15m) 75

Jet lepas landas (60m) 120


Klakson mobil (1m) 115
Konstruksi bangunan (3m) 110

(15m)

90

Lalulintas jalan raya


Percakapan telepon sulit

Jika

terus-

(15m)

70

Berbicara (1m) 65 Kantor 60 Lalulintas


ringan (15m) 55 Tenang

Suara teriakan (15cm) 100

Kamar tidur 40
Sangat tenang

Perpustakaan

30

Kereta Api 95 Sangat

Studio 20 Suara daun 10 Nyaris tidak

mengganggu

Terdengar Batas pendengaran

Sumber:
(1973)

diadaptasi

dari

Hodges

Polusi udara adalah berbagai jenis senyawa gas dan partikel yang keberadaannya
dalam proporsi tertentu dapat membahayakan manusia. Udara normal mengandung
Nitrogen (78%), oksigen (21%), Argon (0,93%), dan CO2 (0,032%). Selain itu udara
juga mengandung beberapa senyawa lain seperti Neon, Helium, Methane, Krypton,
Hydrogen, N2O, CO, O3, SO2, NO2 dalam jumlah terbatas.Gas buang sisa
pembakaran kendaraan bermotor umumnya menghasilkan beberapa senyawa gas
dan
partikulat yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Senyawa gas akibat
polusi dapat dikelompokkan ke
dalam: senyawa sulfur, senyawa nitrogen, senyawa karbon, oksida karbon, dan
senyawa hidrogen. Senyawa
berbentuk gas yang muncul dari gas buang kendaraan bermotor dapat berupa
carbon monoxide (CO), nitrogen
oxide (Nox), hydro-carbon (HC); partikulat dan timbal.
Dampak polusi udara terhadap manusia dapat berupa gangguan kesehatan dalam
jangka panjang yang dapat
mengakibatkan penurunan daya refleks dan kemampuan visual; atau jangka
pendek seperti gangguan
pernafasan dan sakit kepala. Polusi udara umumnya memberikan dampak terhadap
sistem pernafasan manusia
seperti kesulitan bernafas, batuk, asma, kerusakan fungsi paru, penyakit pernafasan
kronis dan iritasi
penglihatan. Tingkat keseriusan gangguan tersebut tergantung dari tingkat
pemaparan dan konsentrasi polutan
yang merupakan fungsi dari volume dan komposisi lalulintas, kepadatan serta
kondisi cuaca.
Tabel 2. Dampak Kesehatan Akibat Polusi UdaraPolutan Efek terhadap kesehatan
CO Penurunan kemampuan sistem sirkulatori pernafasan dalam mengangkut
oksigen.
Kerusakan daya kemampuan dalam melakukan aktivitas yang membutuhkan
konsentrasi.
Memperburuk penyakit kardiovaskular. NO2 Meningkatnya kerentanan
terhadap penyakit pernafasan O3 Penurunan fungsi paru-paru Timbal
Kerusakan saraf daya pikir dan sensor motorik
Perubahan hemesynthesis dan heamotogisSO2Partikulat

Peningkatan keberadaan penyakit pernafasan kronis.


Peningkatan risiko penyakit pernafasan akut.
Perwujudan Transportasi Ramah Lingkungan
Upaya mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan pada dasarnya dapat
dilakukan dengan upaya
mencegah terjadinya perjalanan yang tidak perlu (unnecessary mobility) atau
dengan penggunaan teknologi
angkutan yang dapat mengurangi dampak lingkungan akibat kendaraan bermotor.
Bentuk-bentuk yang terkait dengan upaya pencegahan atau pengurangan jumlah
perjalanan yang tidak perlu
dapat berupa pengembangan kawasan terpadu yang masuk kategori compact city
seperti kawasan super-block,
kawasan mix-used zone, maupun
pengurangan jumlah perjalanan

transit-oriented

development.

Selain

itu,

dapat dilakukan dengan melakukan manajemen kebutuhan transport (TDMTransport Demand Management).
Transit Oriented Development (TOD). Transit Oriented Development adalah upaya
revitalisasi kawasan lama
atau kawasan terpadu baru yang berlokasi pada jalur-jalur transportasi utama
seperti jalur KA, busway dll
dengan mengembangkan kawasan berfungsi campuran (mixed-use) antara fungsi
hunian, komersial dan
perkantoran. Dengan akses yang mudah terhadap aktivitas hunian, komersial dan
perkantoran serta jaringan
transportasi umum yang terpadu dengan fasilitas pedestrian dan jalur sepeda,
konsep kawasan TOD diharapkan
dapat mengurangi kebutuhan pergerakan
mengurangi penggunaan kendaraan

transportasi

antar

kawasan

dan

bermotor pribadi.
Sebuah kawasan TOD umumnya memiliki pusat kawasan berupa stasiun kereta,
metro, trem atau stasiun bus
yang dikelilingi oleh blok-blok hunian, perkantoran atau komersial berkepadatan
tinggi yang makin berkurang

kepadatannya ke arah luar. Kawasan TOD umumnya memiliki radius 400-800m dari
pusat terminal, yaitu dalam
jarak yang masih dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Selain sifatnya yang mixed used, kawasan TDM umumnya dicirikan oleh fasilitas
pejalan kaki yang sangat
nyaman, penyeberangan, jalan yang tidak terlalu lebar, gradasi kepadatan
bangunan ke arah luar. Kawasan ini
juga umumnya membatasi jumlah lahan parkir untuk kendaraan pribadi.
Transport Demand Management (TDM) dilakukan melalui penerapan kebijakan dan
strategi transportasi untuk
mengurangi penggunaan kendaraan
transportasi yang ada ke dalam moda

pribadi

dan

mendistribusikan

beban

transport, lokasi dan waktu berbeda. Upaya ini dianggap merupakan penanganan
transportasi yang relatif
murah untuk meningkatkan tingkat pelayanan jaringan transportasi. Dengan
demikian penerapan TDM juga
diharapkan dapat menghasilkan kondisi lingkungan yang lebih baik, meningkatkan
kesehatan publik, yang pada
akhirnya dapat mendorong kesejahteraan masyarakat dan tingkat kelayakan huni
suatu kota.
Beberapa bentuk penerapan TDM yang mungkin dilakukan adalah:
Mendorong peningkatan okupansi kendaraan melalui kebijakan ride-sharing,
three-in-one, car-pooling dan lain-lain.
Menyediakan sarana angkutan umum yang cepat, murah dan nyaman yang
dapat menjangkau seluruh bagian kota.
Menyediakan fasilitas untuk mendorong penggunaan sarana angkutan tak
bermotor seperti jalur sepeda, jalur pejalan kaki yang dapat mengurangi
ketergantungan kepada kendaraan bermotor.
Menerapkan jam kerja yang lebih fleksibel atau penggeseran waktu kerja
(staggering work hours) dan
pemisahan waktu kerja dan sekolah untuk mengurangi beban lalulintas pada jam
puncak.
Membatasi penggunaan kendaraan pribadi melalui penerapan pembatasan plat
nomor kendaraan yang dapat dioperasikan pada kawasan atau waktu tertentu.

Menerapkan congestion pricing, pengenaan tarif parkir yang tinggi pada


kawasan-kawasan CBD untuk
memberikan disinsentif bagi pengguna kendaraan pribadi. Sarana Transportasi
Ramah Lingkungan. Sarana transportasi yang dikembangkan untuk mengurangi
dampak lingkungan akibat transportasi seperti kebisingan dan polusi udara
umumnya mengarah ke penggunaan kendaraan tidak bermotor maupun
penggunaan bahan bakar terbarukan seperti sinar matahari, listrik dll.
Bentuk-bentuk moda angkutan yang ramah lingkungan antara lain: Pedestrian.
Penyediaan sarana dan jalur pejalan kaki yang aman dan nyaman dapat
mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan pribadi.
Jarak optimum yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki umumnya adalah sekitar
400-500 meter.

Sepeda.
Sekarang
dikembangkan
kelompok-kelompok
masyarakat
yangmengusung ide penggunaan sepeda sebagai alternatif alat transportasi yang
ramah lingkungan seperti gerakan Bike-to-Work (B2W). Sepeda dapat digunakan
dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam dan daya jelajahsekitar 1-5 kilometer.
Sepeda Listrik. Alternatif lain dari sepeda manual adalah sepeda yang digerakkan
dengan tenaga listrik baterai yang dapat diisi ulang. Disamping lebih hemat biaya,
sepeda ini juga tidak menimbulkan kebisingan dalam penggunaannya dibandingkan
sepeda motor. Kecepatan berkendaraan maksimum jenis sepeda ini adalah sekitar
40-60 km/jam dengan daya jelajah hingga 60 km.
Kendaraan Hybrid. Adalah kendaraan yang dikembangkan dari bahan yang ultraringan tapi sangat kuat seperti komposit. Sumber tenaga kendaraan jenis ini
umumnya merupakan campuran antara bahan bakar minyak dan listrik yang
dibangkitkan dari putaran mesin kendaraan
melalui teknologi rechargeable energy storage system (RESS).Kendaraan jenis ini
diklaim sebagai memiliki tingkat polusi dan penggunaan bahan bakar yang rendah.
Kendaraan berbahan bakar alternatif. Beberapa teknologi bahan bakar alternatif
seperti biodiesel, ethanol, hydrogen atau kendaraan dengan teknologi yang dapat
menggunakan 2 jenis bahan bakar secara
bergantian (flexible fuel vehicle).
Kendaraan hypercar. Kendaraan jenis ini memiliki fitur konstruksi yang sangat
ringan, desain yang aerodinamis, penggerak berbahan bakar hybrid dan beban
aksesoris yang minimal.
Penutup
Dampak lingkungan akibat aktivitas transportasi baik yang secara langsung
maupun tidak secara langsung dirasakan oleh masyarakat telah mencapai tingkat
yang mengkuatirkan apabila tidak dilakukan upayaupaya penanganan. Transportasi

ramah lingkungan atau green transport merupakan suatu gerakan yang mendorong
pengurangan kebutuhan perjalanan danketergantungan masyarakat terhadap
penggunaan kendaraan bermotor pribadi. Hal tersebut diupayakan antara lain
melalui pengembangan kawasan-kawasan terpadu yang berlokasi di sekitar jalur
angkutan umummasal sehingga dapat mengurangi kebutuhan perjalanan antar
kawasan, serta penerapan prinsipprinsip TDM untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan prasarana jalan. Selain itu pengembangan teknologiteknologi alternatif
pengganti bahan bakar yang tidak terbarukan terus diupayakan untuk mengurangi
dampak polusi udara dan kebisingan yang ditimbulkan. Dengan
demikian diharapkan transportasi yang bertujuan untuk memindahkan orang dan
barang dari satu tempat ke
tempat lain dengan cepat, aman, dan nyaman dapat terpenuhi tanpa memberikan
dampak yang berarti terhadap lingkungan.

https://f4iqun.wordpress.com/2007/08/01/perencanaan-instalasi-gedungbertingkat/

Elevator & Eskalator Pada Perencanaan Instalasi Gedung Bertingkat


Posted on Rabu, 1 Agustus 2007 by faiq

Jika kita mendirikan bangunan, bukan hanya keindahan tampak bangunan dan keserasian bangunan terhadap
lingkungan yang harus kita perhatikan.
Namun juga keamanan bangunan tersebut terhadap segala bencana yang dapat diakibatkan oleh kurang
diperhatikannya perencanaan instalasi yang terdapat didalam bangunan tersebut.
Selain itu juga harus diusahakan kemudahan bagi penyelamatan penghuni bila terjadi bencana.
Setiap rencana instalasi dari bangunan yang akan dilaksanakan harus diteliti dahulu oleh seksi Instalasi dan
Perlengkapan Bangunan/TPIB (Team Penasehat Instalasi dan Perlengkapan Bangunan).
Beberapa macam Instalasi yang harus diperhatikan :
1.

Instalasi Pemadam Kebakaran


Sistem yang bisa digunakan antara lain :
* Sistem Hydrant
* Sistem Sprinkler
* Sistem Fire Alarm

2.

Instalasi Elevator & Eskalator


Didalam perencanaan instalasi Elevator dan Eskalator, yang harus diperhatikan:
* Pola lalu lintas orang dan barang disekitar dan didalam gedung harus diperhatikan
* Elevator penumpang, barang dan kebakaran harus terpisah
* Cara penanggulangan bila terjadi keadaan darurat.

3.

Instalasi Air Buangan


Didalam perencanaan instalasi air buangan, yang harus diperhatikan antara lain :
* Sistem jaringan air kotor dan air hujan diluar bangunan

* Sistem pengelolaan air kotor


* Pengolahan air kotor tidak boleh mengganggu lingkungan sekitarnya.
4.

Instalasi Listrik
Didalam perencanaan instalasi listrik yang harus diperhatikan adalah :
* Sakelar khusus ukuran (rating) pengaman jenis pengaman dan penampang kabel
* Penempatan generator genset
* Sumber tenaga yang digunakan PLN, atau pembangkit tenaga listrik sendiri.

5.

Instalasi Plumbing
Didalam perencanaan instalasi plimbing yang harus diperhatikan adalah :
* Sistem pemipaan air bersih
* Sistem pemipaan air limbah
* Sistem pemipaan air hujan
* Sistem pemipaan air limbah.

6.

Instalasi Air Codition dan Refrigeration


* Apabila harus terjadi kebakaran, AHU pada lokasi kebakaran harus mati secara otomatis berbarengan
dengan fire alarm bekerja
* Faktor keamanan yang dipakai.

===OOO===
Dari sekian banyak instalasi gedung bertingkat yang harus diperhatikan, berikut ini akan sedikit diulas tentang
instalasi alat transportasi vertikal pada gedung bertingkat.
*****
ALAT TRANSPORTASI VERTIKAL
Suatu bangunan yang besar & tinggi, memerlukan sarana angkut/transportasi yang nyaman untuk aktifitas
perpindahan orang dan barang secara VERTIKAL. Sarana angkut vertikal yang bekerja secara mekanik elektrik
adalah :

Elevator (Lift).

Eskalator

Travelator / Moving walk

Mulai dari jaman kuno sampai jaman pertengahan dan memasuki abad ke-13, tenaga manusia dan binatang
merupakan tenaga penggerak.
Pada tahun 1850 telah diperkenalkan elevator uap dan hidrolik. Tahun 1852 terjadi babak baru dalam sejarah
elevator yaitu penemuan elevator yang aman pertama di Dunia oleh Elisha Graves Otis.

RIWAYAT ELEVATOR/LIFT
Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857. Setelah meninggalnya Otis pada
tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk
Otis Brothers & Co., pada tahun 1867.
Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis telah dipergunakan di gedung-gedung perkantoran, hotel, dan
department store di seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah elevator penumpang hidrolik Otis yang
pertama.Berikutnya adalah era Pencakar Langit.

Pada tahun 1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared pertama yang sangat sukses.
Pada tahun 1903, Otis memperkenalkan desain yang akan menjadi tulang punggung industri elevator,yaitu :
elevator listrik gearless traction yang dirancang dan terbukti mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal ini
membawa pada berkembangnya jaman struktur-struktur tinggi, termasuk yang paling menonjol adalah Empire State
building dan World Trade Center di New York, John Hancock Center di Chicago dan CN Tower di Toronto.
Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi yang dibuat oleh Otis dalam bidang pengendalian otomatis adalah
Sistem Pengendalian Sinyal, Peak Period Control, Sistem Autotronik Otis dan Multiple Zoning. Otis adalah yang
terdepan di dunia dalam pengembangan teknologi komputer dan perusahaan tersebut telah membuat revolusi dalam
pengendalian elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis dalam hal waktu reaksi elevator dan mutu
berkendara dalam elevator

CARA KERJA ELEVATOR/LIFT


Pada sistem geared atau gearless (yang masing-masing digunakan pada instalasi gedung dengan ketinggian
menengah dan tinggi), kereta elevator tergantung di ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli
katrol, dan sebuah bobot pengimbang (counterweight). Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang
memadai antara puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerak serta
menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan counterweight bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka
tidak berayun-ayun.

Mesin Lift Gearless


Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk
memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire
untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan
kereta sehingga disebut sebagai kabel bergerak (traveling cable).

Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya


Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave dihubungkan dengan poros motor
melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave
rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros
motor.

Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless


Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan kecepatan kereta menengah),
kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder.
Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun
saat oli kembali ke tangki oli.
Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau roped (piston terikat ke kereta
melalui rope). Pada kedua cara tersebut, pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik)
untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu melakukan pekerjaan
(energi potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi potensial
digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh
katup hidrolik.
*****
RIWAYAT ESKALATOR
Pada tahun 1899, Charles D. Seeberger bergabung dengan Perusahaan Otis Elevator Co., yang mana dari dia
timbullah nama eskalator (yang diciptakan dengan menggabungkan kata scala, yang dalam bahasa Latin berarti
langkah-langkah (step), dengan elevator). Bergabungnya Seeberger dan Otis telah menghasilkan eskalator pertama
step type eskalator untuk umum, dan eskalator itu dipasang di Paris Exibition 1900 dan memenangkan hadiah
pertama. Mr. Seeberger pada akhirnya menjual hak patennya ke Otis pada tahun 1910.

Eskalator lurus dan melengkung


Dalam perkembangannya, perusahaan Mitsubishi Electric Corporation telah berhasil mengembangkan
eskalator spiral (kenyataannya lebih cenderung melengkung/curvedaripada melingkar/spiral) dan secara eksklusif
dijual sejak pertengahan tahun 1980. Eskalator ini dipasang di Osaka, Jepang pada tahun 1985.
CARA KERJA ESKALATOR
Pendaratan/Landing
Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan untuk jalan ke ruang mesin yang berada
di bawah floor plates.
Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga bergerak. Comb plate ini sedikit miring ke
bawah agar geriginya tepat berada di antara celah-celah anak tangga-anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate
berada dibawah permukaan cleat.
Landasan penopang/Truss
Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara pendaratan bawah dan atas.
Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga yang terbuat dari bagian-bagian bersisi dua yang
digabungkan bersama dengan menggunakan sambungan bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah
bagian ujungnya. Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton atau baja.

Struktur perletakan Eskalator pada lantai gedung


Lintasan
Sistem lintasan dibangun di dalam landasan penopang untuk mengantarkan rantai anak tangga, yang menarik anak
tangga melalui loop tidak berujung. Terdapat dua lintasan: satu untuk bagian muka anak tangga (yang disebut
lintasan roda anak tangga) dan satu untuk roda trailer anak tangga (disebut sebagai lintasan roda trailer). Perbedaan
posisi dari lintasan-lintasan ini menyebabkan anak tangga-anak tangga muncul dari bawah comb plate untuk
membentuk tangga dan menghilang kembali ke dalam landasan penopang.

Sistem pergerakan Eskalator

Anak tangga (individual steps) dari Eskalator


escalator-animation.swf
Animasi gerak eskalator
Lintasan pembalikan di pendaratan atas menggulung anak tangga-anak tangga mengelilingi bagian ujung dan
kemudian menggerakkannya kembali ke arah yang berbeda. Lintasan overhead berfungsi untuk memastikan bahwa
roda trailer tetap berada di tempatnya saat rantai anak tangga diputar kembali.
******
RIWAYAT MOVING WALK
Banyak sebutan pada alat yang satu ini, di antaranya adalah Moving Walkway,Moving Sidewalk, Moving
Pavement, Walkalator, Travelator, atau Moveator.
Moving Walkway adalah alat angkut perpindahan orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain pada satu lantai
atau pada lantai yang berbeda level dan bergerak sesuai dengan prinsip pergerakan pada eskalator. Dengan
demikian, konveyor ini adalah pengembangan ide dari eskalator dan bisa dipasang pada posisi
mendatar(horisontal) ataupun miring (inclined) dengan kemiringan 10 20 derajat.

Moving walkway (horisontal) di Bandara Internasional Port Columbus

Moving walkway (inclined) di Stasiun Metro Beadry, Montreal

Moving walk (horisontal) di Stasiun metro Bienvenue Paris berkecepatan 9 km/jam


Kegunaan dari alat transportasi ini adalah berfungsi untuk membawa barang-barang bawaan yang diletakkan di
dalam kereta dorong (trolley) naik atau turun dari lantai satu ke lantai lain. Biasanya terdapat di supermarket, mal,
stasiun kereta ekspress, dll.
Dan bila dipasang secara mendatar pada satu lantai, berfungsi untuk meringankan beban dari orang yang berjalan
dengan membawa barang dan menempuh jarak yang relatif jauh. Misalnya pada terminal di bandara internasional
yang luas, musium, kebun binatang, atau aquarium (water world).

Contoh gambar konveyor Moving Walkway


DAFTAR PUSTAKA / REFERENSI:

http://has05.skemaconnexions.com/bahasa/publish/elevators_escalators.shtml

http://www.machine.cc/manufacturer/894/ningbo-lilong-enterprise-group

http://www.nao.otis.com/aboutotis/elevatorsinfo/0,1361,CLI1,00.html

http://www.otis.com/products/listing/0,1357,CLI80_PRT262_RES1,00.html

http://science.howstuffworks.com/escalator.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Elevator

http://id.wikipedia.org/wiki/Eskalator

http://en.wikipedia.org/wiki/Escalatorhttp://en.wikipedia.org/wiki/Moving_sidewalk

Power Line Communication


Power Line Communication (PLC) atau komunikasi melalui kabel listrik, juga dikenal
sebagai Power Line Digital Subscriber Line (PDSL), mains communication, Power Line
Telecom (PLT), Power Line Networking (PLN), atau Broadband over Power Lines (BPL) adalah
sistem untuk membawa data pada konduktor yang juga digunakan untuk transmisi tenaga listrik.
Sehingga jaringan listrik selain berfungsi sebagai sumber listrik juga menjadi media penghantar
komunikasi.
Daya listrik ditransmisikan melalui jalur transmisi tegangan tinggi, yang didistribusikan melalui
tegangan menengah, dan digunakan di dalam gedung pada tegangan rendah. PLC dapat diterapkan
pada setiap tahap. Kebanyakan teknologi PLC membatasi diri untuk satu set kabel (misalnya, kabel
tempat), tetapi beberapa dapat silang antara dua tingkat (misalnya, baik jaringan distribusi dan kabel
tempat).Biasanya trafo mencegah menyebarkan sinyal yang memungkinkan beberapa teknologi
PLC dijembatani untuk membentuk jaringan yang sangat besar.

Cara Kerja PLC

Semua jalur komunikasi melalui kabel beroperasi dengan menyesuaikan sinyal carriertermodulasi
pada sistem kabel. Berbagai jenis komunikasi melalui kabel menggunakan pita frekuensi yang
berbeda, tergantung pada karakteristik sinyal transmisi kabel daya yang digunakan. Karena sistem
kabel listrik awalnya ditujukan untuk transmisi listrik AC, digunakan konvensional, sirkuit listrik kawat
hanya memiliki kemampuan terbatas untuk membawafrekuensi yang lebih tinggi.
Masalah propagasi adalah faktor pembatas untuk setiap jenis komunikasi melalui kabel. Sebuah
penemuan baru yang disebut E-Line yang memungkinkan sebuah konduktor listrik tunggal pada
saluran daya overhead untuk beroperasi sebagaiWaveguide untuk memberikan redaman propagasi
RF rendah melalui jalur energi gelombang mikro sambil memberikan informasi laju beberapa Gbps
merupakan pengecualian terhadap pembatasan ini.
Tingkat data melalui sistem komunikasi kabel listrik sangat bervariasi. Pengangkut frekuensirendah
(sekitar 100-200 kHz) di jalur transmisi tegangan tinggi dapat membawa satu atau duasirkuit suara
analog, atau sirkuit telemetri dan kontrol dengan tingkat data setara dengan beberapa ratus bit per
detik; bagaimanapun sirkuit ini mungkin bermil panjangnya. Kecepatan data yang lebih tinggi
umumnya menyiratkan rentang pendek, sebuah operasi jaringan area lokal di jutaan bit per instalasi
hanya dapat mencakup satu lantai gedung kantor, tapi menghilangkan pemasangan kabel jaringan
khusus.

Komunikasi Frekuensi Tinggi ( MHz)[


Komunikasi frekuensi tinggi dapat (kembali) menggunakan sebagian besar spektrum radio untuk
komunikasi, atau dapat menggunakan memilih jalur sedang, tergantung padateknologi.

Jaringan di Rumah (LAN)[


Komunikasi melalui kabel juga dapat digunakan di rumah untuk interkoneksi komputer rumah (dan
peripheral jaringan), serta semua perangkat hiburan rumah (termasuk TV, player Blu-ray, konsol
game dan Internet video kotak seperti Apple TV, Roku, KodakTeater, dll) yang memiliki
port Ethernet. Konsumen dapat membeli satu set adaptor powerline di toko elektronik yang
membuat sambungan kabel dengan menggunakan kabel listrik yang ada di rumah. Adaptor
powerline tinggal dicolokkan ke stopkontak dinding (atau ke kabel sambungan atau strip daya,
namun tidak ke setiap unit dengan surge suppression dan penyaringan, karena hal ini dapat
mengalahkan sinyal) dan kemudian terhubung melalui CAT5 ke router rumah itu. Kemudian, adaptor

kedua (atau ketiga, keempat, kelima) dapat terpasang di setiap outlet lain untuk memberikan
jaringan instant dan akses Internet ke Blu-ray player Ethernet-lengkap, game konsol (PS3, Xbox
382, dll) laptop atau TV Internet (juga disebut OTT untuk video over-the-Top) yang dapat mengakses
dan melakukan streaming konten video ke TV.
Standar jaringan yang paling mapan dan banyak digunakan untuk produk ini, adaptor powerline,
adalah dari HomePlug Powerline Alliance. HomePlug AV adalah yang paling saat ini spesifikasi
HomePlug (HomePlug 1.0, HomePlug AV dan HomePlug baru Green PHY untuk grid pintar terdiri
dari set spesifikasi dan telah diadopsi oleh kelompok IEEE P1901 sebagai teknologi dasar untuk
standar mereka, karena akan diterbitkan dan disahkan pada bulan September atau Oktober 2010.
HomePlug memperkirakan bahwa lebih dari 45 juta HomePlug perangkat telah dikerahkan di
seluruh dunia.

Akses Internet (Broadband over Power Lines)

Ilustrasi Cara Kerja BPL

Broadband Over Powerline (BPL) atau Broadband melalui kabel listrik merupakan jaringan
lastmile untuk layanan multimedia (suara, data, dan video) dengan media transmisi kabel listrik.
Secara teknis, layanan Internet lewat kabel listrik ini dinamakan Broadband Melalui kabel yaitu
transfer data dilakukan melalui jaringan kabel listrik dengan teknologi PLC.
BPL terdiri atas gateway yang ditempatkan di dekat trafo yang disambungkan di kabel sebagai
interface dari jaringan BPL ke jaringan IP (Internet). Repeater ditempatkan di tiang listrik sebagai
penguat sinyal yang berjarak antara 350 500 meter bergantung dari kondisi jaringan listrik yang
ada. CPE merupakan modem BPL di sisi pelanggan. Perangkat BPL menumpangkan frekuensi
carrier antara 2 30 MHz pada jaringan listrik PLN yang bekerja pada 50 Hz untuk meneruskan
informasi multimedia dari dan ke pelanggan yang menggunakan BPL. Dengan terpasangnya BPL
gateway dan BPL repeater maka semua soket listrik di rumah telah memungkinkan untuk layanan
multimedia atau internet.

Komunikasi Frekuensi Sedang (kHz)


Home Control (Jalur Sempit
Teknologi komunikasi melalui kabel bisa menggunakan daya kabel listrik rumah sebagai media
transmisi. Biasanya rumah-mengontrol perangkat komunikasi melalui kabel yang beroperasi dengan
modulasi dalam gelombang pembawa antara 20 dan 200 kHz ke kabel rumah tangga di pemancar.
Pembawa dimodulasi oleh sinyal digital. Setiap penerima dalam sistem memiliki alamat dan dapat
secara individual diperintahkan oleh sinyal dikirim melalui kabel rumah tangga dan didecode di
penerima. Perangkat ini dapat dicolokkan ke outlet listrik biasa, atau kabel secara permanen di

tempat. Karena sinyal pembawa dapat merambat ke rumah terdekat (atau apartemen) pada sistem
distribusi yang sama, skema ini kontrol memiliki "alamat rumah" yang menunjuk pemiliknya.

Komunikasi Jalur Listrik di Jalur-Sempit dengan Kecepatan Rendah


Komunikasi Narrowband atau komunikasi jalur sempit melalui saluran listrik tersebar segera setelah
catu daya listrik tersebar luas. Sekitar tahun 1922 sistem frekuensi operator pertama mulai bekerja
pada kabel tegangan tinggi dengan frekuensi 15 sampai 500 kHz untuk keperluan telemetri. [1]
Pada 1930, sinyal pembawa riak diperkenalkan pada sistem distribusi tegangan menengah (10-20
kV) dan rendah (240/415V). Selama bertahun-tahun pencarian dilanjutkan untuk teknologi bidirectional murah dan cocok untuk aplikasi seperti pembaca remote meter. Sebagai contoh, Tokyo
Electric Power Co menjalankan eksperimen pada tahun 1970 yang melaporkan operasi bidirectional sukses dengan beberapa ratus unit [2] Sejak pertengahan 1980-an, telah terjadi lonjakan
kepentingan dalam menggunakan potensi teknik komunikasi digital dan pemrosesan sinyal digital.
Drive digunakan untuk menghasilkan sistem yang handal yang cukup murah untuk diinstal secara
luas dan mampu menghemat biaya secara efektif dengan solusi nirkabel. Tetapi kanal komunikasi
jalur sempit menyajikan banyak tantangan teknis, model saluran matematis dan survei pekerjaan
yang tersedia [3]
Aplikasi komunikasi listrik sangat beragam, seperti yang diharapkan pada media yang tersedia
secara luas. Salah satu aplikasi alami dari komunikasi pada jalur listrik sempit adalah kontrol dan
telemetri dari perlengkapan elektrik seperti meter, switch, pemanas dan peralatan rumah tangga.
Sejumlah perkembangan aktif sedang mempertimbangkan aplikasi dari sudut pandang sistem,
seperti manajemen sisi permintaan. [4] Dalam hal ini, alat rumah tangga domestik cerdas akan
mengkoordinasikan penggunaan sumber daya, misalnya membatasi beban puncak.
Kontrol dan aplikasi telemetri termasuk kedua aplikasi 'utilitas sisi', yang melibatkan peralatan milik
perusahaan utilitas (yakni antara gardu trafo penyediaan sampai ke meter domestik), dan aplikasi
'konsumen-side' yang melibatkan peralatan di tempat konsumen. Kemungkinan utilitas aplikasi sisi
termasuk Automatic Meter Reading (AMR), kontrol tarif dinamis, manajemen beban, perekaman
profil beban, pengendalian kredit, pra-pembayaran, koneksi remote, pendeteksian penipuan dan
manajemen jaringan, dan bisa diperluas untuk termasuk gas dan air.

Komunikasi Jalur Listrik di Jalur-Sempit dengan Kecepatan Tinggi


- Distribution Line Carrier (DLC)
DLC menggunakan jaringan distribusi listrik yang ada di tegangan menengah (MV) - yaitu, 11 kV,
Tegangan Rendah (LV) serta tegangan bangunan. Hal ini sangat mirip dengan pengangkut melalui
jalur listrik. DLC menggunakan komunikasi jalur sempit melalui kabeldengan frekuensi dari 9 sampai
500 kHz dengan tingkat data sampai dengan 382 kbit / detik. DLC cocok (bahkan dalam jaringan
yang sangat besar) untuk aplikasi manajemen energi realtime ganda.
Tidak Ada masalah interferensi dengan pengguna radio atau radiasi elektromagnetik. Jarak lebih
dari 15 kilometer dapat dicapai melalui jaringan tegangan menengah dengan kopling induktif atau
kapasitif eksternal,. Pada jaringan tegangan rendah, suatu koneksi langsung dapat dibuat karena
DLC memiliki built-in coupler kapasitif.Hal ini memungkinkan komunikasi end-end dari gardu ke
bangunan pelanggan tanpa repeater.

Komunikasi Frekuensi rendah


Manfaaat
Sistem pembawa saluran listrik telah lama menjadi favorit di banyak utilitas karena memungkinkan
mereka untuk dapat memindahkan data melalui infrastruktur yang mereka kontrol. Banyak teknologi
mampu menjalankan beberapa aplikasi.

PLC merupakan salah satu teknologi yang digunakan dalam


industri membaca meter otomatis. Keduanya, sistem satu arah dan

sistem dua-arah, telah berhasil digunakan selama beberapa


dekade. Ketertarikan dalam aplikasi ini meningkat dengan pesat
dalam sejarah baru-baru ini -- tidak begitu banyak karena ada
ketertarikan dalam mengotomatisasi proses manual, tetapi karena
ada ketertarikan dalam memperoleh data baru dari semua titik
meteran dalam rangka untuk kontrol yang lebih baik dan
mengoperasikan sistem. PLC adalah salah satu teknologi yang
digunakan di sistem Advanced Metering Infrastructure (AMI).

Dengan cara satu-(inbound saja) sistem, pembacaan "meluap" dari


perangkat akhir (meter yaitu), melalui infrastruktur komunikasi, ke
sebuah "master station" yang menerbitkan bacaan. Sistem satu
arah mungkin dengan biaya lebih rendah daripada sistem dua arah,
tetapi juga sulit untuk mengkonfigurasi ulang harus perubahan
lingkungan operasi.

Dalam sistem dua arah (mendukung kedua outbound dan inbound),


perintah dapat siaran dari stasiun master untuk mengakhiri
perangkat (meter) - memungkinkan untuk rekonfigurasi jaringan,
atau untuk memperoleh bacaan, atau untuk menyampaikan pesan.
Perangkat pada akhir jaringan kemudian dapat merespon (inbound)
dengan pesan yang membawa nilai yang diinginkan. pesan
Outbound disuntikkan pada gardu utilitas akan merambat ke semua
titik hilir. Jenis siaran memungkinkan sistem komunikasi untuk
secara bersamaan mencapai ribuan alat-semua yang dikenal untuk
memiliki kekuatan, dan telah sebelumnya diidentifikasi sebagai
kandidat untuk beban gudang. PLC juga dapat menjadi komponen
dari suatu jaringan listrik pintar.

Broadband over Power Lines (BPL)


Pentingnya BPL
Broadband over Power Lines (BPL) merupakan salah satu perkembangan teknologi yang tentunya
membantu kehidupan manusia. Seperti yang diungkapkan oleh McLuhan tentang teknologi,
"Teknologi adalah perpanjangan indra manusia (extensions of man), sehingga dikenal pula istilah
media sebagai pemuasan diri (medium is the message). Dalam proses komunikasi manusia, dikenal
istilah channel atau medium penyampaian pesan. BPL disini adalah teknologi yang memperpanjang
(ekstensi) channel/mediumkomunikasi, sehingga jarak bukan lagi halangan untuk berkomunikasi.
Apalagi teknologi BPL ini dapat membawa broadband melalui jaringan listrik yang sudah banyak di
sekitar kita. Perpanjangan fungsi medium ini akan merombak lingkungan hidup yang lama sehingga
menciptakan lingkungan hidup baru, yaitu dunia tanpa batas.
Transfer data dalam berbagai format seperti suara, video, dan data; yang mudah, cepat, tersedia di
mana saja dan dapat diandalkan di daerah hunian dan binis saat ini sudah menjadi kebutuhan
daripada sekedar pilihan. Kebutuhan akses informasi kini sudah menjadi kebutuhan bagi
masyarakat urban, terutama internet dengan kecepatan tinggi sehingga pertukaran data dapat
berlangsung cepat dimana saja. Perusahaan besar maupun kecil, mengandalkan, mengharapkan
dan memerlukan akses Internet berkecepatan dan kemudahan pemasangan untuk kantor yang
baru. Seiring dengan berkembangnya waktu dan merebaknya tren hidup di apartemen, maka
penghuni apartemen mengharapkan akses broadband yang mudah dan nyaman. Merupakan
keunggulan kompetitif bagi pengelola gedung untuk menyediakan layanan tersebut sehingga
memudahkan mereka dalam berinteraksi.
Sebuah teknologi yang patut dipertimbangkan dan dimanfaatkan adalah BPL. Broadband over
Powerline (BPL) adalah teknologi komunikasi yang memanfaatkan jaringan listrik untuk menyalurkan

sinyal data. Sebagai padannya adalah ADSL, tetapi BPL menggunakan kabel listrik dan bukan kabel
telepon. Gambar berikut ini memberikan ilustrasi mengenai berbagai layanan komunikasi yang
dapat disalurkan melalui jaringan listrik dengan teknologi BPL.

Cara Kerja
Implementasi distribusi layanan Internet ke Apartemen, Hotel atau Gedung Bertingkat lainnya yang
biasa dikenal sebagai MTU secara umum dapat digambarkan seperti ilustrasi berikut ini:

Sinyal Internet sampai ke gedung bisa dialirkan melalui jaringan serat optik, xDSL, nirkabel atau
sarana lainnya yang diusung oleh penyedia jasa Internet. Kemudian sinyal didistribukan melalui jalajala listrik atau kabel coaxial sesuai dengan kebutuhan dan jarak yang ingin dijangkau. Setelah
dari outlet (colokan) listrik kita gunakan adapter dan kabel eternet untuk menyalurkan sinyal data ke
komputer. Dengan konfigurasi seperti ini seluruh bangunan utama dan yang terkait sudah
mendapatkan distribusi data atau siap untuk melakukan koneksi Internet.
Pengembangan jaringan data dengan memanfaatkan jala-jala listrik kegunaannya tidak terbatas
pada penyediaan layanan Internet saja. Infrastruktur ini dapat juga digunakan untuk jaringan
pengawasan (CCTV), jasa telefon, video dan lain-lain.

Kelebihan
Keuntungan pengembangan jaringan dengan memanfaatkan teknologi BPL adalah:

Teknologi BPL sangat mudah untuk diimplementasikan dengan cepat pada


berbagai kondisi dan situasi.
Instalasinya mudah
Pengembangan struktur jaringan mudah
Mempunyai bandwidth yang memadai dan bisa dikembangkan
Mendukung keamanan jaringan
Tidak memerlukan pengkabelan baru (ekonomis)
Sinyal dapat menempuh jarak yang jauh
Kompatibilitas dan Interoperabilitas; standar teknologi yang digunakan
produk dipasaran memungkinkan interaksi antar jenis, tipe dan merk yang
berbeda

Resource Sharing, konsep implementasi teknologi ini berbagi pakai sumber


daya yang sama semaksimal mungkin.
Penyediaan infrastruktur komunikasi terbuka untuk Gedung Multihuni (Multi
Tenant Unit MTU)

Sebuah konsep dimana membuat gedung siap internet, yang juga sering dikenal sebagai Internet
Ready Building (IRB). IRB menyediakan model akses komunikasi kecepatan tinggi dengan sasaran
utama gedung komersial dan residensial. Dengan diimplementasikannya sistem BPL (Broadband
over Powerline) ini maka layanan-layanan telekomunikasi dapat disebarluaskan dengan cepat dan
tanpa memerlukan pembangunan prasarana baru.

Kekurangan
Saluran listrik secara inheren merupakan lingkungan yang penuh dengan noise; setiap kali
perangkat dinyalakan atau dimatikan, sebuah pop atau klik akan muncul ke dalam baris.

Alat hemat energi sering memperkenalkan harmonisasi noise ke


dalam baris.

Sehingga sistem tersebut harus dirancang untuk menangani gangguan ini. BPL harus dapat
menangkap ini sebagai isyarat alam dan bekerja di sekitar mereka. Untuk alasan ini BPL dapat
dianggap sebagai pertengahan antara transmisi nirkabel (di mana juga ada sedikit kontrol media
melalui sinyal yang merambat) dan kabel transmisi (tapi tidak membutuhkan semua kabel baru).

Skenario Kegagalan
Ada beberapa bentuk sinyal komunikasi yang mungkin mengalami kesalahan saat dihantarkan.
Interferensi, obrolan lintas, beberapa perangkat aktif, dan beberapa perangkat pasif semua
memproduksi noise atau atenuasi ke sinyal. Ketika kesalahan menjadi signifikan, perangkat yang
dikontrol oleh sinyal tersebut mungkin gagal, menjadi tidak dapat diakses, atau beroperasi dalam
mode yang tidak diinginkan.
a) Interferensi : Interferensi dari sistem terdekat dapat menyebabkan degradasi sinyal
sehingga modem mungkin tidak dapat menentukan frekuensi tertentu di antara banyak
sinyal dalam bandwidth yang sama.
b) Sinyal Atenuasi oleh Perangkat Aktif: Perangkat seperti relay, transistor, dan rectifier
membuat kebisingan (noise) dalam sistem masing-masing, meningkatkan kemungkinan
degradasi sinyal. Perangkat Arc-fault circuit interrupter (AFCI), yang diperlukan oleh
beberapa kode listrik baru-baru ini untuk ruang tamu, juga berpotensi menipiskan sinyal.

[5]

c) Sinyal Atenuasi oleh Perangkat Pasif : Transformers dan konverter DC-DC meredam
frekuensi sinyal input hampir sepenuhnya. "Bypass" menjadi perangkat yang diperlukan
untuk sinyal yang akan diteruskan ke node penerima. Perangkat bypass dapat terdiri dari
tiga tahap, filter secara seri dengan tahap perlindungan dan koupler, ditempatkan di paralel
dengan perangkat pas
http://www.smallnetbuilder.com/lanwan/lanwan-reviews/30888-a-work-in-progress-belkin-gigabit-powerline-hdstarter-kit-reviewed?start=4

Anda mungkin juga menyukai