Topik
Sasaran
Tempat
I.
II.
III. Materi
1.
2.
3.
4.
5.
1.
Pengertian diare
2.
Penyebab diare
3.
4.
5.
Pencegahan diare
IV. Metode
1)
Diskusi
2)
Tanya jawab
V. Media
1.
Flipchart
2.
Leaflet
VI. Pengorganisasian
Pembimbing Klinik
Moderator
Observer
: Maratus Sholikha
Fasilitator
Job Description
Moderator :
Penyaji
Fasilitator
Observer
VII.
Kegiatan Penyuluhan
NO
WAKTU
3 menit
Pembukaan
a)
KEGIATAN PESERTA
Mendengarkan pembukaan
yang disampaikan oleh
dengan moderator.
membuka
kegiatan
mengucapkan salam
b)
Memperkenalkan diri
c)
d)
e)
2
KEGIATAN PENYULUHAN
15 menit
Menyebutkan
diberikan
materi
yang
akan
Mendengarkan
dan
Menggali
pengetahuan peserta tentangdiare
b)
c)
d)
e)
5 menit
tentang pencegahan
Tanya jawab
Mengajukan pertanyaan
4 menit
Evaluasi
Menjawab pertanyaan
3 menit
Penutup
Mendengarkan dengan
seksama dan
menjawab
a) Menjelaskan kesimpulan dari materi salam
penyuluhan
b) Ucapan terima kasih
c) Salam penutup
VIII.
Kriteria Evaluasi
1.
Evaluasi Struktur
a)
b)
2.
Evaluasi Proses
a)
b)
3.
Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami
penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
KONSEP DASAR DIARE
PENGERTIAN
Beberapa pengertian diare
1.
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan,
dengandemikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml
sekali defekasi (Hendarwanto, 1999).
2.
Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.
3.
Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali
pada anakdengan konsistensi feses encer,
dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lender dan darah (Ngastiyah, 1997).
PENYEBAB
1).
Faktor infeksi
a.
Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare, meliputi
infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb),
infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica,
G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).
b.
Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare
seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
c.
Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida
(intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang
terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.
2).
Faktor Makanan:
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis
makanan tertentu.
3).
Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
PATOFISIOLOGI
1).
2).
Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
3).
4).
Anus
dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asa
mlaktat.
5).
Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kuli tmenurun),
ubun dan mata cekungmembrane mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
6).
Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat,
pasiensangat lemas,
kesadaran menurun
(apatis,
samnolen,
soporakomatus)
sebagai akibat hipovokanik.
7).
8).
ubun-
KLASIFIKASI DIARE
Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat diklasifikasikan,
1.
a.
b.
c.
2.
a.
b.
3.
KOMPLIKASI
1).
2).
Renjatan hipovolemik.
Dengan tanda-tanda : Mata mendelik, pandangan kosong, serta ada gerakan-gerakan tangan kaki.
3).
4).
5).
6).
7).
1).
Kebersihan perorangan pada anak. Mencuci tangan sebelum makan dan setiap habis bermain,
memakai alas kaki jika bermain di tanah.
2).
Membiasakan anak defekasi di jamban dan jamban harus selalu bersih agar tidak ada lalat.
3).
4).
5).
Kepada anak yang sudah dapat membeli makanan sendiri agar diajarkan untuk tidak membeli
makanan di jajanan terbuka
6).
Air minum harus selalu dimasak. Bila sedang terjangkit penyakit diare selain air harus bersih
juga harus dimasak
7).
Pada anak yang minum dari botol (dot), botol harus dicuci dan dimasak setiap mau digunakan
8).
Pada ibu menyusui sebelum menyusui bayinya mncuci tangan terlebih dahulu
PENATALAKSANAAN DI RUMAH
a.
Berikan ASI lebih lama padas etiap kali pemberian (Bila masih diberi ASI).
b.
Jika diberi ASI ekslusif ,berikan oralit /air matang sebagai tambahan.
c.
Jika tidak diberi ASI ekslusif berikan salah satu cairan berikut : oralit, kuah sayur, air tajin atau
air matang.
d.
1.
2.
3.
10
menit,
Tetapi jika anak muntah lebih sering atau berak-berak terus hingga lebih dari 5
hari atau semakin memburuksehingga pemberian oralit tidak dapat menolong supaya segera
dibawa berobat ke pelayanan kesehatan agar tidak terlambat.
Jelaskan bahwa oralit tidak untuk mengobati diarenya tetapi hanya untuk mencegah agar
anak tidak jatuh dalam keadaan dehidrasi berat. Dalam perjalanan agar pasien terus diberi minum
untuk mencegah bertambahnya dehidrasi
Kapan anak dibawa ke rumah sakit jika menemukan tanda-tanda sebagai berikut:
e.
f.
Demam
g.
a.
kali minum,
1)
2)
Cairan parentral
Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian sebagai berikut:
a.
b.
Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg
1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10 tts/kgBB/menit (1
ml=20 tetes).
c.
Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7 tts/kgBB/menit (1
ml=20 tetes).
7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1
ml=20 tetes).
16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.
d.
e.
b.
Pengobatan dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg,
jenis makanan:
1. Susu (ASI, susu formula yang
mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh. Makanan setengah padat
(bubur atau makanan padat (nasi tim)
- Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang
tidak mengandunglaktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh.
c.
Obat-obatan
Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan yang
mengandung elektrolit danglukosa atau karbohidrat lain.