Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Diare pada Anak

Sasaran

: Pasien dan keluarga pasien

Tempat

: Ruang Tunggu IRJ Anak RSUD Dr. Soetomo- Surabaya


Hari/Tanggal : Rabu, 25 Januari 2012
Pukul

I.

: 07.30 08.00 WIB

Tujuan Instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengerti dan menambah wawasan mengenai diare
pada anak.

II.

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :

III. Materi

1.

Menyebutkan pengertian diare

2.

Menyebutkan penyebab diare

3.

Menyebutkan tanda dan gejala diare

4.

Mengetahui cara mengatasi diare di rumah

5.

Mengetahui cara pencegahan diare

1.

Pengertian diare

2.

Penyebab diare

3.

Tanda dan gejala diare

4.

Cara mengatasi diare di rumah

5.

Pencegahan diare

IV. Metode
1)

Diskusi

2)

Tanya jawab

V. Media
1.

Flipchart

2.

Leaflet

VI. Pengorganisasian
Pembimbing Klinik

: Ari Suwandari, S.Kep.Ns., M.Kep

Pembimbing Pendidikan : dr. Guntur Budi Wanarto, MS


Rekawati Susilaningrum, A.Per.Pen.,M.Kes
Penyaji

: Ewing Firmadani Prastiti


Farah Abidah Rachmawati

Moderator

: Febrina Nur Indah Sari

Observer

: Maratus Sholikha

Fasilitator

: Irma Sari Fitriana

Job Description

Moderator :

Mengarahkan jalannya acara

Penyaji

: Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan

Fasilitator

Observer

: Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi jalannya penyuluhan

VII.

Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif dalam diskusi

Kegiatan Penyuluhan
NO

WAKTU

3 menit

Pembukaan
a)

KEGIATAN PESERTA

Mendengarkan pembukaan
yang disampaikan oleh
dengan moderator.

membuka
kegiatan
mengucapkan salam

b)

Memperkenalkan diri

c)

Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

d)

e)
2

KEGIATAN PENYULUHAN

15 menit

Menyebutkan
diberikan

materi

yang

akan

Menyampaikan kontrak waktu


Pelaksanaan

Mendengarkan

dan

Penyampaian materi oleh pemateri:


a)

Menggali
pengetahuan peserta tentangdiare

b)

Menjelaskan tentang pengertian diare

c)

Menyebutkan penyebab diare

d)

Menyebutkan tanda dan gejala diare

e)

Menjelaskan tentang penanganan diare


di rumah
Menjelaskan
diare

5 menit

memberikan umpan balik


tehadap
materi
yang
disampaikan.

tentang pencegahan

Tanya jawab

Mengajukan pertanyaan

Memberikan kesempatan kepada peserta


untuk bertanya tentang materi yang
kurang dipahami
3

4 menit

Evaluasi

Menjawab pertanyaan

Menanyakan kembali kepada peserta


tentang materi yang telah diberikan
danreinforcement kepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan
4

3 menit

Penutup

Mendengarkan dengan
seksama dan
menjawab
a) Menjelaskan kesimpulan dari materi salam
penyuluhan
b) Ucapan terima kasih
c) Salam penutup

VIII.

Kriteria Evaluasi

1.

Evaluasi Struktur
a)
b)

2.

Peserta hadir ditempat penyuluhan


Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu IRJ Anak RSUD Dr Soetomo
Surabaya.Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

Evaluasi Proses
a)

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

b)

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3.

Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami
penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus

Lampiran

MATERI PENYULUHAN
KONSEP DASAR DIARE

PENGERTIAN
Beberapa pengertian diare

1.

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan,
dengandemikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml
sekali defekasi (Hendarwanto, 1999).

2.

Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.

3.

Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali
pada anakdengan konsistensi feses encer,
dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lender dan darah (Ngastiyah, 1997).

PENYEBAB

1).

Faktor infeksi

a.

Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare, meliputi
infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb),
infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica,
G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).

b.

Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare
seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.

c.

Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida
(intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang
terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.

2).

Faktor Makanan:
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis
makanan tertentu.

3).

Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas)

PATOFISIOLOGI

TANDA DAN GEJALA

1).

Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah,


nafsu makan berkurang.

suhu tubuh mungkin meningkat,

2).

Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.

3).

Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.

4).

Anus
dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asa
mlaktat.

5).

Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kuli tmenurun),
ubun dan mata cekungmembrane mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.

6).

Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat,
pasiensangat lemas,
kesadaran menurun
(apatis,
samnolen,
soporakomatus)
sebagai akibat hipovokanik.

7).
8).

ubun-

Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).


Bila terjadi asidosis metabolic klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalam (Kusm
aul).

KLASIFIKASI DIARE
Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat diklasifikasikan,

1.

Diare akut terbagi atas :

a.

Diare dengan dehidrasi berat

b.

Diare dengan dehidrasi ringan/sedang

c.

Diare tanpa dehidrasi

2.

Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari/ lebih terbagi atas :

a.

Diare persisten dengan dehidrasi

b.

Diare persisten tanpa dehidrasi

3.

Desentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah

KOMPLIKASI

1).

Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic atau hipertonik).

2).

Renjatan hipovolemik.
Dengan tanda-tanda : Mata mendelik, pandangan kosong, serta ada gerakan-gerakan tangan kaki.

3).

4).
5).

6).
7).

Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoniotot, lemah, bradikardi,


perubahan padaelektrokardiagram).
Hipoglikemia.
Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase karena kerusakan vilimuk
osa, usushalus.
Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah,
penderita juga mengalami kelaparan.
PENCEGAHAN
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah diare adalah:

1).

Kebersihan perorangan pada anak. Mencuci tangan sebelum makan dan setiap habis bermain,
memakai alas kaki jika bermain di tanah.

2).

Membiasakan anak defekasi di jamban dan jamban harus selalu bersih agar tidak ada lalat.

3).

Kebersihan lingkungan untuk menghindarkan adanya lalat.

4).

Makanan harus selalu tertutup

5).

Kepada anak yang sudah dapat membeli makanan sendiri agar diajarkan untuk tidak membeli
makanan di jajanan terbuka

6).

Air minum harus selalu dimasak. Bila sedang terjangkit penyakit diare selain air harus bersih
juga harus dimasak

7).

Pada anak yang minum dari botol (dot), botol harus dicuci dan dimasak setiap mau digunakan

8).

Pada ibu menyusui sebelum menyusui bayinya mncuci tangan terlebih dahulu

PENATALAKSANAAN DI RUMAH

a.

Berikan ASI lebih lama padas etiap kali pemberian (Bila masih diberi ASI).

b.

Jika diberi ASI ekslusif ,berikan oralit /air matang sebagai tambahan.

c.

Jika tidak diberi ASI ekslusif berikan salah satu cairan berikut : oralit, kuah sayur, air tajin atau
air matang.

d.

Berikan oralit , dengan cara

1.

1 bungkus oralit masukkan kedalam 200 ml (1 gelas) air matang

2.

Usia sampai 1 tahun berikan 50-100 ml oralit setiap habis berak

3.

Berikan oralit sedikit-sedikit dengan sendok.


kemudian berikan lagi

Jika muntah tunggu sampai

10

menit,

Tetapi jika anak muntah lebih sering atau berak-berak terus hingga lebih dari 5
hari atau semakin memburuksehingga pemberian oralit tidak dapat menolong supaya segera
dibawa berobat ke pelayanan kesehatan agar tidak terlambat.
Jelaskan bahwa oralit tidak untuk mengobati diarenya tetapi hanya untuk mencegah agar
anak tidak jatuh dalam keadaan dehidrasi berat. Dalam perjalanan agar pasien terus diberi minum
untuk mencegah bertambahnya dehidrasi

Kapan anak dibawa ke rumah sakit jika menemukan tanda-tanda sebagai berikut:
e.

Anak muntah tiap


Karena hal tersebut bias menjadikan diare dengan dehidrasi berat.

f.

Demam

g.

Adanya lender dan darah dalam tinja

PENATALAKSANAAN DI RUMAH SAKIT

a.

Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya.

kali minum,

1)

Cairan per oral


Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan per oral berupa cairan yang
bersifat NaCldan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6
bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringansedang kadar natrium 50-60 mEg/l. Formula lengkap disebut oralit,
sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula yang
tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa.

2)

Cairan parentral
Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian sebagai berikut:

a.

Untuk anak umur 1 bulan - 2 tahun berat badan 3-10 kg


1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1 ml=15 ttsatau 13
tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).
7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infuse set berukuran 1 ml=15 ttsatau 4
tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).
16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit

b.

Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg
1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10 tts/kgBB/menit (1
ml=20 tetes).

c.

Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7 tts/kgBB/menit (1
ml=20 tetes).
7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1
ml=20 tetes).
16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.

d.

Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg


Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4
bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 1 %.
Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts) 8
tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).

e.

Untuk bayi berat badan lahir rendah


Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 10% + 1 bagian
NaHCO3 1 %).

b.

Pengobatan dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg,
jenis makanan:
1. Susu (ASI, susu formula yang
mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh. Makanan setengah padat
(bubur atau makanan padat (nasi tim)
- Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang
tidak mengandunglaktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh.

c.

Obat-obatan
Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan yang
mengandung elektrolit danglukosa atau karbohidrat lain.

Anda mungkin juga menyukai